Anda di halaman 1dari 99

KUMPULAN TUGAS CBR KELOMPOK 1 – 3

KELAS : PENDIDIKAN ADMINISTRSI PERKANTORAN REGULER B

MATA KULIAH : PENGEMBANGAN DIRI

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

PENDIDIKAN EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
Bedah Buku

PENGEMBANGAN DIRI

Disusun
Oleh :

7162144010Tanti Syahfitri 7171144022 Septi Nur R Br Ginting


7163144004 Debora N L Marbun 7163144021 Masdelina Lumbantoruan
7163144005 Desi Kristin 7163144022 Megjun Purba.
7163144009 Elma Ignatiana T 7163144026 Muthia Harum Hasibuan
7163144011 Erwinsyah Rajab 7163144030 Suri Widia
7163144014 Gresia Br Silalahi 7163144034 Yesica Florentina
7163144019 Lia Artika Suci 7163144036 Yoga R Simbolon

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
nikmat serta karunia – Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Bedah Buku ini dengan
cepat dan tepat waktu. Penulisan Bedah Buku ini bertujuan untuk memenuhi atau
melengkapi tugas kelompok pada mata kuliah Pengembangan Diri dengan dosen
pengampu ibu Dra. Ratna Manulang S.Pd, M.Pd.

Harapan kami semoga Bedah Buku ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, dan untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi dari Bedah Buku ini agar menjadi lebih baik lagi.

Dalam penyusunan Bedah Buku ini, kami menyadari masih banyak kekurangan
kata atau kalimat yang mendasar.Oleh karena itu, kami mengundang pembaca untuk
memberikan saran serta kritik yang dapat membangun.Kritik dan saran dari pembaca
sangat kami harapkan untuk penyempurnaan Bedah Buku selanjutnya dan kami berharap
semoga Bedah Buku ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita semua.

Akhir kata semoga Bedah Buku ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Atas perhatiannya kami ucapkan terimah kasih.

Medan, Oktober 2018

Tim

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
IDENTITAS BUKU ............................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... ii
A. Latar Belakang ......................................................................................................... ii
B. Tujuan ..................................................................................................................... iii
C. Manfaat ................................................................................................................... iii
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... iv
A. Ringkasan Isi Buku ................................................................................................. iv
Ringkasan Buku Utama “Dinamika Perkembangan Anak & Remaja” .................. iv
Ringkasan Buku Pembanding “Psikologi Perkembangan Anak & Remaja”.......... ix
B. Perbandingan isi buku ........................................................................................... xiv
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... xviii
A. Kelebihan dan Kelemahan Buku Utama & Pembanding ...................................... xix
B. Saran ..................................................................................................................... xix
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... xxi
LAMPIRAN .................................................................................................................... xxii

ii
IDENTITAS BUKU

 Buku Utama

 Judul : Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja


 Penulis : Achmad Juntika Nurihsan dan Mubiar Agustin
 Penerbit : Refika Aditama
 Tahun Terbit : 2013
 Tebal Buku : viii + 116
 ISBN : 978-602-7948-08-2

 Buku Pembanding

 Judul : Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja


 Penulis : Rosleny Marliani
 Penerbit : Pustaka Setia
 Tahun Terbit : 2016
 Tebal Buku : 292
 ISBN : 978 – 979 – 076 – 598 – 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Masa remaja merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan manusia. Masa
remaja sering digambarkan sebagai masa yang paling indah, dan tidak terlupakan
karena penuh dengan kegembiraan dan tantangan. Namun masa remaja juga identik
dengan kata pemberontakan, dalam istilah psikologi sendiri sering disebut sebagai
masa strom and stress karena banyaknya goncangan-goncangan dan perubahan-
perubahan yang cukup radikal dalam.
Salah satu perkembang yang terjadi pada masa remaja yaitu perkembangan
fisik. Dalam masa remaja, penampilan anak berubah sebagai hasil peritiwa pubertas
yang hormonal, mereka mengambil bentuk tubuh orang dewasa. Seiring dengan itu,
pikiran (psikis) mereka juga berubah dengan artian mereka lebih dapat berfikir
abstrak dan hipotesis. Perasaan remaja berubah hampir terhadap segala hal, semua
bidang cakupan perkembangan sebagai seorang remaja menghadapi tugas utama
mereka, membangun identitas termasuk identitas seksual yang akan terus mereka
bawa sampai masa dewasa.
Setiap individu pada hakekatnya akan mengalami pertumbuhan, berupa perubahan
fisik menjadi lebih besar dan tinggi, dan prosesnya berlangsung sejak berada dalam
kandungan hingga dewasa. Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik
bawaan (heredity) dan karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan.
Karakteristik bawaan dimiliki sejak lahir sebagai faktor biologis maupun psikologis.
Setiap orang memiliki ciri dan sifat yag unik (khas).
Hal-hal di atas merupakan penting diketahui seorang pendidik maupun calon
pendidik, agar dapat menguasai karakter siswa yang merupakan subyek
pembelajaran guna menciptakan suasana yang kondusif dalam pembelajaran.
Berdasarkan pemikiran tersebut maka penyusunan makalah ini diharapkan dapat
memberikan informasi bagi kita semua, khususnya calon pendidik tentang
pertumbuhan fisik remaja.

ii
B. Tujuan

Tujuan dari Bedah buku adalah:


1. Meningkatkan motivasi mahasiswa untuk membaca buku.
2. Menambah wawasan kita untk mengetahui tentang Pengembangan
Diri pada peserta didik.
3. Untuk dapat membandingkan dua buku tentang Pengembangan Diri
dengan penulis yang berbeda.
4. Untuk mendapat informasi yang lebih mendalam.

C. Manfaat

1. Penulis dapat berfikir kritis dalam mengkritisi buku Pengembangan


Diri
2. Agar dapat menjadi buku acuan atau pedoman bagi si penulis untuk
membacanya.
3. Penulis dapat memahami isi dari buku yang di bedah, serta dapat
mempelajari buku tersebut untuk lebih menguasai materi tentang
Pengembangan.

iii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ringkasan Isi Buku

Ringkasan Buku Utama “Dinamika Perkembangan Anak & Remaja”


BAB 1 Konsep Perkembangan Individu
Dalam bab ini dibahas mengenai pengertian pengembanga, konsep
perkembangan dan pertumbuhan, arti perubahan dalam perkembangan, manifestasi
dan cara pendekatan terhadap perkembangan individu. Dimana dijelaskan bahwa
istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai
akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Van den Daele mengemukakan
bahwa perkembangan berarti perubahan secara kualitatif. Ini berarti bahwa
perkembangan bukan sekedar penambahan ukuran pada tinggi dan berat badan
seseorang, atau kemampuan seseorang melainkan suatu proses integrasi dari banyak
struktur dan fungsi yang kompleks. Kemudian Candida Peterson menjelaskan bahwa
perubahan yang dapat dikategorikan sebagai perkembangan harus memenuhi kriteria :
Permanen, kualitatif, progresif dan universal.

Ada enam faktor yang memengaruhi sikap terhadap perubahan dalam


perkembangan yaitu penampilan diri, perilaku, stereotip budaya, nilai-nilai budaya,
perubahan peranan, dan pengalaman pribadi.

BAB 2 Proses Perkembangan Individu

Dalam bab ini dijelaskan tentang peran kematangan dan belajar dalam
perkembangan, faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan individu,
kecendrungan arah perkembangan individu, alur perkembangan individu. Secara
faktual, perkembangan individual bukan dimulai sejak kelahiran melainkan sejak
terjadinya konsepsi (pembuahan atau perkawinan) yaitu saat pertemuan sperma dan
sel telur atau ovum yang menghasilkan zigot yang kemudian berkembang menjadi
janin sebagai calon manusia yang dikenal dengan fetus (bayi dalam kandungan).

iv
Perkembangan memiliki pola tertentu yang dapat diramalkan. Misalnya, pola-
pola teratur dari perkembangan fisik, motor, bicara, dan perkembangan intelektual.
Pola perkembangan fisik dan motor mengikuti hukum arah perkembangan yang
disebut hukum cephalocaudal yang menetapkan bahwa perkembangan menyebar
keluar dari titik proses sentral tubuh ke anggota tubuh. Ada tiga faktor yang
memengaruhi proses perkembangan individu, ialah faktor pembawaan (heredity),
environment (faktor lingkungan) dan faktor time (waktu). Fakta penting menunjukkan
bahwa terdapat keterkaitan antara perkembangan, kematangan, dan belajar..
Kematangan memberikan pengaruh pada perkembangan, dimana perkembangan dari
hasil belajar tidak akan optimal walaupun individu menggunakan berbagai strategi
dan teknik memotivasi yang tinggi manakala psikofisik individu belum matang.

BAB 3 Tahapan Perkembangan Individu

Dijelaskan dalam bab ini mengenai tahapan perkembangan individu, tugas-tugas


perkembangan individu, beberapa hukum perkembangan perilaku dan pribadi serta
implikasi nya bagi pendidkan, fakta penting tentang perkembangan
Proses perkembangan itu berlangsung bertahap :
1. Perubahan yang terjadi bersifat maj meningkat dan meluas baik secara kuantitatif
maupun kualitatif ( prinsip progresif)
2. Perubahan yang terjadi antarbagian organisme terdapat interpendensi sebagai
kesatuan integral yang harmonis (prinsip sistematik)
3. Perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara beraturan dan
secara tidak kebetulan (prinsip bersinambungan).
Tugas-tugas dalam perkembangan mempunyai tiga macam tujuan, pertama
sebagai petujuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari
mereka pada usia tertentu. Kedua, dalam memberi motivasi kepada setiap individu
untuk melakukan apa yang diharapkan dari mereka oleh kelompok sosial pada usia
tertentu. Ketiga, menunjukkan pada setiap individu tentang apa yang akan mereka
hadapi dan tindakan apa yang diharapkan kalau sampai pada tingkat perkembangan
berikut.

v
BAB 4 Perkembangan Fisik, Intelektual, Dan Bahasa Anak

Dalam bab ini disampaikan tentang perkembangan fisik anak, perkembangan


intelektual anak, dan perkembangan bahasa. Perkembangan fisik anak diantaranya:

1 perkembangan anatomis
2. Perkembangan fisiologis
3. Proses dan jalannya perkembangan fisik
4. Proses perkembangan motorik

Perolehan bahasa pada anak


a Model behaviorist (anak belajar memberi nama pada benda secara tepat dan
mengetahui kata-kata)
b Model linguistik (melalui kontak dengan lingkungan sosial, kemampuan berbahasa
tersebut akan tampak dalam perilaku berbahasa)
c Model kognitif (model proses, bahasa diproses secara kognitif dan bagaimana
manifestasinya dalam tingkah laku.

BAB 5 Perkembangan Emosi, Sosial, Moral Dan Keagamaan Anak

Dalam bab ini disampaikan mengenai perkembangan emosi anak, perilaku sosial
anak, perkembangan moralitas anak, dan perkembangan penghayatan keagamaan.
Dua dimensi emosional anak ialah :

 senang-tidak senang (pleasent-unpleasent) atau suka-tidak suka (like-dislike)


 intenstitas dalam term kuat-lemah (strenght-weakness) atau halus-kasarnya atau
dalam-dangkalnya emosi.

vi
Perkembangan pemahaman diri sangat berkaitan dengan perkembangan identitas
diri. Implikasi terhadap kegiatan pembelajaran adalah, pertama untuk meningkatkan
kemampuan anak dalam menyadari dan menghayati pengalaman sosialnya. Kedua,
yang perlu diperhatikan adalah menonjolnya peran teman sebaya bagi anak.

BAB 6 Permasalahan Dan Bimbingan Bagi Anak

Dibab ini dibahas mengenai ragam permasalahan anak dan bimbingan


permasalahan anak. Ragam permasalahan anak diantaranya :
1. Permasalahan dalam perkembangan fisik-motorik
2. Permasalahan dalam perkembangan kognitif
3. Permasalahan dalam perkembangan bahasa
4. Permasalahan dalam perkembangan sosial
5. Permasalahan dalam perkembangan emosi
6. Gangguan lamban belajar
7. Gangguan kesulitan belajar spesifik
Yang dapat dilakukan guru dan orang tua adalah memeriksa, memahami, telaten
atau sabar, bangkitkan kepercayaan diri anak, kenali arah minat anak, meminimalisir
stimulasi yang dapat mengacaukan pikiran dan konsentrasi anak, dan merancang
lingkungan rumah yang kondusif.

BAB 7 Perkembangan Fisik Dan Intelektual Remaja

Bab ini di bahas tentang batas masa remaja, makna masa remaja, ciri-ciri masa
remaja, perkembangan fisik, psikomotorik, intelektual, dan bahasa remaja. Harlod
Alberty menyatakan bahwa periode masa remaja dapat didefenisikan secara umum
sebagai suatu periode perkembangan yang dijalani seseorang yang terbentang
semenjak berakhirnya masa kanak-kanaknya sampai datangnya awal masa
kedewasaannya. Ciri-Ciri Masa Remaja:
1. Masa remaja sebagai periode yang penting

vii
2. Masa remaja sebagai periode peralihan
3. Masa remaja sebagai periode perubahan
4. Masa remaja sebagai usia bermasalah
5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas
6. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
7. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik

BAB 8 Perkembangan Emosi Dan Sosial Remaja

Dalam bab ini disampaikan mengenai konsep emosi, perkembangan emosi remaja
dan perkembangan sosial remaja. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk
bertindak, rencana seketika untuk mengatasi masalah yang telah ditanamkan secara
berangsur angsur oleh evolusi.
BAB 9 Perkembangan Moral Dan Keagamaan Remaja

Pada bab ini disampaikan mengenai perkembangan moral remaja, perkembangan


keagamaan remaja perkembangan penghayatan keagamaan remaja dan proses
pertumbuhan penghayatan keagamaan. Mitchell mengungkapkan ada lima perubahan
dasar dan moral yang harus dilakukan oleh remaja antara lain :

1 pandangan moral individu semakin lama semakin menjadi lebih abstrak dan
kurang konkret
2 keyakinan moral lebih berpusat pada apa yang benar dan kurang pada apa yang
salah
3 penilaian moral menjadi semakin kognitif
4 penilaian moral menjadi kurang egosentris
5 penilaian moral secara psikkologis menjadi lebih mahal

BAB 10 Permasalahan, Strategi, Dan Metode Bimbingan Bagi Remaja


Dijelaskan dalam bab ini Ragam Permasalahan Remaja, Strategi Bimbingan dan
Metode Pengembangan Potensi Remaja. Pada masa remaja terjadi perubahan yang
sangat berarti dalam segi fisiologis, emosional, sosial, dan intelektual. Masalah

viii
remaja yang sering timbul adalah hubungan seksual pranikah, kasus HIV/AIDS, dan
penyalahgunaan narkoba. Metode Pengembangan Potensi Remaja diantaranya:
1. Metode keteladanan
2. Metode pembiasaan
3. Metode nasihat
4. Metode pengawasan dan pengamatan

BAB 11 Perkembangan Kecerdasan Jamak Anak

Bab ini membahas tentang konsep tentang kecerdasan jamak (multiple


intelligences), karakteristik kecerdasan jamak anak dan hubungan antara kecerdasan
jamak anak dengan kegiatan bimbingan. Karakteristik kecerdasan jamak anak
diantaranya:

a. Kecerdasan linguistik
b. kecerdasan logika-matematika
c. kecerdasan spasial
d. kecerdasan kinestik
e. kecerdasan musikal
f. kecerdasan interpersonal
g. kecerdasan intrapersonal
h. Kecerdasan naturalis

Ringkasan Buku Pembanding “Psikologi Perkembangan Anak & Remaja”


Bab 1 Pendahuluan

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, diciptakan lebih
sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lainnya.Manusia dilengkapi akal,
pikir, perasan, dan keyakinan untuk mempertimbangkan kualitaas hidupnya.Sebagai

ix
mahluk hidup, manusia dapat berkembang mempelajari perubahan dalam
perkembangannya.

Filsafat merupakan suatu cabang dari ilmu filsafat yang mencerminkan hakikat
manusia.Filsafat manusia juga dapat diartikan antropologi filosofi.Asy’ari (1999)
menegaskan bahwa, manusia mempunyai banyak kelebihan dan memppunyai wujud
yang sempurna, serta dikaruniai kemampuan berpikir.

Manusia mempunyai hubungan dengan filsafat dan psikologi dimana manusia


merupakan objek pemikiran yang sangat besar, luas, dan penuh misteri, dan hal
pertama yang harus dilakukan yaiu dengan mengenali diri sendiri dan membebaskan
diri dari keasingan karena munculnya kreativitas secara sadar.Sebagai makhluk hidip
manusia juga memerlukan pola tingkah laku yang bukan merupakan tindakan
instingtif belaka. Manusia yang bisa dikenal dengan homo sapiens memiliki akal
pikiran yang dapat digunakan untuk berpikir dan berlaku bijaksana. Dengan akal
tersebut, manusia dapat mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya.

Bab 2 Psikologi Perkembangan Anak & Remaja

Psikologi perkembangan merupakan cabang ilmu psikologi yang mempelajari


perkembangan dan perubahan aspek kejiwaan manusia sejak dilahirkan hingga
meninggal dunia.Psikologi perkembangan juga mempelajari tingkah laku individu
dalam perkembangannya dan latar belakang yang mempengaruhinya.Ilmu psikologi
perkembangan digunakan dalam berbagai bidang seperti pendidikan dan pengasuhan,
pengoptimalan kualits hidup dewasa tua, dan penangan reamaja.

Psikologi perkembangan berusaha memahami gejala psikis yang berekaitan


dengan perubahan individual.Sifat perubahan ini tidak kuantitatif, tetapi mengarah
pada perubahan kualitatif.Dalam ruang lingkup psikologi, ilmu ini termasuk psikologi
khusus, karena psikologi perkembangan mempelajari kekhususan daripada tingkah
laku individu.Dengan demikian psikologi dapat diartikan sebagai cabang psikologi

x
yang mempelajari berbagai perubahan yang terjadi dalam diri, perilaku, dan fungsi
mental manusia sepanjang rentang hidupnya.

Bab 3 Teori – Teori Psikologi Perkembangan

Teori perkembangan psikologi diadopsi dari bilogi dan kemudian pada abad ke –
20 psikologi mematangkan konsep perkembangan dengan istilah genetic
psychologyartinya, pertumbuhan dan digunakan pula child psychology yang secara
mendalam mengkaji perkembangan bayi, anak, dan remaja.

Dalam perkembangan psikologi, proses pertumbuhan dan perubahan manusia


dikaji secara menyaluruh.Salah satunya adalah kajian dari Jean Piaget mengenai teori
perkembangan tentang kecerdasan, pengetahuan, dan hubungan anak dengan
lingkungannya. Piaget berependapat bahwa pembentukan pengetahuan secara
sistematis berjalan dengan seiringnya fisik dan pengetahuna eksogen, dari
eksperimentasi anak sebagai abstraksi dari ciri objektif manusia, yangdisusun melalui
reorganisasi proses pemikiran anak yang dibangun secara ligos dan matematis.

Bab 4 Pertumbuhan Dan Perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan dalam kehidupan manusia berlangsug secara


independen dan saling bergantung satu dengan lainnya. Kedua proses ini tidak dapat
dipisahkan dalam bentuk yang murni berdiri sendiri, tetapi dapat di bedakan untuk
memudahkan pemahaman nya. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis
sebagai hasil dari proses pematanganfungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara
normal pada passage (peredara waktu) tertentu. Pertumbuhan adalah bertambahnya

xi
ukursn fisik dan struktur tubuh, baik sebagian maupun keseluruhan, sehingga dapat di
ukur dengan satuan panjang dan berat.

Hasil pertumbuhan tampak dalam bertambahnya tinggi badan dan berat badan,
lebih besarnya tulang-tulang, terjadinya peningkatan system struktur organ dalam,
otak, dan peningkatan jasmaniah lainnya. Dengan demikian, pertumbuhan dapat
dikatakan sebagai proses perubahan dan proses pematangan fisik. Pertumbuhan
terjadi secara simultan dengan perkembangan.

Bab 5 Tugas Perkembangan Remaja Dan Pengukurannya

Setiap perkembangan kehidupan manusia, baik sebagai indivdu maupun social,


dituntut untuk menguasai kemampuan berprilaku yang menunjukkan bahwa
perkembangannya berhasil dan normal.Apabila pada fase itu indivu tidak mempunyai
kemampuan berprilaku sepatutnya, sesuai dengan tugas perkembangannya, indivu itu
mengalami kelambatan perkembangannya atau penyimpangan perkembangan.

Pencapaian tugas perkembangan tidak hanya penting untuk hasil perkembangan


terhadap tugas perkembangan yang seharusnya muncul, tetapi juga penting untuk
mencapai tugas perkembangan sellanjutnya.Tugas perkembangan pada fase dewasa
dapat tercapai dengan sempurna apabila tugas padda periode remaja tercapai dengan
sempurna pula.Sebaliknya, apabila pencapaian tugas perkembangan padda periode
awal kehidupan individu tidak sempurna, pencapaian tugas perkembangan pada fase
berikutnya cenderung tidak sempurna pula.

Bab 6 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhiperkembanganb Anak Dan Remaja

Faktor – faktor utama yang mempengaruhi perkembangan anak dan remaja adalah
hereditas yang diperoleh dari orang tuanya. Selain hereditas, lingkungan merupakan
factor penting yang menentukan perkembangan individu. Meliputi lingkungan fisik,
psikis, social, dan relegius. Lingkungan yang baik akan berpengaruh baik terhadap
perkembangan anak dan remaja, demikian pula sebaliknya.

xii
Bab 7 Karakteristik Dan Fase Perkembangan Remaja

Perkembangan dalam kehidupan manusia merupakan dua sisi mata uang yang
menunjukan gambaran berbeda, tapi tidak terpisahkan.Secara umum pertumbuhan
dan perkembangan sebagai perubaha yang bersifat progresif dan terus menerus.Proses
perkembangan tersebut menyebabkam perubahan yang meliputi aspek fisik,
intelektual, social, moral, bahasa, emosi, perasaan, minat, motivasi, sikap,
kepribadian, bakat, dan kreatifitas.Setiap aspek tersebut membuat kombinasi atau
hubungan baru, yang kemudian membentuk spesialisasi fisik dan psikologis yang
berbeda antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Kombinasi dan perbedaan
tersebut memunculkan persaingan dan rasa saling membutuhakan antara ,anusia yang
satu dengan yang lainnya.

Bab 8 Aspek – Aspek Perkembangan Anak Dan Remaja

Aspek – aspek perkembangan manusia meliputi fisik, inteligansi ( kecerdasan),


emosi, bahasa, social, kepribadian, moral, dan kesadaran beragama. Berdasarkan
pembatasan perkembangan ini, kajian aspek – aspek perkembangan anak dan remaja
dapat dikelompokkan pada empat kelompok, yaitu : (1) perkembangan fisik, emosi,
inteligensi, dan bakat khusus; (2) perkembangan sikap kepribadian, nilai, moral,dan
agama; (3) perkembangan bahasa, social; (4) perkembangan seksualitas pada remaja.

Bab 9 Permasalahan Kebutuhan Remaja Dan Upaya Pemenuhannya

Seiring dengan usia perkembangannya, remaja memiliki berbagai jenis kebutuhan


social- psikologis. Masing – masing kebutuhan tersebut ada yang bersifat umum (
kebutuhan ssemua umur dan semua orang ), da nada yang bersifat khas usia remaja.
Tidak terpenuhinya salah satu atau lebih jenis kebutuhan akan menimbulkan berbagai
perilaku penyimpangan atau sikap dan perilaku yang tidak wajar pada remaja. Oleh
karna itu, orang tua, sekolah, atau masyarakat harus melakukan berbagai upaya untuk
memenuhi kebutuhan remaja.

xiii
Kebutuhan remaja dapat terpenuhi dengan berbagai cara, misalnya kebutuhan
social dipenuhi melalui penerimaan social atau dengan menghadapkan remaja pada
tantangan atau kesulitan social. Dalam pemenuhan kebutuhan remaja yang paling
penting adalah kemampuan orang tua, guru, atau masyarakat umtuk membangkitkan
sekaligus membantu remaja memenuhi kebutuhannya dengan cara yang benar sesuai
dengan nilai – nilai agama dan ilmu pengetahuan.

B. Perbandingan isi buku

Sebagian besar pembahasan yang dibahas dalam kedua buku berbeda, dimana
dalam buku utama “Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja” lebih banyak
membahas mengenai perkembangan individuyang mencakup perkembangan fisik,
intelektual, emosi, moral dan keagamaan individu, sementara dalam buku II
“Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja” lebih banyak membahas mengenai teori
perkembangan anak dan remaja yang meliputi aspek permasalahan hingga
penanggulangannya. Namun walau begitu terdapat delapan topik pembahasan yang
sama, yaitu mengenai konsep perkembangan individu; perkembangan individu; tahap
perkembangan individu; perkembangan fisik, intelektual dan bahasa anak;
perkembangan emosi, sosial, moral, dan keagamaan anak; perkembangan fisik dan
intelektual remaja; perkembangan emosi dan sosial remaja; dan perkembangan moral
dan keagamaan remaja.

a Konsep Perkembangan Individu

Pada buku utama ini membahas mengenai pengertian Pertumbuhan yaitu


perubahan almiah secara kuantitaif pada segi jasmani atau fisik. Pengertian
perkembangan menurut Van Den Daele: perkembangan merupakan perubahan secara
kualitatif yang berarti perkembangan bukan sekedar penambahan ukuran pada tinggi
dan berat badan seseorang atau kemampuan seseorang melainkan suatu proses
integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks.

Sedangkan pada buku pembanding pada bab 4 menjelaskan mengenai


pengetian pertumbuhan yaitu peningkatan ukuran serta struktur biologis dan

xiv
perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi fisik yang
berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal sedangkan
perkembangan berarti proses perubahan kearah kedewasaan atau pematangan yang
bersifat kualitatif (ditekankan pada segi fungsional) akibat adanya proses
pertumbuhan materil dan hasil belajar dan biasanya tidak dapat di ukur.

b Faktor- faktor yang mempengaruhi individu individu

Pada buku utama dijelaskan bahwa ada 3 faktor yang mempengaruhi proses
perkembangan individu, antara lain :

 Faktor Pembawaan ( Heredity )


 Faktor Lingkungan ( Environment )
 Faktor Waktu ( Time )
Sedangkan pada buku pembanding dijelaskan ada 4 faktor yang
mempengaruhi proses perkembangan individu :

 Faktor Sosial
 Faktor Keturunan ( Hereditas )
 Factor Lingkungan
 Konsep Diri

c Pola Pertumbuhan dan Perkembangan

Pada buku utama dijelaskan hanya satu pola perkembangan yaitu pola
perekembangan terarah atau teratur dari perkembangan fisik, motor, bicara, dan
perkembangan intelektual. Sedangkan dalam buku pembanding dijelaskan
mengenai 4 pola pertumbuhan dan perkembangan, antara lain :

 Pola perkembangan fisik yang terarah


 Pola perkembangan dari umum ke khusus

xv
 Pola perkembangan dipengaruhi oleh kematangan dan latihan belajar
 Pola perkembangan kognitif dan afektif
Kemudian dari kedua buku dijelaskan mengenai prinsip perkembangan fisik,
namun bedanya dibuku satu prinsip ini disebut dengan hukum perkembangan
antara lain:

 Cephalocaudal yang menyatakan bahwa perkembangan menyebar dari


seluruh tubuh dari kepala sampai ke kaki
 Proximaldistal yang menyatakan bahwa perkembangan menyebar keluar dari
titik poros central tubuh ke anggota anggota tubuh.

d Tugas-Tugas Perkembangan Individu

Tugas perkembangan individu dalam buku utama dijelaskan mulai dari tugas
perkembangan pada masa bayi sampai masa tua, sedangkan pada buku
pembanding hanya dijelasakan tugas tugas pada masa remaja

e Perkembangan fisik, intelektual dan bahasa anak

Pada buku utama perkembangan fisik pada anak dimulai dari perkembangan
anatomi, fisiologis, fisik, dan motorik. Perkembangan intelektual anak menurut
Loree dideskripsikan dengan dua cara ialah kualitatif dan kuantitatif. Pengertian
bahasa menurut Robert E Owen, bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi
dengan orang lain.

Pada buku utama perkembangan fisik pada anak tidak dijelasakan namun
perkembangan remaja. Perkembangan intelektual menurut Jean Piaget dibagi
menjadi 4 tahapan yaitu tahap sensori-motoris, tahap praoperasional, tahap
operasional konkret, tahap operasional formal.Bahasa menurut Tarigan
menjelaskan bahwa bahasa merupakan alat untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.

xvi
f Perkembangan Emosi, Sosial, Moral, dan Keagamaan Anak

Pada buku utama dijelaskan tahapan perkembangan penghayatan keagamaan


dibagi menjadi tiga, yaitu :
 Pertama, Masa kanak-kanak (sampai usia tujuh tahun)
 Kedua, Masa anak sekolah (7-8 sampai 11-12)
 Ketiga, Masa remaja (12-18 tahun)
Sedangkan pada buku pembanding dijelaskan Penghayatan keagamaan remaja
dibagi menjadi duayaitu :
 Pertama, Masa awal remaja (12-18 tahun)
 Masa Akhir remaja

g Perkembangan fisik dan intelektual remaja

Pada buku utama membahas tentang perkembangan fisik yang berarti suatu
masa puber yang masih jauh dari masa sempurna dan masih jauh juga dari masa
awal remaja. Dalam buku ini perkembangan fisik dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Internal : Sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernafasan,


jaringan tubuh yang lebih menonjol.
2. Eksternal : Perubahan tinggi badan, berat badan, organ seks, dan ciri-ciri seks
sekunder.
Sedangkan pada buku pembanding perkembangan fisik di ambil menurut
Papalia &Olds yaitu perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris,
keterampilan motorik dan juga dapat diartikan sebagai segmen perkembangan
individu yang sangat penting, yang di awali dengan matangnya organ fisik atau
seksual sehingga mampu bereproduksi.

h Pengertian Emosi

Pada buku utama perkembangan emosi remaja merupakan ciri tradisional


remaja dimana remaja tersebut mengalami tekanan yang ditandai dengan
ketegangan emosi yang tinggi sebagai akibat dari perubahan fisik. Pada buku

xvii
utama ini juga menyebutkan pola emosi remaja sama dengan pola emosi kanak-
kanak, perbedaannya terletak pada rangsangan yang membangkitkan emosi dan
drajatnya.

Sedangkan pada buku pembanding emosi merupakan gejala perasaan


seseorang yang disertai perubahan atau prilaku fisik, seperti marah yang
ditunjukkan dengan teriakkan suara keras. Menurut english and english ( Syamsu
Yusuf, 2014 ) emosi merupakan a complex feeling state accompained by
characteristic motor and glandular activities ( keadaan perasaan yang kompleks,
yang disertai karkteristik kegiatan kelenjar dan motorik).

i Perkembangan Moral Remaja

Pada buku utama menjelaskan bahwa ada 3 tugas pokok remaja, antara lain :

1. Mengganti konsep moral khusus dengan konsep moral umum


2. Merumuskan konsep moral yang baru dikembangkan kedalam kode moral
sebagai pedoman perilaku
3. Melakukan pengendalian terhadap perilaku sendiri
Sedangkan dalam buku pembanding disebutkan ada 4 tugas pokok remaja,
antara lain:
1. Mengganti konsep moral khusus dengan konsep moral umum
2. Merumuskan konsep moral yang baru dikembangkan kedalam kode moral
sebagai pedoman perilaku
3. Melakukan pengendalian terhadap perilaku sendiri
4. Belajar memahami tentang perilaku yang baik yang boleh dikerjakan dan
tingkah laku yang buruk yang tidak boleh dikerjakan.

BAB III
PENUTUP

xviii
A. Kelebihan dan Kelemahan Buku Utama & Pembanding

1. Keunggulan
a. Buku Utama
i. Penggunaan bahasa yang mudah dimengerti
ii. Lebih banyak menggunakan point
iii. Menjabarkan materi secara luas
b. Buku Pembanding
i. Dibagian awal pembahasan dilengkapi gambaran umum mengenai
isi buku
ii. Lebih banyak memuat pendapat para ahli

2. Kelemahan
a. Buku Utama
i. Tidak banyak memuat pendapat para ahli
b. Buku Pembanding
i. Bahasa yang digunakan terlalu sulit dimengerti
ii. Pemaparan lebih ke narasi
iii. Tidak dicantumkan angka romawi mulai dari halaman awal sampai
daftar isi

B. Kesimpulan
Dalam kedua buku dapat kami simpulkan bahwa Buku Dinamika
Perkembangan Anak dan Remaja karangan Achmad Juntika Nurihsan dan
Mubiar Agustin lebih bagus dan lebih baik digunakan dalam proses belajar
dan pembelajaran, sebab buku Utama memiliki pembahasan yang lebih luas.
Akan tetapi, bukan berarti buku Pembanding Psikologi Perkembangan Anak
dan Remaja karangan Rosleny Marliani tidak bagus digunakan, namun untuk
lebih mendalami materi Perkembangan Anak dan Remaja dalam buku utama
lebih lengkap dibandingkan buku Pembanding

xix
C. Saran

Perkembangan individu memegang peranan penting dalam menentukan


perilaku sesorang.Agar konsep perkembangan diri berkembang dengan baik
makia kita harus memperhatikan factor yang mempengaruhi perkembangan diri
tersebut. Dalam perkembangan diri seorang remaja, kita harus mempunyai
beberapa cara agar perkembangan diri seorang remaja itu berjalan dengan
sempurna. Selain itu lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat
juga sangat berpengaruh dan membantu dalam perkembangan diri seorang
remaja.

xx
DAFTAR PUSTAKA

Nurihsan,Achmad Juntika dan Mumbiar Agustin.2013.Dinamika Perkembangan


Anak & Remaja. PT Refika Aditama: Bandung

Rahman, Agus Abdul. 2016. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Pustaka
Setia: Bandung

xxi
LAMPIRAN

xxii
BUKU I
xxiii
xxiv
xxv
BUKU II

xxvi
xxvii
xxviii
xxix
xxx
BEDAH BUKU

PENGEMBANGAN DIRI
(Dra. Ratna Manulang S.Pd, M.Pd.)

DISUSUN OLEH :

OLEH:

 Evi Novita Hutahayan  Indriani Siagian


 Nabila Utama Putri  Jouinri Daniesa
 Christine Magdalena Aritonang  Muhammad Nasir Siregar
 Dinda Aulia  Masriani Saragih
 Dwi Amalia  Novia Dahnia Haris
 Hajaratul Khairiah  Sheila Rohmatunnisa Pane
 Hipas Tipan Rajagukguk  Yoga Mahyudi

REGULER B
PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018

xxxi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Bedah Buku ini untuk
memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Pengembangan Diri dengan dosen
pengampu ibunda Dra. Ratna Manulang S.Pd, M.Pd.

Bedah Buku ini disusun untuk dijadikan pembelajaran Pengembangan Diri.


Kami juga berharap semoga Bedah Buku ini dapat menambah pengetahuan bagi kami
dan juga para pembaca.

Kami sadar, bahwa dalam Bedah Buku ini banyak sekali kekurangan dan
kelemahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
diharapkan demi perbaikanpada Bedah Buku ini sangat kami harapkan pada semua
pihak yang berkenan memperhatikan isi dan penulisannya.

Kami berharap Bedah Buku ini bermanfaat bagi para pembaca yang
membutuhkannya.

Medan, Oktober 2018

Tim

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
IDENTITAS BUKU ..................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 2
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 2
B. Tujuan ....................................................................................................................... 2
C. Manfaat ..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3
A. Ringkasan Isi Buku 3
Ringkasan Buku Utama “Psikologi Kepribadian” 3
Ringkasan Buku II “4 Teori Kepribadian” 8
B.Perbandingan Isi Buku 11
a Pengaruh Orang Tua 12
b Fase-Fase Perkembangan 13
BAB III PENUTUP .................................................................................................... 18
A. Kelebihan dan Kelemahan Buku Utama & Pembanding 18
B. Kesimpulan 18
C. Saran 19
Daftar Pustaka ............................................................................................................... ii
LAMPIRAN ................................................................................................................. iii
BUKU I ........................................................................................................................ iv
BUKU II ..................................................................................................................... viii

ii
IDENTITAS BUKU

Buku I

Judul : Psikologi Kepribadian


Pengarang : Agus Sujanto, Halem Lubis, Taufik Hadi
Penerbit : Bumi Aksara
Tahun Terbit : 2006
Tebal Buku : xii + 184 halaman
ISBN : 979-526-072-3

Buku II

Judul : 4 Teori Kepribadian


Pengarang : Bernard Poduska dan R. Turman Sirait
Penerbit : Restu Agung
Tahun Terbit : 1984
Tebal Buku : vi + 212 halaman
ISBN : 979-8492-16-1

1
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Dengan diterapkannya kurikulum KKNI oleh Universitas Negeri Medan, para


mahasiswa dituntut untuk lebih kreatif dalam mengembangkan ide, dan
kreatifitasnya. Dalam Bedah Buku ini mahasiswa dituntut untuk mengkritisi sebuah
buku, dan membandingkan antara isi buku satu dengan buku lainnya, termasuk
didalamnya mengerti akan kelemahan dan keunggulan dari buku yang akan dikritisi.

Dalam buku ini dimuat tentang kepribadian yang ada dalam diri, untuk itu
kami mengkaji buku ini, dengan harapan khusunya kepada kami dapat lebih
memahami akan isi buku yang kami kritisi dan membawa dampak baik bagi
pembaca.

TUJUAN

Dari latar belakang diatas, tujuan penulisan yang dapat ditemukan adalah sebagai
berikut :
 Untuk memenuhi tugas Bedah Buku yang diberikan oleh dosen pengampu
mata kuliah Pengembangan diri.
 Untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam mengkritisi dua buku atau lebih
dengan materi dan pembahasan yang relevan.
 Untuk mendapatkan informasi mengenai teori kepribadian dan penerapannya.
MANFAAT

Dari beberapa tujuan penulisan diatas maka manfaat yang dapat diperoleh sebagai
berikut :
 Dapat mengasah kemampuan Mahasiswa dalam mengkrititsi dua buku atau
lebih yang berguna sebagai referensi dalam pembelajaran.
 Mendapatkan perbandingan buku-buku yang dikritisi demi kebaikan dalan
menunjang prooses pembelajaran.
 Dapat menambah wawasan mahasiswa mengenai kepribadian.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ringkasan Isi Buku


RINGKASAN BUKU UTAMA “PSIKOLOGI KEPRIBADIAN”

Pada bab 1 dalam pendahuluan berisi pengantar untuk masalah terkait


kepribadian seperti :
a. kedudukan psikologi kepribadian didalam keseluruhan sistematika psikologi
b. terminologi atau beberapa istilah yang sering disinonimkan dengan psikologi
kepribadian
c. faktor-faktor yang mempengaruhi pribadi manusia
d. manfaat tentang psikologi kepribadian
e. hambatan-hambatan pembentukan kepribadian
f. pendidikan keluarga sebagai letak dasar pembentukan kepribadian anak
g. pengertian kepribadian
h. fungsi batin terhadap pembentukan kepribadian
Pada bab 2 membahas materi mengenai :
a Riwayat singkat sebelum psikologi kepribadian, menceritakan evolusi sebelum
adanya teori psikologi kepribadian. bagaimna orang-orang terdahulu mencoba
memberikan ciri-ciri khusus kepada segala sesuatu,baik itu berupa wujud benda,
pemandangan, musim, lukisan, dengan cara mencari sesuatunya yang menyebabkan
segala sesuatu itu mempunyai daya tarik yang kuat demikian halnya dalam kehidupan
seseorang berusaha mencari ciri-ciri khusus yang terdapat pada orang lain.
b Hubungan antara karakter dan bakat, bakat seseorang itu dipengaruhioleh
konstitusi karakternya bahkan ada kalanya bakat itu dibangun oleh karakternya. bakat
itu sendiri bersifat herediter artinya telah dibawa sejak lahir, dan merupakan
kecakapan khusus yang sedikit sekali dipengaruhi oleh pengalaman. Namun demikian
dalam pengertian luas, karakter itu memberikan bentuk yang nyata terhadap potensi-

3
potensi bakat dan memberikan ruang gerak yang lebih luas. Dengan begitu karakter
dan kepribadian manusia itu mempengaruhi keaktifan tumbuhnya bakat tadi.
c hubungan antar tempramen karakter dan bentuk jasmani. manusia merupakan
kesatuan antara psikophisis. yaitu ada unsur jasmnaiah dan rohaniah, dimana kedua
aspek saling mempengaruhi. maka terdaapat dimensi ketegangan dan dinamika antar
kedua unsur tersebut. sehingga dengan demikian jasmaniah menentukan karakter dan
karakter mengekspresikan diri dalam bentuk tingkah laku jasmaniah.
d beberapa jenis tipologi, tipologi berarti suatu cara menggolong-golongkan
sejumlah orang yang dipandang memiliki tipe yang hamper bersamaan. antara lain
tipologi konstitusi, tipologi tempramen, tipologi ketidaksadaran, tipologi masyarakat,
tipologi kebudayaan.
Pada bab 3 membahas tipologi kosntitusi phisis, dalam bab ini dijelaskan
mengenai tipologi hipokrates-galenus, tipologi sigaud, tipologi kretschmer, tipologi
William H.Sheldon yang merupakan pendapat tentang tipologi yang disusun
berdasarkan konstitusi phisis.
Pada bab 4 membahas tentang tipologi tempramen atau phisikis, aspek kedua
yang merupakan dasar penyusunan tipologi adalah tempramen,dinyatakan pula
sebagai konstitusi phisikis. yang dimaksud dengan inia dalah sifat-sifat dasar tertentu
dari kelakuan prinsip-prinsip elementer yang dapat ditemui kembali dalam semua
perbuatan kita dan mentipe kelangsungan jalannya kelakuan. Disini dikemukakan
pendapat dari para tokoh antara lain tipologi Heymans, Tipologi Ewald, Tipologi
George Kerschensteiner, Tipologi Plato, Tipologi Queyrat
Pada bab 5 membahas mengenai tipologi berdasarkan kebudayaan, bahwa
kehidupan manusia dipengaruhi oleh kebudayaannya seperti yang telah dijelaskan
dalam pembahasan sebelumnya, oleh karena kebudayaan itu selalu berada disekitar
kita, dilingkungan hidup kita sehari-hari. kebudayaan itu sendiri menurut K.H.
Dewantara adalah hasil budidaya manusia yang dapat dipergunakan untuk
memudahkan hidup manusia. Pada bab ini ada beberapa tokoh yang menyampaikan
teorinya dengan menggunakan dasar kebudayaan yaitu Riesman, E.Spranger, W dan
E. Yaensch

4
Pada bab 6 membahas mengenai tipoogi berdarkan kedudukan anak dalam
keluarga seperti berikut :
a. Anak tiri, secara asosiatif bila kita mengingat kata tiri kita akan selalu
membayangkan adanya kekejaman. seorang ibu yang tidak pernah melahirkan
anak yang kemudian dipercaya oleh seorang anak yang telah ditinggalkan istrinya,
mendambakan kehidupan bahagia bersama anak-anak tirinya, tetapi si anak tiri
tidak percaya bahwa ibu itu akan memperlakukannya seperti anaknya sendiri.anak
itu bersikap memusuhi, menjauhi dan mencurigai, anak tersebut tidak rela
kedudukan ibunya digantikan orang lain. sehingga ia lebih rela bila kedudukan
ibunya tidak seorangpun menggantikannya. namun bagaimana kalau yang
menduduki tempat tiri itu adalah anak lebih-lebih bilamana anak itu pernah hidup
dengan orangtuanya sendiri maka kehadiran si tiri akan selalu dicurigai, tidak
dipercaya, dan selalu akan dijauhi olehnya.
b. Anak tunggal, anak tunggal merupakan tumpuan kehidupan kedua orangtuanya.
harapan kedua orangtua itu terpadu bertumpuk menjadi satu kepadanya. Kedua
orangtuanya tidak ada tenpat yang lain kecuali kepadanya sehingga orangtuanya
sangat khawatir,sangat ketakutan untuk kehilangan diri anak itu. karena itu mereka
berusaha melindungi dengan seaman-amannya, memenuhi segala keinginannya,
membiarkan dilakukan semua kehendaknya, menuruti semua keinginannya tetapi
melarang anaknya berbuat sesuatu yang berat, yang mengkhawatirkan, yang
membahayakan dan bahkan semua perbuatan yang dipandang sebagai
membahayakan jiwa anaknya. Si anak yang dalam dirinya terdapat kekuatan-
kekuatan kodrat untuk berkembang, banyak mendapat hambatan dari kedua
orangtuanya karena rasa takut, khawatir akan bahaya yang menimpa anaknya.
c. Anak sulung,anggapan umum yang kurang benar ialah bahwa anak sulung tentu
membawa beban terberat diantara saudaranya. mengapa berpendapat demikian.
pendapat tersebut muncul karena secara logika anak sulung nanti akan mengganti
kedudukan orangtua,bila mereka tiada lagi. kepadanyalah orangtua menyerahkan
tanggung jawab kehidupan, keselamatan, dan kebahagiaan saudara-
saudaranya.penyerahan tangguung jawab ini telah diserahkan atasnya sehingga dia

5
sudah mulai dilatih sejak kecil oleh orangtuanya. dalam banyak hal ia harus dapat
berbuat seperti yang diperbuat orangtua kepadanya.
d. Anak bungsu sebenarnya slit meramalkan status bungsu dari orangtua kadang
Nampak seakan-akan ada hak istimewa kepada anak bungsu yaitu, apabila
orangtua mempunyai banyak anak sehingga ekonominya menurun. dengan
menurunnya status ekonomi ini si anak bungsu dirasakan sebagai anak yang hidup
dalam keadaan yang tidak sama seperti kakak-kakaknya
e. Anak pungut, artinya ia menjadi seorang anak dari suatu keluarga Karena di
pungut. dalam hal ini ada kemungkinan anak itu dipungut sejak kecil atau sesudah
ia besar dalam hal ini diperluka adanya ketentuan sikap baik dari pihak anak
maupun pihak orangtua dengan ketentuan bahwa segala sesuatu demi kepentingan
masa depan anak tersebut.

Bab 7 mengenai struktur kepribadian berdasar psikologi dalam, dengan


urutan:
a. Struktur Kepribadian menurut S.Freud
Menurut S.Freud menjelaskan fase-fase perkembangan, antara lain:
1. Fase oral : 0 sampai 1 tahun
2. Fase anal : 1 sampai 3 tahun
3. Fase phallis : 3 sampai 5 tahun
4. Fase laten : 5 sampai 12 tahun
5. Fase pubertas :12 sampai 20an tahun
6. Fase genetal : dewasa

b. Struktur Kepribadian menurut C.G.Yung


Menurut C.G.Yung jiwa manusia terdiri dari 2 alam, antara lain:
1. Alam sadar (kesadaran)
2. Alam tak sadar (ketidaksadaran)
3. Struktur Kepribadian menurut Adler

Menurut Adler kepribadian terdapat dalam pokok-pokok, antara lain:

6
1 Individualitas sebagai pokok persoalan
2 Pandangan teleologis : Finalisme semu
3 Dua dorongan pokok
4 Rasa rendah diri dan kompensasi
5 Dorongan kemasyarakatan
6 Gaya hidup, Leitlinie
7 Diri yang kreatif
Bab 8 membahas mengenai Theori Kepribadian Kurt Lewin yang dapat
dimengerti dalam rangka struktur, dinamika dan perkembangan kepribadian.
1. Struktur kepribadian
Kenyataan psikologis yang selalu dipegang ialah bahwa pribadi itu selalu ada dalam
lingkungannya, pribadi tak dapat difikirkan lepas dan lingkungannya.
2. Dinamika kepribadian
Pokok-pokok yang digunakan oleh Lewin didalam hal ini ialah: energy, tension,
need, valence, dan force atau vector.
3. Perkembangan kepribadian
Hakikat perkembangan menurut Lewin adalah perubahan tingkah laku.
Bab 9 membahas mengenai Teori Kepribadian Allport Struktur dan Dinamika
Kepribadian itu nyatalah bahwa individu dari lahir sampai dewasa itu mengalami
perubahan-perubahan yang penting.

1. Kanak-kanak (Infant)
2. Transformasi kanak-kanak
3. Orang dewasa

Bab 10 membahas mengenai Teori Kepribadian H.J.Eyesenck ditandai oleh


adanya sejumlah kecil dimensi-dimensi pokok yaitu :
1. Kepribadian
2. Struktur kepribadian
3. Sifat-sifat kepribadian
4. Tipe-tipe kepribadian

7
Bab 11 membahas mengenai Teori Kepribadian Raymon Cattel berpendapat
mengenai pokok pengertian tentang teori kepribadian antara lain:

1. Sifat (Trait)
2. Erg
3. Metaerg
4. Subsidiation
5. Self
6. Spesification equation
Bab 12 membahas mengenai Teori Kepribadian Gardner Murphy salah seorang
oengikut aliran biososial, mengenai pokok – pokoknya yang secara garis besar
meliputi :

1. struktur dan organisasi kepribadian


2. dinamika kepribadian
3. perkembangan kepribadian

Bab 13 membahas mengenai Teori Kepribadian Pancasila, merupakan suatu


keseluruhanlah yang muncul lebih dulu, baru kemudian secara samar – samar dan
merata nampak bagian – bagian dalam keseluruhan itu yang menempati tempatnya
sendiri dengan fungsinya sendiri yang tertentu.

Bab 14 membahas mengenai Bagaimana Membina Pribadi Diri, dimana dimulai


dengan membersihkan hatinya dan menanamkan modal di dalam hati itu dengan
kalimat : Biarkan orang lain lebih baik dari kita, yang penting adalah kita yang
sekarang harus lebih baik daripada kita yang kemarin.

RINGKASAN BUKU II “4 TEORI KEPRIBADIAN”

Bagian I SIAPA SAYA?


Bab I : Aliran Eksistensial
Kaum eksitensialis berpedapat bahwa anda dengan keadaan anda sekarang
bukanlah karena lingkungan anda. Anda dengan keadaan anda sekarang bukan karena
orang tua anda, bukan karena pengaruh masyarakat atau kedaan ekonomi anda.

8
Dengan sudah memilih menjadi orang seperti anda sekarang, tidaklah berarti bahwa
anda menghendaki menjadi yang anda pilih. Pilihan disini hanya bahwa anda berarti
bertanggung jawab akan piihan anda, yaitu pribadi anda sendiri.
Aliran eksisensial ini mempunyai cara pandang tersendiri terhadap
lingkungan, tetapi persepsi anda tidak perlu sejalan dengan persepsi orang lain. Setiap
lingkungan hanya menyediakan perangsang darimana sensasi atau perasaan anda
dapat dibentuk. Anda bebas untuk memilih salah satu tafsiran, sifat dari persepsi anda
ialah suatu ilustrasi dari kebebesan memilih. Eksistensialisme didasarkan kepada
kebebasan memilih. Kebebasan anda untuk memilih selalu ada. Seseorang lahir
dengan kemampuan dan kebebasan untuk memilih. Anda tidak bisa membuat
seseorang bahagia jika mereka memilih untuk tidak bahagia.
Secara eksistensialis adalah penting bahwa anda sanggup untuk membedakan
antara apa yang dapat anda lakukan mengenai sesuatu, dan yang tidak dapat anda
lakukan sesuatu pun mengenai itu. Anda tidak dapat membuat seseorang menjadi
semacam orang yang bukan pilihannya. Pilihannya adalah tanggung jawabnya, bukan
tanggung jawab anda. Yang penting lagi ialah realisasi, bahwa tidak ada orang yang
bertanggung jawab untuk emosi anda, kecuali anda sendiri.
Bab II : Aliran Behaviors
Behaviorisme adalah salah satu aliran psikologi yang sangat berpengaruh dari
psikologi yang ada di dewasa ini. Sebagian besar pengaruh aliran ini berasal dari
usaha-usaha pendirinya untuk membangun dan mengembangkan ajaran psikologi
sebagai suatu ilmu. Behaviorisme mengikuti ekspeimen penelitian ilmiah. Perhatian
mereka hanya tertuju terhadap yang dapat diamati secara ilmiah.
Dalam laboratorium, seorang ahli behavioris bisa mengamati bahwa suatu
organisme atau subjek tertentu sudah tidak memperoleh makanan selama masa 48
jam. Namun, ini tidaklah berarti bahwa organise itu dalam keadaan lapar. Itu hanya
berarti bahw organisme itu sudah tidak memperoleh makanan selama 48 jam.
Pengkut-pengikut behaviorisme tertarik dalam perilaku yang terjadi, dalam
merubah perilaku tertentu, dn dalam meramalkan perilaku dimasa yang akan datang.
Dalam kondisi-kondisi biasa seorang ahli behavioris yang terampil akan dapat

9
membuat anda melakukan segala sesuatu yang diinginkannya bukan saja hanya
membuat anda melakukan itu, tapi membuat anda melakukannya. Dengan kata lain
anda adalah suatu korban atau hasil pengaruh dari lingkungan atau alam sekitar anda.
Anda adalah hasil dari sejumlah kondisi yang mempengaruhi anda.
Dalam realitas behaviorisme kebebasan memilih dan kebebasan menentukan
tidaklah ada. Hanya hukum perangsang dan jawaban terhadap perangsang itu yang
ada.
Bab III : Aliran Psikoanalitik
Aliran ini berpendapat bahwa hakikat dan perkembangan kepribadian
dipengaruhi oleh unsur-unsur yaitu motivsi, emosi, dan aspek-aspek internal lainnya.
Dalam aliran ini, psikoanalisis tidak boleh jatuh kedalam elektisismi, dan apabila ada
yang menyimpang dari aliran ini akan segera dikucilkan secara pribadi dan
profesional. Dalam aliran ini struktur kepribadian dibagi menjadi tiga yaitu id
(struktur paling mendasar), ego (mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan
atas perilaku), super ego (refleksi nilai-nilai sosial atas tuntutan moral).
Dalam aliran ini mimpi merupakan pesan alam bawah sadar yang abstrak
terhadap alam sadar, yang berisi keinginan, ketakutan dan berbagai macam aktivitas
emosi lain. Mimpi itu bermakna dan makna-makna tersebut dapat digali melalui
analisis. Dikatakan bahwa kualitas mimpi dipengaruhi oleh keadaan emosi sebelum
tidur.
Bab IV : Aliran Aktualisasi Diri
Aliran aktualisasi diri adalah suatu perluasan atau lanjutan dari aliran
eksistensialis. Jika aliran eksistensialis menyerukan kebebasan memilih, maka aliran
aktualisasi diri menyerukan kebebasan memilih dengan pengarahan. Namun, dalam
aktualisasi diri pengarahan sudah disediakan sebagai suatu dorongan untuk tidak
memilih alternatif-alternatif seperti itu, tapi supaya memilih suatu tingkat yang lebih
tinggi dari pertumbuhan diri anda.
Menurut Maslow, pribadi yang beraktulisasi diri adalah pribadi yang sudah
memenuhi tingkat-tingkat keinginan itu, bukan seorang manusia super. Ciri-ciri orang
yng khas beraktualisasi diri adala sebagai berikut :

10
1. Persepsi yang efektif : dia melihat dunia dan dirinya sendiri sebagaimana
dunia dan dirinya itu sebenarnya
2. Dengan jujur dia menjadi dirinya sendiri, dan merasa serta mengekspresikan
pikiran dan emosi-emosinya yang sebenarnya
3. Mencari dan menghadapi emosi daripada menghindarinya
Ada lima tingkat dalam hierarki Maslow. Tingkat yang pling rendah ialah
mengenai kebutuhan jasmai; tingkat kedu, kebutuhan rasa aman; tingkat
ketiga, kebutuhan cinta dan rasa memiliki; tingkat keempat, kebutuhan harga
diri; tingkat kelima dengan akatualisasi diri
Bagian II DIMANA SAYA BERADA?
Bab V : Pertumbuhan Yang Mandek
Pada bab ini dijelaskan gejala, eksistensialisme, behaviorisme, psikoanalisa, serta
aktualisasi mengenai depresi, cemas, takut, obsesi, tidak aman, tidak mampu, rasa
salah, dan harapan.
Bab VI : Pemeliharaan
Pada bab ini dijelaskan gejala, eksistensialisme, behaviorisme, psikoanalisa, serta
aktualisasi mengenai frustasi, bimbang, ketergantungan, jengkel, sakit hati, marah,
dan tidak puas.
Bab VII : Pertumbuhan
Pada bab ini dijelaskan gejala, eksistensialisme, behaviorisme, psikoanalisa, serta
aktualisasi mengenai perhatian, penghargaan, kepercayaan, merawat (caring), dan
pemenuhan.
B. Perbandingan Isi Buku
Sebagian besar pembahasan yang dibahas dalam kedua buku berbeda, dimana
dalam buku utama “Psikologi Kepribadian” lebih banyak membahas mengenai
tipologi kepribadian dan teori kepribadian, sementara dalam buku II “4 Teori
Kepribadian” lebih banyak membahas mengenai aliran dalam teori kepribadian serta
penerapannya dalam kehidupan. Namun walau begitu terdapat dua topik pembahasan
yang sama, yaitu mengenai pengaruh orang tua dan fase perkembangan individu yang
akan dijelaskan berikut.

11
A PENGARUH ORANG TUA
 Poin 1
Pada buku utama dengan judul Psikologi Kepribadian dikatakan bahwa
orang tua secara tidak direncanakan menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang diwarisi
dari nenek moyang dan pengaruh-pengaruh lain yang diterimanya dari masyarakat.
Sianak menerima dengan daya peniruannya. Kebanyakan mereka meniru apa yang
dilakukan oleh kedua orang tuanya. Dengan demikian jelaslah betapa mutlaknya
kedua orang tua itu harus bertindak seia-sekata, seazas dan setujuan seirama dan
bersama-sama terhadap anaknya. Perbedaan yang sedikit saja akan menyebabkan
anak akan menjadi ragu-ragu, yang manakah yang harus dianutnya dari kedua orang
tuanya itu.
Hal ini sejalan dengan pernyataan dalam buku 4 Teori Kepribadian yang
menyatakan bahwa hal yang paling bersifat cinta dan sifat memelihara yang dapat
diberikan orang tua terhadap anak-anaknya adalah dengan menghidangkan atau
memperlihatkan kepada mereka contoh dari orang tua yang bahagia. Dengan melihat
orang tua yang bahagia, anak-anak mempunyai pengalaman atau sekurang-kurangnya
dua jalan, yakni jalan untuk menjadi bahagia atau jalan yang berlawanan yang
menjadikannya tidak bahagia.
Kedua pernyataan diatas sama-sama menyatakan bahwa perilaku atau
tindakan yang dilakukan oleh orang tua akan mempengaruhi tindakan yang akan
dilakukan oleh anak.

 Poin II
Dikatakan dalam buku utama bahwa karena si ayah pada umumnya tidak lebih
banyak berkumpul dengan anak-anak, oleh karena kewajibannya sebagai penanggung
jawab keluarga, maka yang paling dekat dengan anak-anaknya adalah si ibu. Karena
si ibulah yang mengandung, memberinya ASI, mengasuhnya, setiap detik setiap saat,
sebagian besar hidup anak bergantung pada si ibu.
Sementara dalam buku II dijelaskan bahwa terdapat perbedaan antara cinta ibu
dan cinta ayah. Dimana cinta ibu dikatakan sebagai cinta tanpa syarat sementara cinta

12
ayah adalah cinta bersyarat. Cinta tanpa syarat adalah suatu bentuk cinta yang
digunakan untuk mengkomunikasikan bahwa keberadaan anda adalah kenyataannya,
sudah cukup bagi anda untuk dicintai. Tidak perlu melakukan sesuatu atau
memperoleh sesuatu, karena anda ada, anda dicintai. Begitulah cinta ibu. Berbeda
dengan cinta ayah yang untuk memperolehnya harus melihat apa yang dapat anda
lakukan atau dapatkah anda memenuhi suatu kondisi atau tidak.

 Poin III
Dalam buku II dikatakan bahwa suatu sikap yang terlalu memanjakan adalah
sama dengan sikap yang terlalu melindungi, yang juga cenderung mengembangkan
suatu kekurangan tanggung jawab pribadi dalam diri anak. Anak-anak yang
dimanjakan seperti itu mempunyai sedikit atau sama sekali tidak ada pengalaman
dengan kesabaran bahkan kurang pengalaman untuk toleransi, seringkali mereka yang
dimanjakan kekurangan perasaan menghargai dan hormat kepada orang dan benda-
benda. Biasanya sikap memanjakan ini terjadi atau dialami oleh anak tunggal dan
anak bungsu. Seperti yang dijelaskan dalam buku utama bahwa anak tunggal adalah
tumpuan kedua orang tuanya, untuk itu mereka selalu berusaha melindungi dengan
seaman-amannya, memenuhi segala keinginannya, membiarkannya melakukan semua
kehendaknya, dan menuruti semua keinginannya. Begitupula dengan yang dialami
oleh anak bungsu, karena terlalu disayang oleh orang tua dan kakak-kakaknya, terlalu
banyak mendapatkan perhatian, perawatan, pertolongan, hiburan, maka sianak
bungsu seakan-akan berada didalam kehidupan yang serba berkecukupan, serba
menyenangkan, serba tersedia dan serba mengenakkan. Semua ini memberi
kesempatan kepadanya untuk selalu bersikap manja.
Ketiga poin diatas menggambarkan bagaimana perilaku dan tindakan orang
tua benar-benar menjadi acuan bagi pembentukan kepribadian anak, terlebih orang
tua merupakan bagian utama dari keluarga yang menjadi tempat pertama bagi anak
dalam mempelajari segala sesuatu sebelum ia mengenal dunia luar.

B FASE-FASE PERKEMBANGAN

13
Dalam buku utama dijelaskan bahwa Freud membagi perkembangan individu
menjadi enam fase, yaitu :
1 Fase Oral
Dalam buku utama dijelaskan bahwa pada fase ini kenikmatan pokok berasal dari
mulut, berupa makan. Pada masa oral ini anak sama sekali bergantung kepada ibu
dalam segala hal, maka timbullah “rasa tergantung” pada masa ini. Rasa tergantung
ini cenderung untuk tetap ada selama hidup dan menonjol kalau orang dalam
ketakutan atau merasa tidak aman.
Lebih jelas dalam buku II dijelaskan cara bagaimana menghadapi tingkat/fase ini
bergantung pada kecenderungan dan sikap orang tua. Jika orang tua kerap menegur
saat anak mulai mengemukakan pendapatnya maka anak akan bertahan pada sifat oral
reseptif (penerima). Namun ketika orang tua memberikan kebebasan pada anak untuk
berpendapat, anak akan menjadi pribadi yang oral agresif, dimana anak akan
menunjukkan apa yang menjadi keinginannya, mengatakan “Tidak” pada hal yang
tidak diinginkannya.
2 Fase Anal
Fase ini memperkenalkan anak pada kebiasaan akan kebersihan. Dalam buku
utama dijelaskan bahwa jika ibu brsikap keras dan menekan, anak mungkin akan
menahan faecesnya, namun apabila ibu membimbing dengan kasih sayang dan
memuji apabila anak defekasi, maka anak mungkin akan mengerti bahwa
memproduksikan faeces adalah hal yang penting. Lebih jelas dalam buku II dikatakan
bahwa jika anak menjadi penahan feaces maka anak menyatakan diri dengan
menahan diri/menahan emosi, kurang spontanitas, menghindari perubahan dan tetap
pada hal-hal yang sudah ada dan biasa. Berbeda dengan anak yang eksflusif terhadap
anal atau tidak menahan feacesnya, akan menuruti kata hatinya, dan mempercayai
bahwa apa yang dilakukannya adalah benar.
3 Fase Phallis
Dijelaskan dalam buku utama bahwa pada fase ini yang menjadi pusat adalah
perkembangan sexual dan rasa agresif fungsi alat- alat kelamin. Pada masa inilah
adanya kompleks Oedipus. Menurut Freud secara singkat kompleks Oedipus itu

14
terdiri atas chathexis sexual terhadap orang tua yang berlainan jenis kelaminnya serta
chathexis permusuhan terhadap orang tua yang sama jenis kelaminnya. Kompleks
Oedipus pada anak laki-laki dan anak perempuan tidak sama. Mula-mula kedua jenis
anak itu mencintai ibu, karena ibu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, dan
menentang ayah karena ayah dianggap saingan dalam memperebutkan kasih itu.
Anak laki-laki menghayalkan bahwa ayah akan melukainya dan hal ini sering disetai
ancaman ayah yang keras. Ketakutan ini menyebabkan ditekannya keinginan seksual
terhadap ibu dan permusuhan terhadap ayah. Anak perempuan mengganti objek
cintanya yaitu ibu diganti dengan ayah. Hal ini sebagai reaksi terhadap pengalaman
traumatisnya. Perbedaan sifat dari kompleks Oedipus inilah yang menjadi dasar
berbagai perbedaan psykologis dari kedua jenis kelamin. Freud berpendapat bahwa
setiap orang secara inherent adalah biseksual, tiap jenis kelamin tertarik oleh jenis
kelamin yang sama dan jenis kelamin yang berlainan. Inilah yang menjadi dasar
daripada homoseksualita. Pikiran tentang biseksualita ini dikuatkan oleh
hormonologi, dimana ditemukan bahwa hormon seksual kedua jenis kelamin itu ada
pada masing-masing jenis kelamin.
Berbeda dengan buku utama dikatakan dalam buku II bahwa istilah Phalik berasal
dari kata “phallus” yaitu mengenai alat kelamin lelaki. Referensi ini beralasan bahwa
lelaki mengalami kesulitan yang lebih besar dalam melampaui tingkat ini daripada
wanita. Terdapat beberapa perbedaan dan percabangan dari suatu kompleks Oedipus
yang tidak terselesaikan oleh anak laki-laki, yaitu keraguan terhadap kelaki-
lakiannya, kesukaran terhadap mengembangkan hubungan dengan wanita,
permusuhan yang ditekan dan rasa takut terhadap jenis kelamin yang berlainan.
Kemudian dalam kehidupan, percabangan ini mungkin memanifestasikan dirinya
sendiri dengan tidak berfungsinya seksual seperti impotensi dan/atau berusaha
membuktikan kelaki-lakiannya dengan berbagai penaklukan seksual tanpa
keterlibatan emosi, atau secara ekstrim melalui homoseksual dimana orang itu
menolak peranan laki-laki dan juga wanita.
4 Fase Laten

15
Mengenai fase ini, dalam buku utama hanya dinyatakan bahwa pada fase ini
dorongan dinamis itu seakan-akan latent, sehingga anak-anak pada fase ini lebih
mudah dididik daripada fase sebelumnya dan sesudahnya.
Berbeda dengan buku II yang didalamnya dijelaskan bahwa dengan pelampauan
tingkat phalik, anak memasuki suatu masa dari keadaan emosi yang relative istirahat.
Masa istirahat ini disebut tingkat latensi. Masa ini adalah masa yang membiarkan
kedewasaan jasmani anda dapat mengejar kedewasaan jiwa anda. Masa ini adalah
masa anak bermain, masa dimana anak hanya seorang anak.
5 Fase Pubertas
Dalam buku utama dijelaskan bahwa pada fase ini impuls-impuls yang selama
masa sebelumnya seakan-akan laten, menonjol kembali. Dan ini membawa aktiva-
aktiva yang dinamis lagi. Sementara untuk buku II fase pubertas ini dimuat menjadi
satu dalam fase genetal.
6 Fase Genetal
Dalam buku utama dijelaskan bahwa chathexis pada fase phalis mempunyai sifat
narcirtis yang pada fase pubertas narcisme ini diarahkan keobjek luar. Dan pada akhir
masa pubertas dorongan-dorongan yang altruistis dan telah disosialisasikan ini telah
menjadi tetap dalam bentuk pemindahan objek, sublimasi dan identifikasi. Fungsi
biologis yang pokok dari fase ini adalah reproduksi.
Sementara penjelasan dalam buku II menyatakan bahwa tingkat genital dimulai
pada permulaan pubertas dan berlangsung terus sampai dewasa. Tingkat ini lebih
lanjut dibagi kepada dua fase, yaitu fase homoseksual (13 sampai 15 tahun) dan fase
heteroseksual (16 sampai 20 tahun). Fase homoseksual yang dimaksudkan adalah
masa geng, dimana beranggotakan dari kelamin yang sama. Sesama laki-laki atau
sesama perempuan. Hubungan mereka dalam geng menyediakan fungsi pengajaran
yang penting seperti konsep cinta persaudaraan, kesetiaan, kejujuran. Selama masa
inilah seseorang mengalami persahabatan dari geng atau kelompok. Peralihan dari
masa homoseksual ke tahap heteroseksual terjadi secara bertahap, biasanya mengikuti
suatu urutan dimana dua lelaki yang bersahabat mulai berpacaran dengan dua wanita
yang bersahabat baik, diikuti dengan sekali-sekali berpacaran secara terpisah, dan

16
akhirnya pacaran perseorangan yang tetap. Kedua lelaki dan kedua wanita
mempunyai pengalaman untuk terlibat secara mendalam dengan orang lain dalam
suatu cara yang non seksual. Dengan memasuki tahap heteroseksual, mereka
melengkapi pengalaman ini sebagai pengantar ekspresi seksual. Dengan
merampungkan peralihan dari tahap homoseksual ke tahap heteroseksual, maka
tingkat genital dilampaui,dan umumnya pelepasan ketegangan psikoseksual akan
terjadi dalam bentuk persetubuhan.

17
BAB III
PENUTUP
A. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU UTAMA & PEMBANDING

1. Keunggulan
a. Buku Utama
i Disetiap bab dijelaskan hal apa saja yang akan dibahas didalamnya
ii Menjabarkan materi secara luas
iii Penyampaian materi didukung oleh gambar dan bagan
iv Dilengkapi bahan bacaan
v Pembahasan tersusun secara sistematis
b. Buku II
i Dibagian awal pembahasan dilengkapi gambaran umum mengenai isi
buku
ii Penyampaian materi didukung dengan contoh kasus

2. Kelemahan
a. Buku Utama
i Tidak dilengkapi contoh penerapan teori
ii Terdapat penggunaan bahasa yang sulit dimengerti
iii Terdapat beberapa pembahasan yang tidak tuntas, seperti penjelasan
yang ada pada bagian fase perkembangan pada poin fase laten dan
fase pubertas.
b. Buku II
i Pembahasan yang tidak teratur
ii Tidak dilengkapi daftar referensi

B. KESIMPULAN
Dalam kedua buku dapat kami simpulkan bahwa Buku Utama Psikologi
Kepribadian karangan Agus Sujanto dkk lebih bagus dan lebih baik digunakan dalam
proses belajar dan pembelajaran, sebab buku Utama memiliki pembahasan yang
lebih luas. Akan tetapi, bukan berarti buku Pembanding 4 Teori Kepribadian
karangan Bernard Poduska dan Turman Sirait tidak bagus digunakan untuk lebih
mendalami sebuah Psikologi Kepribadian. Hanya saja materi yang disampaikan oleh
buku Utama lebih lengkap dibandingkan buku Pembanding.

18
C. SARAN

Dengan adanya bedah buku yang kami buat ini, saran kami adalah pembaca
diharuskan membaca secara tuntas sehingga dalam mendapatkan informasi yang baik
dan dapat mengerti apa saja yang dijelaskan pada bedah buku ini. Dengan membaca
ini diharapkan pembaca memperoleh pengetahuan yang luas meskipun ini masih
banyak kekurangan akan tetapi apabila kekurangan tersebut bisa berguna bagi yang
membaca maka sesungguhnya kekurangan itu akan menjadi suatu kelebihan.

19
Daftar Pustaka

Poduska, Bernard, R. Turman Sirait. 2002. 4 Teori Kepribadian ; Eksistensialis, Behavioris,


Psikoanalitik, Aktualisasi Diri. Restu Agung. Jakarta
Sujanto, Agus, dkk. 2006. Psikologi Kepribadian. Bumi Aksara. Jakarta

ii
LAMPIRAN

iii
BUKU I

iv
v
vi
vii
BUKU II

viii
ix
Bedah Buku

PENGEMBANGAN DIRI

Disusun

Oleh :

7162144009 Purwadi 7163144024 Monica Br. Ginting


7163144001 Agung Pahala Manurung 7163144029 Siti Laila Mukaromah
7163144002 Beatalia Sihombing 7163144032 Wirdha Annisa Nst.
7163144010 Endang Sri Sahfitri 7163144026 Lamsinar Hutagaol
7163144013 Fajar Imam T. Simangunsong 7163144033 Yenny Zulfani Sianipar
7163144020 Marline Simamora 7163144037 Yuliana Fransiska Sirait
7163144023 Mona Gledys Manalu

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
x
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya hadiratkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang mana atas berkat
dan karunianyalah saya selaku penulis mampu menyelesaikan tugas “Critical
Book Report” pada mata kuliah Pengembangan Diri dengan tepat waktu. Tujuan
dari penulisan ini “Critical Bok Report” ini adalah demi memenuhi tugas mata
kuliah Pengembangan Diri yang diberikan oleh dosen.

Tak lupa pula saya selaku penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra.
Ratna Manullang, M.Pd selaku dosen pengampu dalam Mata Kuliah
Pengembangan Diri dan juga teman-teman saya tercinta di kelas B regular yang
selalu memberi masukan terhadap tugas yang harus di selesaikan khusunya
kepada rekan-rekan sekelompok saya.

Saya berharap tulisan saya ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan saya juga
memohon maaf apabila dalam penulisan terdapat kesalahan yang tidak di sengaja.
Atas perhatiannya saya selaku penulis mengucapkan ribuan terimakasih.

Medan, Oktober 2018

TIM

i | Bedah Buku Pengembangan Diri


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i


DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH .............................................................. 1
1.2 TUJUAN .................................................................................................... 1
1.3 MANFAAT ................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 3
2.1 IDENTITAS BUKU.................................................................................... 3
2.2 RINGKASAN BUKU ................................................................................. 4
2.3 PEMBAHASAN BUKU ............................................................................. 8
1. TEORI MOTIVASI .................................................................................... 8
2. TEORI KEPRIBADIAN ........................................................................... 12
3. PERSEPSI INDIVIDU DALAM PENGEMBANGAN DIRI ....................... 14
4. KEMAMPUAN BELAJAR ....................................................................... 16
5. TEORI KEADILAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI ........................... 18
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 22
3.1 KESIMPULAN ........................................................................................ 22
3.2 SARAN .................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 23

ii | Bedah Buku Pengembangan Diri


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Sehubungan dengan diterapkannya kurikulum KKNI pada Universitas Negeri


Medan, para mahiswa dituntut untuk lebih kreatif dalam mengembangkan ide, dan
kreatifitasnya. Critical Book Review ini merupakan penelitian dimana sebuah
tahap awal yang harus dilakukan oleh peneliti baik dilakukan untuk keperluan
tugas maupun dalam rangka kajian sebuah buku.

Tugas “Critical Book Report” ini merupakan bahan Tugas Mata Kuliah saya
pada Semester V Mata Kuliah Pengembangan Diri. Tugas ini selain sebagai bahan
penilaian pada mata kuliah terkait juga ditujukan sebagai bahan latihan bagi
mahasiswa untuk dapat meringkas, meresume, dan menilai akan kekuatan dan
kelemahan dari sebuah buku. Jadi, diharapkan dengan tugas ini seluruh mahasiwa
khususnya saya dapat mahir dalam penguasaan sebuah buku khususnya yang telah
dilakukan Critical.
Selanjutnya besar harapan saya khususnya pembaca laporan ini untuk dapat
memberikan masukan-masukannya atas segala kekurangan yang ada, terlebih
kepada dosen pengampu saya Ibu Dra. Ratna Manullang, M.Pd. Agar kedepannya
dalam tugas-tugas berikutnya dapat diperoleh hasil yang lebih baik lagi.

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan dalam pembuatan Critical Book Report ini antara lain sebagai
berikut :

1) Mengulas ( menelaah ) isi buku


2) Mencari dan mengetahui informasi dalam buku
3) Melatih untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh
setiap bab dari sebuah buku

1 | Bedah Buku Pengembangan Diri


4) Membandingkan akan kebenaran isi buku, termasuk didalamnya akan
kekuatan dan kelemahan isi buku.

1.3 MANFAAT

Adapun manfaat dalam critical book report ini adalah :

1) Mahasiswa mengetahui dan memahami dengan sungguh-sungguh akan isi


buku
2) Mahasiwa mengetahui dan mendapat informasi yang terangkum dalam buku
3) Menumbuhkan kekreatifan berpikir dalam menelaah sebuah buku
4) Mengetahui akan keunggulan dan kelemahan sebuah buku
5) Melatih kekreatifan dalam mengembangkan ide
6) Sebagai bahan penilaian dosen

2 | Bedah Buku Pengembangan Diri


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 IDENTITAS BUKU

Dalam critical book report atau bedah buku ini, penulis menggunakan dua
buku dengan identitas buku yang digunakan sebagai berikut:

Buku 1

Judul Buku : Teori Motivasi


dan Aplikasinya
Penerbit : Rineka Cipta
Penulis : Sondang P.
Siagian
Tahun : 2004
ISBN : 979-518-383-4
Jumlah Halaman : xvii + 238

Buku 2

Judul Buku : Motivasi dan


Pemotivasian
Penulis : J. Winardi
Penerbit : Raja Grafindo
Tahun : 2001
ISBN : 979-421-687-
9
Jumlah Halaman : xiii + 293

3 | Bedah Buku Pengembangan Diri


2.2 RINGKASAN BUKU

Buku 1 Karangan Sondang P. Siagian terdiri dari 5 bab. Adapun ringkasan isi
per-bab diantaranya sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan

Adapun didalam Bab 1 Pendahuluan terdiri dari beberapa pokok


pembahasan Antara lain memaparkan unsur-unsur administrasi, komponen
administrasi, Administrasi ditinjau dari segi prosesnya, dan Pendalaman akan
ilmu administrasi dengan penggunaan alur pemikiran yang logis.

Bab 2 Pemahaman Teori Motivasi Dengan Pendekatan Multidisipliner

Pada Bab 2 dipaparkan mengenai teori motivasi menurut beberapa ahli


serta beberapa pendekatan-pendekatan multidisipliner. Adapun secara luas, materi
pada bab 2 ini mencakup Perkembangan Ilmu Pengetahuan Sebagai Tanggapan
Terhadap Dinamika Manusia, Pendekatan Multidisipliner dalam Pemahaman
Teori Motivasi, dan Teori Motivasi Sebagai Salah Satu Cakupan Ilmu
Administrasi.

Bab 3 Faktor-Faktor Berpengaruh Pada Kompleksitas Manusia dan


Motivasinya

Pada Bab 3 ini dijelaskan bahwa pengenalan terhadap bawahan sebagai


individu merupakan sesuatu hal yang penting dalam motivasi yang pada akhirnya
akan melahirkan jati diri yang khas pada individu. Adapun beberapa hal yang
perlu dikenali sebagai penunjang motivasi individu antara lain: Karakteristik
Individu, Kepribadian, Persepsi, Kemampuan Belajar, Sistem Nilai Yang Dianut,
Pemahaman Sikap, Kepuasan Kinerja, serta Kemampuan Individu.

Bab 4 Motivasi dan Pemuasan Berbagai Kebutuhan Manusia

Bab 4 pada buku karangan Sondang P. Siagian menyebutkan bahwa


motivasi sangat berkaitan erat dengan pemuasan kebutuhan manusia. Untuk itu,
agar manusia mampu memenuhi kebutuhannya perlu diketahui beberapa hal,
diantaranya: Perkembangan Teori Motivasi dan Klasifikasi Kebutuhan Manusia.

4 | Bedah Buku Pengembangan Diri


Adapun dalam klasifikasi kebutuhan manusia, ada banyak teori yang
mendukung dan dipaparkan pada bab 4 ini diantaranya: Teori Kebutuhan Sebagai
Hirarki, Teori X dan Y, Teori Motivasi – Higiene, Teori ERG, Teori Tiga
Kebutuhan, Teori Evaluasi Kognitif, Teori Penentuan Tujuan, Teori Penguatan,
Teori Keadilan, dan Teori Harapan.

Bab 5 Aplikasi Teori Motivasi

Bab terakhir pada buku karangan Sondang P. Siagian lebih membahas pada
penerapan teori motivasi dalam manajemen organisasi. Adapun dalam
pembahasannya teori motivasi diaplikasikan pada hal-hal sebagai berikut:
Langkah-langkah Dasar Manusia dalam Manajemen SDM yang menyangkut
Perencanaan Kinerja, Proses Rekrutmen, Proses Seleksi, Penempatan, Sistem
Imbalan, Pembinaan, dan Pengembangan Karier.

Sedangkan pada Buku 2 karangan J. Winardi yang terdiri dari 8 bab.


Adapun ringkasan materi dari buku ini, antara lain :

Bab 1 Pengantar

Dalam bab ini dijelaskan beberapa sub materi yaitu tentang Istilah Motivasi,
lalu ada Kebutuhan, Keinginan dan Tujuan, Teori Tentang Motivasi Manusia
menurut A.H. Maslow serta mengenai Individu dan Hirarki dalam Memenuhi
Kebutuhannya.

Bab 2 Motivasi dan Perilaku

Pada bab 2 ini memaparkan beberapa sub materi tentang Pengantar dari
Motivasi dan Perilaku itu sendiri, Apa Sajakah yang Tercangkup Dalam Motivasi,
selain itu ada Model Umum Tentang Motivasi, Perananan Homeostasis Dalam
Motivasi, Beberapa Observasi Tentang Motivasi, Individu dan Motivasi, Perilaku,
Motif-Motif yang menyangkut dalam motivasi dan perilaku, Tujuan-Tujuan,
Kekuatan Motif, Perubahan-Perubahan pada Kekuatan Motif, Situasi yang
Memotivasi, Ekspektansi dan Ketersediaan, Kepribadian yang Berubah, Persoalan
Persepso, Komponen-Komponen Persepsi, dan Model-Model Statik Tentang
Motivasi.

5 | Bedah Buku Pengembangan Diri


Bab 3 Tantangan Motivasi

Dalam bab 3 ini menjelaskan beberapa materi berupa Pengantar dari


tantangan motivasi, Tantangan Motivasi, Asumsi-Asumsi Dasar Tentang Motivasi
dan Upaya Memotivasi, Teori-Teori Tentang Motivasi: Suatu Gambaran
Menyeluruh, Pandangan Kontemporer Tentang Motivasi, Teori Erg dari Clayton
P. Alderfer, Teori Kebutuhan untuk Mencapai Prestasi dari McClellannd, dan
Teori menurut Higiene-Motivator tentang Kepuasan Kerja dari Fredrick Herzberg.

Bab 4 Motivasi Melalui Keadilan (Equity), Ekspektasi dan Penetapan


Tujuan

Lalu dalam Bab 4 ini memaparkan materi berupa Pengantar, Teori Keadilan
Tentang Motivasi dari Adam, Teori Ekspektansi Tentang Motivasi, Sebuah Model
Tentang Motivasi yang Terintegrasi, Motivasi Melalui Penetapan Tujuan, dan
Model Praktikal untuk Menerapkan Teori-Teori Motivasional.

Bab 5 Perkuatan (Reinforcement) Dan Imbalan-Imbalan Ekstrinsik

Selanjutnya dalam Bab 5 pada Buku J. Winardi membahas mengenai


Peranan Motivasi, Proses Motivasional:Pertimbangan-Pertimbangan Dasar,
Motivasi Versus Kepuasan Kerja, Persoalan Belajar (Learning), ada
Pengkondisian Klasik (Classical Conditioning), Pengkondisian Operan (Operant
Conditioning), Belajar Kognitif (Cognitive Learning), Perkuatan (Reinforcement),
Perkuatan Positif, Ekstinsik (Extinction), Penghukuman (Punishment), Memanaje
Gaji/Upah Sebagai Penghargaan atau Imbalan Ekstrinsik, serta Praktek-Praktek
Pemberian Upah/ Gaji Kreatif.

Bab 6 Hubungan-Hubungan Antar Kelompok dan Konflik

Pada Bab 6 menurut karangan Buku J.Winardi memaparkan beberap materi


berupa Pengantar dalam bab ini, lalu Tingkatan-Tingkatan Konflik, Situasi-Situasi
di Dalam Organisasi-Organisasi, Manajemen Konflik, Teknik-Teknik Manajemen
Konflik Langsung, serta Gaya Manajemen Konflik

6 | Bedah Buku Pengembangan Diri


Bab 7 Dinamika Kelompok

Pada Bab 7 menurut karangan Buku J.Winardi memaparkan beberapa materi


berupa Konsep-konsep Sentral pada Dinamika Kelompok, truktur Sosial
Kelompok – kelompok, Perkembangan Kelompok, Perilaku antar Kelompok dan
Konflik, Model-model Tentang Perilaku Kelompok Kecil, penerapan-penerapan,
Pertimbangan-pertimbangan Motivasional, Pertimbangan – pertimbangan
Kepemimpinan, Pertimbangan- pertimbangan Komunikasi, Pertimbangan –
pertimbangan Perubahan Keorganisasian, Pertimbangan – pertimbangan Konflik
Keorganisasian, Masalah “ Pemikiran Kelompok “ dan Kesimpulan – kesimpulan.

Bab 8 Perubahan Keorganisasian

Pada Bab 8 menurut Karangan Buku J.Winardi memaparkan materi berupa


Pengantar, apakah Ynag dimaksud Perubahan Keorganisasian, Adaptasi
Organisasi, Adaptasi Individual, Tekanan-tekanan Terhadap Perubahan,
Teknologi yang Berubah, Ledakan Pengetahuan, Keusangan Produk yang
Berlangsung Dengan Cepat, Kualitas Kehidupan Kerja ( Quality of Work Life ),
Gaya Hidup ( Life Style), Penolakan – penolakan Terhadap Perubahan, Penolakan-
penolakan Oleh Organisasi-Organisasi, Model Perubahan Proses Umum, Strategi
Untuk Perubahan, Variabel – Variabel Utama dalam Sistem, Pola-pola Perubahan
yang Berhasil dan Perubahan yang tidak Berhasil, Sejumlah Kondisi yang perlu
Dipenuhi bagi pencapaian Perubahan yang berhasil, Sejumlah Hal yang Perlu
Dihindari, Tipe-tipe Agen Perubahan, Kualifikasi-kualifikasi Dasar Para Agen
Perubahan, Pertimbangan – pertimbangan Etika.

7 | Bedah Buku Pengembangan Diri


2.3 PEMBAHASAN BUKU

Berdasarkan isi materi dari kedua buku yang telah diringkas diatas, diambil 4
meteri yang dibahas sebagai bahan pengulasan antara buku 1 karangan Sondang
P. Siagian dan Buku 2 Karangan J. Winardi karena keduanya memiliki keterkaitan
materi yang sama, diantaranya mengenai Teori Motivasi, Teori Kepribadian,
Persepsi dalam Pengembangan Diri, Kemampuan Belajar, dan Teori Keadilan.

1. TEORI MOTIVASI

Pada buku utama memuat beberapa Teori Motivasi yang terdapat pada Bab 4
yaitu :

1. Teori Kebutuhan sebagai Hirarkhi dengan Abraham H. Maslow sebagai


mana teoritis utamanya yang mengemukakan pendapat bahwa terdapat 5
tingkatan kebutuhan manusia, yakni :

a. Kebutuhan Fisiologis
b. Kebutuhan akan keamanan
c. Kebutuhan social
d. Kebutuhan “esteem’’
e. Kebutuhan akan aktualisasi diri

2. Teori “X” dan Teori “Y” yang dikemukakan oleh Douglas Mc-Gregor yang
menekankan bahwa menurut persepsi para manager, para karyawan dapat
digolongkan pada 2 tipe utama, yaitu:

a. Mereka yang tidak senang bekerja dan apabila mungkin mengelakkannya


dengan konsekuensi bahwa karyawan yang demikian perlu diawasi,
dipaksa dan bahkan diancam karena apabila tidak diperlakukan demikian
mereka akan berusaha mengelak dari tanggung jawab dalam pelaksanaan
tugas masing-masing dan orientasinya dalam pemuasan kebutuhan pun
lebih ditunjukan kepada hal-hal yang sifatnya kebendaan. Kelompok ini
tergolong tipe “X” .
b. Sebaliknya, mereka yang tergolong pada tipe “Y” memiliki sifat-sifat
yang bertolak belakang dari sifat tipe “X”.

8 | Bedah Buku Pengembangan Diri


Jelaslah bahwa pemahaman teori ini menunjukan manfaatnya pada
pentingnya usaha agar para bawahan dalam organisasi menjadi karyawan
tipe “Y”. hal ini menuntut pemilihan dan penggunaan teknik-teknik
motivasi yang tepat.

3. Teori Motivasi – Higiene yang dikembangkan oleh Frederick Herzberg yang


intinya terletak pada pemahaman dua sumber motivasi, yaitu yang bersumber
dari dalam diri pekerja yang bersangkutan yang mendatangkan kepuasan
baginya dan yang bersumber dari organisasi yang berperan sebagai “katup
pengaman” agar para pekerja menaati berbagai ketentuan yang berlaku dalam
organisasi.

4. Teori keempat yang dibahas dalam bab ini ialah apa yang dikenal dengan
teori Existence, Relatedness dan Growth (ERG) yang dikembangkan oleh
Clayton Alderfer. Teori ini menekankan pentingnya pemuasan kebutuhan
manusia yang berkisar pada keberadaan, hubungan dengan orang lain dan
pertumbuhan yang harus dipenuhi secara simultan.

5. Teori “ Tiga kebutuhan” yang dikenal dengan istilah kebutuhan


keberhasilan (Need for Achievment), kebutuhan akan kekuasaan atau
pengaruh (Need for Power) dan kebutuhan afiliasi (Need for Affiliation).

6. Teori Evaluasi Kognitif, yang pada intinya berarti bahwa apabila faktor-
faktor motivasional yang bersifat ekstrinsik diperkenalkan, faktor-faktor
motivasional yang bersifat instrinsik cenderung berkurang.

7. Teori Penentuan tujuan yang menekankan betapa pentingnya seorang


manager mendorong para bawahannya agar mempunyai tujuan yang spesifik
dalam kehidupan organisasionalnya karena dari berbagai penelitian yang
dilakukan telah terbukti bahwa semakin spesifik tujuan seseorang semakin
besar pula dorongan dalam dirinya untuk mencapai tujuan tersebut.

8. Teori penguatan yang melancarkan bahwa, jika tindakan seseorang manager


oleh bawahannya dipandang mendorong perilaku positif bawahan yang
bersangkutan akan cenderung mengulangi tindakan tersebut dan sebaliknya,

9 | Bedah Buku Pengembangan Diri


jika tindakan seorang manager member petunjuk agar bawahan akan
cenderung untuk mengelakannya.

9. Teori keadilan yang mengemukakan pentingnya menumbuhkan persepsi


dikalangan bawahan bahwa mereka diperlakukan secara adil dalam kehidupan
organisasionalnya di bandingkan dengan perlakuan terhadap orang lain,
perlakuan berdasarkan sistem yang berlaku dan dibandingkan denan persepsi
bawahan yang bersangkutan sendiri tentang keadilan.

10. Teori terakhir yang dibahas dalam bab ini disebut teori harapan yang intinya
teletak pada ajaran yang berkata bahwa kuatnya kecenderungan seseorang
bertindak dengan cara tertentu sangat tergantung pada kekuatan harapan
bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh suatu hasil tertentu pada daya tarik
dari hasil itu bagi orang yang bersangkutan. Teori ini menandung tiga
variable, yaitu daya tarik, hubungan antara prestasi kerja dengan imbalan
serta kaitan antara usahan dan prestasi kerja.

Sementara teori mengenai motivasi dalam buku pembanding terdapat pada


BAB 1 bagian C . Dalam Buku 2 ini teori motivasi hanya dipandang dari A.H
Mashlow namun diperkuat dengan memberikan sejumlah proposisi Maslow
tentang prilaku manusia sebagai akibat dari motivasi dalam diri seseorang. A.H.
Maslow mengemukakan sejumlah proposisi penting tentang prilaku manusia
sebagai berikut:

1. Manusia merupakan makhluk yang serba berkeinginan. Dia senantiasa


menginginkan sesuatu dan ia senantiasa menginginkan lebih banyak. Tetapi,
apa yang di inginkannya tergantung pada apa yang sudah dimiliki olehnya.
Segera setelah alah satu diantara kebutuhan mausia dipenuhi muncullah
kebutuhan lain. Proses tersebut tiada akhirnya. Ia berkelanjutan sejak manusia
lahir, hingga ia meninginggal dunia. Maka oleh karenanya, sekalipun
kebutuhan tertentu telah terpenuhi, kebutuhan-kebutuhannya pada umumnya
tidak mungkin terpuaskan seluruhnya.

2. Sebuah kebutuhan yang dipenuhi, bukanlah sebuah motivator perilaku.


Hanya kebuthan-kebutuhan yang tidak terpenuhi, memotivasi perilaku. Untuk

10 | Bedah Buku Pengembangan Diri


menjelaskannya perhatikan misalhnya kebutuhan ita akan hawa udara.
Kebutuhan tersebut hanya mempengaruhi perilaku kita, apabila kita tidak
mendapatkannya, atau mengalami ancaman tidak mendapatkan hawa udara
yang kita perlukan. Jadi, dengan demikian hanya kebutuhan-kebutuhan yang
belum terpenuhi menyebabkan timbulnya kekuatan-kekuatan besar, atas apa
yang dilakukan oleh seorang individu. Disinilah kita menemukan sebuah
kebenaran penting, yang sama sekali tidak diperhatikan oleh oleh para
supervisor, yang senantiasa berupaya agar para karyawan senang selalu.
Tujuan demikian tidak mungkin dicapai ( impossible ) dan ia mencampur
adukkan moril dengan motivasi.

3. Kebutuhan manusia diatur dalam suatu seri tingkatan – suatu birarki


menurut pentingnya masing-masing kebutuhan. Segera setelah ekbutuhan-
kebutuhan pada tingkatan nlebih rendah, kurang lebih terpenuhi, maka
muncullah kebutuhan-kebutuhan pada tingkat berikut yang lebih tinggi, yang
menuntut penguasaan.

Jadi, Maslow, memandang motivasi seseorang individu, sehubungan dengan


suatu urutan kebutuhan yang dipredeterminasi, yang masing-masing memiliki
peringkatnya sendiri-bukan dalam bentuk daftar rangsangan – rangsangan
sederhana, yang tidak terorgan isasi.

Gambar berikut menjelaskan konsep pemikiran A.H. Maslow .

kebutuhan untuk
merealisasi diri
kebutuhan akan
penghargaan
kebutuhan-kebuthan sosial

kebutuhan akan keamanan

kebutuhan fisiologikal

11 | Bedah Buku Pengembangan Diri


Keterangan :

A. H. Maslow memandang motivasi seseorang individu sebagai suatu urutan


kebutuhan yang dipredeterminasi. Kebutuhan-kebutuhan fisiologikal, merupakan
kebutuhan yang paling imperative, tetapi secara fisikologikal kebutuhan akan
realisasi diri sangat penting bagi masing-masing individu.

2. TEORI KEPRIBADIAN

Dalam Buku 1 oleh Prof. Dr. Sondang P. Siagian, M.PA dijelaskan bahwa
dalam motivasi sangat dipengaruhi erat oleh kepribadian individu, agar dapat
menggunakan teknik motivasi yang paling tepat kita harus meninjau dari sudut
kepribadian. Para ahli psikologi berpendapat bahwa kepribadian merupakan
organisasi dinamik dari suatu sistem psikologis yang terdapat dalam diri
seseorang yang pada gilirannya menentukan penyesuaian-penyesuaian khas yang
dilakukan terhadap lingkungannya.

Dalam hal pembentukan kepribadian seseorang dipengaruhi oleh beberapa


faktor, yaitu faktor-faktor yang dibawa sejak lahir (keturunan), lingkungan dan
faktor-faktor situasi. Sedangkan kepribadian seseorang dapat dilihat jenis-jenisnya
sebagai berikut:

1. Kepribadian yang ekstrovert


2. Kepribadian yang introvert
3. Tingkat keresahan yang tinggi, dan
4. Tingkat Keresahan yang rendah.

Keberhasilan seorang individu dalam memilih teknik motivasi tertentu sangat


tergantung pada kemampuannya untuk mengenali karakteristik dasar kepribadian
seseorang digabung dengan faktor-faktor situasi yang berpengaruh pada faktor-
faktor kepribadinnya itu. Adapun manfaat lain dalam pengenalan kepribadian
seseorang adalah ia akan mudah dalam hal memotivasi diri untuk dapat memilih
opsi-opsi yang dapat memotivasinya dalam mengembangkan diri.

12 | Bedah Buku Pengembangan Diri


Sementara dalam Buku 2 karangan Prof. Dr. J. Winardi, SE juga dipaparkan
secara singkat mengenai kepribadian yaitu, Banyak ahli psikologi berpendapat
bahwa struktur-struktur kepribadian dasar, dikembangkan sejak dini dalaam
kehidupan manusia. Ada pendapat yang menyatakan bahwa hanya sedikit sekali
perubahan-perubahan kepribadian dapat dilakukan setelah orang berusia tujuh
hingga delapan tahun. Perlu diingat bahwa model ini menggunakan jumlah dari
pengalaman-pengalaman masa lampau, dan bukan istilah ekspentansi yang
digunakan pada model sebelumnya. Apabila seseorang berperilaku dalam sebuah
situasi yang memotivasi, maka perilaku tersebut menjadi sebuah masukan baru
pada persediaan pengalaman masa lampau orang yang bersangkutan.

Disamping itu perlu diingat bahwa makin lama perilaku diperkuat, makin
ia terpola dan makin sulit untuk mengubahnya. Hal itu menyebabkan lebih mudah
membuat perubahan-perubahan dalam kepribadian pada masa-masa awal
kehidupan. Makin lanjut usia seseorang, makin banyak waktu dan pengalaman-
pengalaman baru diperlukan untuk menimbulkan suatu perubahan dalam perilaku.

Gregory (2005) membagi tipe (jenis-jenis) kepribadian sebagai berikut:

1. Kepribadian yang mudah menyesuaikan diri


2. Kepribadian yang berambisi
3. Kepribadian yang mempengaruhi
4. Kepribadian yang berprestasi
5. Kepribadian yang idealistis
6. Kepribadian yang sabar
7. Kepribadian yang medahului
8. Kepribadian yang perseptif
9. Kepribadian yang peka
10. Kepribadian yang berketetapan
11. Kepribadian yang ulet
12. Kepribadian yang berhati-hati

13 | Bedah Buku Pengembangan Diri


3. PERSEPSI INDIVIDU DALAM PENGEMBANGAN DIRI

Dalam Buku 1 karangan Prof. Dr. Sondang P. Siagian disebutkan bahwa


persepsi tidak timbul begitu saja. Ada beberapa faktor yang yang dapat
mepengaruhi persepsi seseorang, yaitu:

1. Diri orang yang bersangkutan, hal ini sangat dipengaruhi oleh sikap, motif,
kepentingan, minat, pengalaman dan harapannya.
2. Sasaran persepsi tersebut. Hal ini dapat berupa orang, benda atau
peristiwa.
3. Faktor situasi. Persepsi harus dilihat secara kontekstual yang berarti dalam
situasi mana persepsi itu timbul perlu pula mendapat perhatian dari
individu.

Sementara dalam Buku 2 karangan : Prof. Dr. J. Winardi, SE memaparkan


mengenai Persepsi Individu dalam Pengembangan Diri sebagai berikut:

Dalam pengembangan diri seseorang ada sebuah proses internal yang


dinamakan persepsi ( perception ), yang bermanfaat sebagai sebuah alat penyaring
( filter ) dan sebagai sebuah metode untuk mengorganisasi stimulus, yang
memungkinkan kita menghadapi lingkungan kita. Proses tersebut menyediakan
mekanisme melalui apa stimuli diseleksi dan dikelompokkan dalam wujud yang
berarti. Salah satu alasan mengapa persepsi demikian penting dalam hal
menafsirkan dunia sekeliling kita adalah bahwa kita masing-masing mempersepsi
tetapi secara yang berbeda. Persepsi merupakan sebuah proses yang hampir
bersifat otomatik dan ia bekerja dengan cara yang hampir serupa pada masing-
masing individu tetapi secara tipikal menghasilkan persepsi yang berbeda. Dalam
buku 2 ini disebutkan, ada beberapa faktor yang yang dapat mepengaruhi persepsi
seseorang, yaitu:

1. Karakteristik individu
2. Kebutuhan Individu, dan
3. Faktor Situasi.

14 | Bedah Buku Pengembangan Diri


15 | Bedah Buku Pengembangan Diri
4. KEMAMPUAN BELAJAR

Dalam Buku 1 Karangan Prof. Dr. Sondang P. Siagian memaparkan


mengenai Kamampuan Belajar yakni sebagai berikut: Salah satu karakteristik
yang membedakan manusia dari mahkluk lainnya adalah kapasitasnya untuk
belajar. Memang benar bahwa mahkluk lain pun mempunyai kemampuan untuk
belajar, akan tetapi tidak setinggi tingkat kemampuan manusia bahkan
sesungguhnya dapat diktakan bahwa tingkat kemajuan yang diraih oleh seseorang
sangat ditentukan oleh kemampuannya belajat.

Karena itulah para ahli pendidik sering mengatakan bahwa belajar adalah
proses yang berlangsung seumur hidup dan tidak terbatas pada pendidikan formal
yang ditempuh oleh seseorang diberbagai tingkat lembaga pendidikan. Kapasitas
belajar seseorang berbeda dari kapasitas orang lain. Akan tetapi terlepas dari
berbagai tingkat kapasitas itu, proses belajar terjadi dengan dua unsur utama.
Disatu pihak terdapat stimulus dan di pihak lain terdapat respon. Berarti proses
belajar sesungguhnya merupakan proses ( conditioning) dengan berbagai
bentuknya. Salah satu bentuk conditioning ialah apa yang disebut dengan
conditioning classical.

Jenis conditioning yang kedua adalah yang dikenal dengan operant


conditioning. Conditioning tipe ini mengetengahkan bahwa perilaku seseorang
atau perubahan dalam perilaku itu merupakan fungsi dari konsekuensi perilaku
tersebut. Artinya, dalam proses belajar seseorang akan cenderung berperilaku
tertentu guna memperoleh apa yang diinginkannya atau untuk mencegah suatu
konsekuensi tertentu yang tidak diinginkannya. Dengan perkataan lain,
berdasarkan pengalamannya seseorang akan mengulangi tindakan tertentu apabila
tindakan itu berakibat positif an tidak akan mengulanginya bila diperkirakan akan
berakibat negatif.

Sungguh banyak contoh dalam kehidupan organisasional yang mendukung


pentingnya proses belajar dengan berbagai bentuk conditioning nya, baik yang
mempunyai akibat positif maupun negatif. Misalnya, pimpinan satuan kerja
tertentu dalam organisasi menghimbau para bawahannya untuk bekerja lembur

16 | Bedah Buku Pengembangan Diri


karena ada tugas-tugas mendesak yang harus diselesaikan. Stimulus yang
diberikan ialah bahwa apabila ada pegawai yang bersedia kerja lembur, ia akan
memperoleh “kredit” apabila tiba waktunya menilai prestasi kerja para pegawai
yang mempertimbangkan untuk naik gaji, promosi jabatan dan sebagainya.

Bentuk proses belajar lain yang dikenal dewasa ini ialah yang disebut dengan
istilah proses belajar sosial. Intinya terletak pada pendapat bahwa seseorang bisa
belajar melalui tiga cara, yaitu belajar dari pengalaman orang lain, karena
diberitahu oleh orang lain, dan karena pengalaman sendiri. Karena itu sering
terdengar anakdot bahwa apabila seorang anak laki-laki ditanya dia ingin jadi apa
setelah kelak menjadi dewasa, jawaban yang sering diperoleh ialah bahwa anak
itu ingin seperti bapaknya. Teori ini juga menetengahkan pandangan bahwa
seseorang terlihat dalam proses belajar melalui observasi yang dilakukannya.

Makna dari semua ini dalam kehidupan organisasional, khususnya apabila


dikaitkan dengan teori motivai dan aplikasinya, ialah bahwa dalam menggerakkan
para bawahan perilaku bawahan itu memang perlu “ dibentuk”. Dewasa ini
dikenal empat cara untuk mempengaruhi perilaku bawahan dalam kehidupan
organisasional nya, yanitu : pengutan yang bersifat positif, penguatan yang
bersifat negative, hukuman dan “pemadaman”. Penggunaan salah satu atau
beberapa cara itu sudah barang tentu berkaitan erat dengan motivasi . yang
dimaksud dengan pengutan positif ialah apabila respon yang diberikan oleh
seserang terhadapt stimulus tertentu diikuti oleh sesuatu yang menyenangkan.
Sebaliknya, apabila suatu respon diikuti oleh pengakhiran sesuatu yang tidak
menyenangkan, hal ini disebut sebagai pengutan negative. Sedangkan apabila
yang terjadi ialah usaha menghilangkan unsur penguatan yang ternyata
melangsungkan suatu periaku yang tidak diinginkan disebut sebagai pengadangan.

Para ahli berpendapat bahwa dalam kehidupan organisasional kedua jenis


penguatan, yaitu yang bersifat positif dan negative, sama-sama diperlukan.
Implikasinya bagi motifasi sangat jelas yaitu bahwa setiap manajer harus
memahami dengan tepat kapan menggunakan teknik motifasi tertentu yang
dimaksudkan untuk penguatan yang bersifat positif dan bilamana perlu

17 | Bedah Buku Pengembangan Diri


menggunakan teknik motifasi tertentu yang diharapkan berperan sebagai pengutan
yang sifatnya negative.

Sementara dalam Buku 2 karangan Prof. Dr. J. Winardi, SE memaparkan


tentang Kemampua Belajar Individu sebagai faktor pengembangan diri, dimana
Belajar merupakan sebuah perubahan relative permanen dalam perilaku, yang
timbul dari pengalaman, dan hal tersebut merupakan suatu bagian penting dari
manajemen imbalan. Dalam teori kemampuan belajar individu, ada 4 macam
pendekatan umum yakni:

1. Pengkondisian Klasik
2. Pengkondisian Operano
3. Belajar secara kognitif
4. Belajar secara social

Jadi, dapat disimpulkan bahwa teori kemampuan belajar yang dipaparkan dalam
Buku 1 tidak dijelaskan mengenai pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam
menunjang kemampuan belajar individu. Sehingga dalam buku 2 dapat
melengkapi teori dalam buku 1

5. TEORI KEADILAN DALAM PENGEMBANGAN DIRI

Dalam Buku 1 mengenai Teori Keadilan dipaparkan sebagai berikutr:

Telah umum diakui bahwa kedilan menyangkut persepsi seseorang tentang


perlakuan yang diterimanya dari orang lain. Biasanya seseorang akan mengatakan
bahwa dirinya diperlakukan dengan adil apabila perlakuan itu menguntungkannya.
Sebaliknya dia akan cenderung mengatrakan bahwa dia diperlakukan tidak adil
apabila perlakuan yang diterima dirasakan merugikannya. Dapat dipastikan bahwa
persepsi seseorang tentang keadilan berpengaruh kepada perilaku dan tindak
tanduknya yang pada gilirannya menentukan motivasinya, terutama yang bersifat
intrinsic, yang antara lain terlihat pada tingkat prestasi kerjanya.

18 | Bedah Buku Pengembangan Diri


Dalam menumbuhkan persepsi tertentu, seseorang biasanya menggunakan 3
kategori referensi, yaitu orang lain, sistem yang berlaku—terutama yang
menyangkut upah dan gaji—dan diri sendiri. Orang lain sebagai pembanding.
Untuk menilai apakan seseorang mendapat perlakuan yang adil dalam
oraganisasionalnya, ia biasanya melakukan perbandingan antara dirinya dengan
orang-orang lain dalam organisasi, yaitu mereka yang berada pada tingkat yang
sama dalam hirarkhi organisasi, melakukan tugas yang relatif serupa dengan
tanggung jawab yang sama pula. Jika terdapat lain itu, akan timbul persepsi
ketidak adilan. Orang lain yang bekerja di organisasi lain juga dapat digunakn
sebagai pembanding. Jika memang terdapat perbedaan perlakuan, factor-faktor
penyebabnya antara lain ialah latar belakang pendidikan, asal usul, kedaerahan,
kesukuan, pertalian darah, dan factor-faktor lainnya yang bersifat subjektif juga
mungkin tidak rasional. Hal seperti ini lumrah terdapat dalam perusahaan milik
keluarga, dimana para anggota keluarga pendiri perusahaan mendapat perlakuan
yang lain—biasanya perlakuan yang lebih baik—dibandingkan dengan para
karyawan yang bukan anggota keluarga pemilik perusahaan yang bersangkutan.
Akan tetapi dalam perusahaan atau organisasi yang bukan milik keluarga pun hal
demikian dapat terjadi.

Misalnya perbedaan karena latar belakang pendidikan karyawan dengan


contoh sebagai berikut. A, yang lulus dari lembaga pendidikan tertentu yang
reputasinya “biasa-biasa” saja, telah bekerja diperusahaan selama sekian lama.
Dalam pelaksanaan tugasnya, karyawan tersebut menunjukan prestasi kerja yang
memuakan dan rekan-rekan sekerjanya pun menyenanginya. Dia merupakan
karyawan yang mudah menyesuaikan diri dan juga tidak mengelak tanggung
jawab. Akan tetapi tiba-tiba perubahan dalam perilaku dan tindak tanduknya.
Rekan-rekannya tentunya bertanya-tanya mengapa terjadi perubahan tersebut.
Akhirnya diketahui penyebabnya ialah karena karyawan B yang baru saja direkrut
oleh organisasi mendapat perlakuan yang lebih baik dari A hanya dengan alasan
bahwa B adalah lulusan suatu lembaga pendidikan yang memiliki reputasi tinggi
dimata masyarakat.

19 | Bedah Buku Pengembangan Diri


Perbedaan perlakuan juga bisa terjadi karena pertimbangan asal usul
seseorang. Misalnya, jika pimpinan puncak dalam suatu organisasi datang dari
satu daerah atau suku tertentu dan memperlakukan orang-orang yang satu daerah
atau suku dengannya lebih baik dari perlakuan yang diberikannya kepada orang-
orang yang berasal dari daerah lain atau suku lain, orang-orang lain itu akan
merasa diperlakukan tidak adil dengan segala konsekuensinya.

Perlakuan yang tidak adil itu bisa menyangkut berbagai hal seperti
penempatan, promosi, penilaian prestasi kerja, pengenaan sanksi apabila terjadi
pelanggaran terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku dalam organisasi yang
bersangkutan.

Karna itulah dalam literatur tentang administrasi dan managemen selalu


ditekankan pentingnya kriteria yang objektif dan rasional dalam memperlakukan
para bawahan dan menerapkan kriteria tersebut secara rasional dan objektif.

Sementara dala Buku 2 dipaparkan secara sederhana sebagai berikut:

Apabila kita merumuskan secara umum, maka teori keadilan (equity theory ).
Merupakan sebah model tentang motivasi, yang menerangkan bagaimana orang-
orang berupaya mendapatkan kelayakan ( fesness) dan keadilan ( justice) dalam
pertukaran-pertukaran sosial atau hubungan-hubungan memberi-menerima. Teori
keadilan didasarkan atas teori disonansi kognitif, yang dikembangkan oleh
seorang psikolog sosial yang bernama Leon Festinger pada tahun 50-an (
Festinger 1950 ).

Menurut teori Festinger orang-orang termotivasi guna mempertahankan


konsistenti antara keyainan-keyakinan kognitif mereka dan perilaku mereka.
Ketidak konsisten-konsistenan yang dipersepsikan menciptakan diagnosis kognitif
( atau perasaan tidak nyaman psikologikan = psyhological discomfort), yang akan
menyebabkan timbulnya tindakan korektif. Para pembaca yang ingin
mendapatkan gambaran lebih mendalam tentang teori disonasi, dipersilahkan
membaca karya, Joel Cooper, dan Russel H. Fazio yang berjudul “ a new look at
dissonance theory”. ( Cooper et al.,1984). Seorang ilmuan perilaku keorganisasian

20 | Bedah Buku Pengembangan Diri


yang bernama Robert Vecchio mengidentifikasi tiga macam kategori pokok hal-
hal lain yang relevan.

a. Lain ( Other ) ( termasuk didalamnya pihak referen lainnya di dalam dan


di luar organisasi yang bersangkutan dan pihak – pihka referen lainnya
pada pekerjaan yang serupa atau yang berbeda).
b. Sendiri ( self ) ( perbandingan diri sendiri berlangsungnya waktu dan
terhadap rasio ideal seseorang)
c. Sistem ( system ) ( yang didasarkan atas pertukaran-pertukaran antara
seseorang individu dan organisasi yang bersangkutan).

Jadi Baik Buku 1 maupun Buku 2 kedua-duanya membahas mengenai


Teori Keadilan adapun dalam buku 1 keadilan sebagai suatu sumber dalam
motivasi diri seseorang dalam mengembangkan diri, sedangkan dalam buku 2
kedilan menyangkut persepsi seseorang tentang perlakuan yang diterimanya dari
orang lain. Biasanya seseorang akan mengatakan bahwa dirinya diperlakukan
dengan adil apabila perlakuan itu menguntungkannya. Sebaliknya dia akan
cenderung mengatrakan bahwa dia diperlakukan tidak adil apabila perlakuan yang
diterima dirasakan merugikannya. Dapat dipastikan bahwa persepsi seseorang
tentang keadilan berpengaruh kepada perilaku dan tindak tanduknya yang pada
gilirannya menentukan motivasinya, terutama yang bersifat intrinsic, yang antara
lain terlihat pada tingkat prestasi kerjanya.

21 | Bedah Buku Pengembangan Diri


BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan mengenai kedua buku diatas, dapat ditarik beberapa


kesimpulan antara lain:
1. Berdasarkan pembahasan awal mengenai teori motivasi Pembahasan
memuat lebih banyak teori dibandingkan dengan buku pembanding yaitu ,
Teori Kebutuhan , Teori “S” dan Teori “Y” , Teori Motivasi , teori
Existence, Relatedness dan Growth (ERG) , Teori “ Tiga kebutuhan” ,
Teori Evaluasi Kognitif, Teori Penetuan tujuan , Teori penguatan , Teori
keadilan dan teori harapan , tetapi pada buku utama penjelasan mengenai
teori kebutuhan oleh Abraham H. Maslow tidak dijelaskan secara
menyeluruh seperti pada buku pembanding dalam buku utama hanya
menuliskan poin-poin secara garis besar saja.
2. Dari Buku 1dan 2 memuat materi yang sama secara garis besar, ada
beberapa materi yang dijelaskan di Buku 1 namun tidak dijelaskan di
Buku 2 begitupula sebaliknya. Namun keduanya dapat saling melengkapi
teori yang dipaparkan.
3. Buku 1 memaparkan secara teori dan aplikatif banyak memaparkan teori
menurut ahli, contoh-contoh konkrit dalam proses pengembangan diri
dalam kaitannya dengan motivasi. Sedangkan buku 2 secara materi yang
diangkat memang terbilang lengkap namun dalam pembahasan materi
terkesan terlalu sederhana dan kurang disertai penerapan (praktik).
4. Dari segi isi (contents) yang diangkat, buku 2 memang lebih lengkap
dimana terdiri dari 10 bab. Namun, dari segi pemaparan isi buku 1 lebih
menjelaskan secara rinci dan luas.

3.2 SARAN

Motivasi merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam pengembangan diri,


karena itu bagi setiap individu sangat penting untuk dapat mengenal motivasi
yang ada dalam dirinya agar proses pengembangan diri seseorang/individu dapat
berjalan dengan baik.

22 | Bedah Buku Pengembangan Diri


DAFTAR PUSTAKA

Siagian, Sondang P.2004. Teori Motivasi dan Aplikansinya. Rineka Cipta: Jakarta

Winardi. 2001. Motivasi dan Pemotivasian . PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta

23 | Bedah Buku Pengembangan Diri


Lampiran

24 | Bedah Buku Pengembangan Diri


25 | Bedah Buku Pengembangan Diri
26 | Bedah Buku Pengembangan Diri
27 | Bedah Buku Pengembangan Diri
28 | Bedah Buku Pengembangan Diri
29 | Bedah Buku Pengembangan Diri
30 | Bedah Buku Pengembangan Diri
31 | Bedah Buku Pengembangan Diri
32 | Bedah Buku Pengembangan Diri

Anda mungkin juga menyukai