Anda di halaman 1dari 5

Taksonomi Bloom Sebelum Revisi

Taksonomi bloom dikemukan oleh B.S Bloom, Bloom membagi atas 3 Ranah
Pengetahuan :
1) Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom,
segala upaya yang menyangkut aktifitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Dalam ranah
kognitif itu terdapat enam jenjang proses berfikir yang hirearki mulai dari jenjang terendah
sampai jenjang yang tertinggi.yang meliputi 6 tingkatan:
a) Pengetahuan (Knowledge), yang disebut C1
Menekan pada proses mental dalam mengingat dan mengungkapkan kembali informasi-
informasi yang telah siswa peroleh secara tepat sesuai dengan apa yang telah mereka peroleh
sebelumnya. Informasi yang dimaksud berkaitan dengan simbol-simbol matematika, terminologi
dan peristilahan, fakta-fakta, keterampilan dan prinsip-prinsip.
Contoh: Sebutkan contoh-contoh dari bilangan prima?
Apakah pembagian pada bilangan bulat bersifat tertutup?
b) Pemahaman (Comprehension), yang disebut C2
Tingkatan yang paling rendah dalam aspek kognisi yang berhubungan dengan
penguasaan atau mengerti tentang sesuatu. Dalam tingkatan ini siswa diharapkan mampu
memahami ide-ide matematika bila mereka dapat menggunakan beberapa kaidah yang relevan
tanpa perlu menghubungkannya dengan ide-ide lain dengan segala implikasinya Contoh :
Jelaskan pengertian dari bilangan rasional dan irrasional?
Dengan menggunakan sifat-sifat yang berlaku pada penjumlahan bilangan bulat,
hitunglah hasil penjumlahan berikut.
23 + (–19) + 37
32 + (–27) + (–43)
(–51) + 75 + 51
–38 + (–45) + (–22)
(–49) + 56 + (–31)
25 + (–17) + (–28)
c) Penerapan (Aplication), yang disebut C3
Kemampuan kognisi yang mengharapkan siswa mampu mendemonstrasikan pemahaman
mereka berkenaan dengan sebuah abstraksi matematika melalui penggunaannya secara tepat
ketika mereka diminta untuk itu. Untuk menunujukan kemampuan tersebut seorang siswa harus
dapat memilih dan menggunakan apa yang telah mereka miliki secara tepat sesuai dengan situasi
yang ada dihadapannya.
Contoh: Tentukan nilai dari √18+√72-√8 =…
Hitunglah nilai n dari 32 x 45 = n, (gunakan hukum yang berlaku pada proses
perkalian).
d) Analisis (Analysis), yang disebut C4
Kemampuan untuk memilih sebuah struktur informasi ke dalam komponen-komponen
sedemikan hingga hirearki dan keterkaitan antar ide dalam informasi tersebut menjadi tampak
dan jelas. Bloom mengidentifikasi tiga jenis analisis yaitu : (1) analisis elemen dan bagian, (2)
analisis hubungan, (3) analisis prinsip-prinsip pengorganisasian. Analisis berkaitan dengan
pemilahan materi ke dalam bagian-bagian, menemukan hubungan antar bagian, dan mengamati
pengorganisasian bagian-bagian.
Contoh : Sebuah kantin sekolah mencatat banyak penjualan minuman kaleng setiap
minggu sebagai berikut: 46, 25, 26, 32, 28, 36, 40, 34, 37, 39, 40, 28. Carilah
median dari data banyak penjualan minuman tersebut
Tentukan modus dan jangkauan
Nilai apakah yang paling tepat untuk menggambarkan penjualan minuman
per minggu tersebut?
e) Sintesis (Synthesis) , yang disebut C5
Kemampuan untuk mengkombinasikan elemen-elemen untuk membentuk sebuah
struktur yang unik dan sistem. Dalam matematika, sintesis melibatkan pengkombinasian dan
pengorganisasian konsep-konsep dan prinsip-prinsip matematika untuk mengkreasikannya
menjadi struktur matematika yang lain dan berbeda dari yang sebelumnya. Salah satu contohnya
adalah memformulasikan teorema-teorema matematika dan mengembangkan struktur-struktur
matematika.
Contoh : Buktikan bahwa cos (𝐴 − 𝐵) = cos 𝐴 cos 𝐵 + sin 𝐴 + sin 𝐵
f. Evaluasi (Evaluation), yang disebut C6
Kegiatan membuat penilaian berkenaan dengan nilai sebuah ide, kreasi, cara, atau
metode. Evaluasi adalah tipe yang tertinggi diantara ranah-ranah kognitif yang lain, mulai dari
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, hingga sintesis.
Contoh : Jelaskan jenis-jenis himpunan bilangan asli beserta contohnya
Keenam jenjang berpikir pada ranah kognitif ini bersifat kontinum dan overlap
(tumpang tindih), dimana ranah yang lebih tinggi meliputi semua ranah yang ada dibawahnya.

2. Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berhubungan dengan sikap dan nilai. Beberapa pakar
mengatakan bahwa, sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya. Bila seseorang memiliki
penguasaan kognitif yang tinggi, ciri-ciri belajar efektif akan tampak pada peserta didik dalam
berbagai tingkah laku. Misalnya; perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar,
menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan hubungan sosial. Ada beberapa
kategori dalam ranah afektif sebagai hasil belajar; (a) Receiving/ attending/ menerima/
memperhatikan. (b) Responding/ menanggapi. (c) Valuing/ penilaian. (d) Organization/
Organisasi. (e) Characterization by a value or value complex/ karakteristik nilai atau internalisasi
nilai.

Receiving/ attending/ menerima/ memperhatikan adalah semacam kepekaan dalam menerima


rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala
dan lain-lain. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, control
dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar. Receiving juga diartikan sebagai kemauan untuk
memperhatikan suatu kegiatan atau suatu objek.

Pada jenjang ini peserta didik dibina agar mereka bersedia menerima nilai-nilai yang diajarkan
kepada mereka dan mereka mempunyai kemauan menggabungkan diri ke dalam nilai itu atau
mengidentifikasi diri dengan nilai itu.

Responding/ menanggapi adalah suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi aktif atau
kemampuan menanggapi, kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengikutsertakan dirinya
secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara.
Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang
datang kepada dirinya.

Valuing/ penilaian, menilai atau menghargai artinya memeberikan nilai atau memberikan
penghargaan terhadap suatu kegiatan atau objek, sehingga apabila kegiatan itu idak dikerjakan
kan memebrikan suatu penyesalan. Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran peserta didik
tidak hanya mau menerima nilai yang diajarkan mereka telah berkemampuan untuk menilai
konsep atau fenomena baik atau buruk.

Organization/ Organisasi yakni pengembangan dari nilai ke dalam suatu sistem organisasi,
termasuk hubungan suatu nilai dengan nilai yang lain, pemantapan dan prioritas nilai yang telah
dimilikinya. Yang termasuk kedalam organisasi ialah konsep tentang nilai, organisasi sistem
nilai dan lain-lain.

Characterization by a value or value complex/ karakteristik nilai atau internalisasi nilai adalah
keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola
kepribadian dan tingkah lakunya. Proses internalisasi nilai telah menempati tempat tertinggi
dalam hierarki nilai.
Ciri-ciri ranah afektif :

a. Sikap
Sikap merupakan kecendrungan untuk bertindak secara suka atau tidak suka terhadap suatu
objek. Sikap dapat dibentuk melalui cara mengamati dan menirukan sesuatu yang positif,
kemudian melalui penguatan serta menerima informasi verbal. Perubahan sikap dapat diamati
dalam proses pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai, keteguhan, dan konsistensi terhadap
sesuatu.

b. Minat
Menurut Getzel (1966), minat adalah suatu disposisi yang terorganisir melalui pengalaman yang
mendorong seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemhaman, dan keterampilan
untuk tujuan perhatian atau pencapaian. Minat memiliki pengaruh yang sangat besar dalam
proses pembelajaran, dengan mengetahui minat peserta didik guru dapat mengarahkan siswanya
dalam pembelajaran. Secara umum minat termasuk karakteristik afektif yang meiliki intesitas
tinggi.

c. Konsep Diri
Menurut Smith, konsep diri adalah eevaluasi yang dilakukan individu terhadap kemampuan yang
dimiliki. Target, arah, dan intesitas konsep diri pada dasarnya seperti ranah afektif lain.
Konsep diri ini penting untuk menentukan jenjang karir siswa, yaitu dengan mengetahui
kekuatan dan kelemahan diri sendiri, dapat dipilh alternatif karir yang tepat bagi peserta didik.

d. Nilai
Menurut Rokeach (1968) merupakan suatu kenyakinan tentang perbuatan, tindakan, atau
perilaku yang dianggap baik dan yang dianggap buruk. Selanjutnya dijelaskan bahwa sikap
mengacu pada suatu organisasi sejumlah kenyakinan sekitar objek spesifik atau situasi,
sedangkan nilai mengacu pada kenyakinan. Oleh karenannay satuan pendidikan harus membantu
peserta didik menemukan dan menguatkan nilai yang bermakna dan signifikan bagi siswa untuk
memperoleh kebahagiaan personal dan memberi kontribusi positif terhadap masyarakat.

e. Moral
Moral berkaitan dengan perasaan salah atau benar terhadap kebahagiaan orang lain atau perasaan
terhadap tindakan yang dilakukan diri sendiri.

Bentuk-bentuk aktivitas dalam pembelajaran matematika


Menerima: Siswa menanyakan perbandingan perbandingan senilai dan perbandingan berbalik
nilai.
Menanggapi: Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru tentang perbandingan senilai.
Menilai: Siswa melengkapi jawaban temannya yang di tampilkan di depan kelas.
Mengelola: Siswa dapat mengubah bilangan persen ke bentuk decimal
Menghayati: Siswa melengkapi catatan matematikanya serta membuat tugas yang diberikan
guru.

3. Ranah Psikomotor
Ranah Psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skiil) atau kemampuan
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Adapun kategori dalam ranah
psikomotor; (a) Peniruan, (b) Manipulasi, (c) Pengalamiahan, (d) Artikulasi.

Rincian dalam domain ini tidak dibuat oleh Bloom, melainkan dibuat oleh para ahli berdasarkan
domain yang dibuat oleh Bloom:
a. Persepsi
b. Kesiapan
c. Respon terpimpin
d. Mekanisme
e. Respon Tampak Kompleks
f. Penyesuian
g. Penciptaan

Anda mungkin juga menyukai