Makalah OPEC
Makalah OPEC
“OPEC
(ORGANIZATION OF
OLEH :
ZULKIFLI MANDALA P.
MONALISA OSHI T.
GHAZIA FAUZANY
PUTRA DIANDA P.
I GUSTI LANANG DONY S.
Kata Pengantar
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang “OPEC (Organization of Petroleum for Exporting
Countries”.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyajikan berbagai referensi mengenai bagaimana
kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Kelompok 6
Pendahuluan
didirikan oleh Iran, Irak, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela. Dalam pembuatannya, inisiatif
Menteri Energi dan Tambang dari Venezuela, Juan Pablo Pérez Alfonso, dan dari Saudi Arabia,
Abdullah Al-Tariki. Lalu pemerintah dari Irak, Iran, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela bertemu
di Baghdad untuk mendiskusikan cara untuk meningkatkan harga dari minyak mentah yang
OPEC dibentuk sebagai jawaban atas jatuhnya harga minyak di pasaran dunia. Kondisi ini
terjadi akibat dari perusahaan minyak Harga minyak tidak lagi ditentukan oleh negara-negara
pengekspor melainkan ditetapkan oleh negara-negara konsumen. Hal inilah yang membuat harga
minyak dunia jatuh pada pasar minyak dunia sebelum dibentuknya organisasi OPEC.
Melalui makalah ini kami sebagai penulis berharap bahwa makalah ini bisa dijadikan
sebagai salah satu referensi ataupun acuan dalam membahas salah satu organisasi internasional
Pembahasan
Internasional yang terdiri dari negara-negara pengekspor minyak bumi terbanyak di dunia. OPEC
merupakan organisasi permanen antar pemerintah yang didirikan melaui Konferensi Baghdad pada
tanggal 10-14 September 1960 oleh lima negara sumber minyak bumi raksasa yaitu Iran, Irak,
Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela. Pada lima tahun pertama keberadaannya OPEC memiliki
kantor pusat di Jenewa, Swiss. Kemudian pada tanggal 11 september 1965 dipindahkan ke Wina,
Austria hingga sekarang. OPEC memiliki peranan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dunia
mendekati Iran, Gabon, Libya, Kuwait, dan Saudi Arabia pada tahun 1949, menyarankan
mereka untuk menukar pandangan dan mengeksplorasi jalan lebar dan komunikasi yang
lebih dekat antara negara-negara penghasil minyak. Pada 10–14 September 1960, atas
gagasan dari Menteri Pertambangan dan Energi Venezuela, Juan Pablo Pérez Alfonzo dan
pemerintahan Irak, Persia, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela bertemu di Baghdad
untuk mendiskusikan cara-cara untuk meningkatkan harga dari minyak mentah yang
dihasilkan oleh masing-masing negara. Dalam Konferensi Baghdad ini OPEC didirikan
dan dicetuskan oleh satu hukum tahun 1960 yang dibentuk oleh Presiden Amerika, Dwight
Eisenhower yang mendesak kuota dari impor minyak Venezuela dan Teluk Persia seperti
industri minyak Kanada dan Mexico. Eisenhower membentuk keamanan nasional dan
akses darat persediaan energi pada waktu perang. Presiden Venezuela yang menurunkan
harga dari minyak dunia di negara ini, Romulo Betancourt bereaksi dengan berusaha
membentuk aliansi dengan negara-negara produsen minyak sebagai satu strategi untuk
melindungi otonomi dan profabilitas dari minyak Venezuela. Sebagai hasilnya, OPEC
B. Tujuan OPEC
Setelah lebih dari 40 tahun berdiri, OPEC telah menerapkan berbagai strategi dalam
mencapai tujuannya. Dari pengalaman tersebut OPEC akhirnya menetapkan tujuan yang
hendak dicapainya yaitu preserving and enhancing the role of oil as a prime energy source
(Desember 1962–Mei 2008) keluar. Pada Mei 2008, Indonesia mengumumkan bahwa
mereka telah mengajukan surat untuk keluar dari OPEC pada akhir 2008 mengingat
Indonesia telah menjadi importir minyak sejak 2003 dan tidak mampu memenuhi kuota
produksi yang telah ditetapkan. Hingga saat ini, OPEC terdiri dari 12 negara anggota yaitu:
1. Afrika; Aljazair (1969), Angola (1 Januari 2007), Libya (Desember 1962), dan
2. Asia; Arab Saudi (negara pendiri), Iran (negara pendiri), Irak (negara pendiri),
Kuwait (negara pendiri), Qatar (Desember 1961), dan Uni Emirat Arab (November
1967)
3. Amerika; Ekuador (1973–1993, kembali menjadi anggota sejak tahun 2007), dan
Organisasi OPEC terdiri dari 4 badan utama yaitu Konferensi OPEC, Dewan
Gubernur, Sekretariat, beserta dengan badan-badan lainnya yang berada di bawah badan
1. Konferensi
2. Dewan Gubernur
untuk duduk dalam dewan yang bersidang sedikitnya dua kali dalam setahun. Tugas
sekretaris jenderal
sidang
3. Sekretariat
dan pengarahan dari dewan gubernur. Sekretaris Jenderal adalah wakil resmi dari
organisasi yang dipilih untuk periode 3 tahun dan dapat diperpanjang satu kali
jawab kepada dewan gubernur dan mendapat bantuan dari para kepala divisi dan
kepala bagian.
E. Bagan Struktur Organisasi
F. Konferensi OPEC
Konferensi OPEC dilakukan dua kali dalam setahun. Tetapi pertemuan ini dapat
dilaksanakan jika diperlukan (pasal 11-12). Konferensi OPEC dipimpin oleh presiden dan
wakil presiden OPEC yang dipilih oleh anggota pada saat konferensi (Pasal 14). Pasal 15
Di Ibukota Arab Saudi, Riyadh digelar Konferensi Tingkat Tinggi yang ketiga
organisasi negara pengekspor minyak bumi, OPEC. KTT ini juga dihadiri oleh mantan
Wapres Indonesia, Jusuf Kalla. Ini merupakan pertemuan ketiga para pemimpin negara
anggota organisasi tersebut sejak pendiriannya di tahun 1960. Dalam acara pembukaan
KTT OPEC di Riyadh, Raja Arab Saudi Abdullah II mengatakan, minyak tidak boleh
dijadikan senjata. Dikatakannya, minyak sebagai sumber energi harusnya digunakan dalam
pembangunan dan tidak dilibatkan dalam konflik. Sehubungan dengan itu, Raja Abdullah
II juga menyatakan negaranya menanamkan modal 200 juta Euro untuk penggunaan
teknologi ramah lingkungan. Sasaran pertemuan puncak OPEC yang berakhir Minggu,
Penutup
merupakan organisasi untuk menetapkan harga pasar minyak dunia, dimana dalam
pembentukannya OPEC dipicu oleh keputusan sepihak dari perusahaan minyak multinasional, The
Seven Sisters pada tahun 1959/1960 yang menguasai industri minyak dan menetapkan harga di
pasar internasional. Perjanjian “The Tripoli-Teheran Agreement” antara OPEC dan perusahaan-
perusahan swasta tersebut pada tahun 1970, menempatkan OPEC secara penuh dalam menetapkan