Anda di halaman 1dari 37

STRUKTUR BANGUNAN 1

DI SUSUN OLEH
Kelompok 4
1. Infaroyya Al Karimah Muhamad (195060500111058)
2. Almira Firdania Isna Johanda (195060501111018)
3. Maria Dita (195060507111036)
4. Ahmad Fatih Haqinain (195060500111001)
5. Zaidan Zamzami Hasan (195060500111032)
6. Mohamad Miftahuddin Muzaki (195060500111066)
7. Fadia Rahma (185060501111029)

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................2

BAB I

PENDAHULUAN ...................................................................................................3

1.1. LATAR BELAKANG ................................................................................3


1.2.RUMUSAN MASALAH .............................................................................3
1.3.TUJUAN ......................................................................................................4

BAB II

ISI .............................................................................................................................5

FORM ACTIVE STRUCTURE SYSTEM..............................................................5

VECTOR ACTIVE STRUCTURE SYSTEM .......................................................13

SURFACE ACTIVE STRUCTURE SYSTEM .....................................................24

2
BAB I

PANDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada suatu bangunan terdapa struktur yang merupakan sarana untuk


menyalurkan beban bangunan ke dalam tanah. Struktur juga dapat didefinisikan
sebagai suatu entitas fisik yang memiliki sifat keseluruhan yang dapat dipahami
sebagai suatu organisasi unsur unsur pokok yang ditempatkan dalam suatu
ruang yang didalamnya karakter keseluruhan itu mendominasi interelasi bagian
bagiannya. Ini berarti struktur merupakan bagian dalam suatu bangunan yang
berfungsi untuk menyalurkan beban bangunan untuk menopang dan
memperkuat bangunan tersebut. Fungsi utamanya yaitu mendukung kehadiran
komponen nonstruktur yang meliputi komponen tampak, desain dan detail
arsitektur yang kemudian komponen struktur dan nonstruktur tersebut
membentuk satu kesatuan yang saling melengkapi satu sama lain.
Zaman modern ini banyak pengelompokan struktur bangunan mulai dari
jenis hingga materialnya. Dunia arsitektur sekarang ini memiliki kemajuan
termasuk dari segi struktur bangunan yaitu struktur bentang lebar. Bangunan
yang memiliki struktur benang lebar ini memungkinkan penggunaan ruang
bebas kolom yang selebar dan sepanjang mungkin. Bangunan bentang lebar
biasanya digunakan untuk kegiatan yang membutuhkan ruang bebas kolom
serta cukup besar seperti kegiatan olahraga, kegiatan pameran dan kegiatan
pertemuan besar. Struktur bentang lebar sendiri terbagi menjadi 3 yaitu Form
Active Structure System, Vector Active Structure System dan Surface Active
Structure System.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Apa itu stuktur bentang lebar
b. Apa saja struktur bentang lebar.
c. Apa saja bangunan yang menerapkan struktur bentang lebar.

3
1.3 TUJUAN
a. Mengetahui pengertian struktur bentang lebar
b. Mengetahui berbagai macam struktur bentangan lebar
c. Mengetahui bangunan yang menerapkan struktur bentangan lebar

4
BAB II

ISI

2.1. FORM ACTIVE STRUCTURE SYSTEM

Struktur ini menyalurkan beban dengan mekanisme yang sederhana (tekan


atau Tarik). Gaya tekan biasa dijumpai pada bentuk lengkung (arch) sedangkan
gaya Tarik biasa terdapat pada bentuk kabel penggantung (suspension cable). Oleh
karena itu bentuk struktur sangat dipengaruhi oleh posisi bebannya. Form Active
Structure System berdasarkan statika dibagi menjadi empat jenis, yakni Cable
System, Tent System, Pneumatic System dan Arc System.

2.1.1 Cable System

Sistem Struktur Kabel atau yang memiliki nama lain struktur Tarik dan tekan
bekerja berdasakan prinsip gaya tarik yang terdiri atas kabel baja sendi, batang dan
lain – lain yang menyanggah sebuah penutup sehingga dapat menjamin bangunan
dapat tertutup, system ini menggunakan kabel sebagai penyalur gaya Tarik dan
tiang – tiang sebagai penyalur gaya tekan. Prinsip dasar dari system struktur kabel
sendiri ialah bahwa ada gaya vertical dan gaya horizontal karena kabel selalu berada
dalam keadaan miring. Gaya vertical yang bekerja pada berbagai macam jenis kabel
dengan berbagai bentangan yang sama dan tinggi yang berada adalah selalu sama,
sedangkan gaya horizontalnya akan selalu berubah tergantung tingginya. Semakin
tinggi tiangnya, semakin kecil sudut kabel terhadap tiang utamanya, maka semakin
kecil gaya horizontalnya. Bahan yang digunakan sebagai kabel pada system ini tak
lain adalah hightension strength steel. Sistem Struktur kabel ini memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangan.

Kelebihannya antara lain:

- termasuk dalam elemen konstruksi yang paling ekonomis dalam menutup


permukaan yang luas,
- memiliki material yang ringan sehingga meminimalisasi beban konstruksi
- mengungguli system lain bila membutuhkan bentang ratusan meter
- efisiensi ruang lebih besar
- lebih aman terhadap api bila terjadi kebakaran

5
- bila terjadi penurunan penopang, kabel segra menyesuaikan diri pada kondisi
keseimbangan yang baru tanpa adanya perubahan yang berarti dari tegangan.

Namun, system ini juga memiliki beberapa kekurangan, yakni:

- system ini mudah mengalami deformasi (perubahan bentuk)


- tidak mampu menahan gaya tekan karena hanya mengalami gaya tarik. Struktur
ini dapat bertahan terhadap gaya tarik dan tidak mempunyai kemantapan yang
disebabkan oleh pembengkokan, tetapi struktur dapat bergetar dan dapat
mengakibatkan robohnya bangunan.

Contoh bangunan yang menggunakan system struktur kabel antara lain:

Jembatan Golden Gate San Frasisco

National Athletics Stadium (Bruce Stadium)


Australia

6
2.1.2. Tent System

Tent System atau juga biasa disebut Sistem Struktur membrane memikul beban
dengan mengalami tengangan tarik. Membran yang digunakan dalam sistem
struktur ini sangatlah tipis sehingga sistem struktur ini tidak dapat menerima gaya
tekan dan geser. Sistem struktur membrane biasanya digunakan untuk menjadi
penutup atap bangunan. Perkembangan zaman membuat pembelajaran tentang
membrane meningkat sehingga sekarang ada banyak keuntungan menggunakan
sistem struktur membrane, yaitu kualitas yang transparansi, ringan, dan
kemampuan membrane untuk diterapkan pada ruang skala besar. Namun, struktur
membran sangat sensitif terhadap tekanan angin yang dapat mengakibatkan kibaran
pada permukaan dan perubahan bentuk yang terjadi. Supaya tidak terjadi kibaran,
dilakukan cara dengan memberikan tekanan dari dalam membran (internal rigid
structures) dengan cara memberikan volume dalam membran sampai pada batas
maksimal yang juga didukung oleh sistem- sistem peregangan sehingga sifat
permukaan struktur membrann menjadi kaku. Sistem Struktur Membran ini
memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain:

Kelebihan:

- bahannya ringan

- mudah dibentuk

- dapat memiliki efek transparan

Sedangkan Kekurangannya:

- tidak peka terhadap efek aerodinamika sehingga mudah mengalami getaran

- tidak dapat menahan beban vertical

- memerlukan detail joint yang cukup rumit untuk menyatukan material membrane
dengan struktur penyokongnya

- membutuhkan perawatan yang konstan untuk mempertahankan ketegangannya


karena bila ketegangannya berkurang, itu akan membahayakan keseluruhan
konstruksi bangunan.

7
Contoh bangunan yang menggunakan system struktur tenda:

William Hutton Younger Dynamic Earth Centre

2.1.3. Pneumatic System


Sistem struktur ini menggunakan gaya tarik. Struktur ini membentuk
dasar dan primer berupa garis lengkung atau parabola yang membuka ke atas.
Hal ini disebabkan bahan dari struktur yang memanfaatkan gaya tarik adalah
lentur dan lemas, sehingga akan membuat garis lengkung atau parabola yang
membuka ke atas.
Struktur pneumatik membentuk satu bentuk dasar berupa garis lengkung
yang membuka ke bawah. Bentuk struktur pneumatik ini banyak memiliki
kelemahan yang terus menerus disempurnakan. Problem terbesar dari sistem
ini adalah kebocoran udara yang ada di dalamnya.

1. Air Supported Structure


Air Supported Structure disebut juga single membrane structure karena
hanya menggunakan satu lapis membran dan membutuhkan tekanan udara
yang rendah. Ciri--‐ciri dari sistem Air Supported Structure ini adalah
membutuhkan sedikit perbedaan tekanan udara untuk mengangkat membrannya.
Tekanan udara yang dibutuhkan sekitar 2--‐20 Psf di atas tekanan
atmosfer. Besarnya tekanan udara ini direncanakan berdasar kondisi angin,

8
ukuran struktur, kekedapan udara.

Gambar 1. truktur Pneumatik Air Supported structure

Tekanan udara pada sistem ini mempunyai pengaruh terhadap


geometri membrannya. Dengan memperbesar radius lengkung, maka
kekuatan membran akan bertambah, sebaliknya, mereduksi kurvatur melalui
penggunaan kabel atau kolom tarik dapat mengurangi kekuatan membran.
Pada umumnya Air Supported Structure ini dirancang untuk dapat
mengantisipasi pengaruh angin, mengingat beban angin paling besar
pengaruhnya, maka sedapat mungkin gaya kritis angin harus diketahui untuk
menentukan besaran tegangan membran dan gaya angkutnya.

Sistem struktur ini membutuhkan jangkar pengikat membran ke tanah


dan sistem pencegah kebocoran. Air Supported Structure mampu mencapai
bentang lebih besar dibandingkan dengan air inflated structure.
2. Air Inflated Structure
Air Inflated Structure atau yang juga dikenal dengan double
membrane structure, membutuhkan tekanan udara yang lebih besar
dibandingkan dengan air supported structure sehingga sering disebut high
pressure system. Tekanan udara pada sistem ini hanya diberikan pada
strukturnya bukan pada space bangunannya, sehingga pemakai bangunan
tidak berada dalam tekanan udara. Dari sebab itu sistem ini lebih bebas
dipakai sebagai penutup, karena tidak membutuhkan air lock dan peralatan
lain agar struktur ini tetap berdiri. Elemen dari sistem ini lebih berlaku
sebagai elemen rigid, sehingga lebih tahan terhadap tekuk maupun lendutan

9
dibandingkan dengan sistem air supported structure.
Sistem struktur ini membutuhkan tekanan udara sebesar 2--‐100 Psi
besarnya sekitar 100--‐ 1000 kali dibandingkan sistem air supported structure.

Karena membutuhkan tekanan udara yang lebih besar, maka dibutuhkan


material membran yang kuat dan kedap udara. Secara prinsip dapat digunakan
untuk elemen batang dan elemen bidang. Perilaku struktur dengan sistem ini
sangat kompleks, sehingga sampai sekarang belum diketahui perancangan yang
tepat.

2.1.4 Arc System


Sistem ini adalah struktur yang dibentuk oleh elemen garis yang
melengkung dan membentang antara dua titik. Struktur ini umumnya
terdiri atas potongan--‐potongan kecil yang mempertahankan posisinya
akibat adanya pembebanan. Bentuk lengkung dan perilaku beban merupakan
hal pokok yang menentukan apakah struktur tersebut stabil atau tidak.
Kekuatan struktur tergantung dari bahan penyusunnya serta beban
yang akan bekerja padanya. Contoh struktur pelengkung adalah pelengkung
yang dibentuk dari susunan bata. Bentuk struktur pelengkung yang banyak
digunakan pada bangunan modern adalah pelengkung kaku (rigid arch).
Struktur ini hampir sama dengan pelengkung bata tetapi terbuat dari material
kaku. Struktur pelengkung kaku dapat menahan beban aksial lebih baik tanpa
terjadi lendutan atau bengkokan pada elemen strukturnya, jika dibandingkan
dengan pelengkung bata.

10
Struktur ini telah lama digunakan, khususnya pada peradaban Romawi
dan Yunani, untuk membangun bangunan dengan bentangan yang luas. Pada
peradaban tersebut, struktur ini dibuat menggunakan material padat, yaitu
bebatuan.

Elemen Konstruksi Arch

(Sumber: www.historytravelswithnancy.com)

1. Vaults
Vault merupakan perpanjangan dari Arch. Vault terbentuk saat kita
mendirikan bangunan beratap lengkung (separuh lingkaran) di mana kolom-
kolomnya terdiri dari beberapa Arch. Salah satu permasalahan yang timbul bila
menggunakan konstruksi Arch adalah adanya gaya dorong ke arah samping atau
luar, sehingga dibutuhkan penahan pada tiap ujung Arch, di mana dalam bangunan
yang berdiri sendiri diperlukan dinding tebal sebagai penahan beban. Terdapat
empat macam konstruksi Vault, yaitu Barrel Vault, Groin Vault, Rib Vault, dan Fan
Vault. Barrel Vault, yang biasa juga disebut Tunnel Vault, adalah konstruksi yang
umum diterapkan pada bangunan Roma kuno, sedangkan tipe Vault lainnya
merupakan pengembangan dari Barrel Vault yang muncul pada zaman dan langgam
lain.

11
4 Tipe Vault
(Sumber: www.britannica.com)

2. Dome
Dome, atau yang kita sebut sebagai “kubah” adalah konstruksi setengah
lingkaran yang terbentuk dari susunan Arch yang membentuk lingkaran. Berbeda
dengan Arch yang membutuhkan penopang saat konstruksi, dan dinding tebal
pada sisinya untuk menahan dorongan, Dome menghasilkan dorongan ke bawah
sekaligus ke luar sehingga konstruksi Dome dapat menopang dengan sempurna
di seluruh permukaannya.

Penyaluran Beban Konstruksi Dome


(Sumber: Youtube Channel DartmouthX)

12
Contoh Penggunaan Struktur:

Basilica Nova, Roma


(Sumber:www.traveltoeat.com)

Dome di Pantheon, Kuil Roma Kuno, Italia


(Sumber: www.thousandwonders.net)

2.2. VECTOR ACTIVE STRUCTURE SYSTEM

Sistem struktur yang terdiri atas elemen pendek, solid, garis lurus, di mana
pengalihan kekuatan dipengaruhi oleh kumpulan segitiga dengan suatu komposisi
lengkap yang seimbang/kokoh(stabil), dengan mekanisme tekan & tarik yang
dihubungkan dengan sendi.
Vector Active Structure System atau sistem struktur vektor aktif adalah
sebuah strukrur yang mengalihkan atau menyalurkan gaya eksternal terutama dari
susunan antara unsur tekan dan unsur tarik yang menerus, seperti struktur rangka
batang. Susunan tersebut pada umunya terdiri atas batang-batang yang membentuk

13
struktur yang kok dan statis tertentu. Struktur ini dapat membentuk struktur secara
2 dimensi (garis) atau 3 dimensi (ruang).
Karena susunan segitiga dari batang-batang adalah bentuk yang stabil, maka
susunan itu membentuk struktur stabil dan kaku. Untuk rangka batang yang hanya
memikul beban vertikal. Pada batang tepi atas umumnya timbul gaya tekan, dan
pada batang tepi bawah umumnya timbul gaya tarik. Gaya tarik atau tekan ini dapat
timbul pada setiap batang, yang mungkin saja terjadi pola berganti tarik dan tekan.
Gaya tarik atau tekan yang timbul di dalam rangka batang setiap batangnya
dihubungkan secara sendi sebagai titik-titik penghubung. Pada konstruksi rangka
batang semua titik simpul berfungsi sebagai engsel; sehingga hanya menyalurkan
gaya saja, bukan momen-momen. Pembentukan konstruksi rangka batang ikut
pertimbangan tentang stabilitas rangka batang kokoh yang hanya terdiri dari
segitiga-segitiga saja.
Gaya tekan dan gaya tarik bekerja dalam masing-masing batang untuk
saling menyeimbangkan. Adakalanya batang tarik menahan gaya tekan agar tidak
berpindah tempat. Batang tarik berfungsi untuk membuat batang tetap pada
tumpuanya/tempatnya.

Penyaluran gaya dapat melalui batang tekan, batang tarik, maupun


kombinasi keduanya. Batang tepi atas akan menurunkan beban sehingga batang tepi
bawah harus mengikat pasangan batang tepi atas untuk menahan bergeseran. Akan
tetapi sistem ini juga dapat di balik menurut gambar di atas dengan ciri ciri:
• Terdiri atas bagian-bagian konstruksi desak dan tarik.
• Tersusun dengan suatu pola.
• Dipersatukan dalam system sambungan sendi (hinged joint).
• Membentuk mekanisme, penyaluran gaya dan pemindahan beban pada
jarak yang besar tanpa pendukung di tengah.

14
• Merupakan susunan dari segitiga yang terdiri atas elemen-elemen garis
lurus membentuk segitiga-segitiga.
• Sudut terbaik yang berbentuk 450 – 600 terhadap arah gaya, yang dapat
menyalurkan gaya dengan efektif pada gaya-gaya bervektor kecil.
• Merupakan sistem yang multi komponen.
• Mekanismenya tidak hanya bagi system rangka (truss), tetapi segala
bentuk yang menyalurkan gaya dan dapat memberikan ruang terbuka (open
space).
• Dapat menyalurkan gaya-gaya dalam arah bidang melengkung maupun
3 dimensi.

2.2.1 Flat Truss System


Susunan elemen-elemen linear yang membentuk segitiga atau kombinasi
segitiga yang secara keseluruhan berada di dalam satu bidang tunggal.
• Distribusi tegangan pada titik buhul (joint)

• Bentuk dasar rangka dua dimensi sederhana (truss) pada kondisi


pendukung dan bentuk struktur

15
• Komposisi rangka (truss) dengan rentang lebar (long-spam) dan rentang
pendek (short-spam):
a. Komposisi simetri dengan rangka rentang lebar di tengah.
b. Komposisi simetri dengan rangka rentang lebar pada tepi-tepinya.
c. Komposisi asimetri rangka rentang lebar dan rentang pendek.
d. Sistem rangka datar terdiri dari rangka arch 3 sendi.

• Mekanisme rangka (truss) untuk system struktur lain-lain

16
• Rangka truss rentang panjang dengan kondisi pendukung berbeda

Contoh Penerapan dari system ini terdapat pada Cinepolis Headquarters yang
dirancang oleh KMD Architects.

2.2.2 Curved Truss System


Merupakan kombinasi dari struktur rangka batang rata yang membentuk
lengkungan. System struktur rangka bentang lengkung ini sering disebut juga
system fire work. System ini dapat mendukung beban atap sampai dengan bentang
75 meter, seperti pada hangar bangunan pesawat, stadion olahraga, bangunan
pabrik, dll.

17
Ciri – ciri:
- Dengan penataan bidang lengkung tunggal atau ganda dihasilkan penyaluran
gaya-gaya yang sempurna, sehingga penggabungan penyaluran beban dan
mekanisme penahan tegangan dapat dibentuk.
- Mekanisme penyaluran beban: karena beban mati meningkat, maka batas
kelayakan dapat dijangkau, bentuk-bentuk arah, shell, rangka (frame) dapat
dirancang sebagai sistem rangka (truss).

• Komposisi simetri dengan rangka rentang lebar di tengah

• Daya dukung rangka ruang perismatik

• Deformasi kritis profil penyaluran gaya:


a. Dislokasi lateral pada titik dasar
b. Titik puncak menurun
c. Perubahan sudut profil
d. Lentur tekuk pada sisi-sisinya

18
• Pengaku penyaluran gaya pada rangka truss

• Sistem rangka truss untuk bidang lengkung tunggal

• Sistem rangka truss untuk bidang lengkung ganda

19
• Sistem rangka truss untuk bidang bola

Contoh penerapan dari system ini dapat di jumpai pada Bamboo Sport Hall for
Panyaden International School rancangan Chiangmai Life Cunstruction

20
2.2.3 Space Truss System
Susunan elemen-elemen linear yang membentuk segitiga atau kombinasi
segitiga yang secara keseluruhan membentuk volume 3 dimensi (ruang).Sering
disebut juga sebagai space frame.
Space frame atau sistem rangka ruang adalah sistem struktur rangka tiga
dimensi yang membentang dua arah, di mana batang- batangnya hanya mengalami
gaya tekan atau tarik saja. Sistem tersebut merupakan salah satu perkembangan
sistem struktur batang.
Struktur rangka ruang merupakan susunan modul yang diatur dan disusun
berbalikan antara modul satu dengan modul lainnya sehingga gaya-gaya yang
terjadi menjalar mengikuti modul-modul yang tersusun. Modul ini satu sama lain
saling mengikatkan, sehingga sistem struktur ini tidak mudah goyah.
Berbagai contoh struktur di lapangan yang dapat diidealisasikan menjadi sistem
rangka batang 3-dimensi antara lain adalah :
- Struktur kuda-kuda penyangga atap bangunan yang relatif luas (misalnya
stadion, convention hall, mall, dan hangar pesawat terbang).
- Struktur jembatan rangka berbentang panjang.
- Menara-menara transimisi listrik tegangan tinggi, dan menara telekomunikasi
/pemancar radio.
• Mekanisme pendukung ”space truss”

21
• Sistem rangka truss meruang datar tersusun oleh prisma-prisma persegi

• Sistem rangka truss meruang datar tersusun oleh prisma-prisma segitiga

22
Contoh penerapan system ini dapat dijumpai pada La Helle De Glace Olympique.

2.2.4. Space Frame System


Space frame adalah sistem struktur yang dirakit dari elemen-elemen linear
yang disusun sedemikian rupa agar gaya dapat ditransfer secara tiga dimensi ke
tanah. Dalam beberapa kasus, sistem struktur space frame dapat juga berupa dua
dimensi. Makrostopik space frame sering mengambil bentuk permukaan yang datar
atau melengkung. Sistem struktur space frame juga sering disebut sebagai ‘struktur
berkisi-kisi’, dimana struktur berkisi-kisi adalah sistem struktur dalam bentuk
jaringan elemen. Sistem struktur space frame adalah suatu struktur ringan namun
kaku (rigid) yang dikonstruksikan dari elemen-elemen tiang (truss) yang mengikuti
pola geometris tertentu. Struktur ini mendapatkan kekuatannya dari rigiditas bentuk
segitiga yang membagi-bagi beban dan gaya tarik dan tekan di seluruh anggota
sistem strukturnya.

23
Contoh penerapan untuk system ini adalah Heydar Aliyev Center rancangan Zaha
Hadid.

2.3 SURFACE ACTIVE SYSTEM

Surface Active System atau Sistem Permukaan Aktif adalah sistem yang
memiliki hubungan erat antara bentuk dan sistem konstruksi. Struktur surface
active dapat dibagi menjadi dua yaitu struktur cangkang (Shell) dan struktur lipatan
pelat (folded plates).

Berdasarkan Defnisi Engle (1999) Surface Active System memiliki sistem yang
fleksibel, namun sebaliknya rigid planes tahan terhadap kompresi, ketegangan dan
geser dimana pengalihan kekuatan dipengaruhi oleh resistensi permukaan dan
bentuk permukaan tertentu.

24
2.3.1 Struktur Cangkang / Shell

Struktur Shell dapat didefinisikan sebagai struktur melengkung yang


menyebarkan bebannya kepada lebih dari dua arah untuk dapat menopangnya. data
cangkang shell diambil dari bentuk-bentuk yang ada di alam yaitu bentuk cangkang
telur, kepiting, keong dsb. Sifat dari bentuk tersebut tipis, kaku, melengkung tapi
kokoh, ditiru manusia dalam pembuatan struktur untuk bangunan yang
membutuhkan ruang besar.

Cangkang Shell adalah bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis
sertamempunyai permukaan lengkung. Gaya yang bekerja pada struktur shell
sebagian besar merupakan murni tegangan dan tekanan. Gaya-gaya yang harus
didukung dalam struktur cangkang disalurkan secara merata melalui permukaan
bidang sebagai gaya-gaya membran yang diserap oleh elemen strukturnya.

Gaya-gaya disalurkan melalui permukaan bidang sebagai gaya-gaya normal


dan dengan demikian tidak terdapat gaya lintang dan momen lentur. Struktur shell
diperhitungkan untuk memikul tegangan-tegangan langsung berupa tekan dan tarik
dan geser.

Persyaratan Struktur 2 cangkang Shell Suatu struktur shell harus mempunyai


tiga syarat& yaitu sebagai berikut :

1. Harus memiliki bentuk lengkung& tunggal& maupun ganda (single or


double curved.
2. Harus tipis terhadap permukaan atau bentangannya.
3. Harus dibuat dari bahan yang keras, kuat, ulet dan tahan terhadap tarikan
dan tekanan.

Prinsip pembebanan dalam sebuah shell dapat dibagi menjadi :

1. Lokal, yang menentukan geometri dari permukaan segera di sekitar suatu


titik.
2. Umum atau keseluruhan, yang menerangkan bentuk dari permukaan sebagai
suatu keseluruhan.

25
Berdasarkan kelengkungan Struktur Shell ini dapat dibagi menjadi dua jenis
yaitu struktur yang memiliki satu lengkungan (Singly curved) dan struktur yang
memiliki dua lengkungan (Doubly curved).

1. Single curvature shell

Melengkung pada satu sumbu linier dan merupakan bagian dari silinder atau
kerucut yang berupa barrel vaults (kubah tong) dan conoid shells (cangkang
kerucut).

Single curvature shell termasuk developable surface. Developable surface


sendiri maksudnya adalah struktur melengkung yang dapat dibuat menjadi bentuk
rata tanpa merobek atau merenggangkannya.

Bangunan di samping merupakan


contoh bangunan yang berbentuk
barrel/tong yang merupakan bagian dari
single curvature shell.

26
2. Double curvature shell

Memiliki dua lengkungan dan termasuk bagian dari sphere (bola), atau revolusi
hiperboloid.

Double curvature shell dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu Synclastic dan
Antyclastic.

Cangkang Synclastic merupakan cangkang yang memiliki dua lengkungan.


Kedua lengkungan tersebut memiliki arah lengkung yang sama. Contoh dari
cangkang synclastic adalah bentuk dome.

Sifat struktur pada bentuk dome ini


yaitu memiliki tekanan di mana-mana,
baik dari garis lengkungannya (arch)
maupun dari garis lingkarannya (hoop)
seperti pada gambar di samping.

27
Gambar di atas adalah contoh bangunan bentang lebar yang menggunakan
struktur dome.

Cangkang Antyclastic juga merupakan cangkang yang memiliki dua


lengkungan, tapi kedua lengkungan itu menghadap ke arah yang berbeda. Contoh
dari cangkang antyclastic adalah bentuk conoid, hyperboloid, dan hyperbolic
paraboloid.

Conoid hyperboloid hyperbolic paraboloid

28
Berdasarkan bentuk terjadinya, shell dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Rotational Surface (bidang putaran)


Yaitu bidang yang diperoleh bilamana suatu garis lengkung yang datar
diputar terhadap suatu sumbu. Shell dengan permukaan rotational dapat
dibagi 3 yaitu Spherical Surface, Elliptical Surface, dan Parabolic Surface.

2. Transitional Surface (bidang geseran)


Yaitu bidang yang diperoleh dengan garis lengkung yang datar digeser
sejajar diri sendiri terhadap garis lengkung yang datar lainnya. Shell
dengan translational dibagi 2 yaitu Cylindrical Surface dan Elliptical
Surface.

3. Translational Surface
Yaitu bidang yang diperoleh dengan garis lengkung yang datar digeser
sejajar diri sendiri terhadap garis lengkung yang datar lainnya. Shell
dengan translational dibagi menjadi Hyperbolic, Parabloid, dan Conoid.

29
Penyaluran Beban pada Struktur Shell

Kulit cangkang yang tipis dapat memikul suatu beban lembat dengan tegangan-
tegangan membran dan bahwa tegangan-tegangan membran, yang dikerahkan
didalam suatu kullit cangkang terutama tergantung kepada kondisi-kondisi
tumpuan perbatasannya. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menimbulkan
tegangan membran murni didalam cangkang antar lain

 Gaya-gaya reaksif pada perbataasan kulit cangkang harus sama dan


berlawanan dengan gaya-gaya membran pada perbatasan yang ditimbulkan
oleh beban.
 Tumpuan harus mengijinkan perbatasan kulilt cangkang untuk mengalami
perindahan yang ditimbulkan oleh regangan membran.

Jika salah satu atau keduanya tidak terpenuhi, maka akan timbul tegangan lentur
didalam struktur cangkang yang disebabkan oleh :

a. Gaya meridional
merupakan gaya internal pada cangkang aksimetris yang terbagi rata dan
dinyatakan dalam gaya per satuan luas.
b. Gaya-gaya melingkar
dinyatakan sebagai gaya persatuan panjang yang dapat diperoleh dengan
meninjau keseimbangan dalam arah transversal.
c. Distribusi gaya
distribusi gaya melingkar dan meredional dapat diperoleh dengan memplot
persamaan kedua gaya tersebut. Gaya meredional selalu bersifat tekan,
sementara gaya melingkar mengalami transisi pada sudut 51o49’ diukur
dari garis vertikal.
d. Gaya terpusat
beban ini harus dihindari dari struktur cangkang.
e. Kondisi tumpuan
kondisi ini sangat memengaruhi perilaku dan desain struktur. Secara ideal
tumpuannya tidak boleh menimbulkan momen lentur pada permukaan
cangkang. Jadi kondisi jepit harus dihindari. Menggunakan hubungan

30
sendi sama saja dengan memberikan gaya pada tepi cangkang, yang berarti
akan menimbulkan momen lentur.

Contoh bangunan :

Opera House Sydney

Atap pada bangunan menerapkan sistem shell free form. Dimana bentuk shell
yang ada tidak mengikuti pola geometri tetapi terikat secara struktural.

Shell pada Sydney Opera House terbentuk dari proses rotasional kearah vertikal
dengan lengkung 2 arah (vertikal dan horizontal)/ double curved shell denegan
permukaan lengkung sinklastik.

2.3.2 Folded Plates Structure/ Struktur Lipatan Pelat

FOLDED
PLATES

PRISMATIC PYRAMIDAL
FOLDED FOLDED

31
Struktur lipatan adalah bentuk yang terjadi pada lipatan bidang-bidang datar
dimana kekakuan dan kekuatannya terletak pada keseluruhaan bentuk itu sendiri
Bentuk lipatan ini mempunyai kekakuan yang lebih dibandingkan dengan bentuk-
bentuk yang datar dengan luas yang sama dan dari bahan yang sama pula.

Prinsip dasar Semakin banyak lipatan maka semakin kuat struktur yang
menopang beban. transfer beban dalam struktur lipat terjadi melalui kondisi
struktural dari pelat (beban tegak lurus terhadap bidang tengah) atau melalui kondisi
struktural dari paralel (slab load ke pesawat).

Ciri yang membedakan struktur lipatan pelat adalah kemudahan dalam


pembentukan permukaan bidang. Struktur ini dapat dibentuk dengan biaya yang
sama dengan pelat horizontal dan memiliki baja dan beton yang jauh lebih sedikit
untuk bentang yang sama.

komponen utama dalam struktur pelat lipat terdiri dari:

1. Pelat miring.

2. Pelat tepi sebagai pengeras/pembuat kaku pelat yang lebar.

3. Pengeras/pembuat kaku menyalurkan beban ke penopang dan menahan


pelat tetap sejajar.

4. Kolom untuk menyangga struktur.

Berikut beberapa contoh bentuk struktur lipatan pelat:

Basic Folded Plate 3 Segmen Folded Plate Z Shell

32
Canopies Folded Plate Truss Tapered Folded Plates

Material yang digunakan dalam pembuatan struktur ini adalah material beton.
Beton dipakai karena bahannya fleksibel bila dicampur dengan air menjadi mudah
dibentuk. Bagian kecil dari batang penguat dapat dengan mudah ditekuk mengikuti
lengkungan cangkang. Membrannya bertindak sebagai cangkang kaku yang kuat
yang berfungsi sebagai struktur dan penutup bangunan.

1. Prismatic folded structure system

 Folded Plate 2 segmen


Komponen dasar dari struktur folded plate terdiri dari plat miring&
plat tepi yang digunakan untuk menguatkan plat yang lebar& pengaku
untuk membawa beban ke penyangga dan menyatukan plat& serta kolom
untuk menyangga struktur.

33
 Folded Plate 3 segmen
Pengaku terakhirnya berupa rangka yang lebih kaku dari pada balok
penopang bagian dalam. Kekuatan dari reaksi plat di atas rangka kaku
tersebut akan cukup besar dan di kolom luar tidak akan diseimbangkan.

 Bentuk Z
Masing-masing unit di atas mempunyai satu plat miring yang lebar
dan dua plat tepi yang diatur dengan jarak antara unit untuk jendela. Bentuk
ini disebut shell dan sama dengan louver yang digunakan untuk ventilasi
jendela. Bentuk ini adalah bentuk struktur yang kurang efsien karena tidak
menerus dan kedalaman efektifnya lebih kecil dari pada kedalaman
vertikalnya.

 Dinding yang menerus


Dinding yang menerus dengan plat Pada struktur ini & dinding
merupakan konstruksi beton yang miring. Dinding didesain menerus

34
dengan plat atap. Kolom tidak dibutuhkan di pertemuan tiap-tiap panel
dinding karena dinding ditahan di ujung atas.

 Kanopi
Bentuk ini digunakan untuk kanopi kecil dientrance bangunan.
Struktur ini mempunyai empat segmen. Pengaku struktur disembunyikan di
permukaan atas sehingga tidak terlihat dan plat (shell akan muncul untuk
menutup dari kolom vertikal. Di dinding bangunan harus ada juga pengaku
struktur tersembunyi di konstruksi dinding.

 Folded Plate yang meruncing ke ujung (Tapered Folded Plate)


Struktur ini dibentuk oleh elemen-elemen runcing. Berat plat di
tengah bentang merupakan dimensi kritis untukkekuatan tekukan. Struktur
ini tidak efsien dan tidak cocok untuk bentang lebar karena kelebihan beban
untuk bentang lebar.

35
 Folded plate penyangga tepi (Edge Supported Folded Plate)
Pada struktur ini, plat tepi dapat dikurangi dan struktur atap dapat dibuat
terlihat sangat tipis jika plat tepi ditopang oleh rangkaian kolom.

 Folded Plate Truss


Terdapatnya ikatan pada sisi horizontal yang melintang di sisi lebar hanya
ditepi bangunan. Hal ini memungkinkan folded plate digunakan pada
bentang lebar dengan pertimbangan struktural yang matang.

36
 Rangka Kaku Folded Plate
Sebuah lengkung dengan segmen lurus biasanya disebut rangka kakut
Struktur ini tidak efsien untuk bentuk kurva lengkung karena momen tekuk
lebih besar.

2.3.3 Pyramidal Folded Structure System

Bentuk Pyramidal yaitu bentuk lipatan yang terdiri dari bidang lipatan yang
berbentuk segitiga.

Contoh Bangunan folded plate structure :

Hindustan Lever Pavilion

37

Anda mungkin juga menyukai