Metabolit Sekunder Poliamina Pada Tumbuhan
Metabolit Sekunder Poliamina Pada Tumbuhan
Posted by Muhammad Hatta in Metabolit sekunder, Stress. Tagged: metabolit sekunder, poliamina, stres.Tinggalkan
komentar
Muhammad Hatta
Pendahuluan
Tumbuhan secara alamiah menghasilkan beragam jenis senyawa. Secara umum, senyawa-senyawa
tersebut dapat dibagi tiga, yaitu metabolit primer, polimer, dan metabolit sekunder. Metabolit primer
adalah senyawa-senyawa yang terdapat pada semua sel dan memegang peranan sentral dalam
metabolisme dan reproduksi sel-sel tersebut. Contoh metabolit primer antara lain asam nukleat, asam
amino, dan gula. Polimer adalah senyawa penyusun sel yang terdiri dari senyawa yang memiliki berat
molekul yang tinggi, seperti selulosa, lignin, dan protein. Metabolit sekunder adalah senyawa yang
secara khusus terdapat pada jenis atau spesies tertentu saja (Hanson, 2011).
Berbeda dengan senyawa metabolit primer yang pada umumnya memberi pengaruh biologi terhadap
sel atau organisme tanaman itu sendiri, metabolit sekunder (MS) memberikan pengaruh biologi
terhadap sel atau organisme lain. Menurut Wink (2010) metabolit sekunder bukanlah produk
buangan yang tak berguna, tetapi perangkat yang penting untuk melawan herbivora dan mikroba.
Beberapa metabolit sekunder berfungsi sebagai molekul isyarat untuk menarik arthropoda
penyerbuk, hewan penyebar benih, dan sebagai senyawa isyarat dalam hubungan tanaman-tanaman,
tanaman-binatang, dan tanaman-mikrobia.
Senyawa metabolit sekunder banyak sekali jumlahnya. Menurut Springob dan Kutchan (2009), ada
lebih dari 200000 struktur produk alamiah atau produk metabolit sekunder. Untuk memudahkan,
perlu dibuat klasifikasi.
Ada beberapa cara klasifikasi bisa dibuat, seperti berdasarkan sifat struktur, asal-usul biosintesis, atau
lainnya. Berdasarkan sifat strukturnya, Hanson (2011 membagi MS ke dalam 6 golongan, yaitu 1)
poliketida dan asam lemak, 2) terpenoid dan steroid, 3) fenilpropanoid, 4) alkaloid, 5) asam amino
khusus dan peptida, dan 6) karbohidrat khusus.
Berdasarkan asal-usul biosintesisnya, Springob dan Kutchan (2009) membagi MS menjadi empat
kelompok, yaitu 1) alkaloid, 2) fenilpropanoid, 3) poliketida, dan 4) terpenoid. Berdasarkan
kandungan N, Wink (2010) membagi MS ke dalam dua kelompok besar, yaitu1) MS yang
mengandung N dan 2) MS yang tidak mengandung N. Kelompok pertama dibagi lagi menjadi 7 anak
kelompok, dan kelompok kedua dibagi lagi menjadi 10 anak kelompok. Pembagian dan jumlah MS
dapat dilihat pada Tabel 1.
Table 1. Kelompok metabolit sekunder dan jumlahnya pada tanaman tingkat tinggi
Jenis metabolit sekunder Jumlaha
Mengandung Nitrogen
Alkaloid 21 000
Asam amino bukan protein 700
Amina 100
Glikosida sianogenik 60
Glucosinolat 100
Alkamida 150
Lektin, peptida, polipeptida 2000
Tanpa Nitrogen
Monoterpen (C10)b 2500
Sesquiterpen C15)b 5000
Diterpen (C20)b 2500
Triterpen, steroid, saponin (C30, C27)b 5000
Tetraterpen (C40)b 500
Flavonoid, tannin 5000
Fenilpropanoid, lignin, coumarin, lignan 2000
Poliacetilen, asam lemak, lilin 1500
Poliketida 750
Karbohidrat, asam organik 200
aPerkiraan jumlah dari struktur yang diketahui.
bTotal jumlah terpenoid melebihi 22000 saat ini.
Gambar 1. Lintasan metabolisme dasar dari sintesis metabolit sekunder (Wink, 2010)
Gambar 5. Kandungan Poliamina dalam jenis pangan dan minuman (Oryza 2011).
DAFTAR PUSTAKA
Alca´zar, R. F. Marco, J. C. Cuevas, M. Patron, A. Ferrando, P. Carrasco, A. F. Tiburcio, T. Altabella.
2006. Involvement of Polyamines in plant response to abiotic stress. Biotechnol Lett 28:1867–1876.
Baron, K. and C. Stasolla. 2008. The role of Polyamines during in vivo and in vitro Development. In
Vitro Cell.Dev.Biol.-Plant (2008) 44:384–395
Gill, S.S. and N. Tuteja. 2010. Polyamines and abiotic stress tolerance in plants. Plant Signaling &
Behavior 5:1, 26-33. Landes Bioscience.
Groppa, M. D. and M. P. Benavides. 2008. Polyamines and abiotic stress: recent advances. Amino
Acids (2008) 34: 35–45
Hanson, J. R. 2011. Natural Products: The Secondary Metabolites. University of Sussex
Harborne, J. B. 1984. Phytochemical Methods. Chapman and Hill, Hongkong. In Vitro Cell.Dev.Biol.-
Plant 44:384–395.
Kaur-Sawhney, R. , A. F. Tiburcio, T. Altabella, and A. W. Galston. 2003. Polyamines in plants: An
overview. Journal of Cell and Molecular Biology 2: 1-12. Haliç University, Turkey.
Kusano, T., T. Berberich · C. Tateda · Y. Takahashi. 2008. Polyamines: essential factors for growth and
survival. Planta (2008) 228:367–381.
Kusano, T., K. Yamaguchi, T. Berberich, Y. Takahashi. 2007. The Polyamine Spermine Rescues
Arabidopsis from Salinity and Drought Stresses. Plant Signaling & Behavior 2:4, 251-252.
Okamoto A., E. Sugi, Y. Koizumi. F. Yanagida, dan S. Udaka. 1997. Polyamine content of ordinary
foodstuffs and various fermented foods. Bios ci.Biotech.Biochem.61(9):1582 –
1584. www.jstage.jst.go.jp/article/bbb1992/61/9/61_9_1582/_pdf.
Oryza. 2011. Polyamine: Natural Ingredient for Healthy Hair and Nail Treatment with Anti-
ageing. www.oryza.co.jp/html/…/Poliamina_vol.2.pd. Diakses 21 Oktober 2012.
Palavan-Ünsal, N. 1995. Stress and polyamine metabolism. Bulg. J. Plant Physiol., 1995, 21(2-3), 3–14
Roberts, M.F. , D. Strack and M. Wink. 2010. Biosynthesis of alkaloids and betalains. Annual Plant
Reviews 40, 20 – 91. Www.Interscience.Wiley.Com
Royal Society of Chemestry.
Selmar, D. 2007. Potential of salt and drought stress to increase pharmaceutical significant secondary
compounds in plants. Agriculture and Forestry Research 1/2(58):139-144 2007.
Springob and Kutchan (2009). Introduction to the Different Classes of Natural Products. Eds. A. E.
Osbourn • and V. Lanzotti. Plant-derived Natural Products: Synthesis, Function, and Application.
Springer.
Wikipedia. 2012. Polyamine. http://en.wikipedia.org/wiki/Poliamina. Diakses 21 Oktober 2012.
Wink, M. 2010. Introduction: Biochemistry, Physiology and Ecological Functions of Secondary
Metabolites. Annual Plant Reviews 40, 1–19. Www.Interscience.Wiley.Com
Yatin, M. 2002. Polyamines in living organisms. Journal of Cell and Molecular Biology 1: 57-67.
Golden Horn University, Printed in Turkey