Tahap Tumbuh Kembang Anak
Tahap Tumbuh Kembang Anak
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah agar pembaca dapat mengetahui
bagaimana tahhap tumbuh kembang anak mulai dari toddler sampai remaja dan beberapa
pertumbuhan serta perkembangan dari masing-masing tahap dan dihharapkan pembaca
dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
1.2 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini ialah guna memberikan pemahaman dan
pengetahuan baik kepada pembaca maupun penulis bagaimana tahap pertumbuhan dan
perkembangan normal pada anak. Dan juga makalah ini dapat dijadikan sebagai acuan
dalam mengetahui dan mengikuti tahap tumbuh kembang anak.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Hal ini merupakan periode yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan
perkembangan intelektual secara optimal ( Perry, 1998 ).
Anak usia toddler dikelompokkan lagi berdasarkan umur, penegelompokkan
tersebut ialah:
a. Anak usia 12-18 bulan
b. Anak usia 18-24 bulan
c. Anak usia 24-36 bulan
B. Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia 12-18 Bulan
a. Pertumbuhan Fisik
Tingkat pertumbuhan lebih lambat pada umur tahun ke dua dan nafsu makan
menurun.
“Lemak bayi” dibakar oleh gerakan yang bertambah.
Lumbar lordosis berlebihan membuat perut menonjol.
Pertumbuhan otak, disertai mielinisasi yang berlanjut, menghasilkan
penambahan lingkar kepala lebih dari 2 cm dalam 1 tahun.
Sebagian besar anak mulai berjalan sendiri mendekati usia satu tahun, sebagian
lagi tidak dapat berjalan sampai usia 15 bulan. Bayi yang sangat aktif dan berani
cenderung berjalan lebih awal, bayi kurang aktif, lebih penakut dan yang terikat
dengan menyelidiki obyek-obyek secara terperinci barjalan lebih lambat.
Berjalan lebih awal tidak berkaitan dengan perkembangan di bidang-bidang
lain.
Ketika anak dapat berjalan secara bebas, anak dapat berjalan menjauhi
orangtuanya dan menjelajahi lingkungannya. Meskipun anak menggunakan
ibunya sebagai tempat perlindungan untuk menentramkan hati.
b. Perkembangan Kognitif
Penjelajahan benda mempercepat jalannya karena pendekatan, pemegangan,
dan pelepasan hampir sepenuhnya matur dan berjalan bertambah ke hal-hal
yang menarik.
Anak yang baru berjalan menggabungkan objek-objek dengan cara-cara baru
untuk menciptakan hal-hal menarik, seperti menumpuk balok-balok atau
meletakan barang kedalam tempat kaset video.
Alat-alat mainan juga lebih mungkin untuk digunakan pada maksud-maksud
tujuannya (sisir untuk rambut, cangkir untuk minum).
3
Meniru orangtua dan anak-anak yang lebih dewasa adalah cara belajar yang
penting.
Permainan khayalan yang berpusat pada tubuh anak itu sendiri (pura-pura
minum dari cangkir kosong).
c. Perkembangan Emosi
Bayi-bayi yang mungkin telah mencapai dan melakukan hal yang baru bagi
dirinya cenderung memiliki sifat emosi yang lebih tinggi.. Bila mereka mulai
berjalan, perubahan suasana hati utama mereka nyata sekali. Anak yang baru
belajar berjalan digambarkan seperti orang yang dimabukan oleh kemampuan
mereka yang baru
Kemampuan anak untuk menggunakan orang tua sebagai “tempat aman”
untuk penjelajahan merupakan hal yang penting bagi anak untuk dapat
mengeksplorasi dirinya, tergantung pada hubungan kasih sayang. Kasih sayang
baik dan lebih dapat memberikan pengaruh positif dan menjadikan anak itu
memiliki sifat yang baik. Anak yang mendapat kasih sayang yang baik tentunyha
akan memiliki perkembangan emosi yang baik karena telah terbiasa dengan kasih
dan sayang yang didaptkannya sebelumnya.
d. Perkembangan Bahasa
Komunikasi penting sejak lahir, khususnya nonverbal sebagai interaksi
antara bayi dan yang merawatnya. Penerimaan bahasa mendahului perasaan. Kata-
kata pertama mulai muncul pada usia 9-18 bulan, kebanyakan anak dapat
mengucapkan setidaknya 1 sampai 2 kata pada usia 1 tahun. Ketika bayi mulai
mengucapkan kata-kata pertamanya, kira-kira 12 bulan , mereka mulai menanggapi
dengan tepat beberapa contoh pernyataan sederhana.
Pada usia 15 bulan, rata-rata anak menunjuk pada bagian utama tubuh dan
menggunakan 4-6 kata-kata secara spontan dan benar, termasuk kata benda dan
nama sendiri. Anak yang baru berjalan juga menikmati berkata-kata dengan suku
kata yang banyak tetapi tidak tampak marah ketika tidak ada yang mengerti.
Sebagian besar komunikasi keinginan dan ide berlanjut menjadi non-verbal.
C. Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia 18-24 Bulan
a. Pertumbuhan Fisik
Perkembangan motorik ialah suatu kemajuan pada usia ini, pada usia ini
terjadi perkembangan keseimbangan dan kelincahan serta kemampuan
4
untuk berlari dan menaiki tangga. Berat dan tinggi meningkat secara bertahap
meskipun pertumbuhan kepala terjadi agak lambat. 90% dari lingkar kepala dewasa
didapatkan pada usia 2 tahun, dengan pertambahan hanya 5 cm yang didapat pada
beberapa tahun ke depan.
b. Perkembangan Kognitif
Pada usia kira-kira 18 bulan, beberapa perubahan kognitif datang menandai
kesimpulan periode sensorimotor.
Obyek permanen benar-benar didirikan
Anak yang baru belajar berjalan mengharapkan adanya obyek yang dapat
digerakan walaupun benda itu tidak dapat dilihat karena sedang bergerak.
Sebab dan akibat dimengerti dengan lebih baik, dan anak memperlihatkan
kemampuan dalam menyelesaikan masalah.
Menggunakan tongkat untuk menggunakan mainan yang ada di
luar jangkauannya. Perubahan bentuk secara simbolik dalam permainan yang
tidak lagi terikat pada tubuh balita itu sendiri (mulai bermain imajinasi dengan
objek lain)
c. Perkembangan Emosi
Pada banyak anak, kebebasan relatif pada periode sebelumnya memberi jalan
untuk menambah keterikatannya pada usia sekitar 18 bulan. Pada fase ini
digambarkan sebagai penyesuaian yang mungkin merupakan reaksi tumbuhya
kesadaran dari kemungkinan berpisah. Banyak orang tua yang mengatakan bahwa
mereka tidak bisakemana-mana tanpa bersama-sama anaknya. Tidur sendiri
seringkali sangat sulit,dengan banyaknya kesalahan awal dan kemarahan. Anak-
anak terkadan membutuhka objek atau barang transisi yang dapat digunakan untuk
memberikan perasaan tenang dan aman seperti yang diberikan oleh orang tua.
Saat perasaan anak berkembang akan dirinya, mereka mulai mengerti
perasaanorang lain dan membangun rasa empati. Anak dapat memeluk anak
lainnya yangmendapatkan distress atau menjadi perhatian ketika seseorang sedang
sakit. Merekamulai mengerti perasaan anak lainnya jika disakiti, dan kesadaran ini
mendorongmereka untuk menahan perilaku agresif mereka.
d. Perkembangan Bahasa
Mungkin perkembangan yang paling dramatik pada periode ini ialah bahasa.
Memberi nama objek bertepatan dengan kedatangan pemikiran simbolistik. Setelah
5
menyadari bahwa kata-kata dapat berarti benda, perbendaharaan kata anak
berkembang dari 10-15 kata-kata pada usia 18 bulan menjadi 50-100 pada usia 2
tahun. Setelah mendapat perbendaharaan kata kira-kira 50 kata, anak-anak mulai
menggabungkan kata-kata tersebut untuk memulai kalimat sederhana, permulaan
tata bahasa. Pada tingkat ini, anak mengerti perintah 2 tahap, seperti “berikan bola
itu dan pakai sepatumu”. Bahasa juga memberikan anak perasaan mengontrol
lingkuangan sekitarnya,seperti “selamat tinggal” atau “malam-malam”.
Kemunculan bahasa lisan menandakan berakhirnya periode sensorimotor. Seperti
anak-anak yang baru berjalan-jalan Anak-anak belajar menggunakan simbol-
simbol untuk mengungkapkan ide-ide dan menyelesaikanmasalah, kebutuhan
untuk kognisi didasarkan pada perasaan langsung dan gerakan manipulasi
berkurang.
D. Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia 24-36 Bulan
a. Perkembangan motorik
Anak umur 2-3 tahun dapat berjalan berjinjit, menyusun 7-8 balok, memegang
pensil dengan baik, naik tangga, menaruh pensil kedalam botol, memakai sepatu
sendiri.
b. Perkembangan bahasa
Pada usia ini si anak biasanya sudah mulai dapat mengetahui satu warna,
menyebutkan nama lengkap, nama panggilannya sendiri, mengerti arti lelah dan
lapar, aktif bertanya dan berbicara, penambahan artikulasi.
c. Perkembangan kognitif
Pada umur 3 tahun dia dapat bermain imajinasi sendiri, mengetahui jenis kelamin
sendiri, dapat memanjat dengan kaki bergantian, malatakkan kedua kakinya pada
masing-masing tangga sambil melompat. Anak-anak pada usia 3 tahun mempunyai
keinginan yang besar untuk bebas melakukan hal-hal yang disukainya.
d. Keterampilan utama
Sudah bisa menyebutkan kurang lebih 6 anggota tubuhnya, apap yang
diucapkannya sudah mulai dapat dipahami, dan dapat mengucapkan kalimat
sebanyak 2-3 kata.
Bisa menyusun balok sebanyak 6 buah, dan cara berjalan lebih tertata.
Bisa melompat dengan kedua kakinya, dan bisa membukakan pintu.
Bisa menggosok gigi, tetapi masih dengan bantuan orang lain.
Sudah bisa menyebutkan namanya sendiri.
6
Sudah bisa melakukan percakapan sederhana.
Sudah bisa mengenali kegunaan 2 benda yang dikenalnya, kalimatnya sudah
terdiri dari 3-4 kata, dan dapat menyebutkan 2 kegiatan seperti, melompat dan
meloncat.
e. Keterampilan yang akan dikuasai
Membicarakan tentang dirinya sendiri, bisa menyesuaikan benda-benda
berdasarkan kategori, dan sudah bisa berjalan menuruni tangga.
Bisa menggunakan kata ganti seperti, saya dan kamu, serta dapat mencuci dan
membersihkan tangan sendiri.
Sudah mulai mengerti dengan istilah seperti, besar, halus, dll.
Senang menggambar lingkaran.
Bisa berdiri dengan satu kaki secara bergantian dalam beberapa saat, mengenal
alfabet lebih banyak, dan sudah bisa menggosok giginya sendiri.
Bisa melakukan naik turun tangga dengan lancar, sudah mulai menggunakan
istilah diatas, didalam, disana, 75% ucapannya sudah mulai bisa dimengerti
dengan jelas, dan dapat menyusun balok sebanyak 8 buah.
Bisa melakukan lompat di tempat dan melompati sesuatu, sudah mengerti 2/3
permintaan atau perintah, dan sudah bisa mengendarai sepeda roda 3.
f. Keterampilan lebih lanjut
Sudah mulai mengerti kata-kata seperti, 'nanti' atau 'sebentar lagi', sudah
mengerti perbedaan gender laki-laki dan perempuan, serta mulai belajar
melompat.
Sudah bisa mengucapkan kata-kata dengan jelas, dan bisa membuat gambar
garis vertikal.
Sudah mulai mengenal alfabet, serta dapat menjaga keseimbangan seperti
berdiri dengan satu kaki.
Bisa mengenakan pakaiannya sendiri, menyebutkan beberapa warna, dan sudah
tahu tentang nama temannya.
Bisa menggunakan 2 kata sifat, bisa menggambar silang, dan sudah mulai
mengerti jika orang lain menanyakan fungsi tempat.
Sudah bisa melakukan toilet training, bisa menggoyang-goyangkan ibu jari
(jempol), bisa melakukan berbagai ekspresi emosi seperti, senang, marah, sedih,
7
takut dsb, serta bisa menggambar seperti orang yang digambar hanya dengan
lingkaran dan garis silang saja.
Bisa melakukan berdiri di atas satu kaki secara bergantian selama 3 detik, dan
sudah bisa mengenakan pakaiannya sendiri baik celana maupun baju.
11
biasanya muncul ke arah akhir usia 1 tahun dan puncaknya lazim pada usia antara 2
dan 4 tahun.
Kemarahan yang lebih dari 15 menit atau muncul secara beraturan lebih dari 3
kali per hari mencerminkan adanya masalah mendasar kesehatan, emosi dan sosial.
Anak-anak prasekolah biasanya mengalami perasaan sulit terhadap orangtuanya, cinta
yang kuat dan kecemburuan serta kebencian dan ketakutan bahwa perasaan marah
dapat menyebabkan pengabaian.
12
Kardiovaskuler
Tumbuh paling lambat daripada organ yang lain sehingga apabila jika olah
raga terlalu berat akan mengganggu pertumbuhan.
Imunitas
Lebih baik dalam melokalisir infeksi dan memproduksi antigen dan antibody.
Muskloskeletal
Proses osifikasi terus terjadi tapi tidak diikuti dengan mineralisasi sehingga
tulang menjadi rapuh (peka terhadap tekanan maupun tarikan ) untuk itu
postur tubuh harus tetap dijaga : contoh tidak membawa beban terlalu berat,
tidak memakai sepatu yang terlalu kecil, dan posisi duduk harus tegak.
b. Perkembangan motorik kasar
Pada usia 7-10 tahun aktifitas motorik kasar berada dibawah kendali keterampilan
kognitif dan kesadaran secara bertahap terjadi peningkatan irama, kehalusan dan
keanggunan gerakan otot, mengalami minat dalam penyempurnaan fisik. Kekuatan
daya ingat meningkat.
Pada usia 10-12 tahun terjadi peningkatan energy, peningaktan arah, dan kendali
dalam kemampuan fisik.
c. Peningkatan motorik halus
Terjadi peningkatan keterampilan motorik halus karena meningkatnya melinisasi
system saraf.
Menunjukkan perbaikan keseimbangan dan koordisani mata dan tangan.
Dapat menulis daripada mengucapakan kata-kata saat usia 8 tahun.
Menunjukan peninggkatan kemampuan motorik halus seperti usia dewasa saat usia
12 tahun.
Menujukkan peningkatan kemampuan untuk mengungkapkan secara individu dan
keterampilan khusus seperti menjahit membuat model dan bermain alat musik.
d. Prepubertas
Tampak tanda-tanda perubahan seks sekunder
Perbedaan anak laki-laki dan anak perempuan mulai tampak.
Mulai terjadi perubahan penyakit yang diderita seperti penyakit dewasa bukan
anak-anak.
1. Perubahan seks sekunder laki-laki
Skrotum dan testis lebih besar.
13
Skrotum bewarna merah.
Payudara sedikit membesar tetapi aka mengecil kembali setelah beberapa bulan.
Muncul rambut halus dan jarang di daerah sekitar pubis.
Jika mengalami keterlambatan akan mengganggu konsep diri.
2. Perubahan seks sekunder perempuan;
Mammae lebih lembut dan mulai membengkak.
Panggul dan pinggul mulai membesar.
Rambut mulai tumbuh di sekitar pubis (8-12 tahun).
Sekresi vagina lebih kental dan terjadi perubahan dari sifat basa menjadi asam.
e. Perkembangan emosi
Temperamen anak mulai berubah karena pengaruh lingkungan, pengalaman dan
motivasi dari orang sekitarnya. Untuk itu sangat diperlukan peran orang tua dan guru
untuk membentuk temperamen anak yang positif. Kemampuan anak dalam
beradaptasi dapat mempengaruhi temperamen anak.
Klasifikasi adaptasi anak :
Easy chid : stress minimal.
Sloe to warm up children : anak membutuhkan waktu untuk beradapatasi dengan
lingkungannya, suka mencarai-cari alasan untuk menyelesaikan tugasnya. Tipe
anak ini jangan terlalu ditekan Karena adapat menimbulkan masalah menarik diri.
Difficult child : Tipe anak ini tidak suka dengan perubahan lingkungan yang tiba-
tiba.
f. Perkembangan kognitif
Anak memiliki kemampuan untuk menghubung-hubungkan kejadian dan
tindaka repersentatif mental secara verbal dan symbol-simbol yang dibantu ole
kepercayaan.
Pada tahap ini Piaget menggambarkan “Concrete Operation” mulai terjadi pada
anak usia 7-11 tahun:
Anak memiliki kemampuannya berpikir terhadap kejadian dan tindakan.
Anak dapat menguasai keterampilan kognitif dengan cepat dan dapat
menerapkannya pada saaat berpikir mengenai obyek situasi dan kejadian.
Komponen dasar concetrate operasional : Conservation: sesuatu tidak akan muncul
dan hilang begitu saja dengan magic. Sesuatu di lingkungan kita tidak akan
berubah karena perubaha letak. komponen ini meliputi 3 konsep antara lain
14
Identity
Sesuatu tidak ditambah atau dikurangi hanya bentuknya saja yang berubah.
Contohnya ada 2 kue bolu, satu berbentuk kotak dan satu berbentuk bulat. Disiini
anak sudah memahami kedua kue itu sama-sama bolu.
Reversibility
Sesuatu dapat berubah kembali ke bentuk asalnya, kemampuan memahami 2
dimensi pada saat yang sama dan memahami perubhaan satu dimensi.
Reciprocity.
Ketrampilan klasifikasi:
Kemampuan mengelompokkan sesuatu sesuai dengan sifat.
Dapat mengatur obyek sesuatu sesuai skala dimensi ukuran berat dan warna.
Mulai dapat membagi.
Keterampilan kombinasi :
Memiliki kemampuan memanipulasi angka.
Mempelajari penjumlahan pengurangan dan pembagian.
Belajar tentang waktu, hubungan waktu tampat dan orang.
Belajar huruf dan memiliki keampuan membaca.
Mental operation :
Toddler dan preschool hanya dapat mengartikan dan melaksanakan perintah tetapi
tidak bisa menceritakan kembali proses secara verbal. Sedangkan anak usia sekolah
sudah dapat mengartikulasi proses tersebut dan mengulang kembali.
Setelah melewati masa preschool anak memilki kemampuan konseptual yang lebih
luas.
Pemikiran egosentri sudah menghilang dan mulai bisa mlihat dan menerima suatu
hal dari sudut pandang orang lain. Mereka mau menunda sessuatu sampai sampai
mengevaluasi respon lingkungan.
g. Perkembangan bahasa
Anak usia sekolah mulai menguasai berbagai ketrampilan linguistic. Anak usia SD
mulai belajar tentang tata bahasa yang benar dan lebih kompleks sehingga mereka
bisa membenarkan jika ada-ada hal-hal yang salah. Kemampuan kata-kata juga
dimiliki pada anak usia sekolah termasuk kata sifat, kata keterangan, kata
penghubung, kata depan dan kata abstrak.
Mempunyai kemampuan memakai kalimat majemuk dan gabungan.
15
Metlinguistik awareness: memiliki kemampuan untuk berpikir tentang bahasa.dan
berpendapat.
Mulai mengerti tentang perubahan makna dan bahasa/peribahasa.
h. Perkembangan psikoseksual
Karakteristik perkembangan berdasarkan usia.
1. Pada usia 7 tahun
Minat seks menurun dan kurang eksplorasi, perhatian kepada lawan jenis
meningkat dimulai dari perasaan cinta terhadap anak laki-laki atau sebaliknya.
2. Pada usia 8 tahun
Perhatian seksual meningkat, suka mengintip, menceritakan lelucon cabul, ingin
menambah informasi seksual tentang kelahiran dan hubungan seksual dan anak
perempuan mengalami peningkatan perhatian tentang menstruasi Pada usia 9
tahun
Lebih suka berdiskusi dengan teman sebaya tentang topik seksual, memisahkan
jenis kelamin dalam permainan aktifitas.
3. Pada usia 10 tahun
Minat terhadap tubuh dan penampilan meningkat, banyak anak mulai berkencan
dan berhubungan dengan lawan jenis dalam aktivitas kelompok.
4. Pada usia 11-13 tahun
Khawatir tentenag penampilannya, tekaann sosial agar tetap langsing dan
menarik merupakan sumber stress.
i. Perkembangan sosial
Anak merasa nyaman bila bersama orang tua dan keluarga, merasa lebih
percaya diri, emosi berkurang dan lebih dapat melihat segala sesuatu secara realistik.
Energinya banyak digunakan untuk mengeksplorasi lingkungan dan keluarganya
untuk meningkatkan hubungan interpersonal, untuk meningkatkan pemahamannya
dan memuaskan keingintahuan tentang dunia. Pengaruh teman sebaya dapat
mendorong mereka untuk lebih mandiri. Dorongan dari peer group memberikan rasa
aman pada mereka untuk mendukung perkembangan mandirinya. Perbedaan jenis
kelamin, kemaskulinan dan kefemininan mulai berperan dalam hubungan sosial. Anak
laki-laki bermain dngan anak laki-laki . Anak peremb\puan bermain dengan anak
perempuan.
j. Perkembangan psikososial
16
Middle childhood merupakan periode laten dimana merupakan masa tenang antara
fase oedipal dengan fase erotism pada remaja. Sense of insutry dapat berkembang bila
didukung motivasi dari dalam dan luar.
1. Instrinsik
Berhubungan dengna peningkatan kemampuan anak dalam menguasai
ketrampilan-ketrampilan baru dan dapat menerima tanggung jawab baru. Anak
akan merasa puas bila mengeksplorasi dan memanipulasi lingkungan dan
teman-temnnya.
2. Ekstrinsik
Reinforcement positif, nilai bagus, hadiah\-hadiah dan stimulus-stimulus.
Peran orang tua seharusnya:
Tidak terlalu emnuntut terlalu banyak kepada anak .
Memahami kegagalan anak.
Jngan membanding-bandingkan anak satu dengan anak yang lain. Anak
mulai dapat bekerja sana dengan orang lain. Anak mulai menyukai
pencapaian yang nyata. Jika anak dapat mengetahui tugas-tuganya dan
mampu menyelesaikan dengan baik sesuai kemampuan berarti anak tersebut
sudah memiliki sense of industry dan accomplishment.
k. Perkembangan moral
Anak mengalami perubahan dari egosentris ke pola berpikir logis.
Mulai mengalami perkembangan nurani dan standar moral.
Pengertian moralitas anak ditentukan oleh aturan-aturan dan tata tertib dari luar.
Anak usia ini bernggapan bahwa standar perilaku dari peraturan. Peraturan
dianggap sebagai suatu yang pasti, yang membatasi keadaan dan tidak memerlukan
alasan penjelasan.
Hubungan dan kontak sosial anak dengan figure otoritas mempengaruhi pengertian
benar salah.
17
2. Middle adolescence : 15-17 tahun
3. Late adolescence : 18-20 tahun.
Peristiwa terpenting dalam masa remaja adalah pubertas. Masa ini juga termasuk
masayang mengalami cath up growth. Pada tiap tahap dalam masa remaja ada
tugas perkembangan yang harus dihadapi, yaitu perkembangan biologis, psikologis dan
sosial. Perkembangam pubertas dibagi menjadi:
1. Prepurbesence
2. Puberty
3. 3.Postpubersence
a. Pertumbuhan fisik
Terjadi perubahan besar dalam tulang, masa tubuh, serta peningkatan hormon
reproduksi,dan pematangan seks.
Ukuran jantung dan volume darah meningkat, hearth rate meningkat.
Panjang dan diameter paru meningkat sehingga volume pernapasan meningkat.
Pertumbuhan otak berlanjut.
Proliferasi sel pendukung dan neuron tidak bertambah.
b. Perkembangan biologis
Aktivitas neuroendokrin pada pubertas. Terjadi perubahan hormonal, pertumbuhan
fisik dan kematangan seksual. Terjadi interaksi hormonal antara hipothalamus,
pituitary, dan gonads.
Perkembangan biologis pada remaja awal (Early adolesence)
Pada keadaan prepubertas, kadar steroid seks dalam sirkulasi tertekan oleh umpan
balik negatif pada hipotalamus. Pubertas mulai dengan pengurangan hambatan
hipotalamus dalam responnya terhadap faktor-faktor yang belum sepenuhnya dapat
dimengerti. Hipotalamus merangsang pelepasannya selama tidak bekerjanya
gonadotropin dan hormon pertumbuhan dari pituitari anterior. Rangkaian akibat
perubahan somatik dan fisiologis meningkatkan kecepatan kematangan seksual.
Perkembangan biologis pada remaja pertengahan (Middle adolesence)
Pada remaja pertengahan, kecepatan pertumbuhan diatas angka pra remaja 6-7
cm pertahun. Pada rata-rata anak perempuan, puncak pertumbuhan cepat pada usia
11,5tahun dengan kecepatan tertinggi 8,3 cm pertahun dan kemudian melambat
dan berhenti pada usia 16 tahun. Pada rata-rata anak laki-laki pertumbuhan
18
cepatnya mulai melambatdan memuncak pada usia 13,5 tahun denga 9,5 cm
pertahun, kemudian melambat dan berhenti pada usia 18 tahun.
Perkembangan biologis pada remaja akhir (late adolesence)
Perubahan-perubahan badan pada masa ini adalah dengan persamaan yang
sederhana. Tahap akhir perkembangan payudara, penis, dan rambut kemaluan pada
usia 17-18 tahun pada 95% pria dan wanita.
Perubahan-perubahan dalam hormon reproduksi
1. Wanita
FSH yang menstimulasi esterogen dari ovarium dalam kadar rendah tapi belum
cukup menyababkan ovulasi. Kadar esterogen di produksi dalam jumlah besar
mengakibatkan pembentukan dinding endometrium dan terjadi menarche (mid
puberty). Perubahan esterogen akan mengakibatkan pertumbuhan dan
perkembangan vagina, uterus, tuba falopi, pembesaran payudara, pertumbuhan
rambut pubis dan aksila, pigmentasi kulit genetal, pelebaran panggul. Setelah
ovulasi maka produksi esterogen menurun dan fsh menurun sampai dengan
siklus menstruasi baru.
2. Pria
Pada pria terjadi pematangan sperma (perkembangan karakteristik seks primer
pria). FSH dan LH menyebabkan peningkatan produksi dan sekresi testosteron
sehingga terjadi pertumbuhan penis, skrotum, prostat dan vesikula seminalis.
Maturasi Seksual
1. Pada remaja Wanita
Perubahan dalam puting dan aerola, perkembangan sejumlah kecil
jaringan payudara (telarche).
Munculnya rambut pubis (adrenarche), biasanya diawali dengan
perkembangan payudara sekitar 2-6 bulan
Pada early puberty terjadi peningkatan cairan normal dari vagina
(fisiologileukorhea) yang berhubungan dengan perkembangan uterus
Pada mid puberty terjadi pembesaran payudara, tumbuhnya rambut pubis
yang menutupi mons pubis dan labia mayora.
Pada late puberty ditandai dengan periode menstruasi pertama kali
(menarche)
19
Puberty delay terjadi jika perkembangan payudara tidak terjadi pada usia 13
tahun atau jika menarche tidak terjadi dalam 4 tahun dari awal
perkembangan payudara.
2. Pada Remaja Pria
Testis mulai memproduksi sperma yang matang dan mampu memfertilitasi
ovum.
Pubertas pria lengkap ditandai dengan pembesaran testis disertai
dengan penipisan dan pelebaran skortum.
Padda early puberty dikarakteristikkan dengan penampilan rambut pubis.
Pada mid puberty mulai terjadi pembesaran testis, penis dan pertumbuhan
lanjut dari rambut pubis.
Pada late puberty terjadi peningkatan panjang dan lebar penis, pertumbuhan
lanjut dari testis dan pertama terjadi ejakulasi. Pada rambut aksila dan wajah
mulai berkembang dan bertambah.
Terjadi pubertal delay jika perkembangan testis dan skortum tidak terjadi
pada usia13,5-14 tahun jika perkembangan genital dalam 4 tahun dari awal
perkembangantestis.
c. Perkembangan kognitif (Jean Piaget)
Fase formal operational thinking terjadi antara usia 11-14 tahun. Remaja sudah
memiliki kemampuan berfikir secara abstrak, berfikir tentang kemungkinan-
kemungkinan yang dapat terjadi dan mampu mengungkapkan hipotesis. Remaja
mudah mengabaikan proses pemikiran rasional karena tekanan kelompok, tuntutan
waktu dan personal stres. (Keating dan Clark, 1986).
Egosentris pada remaja dibagi menjadi 2 pola berfikir, yaitu:
1. Imaginary audience
2. Sensitif terhadap pendapat orang lain dan berfikir setiap orang memfokuskan pada
tingkah lakunya.
3. Personal fable
4. Percaya bahwa perasaan dan pengalaman seseorang itu sangat unik.
5. Remaja dapat memahami perspektif orang lain dan melihat bagaimana pemikiran
atau tingkah laku seseorang mempengaruhi orang lain disebut dengan Mutual Role
Taking (Robert Selman,1976).
d. Perkembangan nilai otonom
20
Pertentangan antara orang tua dan teman-temannya menerangkan nilai-nilai
yang diciptakan sebagai perkembangan kebebasan bersikap. Perkembangan sistem
nilai personal merupakan proses yang bertahap membuktikan nilai otonom terjadi
relatif lambat pada remaja usia 18-20 tahun. Remaja membutuhkan kemampuan untuk
melihat perkembangan nilai. Mereka juga butuh perhatian, dimana seseorang akan
mendengarkan jika ia memimpikan sesuatu yang menakutkan dan saat ia
mendapatkan tekanan.
Pada remaja awal, anak perempuan cenderung bermain dengan teman
sejenisnya begitupun sebaliknya. Mereka dapat pula diidentifikasikan berdasarkan
pakaian yang mereka gunakan. Remaja juga memperhatikan adanya perbedaan dan
penyebabnya. Remaja dengan perbedaan sosio ekonomi, bangsa atau latar budaya
dapat membentuk kelompok. Perilaku ini mungkin merupakan kebutuhan remaja
untuk membentuk identitas diri. Mereka suka berkelompok karena adanya pemikiran
yang sama diantara mereka ..
e. Perkembangan moral
Anak remaja dan anak yang lebih tua berfungsi pada tingkat konvensional
pada alasan moral di mana batasan moral yang absolut terlihat pada pancaran dari
kekuasaan seperti orangtua dan guru (Kohlberg,1972).
f. Perkembangan spiritual
Keyakinan beragama menjadi lebih abstrak dan dijadikan prinsip selama usia
remaja. Remaja percaya untuk lebih diorientasikan menuju hal-hal ritual praktek,
dan pengawasan ketat pada kebiasaan atau kegiatan religius.
g. Perkembangan psikososial
Memasuki tahap Identityt vs Role confusion. Merupakan masa banyak terjadi
perubahan fisik. Irama suasana hati mudah berubah, remaja mencoba peran dan
memberontak tanpa pertimbangan perilaku normal dipelajari.
Peran yang membingungkan terjadi ketika remaja tidak dapat menetapkan identitas
dan arah pengertiannya. Empat hal penting yang harus dicapai untuk membentuk
identitas diri yaitu:
1. Menerima apa adanya perubahan pda body image.
2. Menetapkan sistem nilai yang sesuai dengan harapan.
3. Membuat keputusan.
4. Mendapatkan kebebasan dari orang tua.
h. Masalah-masalah khusus pada remaja
21
Menurut hasil survei pemeriksaan kesehatan nasional tahun 1966-1970
menunjukkan bahwa remaja usia 12-17 tahun yang diduga sehat, 20 % nya mula-mula
mempunyai masalah kesehatan yang tidak terdiagnosa. Masalah ini terutama
berhubungan dengan pertumbuhan dan pematangan yang cepat. Masalah-masalah ini
antara lain adalah kekerasan, seperti kecelakaan, pembunuhan atau bunuh diri,
penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual, serta tingkah laku merusak
kesehatan seperti merokok, marijuana, dan penyalahgunaan alkohol serta obat-obatan.
Gangguan pola makan seperti anoreksi nervousa, dan bulimia, serta masalah
psikologis dengan teman, keluarga, dan masyarakat. Dan juga masalah-masalah yang
berhubungan dengan tahap-tahap perkembangan biologis dari remaja.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat
sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound,
kilogram), ukuran panjang (cm, meter). Perkembangan adalah bertambahnya
kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang
teratur
Anak usia toddler adalah anak usia 12 – 36 bulan ( 1 – 3 tahun ) pada periode ini
anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan bagaimana menngontrol
orang lain melalui kemarahan, penolakan, dan tindakan keras kepala. Hal ini merupakan
periode yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan intelektual
secara optimal. Anak usia toddler dikelompokkan lagi berdasarkan umur, yaitu anak usia
12-18 bulan, 18-24 bulan, dan 24-36 bulan.
Anak usia prasekolah adalah anak yang berusia 3-6 tahun. Pada periode ini anak
dirangsang untuk dapat mengeluarkan potensi mereka, pada tahap ini terdapat hal
penting yang harus dipenuhi yaitu bermain. Anak pada periode sangat dianjurkan untuk
bermain dan dapt mengeksplorasi dirinya. Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6-
12 tahun. Pada periode ini anak diperkenalkan dengan lingkungan sosialnya yang baru
yaitu sekolah. Pada tahap ini pertumbuhan anak sudah mulai menuju ke masa pubertas
dan sudah hampir terjadi penyempurnaan organ tubuh dan perkembangan anak mulai
berintraksi dengan lingkungan yang baru dan tempramen anak mulai berubah akbat
interaksi tersebut.
Remaja adalah periode transisi dari anak-anak menuju dewasa. Pertumbuhan pada
tahap ini yang utama ialah terjadi pematangan organ-organ reproduksi dan
perkembangan yang terjadi pada tahap ini adalah remaja masih dalam tahap menentukan
jati diri. Tahap ini memiliki pengaruh yang sangat penting untuk masa depan.
3.2 Saran
Pertumbuhan dan perkembangan anak harus sangat diperhatikan agar pertumbuhan dan
perkembangan mereka dapat berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya karena
merekalah generasi penerus kita. Selain itu, selama anak mengalami pertumbuhan dan
perkembangan berikanlah mereka kasih sayang agar mereka dapat tumbuh dengan baik.
23
DAFTAR PUSTAKA
Kurniasih, Dedeh. Panduan Tumbuh Kembang Bayi usia 1-12 bulan. Penyunting:
RiniSekartini.
Narendra MB, suryawan A, irwanto. 2006. Naskah lengkap continuing education ilmu
kesehatan anak XXXVI penyimpangan tumbuh kembang anak. bag/SMF ilmu kesehatan
anak FK UNAIR. Surabaya.
Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Ed, Gde Ranuh. Penerbit buku kedokteranEGC; \
Jakarta, 1995: 1-31, 37-42, 63-65
24