Anda di halaman 1dari 20

BAB III

HASIL PENGUKURAN DAN PENGAMATAN

Pengukuran dan pengamatan dilakukan di PT Pindad pada tanggal 31 juli 2017


pukul 13.00 WIB.

3.1 Mesin dan Alat Yang Digunakan


Jumlah jenis mesin yang ada di PT. PINDAD di divisi yang diamati sekitar 10
jenis mesinn. Secara keseluruhan mesin yang digunakan masih layak pakai dan jarang
bermasalah. Perawatan mesin produksi dilakukan secara berkala, tergantung dari
jenis mesinnya, ada yang dilakukan setiap 2 hari sekali, 1 minggu sekali, 1 bulan, 2
bulan, hingga 1 tahun sekali.

Pada beberapa ruangan mesin diletakkan berjejer dari ujung hingga keujung.
Jarak antara mesin yang berjejer kurang lebih 2-3 m, mesin besar berjarak 10-20 m.

Sebelum dioperasikan mesin di cek, beberapa mesin haris dipanaskan terlebih


dahulu 30 menit sebelumnya.sebelum digunakan dilakukan pengecekan seperti oli,
engsel dari mesin, pemeriksaan udara serta adanya kebocoran solar atau tidak.

Hasil produksi tiap mesin:


a. Mesin press : besi rantai.
b. Mesin shoot blasting : pemanas besi membuat besi menjadi kuat.
c. Cutting caddy : memotong bahan besi menjadi klip kereta api.
d. Swing ring: memperkecil diameter besi.
e. Cutting thyssen : memotong bahan besi panjang menjadi pendek.
f. Cetak keran : untuk mencetak rangka.
g. Drop hammer : penumbuk besi.
h. Mesin disa : untuk mengecor produk kecil.
i. Motor hidrolik : untuk membuat pengangkut kapal laut.

23
3.1.1 Alat Drop Hammer

3.1.2 forging machine

24
3.2 Bahan dan Proses Kerja Sesuai Dengan Prinsip K3
Bahan yang digunakan untuk proses produksi pada perusahaan ini adalah baja
dan komponen pelat – pelat besi khusus yang digunakan untuk membuat senjata,
kendaraan militer, perlengkapan rel kereta api, tempa dan cor, dan lain – lain.
Bahan baku tersebut khusus dipasok sebagian dari dalam negeri dan sebagian
impor. Sebelum dilakukan proses produksi, semua bahan baku dipilah terlebih dulu
agar menghasilkan produk yang mutunya sudah terjamin..
Banyaknya bahan produksi untuk membentuk 1 hasil produksi sekitar ± 2 – 4
ton/hari.

Gambar 3.2.1 Bahan baku sebelum produksi

25
Gambar 3.2.2 Bahan baku baja

Gambar 3.2.3 Mesin dan bahan baku produksi

26
Gambar 3.2.4 Alur proses produksi

Gambar 3.2.5 kondisi lingkungan kerja yang cukup bersih.

27
Quality control pada proses produksi sudah dilakukan di setiap tahapan
produksi, mulai dari pemilahan bahan baku hingga tahapan barang jadi hasil produksi.
Setiap pekerja yang bekerja semuanya dalam kondisi lingkungan kerja yang
cukup bersih dan nyaman. Keamanan dari lingkungan kerja juga sudah cukup baik
yang terlihat dari penempatan alat-alat dan bahan serta proses produksi yang berjalan
lancar dan teratur. Bahkan sejauh ini masih “zero accident”.
Karyawan yang bekerja mendapatkan pelatihan atau pengarahan tentang
keselamatan kerja yang baik dan sudah dilakukan hamipir seluruhnya, minimal telah
dilakukan dasar – dasar mengenai factor – factor bahaya (kimia, biologi, fisika,
psikologi) namun belum merata.
Proses kerja perusahaan ini sudah sesuai dengan Kesehatan dan keselamatan
kerja yang terdiri dari sarung tangan, helm, earplug, kacamata, sepatu yang sudah
terstandarisasi aat melakukan proses produksi.
Secara umum karyawan menggunakan APD yang sudah disediakan oleh
perusahaan yang sudah terstandarisasi.APD yang digunakan seudah sesuai dengan tiap
karyawan.

Gambar 3.2.6 pemakaian APD

28
3.3 Landasan Kerja (SOP)
Perusahaan ini memiliki standar operasional prosedur (SOP) , masing masing
divisi memiliki SOP sendiri yaitu 18 divisi, SOP tertulisa dan kepala seksi, dan juga
terdapat instruksi-instruksi kerja secara tertulis, dan SOP keselamatan. Setiap
karyawan selalu di paparkan atau di jelaskan mengenai SOP divisi, SOP keselamatan
maupun instruksi kerja.
Tidak semua karyawan dalam praktik kerjanya sesuai dengan SOP yang ada,
namun sebagian besar ya. sebagian karyawan ada yang tidak bekerja sesuai SOP dan
tindak lanjutnya dilakukan teguran lisan, jika 3 kali teguran lisan tidak diindikasina
maka diberi sanksi administratif, setiap divisi ada pegawai keselamatan kerja. SOP
keselamatan/ instruksi APD berupa poster-poster yang dipasang disetiap gedung.

3.4 Instalasi Listrik


Industri PT. PINDAD memiliki instalasi listrik pusat yang berawal dari sumber
listrik PLN yang akan diterima oleh instalasi listrik pusat yaitu di power house yang
nanti akan dibagikan berdasarkan divisi dalam bentuk terminal yang masih bertepatan
di instalasi listrik pusat, setelah itu dilanjutkan ke divisi setiap gedung, jika terdapat
mati lampu dari pusat biasanya di handle dengan Generator Set ataupun sebelumnya
sudah diberitahukan terlebih dahulu di PLN sehingga gedung yang memiliki kebutuhan
listrik dalam waktu satu hari penuh tetap terjaga sumber listriknya.

Sumber listrik berada pada satu pusat yaitu di power house yang nantinya akan
disebarkan ke divisi gedung masing masing sesuai kebutuhannya. Dari pusat akan
diterima oleh gedung dalam bentuk sumber listrik kedua yang bercabang menjadi
saklar di 18 divisi gedung, terdapat 2 gedung yang harus membutuhkan listrik terus
kontinyu yaitu di IT dan gedung pembuatan persenjataan.

29
Gambar 3.4.1 Generator listrik
PT pindad memiliki sumber listrik cadangan jika listrik mati yaitu Generator
Set yang masih berlokasikan di dalam Power house. Untuk menghindari adanya
diskontinyuitas maka dari pihak PLN akan mengabari sebelumnya jika akan ada
gangguan.

Terdapat sambungan listrik di setiap segment ruangan sesuai dengan kebutuhan


dalam bentuk saklar terbuka.

30
Gambar 3.4.2 Komponen alat-alat listrik

3.5 Prasarana Lain


1. Sudah terdapat sistem penangkal petir disetiap gedung masing-masing divisi
perusahaan

31
Gambar 3.5.1 Penangkal Petir
2. Perusahaan tersebut tidak menggunakan lift, hanya menggunakan tangga untuk
mobilisasi dari lantai 1 ke lantai 2 pada gedung bertingkat.
3. Perusahaan menyediakan sepeda dan motor dinas untuk pegawai dalam
mobilisasi antar gedung, namun tidak sedikit pula yang membawa kendaraan
pribadi yang sudah teregistrasi untuk dapat digunakan di dalam kawasan PT
PINDAD

Gambar 3.5.2 Transportasi yang disediakan Perusahaan

32
4. Sistem pengamanan terhadap bencana bahan peledak menggunakan
pengendalian administratif yaitu menggunakan SOP/instruksi kerja bagi
pegawai.
5. Sudah terdapat CCTV di gedung asing-masing divisi perudahaan, disertai
CCTV yang dipasang diluar gedung, halaman perkantoran, dan hutan PT
PINDAD.

33
3.6 Konstruksi Kerja

Ruangan divisi alat berat yang memproduksi eskafator berlantaikan semen, atap
terbuat dari seng yang dilapisi alumunium khusus yang dirancang untuk
mengurangi panas. Terdapat dua pintu di setiap ujung ruangan, terdapat beberapa
pilar untuk menyokong bangunan. Bangunan baru mendapatkan renovasi 1 tahun
yang lalu. Keadaan tata ruang sudah sesuai dengan standar yang ditentukan.
Pencahayaan sudah cukup terang walaupun tanpa menggunakan lampu, namun
terdapat beberapa kaca yang pecah diakibatkan oleh jatuhan ranting pohon ketika
hujan lebat. Pemeliharaan ruang divisi ini dilakukan oleh divisi pemeliharaan,
namun dilakukan renovasi jika terdapat kerusakan fisik yang berarti seperti salah
satu contohnya atap yang bocor. Tidak pernah ada kecelakaan kerca akibat
konstruksi bangunan. Bangunan ini sudah dibangun sejak 1984.

Gambar 3.6.1 Lantai ruang produksi

Gambar 3.6.2 Langit-langit ruang produksi


34
Gambar 3.6.3 Pintu masuk gedung

Gambar 3.6.4 Pilar-pilar gedung

Gambar 3.6.5 Atap gedung

35
Ruang Divisi perkereta apian berlantaikan semen, dan beratapkan seng berlapis
alumunium namun karena terdapat pijar api di dalam ruangan tersebut, atap
ruangan divisi ini menjadi berwarna hitam. Ventilasi cukup baik namun untuk
pengeluaran asap disekitar mesin tidak ada ventilasi tambahan.Terdapat juga
ruangan yang tidak terpakai, ruangan terlihat minim cahaya. Seluruh ruangan
bertembokan besi yang di cat putih.

Gambar 3.6.6 Pintu masuk gedung

Gambar 3.6.7 Pagar pembatas bahan produksi

Ruang tempa & cor,lantai, atap dan tembok terbuat sama seperti 2 gedung divisi
sebelumnya, namun pencahayaan gendung ini lebih minim, namun terdapat 2 lantai
yang dimana lantai kedua digunakan untuk ruangan administrasi.
36
3.7 Sarana Penanggulangan Kebakaran
Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil wawancara, program penanggulangan
kebakaran di perusahaan ini kurang terlaksana dengan baik. Industri ini memiliki mobil
pemadam kebakaran sekitar 2 unit. Alat pemadam kebakaran pada PT ini pun mudah
dijangkau. Setiap ruangan dilengkapi dengan alarm ketika terjadi kebakaran , yaitu
smoke detector. Pada PT. Pindad ini tidak disediakan saluran air otomatis pada atap
ruangan tetapi terdapat hydrant didepan setiap gedung. Tindakan untuk menanggulangi
kebakaran yang sudah diterapkan diperusahaan ini terdapat 90% alat pemadam
kebakaran disetiap ruangan Perusahaan ini melakukan pelatihan penanggulangan
kebakaran pada setiap karyawan perusahaan secara berkala yaitu simulasi kebakaran
(fire safety). Perusahaan setiap bulan secara rutin melakukan inspeksi dan pengujian
terhadap sistem proteksi kebakaran dengan cukup teratur.

Gambar 3.7.1 Alat pemadam kebakaran

37
Gambar 3.7.2 Jalur evakuasi

Gambar 3.7.3 Hydrant

3.8 Rambu-Rambu Keselamatan Kerja


Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil wawancara penerapan rambu-rambu
keselamatan kerja sudah baik. Sudah terdapat rambu-rambu larangan merokok,
larangan menyalakan api, lalu rambu-rambu rute evakuasi yang terletak di lantai dan
berupa panah-panah menuju zona aman, sarana penyelamat berupa tulisan yang
menunjukan tempat dan daerah yang aman, terdapat juga peringatan-peringatan bahan
38
mudah meledak, mudah terbakar, juga sudah terdapat pintu darurat yang digunakan
untuk keluar menyelamatkan jiwa menuju tempat yang aman. Tulisan maupun gambar
rambu-rambu berukuran besar sehingga dapat terlihat jelas oleh seluruh pegawai. Para
pegawai pun pengaku bahwa sudah sering dan rutin melakukan pelatihan K3, dan
mereka siap untuk menjaga keselamatan kerja.

Gambar 3.8.1 Rambu-rambu zona aman 1

39
Gambar 3.8.2. Rambu-rambu arah evakuasi

Gambar 3.8.3 Rambu-rambu Hati-hati terpeleset

40
Gambar 3.8.4. Rambu-rambu dilarang merokok

Gambar 3.8.5. Rambu-rambu listrik bertegangan tinggi

41
Gambar 3.8.6. Rambu-rambu keselamatan kerja

42

Anda mungkin juga menyukai