Rahmat Praktikum Bunga
Rahmat Praktikum Bunga
“ Morfologi Bunga ’’
Oleh :
A. Latar Belakang
penting. Di samping itu, tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat penting
untuk perkembangan mahluk hidup. Setiap tumbuhan memiliki akar, batang dan
ranting yang bersumbu pendek dengan daun-daun yang merapat dan memiliki
Bunga terdiri dari beberapa daun yang tersusun berkarang. Karang paling
Bagian utama bunga terdiri dari kelopak (kaliks), tajuk /mahkota (corolla),
benang sari (stamen) dan putik (pistilum). Bagian lainnya adalam dasar bunga
utama bunga dapat saling berlekatan atau saling terpisah-pisah. Jika terjadi
persatuan dua yang sama disebut konasi atau kohesi sedangkan jika persatuan
Benang sari adalah alat kelamin jantan terdiri tangkai sari (filament),
kepala sari (antera), dan penghubung (konektiv). Dalam satu bunga jumlah
benang sari bervariasi. Berdasarkan panjangnya dapat dibedakan menjadi benang
Kepala sari dapat terpisah atau berlekatan. Tangkai sari umumnya berbentuk
batang, tetapi ada stamen yang seperti lembaran yang biasanya steril, misalnya
dapat ditemukan pada bunga Canna hybrid. Putik (pastilim) adalah alat kelamin
betina. Putik terdiri dari bakal buah (ovarium), tangkai putik (stilus) dan kepala
kedalam bunga lengkap, yaitu bunga yang memiliki keempat organ bunga
(kelopak, mahkota, benang sari dan putik); dan bunga tak lengkap, yaitu bunga
yang tidak memiliki salah satu atau lebih organ bunga tersebut Kita tidak akan
mengetahui secara jelas atau detail tentang bagian masing – masing bunga, jika
tidak melakukan penelitian. Maka dari itu, pada praktikum kali ini, akan dibahas
sedikit banyak tentang morfologi bunga tunggal (Planta uniflora) dan bunga
morfologi bunga agar dapat mengetahui tumbuhan mana saja yang termasuk
bunga tunggal dan bunga majemuk serta bunga lengkap dan bunga tidak lengkap.
B.Tujuan dan Kegunaan
majemuk dan praktikan dapat menyusun rumus bunga dan diagram bunga.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu bagian yang menarik dari tumbuhan adalah bunga. Bunga
Bunga merupakan alat bantu dalam perkembang biakan secara seksual dan
biak menjadi berbagai macam bentuk dengan jenis atau spesies yang berbeda-
beda. Bunga merupakan organ atau bagian terpenting dari tumbuhan agar selalu
(Hardjoridomo, 2007).
Bunga (flos) dapat dipandang sebagai suatu batang atau cabang pendek yang
berdaun dan telah mengalami perubahan bentuk. Tempat melekatnya daun pada
batang disebut nodus sedangkan jarak antar daun yang satu dengan yang lain
mahkota (corola), kelopak (calyx), benang sari (stamen) serta putik (pistillum).
merupakan rangkaian pertama yang terletak paling bawah dan biasanya berwarna
hijau. Di bagian atasnya merupakan berupa mahkota yang tampak lebih halus,
lebih besar, dan lebih indah warnanya. Rangkaian yang ketiga berupa benang sari
yang biasanya masih menggulung. Rangkaian yang keempat yang terletak paling
Bunga merupakan alat reproduksi yang kelak menghasilkan buah dan biji.
Di dalam biji ini terdapat calon tumbuhannya (lembaga). Terjadi buah dan biji
serta calon tumbuhan baru tersebut karena adanya penyerbukan dan pembuahan.
Penyerbukan merupakan jatuhnya serbuk sari pada kepala putik (untuk golongan
tumbuhan berbiji tertutup) atau jatuhnya serbuk sari langsung pada bakal biji
jantan,dan bunga betina dan bunga banci (memiliki bunga jantan dan bunga
tunggal dan bunga majemuk.Bunga tunggal apabila dalam satu tangkai hanya
terdapat satu bunga,sedangkan apabila lebih dari satu bunga disebut bunga
sejumlah bunga di ketiaknya. Pada suatu cabang dengan sejumlah bunga di ketiak
itu terdapat daun-daun biasa yang berguna untuk berasimilasi. Pada suatu bunga
majemuk sumbu yang mendukung bunga-bunga yang telah berkelompok itu tidak
lagi berdaun atau jika ada daunnya, daun-daun tadi telah mengalami metamorfosis
dan tidak lagi berguna sebagai alat untuk asimilasi. Walaupun demikian menurut
kenyataannya sering kali tidak mudah untuk membedakan suatu bunga majemuk
Rumus bunga adalah gambaran tentang keadaan suatu bunga. Rumus bunga
Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, pada hari Jum’ad, 11 November 2016,
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis menulis dan buku
penuntun. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah bunga Kembang
Sepatu (Hibiscus rosasinensis L.), bunga Lamtoro Gun (Leucaena guica Benth),
bunga Soka (Ixora paludosa Karz), bunga Kumis Kucing (Orthosiphon stameneus
C. Prosedur Kerja
rosasinensis L.) dan bunga alamanda (Allamanda carthartica L.) pada lembar
Benth), bunga soka (Ixora paludosa Karz), bunga kumis kucing (Orthosiphon
stameneus Bethan), bunga kelapa (Cocus nucifera L.), bunga tasbih (Canna
sp.) dan bunga bougenvil (Bougenvilica spectahilis L.) pada lembar kerja yang
5 Menggambar bahan (c), (d), (f), (g) dan (h), perhatikan susunan majemuknya
diatas.
5. Menggambar semua bahan dengan keterangan yang lengkap baik dalam bahasa
A. Hasil
Keterangan :
1. tangkai bunga
2. kepala putik
3. tangkai putik
4. benang sari
5. kelopak bunga
6. mahkota bunga
Keterangan :
1. tangkai bunga
2. kelopak bunga
3. putik
Gambar 3. Morfologi bunga lamtoro gun (Leucaena giauca Benth)
Keterangan :
1. tangkai bunga
2. bongkol bunga
3. benang sari
Keterangan :
1. tangkai bunga
2. putik
3. benang sari
4. mahkota bunga
Keterangan :
1. tangkai bunga
2. putik
3. benang sari
4. mahkota bunga
Gambar 6.Morfologi bunga kumis kucing (Orthosiphon stameneus Bethan)
Keterangan :
1. tangkai bunga
2. benang sari
3. putik
Keterangan :
1. tangkai bunga
2. benang sari
3. bakal buah
4. kelopak bunga
Keterangan :
1. tangkai bunga
2. kepala putik
3. benang sari
4. kelopak bunga
Gambar 9. Morfologi bunga anggrek kalajengking (Arachnis sp.)
Keterangan :
1. tangkai bunga
2. kepala putik
3. mahkota
4. tenda bunga
Gambar 1. Diagram bunga kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis L.)
Keteranagan :
K : kelopak bunga
C : mahkota bunga
A : benang sari
G : putik
P : tenda bunga
Keteranagan :
K : kelopak bunga
C : mahkota bunga
A : benang sari
G : putik
P : tenda bunga
K : kelopak bunga
C : mahkota bunga
A : benang sari
G : putik
P : tenda bunga
Keteranagan :
K : kelopak bunga
C : mahkota bunga
A : benang sari
G : putik
P : tenda bunga
Keteranagan :
K : kelopak bunga
C : mahkota bunga
A : benang sari
G : putik
P : tenda bunga
fitohormon tertentu. Bunga adalah bagian tanaman yang mengandung struktur alat
dan bunga majemuk. Pada bunga tunggal, satu tangkai hanya mendukung satu
bunga, sedangkan pada bunga majemuk, satu tangkai mendukung banyak bunga.
Pada umumnya bunga memiliki 4 organ utama, yaitu: kelopak (kaliks), mahkota
(corola), benang sari (andresium) dan putik (gynesium). Benang sari terdiri dari
tangkai sari (filament), putik (stigma), tangkai putik (style), dan bakal buah
(ovary).
rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air .Bunga hampir selalu berbentuk
simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua
cermin). Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari)
dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang
demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga
lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga
(dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut, kelopak bunga atau calyx, mahkota
bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat
antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari
sendiri karena posisi putik dan benang sarinya. Bunga ini memiliki tugu yaitu
merupakan modifikasi dari mahkota bunga. Bunga kembang sepatu ini juga
termasuk bunga sempurna, bunga tunggal dan bunga lengkap karena memiliki
mahkota bunga, benang sari, putik dan kelopak dan anya terdiri dari satu bunga di
setiap tangkainya.
hanya memiliki putik. bunga ini memiliki tenda bunga yang menutupi kepala
putik. Bunga anggrek kalajenking ini termaksud bunga yang tidak lengkap karena
bertipe tak berbatas dengan bentuk berupa tongkol majemuk yaitu bunga yang ibu
dengan susunan seperti tongkol pula dan bunga tongkol majemuk ini diselubungi
oleh seludang (spatha) yang besar, tebal dan kuat. Tongkol bunga dengan dua
seludang bercabang satu kali yaitu cabang karangan dengan bunga jantan yang
banyak dan tersusun berpasangan. Pada pangkalnya terdapat satu buah bunga
betina yang besar dan di kanan kirinya biasanya terdapat 2 buah bunga jantan.
Bunga jantan pada bunga ini mempunyai daun kelopak yang kecil dan daun
mahkota yang berbentuk lanset sedangkan bunga betina berbentuk bulat peluru
bertipe tak berbatas dengan bentuk bunga berupa malai rata yaitu bunga yang
semua bunga pada bunga majemuk ini terdapat pada suatu bidang datar atau agak
pendek dan pada ujung tangkai dengan dua daun pelindung, mahkota (corolla),
Tanaman ini memiliki bunga berwarna cerah. Mulai dari merah menyala
mekar, bunga-bunga ini memberi semburat warna cerah, di antara hijau daunnya.
tumbuhan (2009), mengatakan bahwa salah satu contoh bunga majemuk tak
berbatas yang bentuknya malai rata adalah bunga soka (Ixoka grandiflora).
Bunga Lamtoro gun (Leucaena guica Benth) termasuk dalam bunga
majemuk yang bertipe tak terbatas karena ibu tangkainya tidak bercabang-cabang
sehingga bunga yang bertangkai itu langsung terdapat pada ibu tangkainya.
menyerupai bunga cawan tetapi tanpa daun-daun pambalut dan ujung ibu
berbatas dengan bentuk bunga tandan (racemus), sama dengan enceng gondok di
atas. Bunga alamanda merupakan bunga yang sempurna dan bunganya memiliki
mahkota seperti terompet namun pada bagian atas mahkotanya terdapat torehan
torehan, putiknya tertutupi oleh mahkota bunga dan untuk benang sarinya juga
tertutupi oleh mahkota juga dan benang sarinya tersebut langsung menempel pada
dengan bentuk bunga payung majemuk (umbella composita), yakni suatu payung
yang bersusun, dapat pula dikatakan sebagai bunga payung, yang bagian-
Diagram bunga ialah suatu gambar proyeksi pada bidang datar dari semua
bagian bunga yang dipotong melintang, jadi pada diagram itu digambarkan
penampang penampang melintang daun daun kelopak, tajuk bunga, benang sari,
dan putik, juga bagian bunga lainnya jika masih ada, disamping keempat bagian
pokok tersebut. Perlu diperhatikan, bahwa lazimnya dari daun daun kelopak dan
dari benag sari digambarkan penampang kepala sari, dan dari putik penampang
melintang bakal buahnya. Dari diagram bunga selanjutnya dapat diketahui pula
jumlah masing masing bagian bunga tadi dan bagaimana letak dan susunanya
rupa, sehingga tidak mungkin dua bagian bunga yang berlainan digambarkan
dengan lambing yang sama. Mengingat bahwa yang digambar pada diagram itu
dan daun tajuk bunga, sedangkan mengenai benang sari dan putiknya rasanya
tidak akan terjadi kekeliruan. Diagram bunga dapat dibedakan menjadi dua
macam diagram yaitu, diagram bunga empiric, diagram bunga yang hanya
memuat bagian bagian bunga yang benar benar ada, jadi menggambarkan keadaan
bunga yang sesungguhnya, oleh karena itu diagram ini juga dinamakan diagram
sungguh dan diagram teoritik, yaitu diagram bunga yang selain menggambarkan
bagian bagian bunga yang sesungguhnya, juga memuat bagian bagian yang sudah
Susunan bunga dapat pula dinyatakan dengan sebuah rumus yang terdiri
lambang lain lagi memperlihatkan hubungan bagian-bagian bunga atau sama lain.
pokok bunga sebagai berikut, kelopak, yang dinyatakan dengan huruf K singkatan
kata kalix (calyx), yang merupakan istilah ilmiah untuk kelompak, tajuk atau
mahkota, yang dinyatakann denga huruf C singkatan kata corolla (istilah ilmiah
untuk mahkota bunga), benang- benan sari, yang dinyatakan dengan huruf A,
singkatan kata androecium (istilah ilmiah untuk alat-alat jantan pada bunga) dan
putik, yang dinyatakan dengan huruf G, singkatan kata gynaecium (istilah ilmiah
A. Kesimpulan
bahwa Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini
dari tangkai bunga, kepala putik, tangkai putik, benang sari, kelopak bunga dan
tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, tenda bunga, putik dan benang
sari, bunga lamtoro gun (Leucaena giauca Beth) tersusun dari tangkai bunga,
bongkol bunga dan benang sari, bunga soka (Ixora paludosa Karz) tersusun dari
tangkai bunga, putik, benang sari dan mahkota bunga, bunga tasbih (Canna sp.)
tersusun dari tangkai bunga, putikl, benang sari dan mahkota bunga, bunga kumis
kucing (Orthosiphon stameneus Bethan) tersusun dari tangkai bunga, kepala sari,
benang sari, kelopak bunga dan mahkota bunga, bunga kelapa (Cocus nucifera L.)
tangkai bunga, kepala sari, tangkai sari, bakal buah dan mahkota bunga, bunga
bougenvil (Bougenvilica spectahilis L.) tersusun dari tangkai sari, kepala putik,
benang sari kelopak bunga, mahkota bunga dan tenda bunga, bunga anggrek
kalajenking (Arachnis sp.) tersusun dari tangkai bunga, kepala putik, mahkota
Saran saya pada praktikum ini adalah agar praktium menyiapkan bbhan
waktu dan pada saat respon agar sekiranya memberikan waktu yang cukup agar