LAPANGAN TERBANG
MAKALAH BANDAR UDARA INTERNASIONAL NGURAH RAI
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Lapangan Terbang tentang Bandar Udara Internasional Ngurah Rai.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Lapangan Terbang tentang Bandar Udara
Internasional Ngurah Rai ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Amrullah
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 2
1.3 Tujuan..................................................................................................................... 2
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 52
4.2 Saran........................................................................................................................ 52
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 54
LAMPIRAN GAMBAR........................................................................................................ 55
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini manusia sudah mulai mengutamakan mobilitas yang cepat dalam
melakukan setiap aktivitasnya, baik dalam urusan pekerjaan ataupun urusan berpergian
untuk berwisata, mengunjungi keluarga, teman dan kerabat. Karena kebutuhan mobilitas
yang tinggi tersebut, maka diperlukan jenis transportasi, penyedia transportasi dan fasilitas
yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan manusia saat ini. Transportasi yang cocok
untuk kebutuhan tersebut adalah Pesawat terbang karena hemat waktu dalam memindahkan
manusia dari suatu tempat ke tempat lain. Karena banyaknya pengunaan Pesawat terbang
maka harus diperhatikan pula mengenai Bandar Udara sebagai tempat fasilitas pesawat
terbang dan fasilitas penunjang lainnya.
Bandara sebagai suatu simpul dari suatu sistem transportasi udara dewasa ini
memiliki peran yang sangat penting sebagai salah satu pintu gerbang negara dari negara
lain. Selain itu juga bandara merupakan salah satu infrastruktur transportasi yang wajib ada
dalam setiap negara ini sangat berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena
setiap waktu terjadi pergerakan lalu-lintas pesawat yang datang dan pergi ke atau dari
sebuah bandar udara baik dari dalam maupun luar negeri, yang meliputi data pesawat, data
penumpang, data barang angkutan berupa cargo, pos dan bagasi penumpang yang tentunya
hal ini berarti terjadi aktivitas ekonomi. Pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur
bandara tentunya hal yang mutlak dan wajib dilakukan oleh operator bandara agar terjadi
kelancaran dalam kegiatan yang berlangsung dibandara tersebut. Hal yang perlu dicermati
adalah cara pengelolaan bandara tersebut harus sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen
dalam pengelolaan dan pemeliharaan yaitu efektifitas, efisien, dan andal. Dimana dengan
menerapkan hal tersebut, maka bandara tersebut agar sesuai kualitasnya dengan standar
internasional.
Bandara dewasa ini memiliki peran sebagai front input dari suatu rantai nilai
transportasi udara, dituntut adanya suatu manajemen pengelolaan barang maupun manusia
yang aman, efektif, dan efisien sesuai standar yang berlaku secara internasional. Oleh
karena itu sangat dituntut adanya kebijakan umum yang sanggup menjamin terwujudnya
tata manajemen bandara yang paling efisien, efektif dan andal dalam pengelolaannya.
1.3 Tujuan:
Awal Mula
Pada masa awal penerbangan, bandara hanyalah sebuah tanah lapang berumput
yang bisa didarati pesawat dari arah mana saja tergantung arah angin.
Kegunaan bandar udara selain sebagai terminal lalu lintas manusia / penumpang juga
sebagai terminal lalu lintas barang. Untuk itu, di sejumlah bandara yg berstatus bandara
internasional ditempatkan petugas bea dan cukai. Di indonesia bandara yang berstatus
bandara internasional antara lain Polonia (Medan), Soekarno-Hatta (Cengkareng), Djuanda
(Surabaya), Sepinggan (Balikpapan), Hasanudin (Makassar) dan masih banyak lagi.
Merupakan sebuah bandar udara yang hanya menangani penerbangan domestik atau
penerbangan di negarayang sama. Bandara domestik tidak memiliki fasilitas bea cukai dan
imigrasi dan tidak mampu menangani penerbangan menuju atau dari bandara luar negeri.
Beberapa negara kecil tidak memiliki bandar udara domestik umum, atau bahkan
penerbangan domestik umum, contohnya Belgia.
Merupakan sebuah bandar udara yang melayani lalu lintas di daerah geografi
berpopulasi relatif kecil. Sebuah bandara regional umumnya tidak memiliki fasilitas bea
cukai dan imigrasi untuk memproses lalu lintas antarnegara. Di Kanada bandara regional
Pesawat yang menggunakan bandara tersebut merupakan jet bisnis kecil, pesawat pribadi,
dan jet regional.
Merupakan sebuah bandar udara yang dilengkapi dengan fasilitas Bea dan
Cukai dan imigrasi untuk menangani penerbangan internasional menuju dan dari negara
lainnya. Bandara sejenis itu umumnya lebih besar, dan sering memiliki landasan lebih
panjang dan fasilitas untuk menampung pesawat besar yang sering digunakan untuk
perjalanan internasional atau antarbenua.
2.4.3 Apron
Apron didefinisikan sebagai area terbuka pada suatu bandara yang
diharapkan dapat memuat pesawat untuk maksud menaikkan dan menurunkan
4. Helipad
Untuk pendaratan helikopter, tersedia tiga buah helipad.
5. Depot Pengisian Bahan Bakar Pesawat Udara (DPPU).
Tersedia fasilitas DPPU dengan kapasitas simpan 6.540 kilo liter yang
dioperasikan oleh PT.Pertamina untuk pelayanan pengisian BBM bagi
pesawat udara, baik dengan menggunakan hidran maupun kendaraan
tanki, jenis bahan bakar avtur dan avigas.
6. Unit Pertolongan Kecelakaan
Tersedia Unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam
Kebakaran (PKPPK) dengan peralatan yang lengkap sesuai dengan
kategori 9 menurut persyaratan ICAO.
c. Satellite System
Pada sistem apron terbuka, pesawat parkir secara berderetan seperti pada
Gambar 2.6. Keuntungan menggunakan sistem ini adalah pesawat jauh
dari gedung terminal. Sedangkan kerugian menggunakan sistem ini adalah
membutuhkan bus atau mobile lounges untuk mengantar penumpang.
Dimana:
G = jumlah parking stand yang dibutuhkan (buah)
V = volume rencana untuk kedatangan/keberangkatan (pesawat per jam)
T = waktu pemakaian rata-rata parkir (jam)
= faktor pemakaian parking stand
2.9 Peramalan Jumlah Penerbangan
Rencana untuk mengembangkan berbagai komponen sistem bandar udara
sangat tergntung pada tingkat kegiatan yang diramalkan pada masa depan. Dari
perkiraan permintaan dapat ditetapkan evaluasi keefektifan berbagai fasilitas bandar
udara, karena tujuannya adalah untuk memproses pesawat terbang, penumpang,
angkutan barang dan kendaraan transport darat dalam suatu cara yang aman
dan efisien. Untuk menilai dengan tepat penyebab kegagalan prestasi sistem bandar
udara yang sudah ada dan untuk merencanakan fasilitas-fasilitas guna memenuhi
kebutuhan-kebutuhan pada masa depan, adalah penting untuk menaksir tingkat dan
ditribusi permintaan pada berbagai komponen sistem bandar udara. Hal-hal utama
yang pada umumnya diperlukan untuk perkiraan meliputi:
2. Ektrapolasi Eksponensial
dimana:
= data tahun terakhir yang diketahui
= data tahun ke-n
r = tingkat pertumbuhan rata-rata
n = tahun ke-n
dimana :
= nilai yang diukur atau yang dihitung
= konstanta
= koefisien regresi
= nilai tertentu dari variabel bebas/waktu
DPS
Lokasi bandar udara di Bali
Informasi
Jenis bandara Publik
Pemilik Pemerintah Indonesia
Pengelola PT Angkasa Pura I
Melayani Denpasar
Kabupaten Badung, Bali,
Lokasi
Indonesia
Bandar Udara Internasional Ngurah Rai adalah bandar udara internasional yang terletak
di sebelah selatan Bali, Indonesia, tepatnya di daerah Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta,
Kabupaten Badung, Bali, sekitar 13 km dari Denpasar. Kode IATA-nya adalah DPS,
sedangkan Kode ICAO-nya WADD (dahulu WRRR). Bandara Ngurah Rai merupakan
bandara tersibuk ketiga di Indonesia, setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan
Bandara Internasional Juanda.
Nama bandara ini diambil dari nama I Gusti Ngurah Rai, seorang pahlawan Indonesia dari
Bali.
Bandar Udara Ngurah Rai dibangun tahun 1930 oleh Departement Voor Verkeer en
Waterstaats (semacam Departemen Pekerjaan Umum). Landas pacu berupa airstrip
sepanjang 700 M dari rumput di tengah ladang dan pekuburan di desa Tuban. Karena
lokasinya berada di Desa Tuban, masyarakat sekitar menamakan airstrip ini sebagai
Pelabuhan udara Tuban. Tahun 1935 sudah dilengkapi dengan peralatan telegraph
dan KNILM (Koninklijke Nederlands Indische Luchtvaar Maatschappij) atau Royal
Netherlands Indies Airways mendarat secara rutin di South Bali, yang merupakan nama
lain dari Pelabuhan Udara Tuban.
Tahun 1942 Airstip South Bali dibom oleh Tentara Jepang, yang kemudian dikuasai untuk
tempat mendaratkan pesawat tempur dan pesawat angkut mereka. Airstrip yang rusak
Lima tahun berikutnya 1942-1947, airstrip mengalami perubahan. Panjang landas pacu
menjadi 1200 meter dari semula 700 meter. Tahun 1949 dibangun gedung terminal dan
menara pengawas penerbangan sederhana yang terbuat dari kayu. Komunikasi
penerbangan menggunakan transceiver kode morse.
Proses reklamasi pantai sejauh 1500 meter dilakukan dengan mengambil material batu
kapur yang berasal dari Ungasan dan batu kali serta pasir dari Sungai Antosari – Tabanan.
Seiring selesainya temporary terminal dan runway pada Proyek Airport Tuban, pemerintah
meresmikan pelayanan penerbangan internasional di Pelabuhan Udara Tuban, tanggal 10
Agustus 1966.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan kargo, maka pada tahun 1975 sampai
dengan 1978 Pemerintah Indonesia kembali membangun fasilitas-fasilitas penerbangan,
antara lain dengan membangun terminal internasional baru. Gedung terminal lama
selanjutnya dialihfungsikan menjadi terminal domestik, sedangkan terminal domestik yang
lama digunakan sebagai gedung kargo, usaha jasa katering, dan gedung serba guna.
Proyek FBUKP tahap I (1990 – 1992) meliputi Perluasan Terminal yang dilengkapi
dengan garbarata (aviobridge), perpanjangan landas pacu menjadi 3000 meter, relokasi
taxiway, perluasan apron, renovasi dan perluasan gedung terminal, perluasan pelataran
parkir kendaraan, pengembangan gedung kargo, gedung operasi serta pengembangan
fasilitas navigasi udara dan fasilitas catu bahan bakar pesawat udara.
Rencana Proyek FBUKP tahap III meliputi Pengembangan Gedung Terminal, Gedung
Parkir, dan Apron. Luas terminal domestik saat ini hanya akan dikembangkan hingga total
luasnya mencapai 12.000 m yang nantinya akan digunakan sebagai terminal internasional.
Adapun eksisting terminal internasional akan dialihfungsikan menjadi terminal domestik.
Dengan kondisi tersebut, Bandara Ngurah Rai akan mampu menampung hingga 25 juta
penumpang.
1. Terminal Domestik
Beberapa bank dan tempat penukaran valuta asing yang dikelola oleh
perusahaan milik negara dan swasta tersedia bagi penumpang yang
membutuhkan.
6. Taksi dan Kendaraan Sewa
12. Parkir
Lokasi parkir untuk mobil seluas 3.450 m2 mampu menampung 1.963 unit
kendaraan roda dua dan dengan luas 39.130 m2 mampu menampung 1.600
unit kendaraan roda empat.
Penumpang
Kargo
Maskapai Tujuan
Garuda Indonesia Cargo Osaka–Kansai, Singapura
4.2 Saran
Beberapa saran yang perlu dilakukan untuk penelitian selanjutnya adalah.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_udara
https://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Internasional_Ngurah_Rai
http://www.scribd.com/doc/13490774/Klasifikasi-Bandar-Udara
http://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_udara_internasional
http://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_udara_domestik
http://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_udara_regional
https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1219151043-3-BAB%202.pdf
http://lisaherdiana.blogspot.co.id/2012/04/bandara.html