Bab III k3 Pindad Kel 3
Bab III k3 Pindad Kel 3
Pada beberapa ruangan mesin diletakkan berjejer dari ujung hingga keujung.
Jarak antara mesin yang berjejer kurang lebih 2-3 m, mesin besar berjarak 10-20 m.
23
3.1.1 Alat Drop Hammer
24
3.2 Bahan dan Proses Kerja Sesuai Dengan Prinsip K3
Bahan yang digunakan untuk proses produksi pada perusahaan ini adalah baja
dan komponen pelat – pelat besi khusus yang digunakan untuk membuat senjata,
kendaraan militer, perlengkapan rel kereta api, tempa dan cor, dan lain – lain.
Bahan baku tersebut khusus dipasok sebagian dari dalam negeri dan sebagian
impor. Sebelum dilakukan proses produksi, semua bahan baku dipilah terlebih dulu
agar menghasilkan produk yang mutunya sudah terjamin..
Banyaknya bahan produksi untuk membentuk 1 hasil produksi sekitar ± 2 – 4
ton/hari.
25
Gambar 3.2.2 Bahan baku baja
26
Gambar 3.2.4 Alur proses produksi
27
Quality control pada proses produksi sudah dilakukan di setiap tahapan
produksi, mulai dari pemilahan bahan baku hingga tahapan barang jadi hasil produksi.
Setiap pekerja yang bekerja semuanya dalam kondisi lingkungan kerja yang
cukup bersih dan nyaman. Keamanan dari lingkungan kerja juga sudah cukup baik
yang terlihat dari penempatan alat-alat dan bahan serta proses produksi yang berjalan
lancar dan teratur. Bahkan sejauh ini masih “zero accident”.
Karyawan yang bekerja mendapatkan pelatihan atau pengarahan tentang
keselamatan kerja yang baik dan sudah dilakukan hamipir seluruhnya, minimal telah
dilakukan dasar – dasar mengenai factor – factor bahaya (kimia, biologi, fisika,
psikologi) namun belum merata.
Proses kerja perusahaan ini sudah sesuai dengan Kesehatan dan keselamatan
kerja yang terdiri dari sarung tangan, helm, earplug, kacamata, sepatu yang sudah
terstandarisasi aat melakukan proses produksi.
Secara umum karyawan menggunakan APD yang sudah disediakan oleh
perusahaan yang sudah terstandarisasi.APD yang digunakan seudah sesuai dengan tiap
karyawan.
28
3.3 Landasan Kerja (SOP)
Perusahaan ini memiliki standar operasional prosedur (SOP) , masing masing
divisi memiliki SOP sendiri yaitu 18 divisi, SOP tertulisa dan kepala seksi, dan juga
terdapat instruksi-instruksi kerja secara tertulis, dan SOP keselamatan. Setiap
karyawan selalu di paparkan atau di jelaskan mengenai SOP divisi, SOP keselamatan
maupun instruksi kerja.
Tidak semua karyawan dalam praktik kerjanya sesuai dengan SOP yang ada,
namun sebagian besar ya. sebagian karyawan ada yang tidak bekerja sesuai SOP dan
tindak lanjutnya dilakukan teguran lisan, jika 3 kali teguran lisan tidak diindikasina
maka diberi sanksi administratif, setiap divisi ada pegawai keselamatan kerja. SOP
keselamatan/ instruksi APD berupa poster-poster yang dipasang disetiap gedung.
Sumber listrik berada pada satu pusat yaitu di power house yang nantinya akan
disebarkan ke divisi gedung masing masing sesuai kebutuhannya. Dari pusat akan
diterima oleh gedung dalam bentuk sumber listrik kedua yang bercabang menjadi
saklar di 18 divisi gedung, terdapat 2 gedung yang harus membutuhkan listrik terus
kontinyu yaitu di IT dan gedung pembuatan persenjataan.
29
Gambar 3.4.1 Generator listrik
PT pindad memiliki sumber listrik cadangan jika listrik mati yaitu Generator
Set yang masih berlokasikan di dalam Power house. Untuk menghindari adanya
diskontinyuitas maka dari pihak PLN akan mengabari sebelumnya jika akan ada
gangguan.
30
Gambar 3.4.2 Komponen alat-alat listrik
31
Gambar 3.5.1 Penangkal Petir
2. Perusahaan tersebut tidak menggunakan lift, hanya menggunakan tangga untuk
mobilisasi dari lantai 1 ke lantai 2 pada gedung bertingkat.
3. Perusahaan menyediakan sepeda dan motor dinas untuk pegawai dalam
mobilisasi antar gedung, namun tidak sedikit pula yang membawa kendaraan
pribadi yang sudah teregistrasi untuk dapat digunakan di dalam kawasan PT
PINDAD
32
4. Sistem pengamanan terhadap bencana bahan peledak menggunakan
pengendalian administratif yaitu menggunakan SOP/instruksi kerja bagi
pegawai.
5. Sudah terdapat CCTV di gedung asing-masing divisi perudahaan, disertai
CCTV yang dipasang diluar gedung, halaman perkantoran, dan hutan PT
PINDAD.
33
3.6 Konstruksi Kerja
Ruangan divisi alat berat yang memproduksi eskafator berlantaikan semen, atap
terbuat dari seng yang dilapisi alumunium khusus yang dirancang untuk
mengurangi panas. Terdapat dua pintu di setiap ujung ruangan, terdapat beberapa
pilar untuk menyokong bangunan. Bangunan baru mendapatkan renovasi 1 tahun
yang lalu. Keadaan tata ruang sudah sesuai dengan standar yang ditentukan.
Pencahayaan sudah cukup terang walaupun tanpa menggunakan lampu, namun
terdapat beberapa kaca yang pecah diakibatkan oleh jatuhan ranting pohon ketika
hujan lebat. Pemeliharaan ruang divisi ini dilakukan oleh divisi pemeliharaan,
namun dilakukan renovasi jika terdapat kerusakan fisik yang berarti seperti salah
satu contohnya atap yang bocor. Tidak pernah ada kecelakaan kerca akibat
konstruksi bangunan. Bangunan ini sudah dibangun sejak 1984.
35
Ruang Divisi perkereta apian berlantaikan semen, dan beratapkan seng berlapis
alumunium namun karena terdapat pijar api di dalam ruangan tersebut, atap
ruangan divisi ini menjadi berwarna hitam. Ventilasi cukup baik namun untuk
pengeluaran asap disekitar mesin tidak ada ventilasi tambahan.Terdapat juga
ruangan yang tidak terpakai, ruangan terlihat minim cahaya. Seluruh ruangan
bertembokan besi yang di cat putih.
Ruang tempa & cor,lantai, atap dan tembok terbuat sama seperti 2 gedung divisi
sebelumnya, namun pencahayaan gendung ini lebih minim, namun terdapat 2 lantai
yang dimana lantai kedua digunakan untuk ruangan administrasi.
36
3.7 Sarana Penanggulangan Kebakaran
Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil wawancara, program penanggulangan
kebakaran di perusahaan ini kurang terlaksana dengan baik. Industri ini memiliki mobil
pemadam kebakaran sekitar 2 unit. Alat pemadam kebakaran pada PT ini pun mudah
dijangkau. Setiap ruangan dilengkapi dengan alarm ketika terjadi kebakaran , yaitu
smoke detector. Pada PT. Pindad ini tidak disediakan saluran air otomatis pada atap
ruangan tetapi terdapat hydrant didepan setiap gedung. Tindakan untuk menanggulangi
kebakaran yang sudah diterapkan diperusahaan ini terdapat 90% alat pemadam
kebakaran disetiap ruangan Perusahaan ini melakukan pelatihan penanggulangan
kebakaran pada setiap karyawan perusahaan secara berkala yaitu simulasi kebakaran
(fire safety). Perusahaan setiap bulan secara rutin melakukan inspeksi dan pengujian
terhadap sistem proteksi kebakaran dengan cukup teratur.
37
Gambar 3.7.2 Jalur evakuasi
39
Gambar 3.8.2. Rambu-rambu arah evakuasi
40
Gambar 3.8.4. Rambu-rambu dilarang merokok
41
Gambar 3.8.6. Rambu-rambu keselamatan kerja
42