Anda di halaman 1dari 10

UPAYA MEMPERBANYAK ASI

Disusun Oleh:

RANI NURUL BADRIYAH (P07124110025)

RIKA SEPTIA DEVIYANTI (P07124110030)

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

JURUSAN KEBIDANAN

2010/2011
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Air susu ibu (ASI) adalah cairan kehidupan terbaik yang sangat dibutuhkan oleh bayi.
ASI mengandung berbagai zat yang penting untuk tumbuh kembang bayi dan sesuai
dengan kebutuhannya.

Meski demikian, tidak semua ibu mau menyusui bayinya karena berbagai alasan.
Misalnya takut gemuk, sibuk, payudara kendor dan sebagainya. Di lain pihak, ada juga
ibu yang ingin menyusui bayinya tetapi mengalami kendala. Biasanya ASI tidak mau
keluar atau produksinya kurang lancar.

Banyak hal yang dapat mempengaruhi produksi ASI. Produksi dan pengeluaran ASI
dipengaruhi oleh dua hormon, yaitu prolaktin dan oksitosin. Prolaktin mempengaruhi
jumlah produksi ASI, sedangkan oksitosin mempengaruhi proses pengeluaran ASI.
Prolaktin berkaitan dengan nutrisi ibu, semakin asupan nutrisinya baik maka produksi
yang dihasilkan juga banyak.

B. TUJUAN

1. Menjelaskan untuk memperbanyak frekuensi pemberian ASI kepada bayi


2. Menjelaskan agar mengosongkan payudara setelah menyusui
3. Menjelaskan untuk mengkonsumsi makanan bergizi
4. Menjelaskan psikologis ibu menyusui harus tenang dan istirahat yang cukup
5. Menjelaskan agar menghindari penggunaan dot pada bayi
6. Menjelaskan pentingnya dukungan suami dalam pemberian ASI
7. Menjelaskan agar menghindari konsumsi rokok dan alkohol
8. Menjelaskan untuk menghindari pemberian susu formula
9. Menjelaskan untuk melakukan perawatan payudara
10. Menjelaskan agar mengkonsultasikan dengan klinik laktasi
C. MANFAAT

1. Agar ibu dapat memperbanyak frekuensi pemberian ASI kepada bayi


2. Agar ibu dapat mengosongkan payudara setelah menyusui
3. Dapat mengkonsumsi makanan bergizi
4. Dapat membuat tenang psikologis ibu menyusui dan melakukan istirahat yang cukup
5. Agar dapat menghindari penggunaan dot pada bayi
6. Agar suami dapat mendukung dalam pemberian ASI
7. Agar dapat menghindari konsumsi rokok dan alkohol
8. Dapat menghindari pemberian susu formula
9. Dapat melakukan perawatan payudara
10. Agar dapat mengkonsultasikan dengan klinik laktasi
BAB II
PEMBAHASAN

1.Memperbanyak frekuensi pemberian ASI.


Tingkatkan frekuensi menyusui atau memompa atau memeras ASI. Jika anak belum mau
menyusu karena masih kenyang, pompalah ASI, karena produksi ASI prinsipnya based
on demand sama seperti prinsip pabrik. Jika semakin sering disusui atau diperas atau
dipompa maka semakin banyak ASI yang diproduksi.

2. Pengosongan payudara setelah menyusui.


Kosongkan payudara setelah anak selesai menyusui karena semakin sering dikosongkan,
maka produksi ASI juga semakin lancar.

3. Psikologis ibu menyusui harus tenang, dan istirahat yang cukup


Ibu harus dalam keadaan tenang, karena kondisi psikologi ibu menyusui sangat
menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian, lebih dari 80%
kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu
menyusui. Pada saat ibu memiliki pemikiran ASI yang diproduksi kurang, maka pada saat
bersamaan ratusan sensor pada otak akan memerintahkan hormon oksitosin yang
memperlancar produksi ASI untuk bekerja lambat, dan akhirnya produksi ASI menurun.
Hormon oksitosin sering disebut sebagai hormon kasih sayang. Sebab, kadarnya sangat
dipengaruhi oleh suasana hati, rasa bahagia, rasa dicintai, rasa aman, ketenangan, relaks.
Serta faktor istirahat mempengaruhi produksi dan pengeluaran ASI. Apabila kondisi ibu
terlalu capek, kurang istirahat maka ASI juga berkurang.

4. Dukungan suami sangat diperlukan.


Peran seorang suami saat istrinya dalam fase menyusui sangat penting karena apabila
ayah mendukung maka ASI akan lancar. Dukungan dapat dilakukan dengan berbagai cara
mulai dari menyemangati istri hingga hal-hal lain seperti menyendawakan bayi setelah
menyusu, menggendong bayi untuk disusukan ke ibunya, dan sebagainya.
5. Hindari pemberian susu formula.
Terkadang karena banyak orangtua merasa bahwa ASInya masih sedikit atau takut anak
tidak kenyang, oleh karena itu banyak yang memberikan susu formula. Padahal
pemberian susu formula itu justru akan menyebabkan ASI semakin tidak lancar. Anak
relatif malas menyusu atau menjadi bingung terhadap puting terutama pemberian susu
formula dengan dot. Karena saat bayi diberikan susu formula, maka saat ia menyusu pada
ibunya akan kekenyangan. Sehingga volume ASI makin berkurang produksinya.

6. Hindari penggunaan dot, empeng.


Jika ibu ingin memberikan ASI secara diperas atau dipompa maupun memilih susu
formula, cara tepat untuk memberikan ke bayi dengan menggunakan sendok, bukan
menggunakan dot. Saat ibu memberikan dengan dot, maka anak dapat mengalami
bingung puting (nipple confusion). Pada saat bayi menyusu menggunakan dot hanya pada
ujung dot saja. Sedangkan, cara menyusu yang benar adalah seluruh areola (bagian gelap
disekitar puting payudara ibu) masuk ke mulut bayi. Hal tersebut, menjadikan bayi tidak
mau menyusu langsung dari payudara karena ia merasa sulit mengeluarkan ASI.
Sementara jika menyusu dari botol, hanya dengan menekan sedikit saja pada dotnya susu
langsung keluar.

7. Ibu menyusui mengkonsumsi makanan bergizi.


Makanan yang dikonsumsi ibu menyusui sangat berpengaruh terhadap produksi ASI.
Apabila makanan yang ibu makan cukup akan gizi dan pola makan yang teratur,
maka produksi ASI akan berjalan dengan lancar. Berikut ini jenis-jenis makanan yang
dapat memperbanyak produksi ASI ;
a. Daun Katuk

Mengandung vitamin A, C, B1, zat besi, kalium, protein, fosfor, sterol, alkaloid,
asam seskuiterna. Dipercaya sayuran daun katuk bisa membantu meningkatkan air susu
ibu mama yang cukup signifikan.

b. Bunga Pepaya

Mengandung vitamin A, C, fosfor, kalium, enzim papain. Sangat baik untuk


membantu meningkatkan protein dalam tubuh ibu serta meningkatkan selera nafsu
makan.
c. Bayam Hijau dan Bayam Merah

Mengandung vitamin A, B6, C, E, K, asam folat, riboflavin, fosfor, kalium,


protein, zat besi, karoten, thiamin. Bayam yang berwarna merah dan ijo tua baik untuk
membantu menurunkan sistem kekebalan yang baik bagi bayi.

d. Kedelai Jepang (Edamame)

Mengandung vitamin C, K, zat besi, magnesium, riboflavin, protein, mangan,


kalium, fosfor. Kedele jepang alias edamame sangat bagus karena kaya protein yang
dapat menggantikan makan ikan, ayam, daging, dan protein hewani lainnya.

e. Kacang Hijau

Kacang ijo mengandung Vitamin B1, protein, fosfor, tiamin, mangan, kalium,
magnesium, asam folat. Kacang hijau membantu mencukupi kebutuhan protein dan
energi.

f. Pare

Mengandung vitamin K, likopen, fitokimia lutein, anti oksidan yang sangat


baguna untuk merangsang produksi insulin, menurunkan kadar gula di dalam darah, anti
kanker, dan lain sebagainya.

g. Buah Jambu Air

Mengandung vitamin A, C, zat besi, fosfor, kalium. Memberi manfaat seperti


membantu melindungi sistem kekebalan tubuh, membuat lebih tahan infeksi,
meningkatkan fungsi syaraf serta otot.

h. Semangka

Mengandung vitamin A, C, asam folat, kalium. Buah semangka segar sangat baik
untuk mencukupi kebutuhan vitamin A sang ibu menyusui serta kebutuhan air.
i. Labu Siam

Mengandung vitamin B6, C, K, asam folat, kalium, magnesium, zinc, mangan.


Labu siam dapat membantu mencukupi kebutuhan asam folat ibu yang sedang menyusui
karena ketika memberi susu membutuhkan asam folat yang cukup banyak. Labu siam
juga mampu membantu pertumbuhan sel dan juga perkembangan/pertumbuhan tubuh
sang buah hati.

j. Buah Pepaya

Mengandung vitamin A, C, kalium, asam folat. Sangat baik untuk menjaga


asupan kalium bagi ibu menyusui agar tidak mudah capek / lelah.

8. Lakukan perawatan payudara.


Perawatan payudara dengan massage atau pemijatan payudara maupun dengan kompres
air hangat & air dingin secara bergantian. Perawatan payudara bermanfaat
merangsang payudara mempengaruhi hipofise untuk
mengeluarkan hormon prolaktin dan oksitosin.
Berikut ini kiat masase payudara yg dapat anda praktekkan sejak hari ke-2 usai
persalinan, sebanyak 2 kali sehari. Cucilah tangan sebelum memasase. Lalu tuangkan
minyak ke dua belah telapak tangan secukupnya. Pengurutan dimulai dengan ujung jari,
caranya :

a. Sokong payudara kiri dengan tangan kiri. Lakukan gerakan kecil dengan dua atau tiga jari
tangan kanan, mulai dari pangkal payudara dan berakhir dengan gerakan spiral pada
daerah putting susu
b. Selanjutnya buatlah gerakan memutar sambil menekan dari pangkal payudara dan
berakhir pada putting susu dis eluruh bagian payudara. Lakukan gerakan seperti ini pada
payudara kanan.
c. Gerakan selanjutnya letakkan kedua telapak tangan di antara dua payudara. Urutlah dari
tengah ke atas sambil mengangkat kedua payudara dan lepaskan keduanya perlahan.
Lakukan gerakan ini kurang lebih 30 kali. Variasi lainnya dalah gerakan payudara kiri
dengan kedua tengan, ibu jari di atas dan empat jari lainnya di bawah. Peras dengan
lembut payudara sambil meluncurkan kedua tangan ke depan ke arah putting susu.
Lakukan hal yg sama pada payudara kanan.
d. Lalu cobalah posisi tangan paralel. Sangga payudara dengan satu tangan, sedangkan
tangan lain mengurut payudara dengan sisi kelingking dari arah pangkal payudara ke arah
puting susu. Lakukan gerakan ini sekitar 30 kali. Setelah itu, letakkan satu tangan di
sebelah atas dan satu lagi di bawah payudara. Luncurkan kedua tangan secara bersamaan
ke arah putting susu dengan cara memutar tangan. Ulangi gerakan ini sampai semua
bagian payudara terkena urutan.
e. Semua gerakan itu bermanfaat melancarkan refleks pengeluaran ASI. Selain itu juga
merupakan cara efektif menigkatkan volume ASI. Terakhir yg tak kalah penting,
mencegah bendungan pada payudara.

9. Hindari mengkonsumsi rokok dan alkohol


Merokok dapat mengurangi volume ASI karena akan mengganggu hormon prolaktin dan
oksitosin untuk produksi ASI. Merokok akan menstimulasi pelepasan adrenalin yang
akan menghambat pelepasan oksitosin. Meskipun minuman alkohol dosis rendah dapat
membuat ibu merasa lebih nyaman sehingga membantu proses pengeluaran ASI tetapi
kandungan etanol pada alkohol dapat menghambat produksi oksitosin.

10. Konsultasikan dengan klinik laktasi.


Apabila ada masalah atau keluhan, jangan ragu untuk menghubungi atau konsultasi
dengan klinik laktasi. Diklinik tersebut ibu dan ayah bisa mendapatkan pemecahan
masalah secara teknis agar ASI tetap optimal.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Masa menyusui merupakan maasa yang sangat penting dan perlu
diperhatikan.
b. ASI merupakan sumber nutrisi dengan kandungan yang sangat
lengkap sehingga kebutuhan nutrisi bayi sangatlah penting.
c. Salah satu cara memperbanyak ASI diantaranya yaitu dengan
mengkonsumsi makanan yang bergizi, seperti mengkonsumsi
sayur-sayuran, buah-buahan, daging, ikan dan telur dengan cukup.
B. Saran
a. Disarankan bagi ibu yang sedang mengalami masa nifas dan
menyusui bayinya agar mengkonsumsi makanan yang bergizi agar
ASI keluar dengan lancar.
b. Ibu sarankan untuk menyusui bayinya sesering mungkin agar
payudara ibu tidak terjadi pembengkakan dan ASI tetap lancar,
sehingga bayi akan merasa kenyang dengan ASI yang diberikan.
c. Bagi ibu yang mengalami gangguan dengan pengeluaran ASI
disarankan untuk mengkonsumsi sayuran yang dapat
memperlancar ASI, seperti daun katuk dan tidak lupa untuk
memijat payudaranya.
DAFTAR PUSTAKA

http://keluargasehat.wordpress.com/2008/03/18/tips-memperbanyak-asi/

http://www.wayantulus.com/cara-meningkatkan-produksi-asi

Sujiyatini, dkk, 2010. Catatan Kuliah Asuhan Ibu Nifas Askeb III. Cyrillus
Publisher : Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai