Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH ILMU GULMA

JENIS-JENIS GULMA PADA TANAMAN PANGAN

DOSEN PENGAMPU :
Ir. NYIMAS MYRNA ELSA FATHIA M.P
Prof. Dr. Ir. MAPEGAU M.S.
Ir. HELMI SALIM

DISUSUN OLEH : KELOMPOK I


ARI SATRIA (D1A014012)
SELVY ANDRIANI (D1A014034)
M.RIZKI FERDIANSYAH (D1A014075)
FITRIA (D1A014085)

PEMINATAN AGRONOMI
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan keselamatan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Jenis-jenis Gulma pada Tanaman Pangan”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu sebagai dosen Pembimbing
Mata Kuliah Ilmu Gulma yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, dan
motifasi sampai selesainya makalah ini.
Tidak lupa pula untuk rekan-rekan yang telah banyak membantu di dalam
penyelesaian makalah ini, yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu. Tidak ada
yang pantas diberikan, selain balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa untuk
kemajuan kita semua dalam menghadapi masa depan nanti.
Akhirnya kami sangat mengharapkan agar makalah ini bermanfaat bagi kita
semua baik untuk masa kini maupun untuk masa yang akan datang.

Jambi, September 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................ i
Daftar Isi......................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Tujuan .............................................................................................. 2
Bab II Pembahasan ...........................................................................................
2.1 Pengertian Gulma............................................................................. 3
2.2 Pengertian dan Jenis Tanaman Pangan ............................................ 4
2.2.1 Pengertian Tanaman Pangan ....................................................... 4
2.2.2 Jenis Tanaman Pangan ................................................................ 4
2.3 Akibat yang ditimbulkan Gulma .................................................... 11
2.4 Kompetisi ....................................................................................... 12
2.4.1 Kompetisi Gulma terhadap Tanaman ........................................ 12
2.4.2 Kompetisi Intraspesifik dan Interspesifik ................................. 15
2.5 Periode Kritis ................................................................................. 15
Bab III Penutup ............................................................................................ 18
3.1 Kesimpulan .................................................................................... 18
Daftar Pustaka .............................................................................................. 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perubahan manusia sejak zaman kuno hingga kini selalu tergantung pada
lingkungan.Keperluan akan makanan senantiasa menjadi masalah yang tidak ada
putusnya. Kurang pangan seolah-olah sudah merupakan persoalan yang akrab
dengan manusia yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Sadar atau tidak, baik
primitif atau super modern manusianya, ia pasti memerlukan bahan makanan
sebagai penyambung hidup. Namun problema bahan pangan tak henti-hentinya
mengendala,yang pada akhirnya memaksa manusia memikirkan suatu cara terbaik
untuk dapat memanfaatkan lingkungan guna mengatasi masalah tersebut.
Pangan merupakan kebutuhan manusia yang paling mendasar, sehingga
ketersediaan pangan khususnya beras bagi masyarakat harus selalu terjamin.
Dengan terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat, maka masyarakat akan
memperoleh hidup yang tenang dan akan lebih mampu berperan dalam
pembangunaan.
Permasalahan pangan sepertinya tak pernah lepas dari kehidupan bangsa
Indonesia, terutama petani yang merupakan masyarakat mayoritas Indonesia.
Diantara berbagai masalah pangan yang sedang diderita Indonesia, ketergantungan
terhadap bahan pangan tertentu misalnya beras dan gandum merupakan hal yang
paling memprihatinkan karena menyebabkan ketahanan pangan nasional menjadi
rapuh.
Dalam teknik budidaya tanaman tidak lepas dari yang namanya OPT
(Organisme Penggangu Tanam), misalnya gulma. Akibat dari gulma ini yaitu dapat
mengurangi tingkat produktifitas budidaya atau pertanian. Tetapi gulma ini tidak
selalu bersifat mengganggu. Maksudnya apabila gulma tersebut bersinggungan
dengan tanaman yang kita budidaya maka bisa dikatakan sebagai penggangu atau
mempunyai peranan negatif. Tetapi apabila gulma tersebut tumbuh bebas di hutan
maka tidak dikatakan sebagai tanaman penggangu karena tidak mengganggu
tanaman yang kita budidaya, bahkan dapat digunakan sebagai obat oleh manusia

1
yang dapat diolah sebagai herbalium. Oleh karena itu gulma tidak selalu berarti
negatif karena gulma juga mempunyai peranan positif bagi lingkungan manusia.
1.2 Tujuan
a) Mengetahui pengertian gulma
b) Mengetahui pengertian pangan
c) Mengetahui jenis-jenis tanaman pangan
d) Mengetahui gulma yang menyerang tanaman pangan
e) Mengetahui akibat yang ditimbulkan gulma
f) Mengetahui akibat kompetisi antara gulma dengan tanaman

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gulma


Secara umum, gulma dikatakan sebagai tumbuhan atau tanaman yang tidak
memiliki nilai guna dan bahkan dapat meruikan tanaman lain yang ada di
sekitarnya. Dikatakan gulma ini dapat menurunkan hasil dari tanaman lainnya.
Biasanya manusia lah yang merasa dirugikan dengan kehadiran gulma ini, terlebih
bagi mereka yang sedang mengembangbiakkan tanaman maupun sedang bertani.
Beberapa ahli juga memberikan pendapat mengenai pengertian gulma. Salah
satunya ialah Adkins. Beliau menyebutkan bahwa gulma merupakan tanaman yang
tumbuh pada tempat dan juga pada waktu yang sering dianggap tidak diperlukan,
mungkin sebagai contohnya ialah di lading pertanian area perkebunan, dan
sebagainya. Kemudian, hampir sama dengan Adkins, berdasarkan Sukman gulma
disebutkan adalah tanaman yang bertumbuh pada tempat, kondisi, serta waktu uang
tak diinginkan oleh manusia. Gulma memang bisa dikatakan sebagai tumbuhan atau
tanaman yang tidak diharapkan kehadirannya oleh manusia, karena mungkin akan
menngganggu dan juga akan berpengaruh negative terhadap lingkungan sekitarnya,
misalnya mengganggu proses pertanian, menurunkan hasil panen, dan masih
banyak lagi.
Gulma juga memiliki karakter sendiri. Ada beberapa karakter ciri khas gulma
yang dapat kita ketahui. Beberapa karakter atau sifat gulma ialah tumbuh tidak
sesuai dengan tempat sebenarnya. Selain itu gulma juga cenderung tidak
diinginkan. Gulma juga biasanya cenderung bersaing dengan kita dalam usaha
pemanfaatan lahan atau tanah. Gulma juga biasanya memiliki sifat yang tumbuh
dengan cara spontan tanpa perlu ditanam. Tentu saja, gulma juga tidak memiliki
nilai guna bagi manusia. Oleh karena sifat-sifat tersebutlah biasanya orang yang
merasa dirugikan oleh hadirnya gulma ini akan mencari cara bagaimana
memberantas gulma tersebut secara tepat dan efektif

3
2.2 Pengertian dan Jenis Tanaman Pangan beserta Gulma yang Menyerang

2.2.1 Pengertian Tanaman Pangan


Adalah tanaman yang menghasilkan produksi mengandung karbohidrat dan
protein utama sebagai sumber makanan pokok sumber energi manusia sehari-hari.
Karena hampir semua manusia di seluruh dunia dasar makanan pokoknya adalah
karbohidrat.

2.2.2 Jenis Tanaman Pangan beserta Gulma yang Menyerang

Serealia
Serealia dikenal juga sebagai sereal atau biji-bijian (bahasa Inggris: cereal)
adalah sekelompok tanaman yang ditanam untuk dipanen biji atau bulirnya
sebagai sumber karbohidrat/pati. Ciri-ciri: produksinya diolah menjadi bahan
makanan berkarbohidrat, dimanfaatkan bulirnya, ditanam di sawah yang luas.
Contoh tanamannya seperti padi, jagung, kedelai, dll.

a. Gulma yang Menyerang tanaman Padi


Beberapa golongan Gulma yang menjadi pengganggu tanaman padi, antara
lain:
1. Golongan rumput-rumputan :
 Echinochloa crusgalle (L) Beaur.
 Echinochloa colorium (L) Link.
 Dactiloctenium aegyptum
 Digitaria ciliaris RETZ.
 Echinochloa colona L.
 Eleusine indica (L) Gaertn.
 Paspolom distichum L.
2. Golongan teki :
 Fimbristylis litolaris Gand.
 Cyperus iria L.
 Cyperus diformis L.

4
 Cyperus rotundus L.
 Fimbristylis miliaciae (littoralis) (L) Vahl.
 Scirpus maritimus L.
3. Golongan gulma berdaun lebar :
 Monochoria vaginalis (Burm. F.) Presl.
 Marcilea crenata.
 Commelina benghalensis L
 Portulaca orelacea L.
 Sphenolea zeylanica Gaertn

b. Gulma yang Menyerang tanaman Jagung


Berikut beberapa gulma penting pada tanaman jagung :
 Golongan rumput :
Gulma golongan rumput termasuk dalam familia Gramineae/Poaceae.
Deangan cirri, batang bulat atau agak pipih, kebanyakan berongga.Daun-daun
soliter pada buku-buku, tersusun dalam dua deret, umumnya bertulang daun
sejajar, terdiri atas dua bagian yaitu pelepah daun dan helaian daun. Daun
biasanya berbentuk garis (linier), tepi daun rata. Lidah-lidah daun sering
kelihatan jelas pada batas antara pelepah daun dan helaian daun, contohnya:
o Digitaria sanguinalis (rumput belalang)
o Cynodon dactylon (rumput kakawatan/suket grinting)
o Echinochloa colona (jajagoan leutik)
o Eleusine indica (kelangan)
o Imperata cylindrica (alang-alang)
 Golongan Teki:
Gulma golongan teki termasuk dalam familia Cyperaceae. Batang
umumnya berbentuk segitiga, kadang-kadang juga bulat dan biasanya tidak
berongga. Daun tersusun dalam tiga deretan, tidak memiliki lidah-lidah daun
(ligula).Ibu tangkai karangan bunga tidak berbuku-buku. Bunga sering dalam
bulir (spica) atau anak bulir, biasanya dilindungi oleh suatu daun pelindung.
Buahnya tidak membuka, contohnya:
o Cyperus rotundus (teki)

5
o Cyperus byllinga (teki)
 Golongan berdaun lebar:
Gulma berdaun lebar umumnya termasuk Dicotyledoneae dan
Pteridophyta. Daun lebar dengan tulang daun berbentuk jala, contohnya:
 Amaranthus spinosus (bayam duri)
 Ageratum conyzoides (babandotan)
 Spomoea sp
 Alternanthera phyloxiroides (kremah)
 Synedrella madiflora
 Portulaca oleracea (krokot)
 Physalis longifolia (ciplukan)
 Galinsoga ciliata

Umbi-umbian
Umbi adalah makanan yang berasal dari akar tanaman dan juga mempunyai
kandungan karbohidrat yang tinggi. Di daerah-daerah tertentu tanaman yang
diambil umbinya menjadi makanan pokok, dan sekarang juga terkenal sebagai
makanan pengganti nasi. Ciri-ciri: karbohidrat tinggi, modifikasi akar yang ada di
dalam tanah yang menjadi umbi. Contoh tanaman umbi seperti singkong, ubi jalar
dan kentang.

a. Gulma yang Menyerang tanaman Singkong

6
Sistem penyiangan/pembersihan secara menyeluruh dan gulmanya
dibakar/dikubur dalam seperti yang dilakukan umumnya para petani Ketela pohon
dapat menekan pertumbuhan gulma. Namun demikian, gulma tetap tumbuh di
parit/got dan lubang penanaman. Khusus gulma dari golongan teki (Cyperus sp.)
dapat di berantas dengan cara manual dengan penyiangan yang dilakukan 2-3 kali
permusim tanam.

Sedangkan jenis gulma lainnya adalah rerumputan yang banyak ditemukan


di lubang penanaman maupun dalam got/parit. Jenis gulma rerumputan yang
sering dijumpai yaitu jenis rumput belulang (Eleusine indica), tuton (Echinochloa
colona), rumput grintingan (Cynodon dactilon), rumput pahit (Paspalum
distichum), dan rumput sunduk gangsir (digitaria ciliaris). Pembasmian gulma
dari golongan rerumputan dilakukan dengan cara manual yaitu penyiangan dan
penyemprotan herbisida berspektrum sempit misalnya Rumpas 120 EW dengan
konsentrasi 1,0-1,5 ml/liter.

b. Gulma yang Menyerang Tanaman Ubi Jalar


Spesies gulma dominan pada lahan kering pada budidaya ubi jalar untuk
kelompok berdaun lebar, rumput dan teki masing-masing sbb :
1. Golongan berdaun lebar seperti : Ageratum conizoides, Cleome
rutidusperma, Commelina baghaliensis, Portulaca oleracea, Amaranthus
spinosus, Heliotropium indicum, Synedrela nudiflora, Mimosa pudica,
Euphorbia trifolia, Spigelia anthelmia, Boveria latifolia, Cortonhirtus dan
lain-lain.
2. Golongan berdaun sempit (rumput) seperti : Elleusine indica, Digitaria
sanguinalis, Echinochloa colana, Imperata cylindrica, Panicum repens,
Paspalum distichum, dan Leptochloa chinensis.
3. Golongan teki seperti : Cyiperus rotundus, Cyiperus iria, dan Cyperus
halpan.

Pada lahan sawah tadah hujan spesies gulma dominan untuk :

a. Golongan teki seperti : C.difformis, Cyperus iria, dan Fimbristylis littolaris.


b. Golongan berdaun lebar seperti : A.conyzoides dan Commelina diffusa.

7
c. Golongan berdaun sempit seperti : Paspalum distichum dan E.indica.

Untuk lahan sawah irigasi spesies gulma yang dominan adalah (a)
golongan berdaun lebar seperti Monochoria vaginalis, Limnocharis Flava,
Marsilea crenata, Ludwiga octovalvis, Pistia stratiotes, dan lain-lain, (b)
golongan teki seperti C.difformis, C.iria, dan F.littoralis, dan (c) golongan
berdaun sempit seperti Echinochloa crussgalli, E.colona, P.distichum, dan
P.repens.

Kacang-kacangan

Dalam ilmu agronomi (budidaya tanaman pangan) kacang-kacangan


termasuk tanaman pangan karena mengandung protein dan karbohidrat yang bisa
menjadi sumber energi utama manusia. Contoh tanaman kacang kacangan seperti
kacang, kedelai, kacang hijau dan kacang arab. Kacang-kacangan tidak menjadi
makanan pangan utama karena produksi per luas lahan jauh lebih sedikit sehingga
menjadi lebih mahal dibandingkan serealia dan umbi. Sehingga kacang-kacangan
menjadi makanan pangan tambahan saja. Ciri-ciri: diambil bijinya, kandungan
protein tinggi.

a. Gulma yang Menyerang Tanaman Kedelai

Gulma adalah tanaman yang tidak dikehendaki yang tumbuh bersama


tanaman kedelai yang sedang diusahakan, serta sisa-sisa tanaman sebelum
pelaksanaan penangkaran benih. Tanaman-tanaman tersebut merupakan
kompetitor atau pesaing dalam pemanfaatan air, zat hara tanah, sinar matahari,
dan ruang di sekitar tanaman kedelai, bahkan berperan sebagai inang hama serta
penyakit tertentu. Akumulasi dari tingkat persaingan oleh gulma tersebut tampak
nyata di lahan. Pada tempat-tempat yang telah ditumbuhi gulma, tanaman kedelai
tidak dapat tumbuh dengan baik. Menurut Soetikno S. Sastroutomo (1990)
penurunan hasil akibat kompetisi gulma pada pertanaman kedelai dapat mencapai
10-50%.

8
Ragam dan pertumbuhan gulma di setiap lahan dipengaruhi oleh keadaan,
milieu dan perlakuan lahan. Gulma yang biasa tumbuh pada lahan pertanaman
kedelai terdiri atas lebih dari 56 macam, meliputi jenis rerumputan, teki-tekian,
dan jenis gulma berdaun lebar. Pada lahan dengan indeks pertanaman 300% atau
tidak mengalami masa istirahat lama, ragam dan jumlah gulma relatif sedikit.
Sebaliknya, pada lahan yang mengalami masa istirahat lama (bero), ragam dan
jumlah gulma relatif banyak. Beberapa jenis gulma yang dominan pada
pertanaman kedelai antara lain adalah Amaranthus sp. (bayam), Digitaria ciliaris
(rumput jampang), Echinochloa colonum (rumput jejagoan), Eragrotis enioloides
(rumput bebekan), Cyperus kyllingia (rumput teki), Cyperus iria (rumput jeking
kunyit), Portulaka sp. (krokot), Ageratum conyzoides (wedusan), Molluge
penaphylla (daun mutiara), dan Mimosa pudica (puteri malu).

Tabel 1. Beberapa jenis gulma penting pada tanaman kedelai

No. Jenis gulma Nama daerah (jawa) Golongan


1 Cyperus sp. Teki Teki
2 Eleusine indica Lulangan Rumput
3 Echinocloa colonum Jajagoan Rumput
4 Digitaria sp Cakar ayam Rumput
5 Imperata cylindica Alang-alang Rumput
6 Polytrias amaura Lamuran Rumput
7 Ageratum conyozoides Wedusan Daun lebar
8 Portulaca oleracea Krokot Daun lebar
9 Amaranthus sp Bayam Daun lebar
10 Boreria alata Kentangan Daun lebar
11 Cyanotis cristata Jeworan Daun lebar
12 Ludwigia sp Lombokan Daun lebar

b. Gulma Yang Menyerang Tanaman Kacang Tanah

Gulma penting yang menyerang tanaman kacang tanah dan persentasenya


pada suatu lahan :

9
No Gulma NJD (%)

1. Cyperus rotundus 46,26


2. Oxalis barrelieri 7,80
3. Physalis 6,34
4. Amarathus palmeri 13,04
5. Calotropis procera 6,28
6. Eleusine indical 6,53
7. Phylanthus niruri 6,30
8. Hedyotis corymbosa 3,23
9. Basilicum polytachyon 4,20

c. Kacang hijau

Berikut ini adalah macam gulma yang banyak tumbuh pada tanaman kacang
hijau pada umumnya.

 Graminea :

Eleusine indica, Cynodon dactylon, Setaria harbata, Panecumlistecen, Eragrotis


uniloides, dan Asconopus compressus

 Cyperaceae : Cyperus rotundus

 Rumput berdaun lebar :

Ageratum conyzoides, Boreira latifolia, Commelina nudiflora, Eleutheranthera


ruderalis, Mimosa invisa, Drymaria hirsuta, Boreira leavis, dan Ageratum
maxicanum

10
2.3 Akibat yang ditimbulkan Gulma
Produksi tanaman pertanian, baik yang diusahakan dalam bentuk pertanian
rakyat ataupun perkebunan besar ditentukan oleh beberapa faktor antara lain hama,
penyakit dan gulma. Kerugian akibat gulma terhadap tanaman budidaya bervariasi,
tergantung dari jenis tanamannya, iklim, jenis gulmanya, dan tentu saja praktek
pertanian di samping faktor lain. Di Amerika Serikat besarnya kerugian tanaman
budidaya yang disebabkan oleh penyakit 35 %, hama 33 %, gulma 28 % dan
nematoda 4 % dari kerugian total. Di negara yang sedang berkembang, kerugian
karena gulma tidak saja tinggi, tetapi juga mempengaruhi persediaan pangan dunia
tanaman perkebunan juga mudah terpengaruh oleh gulma, terutama sewaktu masih
muda. Apabila pengendalian gulma diabaikan sama sekali, maka kemungkinan
besar usaha tanaman perkebunan itu akan rugi total. Pengendalian gulma yang tidak
cukup pada awal pertumbuhan tanaman perkebunan akan memperlambat
pertumbuhan dan masa sebelum panen. Beberapa gulma lebih mampu berkompetisi
daripada yang lain (misalnya Imperata cyndrica), yang dengan demikian
menyebabkan kerugian yang lebih besar.
Persaingan antara gulma dengan tanaman yang kita usahakan dalam
mengambil unsur-unsur hara dan air dari dalam tanah dan penerimaan cahaya
matahari untuk proses fotosintesis, menimbulkan kerugian-kerugian dalam
produksi baik kualitas maupun kuantitas. Cramer (1975) menyebutkan kerugian
berupa penurunan produksi dari beberapa tanaman dalah sebagai berikut : padi 10,8
%, sorgum 17,8 %, jagung 13 %, tebu 15,7 %, coklat 11,9 %, kedelai 13,5 % dan
kacang tanah 11,8 %. Menurut percobaan-percobaan pemberantasan gulma pada
padi terdapat penurunan oleh persaingan gulma tersebut antara 25-50 %.
Gulma mengakibatkan kerugian-kerugian yang antara lain disebabkan oleh :

1. Persaingan antara tanaman utama sehingga mengurangi kemampuan


berproduksi, terjadi persaingan dalam pengambilan air, unsur-unsur hara dari
tanah, cahaya dan ruang lingkup.
2. Pengotoran kualitas produksi pertanian, misalnya pengotoran benih oleh biji-
biji gulma
3. Allelopathy yaitu pengeluaran senyawa kimiawi oleh gulma yang beracun
bagi tanaman yang lainnya, sehingga merusak pertumbuhannya.

11
4. Gangguan kelancaran pekerjaan para petani, misalnya adanya duri–
duriAmaranthus spinosus, Mimosa spinosa di antara tanaman yang
diusahakan.
5. Perantara atau sumber penyakit atau hama pada tanaman, misalnya Lersia
hexandra dan Cynodon dactylon merupakan tumbuhan inang hama ganjur
pada padi.
6. Gangguan kesehatan manusia, misalnya ada suatu gulma yang tepung sarinya
menyebabkan alergi.
7. Kenaikkan ongkos-ongkos usaha pertanian, misalnya menambah tenaga dan
waktu dalam pengerjaan tanah, penyiangan, perbaikan selokan dari gulma
yang menyumbat air irigasi.
8. Gulma air mengurangi efisiensi sistem irigasi, yang paling mengganggu dan
tersebar luas ialah eceng gondok (Eichhornia crssipes). Terjadi pemborosan
air karena penguapan dan juga mengurangi aliran air. Kehilangan air oleh
penguapan itu 7,8 kali lebih banyak dibandingkan dengan air terbuka. Di
Rawa Pening gulma air dapat menimbulkan pulau terapung yang
mengganggu penetrasi sinar matahari ke permukaan air, mengurangi zat
oksigen dalam air dan menurunkan produktivitas air.

Dalam kurun waktu yang panjang kerugian akibat gulma dapat lebih besar
daripada kerugian akibat hama atau penyakit. Di negara-negara sedang berkembang
(Indonesia, India, Filipina, Thailand) kerugian akibat gulma sama besarnya dengan
kerugian akibat hama.

2.4 Kompetisi
1) Kompetisi Gulma terhadap Tanaman
Adanya persaingan gulma dapat mengurangi kemampuan tanaman untuk
berproduksi. Persaingan atau kompetisi antara gulma dan tanaman yang kita
usahakan di dalam menyerap unsur-unsur hara dan air dari dalam tanah, dan
penerimaan cahaya matahari untuk proses fotosintesis, menimbulkan kerugian-
kerugian dalam produksi baik kualitas dan kuantitas.
a. Persaingan memperebutkan hara

12
Setiap lahan berkapasitas tertentu didalam mendukung pertumbuhan
berbagai pertanaman atau tumbuhan yang tumbuh di permukaannya. Jumlah
bahan organik yang dapat dihasilkan oleh lahan itu tetap walaupun kompetisi
tumbuhannya berbeda, oleh karena itu jika gulma tidak diberantas, maka
sebagian hasil bahan organik dari lahan itu berupa gulma. Hal ini berarti
walaupun pemupukan dapat menaikkan daya dukung lahan, tetapi tidak dapat
mengurangi komposisi hasil tumbuhan atau dengan kata lain gangguan gulma
tetap ada dan merugikan walaupun tanah dipupuk.
Yang paling diperebutkan antara pertanaman dan gulma adalah unsur
nitrogen, dan karena nitrogen dibutuhkan dalam jumlah yang banyak, maka ini
lebih cepat habis terpakai. Gulma menyerap lebih banyak unsur hara daripada
pertanaman. Pada bobot kering yang sama, gulma mengandung kadar nitrogen
dua kali lebih banyak daripada jagung, fosfat 1,5 kali lebih banyak, kalium 3,5
kali lebih banyak, kalsium 7,5 kali lebih banyak dan magnesium lebih dari 3 kali.
Dapat dikatakan bahwa gulma lebih banyak membutuhkan unsur hara daripada
tanaman yang dikelola manusia.
b. Persaingan memperebutkan air
Sebagaimana dengan tumbuhan lainnya, gulma juga membutuhkan
banyak air untuk hidupnya. Jika ketersediaan air dalam suatu lahan menjadi
terbatas, maka persaingan air menjadi parah. Air diserap dari dalam tanah
kemudiaan sebagian besar diuapkan (transpirasi) dan hanya sekitar satu persen
saja yang dipakai untuk proses fotosintesis. Untuk tiap kilogram bahan organik,
gulma membutuhkan 330 – 1900 liter air. Kebutuhan yang besar tersebut hampir
dua kali lipat kebutuhan pertanaman. Contoh gulma Helianthus annus
membutuhkan air sebesar 2,5 kali tanaman jagung. Persaingan memperebutkan
air terjadi serius pada pertanian lahan kering atau tegalan.
c. Persaingan memperebutkan cahaya
Apabila ketersediaan air dan hara telah cukup dan pertumbuhan berbagai
tumbuhan subur, maka faktor pembatas berikutnyaa adalah cahaya matahari
yang redup (di musim penghujan) berbagai pertanaman berebut untuk
memperoleh cahaya matahari. Tumbuhan yang berhasil bersaing mendapatkan
cahaya adalah yang tumbuh lebih dahulu, oleh karena itu tumbuhan itu lebih tua,

13
lebih tinggi dan lebih rimbun tajuknya. Tumbuhan lain yang lebih pendek, muda
dan kurang tajuknya, dinaungi oleh tumbuhannya yang terdahulu serta
pertumbuhannya akan terhambat.
Tumbuhan yang berjalur fotosintesis C4 lebih efisien menggunakan air,
suhu dan sinar sehingga lebih kuat bersaing berebut cahaya pada keadaan cuaca
mendung. Oleh karena itu penting untuk memberantas gulma dari familia
Cyperaceae dan Gramineae (Poaceae) di sekitar rumpun-rumpun padi yang
berjalur C3.
d. Lama keberadaan gulma
Semakin lama gulma tumbuh bersama dengan tanaman pokok, semakin
hebat persaingannya, pertumbuhan tanaman pokok semakin terhambat, dan
hasilnya semakin menurun. Hubungan antara lama keberadaan gulma dan
pertumbuhan atau hasil tanaman pokok merupakan suatu korelasi negatif.
e. Kecepatan tumbuh gulma
Semakin cepat gulma tumbuh, semakin hebat persaingannya,
pertumbuhan tanaman pokok semakin terhambat, dan hasilnya semakin
menurun.
f. Habitus gulma
Gulma yang lebih tinggi dan lebih lebat daunnya, serta lebih luas dan
dalam sistem perakarannya memiliki kemampuan bersaing yang lebih, sehingga
akan lebih menghambat pertumbuhan dan menurunkan hasil tanaman pokok.
g. Jalur fotosintesis gulma (C3 atau C4)
Gulma yang memiliki jalur fotosintesis C4 lebih efisien, sehingga
persaingannyalebih hebat, pertumbuhan tanaman pokok lebih terhambat, dan
hasilnya semakin menurun.
h. Allelopati
Beberapa species gulma menyaingi tanaman dengan mengeluarkan
senyawa dan zat-zat beracun dari akarnya (root exudates atau lechates) atau dari
pembusukan bagian vegetatifnya. Bagi gulma yang mengeluarkan allelopat
mempunyai kemampuanbersaing yang lebih hebat sehingga pertumbuhan
tanaman pokok lebih terhambat, dan hasilnya semakin menurun.

14
Di samping itu kemiripan gulma dengan tanaman juga mempunyai arti
penting. Masing-masing pertanaman memiliki asosiasi gulma tertentu dan gulma
yang lebih berbahaya adalah yang mirip dengan pertanamannnya. Sebagai
contoh Echinochloa crusgalli lebih mampu bersaing terhadap padi jika
dibandingkan dengan gulma lainnya.

2) Kompetisi Intraspesifik dan Interspesifik


Gulma dan pertanaman yang diusahakan manusia adalah sama-sama
tumbuhan yang mempunyai kebutuhan yang serupa untuk pertumbuhan
normalnya. Kedua tumbuhan ini sama-sama membutuhkan cahaya, air, hara gas
CO2 dan gas lainnya, ruang, dan lain sebagainya. Apabila dua tumbuhan tumbuh
berdekatan, maka perakaran kedua tumbuhan itu akan terjalin rapat satu sama lain
dan tajuk kedua tumbuhan akan saling menaungi, dengan akibat tumbuhan yang
memiliki sistem perakaran yang lebih luas, lebih dalam dan lebih besar volumenya
serta lebih tinggi dan rimbun tajuknya akan lebih menguasai (mendominasi)
tumbuhan lainnya. Dengan demikian perbedaan sifat dan habitus tumbuhanlah
yang merupakan penyebab terjadinya persaingan antara individu-individu dalam
spesies tumbuhan yang sama (intra spesific competition atau kompetisi intra
spesifik) dan persaingan antara individu-individu dalam spesies tumbuhan yang
berbeda (inter spesific competition atau kompetisi inter spesifik). Persaingan
gulma terhadap pertanaman disebabkan antara lain oleh karena gulma lebih tinggi
dan lebih rimbun tajuknya, serta lebih luas dan dalam sistem perakarannya,
sehingga pertanaman kalah bersaing dengan gulma tersebut.

2.5 Periode Kritis


Dalam pertumbuhan tanaman terdapat selang waktu tertentu dimana tanaman
sangat peka terhadap persaingan gulma. Keberadaan atau munculnya gulma pada
periode waktu tersebut dengan kepadatan tertentu yaitu tingkat ambang kritis akan
menyebabkan penurunan hasil secara nyata. Periode waktu dimana tanaman peka
terhadap persaingan dengan gulma dikenal sebagai periode kritis tanaman. Periode
kritis adalah periode maksimum dimana setelah periode tersebut dilalui maka
keberadaan gulma selanjutnya tidak terpengaruh terhadap hasil akhir. Dalam

15
periode kritis, adanya gulma yang tumbuh di sekitar tanaman harus dikendalikan
agar tidak menimbulkan pengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan hasil akhir
tanaman tersebut.
Periode kritis adalah periode dimana tanaman pokok sangat peka atau sensitif
terhadap persaingan gulma, sehingga pada periode tersebut perlu dilakukan
pengendalian, dan jika tidak dilakukan maka hasil tanaman pokok akan menurun.
Pada umumnya persaingan gulma terhadap pertanaman terjadi dan terparah pada
saat 25 – 33 % pertama pada siklus hidupnya atau ¼ – ⅓ pertama dari umur
pertanaman. Persaingan gulma pada awal pertumbuhan tanaman akan mengurangi
kuantitas hasil panenan, sedangkan gangguan persaingan gulma menjelang panen
berpengaruh lebih besar terhadap kualitas hasil panenan. Waktu pemunculan
(emergence) gulma terhadap pertanaman merupakan faktor penting di dalam
persaingan. Gulma yang muncul atau berkecambah lebih dahulu atau bersamaan
dengan tanaman yang dikelola, berakibat besar terhadap pertumbuhan dan hasil
panenan. Sedangkan gulma yang berkecambah (2-4 minggu) setelah pemunculan
pertanaman sedikit pengaruhnya.
Dengan diketahuinya periode kritis suatu tanaman, maka saat penyiangan
yang tepat menjadi tertentu. Penyiangan atau pengendalian yang dilakukan pada
saat periode kritis mempunyai beberapa keuntungan. Misalnya frekuensi
pengendalian menjadi berkurang karena terbatas di antara periode kritis tersebut
dan tidak harus dalam seluruh siklus hidupnya. Dengan demikian biaya, tenaga dan
waktu dapat ditekan sekecil mungkin dan efektifitas kerja menjadi meningkat.
Gulma dan pertanaman adalah sama-sama tumbuhan yang mempunyai
kebutuhan serupa untuk pertumbuhan normalnya. Perbedaan sifat dan habitus
tumbuhan merupakan penyebab terjadinya kompetisi intra spesifik dan kompetisi
inter spesifik.
Dalam pertumbuhan tanaman terdapat selang waktu tertentu di mana tanaman
sangat peka atau sensitif terhadap persaingan gulma, sehingga pada periode tersebut
perlu dilakukan pengendalian, dan jika tidak maka hasil tanaman akan menurun.
Pada umumnya periode kritis terjadi pada saat 25 – 33 % pertama pada siklus
hidupnya atau pada saat ¼ – 1/3 pertama dari umur pertanaman. Dengan diketahui

16
periode kritis suatu tanaman maka saat penyiangan yang tepat menjadi tertentu.
Penyiangan gulma dilakukan pada saat periode kritis.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
gulma menimbulkan kerugian-kerugian karena mengadakan persaingan
dengan tanaman pokok, mengotori kualitas produksi pertanian, menimbulkan
allelopathy, mengganggu kelancaran pekerjaan para petani, sebagai perantara atau
sumber hama dan penyakit, mengganggu kesehatan manusia, menaikkan ongkos-
ongkos usaha pertanian dan menurunkan produktivitas air.
Gulma-gulma penting yang menyerang tanaman pangan antara lain
golongan rumput-rumputan, golongan teki-tekian dan golongan berdaun lebar.

18
DAFTAR PUSTAKA

Agrotani. Jenis-jenis tanman pangan di indonesia. (diakses 12 september 2016).


Diunduh dari. http://www.agrotani.com/tanaman-pangan-indonesia/

Doflamingo Arifdan.2016. pengertian tanaman pangan conth dan ciri-cirinya (


Diakses 13 september 2016 ). Di unduh dari
http://informasipengetahuan.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-tanaman-pangan-
contoh-dan.html.

Wahyudi Rony. 2013. Pengertian Tanaman Pangan Dan Macam Macam Jenis
Tanaman Yang Dapat Dijadikan Pangan. ( Diakses tanggal 12 September 2016). Di unduh
dari http://www.mentari-dunia.com/2013/04/pengertian-tanaman-pangan-dan-
macam.html.

Dian Kuncoro Putra. 2013. Kerugian yang diakibatkan oleh gulma dan jenis - jenis
pupuk ( Diakses Tanggal 12 September 2016). Diunduh Dari

Mutsanna. 2008. Pengendalian Gulma, Hama dan Penyakit Pada Kedelai. ( (


Diakses Tanggal 12 september 2016). Diunduh dari
https://abumutsanna.wordpress.com/2008/09/23/pengendalian-gulma-
hama-dan-penyakit-pada-kedelai/.

Santoso Rahmad. 2014. Masih Tentang Singkong. ( Diakses tanggal 12 September


2016 ). Diunduh Dari http://bertani-di.blogspot.co.id/2014/06/masih-tentang-
singkong.html
http://andraalghazaly.blogspot.co.id/2012/11/ilmu-gulma.html
http://mayarosaliadewi.blogspot.co.id/2011/10/mengenal-tanaman-kacang-
hijau.html

19
20

Anda mungkin juga menyukai