Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BAKSO DI MALANG

Dosen Pengampu :
Muhammad Fatkhur Rozi, SE., M.M

Disusun Oleh :
1. M. Nur Ahmad Langgeng Widodo (17510104)
2. Putri Rahayuningtias (17510140)
3. Tyas Agustin Setyaningrum (17510030)
4. Aryan Eka Putra (17510010)
5. Ach. Eko Mustofa (17510164)
6. Moch. Fajar Apri Ramadhani (17510198)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
KELAS E
2018
ANALISIS JURNAL

A. Identitas Jurnal
a. Judul : Perilaku Konsumen dalam Pembelian Bakso di Malang
(Vol. 35(2): 137-142, Juni 2011)
b. Penulis : Budi Hartono, Umi Wisapti Ningsih, dan Nila Fithria S.
c. Penerbit : Fakultas Peternakan,
Universitas Brawijaya
d. Jenis Penelitian : Penelitian Statistik Deskriptif
e. Tujuan Penelitian : 1. Untuk medeskripsikan karakteristik responden yang
diteliti.
2. Untuk mengetahui urutan faktor yang dipertimbangkan
oleh konsumen dalam membeli bakso.
f. Metodologi Penelitian : Survei

B. Ringkasan Jurnal
Sebagian besar responden yang melakukan pembelian bakso adalah perempuan,
berstatus pelajar, mempunyai umur dibawah 35 tahun, pendapatan individu yang diperoleh
antara Rp 1.000.000,00 sampai Rp 2.000.000,00 per bulan dan harga bakso Rp 5.000,00
seporsi dapat dikategorikan terjangkau. Pola mengonsumsi bakso bukan sebagai makanan
pokok tetapi sebagai kuliner, hobi, dan makanan camilan. Delapan faktor yang
dipertimbangkan responden secara berurutan adalah harga, kelas sosial, kemudahan
mencapai lokasi, parkir, tampilan penyajian, kepuasan, pendapatan, dan demografi.

C. Analisis
Hasil penelitan perilaku konsumen dalam pembelian bakso di malang menunjukkan
bahwa terdapat banyak faktor yang melatarbelakangi, dan setiap faktor mempunyai indikator
yang menunjang faktor perilaku konsumen. Perilaku konsumen bersifat subjektif, sehingga
faktor yang dimiliki konsumen dalam melakukan pembelian terdapat perbedaan. Konsumen
ketika melakukan pembelian tidak terlepas dari persepsi konsumen terhadap produk bakso di
malang dan karakteristik maupun atribut produk didalamnya. Apalagi bakso bukan
merupakan makanan pokok, dimana keinginan untuk melakukan pembelian produk bakso
lebih besar daripada kebutuhan untuk membeli produk bakso.
Hasil penelitian menunjukkan faktor yang dipertimbangan konsumen yang pertama
yaitu persepsi konsumen. Variable persepsi dalam penelitian adalah harga. Konsumen bakso
di kota malang menilai bahwa harga bakso merupakan hal yang dipertimbangkan sebelum
melakukan pembelian, sehingga mempertimbangkan harga bakso adalah penilaian konsumen
untuk mengambil keputusan.
Faktor kedua yaitu lingkungan, dimana variable kelas sosial memiliki korelasi kuat
terhadap faktor sosial, karena dalam kelas sosial terdapat tingkat penghasilan konsumen yang
mempengaruhi kemudahan dalam pembelian bakso karena terdapat anggapan bahwa harga
produk memiliki harga relatif mahal atau murah. Sedangkan kebudayaan memiliki korelasi
yang lemah, karena mengkonsumsi bakso bukan bagian dari adat atau masyarakat tertentu,
apalagi bakso tidak termasuk dalam anggapan makanan pokok, tetapi hanya sebagai kuliner,
hobim dna makanan camilan.
Yang ketiga yaitu faktor referensi. Variabel dalam faktor referensi adalah pengetahuan,
faktor promosi, dan kemudahan mencapai lokasi. Pengetahuan tentang produk dan
kemudahan mencapai lokasi sangat dipengaruhi oleh promosi ketika penjual memunculkan
perspektif ke konsumen sehingga terbentuklah persepsi konsumen. Dan juga bisa
dipengaruhi oleh referensi kelompok. Karena tingkat pengetahuan yang kurang pada
konsumen menjadi pertimbangan konsumen untuk menerima pendapat atau masukan yang
diberikan oleh orang sekitar konsumen.
Faktor keempat yaitu kepedulian produsen (penjual). Kepedulian terdiri dari fasilitas
kenyamanan, tempat parkir, kebersihan, dan pelayanan terhadap konsumen. Empat variabel
tersebut ketika sudah diterapkan maka konsumen akan menilai dan mulai
mempertimbangkan untuk cenderung melakukan pembelian karena hal tersebut akan
mempengaruhi sisi psikologi konsumen.
Faktor kelima yaitu karakteristik produk. Variabel dalam karakteristik produk adalah
tampilan penyajian, rasa dan tekstur. Tampilan penyajian mempengaruhi selera makan
konsumen sehingga ketika melihat tampilan dari atribut produk bakso, konsumen akan
menilai produk tersebut. Tampilan penyajian sangat berkaitan dengan rasa dan tekstur.
Penilaian rasa dan tekstur terjadi setelah tampilan penyajian telah dirasakan konsumen yang
melakukan pembelian. Sehingga muncul kepuasan konsumen terhadap konsumsi produk
ketika sudah terdapat proposisi yang diberikan.
Faktor keenam yaitu pengalaman. Pengalaman terjadi ketika terdapat konsumen yang
merasakan kepuasan terhadap konsumsi sebelumnya. Pengalaman yang terbentuk ada
kemungkinan untuk menjadi hobi konsumen, karena bakso bukan merupakan makanan
pokok, dan bisa dikonsumsi sesuai dengan keinginan konsumen. Dan menurut data
penelitian, sebagian besar konsumen beralasan mengkonsumsi bakso karena merupakan
makanan camilan, hobi, dan kuliner.
Faktor ketujuh yaitu kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen bukan hanya muncul
ketika konsumsi dilakukan yaitu ketika membeli kemudian merasakan produk, tetapi
kepuasan muncul juga ketika sebelum melakukan pembelian, yaitu dipengaruhi pendapatan
dan kepribadian konsumen. Konsumen dengan pendapatan semakin tinggi cenderung
melakukan konsumsi lebih banyak untuk mendapatkan kepuasan.
Faktor kedelapan yaitu karakteristik konsumen. Hasil penelitian menunjukkan sebagian
besar konsumen yang melakukan kosumsi bakso adalah perempuan dengan umur dibawah 35
tahun. Karena perempuan mempunyai kecenderungan lebih senang berbelanja, mudah
terpengaruh oleh emosi dan suka jajan. Dan biasanya konsumen juga terpengaruh dengan
tren yang ada.
Perilaku konsumen dalam pembelian bakso di Malang menunjukkan bahwa didalamnya
terdapat faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal terdiri dari lingkungan dan strategi
bauran pemasaran dimana produsen bisa mengintervensi dalam mengendalikan proposisi
agar konsumen yang menginginkan kepuasan melakukan pembelian produk. Dan faktor
internal terdiri dari gagasan dan karakteristik konsumen, dimana faktor internal bersifat
subjektif tetapi bisa dipengaruhi oleh konsumen lain. Setiap konsumen mempunyai selera
dan kelebihsukaan masing-masing.
Produsen yang memberikan proposisi secara real akan mempengaruhi kondisi dari
pertimbangan konsumen yang akan melakukan pembelian. Konsumen yang memahami akan
keinginannya dan keinginan tersebut dipenuhi oleh produsen, maka keinginan konsumen bisa
menjadi kebutuhan ketika produsen bisa mengendalikan perspektif dari konsumen. Hal itu
diperkuat dengan adanya hasil penelitian bahwa banyak konsumen yang mengkonsumsi
bakso karena hobi dan sebagai camilan saja.
D. Pendapat Pribadi
1. Muhammad Nur Ahmad Langgeng Widodo (17510104) : Menurut saya, Perilaku
konsumen bisa dikendalikan oleh produsen, dimana produsen menamkan mindset
terhadap konsumen. Dimana sebelumnya produsen telah memiliki informasi terkait gaya
perilaku, kebiasaan, dan pola pikir konsumen bakso di Malang. Tetapi besar
kemungkinan juga bahwa perilaku konsumen didasarkan pada kondisi psikologis
mereka. Contohnya ada anggapan negatif bahwa mengkonsumsi bakso akan menambah
berat badan dan menimbulkan faktor timbulnya penyakit, dan ada anggapan positif
bahwa mengkonsumsi bakso akan menambah mood konsumen sehingga aktivitasnya
menjadi meyenangkan. Meskipun produsen telah melakukan strategi pemasaran bakso
yang kuat, ketika dalam psikologi konsumen belum muncul motif pembelian bakso
karena adanya faktor lain yang menghalangi, maka pertimbangan untuk melakukan
pembelian bisa berkurang.
2. Putri Rahayuningtias (17510140) : Menurut saya, yaitu ada 2 faktor penting yang
mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen dalam melakukan pembelian yaitu
faktor internal dan faktor eksternal . Faktor eksternal terdiri dari faktor5lingkungan dan
strategi bauran pemasaran. Faktor lingkungan terdiri dari faktor budaya, referensi dan
kelas sosial. Strategi bauran pemasaran terdiri dari produk, harga, promosi, dan
distribusi. Faktor internal terdiri dari faktor gagasan dan karakteristik konsumen. Faktor
internal dan eksternal dalam interaksinya dapat mempengaruhi perilaku konsumen baik
secara individual maupun secara bersama-sama.5Jadi faktor internal dan faktor eksternal
sangat penting dalam mempengaruhi perilaku konsumen terhadap suatu produk.
3. Tyas Agustin Setyaningrum (17510030) : Menurut saya, perilaku konsumen adalah
proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini
melibatkan individu dalam menilai, mendapatlan, menggunakan, atau mengabaikan
barang-barang dan jasa-jasa. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen,
diantaranya faktor budaya, sosial, psikologis, dan faktor marketing strategy. Keterkaitan
perusahaan atau produsen sangatlah erat. Produsen memilki ketergantngan terhadap
perilaku konsumen yang mempengaruhi efektifitas penjualan. Proses pengamatan
produsen terhadap perilaku konsumen akan memberikan hasil yang menentukan strategi
pemasaran.inilah alasan mengapa produsen perlu mengamati perilaku konsumen.
4. Aryan Eka Putra (17510010) : -
5. Ach. Eko Mustofa (17510164) : Menurut saya faktor yang sangat mempengaruhi pasar
konsumen adalah harga. Karena harga sangat dipandang oleh sebagian masyarakat pada
umumnya, harga juga terkadang menjadi tolak ukur untuk mengetahui kualitas barang
tersebut . namun tidak semua barang bisa dinilai dari harganya karena terkadang harga
juga bisa menipu. Faktor selanjutnya adalah kualitas barang itu sendiri, bagi sebagian
orang kualitas barang sangatlah yang dicari. Harga bukanlah masalah karena yang dicari
adalah kualitas yang terbaik.
6. Moch. Fajar Apri Ramadhani (17510198) : Menurut saya, dalam jurnal ini
menunjukkan analisis faktor perilaku konsumen dalam pembelian bakso ada beberapa
faktor seperti faktor persepsi konsumen, faktor lingkungan, faktor referensi, faktor
kepedulian produsen, faktor karakteristik produk, faktor kepuasan konsumen dan faktor
karakteristik konsumen. Dari beberapa faktor tersebut menunjukan bahwa faktor
persepsi konsumen yang terdiri dari kepercayaan, produk terkenal, ukuran produk dan
harga sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Dalam faktor persepsi konsumen
terdapat harga yang sangat sensitif terhadap penjualan produk, sehingga apabila harga
terlalu tinggi maka konsumen akan mempertimbangkan ulang sebelum membeli produk.
Dari faktor lingkungan yang sangat berpengaruh adalah kelas sosial, tingkat sosial ini
lebih mengarah kepada tingkat penghasilan yang berpengaruh tehadap tingkat
pembelian konsumen. Selain dari sisi harga dan kelas sosial, konsumen juga
memperhatikan dari segi kemudahan mencapai lokasi.

Anda mungkin juga menyukai