Anda di halaman 1dari 16

Tsaniya Sholihah 3415161372 Pendidikan Biologi A 2016

FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI

A. Tujuan
1. Mengetahui macam-macam alat pernapasan ikan
2. Mengetahui tipe-tipe gelembung renang ikan
3. Membuktikan respirasi memerlukan O2 dan menghasilkan CO2
4. Mengetahui permeabilitas paru-paru terhadap gas
5. Mengetahui perbedaan alat pernapasan pada ikan-ikan yang dipraktikumkan

B. Kajian Pustaka
Bernafas merupakan salah satu ciri dan aktivitas makhluk hidup. Istilah
pernapasan sering disamakan dengan istilah respirasi, walau sebenarnya kedua istilah
tersebut secara harfiah berbeda. Pernapasan berarti menghirup dan menghembuskan
napas. Bernapas berarti memasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan
mengeluarkan udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan luar. Sedangkan respirasi
berarti suatu proses pembakaran (oksidasi) senyawa organik bahan makanan di dalam sel
untuk memperoleh energi (George, 2005).
Seluruh deret peristiwa yang dimulai dengan pengisapan udara luar dan berakhir
dengan oksidasi sel, termasuk pengeluaran CO2 ke udara luar disebut pernapasan. Fungsi
darah mengangkut oksigen dan karbondioksida. Pengangkutan oksigen dan
karbondioksida antara paru-paru dengan sel-sel tubuh oleh darah, dan oksidasi sel,
disebut pernapasan dalam. Oksigen masuk lebih dulu melalui mulut/hidung, pharynx,
glottis, trachea, bronchus, dan paru yang selanjutnya oleh darah akan disampaikan ke sel-
sel/jaringan tubuh, sedangkan karbondioksida akan keluar melalui jalan kebalikannya.
Tujuan pernapasan ialah mengambil oksigen dari udara luar untuk keperluan oksidasi sel
dan mengeluarkan karbondioksida (sebagai sisa oksidasi sel) ke udara luar (Muchtamadji,
2000).
Pertukaran gas oksigen dan karbondioksida dalam tubuh makhluk hidup disebut
pernafasan atau respirasi. O2 dapat keluar masuk jaringan melalui difusi. Pada dasarnya
metabolisme yang normal dalam sel-sel makhluk hidup memerlukan oksigen dan
Tsaniya Sholihah 3415161372 Pendidikan Biologi A 2016

karbondiokdisa. Pada hewan vertebrata terlalu besar untuk dapat terjadinya interaksi
secara langsung antara masing-masing sel tubuh dengan lingkungan luar tubuhnya. Untuk
itu organ-organ tertentu yang bergabung dalam sistem pernafasan dikhususkan untuk
melakukan pertukaran gas pernafasan bagi keperluan seluruh sel tubuhnya (Isnaeni,
2006).
Organ respirasi pada setiap individu berbeda tergantung pada habitat dan cara
hidupnya. Hewan akuatik memiliki organ pertukaran gas yang khusus yang disebut
insang. Organ respirasi pada hewan terestrial berbeda dengan hewan akuatik. Organ-
organ tersebut diantaranya paru-paru difusi, paru-paru buku, trakea, paru-paru alveolar,
dan paru-paru sempurna (Jumhana, 2006). Respirasi sangat berkaitan dengan proses
metabolisme dalam tubuh. Laju metabolisme adalah jumlah total energi yang diproduksi
dan dipakai oleh tubuh per satuan waktu (Seeley, 2002).
C. Metodologi
1. Alat
Alat bedah dan papan bedah, alat suntik, alat bedah dan tali, alat bedah, papan
bedah, benang halus, dan gelas kimia 100 mL.
2. Bahan
Ikan sapu-sapu besar, ikan lele, ikan gabus, ikan mas, ikan gurame, belut, dua
ekor katak, metylen biru, NaCl 0.7% dan air kapur
3. Cara Kerja
a. Pengamatan Alat Pernapasan Ikan
1) Bedah tutup insang (operculum) dan amati organ tambahan pernapasan di
atas insang. Adakah labirin pada ikan tersebut?
2) Kemudian bedah bagian perut ikan tersebut secara hati-hati dan amati
gelembung renangnya (ductus pneumaticus). Bagaimana bentuk
gelembung renang ikan tersebut? Termasuk tipe fisostomus atau
fisoklistus?
b. Pengamatan Oksidasi Jaringan
Buat campuran metylen biru dan larutan garam fisiologis (0.7% NaCl)
dengan perbandingan 1 : 1000. Injeksikan 2 ml metylen biru ke dalam saccus
lymphaticus dorsalis katak. Sebagai bahan perbandingan, sediakan seekor
Tsaniya Sholihah 3415161372 Pendidikan Biologi A 2016

katak sebagai kontrol (tidak diberi perlakuan). Coba buktikan bahwa respirasi
memerlukan O2 dan menghasilkan CO2.

Dengan adanya oksidasi yang cepat metylen biru menjadi tak berwarna.
Setelah 30 menit bunuhlah katak itu dan dengan segera periksalah berbagai
jaringan dan organ: saraf, darah, otot, pankreas, hati, jantung dan ginjal.

Apabila jaringan mulai mati, maka warna biru akan kembali terlihat dengan
tidak diproduksinya CO2. Buat kesimpulan! Bandingkanlah dengan warna
pada katak kontrol.
c. Permeabilitas Paru-Paru terhadap Gas
1) Bedahlah katak. Tekan kedua paru-paru sehingga kempis. Kemudian
ikatlah dengan benang halus paru-paru katak di daerah bronkus.
Potonglah paru-paru yang diikat tadi di daerah trakea. Usahakan jangan
sampai paru-paru bocor. Letakan pemberat dan kemudian masukan ke air
kapur.
2) Perhatikan perubahan-perubahan yang terjadi pada paru-paru tersebut.
Uraikan dan jelaskan perubahan yang terjadi.

D. Hasil
1. Pengamatan Alat Pernapasan Ikan
Gelembung
Ikan Insang Labirin
Renang
Sapu-sapu Terdiri dari 3 Tidak ada fisostomus
filamen tipis
Lele Terdiri dari 1 berbentuk seperti Tidak ada
filamen karang dengan 2
percabangan utama
Gabus Terdiri dari 4 Terletak di atas Tidak ada
filamen insang
Mas terdiri dari 4 Tidak ada fisostomus
Tsaniya Sholihah 3415161372 Pendidikan Biologi A 2016

filamen, terdapat
rigi-rigi dan
lengkung ingsang
Gurame Terdiri dari 4 berbentuk seperti Tidak ada
filamen bunga karang
Belut Terdiri dari 1 Tidak ada Tidak ada
filamen

2. Pengamatan Oksidasi Jaringan


Dengan Metylen Biru Kontrol
Jaringannya menjadi Jaringan memiliki warna
berwarna biru, merah, merah cerah
hingga kuning kebiruan

3. Permeabilitas Paru-Paru terhadap Gas


Sebelum Dimasukkan Air Kapur Setelah Dimasukkan Air Kapur
kempis, berwarna merah dan tidak Mengembang, mengapung di air kapur
terdapat gelembung sirih, berwarna merah pucat, dan keluar
gelembung yang berwarna kecoklatan
Tsaniya Sholihah 3415161372 Pendidikan Biologi A 2016

E. Pembahasan
1. Pengamatan Alat Pernapasan Ikan
a. Ikan Sapu-sapu

Gambar 1 dan 2. Insang dan Gelembung Renang Ikan Sapu-Sapu

Alat pernafasan primer pada ikan sapu-sapu adalah insang. Tiap


lembaran insang terdiri dari sepasang filamen dan tiap filamen terdiri dari
lamella. Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler
yang memungkinkan O2 dan CO2 berdifusi masuk dan keluar dari insang.
Insang berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah.
Ikan sapu-sapu memiliki alat pernapasan tambahan yang berupa
gelembung renang. Gerakannya memutar searah pembuluh darah. Gelembung
renangnya bisa kembang kempis. Gelembung renang berwarna putih bening
dengan tipe physostomus, yaitu gelembung renang yang berhubungan dengan
saluran pencernaan (esophagus).
Gelembung renang tersambung ke labirin telinga bagian dalam dengan
weberian, struktur bertulang yang berasal dari tulang belakang, yang
memberikan informasi yang tepat tentang tekanan air dan kedalaman serta
meningkatkan pendengaran. Gelembung renang merupakan organ internal
yang dipenuhi oleh gas yang berfungsi memberi kemampuan ikan untuk
mengendalikan daya apung sehingga mampu menghemat energi untuk
berenang. Fungsi lain gelembung renang adalah digunakan sebagai ruang
beresonansi untuk memproduksi atau menerima suara. Selain itu gelembung
renang juga berfungsi sebagai organ respiratori khusus untuk jenis
physostomus. Udara yang merupakan isi dari gelembung renang terdiri dari
campuran nitrogen, oksigen, dan karbondioksida.
Tsaniya Sholihah 3415161372 Pendidikan Biologi A 2016

b. Ikan Lele

Gambar 3. Insang Ikan Lele Gambar 4. Labirin Ikan Lele

Alat pernafasan primer pada ikan lele adalah insang. Tiap lembaran
insang terdiri dari sepasang filamen dan tiap filamen terdiri dari lamella. Pada
filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler yang
memungkinkan O2 dan CO2 berdifusi masuk dan keluar dari insang. Insang
berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Pada ikan lele insangnya
merah pekat dan filamen pendek . Warna merah pada insang ini disebabkan
karena adanya pembuluh darah yang membawa darah kaya akan oksigen
sehingga menyebabkan viskositas darah yang rendah. Hal tersebut
dikarenakan, ikan lele hidup di air yang miskin O2.
Ikan lele memiliki alat pernapasan tambahan berupa labirin. Labirin
merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan
sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Struktur yang berlipat-lipat
berfungsi memperluas permukaan respirasi. Labirin ini berfungsi menyimpan
cadangan O2 sehingga ikan lele tahan pada kondisi yang kekurangan O2. Pada
ikan lele, labirin berbentuk seperti bunga karang. Labirin kaya dengan kapiler
darah. Alat ini terletak di dalam ruangan sebelah atas insang. Pada ikan lele
tidak terdapat gelembung renang.
c. Ikan Gabus

Gambar 5 dan 6. Insang pada Ikan Gabus


Tsaniya Sholihah 3415161372 Pendidikan Biologi A 2016

Alat pernafasan primer pada ikan gabus adalah insang. Tiap lembaran
insang terdiri dari sepasang filamen dan tiap filamen terdiri dari lamella. Ikan
gabus memiliki 4 filamen. Pada filamen terdapat pembuluh darah yang
memiliki banyak kapiler yang memungkinkan O2 dan CO2 berdifusi masuk
dan keluar dari insang. Insang berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah.
Ikan gabus memiliki alat pernapasan tambahan yang berupa labirin. Ikan
gabus mempunyai alat bantu pernapasan (breating organ) yaitu labirin,
terletak di bagian atas insang, berfungsi untuk menghirup udara dari atmosfer.
Organ labirin bernama divertikula yang terletak di bagian atas insang yang
memungkinkan menyerap oksigen dari udara sehingga mampu hidup di
tempat yang kekurangan air.

d. Ikan Mas

Gambar 7. Insang Ikan Mas Gambar 8. Gelembung Renang Ikan Mas


Alat pernafasan primer pada ikan mas adalah insang. Tiap lembaran
insang terdiri dari sepasang filamen dan tiap filamen terdiri dari lamella.
Insang terdiri dari 4 filamen dan terdapat rigi-rigi dan lengkung insang. Pada
filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler yang
memungkinkan O2 dan CO2 berdifusi masuk dan keluar dari insang. Insang
berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Insang ikan emas tersimpan
dalam rongga insang yang terlindung oleh tutup insang (operkulum).
Ikan mas memiliki alat pernapasan tambahan yang berupa gelembung
renang. Gelembung renang berwarna putih bening dengan tipe physostomus,
yaitu gelembung renang yang berhubungan dengan saluran pencernaan
(esophagus). Gelembung renang merupakan organ internal yang dipenuhi
oleh gas yang berfungsi memberi kemampuan ikan untuk mengendalikan
daya apung sehingga mampu menghemat energi untuk berenang. Fungsi lain
gelembung renang adalah digunakan sebagai ruang beresonansi untuk
memproduksi atau menerima suara. Selain itu gelembung renang juga
berfungsi sebagai organ respiratori khusus untuk jenis physostomus. Udara
yang merupakan isi dari gelembung renang terdiri dari campuran nitrogen,
oksigen, dan karbondioksida.
Tsaniya Sholihah 3415161372 Pendidikan Biologi A 2016

e. Gurame

Gambar 9. Insang Ikan Gurame Gambar 10. Labirin Ikan Gurame


Alat pernafasan primer pada ikan gurame adalah insang. Tiap lembaran
insang terdiri dari sepasang filamen dan tiap filamen terdiri dari lamella. Pada
filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler yang
memungkinkan O2 dan CO2 berdifusi masuk dan keluar dari insang. Insang
berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah.
Ikan sapu-sapu memiliki alat pernapasan tambahan yang berupa Labirin
berbentuk seperti bunga karang dengan lekukan-lekukan karena ukuran
kepala yang relative besar sehingga bentuk labirinnya relative melebar.
Labirin-labirin ini keras, dan warnanya lebih terang dibanding labirin pada
ikan lele karena habitatnya tidak terlalu miskin oksigen sehingga eritrosit
yang dibutuhkan tidak sebanyak pada ikan lele. Labirin pada ikan gurame
lebih keras daripada insangnya. Labirin inilah yang memungkinkan gurame
dapat mengirup langsung oksigen bebas dari udara, sehingga dapat hidup di
perairan yang kandungan oksigennya rendah. Itu sebabnya, gurame yang
hidup di perairan yang miskin oksigen selalu tampak muncul ke permukaan
dan menyembulkan kepalanya ke atas permukaan air.
f. Belut
Tsaniya Sholihah 3415161372 Pendidikan Biologi A 2016

Gambar 11. Insang lele


Alat pernafasan primer pada belut adalah insang. Tiap lembaran insang
terdiri dari sepasang filamen dan tiap filamen terdiri dari lamella. Insangnya
hanya terdiri dari 1 filamen. Pada filamen terdapat pembuluh darah yang
memiliki banyak kapiler yang memungkinkan O2 dan CO2 berdifusi masuk
dan keluar dari insang. Insang berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah.
Belut memiliki alat pernapasan tambahan yaitu kulit tipis yang berlendir.
Alat tersebut berfungsi untuk menyerap oksigen secara langsung dan udara,
selain insangnya yang digunakan untuk menghirup oksigen di dalam air.
Organ pernapasan tambahan pada belut biasanya terdapat pada ikan yang
hidup di perairan yang minim oksigen, seperti ikan yang hidup di perairan
bersuhu tinggi, air tenang, atau perairan yang miskin oksigen akibat adanya
penguraian bahan organik. Sering kali belut menampakkan sebagian tubuhnya
di luar air dan membiarkan bagian ekornya saja yang berada di dalam air, hal
ini berarti kapiler-kapiler darah pada kulitnya (cutane) membantu dalam
pernapasan.

2. Pengamatan Oksidasi Jaringan

Gambar 11. Tidak disuntikkan metilen biru Gambar12. Disuntikkan metilen biru
Praktikum oksidasi jaringan pada katak menggunakan metilen biru sebagai
indikator bahwa telah terjadi oksidasi jaringan pada katak. Sebelum melakukan
penginjeksian, metilen biru dicampur dengan NaCl. Pencampuran antara metilen
biru dengan NaCl dilakukan karena adanya NaCl dalam tubuh katak sehingga
metilen biru dapat larut dalam cairan tubuh katak. Jadi NaCl berfungsi sebagai
perantara mengalirnya metilen biru ke jaringan tubuh katak.
Penginjeksian metilen biru+NaCl dilakukan pada bagian saccus lymphaticus
dorsalis. Penginjeksian dilakukan di bagian tersebut karena saccus lymphaticus
katak mempunyai ukuran yang lebih besar bila dibandingkan dengan bagian lain
sehingga memudahkan praktikkan menginjeksikan metilen biru untuk masuk ke
Tsaniya Sholihah 3415161372 Pendidikan Biologi A 2016

dalam jaringan tubuh katak. Selain itu, tujuan penginjeksian dilakukan di saccus
lymphaticus adalah untuk mengurangi resiko kematian pada katak karena
percobaan ini dilakukan saat katak dalam keadaan setengah sadar sehingga
metilen biru dan NaCl dapat dialirkan ke seluruh jaringan tubuh melalui
pembuluh darah.
Pada kantung limfa ada banyak jalan (saluran) sehingga ketika cairan
disuntikkan pada kantung limfa maka cairan tersebut akan menyebar dengan cepat
dan memudahkan proses oksidasi jaringan didalamnya. Kantung limfa ini
memiliki afinitas lebih tinggi sehingga oksigen diikat oleh hemoglobin lalu
oksigen masuk di sepanjang pembuluh darah. Ketika metilen biru disuntikkan,
menyebabkan metilen biru yang diikat oleh hemoglobin bukan oksigen. Maka
metilen biru masuk ke pembuluh darah kemudian masuk ke eritrosit dan diikat
oleh hemoglobin membentuk metilen hemoglobin. Setelah 30 menit, diketahui
bahwa Metilen biru yang beredar ke seluruh jaringan berada di saccus
lymphaticus akan beredar ke jantung dan masuk ke dalam pembuluh darah dan
beredar ke seluruh organ dan jaringan melalui pembedahan.
Berdasarkan hasil pengamatan, warna dari berbagai jaringan katak antara
katak dengan perlakuan pemberian metilen biru +NaCl berbeda dengan katak
yang tidak diberikan perlakuan apapun (kontrol). Pada waktu pos mortal, seluruh
jaringan di katak kontrol memiliki warna merah cerah, sedangkan pada katak
perlakuan hampir semua jaringan-jaringannya mengalami perubahan warna
menjadi biru, merah, hingga kuning kebiruan.
Perubahan warna terjadi karena tekanan O2 dalam darah menurun sehingga
ikatan HbO2 terurai. Selain itu pada kantung limfe memiliki afinitas lebih tinggi
sehingga oksigen diikat oleh hemoglobin lalu oksigen masuk ke sepanjang
pembuluh darah. Metilen biru memiliki afinitas lebih tinggi daripada gas oksigen
terhadap hemoglobin. Sehingga ketika disuntikkan metilen biru, yang diikat oleh
hemoglobin bukan oksigen tetapi metilen biru. Sementara itu, warna organ-organ
pada katak control tetap merah segar, karena oksigen dapat berikatan dengan
hemoglobin dalam eritrosit membentuk oksihemoglobin. Hemoglobin adalah
suatu pigmen (berwarna merah) karena berikatan dengan oksigen dan berwarna
biru apabila mengalami deoksigenasi.
Dengan demikian, darah arteri yang teroksigenasi sempurna tampak merah,
dan darah vena yang telah kehilangan sebagian oksigennya di jaringan
memperlihatkan rona kebiruan. Di pembuluh darah, metilen biru yang memiliki
afinitas (daya ikat) yang lebih tinggi dibandingkan oksigen menyebabkan
terbentuknya ikatan metHb (methemoglobin) sehingga warna organ menjadi
kebiruan. Itulah tandanya bahwa telah terjadi deoksidasi jaringan, karena suplai
oksigen di jaringan berkurang drastis akibat penambahan metilen biru. Metilen
biru yang telah masuk pembuluh darah akan masuk ke eritrosit dan diikat oleh
Tsaniya Sholihah 3415161372 Pendidikan Biologi A 2016

hemoglobin dan membentuk metilenhemoglobin (MetHb) dengan persamaan


reaksi sebagai berikut:
HbO2 Hb + O2
Hb + Met MetHb
Metilen biru yang diikat oleh hemoglobin akan diserap ke jaringan,
sehingga akan terjadi kematian jaringan (hipoksia) karena jaringan kekurangan
oksigen sehingga tidak dapat memproduksi energi, maka kemampuan sel eritrosit
semakin lama semakin tidak dapat mempertahankan ikatan Hb dengan metilen
biru menyebabkan organ menjadi warna biru. Hipoksia adalah kekurangan O2 di
tingkat jaringan. Ketika campuran metilen biru dan hemoglobin pecah maka
hemoglobin akan masuk ke pembuluh darah sehingga peredaran darah tidak dapat
bekerja secara maksimal dan melepaskan metilen biru ke pembuluh darah dan
proses oksidasi jaringan pun terhenti, 15 menit kemudian setelah pos mortal,
terlihat warna jaringan semakin pucat karena proses oksidasi jaringan terhenti.

3. Permeabilitas Paru-Paru terhadap Gas

Gambar 13. Paru-Paru Sebelum Direndam

Gambar 14. Paru-Paru Sedang Direndam


Tsaniya Sholihah 3415161372 Pendidikan Biologi A 2016

Gambar 15. Paru-Paru Setelah Direndam


Paru yang digunakan adalah paru katak yang terdiri dari dua paru (di
sebelah kanan dan di sebelah kiri tubuh katak). Paru katak berwarna merah muda
ketika diambil dari besar laju aliran udara, karena udara terus mengalir sampai
tekanan intra alveolus seimbang dengan tekanan atmosfer. Sel-sel alveolus
mengeluarkan suatu zat yang dinamakan surfaktan paru, suatu fosfolipoprotein
yang berada di antara molekul-molekul air dan menurunkan tegangan permukaan,
sehingga compliance paru dapat meningkat dan mencegah kecenderungan
alveolus untuk kolaps. Maka dari itu, ketika paru katak dimasukkan kedalam air
kapur yang memiliki banyak gas CO2 tidak membuat paru katak menjadi kolaps.
Setelah paru katak menjadi mengembang, air kapur menjadi cukup bening
karena gas CO2 didalam air kapur telah masuk kedalam alveolus secara difusi.
Sehingga hanya tertinggal sedikit CO2 didalam air kapur serta terbentuk endapan
Ca(OH)2.
CaCO3 (s) + H2O (l) → H2CO3 (l) + Ca(OH)2 (l)
H2CO3 (l) → H2O (l) + CO2 (g)
Paru katak tersusun atas jaringan epitel pipih selapis, sehingga bisa terjadi
pertukaran gas melalui membran paru yang tersusun dari jaringan tersebut.
Setelah paru ditekan, paru katak yang diikatkan dengan benang halus di daerah
bronkus bertujuan agar aliran darah dari pembuluh darah tidak mengalir ke dalam
paru dan tercipta tekanan udara antara lingkungan dengan bagian dalam paru.
Paru yang sudah diikatkan dipotong pada bagian atasnya untuk dimasukkan ke
dalam air kapur (larutan CaCO3).
Tsaniya Sholihah 3415161372 Pendidikan Biologi A 2016

Air kapur terlihat lebih keruh dan adanya gelembung, menandakan adanya
CO2 setelah ditiup oleh praktikan. Setelah dimasukkan, ternyata paru katak
menjadi mengembang. Hal ini karena, adanya perbedaan tekanan parsial gas CO2
antara di dalam air kapur dengan di dalam paru. Tekanan parsial ini tidak terlalu
beda jauh, karena gas yang terdapat di dalam air kapur ada yang menguap ke
udara, tetapi masih tersisa gas yang terlarut didalam air kapur, sehingga tekanan
tetap terjadi walau tidak begitu besar.
Tekanan CO2 pada larutan CaCO3 (air kapur) lebih besar dibandingkan
dengan tekanan CO2 di dalam alveolus, sehingga CO2 berdifusi dari dalam larutan
CaCO3 ke dalam alveoli sesuai dengan selisih tekanan sehingga paru-paru terlihat
menggembung karena terisi oleh CO2 yang terdapat dalam larutan air kapur.
Serta, paru katak menjadi berwarna merah pucat karena adanya akumulasi CO2 ke
dalam paru.

F. Kesimpulan
1. Alat-alat atau organ pernapasan pada ikan disesuaikan dengan tempat hidupnya.
Ikan lele yang hidup di air yang kurang oksigen memiliki alat pernapasan
tambahan khusus yang berupa labirin. Sedangkan pada ikan sapu-sapu memiliki
alat pernapasan tambahan yang berupa gelembung renang
2. Salah satu tipe gelembung renang ikan adalah tipe physostomus, yang dipenuhi
oleh gas yang berfungsi memberi kemampuan ikan untuk mengendalikan daya
apung sehingga mampu menghemat energi untuk berenang.
3. Respirasi terbukti memerlukan O2 dan menghasilkan CO2, dibuktikan pada
percobaan paru katak dalam air kapur. Setelah paru katak menjadi mengembang,
air kapur menjadi cukup bening karena gas CO2 didalam air kapur telah masuk
kedalam alveolus secara difusi.
4. Membran paru-paru permeabel terhadap oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2)
sehingga dalam proses respirasi, pertukaran antara keduanya dapat berlangsung
secara difusi, yang juga dipengaruhi oleh tekanan antara pembuluh darah yang
mengandung kedua zat tersebut dengan dinding alveolus paru-paru.
5. Ikan mas dan ikan sapu-sapu memiliki gelembung renang dengan tipe fisostomus,
sedangkan ikan lele, belut, ikan gurame, ikan gabus tidak memiliki gelembung
renang. Selain itu ikan yang memiliki alat pernapasan tambahan berupa labirin
Tsaniya Sholihah 3415161372 Pendidikan Biologi A 2016

yaitu, ikan lela dan ikan gurame. Jumlah filamen pada insang ikan yang
dipraktikumkan juga berbeda-beda.

G. Daftar Pustaka

Fried, H. George, George J. 2005. Hademenos. Schaum’s Outlaine Biologi Edisi Kedua.
Jakarta: Erlangga.

Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius.

Jumhana, N. 2006. Konsep Dasar Biologi. UPI PRESS. Bandung.

Muchtamadji M. Ali dan Cecep Habibudin. 2000. Ilmu Faal Dasar. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian
Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III

Seeley, R,R., T.D. Stephens, P. Tate. 2002. Essentials of Anatomy and Physiology 4th.
McGraw-Hill Companies. USA.

LAMPIRAN
Jawaban pertanyaan:
1. Mengapa keluar masuknya O2 dan CO2 dari organ respirasi ke jaringan dan
sebaliknya berlangsung secara difusi? karena organ pernafasan memiliki sifat
yang mendukung proses difusi, yaitu memiliki membran yang bersifat permeabel,
permukaan membran basah, dan memiliki permukaan yang relatif luas.
2. Buatlah kurva disosiasi HbO2?
Tsaniya Sholihah 3415161372 Pendidikan Biologi A 2016

3. Jelaskan secara singkat mekanisme sintesis ATP di dalam sel!


Pada fosforilasi oksidatif terjadi konservasi ADP menjadi ATP. Ini terjadi
dalam gabungan molekul protein yang besar, yang menonjol ke segala arah
melalui bagian dalam membran mitokondria dan menonjolkan kepala seperti
bongkol ke bagian dalam matriks. Molekul ini adalah ATPase, dinamai ATP
sintetase. Dipostulasikan bahwa konsentrasi ion hidrogen yang lebih tinggi di
dalam ruang antara 2 membran mitokondria dan perbedaab potensial listrik yang
kasar yang melintasi bagian dalam membran ini menyebabkan ion hidrogen
mengalir ke dalam matriks mitokondria melalui zat dari molekul ATPase. Dalam
melakukan ini, energi yang berasal dari aliran ion hidrogen digunakan oleh
ATPase. Untuk mengubah ADP menjadi ATP dengan menggabungkan ADP
dengan fosfat, pada waktu yang sama mmbentuk tambahan ikatan fosfat berenergi
tinggi. Kini dapat ditentukan jumlah total molekul ATP yang dibentuk untuk
energi dari satu molekul glukosa, jumlahnya adalah 2 selama glikolisis, 2 selama
siklus asam sitrat dan 34 selama fosforilasi oksidatif. Yang membuat jumlah total
38 molekul ATP terbentuk untuk tiap molekul glukosa yang didegradasi menjadi
CO2 dan air. Jadi 30.000 kalori energi disimpan dalam bentuk ATP, sedangkan
686.000 kalori dikeluarkan selama oksidasi lengkap setiap grm molekul glukosa.
Tsaniya Sholihah 3415161372 Pendidikan Biologi A 2016

Hal ini menggambarkan efisiensi keseluruhan transfer energi sebesar 44%. Sisa
energi sebesar 56% menjadi panas, oleh karena itu tidak dapat digunakan oleh sel
untuk melakukan fungsi spesifik.
4. Sebutkan membran respirasi atau pada bagian apa pertukaran O2 dan CO2
berlangsung pada ikan, katak, reptilia, burung dan mamalia!
a. Ikan: insang, gelembung renang, labirin
b. Katak: kulit, paru-paru (trakhea, bronchus,bronkheoli)
c. Reptil: paru-paru (trachea, bronchus, selat kompleks)
d. Burung: kantong udara (pundit-pundi hawa), paru-paru (trachea, bronchus,
parabronkhus, kapiler-kapiler udara).
e. Mamalia: paru-paru (trakhea, bronchus, bronkheoli, alveoli).

Anda mungkin juga menyukai