Anda di halaman 1dari 20

PERJANJIAN KERJASAMA

ANTARA :

PALANG MERAH INDONESIA (PMI) ..................................

DENGAN :

RS. ..................................

TENTANG :
BANK DARAH RUMAH SAKIT (BDRS)

Nomor :......................................................
Nomor :......................................................

Pada hari ......... tanggal satu bulan Januari tahun dua ribu enambelas , masing- masing yang
bertanda tangan dibawah ini,

Nama : .........................................
Jabatan : Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) ..................................
Alamat : Jl.............................

Bertindak untuk dan atas nama PMI Cabang................... Nomor ...

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

Nama : dr. ........................


Jabatan : Direktur RS...................
Alamat : Jl. ...........................

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

Kedua belah pihak sepakat bekerjasama dalam hal pelayanan tranfusi darah bagi pasien
melalui Bank Darah Rumah Sakit di RS .................................. dengan pokok-pokok
ketentuan sebagai berikut:

DASAR
Pasal 1

(1) Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan;


(2) Peraturan Pemerintah no 7 th 2011, tentang pelayanan darah
(3) Keputusan Mentri Kesehatan RI No 423/Menkes/SK/IV/2017, tentang Kebijakan Peningkatan
Kualitas dan Akses Pelayanan Darah
(3) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1950 tentang Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Organisasi Perhimpunan Palang Merah Indonesia;
(4) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 246 Tahun 1963 Tentang Tugas Pokok dan
Kegiatan-kegiatan PMI;
(5) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 478/Menkes/Per/X/1990 tentang Upaya
Kesehatan di bidang Tranfusi Darah yo Keputusan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan RI Nomor : 1147 tahun 1991 tentang Petunjuk Pelaksanaan (Juklak)
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 478/Menkes/Per/X/1990;
(6) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1980 tentang Upaya Kesehatan Tranfusi darah;
(7) Pedoman Pelayanan Tranfusi Darah, Edisi Ketiga, Tahun 2007

MAKSUD DAN TUJUAN


Pasal 2

(1) Kerjasama ini didasarkan atas azas saling membantu dan saling meningkatkan peranan dan
fungsi masing-masing pihak dalam rangka pelayanan pada masyarakat.
(2) Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien yang
membutuhkan darah ketika dirawat di RS. ...................................
(3) Kerjasama ini dibuat secara musyawarah mufakat untuk mengikat kedua belah pihak.

RUANG LINGKUP KERJASAMA


Pasal 3

Ruang lingkup kerjasama ini dibatasi dalam hal pelayanan Bank Darah di
RS. ...................................

TENAGA TEKHNIS TRANFUSI DARAH


Pasal 4

(1) Sampai dengan 1 (satu) tahun sejak perjanjian kerjasama ini ditandatangani, tenaga teknis
tranfusi darah adalah tenaga dari PIHAK PERTAMA;
(2) Tenaga yang dimaksud dalam ayat 1(satu) berjumlah 4 (empat) orang dan penempatan tenaga
di Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) PIHAK KEDUA dan setiap bulannya akan diberitahukan
kepada PIHAK KEDUA Sebagai bentuk pelaporan;
(3) PIHAK KEDUA memberi pembebasan biaya parkir atas tenaga yang dimaksud dalam ayat 2(dua)
selama melaksanakan tugasnya;
(4) PIHAK KEDUA dalam jangka waktu 1(satu) tahun sejak perjanjian kerjasama ini ditandatangani
berkewajiban mencari dan melatih tenaga teknis tranfusi darah yang akan diperkerjakan di
BDRS PIHAK KEDUA dan wajib memberikan laporannya kepada PIHAK PERTAMA.
(5) Jumlah tenaga yang dimaksud dalam ayat 4 (empat) sedikitnya 4 (empat) orang dengan
kualifikasi lulusan pendidikan Diploma 1 (DI) Paramedis Teknologi Tranfusi darah (PTTD) atau
Diploma 3 (DIII) Analisis Kesehatan yang dilatih kompetensi teknis tranfusi darah.

PERALATAN
Pasal 5

(1) PIHAK KEDUA mempunyai peralatan sebagai berikut:


a. Blood bank refrigerator 1 unit
b. Alat crossmatch gel test (DiaMed/Biorad) 1 set
c. Sentrifus serologis 1 unit
d. Freezer untuk penympanan FFP 1 unit
e. Medical refrigerator 1 unit
f. Tube sealer Electric 1 unit
g. Plasma separator 1 unit
(2) PIHAK PERTAMA meminjamkan peralatan yang belum dimiliki oleh PIHAK KEDUA selama 2(dua)
tahun sejak perjanjian kerjasama ini ditandatangani.
(3) Segala perawatan dan kerusakan atas semua alat yang dipinjamkan oleh PIHAK PERTAMA
menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA selama masa peminjaman.

TATA KERJA
Pasal 6

(1) PIHAK PERTAMA bertanggung jawab atas tersedianya :

a. darah lengkap dan komponen darah yang sudah dilakukan dan lolos uji saring infeksi
Menular Lewat tranfusi darah (IMLTD), meliputi HBsAg, Anti HCV, anti HIV dan RPR/TPHA.

b. Komponen darah dengan teknik apheresis atau dengan teknik lainnya sesuai
permintaan dokter yang merawat pasien.

(2) PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas :

a. Penyimpanan darah

b. Pemeriksaan uji silang serasi

c. Pendistribusian darah kepada pasien

d. Penyelidikan penyebab reaksi tranfusi darah yang dilaporkan rumah sakit bersama
dengan PIHAK PERTAMA

e. Pemusnahan darah tranfusi yang tidak layak pakai, sesuai ketentuan.

(3) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan darah yang telah melalui pemeriksaan uji saring infeksi
Menular Lewat tranfusi darah (IMLTD), meliputi HBsAg, Anti HCV, anti HIV dan RPR/TPHA, dan
jumlah sesuai dengan prediksi kebutuhan darah di RS ............dalam kurun waktu tertentu.
(4) PIHAK PERRTAMA melakukan pengiriman darah ke PIHAK KEDUA secara rutin sesuai dengan
kebutuhan darah RS .............. dengan menggunakan cool box untuk transportasi darah ke
BDRS.
(5) Pengiriman darah oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilakukan dengan cara
menggunakan ekspedisi yang diketahui kedua belah pihak dan dinyatakan (diparaf).
(6) Semua darah yang dikirim kepada PIHAK KEDUA menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA dan
PIHAK KEDUA berhak menukarkan kantong darah yang mendekati masa kadaluarsa lebih dari
14 (empat belas) hari, dengan kantong darah yang lebih lama masa kadaluarsanya.
(7) PIHAK KEDUA dapat mengambil darah dari UTD PMI lain apabila PIHAK PERTAMA tidak
mempunyai persediaan darah dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada PIHAK PERTAMA.
(8) PIHAK KEDUA berkewajiban membuat laporan tentang penggunaan darah menurut format
laporan yang berlaku kepada PIHAK PERTAMA setiap bulan sekali.
(9) PIHAK KEDUA membantu PIHAK PERTAMA dalam hal pencarian donor darah agar kebutuhan
darah PIHAK KEDUA selalu terpenuhi, salah satu caranya dengan mengadakan aksi donor
darahrutin setiap 3 (tiga) bulan sekali.

PEMBIAYAAN
Pasal 7

Maksud dari pembiayaan yang timbul akibat perjanjian ini meliputi :


(1) Biaya atas darah lengkap dan komponen darah sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1)
poin a pada perjanjian kerjasama ini dikenakan biaya sebesar Rp. ..............,- per kantong
darah;
(2) Biaya sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat 1 dan 2 pada perjanjian kerjasama ini,
sebesar Rp. ...........................

Pasal 8

(1) PIHAK KEDUA menanggung biaya uji silang serasi dan penyimpanan darah selama di BDRS.
(2) Besarnya biaya yang dikenakan kepada pasien yang menggunakan darah ditentukan oleh PIHAK
KEDUA;
(3) Untuk pasien peserta Asuransi Kesehatan (ASKES) Sosial dan masyarakat Miskin (Maskin),
pengajuan klaim diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan pengurusannya dilakukan
oleh PIHAK PERTAMA;
(4) PIHAK KEDUA membantu menyediakan berkas-berkas yang akan digunakan untuk pengajuan
klaim kepada PT. ASKES;

TATA CARA PEMBAYARAN


Pasal 9

(1) Tata cara pembayaran atas biaya sebagaimana yang di maksud dalam pasal 7, PIHAK KEDUA
akan membayarkan kepada PIHAK PERTAMA melalui Rekening Bank.............. atas nama
Palang Merah Indonesia ..................................;
(2) Pembayaran oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dilakukan selambat-lambatnya tanggal
15 (lima belas) bulan pelayanan berikutnya;
(3) Setiap keterlambatan pembayaran dikenakan denda sebesar Rp 1.000,- (seribu rupiah) setiap
harinya.

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


Pasal 10

(1) PIHAK PERTAMA memberikan informasi dan kesempatan pendidikan dan pelatihan kepada
PIHAK KEDUA dalam rangka peningkatan mutu sumber daya manusia;
(2) Biaya yang timbul akibat kegiatan peningkatan mutu sumber daya manusia ini dibebankan
kepada PIHAK KEDUA.
MASA BERLAKU PERJANJIAN
Pasal 11

(1) Perjanjian kerjasama ini berlaku mulai tanggal 1 Juni 2013 dan berakhir tanggal 1 Juni 2014
dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan bersama;
(2) Apabila kedua belah pihak sepakat untuk memperpanjang perjanjian kerjasama dibuat
sebelum perjanjian ini berakhir dan apabila perjanjian kerjasama yang baru belum dibuat
sedang masa sudah berakhir, maka ketentuan dalam perjanjian ini masih berlaku.
(3) Pengakhiran perjanjian ini tidak membebaskan para pihak dalam hal penyelesaian kewajiban
masing-masing pihak kepada pihak lainnya.

KETENTUAN LAIN
Pasal 12

(1) Setiap perubahan yang menyangkut ketentuan yang ditetapkan dalam perjanjian ini, harus
didasarkan kesepakatan bersama;
(2) Dengan berlakunya perjanjian ini, maka perjanjian kerjasama sebelumnya dinyatakan tidak
berlaku lagi;
(3) Hal-hal lain yang diperlukan tetapi belum cukup diatur dalam perjanjian kerjasama ini, akan
dibahas oleh kedua belah pihak dan dituangkan dalam berita acara yang merupakan
addendum dari naskah perjanjian kerja sama ini;
(4) Apabila dikemudian hari terjadi silang pendapat antara kedua belah pihak, maka akan
diselesaikan secara kekeluargaan melalui musyawarah untuk mencapai kata mufakat.

Demikian perjanjian kerjasama ini dibuat dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab,
sebanyak rangkap 2 (dua) masing-masing bermaterai cukup dan dapatdiperbanyak sesuai
kebutuhan serta memiliki kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

RS. .................................. Pengurus Cabang


Direktur, PALANG MERAH INDONESIA
..................................
Ketua,

(Dr. .............................) (.......................................)

Untuk info lain silahkan email ke : estiyo.sumoko@gmail.com atau moko@frismed.com


Bank Darah Rumah Sakit
BANK DARAH RUMAH SAKIT ( BDRS )
A. Latar Belakang

• MMR 307/100.000 kelahiran hidup (SKRT 2003/2004)


• Penyebab utama kematian ibu melahirkan :
- Perdarahan (sampai 42%), Eklampsia, Infeksi
• Kebijakan RS Ponek (24jam/hari) dgn kriteria :
- Pelaksanaan Sectio caesaria
- Penanganan kasus rujukan emergensi
- Tersedia darah transfusi yang telah aman
• Kebijakan peningkatan kualitas dan akses pelayanan darah  sistim distribusi tertutup
dgn rantai dingin

B. Definisi

Bank Darah Rumah Sakit merupakan suatu unit pelayanan di rumah sakit yang
bertanggung jawab atas tersedianya darah untuk tranfusi yang aman, berkualitas dan
dalam jumlah yang cukup untuk mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit

C. Fungsi Bank Darah Rumah Sakit

Fungsi BDRS adalah sebagai pelaksana dan penanggung jawab pemenuhan kebutuhan
darah untuk transfusi di rumah sakit sebagai bagian dari pelayanan rumah sakit secara
keseluruhan.

D. Tugas BDRS

1. Merencanakan kebutuhan darah di RS bersangkutan.

2. Menerima darah dari UTD yang telah memenuhi syarat uji saring (non reaktif) dan
telah dikonfirmasi golongan darah.

3. Menyimpan darah dan memantau suhu simpan darah

4. Memantau persediaan darah harian/mingguan.


5. Melakukan pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus pada darah donor dan
darah resipien

6. Melakukan uji silang serasi antara darah donor dan darah resipien.

7. Melakukan rujukan kesulitan uji silang serasi dan golongan darah ABO/Rhesus ke
UTD secara berjenjang.

8. Menyerahkan darah yang cocok untuk pasien pada dokter yang meminta atau
petugas rumah sakit yang diberi kewenangan.

9. Melacak penyebab terjadinya reaksi tranfusi

10. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas BDRS dalam pendidikan dan
pelatihan di bidang tranfusi darah.

11. Turut aktif dalam sub komite tranfusi darah.

12. Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan sumber daya manusia RS dalam


upaya meningkatkan kualitas pelayanan transfusi darah di rumah sakit.

13. Melaksanakan penelitian praktis untuk peningkatan mutu pelayanan transfusi darah.

14. Melakukan pencatatan, dan pelaporan.

E. Organisasi Bank Darah Rumah Sakit

BDRS merupakan suatu unit pelayanan yang berada di bawah wakil direktur
pelayanan medik/ bagian pelayanan /bagian dari laboratorium RS, yang dikepalai oleh
seorang dokter dan memiliki petugas pelaksana.

Rumah sakit tipe A dan B, bank darah berupa instalasi tersendiri, rumah sakit tipe C dan D
dapat merupakan bagian dari instalasi Laboratorium (Patologi Klinik).
Dalam pelaksanaan teknis, unit berkoordinasi dengan UTD setempat dan jejaring
pelayanan darah setempat.

F. Ketenagaan

• BDRS dipimpin oleh seorang dokter yang telah dilatih dalam bidang transfusi darah
(minimal 80 jam).
• Sebagai pelaksana teknis laboratorium/ tenaga teknis medik adalah Paramedis Teknologi
Transfusi Darah (PTTD) atau analis yang sudah dilatih di bidang transfusi darah sesuai
standar (minimal 120 jam) yang tersertifikasi melalui pusdiknakes/ pusdiklat Depkes.
• Tenaga administrasi dan tenaga pekarya untuk mendukung kegiatan yang dilaksanakan
oleh BDRS.

G. Monitoring dan Evaluasi

• Sistem monitoring dan evaluasi kinerja Bank Darah Rumah Sakit dilakukan melalui
supervisi, laporan rutin BDRS dan Pemantapan Mutu Internal dan Eksternal
• Pembinaan secara berjenjang dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari :
1. Tim Pusat (Depkes dan UTDP PMI)
2. Tim Provinsi, Kab/Kota
Dinas Kesehatan Prop,Kab/Kota
Unit Transfusi Darah Cabang
Balai Laboratorium

H. Pencatatan dan Pelaporan

BDRS melakukan pencatatan dan pelaporan yang mencakup seluruh kegiatan dalam
penyelenggaraan pelayanan darah di rumah sakit.

Pencatatan
Pencatatan dilakukan pada setiap tahap kegiatan di BDRS setiap hari, sesuai dengan
standar yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan pelacakan.

Pelaporan
Terdiri dari laporan harian, bulanan dan triwulanan.
Yang dilaporkan : persediaan darah & permintaan darah ( jumlah permintaan, jumlah darah
yang diberikan, jenis darah, pengembalian darah dan alasannya serta darah kadaluarsa)
dan reaksi transfusi.
I. Pembiayaan

Biaya pelayanan darah di Rumah Sakit :

o Biaya Pengganti Pengolahan Darah (BPPD) dan jasa pelayanan & tidak mencari
keuntungan (nirlaba).

o Ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit atau Pemda setempat dengan tidak untuk
mencari keuntungan.
o BDRS mengganti biaya pengolahan di UTD sebesar BPPD tanpa biaya uji silang
serasi dan pemeriksaan golongan darah pasien

J. Standar Prosedur Operasional (SPO)

Dalam melaksanakan tugas, BDRS wajib membuat dan melaksanakan tugasnya sesuai
Standar Prosedur Operasional (SPO) yang meliputi:

1. SPO perencanaan kebutuhan darah

2. SPO permintaan darah ke UTD

3. SPO penyimpanan darah/komponen darah

4. SPO monitoring suhu alat penyimpanan darah

5. SPO validasi reagen

6. SPO kalibrasi alat

7. SPO perawatan alat

8. SPO cara pemakaian alat

9. SPO persiapan sampel pemeriksaan

10. SPO Pemeriksaan golongan darah ABO /Rhesus

11. SPO uji silang serasi

12. SPO penerimaan sampel darah dan format permintaan darah

13. SPO darah titipan yang telah dilakukan uji silang serasi

14. SPO pengeluaran darah

15. SPO pengembalian darah

16. SPO pelacakan reaksi transfusi

17. SPO pencatatan


18. SPO pelaporan

19. SPO rujukan

20. SPO permintaan darah cito

21. SPO penanganan limbah infeksius

22. SPO kewaspadaan universal

K. Peralatan yang Dibutuhkan

1. Blood Bank Refrigerator

2. Electric tube sealer

3. Alat Crossmatch Gel Test (satu set: ID-Centrifuge, ID-Incubator, ID-Dispenser )

4. Plasma separator

5. Serological Centrifuge

6. Medical / Laboratory Refrigerator

7. Mikropipet ukuran 25 ul, 25ul dan 50 ul

8. Hand Sealer

9. Cool box

10. Tabung reaksi uk. 12 x 75

11. Rak Tabung

12. Labu semprot, Gunting Stainless, Pipet Pasteur, artery clamp

13. Tempat limbah medis dan non medis

L. Bahan dan Reagensia yang Dibutuhkan

1. Antisera : A , B, D
2. Test Sel : A, B, O

3. Bovin Albumin

4. ID-Liss Coomb Cards

5. ID-Dilluent

6. Saline 0,9 %

M. Alat dan Bahan Pendukung

1. ATK

2. Komputer + Printer

3. Meja Kursi, Filing Cabinet, Filing Holder, dll

4. Cek List dan lembar kerja : Golongan darah, Crossmatching,

5. Blangko pemantau suhu

6. Surat permintaan darah

7. Bukti penyerahan darah

8. Label darah

9. Buku Laporan Harian, Bulanan, dll

N. Layout BDRS

Lab Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)


estiyo. s
PT Frismed Hoslab Indonesia
Ruko Bidex Blok G 30-31
BSD City, Tangerang 15321
Phone: +62 21 5316 7150-52
Fax: + 62 21 53167153
Email: moko@frismed.com
Diposting oleh Unknown di 08.04

Reaksi:
Tidak ada komentar: Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
KAMIS, 10 DESEMBER 2015
IH-500 Fully Automated System for ID Cards

IH-500 Fully Automated System for ID Cards


Alat ini full automatic untuk berbagai pemeriksaan seperti Crossmatching, Direct Coombs
test, Indirect Coomb test, Golongan Darah untuk pasien, Konfirmasi Golongan darah donor,
antigen typing, Screening Antibody, Identifikasi Antibody, System Rhesus, dan lain-lain.

Distributor Indonesia :
PT Frismed Hoslab Indonesia
Ruko Bidex Blok G 30-31
BSD City, Tangerang 15321
Phone: +62 21 5316 7150-52
Fax: + 62 21 53167153
Email: moko@frismed.com
Diposting oleh Unknown di 06.52

Reaksi:
Tidak ada komentar: Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
SELASA, 08 DESEMBER 2015

Peralatan utama BDRS (Bank Darah Rumah Sakit)


1. BLOOD BANK REFRIGERATOR HELMER USA TYPE HB-111

Fungsi : untuk menyimpan darah pada suhu 2ºC s/d 6ºC

Spesifikasi alat adalah sebagai berikut :

 Kapasitas 165 kantong darah / 326 liter


 Terdiri dari 1 pintu , dua lapis kaca dengan pemanas

 Forced air circulation system sehingga memelihara keseragaman suhu


chamber +/- 1ºC dan mengembalikan suhu dengan cepat setelah
pintu dibuka

 Automatic fan shut off jika pintu terbuka

 Balance flow system sehingga tidak perlu siklus defrost sehingga suhu
selalu stabil

 Sistem Sure-Seal untuk menutup pintu secara otomatis jika posisi pintu
terbuka kurang dari 200

 Bacteria-Resistant Powder Coating pada exterior,interior dan pegangan


pintu

 5 laci stainless steel yg dapat ditarik, max beban 46 kg / laci

 Dilengkapi keylock, alarm dan chart recorder

 Insulasi dengan Non-CFC Foamed Urethane

 Sistem Pendinginan 1/4 HP Air-Cooled, R134A Non-CFC

 Made in USA

Distributor Indonesia
PT. Frismed Hoslab Indonesia
Ruko Bidex Blok G 30-31, BSD City
Tangerang 15321
Phone : 021-53167150 - 52
Fax : 021-53167153
e email : moko@frismed.com

2. SET ID DIAMED/BIORAD GEL TEST

A. ID CENTRIFUGE 12 S II

Fungsi : untuk memutar ID Liss coombs cards saat pemeriksaan crossmatching

ID-Centrifuge 12 S II, dengan spesifikasi sbb:

 Kapasitas max 12 kartu


 Rotor dapat dilepas untuk mempermudah melakukan disinfeksi pada chamber
centrifuge

 Automatic control balance dari rotor

 Dikontrol mikroprosesor, menampilkan pesan apabila terjadi error secara otomatis

 Fixed rpm dan waktu pemutaran pada 1030 +/- 5 rpm ( 85xg +/- 1xg) dan waktu
pemutaran 10 menit

 LCD display

 Dimensi alat 30 cm x 36 cm x 18 cm ( P x L x T )

 Berat alat : 6.2 kg

 Automatic voltage 100 – 240 V / 50 -60 Hz

 Made in Switzerland

Distributor Indonesia:
PT. Frismed Hoslab Indonesia
Ruko Bidex Blok G 30-31, BSD City
Tangerang 15321
Phone : 021-53167150 - 52
Fax : 021-53167153
e email : moko@frismed.com

B. ID INCUBATOR 37 S II
Fungsi : untuk incubasi ID Lisscoombs card saat crossmatching dengan
media kering

ID-Incubator 37 S II, dengan spesifikasi sbb:

 Untuk inkubasi ID-cards pada suhu 37 ºC

 Kapasitas max 36 kartu

 Dikontrol mikroprosesor, menampilkan pesan apabila terjadi error


secara otomatis

 Standard program 15 menit di suhu 37 ºC


 Dilengkapi 3 individual timer

 Waktu inkubasi dapat diprogram 1-99 menit

 LCD display

 Dimensi alat 36 cm x 42 cm x 21 cm ( P x L x T )

 Berat alat : 9 kg

 Automatic voltage 100 – 240 V / 50 -60 Hz

 Made in Switzerland

Distributor Indonesia:
PT. Frismed Hoslab Indonesia
Ruko Bidex Blok G 30-31, BSD City
Tangerang 15321
Phone : 021-53167150 - 52
Fax : 021-53167153
e email : moko@frismed.com

C. ID DISPENSER

Fungsi untuk memindahkan diluent ke dalam tabung saat pemeriksaan


crossmatching

ID-Dispenser (Red), dengan spesifikasi sbb:

 Untuk serial dispensing dengan volume 0,5 ml atau 1 ml

 Volume dapat diatur secara manual

Distributor Indonesia:
PT. Frismed Hoslab Indonesia
Ruko Bidex Blok G 30-31, BSD City
Tangerang 15321
Phone : 021-53167150 - 52
Fax : 021-53167153
e email : moko@frismed.com

3. TUBE SEALER ELECTRIC

Fungsi : untuk membuat segmen pada selang kantong darah secara aseptis

Spesifikasi alat adalah sebagai berikut :

 Kecepatan sealing : 1- 2 detik

 Diameter selang yang dapat di-seal : 2– 6 mm

 Frekwensi kerja : 40.68 MHz

 Lampu indicator : READY / SEAL

 Konsumsi listrik : 250 Watt saat sealing 10 Watt pada saat stand-by

 Berat alat : 6 kg

 Dilengkapi aksesori berupa “splash guard”

 Made in Korea
Distributor Indonesia:
PT. Frismed Hoslab Indonesia
Ruko Bidex Blok G 30-31, BSD City
Tangerang 15321
Phone : 021-53167150 - 52
Fax : 021-53167153
e email : moko@frismed.com

4. MIKROMATIC AUTOMATIC PLASMA SEPARATOR

Fungsi : untuk memisahkan plasma dari sel darah merah setelah proses pemutaran /
pengendapan

Spesifikasi alat adalah sebagai berikut :

 Infra Red optical sensor

 Power supply : electricity

 16 hours battery life

 Tandem power supply, more than one device can be interconnected

 Both automatic and manual clamping mode

 monitoring, sealing functionality, external balances


 Made in Germany

 Optional : barcode reader for data colection, WLAN data connection, PC


software for data

Distributor Indonesia:
PT. Frismed Hoslab Indonesia
Ruko Bidex Blok G 30-31, BSD City
Tangerang 15321
Phone : 021-53167150 - 52
Fax : 021-53167153
e email : moko@frismed.com

Anda mungkin juga menyukai