ANTARA :
DENGAN :
RS. ..................................
TENTANG :
BANK DARAH RUMAH SAKIT (BDRS)
Nomor :......................................................
Nomor :......................................................
Pada hari ......... tanggal satu bulan Januari tahun dua ribu enambelas , masing- masing yang
bertanda tangan dibawah ini,
Nama : .........................................
Jabatan : Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) ..................................
Alamat : Jl.............................
Kedua belah pihak sepakat bekerjasama dalam hal pelayanan tranfusi darah bagi pasien
melalui Bank Darah Rumah Sakit di RS .................................. dengan pokok-pokok
ketentuan sebagai berikut:
DASAR
Pasal 1
(1) Kerjasama ini didasarkan atas azas saling membantu dan saling meningkatkan peranan dan
fungsi masing-masing pihak dalam rangka pelayanan pada masyarakat.
(2) Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien yang
membutuhkan darah ketika dirawat di RS. ...................................
(3) Kerjasama ini dibuat secara musyawarah mufakat untuk mengikat kedua belah pihak.
Ruang lingkup kerjasama ini dibatasi dalam hal pelayanan Bank Darah di
RS. ...................................
(1) Sampai dengan 1 (satu) tahun sejak perjanjian kerjasama ini ditandatangani, tenaga teknis
tranfusi darah adalah tenaga dari PIHAK PERTAMA;
(2) Tenaga yang dimaksud dalam ayat 1(satu) berjumlah 4 (empat) orang dan penempatan tenaga
di Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) PIHAK KEDUA dan setiap bulannya akan diberitahukan
kepada PIHAK KEDUA Sebagai bentuk pelaporan;
(3) PIHAK KEDUA memberi pembebasan biaya parkir atas tenaga yang dimaksud dalam ayat 2(dua)
selama melaksanakan tugasnya;
(4) PIHAK KEDUA dalam jangka waktu 1(satu) tahun sejak perjanjian kerjasama ini ditandatangani
berkewajiban mencari dan melatih tenaga teknis tranfusi darah yang akan diperkerjakan di
BDRS PIHAK KEDUA dan wajib memberikan laporannya kepada PIHAK PERTAMA.
(5) Jumlah tenaga yang dimaksud dalam ayat 4 (empat) sedikitnya 4 (empat) orang dengan
kualifikasi lulusan pendidikan Diploma 1 (DI) Paramedis Teknologi Tranfusi darah (PTTD) atau
Diploma 3 (DIII) Analisis Kesehatan yang dilatih kompetensi teknis tranfusi darah.
PERALATAN
Pasal 5
TATA KERJA
Pasal 6
a. darah lengkap dan komponen darah yang sudah dilakukan dan lolos uji saring infeksi
Menular Lewat tranfusi darah (IMLTD), meliputi HBsAg, Anti HCV, anti HIV dan RPR/TPHA.
b. Komponen darah dengan teknik apheresis atau dengan teknik lainnya sesuai
permintaan dokter yang merawat pasien.
a. Penyimpanan darah
d. Penyelidikan penyebab reaksi tranfusi darah yang dilaporkan rumah sakit bersama
dengan PIHAK PERTAMA
(3) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan darah yang telah melalui pemeriksaan uji saring infeksi
Menular Lewat tranfusi darah (IMLTD), meliputi HBsAg, Anti HCV, anti HIV dan RPR/TPHA, dan
jumlah sesuai dengan prediksi kebutuhan darah di RS ............dalam kurun waktu tertentu.
(4) PIHAK PERRTAMA melakukan pengiriman darah ke PIHAK KEDUA secara rutin sesuai dengan
kebutuhan darah RS .............. dengan menggunakan cool box untuk transportasi darah ke
BDRS.
(5) Pengiriman darah oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilakukan dengan cara
menggunakan ekspedisi yang diketahui kedua belah pihak dan dinyatakan (diparaf).
(6) Semua darah yang dikirim kepada PIHAK KEDUA menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA dan
PIHAK KEDUA berhak menukarkan kantong darah yang mendekati masa kadaluarsa lebih dari
14 (empat belas) hari, dengan kantong darah yang lebih lama masa kadaluarsanya.
(7) PIHAK KEDUA dapat mengambil darah dari UTD PMI lain apabila PIHAK PERTAMA tidak
mempunyai persediaan darah dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada PIHAK PERTAMA.
(8) PIHAK KEDUA berkewajiban membuat laporan tentang penggunaan darah menurut format
laporan yang berlaku kepada PIHAK PERTAMA setiap bulan sekali.
(9) PIHAK KEDUA membantu PIHAK PERTAMA dalam hal pencarian donor darah agar kebutuhan
darah PIHAK KEDUA selalu terpenuhi, salah satu caranya dengan mengadakan aksi donor
darahrutin setiap 3 (tiga) bulan sekali.
PEMBIAYAAN
Pasal 7
Pasal 8
(1) PIHAK KEDUA menanggung biaya uji silang serasi dan penyimpanan darah selama di BDRS.
(2) Besarnya biaya yang dikenakan kepada pasien yang menggunakan darah ditentukan oleh PIHAK
KEDUA;
(3) Untuk pasien peserta Asuransi Kesehatan (ASKES) Sosial dan masyarakat Miskin (Maskin),
pengajuan klaim diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan pengurusannya dilakukan
oleh PIHAK PERTAMA;
(4) PIHAK KEDUA membantu menyediakan berkas-berkas yang akan digunakan untuk pengajuan
klaim kepada PT. ASKES;
(1) Tata cara pembayaran atas biaya sebagaimana yang di maksud dalam pasal 7, PIHAK KEDUA
akan membayarkan kepada PIHAK PERTAMA melalui Rekening Bank.............. atas nama
Palang Merah Indonesia ..................................;
(2) Pembayaran oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dilakukan selambat-lambatnya tanggal
15 (lima belas) bulan pelayanan berikutnya;
(3) Setiap keterlambatan pembayaran dikenakan denda sebesar Rp 1.000,- (seribu rupiah) setiap
harinya.
(1) PIHAK PERTAMA memberikan informasi dan kesempatan pendidikan dan pelatihan kepada
PIHAK KEDUA dalam rangka peningkatan mutu sumber daya manusia;
(2) Biaya yang timbul akibat kegiatan peningkatan mutu sumber daya manusia ini dibebankan
kepada PIHAK KEDUA.
MASA BERLAKU PERJANJIAN
Pasal 11
(1) Perjanjian kerjasama ini berlaku mulai tanggal 1 Juni 2013 dan berakhir tanggal 1 Juni 2014
dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan bersama;
(2) Apabila kedua belah pihak sepakat untuk memperpanjang perjanjian kerjasama dibuat
sebelum perjanjian ini berakhir dan apabila perjanjian kerjasama yang baru belum dibuat
sedang masa sudah berakhir, maka ketentuan dalam perjanjian ini masih berlaku.
(3) Pengakhiran perjanjian ini tidak membebaskan para pihak dalam hal penyelesaian kewajiban
masing-masing pihak kepada pihak lainnya.
KETENTUAN LAIN
Pasal 12
(1) Setiap perubahan yang menyangkut ketentuan yang ditetapkan dalam perjanjian ini, harus
didasarkan kesepakatan bersama;
(2) Dengan berlakunya perjanjian ini, maka perjanjian kerjasama sebelumnya dinyatakan tidak
berlaku lagi;
(3) Hal-hal lain yang diperlukan tetapi belum cukup diatur dalam perjanjian kerjasama ini, akan
dibahas oleh kedua belah pihak dan dituangkan dalam berita acara yang merupakan
addendum dari naskah perjanjian kerja sama ini;
(4) Apabila dikemudian hari terjadi silang pendapat antara kedua belah pihak, maka akan
diselesaikan secara kekeluargaan melalui musyawarah untuk mencapai kata mufakat.
Demikian perjanjian kerjasama ini dibuat dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab,
sebanyak rangkap 2 (dua) masing-masing bermaterai cukup dan dapatdiperbanyak sesuai
kebutuhan serta memiliki kekuatan hukum yang sama.
B. Definisi
Bank Darah Rumah Sakit merupakan suatu unit pelayanan di rumah sakit yang
bertanggung jawab atas tersedianya darah untuk tranfusi yang aman, berkualitas dan
dalam jumlah yang cukup untuk mendukung pelayanan kesehatan di rumah sakit
Fungsi BDRS adalah sebagai pelaksana dan penanggung jawab pemenuhan kebutuhan
darah untuk transfusi di rumah sakit sebagai bagian dari pelayanan rumah sakit secara
keseluruhan.
D. Tugas BDRS
2. Menerima darah dari UTD yang telah memenuhi syarat uji saring (non reaktif) dan
telah dikonfirmasi golongan darah.
6. Melakukan uji silang serasi antara darah donor dan darah resipien.
7. Melakukan rujukan kesulitan uji silang serasi dan golongan darah ABO/Rhesus ke
UTD secara berjenjang.
8. Menyerahkan darah yang cocok untuk pasien pada dokter yang meminta atau
petugas rumah sakit yang diberi kewenangan.
10. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas BDRS dalam pendidikan dan
pelatihan di bidang tranfusi darah.
13. Melaksanakan penelitian praktis untuk peningkatan mutu pelayanan transfusi darah.
BDRS merupakan suatu unit pelayanan yang berada di bawah wakil direktur
pelayanan medik/ bagian pelayanan /bagian dari laboratorium RS, yang dikepalai oleh
seorang dokter dan memiliki petugas pelaksana.
Rumah sakit tipe A dan B, bank darah berupa instalasi tersendiri, rumah sakit tipe C dan D
dapat merupakan bagian dari instalasi Laboratorium (Patologi Klinik).
Dalam pelaksanaan teknis, unit berkoordinasi dengan UTD setempat dan jejaring
pelayanan darah setempat.
F. Ketenagaan
• BDRS dipimpin oleh seorang dokter yang telah dilatih dalam bidang transfusi darah
(minimal 80 jam).
• Sebagai pelaksana teknis laboratorium/ tenaga teknis medik adalah Paramedis Teknologi
Transfusi Darah (PTTD) atau analis yang sudah dilatih di bidang transfusi darah sesuai
standar (minimal 120 jam) yang tersertifikasi melalui pusdiknakes/ pusdiklat Depkes.
• Tenaga administrasi dan tenaga pekarya untuk mendukung kegiatan yang dilaksanakan
oleh BDRS.
• Sistem monitoring dan evaluasi kinerja Bank Darah Rumah Sakit dilakukan melalui
supervisi, laporan rutin BDRS dan Pemantapan Mutu Internal dan Eksternal
• Pembinaan secara berjenjang dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari :
1. Tim Pusat (Depkes dan UTDP PMI)
2. Tim Provinsi, Kab/Kota
Dinas Kesehatan Prop,Kab/Kota
Unit Transfusi Darah Cabang
Balai Laboratorium
BDRS melakukan pencatatan dan pelaporan yang mencakup seluruh kegiatan dalam
penyelenggaraan pelayanan darah di rumah sakit.
Pencatatan
Pencatatan dilakukan pada setiap tahap kegiatan di BDRS setiap hari, sesuai dengan
standar yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan pelacakan.
Pelaporan
Terdiri dari laporan harian, bulanan dan triwulanan.
Yang dilaporkan : persediaan darah & permintaan darah ( jumlah permintaan, jumlah darah
yang diberikan, jenis darah, pengembalian darah dan alasannya serta darah kadaluarsa)
dan reaksi transfusi.
I. Pembiayaan
o Biaya Pengganti Pengolahan Darah (BPPD) dan jasa pelayanan & tidak mencari
keuntungan (nirlaba).
o Ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit atau Pemda setempat dengan tidak untuk
mencari keuntungan.
o BDRS mengganti biaya pengolahan di UTD sebesar BPPD tanpa biaya uji silang
serasi dan pemeriksaan golongan darah pasien
Dalam melaksanakan tugas, BDRS wajib membuat dan melaksanakan tugasnya sesuai
Standar Prosedur Operasional (SPO) yang meliputi:
13. SPO darah titipan yang telah dilakukan uji silang serasi
4. Plasma separator
5. Serological Centrifuge
8. Hand Sealer
9. Cool box
1. Antisera : A , B, D
2. Test Sel : A, B, O
3. Bovin Albumin
5. ID-Dilluent
6. Saline 0,9 %
1. ATK
2. Komputer + Printer
8. Label darah
N. Layout BDRS
Reaksi:
Tidak ada komentar: Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
KAMIS, 10 DESEMBER 2015
IH-500 Fully Automated System for ID Cards
Distributor Indonesia :
PT Frismed Hoslab Indonesia
Ruko Bidex Blok G 30-31
BSD City, Tangerang 15321
Phone: +62 21 5316 7150-52
Fax: + 62 21 53167153
Email: moko@frismed.com
Diposting oleh Unknown di 06.52
Reaksi:
Tidak ada komentar: Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
SELASA, 08 DESEMBER 2015
Balance flow system sehingga tidak perlu siklus defrost sehingga suhu
selalu stabil
Sistem Sure-Seal untuk menutup pintu secara otomatis jika posisi pintu
terbuka kurang dari 200
Made in USA
Distributor Indonesia
PT. Frismed Hoslab Indonesia
Ruko Bidex Blok G 30-31, BSD City
Tangerang 15321
Phone : 021-53167150 - 52
Fax : 021-53167153
e email : moko@frismed.com
A. ID CENTRIFUGE 12 S II
Fixed rpm dan waktu pemutaran pada 1030 +/- 5 rpm ( 85xg +/- 1xg) dan waktu
pemutaran 10 menit
LCD display
Dimensi alat 30 cm x 36 cm x 18 cm ( P x L x T )
Made in Switzerland
Distributor Indonesia:
PT. Frismed Hoslab Indonesia
Ruko Bidex Blok G 30-31, BSD City
Tangerang 15321
Phone : 021-53167150 - 52
Fax : 021-53167153
e email : moko@frismed.com
B. ID INCUBATOR 37 S II
Fungsi : untuk incubasi ID Lisscoombs card saat crossmatching dengan
media kering
LCD display
Dimensi alat 36 cm x 42 cm x 21 cm ( P x L x T )
Berat alat : 9 kg
Made in Switzerland
Distributor Indonesia:
PT. Frismed Hoslab Indonesia
Ruko Bidex Blok G 30-31, BSD City
Tangerang 15321
Phone : 021-53167150 - 52
Fax : 021-53167153
e email : moko@frismed.com
C. ID DISPENSER
Distributor Indonesia:
PT. Frismed Hoslab Indonesia
Ruko Bidex Blok G 30-31, BSD City
Tangerang 15321
Phone : 021-53167150 - 52
Fax : 021-53167153
e email : moko@frismed.com
Fungsi : untuk membuat segmen pada selang kantong darah secara aseptis
Konsumsi listrik : 250 Watt saat sealing 10 Watt pada saat stand-by
Berat alat : 6 kg
Made in Korea
Distributor Indonesia:
PT. Frismed Hoslab Indonesia
Ruko Bidex Blok G 30-31, BSD City
Tangerang 15321
Phone : 021-53167150 - 52
Fax : 021-53167153
e email : moko@frismed.com
Fungsi : untuk memisahkan plasma dari sel darah merah setelah proses pemutaran /
pengendapan
Distributor Indonesia:
PT. Frismed Hoslab Indonesia
Ruko Bidex Blok G 30-31, BSD City
Tangerang 15321
Phone : 021-53167150 - 52
Fax : 021-53167153
e email : moko@frismed.com