Struktur harus mampu menahan seluruh beban yang ada tanpa mengalami kerusakan. Dengan demikian diberikan batasan bahwa tegangan yang terjadi selama struktur mendukung beban tidak boleh melampaui satu nilai tegangan ijin tertentu. 2. Kekakuan yang cukup Struktur suatu bangunan harus cukup kaku untuk menghindari peristiwa resonansi akibat adanya beban dinamik atau getaran yang ada di sekitar bangunan. Kekakuan struktur terkait juga dengan deformasi bangunan (defleksi, rotasi, translasi) yang dialami struktur selama mendukung beban, dengan demikian deformasi suatu bangunan harus dibatasi. 3. Daktilitas yang tinggi Kemampuan struktur gedung/bangunan untuk mengalamai simpangan pasca-elastik yang besar secara berulang kali dan bolak-balik akibat beban gempa diatas beban gempa yang menyebabkan terjadinya pelelehan pertama, sambil mempertahankan kekuatan dan kekakuan yang cukup, sehingga struktur gedung tersebut tetap berdiri, walaupun sudah berada dalam kondisi diambang keruntuhan. 4. Redaman yang tinggi Struktur harus mampu untuk menyerap energi gempa yang terjadi. Sehingga, struktur bangunan menjadi lebih elastis dan terhindar dari kerusakan gempa yang parah. Kemampuan ini karena adanya dukungan dari alat-alat peredam gempa (damper). Contohnya antara lain: 1. Bantalan karet tahan gempa (seismic bearing) 2. Lock Up Device (LUD) 3. Fluid Viscous Damper (FVD) 4. High Damping Device (HIDAM) 5. dan lainnya 5. Stabilitas yang tinggi Kemampuan suatu struktur untuk tidak runtuh (collapse) jika mendapat pengaruh gaya-gaya dari luar. Setidaknya ada 3 cara yang bisa dilakukan untuk membuat struktur yang stabil: a) Pemasangan pengaku (diagonal bracing) pada struktur b) Pembuatan bidang rangka yang kaku (diaphragm) c) Pemasangan sambungan yang kaku (rigid)
Gambar 1. Cara membuat struktur yang stabil
6. Redundansi yang tinggi. Redudansi adalah sesuatu yang bisa diramalkan atau diprediksi (predictable). Karena prediktabilitasnya tinggi (high predictable), maka informasi pun rendah (low information) Struktur dengan redundansi tinggi sangatlah dianjurkan untuk menghindari korban jiwa yang besar pada saat kegagalan struktur akibat masih begitu banyak faktor yang belum dapat ditentukan dengan akurat. Struktur yang redudansi-nya tinggi akan memiliki banyak alternatif load path pada saat terjadinya gempa. Struktur yang kurang redudansi, maka kemampuannya untuk mempertahankan plastifikasi global saat gempa akan rendah.