Anda di halaman 1dari 4

Rumah sakit cahya Panduan Asuhan Keperawatan

kawaluyan
1. Pengertian Asuhan keperawatan pada pasien Bronkopneumonia
2. Assesment a. Menjaga kelancaran pernafasan
Keperawatan b. Kebutuhan istirahat
Pasien ini sering hiperiksia maka pasien perlu cukup isitirahat,
semua kpasien cukup istirahat,semua kebutuhan pasien harus
ditolong di tempat tidur
c. Kebutuhan nutrisi dan cairan Pasien bronchopneumonia hamper
selalu mengalami masukan maknan yang kurang. Suhu tubuh yang
tinggi selama beberapa hari dan masukan cairan
d. Mengontrol suhu tubuh
e. Pengobatan
Pengobatan diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi. Akan
tetapi hal itu perlu waktu dan pasien perlu terapi secepatnya maka
biasanya diberikan Penicilin ditambah dengan Cloramfenikol atau
diberikan antibiotic yang mempunyai spectrum yang luas seperti
ampicillin.

3. Diagnosis a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas (00031)


Keperawatan b. Hipertermia (00007)
c. Hambatan pertukaran gas (00030)
d. Intoleransi aktivitas (00092)
e. Risiko ketidakseimbangan elektrolit (00195)

4. Kriteria a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas : status pernafasan :


evaluasi/Nursing kepatenan jalan nafas
Outcome b. Hipertermia : termoregulasi
c. Hambatan pertukaran gas : status pernafasan : pertukaran gas
d. Intoleransi aktivitas : toleransi terhadap aktivitas
e. Risiko ketidakseimbangan elektrolit : keseimbangan elektrolit

5. Intervensi a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas


Keperawatan 1) Manajemen jalan nafas (3140)
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
- Lakukan fisioterapi dada sebagaimana mestinya
- Instruksikan bagaimana agar bias melakukan batuk efektif
- Auskultasi suara nafas
- Kelola pemberian bronkodilator
- Posisikan untuk meringankan sesak nafas
2) Terapi oksigen (3320)
- Bersihkan mulut, hidung dan sekresi trakea dengan tepat
- Pertahankan kepatenan jalan nafas
- Berikan oksigen tambahan seperti yang diperintahkan
- Monitor aliran oksigen
- Amati tanda-tanda hipoventilasi induksi oksigen
3) Pengaturan posisi (0840)
- Dorong pasien untuk terlibat dalam perubahan posisi
- Posisikan pasien untuk mengurangi sesak (posisi
semifowler)
- Tinggikan kepala tempat tidur
4) Manajemen cairan (4120)
- Timbang berat badan setiap hari dan monitor status nutrisi
pasien
- Hitung dan timbang popok dengan baik
- Monitor status hidrasi
- Monitor hasil laboratorium
- Monitor tanda-tanda vitalberikan terapi IV seperti yang
ditentukan
- Berikan cairan dengan tepat
- Monitor intake dan output
5) Monitor tanda-tanda vital (6680)
- Mengukur tekanan darah, nadi, suhu dan status pernafasan
- Monitor kulaitas nadi
- Monitor irama dan tekanan jantung
- Monitor irama dan laju pernafasan
- Monitor suara paru
- Monitor pola pernafasan abnormal
- Monitor sianosis sentral dan perifer
b. Hipertermia
1) Monitor tanda-tanda vital (6680)
- Mengukur tekanan darah, nadi, suhu dan status pernafasan
- Monitor kualitas nadi
- Monitor irama dan tekanan jantung
- Monitor irama dan laju pernafasan
- Monitor suara paru
- Monitor pola pernafasan abnormal
- Monitor sianosis sentral dan perifer
2) Perawatan demam (3740)
- Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainnya
- Monitor warna kulit dan suhu
- Monitor asupan dan pengeluaran
- Beri opbat / cairan IV
- Berikan oksigen yang sesuai
3) Pengaturan suhu (3900)
- Monitor suhu paling tidak tiap 2 jam
- Laporkan jika ada tanda dan gejala hipertermia
- Berikan pengobatan antipiretik sesuai kebutuhan
- Tingkatkan intake cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan
4) Manajemen elektrolit/cairan (2080)
- Monitor perubahan status paru atau jantung yang
menunjukkan kelebihan cairan atau dehidrasi
- Berikan cairan yang sesuai
- Timbang berat badan harian dan pantau gejala
- Monitor hasil laboratorium
- Monitor status hemodinamik
- Pantau adanya tanda dan gejala retensi cairan
- Monitor tanda-tanda vital
- Monitor kehilangan cairan
5) Manajemen syok (4250)
- Monitor tanda-tanda vital
- Posisikan pasien untuk mendapatkan perfusi yang obtimal
- Berikan cairan IV kristaloid dan koloid
- Monitor adanya status hiperdinamik
- Berikan trombolitik
- Monitor nilai-nilai laboratorium
c. Hambatan pertukaran gas
Pencegahan aspirasi (3200)
- Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk, kemampuan
menelan
- Pertahankan kepatenan jalan nafas
- Monitor status pernafasan
- Posisikan semifowler
- Jaga peralatan suction tetap tersedia
- Beri makanan dalam jumlah sedikit
- Pasang NGT
- Periksa posisi NGT
d. Intoleransi aktivitas
Manajemen energy ( 0180)
- Kaji status fisiologis pasien yang menyebabkan kelelahan
sesuai dengan konteks usia dan perkembangan
- Monitor intake / asupan nutrisi untuk mengetahui sumber
energy yang adekuat
- Monitor respon oksigen pasien
e. Risiko ketidakseimbangan elektrolit
1) Manajemen elektrolit/cairan (2080)
- Monitor perubahan status paru atau jantung yang
menunjukkan kelebihan cairan atau dehidrasi
- Berikan cairan yang sesuai
- Timbang berat badan harian dan pantau gejala
- Monitor hasil laboratorium
- Monitor status hemodinamik
- Pantau adanya tanda dan gejala retensi cairan
- Monitor tanda-tanda vital
- Monitor kehilangan cairan
2) Monitor cairan (4130)
- Tentukan jumlah dan jenis intake / asupan cairan serta
kebiasaan eliminasi
- Monitor berat badan
- Monitor TTV
- Berikan cairan dengan tepat
- Monitor nilai kadar serum dan elektrolit urin

6) Informasi dan 1) Berikan anak makanan dengan gizi seimbang


Edukasi 2) Berikan imunisasi yang lengkap
3) Istirahat yang cukup
4) Jangan merokok di dekat anak
5) Jika anak batuk tutup dengan sapu tangan atau tissue agar keluarga
yang lain tidak tertular
6) Tidak meludah di sembarang tempat
7) Evaluasi Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah dilaksanakan
intervensi dan dibandingkan dengan NOC serta analisis terhadap
perkembangan diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan.
8) Penelaan Kritis Subcomite Mutu Profesi
9) Kepustakaan Herdman, Heather. 2018-2020. NANDA-1 Diagnosis Keperawatan
Definisi dan klasifikasi. Jakarta : EGC
Huda, Amin dan Kusuma, Hardhi. 2016. Asuhan Keperawatan praktis.
Yogyakarta: Mediaction
Moorhead, Marion, Meridean, Elisabeth alih bahasa Nurjannah dan
Roxsana.2016. NOC Edisi Kelima alih bahasa Indonesia. Mocomedia:
Indonesia
Moorhead, Marion, Meridean, Elisabeth alih bahasa Nurjannah dan
Roxsana.2016. NIC Edisi Kelima alih bahasa Indonesia. Mocomedia:
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai