Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM BOTANI

“ Morfologi Bunga ’’

Oleh :

RAHMAT AKBAR PARMAN


NIM. D1D1 16 074

JURUSAN ILMU TANAH


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2016
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tumbuhan merupakan salah satu penopang hidup manusia yang sangat

penting. Di samping itu, tumbuhan juga memiliki peranan yang sangat penting

untuk perkembangan mahluk hidup. Setiap tumbuhan memiliki akar, batang dan

daun. Masing-masing memiliki fungsi utama dalam pertumbuhan sebuah

tumbuhan. Selain memiliki ketiganya, tumbuhan juga memiliki bunga

Bunga adalah pucuk yang termodifikasi, disebut demikian karena

menunjukan beberapa perubahan dalam pengaturan apeks pucuk. Bunga dianggap

ranting yang bersumbu pendek dengan daun-daun yang merapat dan memiliki

bentuk khas sesuai fungsinya.

Bunga terdiri dari beberapa daun yang tersusun berkarang. Karang paling

luar adalah kelopak. Helaiannya disebut sepal, dapat berlekatan

(gamesepalus/sinsepalus) atau terpisah (polipetal/dialipetal). Fungsi korola

adalah untuk menarik pollinator dan sebagai pelindung alat kelamin.

Bagian utama bunga terdiri dari kelopak (kaliks), tajuk /mahkota (corolla),

benang sari (stamen) dan putik (pistilum). Bagian lainnya adalam dasar bunga

(reseptakulum), tangkai bunga (pediselus) dan kelenjar madu (nektarium). Bagian

utama bunga dapat saling berlekatan atau saling terpisah-pisah. Jika terjadi

persatuan dua yang sama disebut konasi atau kohesi sedangkan jika persatuan

antara dua bagian yang berbeda disebut (adnasi).

Benang sari adalah alat kelamin jantan terdiri tangkai sari (filament),

kepala sari (antera), dan penghubung (konektiv). Dalam satu bunga jumlah
benang sari bervariasi. Berdasarkan panjangnya dapat dibedakan menjadi benang

sari dinamus (2 panjang, 2 pendek) dan tetradinamus (4 panjang, 2 pendek).

Kepala sari dapat terpisah atau berlekatan. Tangkai sari umumnya berbentuk

batang, tetapi ada stamen yang seperti lembaran yang biasanya steril, misalnya

dapat ditemukan pada bunga Canna hybrid. Putik (pastilim) adalah alat kelamin

betina. Putik terdiri dari bakal buah (ovarium), tangkai putik (stilus) dan kepala

puttik (stigma). Di dalam ovarium terdapat bakal biji (ovulum).

Beberapa jenis bunga ada yang memiliki perhiasan bunga (perigonium).

Helainnya disebut tepal. Tersusun terpisah (perigonium choripetalum/p.

pleiopetalum) atau saling berlekatan (p.sintepalum/p. gamotepalis). Jika tenda

bunga ini memiliki ciri seperti corolla disebut spetaloid/corrolina.

Berdasarkan kelengkapan bagian bunga, bunga dapat digolongkan

kedalam bunga lengkap, yaitu bunga yang memiliki keempat organ bunga

(kelopak, mahkota, benang sari dan putik); dan bunga tak lengkap, yaitu bunga

yang tidak memiliki salah satu atau lebih organ bunga tersebut Kita tidak akan

mengetahui secara jelas atau detail tentang bagian masing – masing bunga, jika

tidak melakukan penelitian. Maka dari itu, pada praktikum kali ini, akan dibahas

sedikit banyak tentang morfologi bunga tunggal (Planta uniflora) dan bunga

majemuk (Planta multiflora).

Berdasarkan uraian di atas maka perlu diadakan praktikum tentang

morfologi bunga agar dapat mengetahui tumbuhan mana saja yang termasuk

bunga tunggal dan bunga majemuk serta bunga lengkap dan bunga tidak lengkap.
B.Tujuan dan Kegunaan

Tujuan pada praktikum ini yaitu memberi pengalaman kepada praktikan

dalam melakukan pengamatan terhadap bermacam susunan bunga tunggal dan

bunga majemuk. Memberi kemampuan kepada praktikan dalam mendeskripsikan

bermacam susunan bunga tunggal dan bunga majemuk. Memberi kemampuan

kepada praktikan dalam menyusun rumus dan diagram bunga.

Kegunaan dari praktikun ini adalah praktikan terampil melakukan

pengamatan terhadap bermacam susunan bunga tunggal dan bunga majemuk,

praktikan dapat mendeskrisikan bermacam susunan bunga tunggal dan bunga

majemuk dan praktikan dapat menyusun rumus bunga dan diagram bunga.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Salah satu bagian yang menarik dari tumbuhan adalah bunga. Bunga

merupakan alat perkembangbiakan generatif, tempat terjadinya peristiwa

penyerbukan dan pembuahan yang nantinya akan menghasilkan buah yang di

dalamnya terdapat biji (Dewi, 2006).

Bunga merupakan alat bantu dalam perkembang biakan secara seksual dan

merupakan bagian dari tanaman. Bunga menjadikan tanaman tetap berkembang

biak menjadi berbagai macam bentuk dengan jenis atau spesies yang berbeda-

beda. Bunga merupakan organ atau bagian terpenting dari tumbuhan agar selalu

dapat berkembang biak. Bunga merupakan salah satu alat perkembangbiakan

generatif tanaman yang melibatkan organ tanaman sebagai alat penyerbukan

(Hardjoridomo, 2007).

Bunga (flos) dapat dipandang sebagai suatu batang atau cabang pendek yang

berdaun dan telah mengalami perubahan bentuk. Tempat melekatnya daun pada

batang disebut nodus sedangkan jarak antar daun yang satu dengan yang lain

disebut internodus. Daun mempunyai bagian-bagian yang utama antara lain :

mahkota (corola), kelopak (calyx), benang sari (stamen) serta putik (pistillum).

Suatu bunga tersusun atas rangkaian bagian-bagian yang bertumpuk. Kelopak

merupakan rangkaian pertama yang terletak paling bawah dan biasanya berwarna

hijau. Di bagian atasnya merupakan berupa mahkota yang tampak lebih halus,

lebih besar, dan lebih indah warnanya. Rangkaian yang ketiga berupa benang sari

yang biasanya masih menggulung. Rangkaian yang keempat yang terletak paling

atas berlekatan menjadi satu adalah putik (Darjanto, 2009).


Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan

(mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai

dengan penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan dan berlanjut dengan

pembentukan biji (Tjitrosoepomo, 2008).

Bunga merupakan alat reproduksi yang kelak menghasilkan buah dan biji.

Di dalam biji ini terdapat calon tumbuhannya (lembaga). Terjadi buah dan biji

serta calon tumbuhan baru tersebut karena adanya penyerbukan dan pembuahan.

Penyerbukan merupakan jatuhnya serbuk sari pada kepala putik (untuk golongan

tumbuhan berbiji tertutup) atau jatuhnya serbuk sari langsung pada bakal biji

(untuk tumbuhan berbiji telanjang) (Soetedjo, 2006).

Berdasarkan jenis kelamin maka bunga dapat dibedakan atas bunga

jantan,dan bunga betina dan bunga banci (memiliki bunga jantan dan bunga

betina).Sedangkan berdasarkan jumlah bunga,maka dapat dibedakan atas bunga

tunggal dan bunga majemuk.Bunga tunggal apabila dalam satu tangkai hanya

terdapat satu bunga,sedangkan apabila lebih dari satu bunga disebut bunga

majemuk (sudibjo, 2010).

Bunga majemuk harus dapat dibedakan dari cabang yang mendukung

sejumlah bunga di ketiaknya. Pada suatu cabang dengan sejumlah bunga di ketiak

jelas kelihatan,bahwa diantara bunga-bunganya sendiri yang terdapat pada cabang

itu terdapat daun-daun biasa yang berguna untuk berasimilasi. Pada suatu bunga

majemuk sumbu yang mendukung bunga-bunga yang telah berkelompok itu tidak

lagi berdaun atau jika ada daunnya, daun-daun tadi telah mengalami metamorfosis

dan tidak lagi berguna sebagai alat untuk asimilasi. Walaupun demikian menurut
kenyataannya sering kali tidak mudah untuk membedakan suatu bunga majemuk

dari cabang yang mempuyai bunga-bunga di ketiak daunnya (Warisno, 2006).

Rumus bunga adalah gambaran tentang keadaan suatu bunga. Rumus bunga

menunjukkan keadaan kelopak bunga, mahkota, organ-organ reproduktifnya, dan

simetrinya (Rosanti, 2013).


III. METODE PRAKTIKUM

A. Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Unit Agronomi

Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, pada hari Jum’ad, 11 November 2016,

pukul 10 : 00 WITA sampai selesai.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis menulis dan buku

penuntun. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah bunga Kembang

Sepatu (Hibiscus rosasinensis L.), bunga Lamtoro Gun (Leucaena guica Benth),

bunga Soka (Ixora paludosa Karz), bunga Kumis Kucing (Orthosiphon stameneus

Bethan), bunga Kelapa (Cocus nucifera L.), bunga Alamanda (Allamanda

carthartica L.) bunga Bougenvil (Bougenvilica spectahilis L.), bunga Tasbih

(Canna sp.) dan Anggrek Kalajengking (Arachnis sp.).

C. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

a. Pengamatan Susunan Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk

1 Menuliskan nama bahan dalam bahasa latin pada buku penuntun.

2 Menggambar bunga tunggal, yaitu bunga kembang sepatu (Hibiscus

rosasinensis L.) dan bunga alamanda (Allamanda carthartica L.) pada lembar

kerja yang tersedia pada buku penuntun.


3 Menggambar bunga majemuk, yaitu bunga lamtoro gun (Leucaena guica

Benth), bunga soka (Ixora paludosa Karz), bunga kumis kucing (Orthosiphon

stameneus Bethan), bunga kelapa (Cocus nucifera L.), bunga tasbih (Canna

sp.) dan bunga bougenvil (Bougenvilica spectahilis L.) pada lembar kerja yang

tersedia pada buku penuntun.

4 Menggambar skematis dan memberi keterangan bagian-bagiannya untuk

mengamati bagian-bagian bunga secara membujur dan sebutkan bagian-

bagiannya dengan teliti, dengan istilah-istilah Indonesia dan latin.

5 Menggambar bahan (c), (d), (f), (g) dan (h), perhatikan susunan majemuknya

masing-masing bahan tersebut berdasarkan bentuk bunganya yaitu, tandan

bulir tunggal masing-masing bahan tersebut.

6 menggambar semua bahan dan perhatikan perbedaan bunga majemuk dan

bunga tunggal masing-masing bahan tersebut.

b. Pengamatan Susunan Rumus Bunga dan Diagram Bunga

1. Menulis tujuan praktikum pada buku laporan.

2. Menulis nama bahan dalam bahasa Indonesia dan Latin.

3. Menggambar dan sebutkan struktur bagian-bagian bunga dan bahan tersebut

diatas.

4. Membuat rumus dan diagram bunga dan temukan.

5. Menggambar semua bahan dengan keterangan yang lengkap baik dalam bahasa

Indonesia maupun Latin.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Hasil pengamatan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Morfologi bunga kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis L.)

Keterangan :

1. tangkai bunga

2. kepala putik

3. tangkai putik

4. benang sari

5. kelopak bunga

6. mahkota bunga

Gambar 2. Morfologi bunga alamanda (Allamanda carthartica L.)

Keterangan :

1. tangkai bunga

2. kelopak bunga

3. putik
Gambar 3. Morfologi bunga lamtoro gun (Leucaena giauca Benth)

Keterangan :

1. tangkai bunga

2. bongkol bunga

3. benang sari

Gambar 4. Morfologi bunga soka (Ixora paludosa Karz)

Keterangan :

1. tangkai bunga

2. putik

3. benang sari

4. mahkota bunga

Gambar 5. Morfologi bunga tasbih (Canna sp.)

Keterangan :

1. tangkai bunga

2. putik

3. benang sari

4. mahkota bunga
Gambar 6.Morfologi bunga kumis kucing (Orthosiphon stameneus Bethan)

Keterangan :

1. tangkai bunga

2. benang sari

3. putik

Gambar 7. Morfologi bunga kelapa (Cocus nucifera L.)

Keterangan :

1. tangkai bunga

2. benang sari

3. bakal buah

4. kelopak bunga

Gambar 8. Morfologi bunga bougenvil (Bougenvilica spectahilis L.)

Keterangan :

1. tangkai bunga

2. kepala putik

3. benang sari

4. kelopak bunga
Gambar 9. Morfologi bunga anggrek kalajengking (Arachnis sp.)
Keterangan :
1. tangkai bunga
2. kepala putik
3. mahkota
4. tenda bunga
Gambar 1. Diagram bunga kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis L.)

Keteranagan :

K : kelopak bunga

C : mahkota bunga

A : benang sari

G : putik

P : tenda bunga

K(5), C(5), A(~), G(5), P(0)

Gambar 2. Diagram bunga bougenvil (Bougenvilica spectahilis L.).

Keteranagan :

K : kelopak bunga

C : mahkota bunga

A : benang sari

G : putik

P : tenda bunga

K(0), C(15), A(~), G(3), P(3)


Gambar 3. Diagram bunga alamanda (Allamanda carthartica L.).
Keteranagan :

K : kelopak bunga

C : mahkota bunga

A : benang sari

G : putik

P : tenda bunga

K(5), C(5), A(5), G(4), P(6)

Gambar 4. Diagram bunga tasbih (Canna sp.).

Keteranagan :

K : kelopak bunga

C : mahkota bunga

A : benang sari

G : putik

P : tenda bunga

K(0), C(3), A(5), G(1), P(3)

Gambar 5. Diagram bunga anggrek kalajengking(Arachnis sp.)

Keteranagan :

K : kelopak bunga

C : mahkota bunga

A : benang sari

G : putik

P : tenda bunga

K(0), C(4), A(0), G(1), P(1)


B. Pembahasan

Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini

disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah

fitohormon tertentu. Bunga adalah bagian tanaman yang mengandung struktur alat

perbanyakan generatif. Berdasarkan tipenya, bunga dibagi menjadi bunga tunggal

dan bunga majemuk. Pada bunga tunggal, satu tangkai hanya mendukung satu

bunga, sedangkan pada bunga majemuk, satu tangkai mendukung banyak bunga.

Pada umumnya bunga memiliki 4 organ utama, yaitu: kelopak (kaliks), mahkota

(corola), benang sari (andresium) dan putik (gynesium). Benang sari terdiri dari

tangkai sari (filament), putik (stigma), tangkai putik (style), dan bakal buah

(ovary).

Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada

banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu

rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air .Bunga hampir selalu berbentuk

simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua

bentuk bunga berdasar simetri bentuknya aktinomorf dan zigomorf (simetri

cermin). Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari)

dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang

demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga

lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga

(dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut, kelopak bunga atau calyx, mahkota

bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat

serangga yang membantu proses penyerbukan, alat kelamin jantan


atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang

sari, alat kelamin betina atau gynoecium (putik).

Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai

struktur tumbuhan yang umum, spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang

sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan

antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari

tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya:

tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5)

sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.

Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis L.) dapat menyerbuk

sendiri karena posisi putik dan benang sarinya. Bunga ini memiliki tugu yaitu

merupakan modifikasi dari mahkota bunga. Bunga kembang sepatu ini juga

termasuk bunga sempurna, bunga tunggal dan bunga lengkap karena memiliki

mahkota bunga, benang sari, putik dan kelopak dan anya terdiri dari satu bunga di

setiap tangkainya.

Bunga anggrek kalajengking (Arachnis sp.) termaksud bunga jantan yang

hanya memiliki putik. bunga ini memiliki tenda bunga yang menutupi kepala

putik. Bunga anggrek kalajenking ini termaksud bunga yang tidak lengkap karena

hanya memiliki tangkai bunga, maahkota, putik dan tenda bunga.

Bunga Kelapa (Cocus nucifera L.) merupakan bunga majemuk yang

bertipe tak berbatas dengan bentuk berupa tongkol majemuk yaitu bunga yang ibu

tangkainya bercabang-cabang dan masing-masing cabang merupakan bagian

dengan susunan seperti tongkol pula dan bunga tongkol majemuk ini diselubungi
oleh seludang (spatha) yang besar, tebal dan kuat. Tongkol bunga dengan dua

seludang bercabang satu kali yaitu cabang karangan dengan bunga jantan yang

banyak dan tersusun berpasangan. Pada pangkalnya terdapat satu buah bunga

betina yang besar dan di kanan kirinya biasanya terdapat 2 buah bunga jantan.

Bunga jantan pada bunga ini mempunyai daun kelopak yang kecil dan daun

mahkota yang berbentuk lanset sedangkan bunga betina berbentuk bulat peluru

dengan perhiasan bunga yang berdagang dan menempel pada buah.

Bunga soka (Ixora paludosa Karz) merupakan bunga majemuk yang

bertipe tak berbatas dengan bentuk bunga berupa malai rata yaitu bunga yang

mempunyai ibu tangkai yang mengadakan percabangan demikian pula seterusnya,

tetapi cabang-cabang tadi mempunyai sifat sedemikian rupa sehingga seakan-akan

semua bunga pada bunga majemuk ini terdapat pada suatu bidang datar atau agak

melengkung. Mempunyai tangkai daun (pedicellus), duduk daun atau bertangkai

pendek dan pada ujung tangkai dengan dua daun pelindung, mahkota (corolla),

putik (pistillum), dan benang sari (stamen).

Tanaman ini memiliki bunga berwarna cerah. Mulai dari merah menyala

(scarlet), kuning, jingga, merah muda, bahkan putih. Bunganya mekar

bergerombol. Setiap kuntumnya berukuran kecil dengan empat kelopak. Ketika

mekar, bunga-bunga ini memberi semburat warna cerah, di antara hijau daunnya.

Kembang Soka bisa tumbuh hingga ketinggian 80 cm.

Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi

tumbuhan (2009), mengatakan bahwa salah satu contoh bunga majemuk tak

berbatas yang bentuknya malai rata adalah bunga soka (Ixoka grandiflora).
Bunga Lamtoro gun (Leucaena guica Benth) termasuk dalam bunga

majemuk yang bertipe tak terbatas karena ibu tangkainya tidak bercabang-cabang

sehingga bunga yang bertangkai itu langsung terdapat pada ibu tangkainya.

Bentuk bunganya bongkol (capitulum) yaitu suatu bunga majemuk yang

menyerupai bunga cawan tetapi tanpa daun-daun pambalut dan ujung ibu

tangkainya biasanya membengkak sehingga bunga majemuk seluruhnya

berbentuk seperti bola.

Bunga alamanda (Allamanda carthartica L.) merupakan bunga majemuk tak

berbatas dengan bentuk bunga tandan (racemus), sama dengan enceng gondok di

atas. Bunga alamanda merupakan bunga yang sempurna dan bunganya memiliki

mahkota seperti terompet namun pada bagian atas mahkotanya terdapat torehan

torehan, putiknya tertutupi oleh mahkota bunga dan untuk benang sarinya juga

tertutupi oleh mahkota juga dan benang sarinya tersebut langsung menempel pada

bagian dalam mahkota bunga. Bunga dalam tandan lepas di ujung.

Bunga bougenvil (Bougenvilica spectahilis L.) merupakan bunga majemuk

dengan bentuk bunga payung majemuk (umbella composita), yakni suatu payung

yang bersusun, dapat pula dikatakan sebagai bunga payung, yang bagian-

bagiannya suatu payung kecil (umbellula). Pada pangkal percabangan pertama

terdapat daun-daun pembalut (involucrum), demikian pula pada pangkal

percabangan yang berikutnya, hanya daun-daunnya lebih kecil (involucellum).

Diagram bunga ialah suatu gambar proyeksi pada bidang datar dari semua

bagian bunga yang dipotong melintang, jadi pada diagram itu digambarkan

penampang penampang melintang daun daun kelopak, tajuk bunga, benang sari,
dan putik, juga bagian bunga lainnya jika masih ada, disamping keempat bagian

pokok tersebut. Perlu diperhatikan, bahwa lazimnya dari daun daun kelopak dan

tajuk bunga digambar penampang melintang bagian tengah tengahnya, sedang

dari benag sari digambarkan penampang kepala sari, dan dari putik penampang

melintang bakal buahnya. Dari diagram bunga selanjutnya dapat diketahui pula

jumlah masing masing bagian bunga tadi dan bagaimana letak dan susunanya

antara yang satu dengan yang lainnya.

Diagram bunga, masing masing bagian harus digambarkan sedemikian

rupa, sehingga tidak mungkin dua bagian bunga yang berlainan digambarkan

dengan lambing yang sama. Mengingat bahwa yang digambar pada diagram itu

penampang penampang melintang masing masing bagian bunga, maka

kemungkinan adanya persamaan gambar hanyalah mengenai daun daun kelopak

dan daun tajuk bunga, sedangkan mengenai benang sari dan putiknya rasanya

tidak akan terjadi kekeliruan. Diagram bunga dapat dibedakan menjadi dua

macam diagram yaitu, diagram bunga empiric, diagram bunga yang hanya

memuat bagian bagian bunga yang benar benar ada, jadi menggambarkan keadaan

bunga yang sesungguhnya, oleh karena itu diagram ini juga dinamakan diagram

sungguh dan diagram teoritik, yaitu diagram bunga yang selain menggambarkan

bagian bagian bunga yang sesungguhnya, juga memuat bagian bagian yang sudah

tidak ada lagi.

Susunan bunga dapat pula dinyatakan dengan sebuah rumus yang terdiri

atas lambing-lambang, huruf-huruf, dan angka-angka,yang semua itu dapat

memberikan gambaran mengenai berbagai sifat bunga beserta bagian-bagiannya.


Lambang yang dipakai dalam rumus bunga memberitahukan sifat bunga

yang bertalian dengan simetrinya atau jenis kelaminnya, huruf-huruf merupakan

singkatan nama bagian-bagian bunga . disamping itu masih terdapat lambang-

lambang lain lagi memperlihatkan hubungan bagian-bagian bunga atau sama lain.

Oleh suatu rumus bunga dapat ditunjukan hal-hal mengenai 4 bagian

pokok bunga sebagai berikut, kelopak, yang dinyatakan dengan huruf K singkatan

kata kalix (calyx), yang merupakan istilah ilmiah untuk kelompak, tajuk atau

mahkota, yang dinyatakann denga huruf C singkatan kata corolla (istilah ilmiah

untuk mahkota bunga), benang- benan sari, yang dinyatakan dengan huruf A,

singkatan kata androecium (istilah ilmiah untuk alat-alat jantan pada bunga) dan

putik, yang dinyatakan dengan huruf G, singkatan kata gynaecium (istilah ilmiah

untuk alat-alat kelamin betina pada bunga).


V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada praktikum ini dapat disimpulkan

bahwa Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini

disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah

fitohormon tertentu. Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis L.) tersusun

dari tangkai bunga, kepala putik, tangkai putik, benang sari, kelopak bunga dan

mahkota bunga, bunga alamanda(Allanmanda carthartica L.) tersusun dari

tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, tenda bunga, putik dan benang

sari, bunga lamtoro gun (Leucaena giauca Beth) tersusun dari tangkai bunga,

bongkol bunga dan benang sari, bunga soka (Ixora paludosa Karz) tersusun dari

tangkai bunga, putik, benang sari dan mahkota bunga, bunga tasbih (Canna sp.)

tersusun dari tangkai bunga, putikl, benang sari dan mahkota bunga, bunga kumis

kucing (Orthosiphon stameneus Bethan) tersusun dari tangkai bunga, kepala sari,

benang sari, kelopak bunga dan mahkota bunga, bunga kelapa (Cocus nucifera L.)

tangkai bunga, kepala sari, tangkai sari, bakal buah dan mahkota bunga, bunga

bougenvil (Bougenvilica spectahilis L.) tersusun dari tangkai sari, kepala putik,

benang sari kelopak bunga, mahkota bunga dan tenda bunga, bunga anggrek

kalajenking (Arachnis sp.) tersusun dari tangkai bunga, kepala putik, mahkota

bunga dan tenda bunga.


B. Saran

Saran saya pada praktikum ini adalah agar praktium menyiapkan bbhan

dengna lengkap saat praktikum sehinga praktikum dilaksanankan tepat pada

waktu dan pada saat respon agar sekiranya memberikan waktu yang cukup agar

dapat menyelesaikan soalrepondengan benar dan tepat.


DARTAR PUSTAKA

Darjanto. 2009. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga dan Teknik Penyerbukan


Silang Buatan. Jakarta: PT Gramedia.

Dewi. 2006. Keanekaragaman morfologi bunga pada Chrysanthemum morifolium


Ramat dan Varietasnya. Prodi S-1 Biologi, Departemen Biologi, Fakultas
Sains dan Teknologi. Universitas Airlangga.

Hardjoridomo. 2007. Morfologi tumbuhan.Bandung: Bina Cipta.

Rosanti, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuha.Jakarta: Erlangga.

Soetedjo. 2006. Morfologi Bunga.Jakarta: CV Yasaguna.

Sudibjo. 2010. Pemuliaan Tanaman.Semarang: IKIP Semarang Press.

Tjirosoepomo G., 2008. Morfologi Tumbuhan. Gajah Mada. University Press.


Yogyakarta.

Warisno. 2006. Mofologi Tumbuhsn.Yogyakarta: Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai