MAKALAH GULMA PENTING TANAMAN PANGAN KELOMPOK 1 Yang Sudah Di Perbaharui
MAKALAH GULMA PENTING TANAMAN PANGAN KELOMPOK 1 Yang Sudah Di Perbaharui
DOSEN PENGAMPU :
Ir. NYIMAS MYRNA ELSA FATHIA M.P
Prof. Dr. Ir. MAPEGAU M.S.
Ir. HELMI SALIM
PEMINATAN AGRONOMI
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan keselamatan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Jenis-jenis Gulma pada Tanaman Pangan”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu sebagai dosen Pembimbing
Mata Kuliah Ilmu Gulma yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, dan
motifasi sampai selesainya makalah ini.
Tidak lupa pula untuk rekan-rekan yang telah banyak membantu di dalam
penyelesaian makalah ini, yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu. Tidak ada
yang pantas diberikan, selain balasan dari Tuhan Yang Maha Kuasa untuk
kemajuan kita semua dalam menghadapi masa depan nanti.
Akhirnya kami sangat mengharapkan agar makalah ini bermanfaat bagi kita
semua baik untuk masa kini maupun untuk masa yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................ i
Daftar Isi......................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Tujuan .............................................................................................. 2
Bab II Pembahasan ...........................................................................................
2.1 Pengertian Gulma............................................................................. 3
2.2 Pengertian dan Jenis Tanaman Pangan ............................................ 4
2.2.1 Pengertian Tanaman Pangan ....................................................... 4
2.2.2 Jenis Tanaman Pangan ................................................................ 4
2.3 Akibat yang ditimbulkan Gulma .................................................... 11
2.4 Kompetisi ....................................................................................... 12
2.4.1 Kompetisi Gulma terhadap Tanaman ........................................ 12
2.4.2 Kompetisi Intraspesifik dan Interspesifik ................................. 15
2.5 Periode Kritis ................................................................................. 15
Bab III Penutup ............................................................................................ 18
3.1 Kesimpulan .................................................................................... 18
Daftar Pustaka .............................................................................................. 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang dapat diolah sebagai herbalium. Oleh karena itu gulma tidak selalu berarti
negatif karena gulma juga mempunyai peranan positif bagi lingkungan manusia.
1.2 Tujuan
a) Mengetahui pengertian gulma
b) Mengetahui pengertian pangan
c) Mengetahui jenis-jenis tanaman pangan
d) Mengetahui gulma yang menyerang tanaman pangan
e) Mengetahui akibat yang ditimbulkan gulma
f) Mengetahui akibat kompetisi antara gulma dengan tanaman
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Pengertian dan Jenis Tanaman Pangan beserta Gulma yang Menyerang
Serealia
Serealia dikenal juga sebagai sereal atau biji-bijian (bahasa Inggris: cereal)
adalah sekelompok tanaman yang ditanam untuk dipanen biji atau bulirnya
sebagai sumber karbohidrat/pati. Ciri-ciri: produksinya diolah menjadi bahan
makanan berkarbohidrat, dimanfaatkan bulirnya, ditanam di sawah yang luas.
Contoh tanamannya seperti padi, jagung, kedelai, dll.
4
Cyperus rotundus L.
Fimbristylis miliaciae (littoralis) (L) Vahl.
Scirpus maritimus L.
3. Golongan gulma berdaun lebar :
Monochoria vaginalis (Burm. F.) Presl.
Marcilea crenata.
Commelina benghalensis L
Portulaca orelacea L.
Sphenolea zeylanica Gaertn
5
o Cyperus byllinga (teki)
Golongan berdaun lebar:
Gulma berdaun lebar umumnya termasuk Dicotyledoneae dan
Pteridophyta. Daun lebar dengan tulang daun berbentuk jala, contohnya:
Amaranthus spinosus (bayam duri)
Ageratum conyzoides (babandotan)
Spomoea sp
Alternanthera phyloxiroides (kremah)
Synedrella madiflora
Portulaca oleracea (krokot)
Physalis longifolia (ciplukan)
Galinsoga ciliata
Umbi-umbian
Umbi adalah makanan yang berasal dari akar tanaman dan juga mempunyai
kandungan karbohidrat yang tinggi. Di daerah-daerah tertentu tanaman yang
diambil umbinya menjadi makanan pokok, dan sekarang juga terkenal sebagai
makanan pengganti nasi. Ciri-ciri: karbohidrat tinggi, modifikasi akar yang ada di
dalam tanah yang menjadi umbi. Contoh tanaman umbi seperti singkong, ubi jalar
dan kentang.
6
Sistem penyiangan/pembersihan secara menyeluruh dan gulmanya
dibakar/dikubur dalam seperti yang dilakukan umumnya para petani Ketela pohon
dapat menekan pertumbuhan gulma. Namun demikian, gulma tetap tumbuh di
parit/got dan lubang penanaman. Khusus gulma dari golongan teki (Cyperus sp.)
dapat di berantas dengan cara manual dengan penyiangan yang dilakukan 2-3 kali
permusim tanam.
7
c. Golongan berdaun sempit seperti : Paspalum distichum dan E.indica.
Untuk lahan sawah irigasi spesies gulma yang dominan adalah (a)
golongan berdaun lebar seperti Monochoria vaginalis, Limnocharis Flava,
Marsilea crenata, Ludwiga octovalvis, Pistia stratiotes, dan lain-lain, (b)
golongan teki seperti C.difformis, C.iria, dan F.littoralis, dan (c) golongan
berdaun sempit seperti Echinochloa crussgalli, E.colona, P.distichum, dan
P.repens.
Kacang-kacangan
8
Ragam dan pertumbuhan gulma di setiap lahan dipengaruhi oleh keadaan,
milieu dan perlakuan lahan. Gulma yang biasa tumbuh pada lahan pertanaman
kedelai terdiri atas lebih dari 56 macam, meliputi jenis rerumputan, teki-tekian,
dan jenis gulma berdaun lebar. Pada lahan dengan indeks pertanaman 300% atau
tidak mengalami masa istirahat lama, ragam dan jumlah gulma relatif sedikit.
Sebaliknya, pada lahan yang mengalami masa istirahat lama (bero), ragam dan
jumlah gulma relatif banyak. Beberapa jenis gulma yang dominan pada
pertanaman kedelai antara lain adalah Amaranthus sp. (bayam), Digitaria ciliaris
(rumput jampang), Echinochloa colonum (rumput jejagoan), Eragrotis enioloides
(rumput bebekan), Cyperus kyllingia (rumput teki), Cyperus iria (rumput jeking
kunyit), Portulaka sp. (krokot), Ageratum conyzoides (wedusan), Molluge
penaphylla (daun mutiara), dan Mimosa pudica (puteri malu).
9
No Gulma NJD (%)
c. Kacang hijau
Berikut ini adalah macam gulma yang banyak tumbuh pada tanaman kacang
hijau pada umumnya.
Graminea :
10
2.3 Akibat yang ditimbulkan Gulma
Produksi tanaman pertanian, baik yang diusahakan dalam bentuk pertanian
rakyat ataupun perkebunan besar ditentukan oleh beberapa faktor antara lain hama,
penyakit dan gulma. Kerugian akibat gulma terhadap tanaman budidaya bervariasi,
tergantung dari jenis tanamannya, iklim, jenis gulmanya, dan tentu saja praktek
pertanian di samping faktor lain. Di Amerika Serikat besarnya kerugian tanaman
budidaya yang disebabkan oleh penyakit 35 %, hama 33 %, gulma 28 % dan
nematoda 4 % dari kerugian total. Di negara yang sedang berkembang, kerugian
karena gulma tidak saja tinggi, tetapi juga mempengaruhi persediaan pangan dunia
tanaman perkebunan juga mudah terpengaruh oleh gulma, terutama sewaktu masih
muda. Apabila pengendalian gulma diabaikan sama sekali, maka kemungkinan
besar usaha tanaman perkebunan itu akan rugi total. Pengendalian gulma yang tidak
cukup pada awal pertumbuhan tanaman perkebunan akan memperlambat
pertumbuhan dan masa sebelum panen. Beberapa gulma lebih mampu berkompetisi
daripada yang lain (misalnya Imperata cyndrica), yang dengan demikian
menyebabkan kerugian yang lebih besar.
Persaingan antara gulma dengan tanaman yang kita usahakan dalam
mengambil unsur-unsur hara dan air dari dalam tanah dan penerimaan cahaya
matahari untuk proses fotosintesis, menimbulkan kerugian-kerugian dalam
produksi baik kualitas maupun kuantitas. Cramer (1975) menyebutkan kerugian
berupa penurunan produksi dari beberapa tanaman dalah sebagai berikut : padi 10,8
%, sorgum 17,8 %, jagung 13 %, tebu 15,7 %, coklat 11,9 %, kedelai 13,5 % dan
kacang tanah 11,8 %. Menurut percobaan-percobaan pemberantasan gulma pada
padi terdapat penurunan oleh persaingan gulma tersebut antara 25-50 %.
Gulma mengakibatkan kerugian-kerugian yang antara lain disebabkan oleh :
11
4. Gangguan kelancaran pekerjaan para petani, misalnya adanya duri–
duriAmaranthus spinosus, Mimosa spinosa di antara tanaman yang
diusahakan.
5. Perantara atau sumber penyakit atau hama pada tanaman, misalnya Lersia
hexandra dan Cynodon dactylon merupakan tumbuhan inang hama ganjur
pada padi.
6. Gangguan kesehatan manusia, misalnya ada suatu gulma yang tepung sarinya
menyebabkan alergi.
7. Kenaikkan ongkos-ongkos usaha pertanian, misalnya menambah tenaga dan
waktu dalam pengerjaan tanah, penyiangan, perbaikan selokan dari gulma
yang menyumbat air irigasi.
8. Gulma air mengurangi efisiensi sistem irigasi, yang paling mengganggu dan
tersebar luas ialah eceng gondok (Eichhornia crssipes). Terjadi pemborosan
air karena penguapan dan juga mengurangi aliran air. Kehilangan air oleh
penguapan itu 7,8 kali lebih banyak dibandingkan dengan air terbuka. Di
Rawa Pening gulma air dapat menimbulkan pulau terapung yang
mengganggu penetrasi sinar matahari ke permukaan air, mengurangi zat
oksigen dalam air dan menurunkan produktivitas air.
Dalam kurun waktu yang panjang kerugian akibat gulma dapat lebih besar
daripada kerugian akibat hama atau penyakit. Di negara-negara sedang berkembang
(Indonesia, India, Filipina, Thailand) kerugian akibat gulma sama besarnya dengan
kerugian akibat hama.
2.4 Kompetisi
1) Kompetisi Gulma terhadap Tanaman
Adanya persaingan gulma dapat mengurangi kemampuan tanaman untuk
berproduksi. Persaingan atau kompetisi antara gulma dan tanaman yang kita
usahakan di dalam menyerap unsur-unsur hara dan air dari dalam tanah, dan
penerimaan cahaya matahari untuk proses fotosintesis, menimbulkan kerugian-
kerugian dalam produksi baik kualitas dan kuantitas.
a. Persaingan memperebutkan hara
12
Setiap lahan berkapasitas tertentu didalam mendukung pertumbuhan
berbagai pertanaman atau tumbuhan yang tumbuh di permukaannya. Jumlah
bahan organik yang dapat dihasilkan oleh lahan itu tetap walaupun kompetisi
tumbuhannya berbeda, oleh karena itu jika gulma tidak diberantas, maka
sebagian hasil bahan organik dari lahan itu berupa gulma. Hal ini berarti
walaupun pemupukan dapat menaikkan daya dukung lahan, tetapi tidak dapat
mengurangi komposisi hasil tumbuhan atau dengan kata lain gangguan gulma
tetap ada dan merugikan walaupun tanah dipupuk.
Yang paling diperebutkan antara pertanaman dan gulma adalah unsur
nitrogen, dan karena nitrogen dibutuhkan dalam jumlah yang banyak, maka ini
lebih cepat habis terpakai. Gulma menyerap lebih banyak unsur hara daripada
pertanaman. Pada bobot kering yang sama, gulma mengandung kadar nitrogen
dua kali lebih banyak daripada jagung, fosfat 1,5 kali lebih banyak, kalium 3,5
kali lebih banyak, kalsium 7,5 kali lebih banyak dan magnesium lebih dari 3 kali.
Dapat dikatakan bahwa gulma lebih banyak membutuhkan unsur hara daripada
tanaman yang dikelola manusia.
b. Persaingan memperebutkan air
Sebagaimana dengan tumbuhan lainnya, gulma juga membutuhkan
banyak air untuk hidupnya. Jika ketersediaan air dalam suatu lahan menjadi
terbatas, maka persaingan air menjadi parah. Air diserap dari dalam tanah
kemudiaan sebagian besar diuapkan (transpirasi) dan hanya sekitar satu persen
saja yang dipakai untuk proses fotosintesis. Untuk tiap kilogram bahan organik,
gulma membutuhkan 330 – 1900 liter air. Kebutuhan yang besar tersebut hampir
dua kali lipat kebutuhan pertanaman. Contoh gulma Helianthus annus
membutuhkan air sebesar 2,5 kali tanaman jagung. Persaingan memperebutkan
air terjadi serius pada pertanian lahan kering atau tegalan.
c. Persaingan memperebutkan cahaya
Apabila ketersediaan air dan hara telah cukup dan pertumbuhan berbagai
tumbuhan subur, maka faktor pembatas berikutnyaa adalah cahaya matahari
yang redup (di musim penghujan) berbagai pertanaman berebut untuk
memperoleh cahaya matahari. Tumbuhan yang berhasil bersaing mendapatkan
cahaya adalah yang tumbuh lebih dahulu, oleh karena itu tumbuhan itu lebih tua,
13
lebih tinggi dan lebih rimbun tajuknya. Tumbuhan lain yang lebih pendek, muda
dan kurang tajuknya, dinaungi oleh tumbuhannya yang terdahulu serta
pertumbuhannya akan terhambat.
Tumbuhan yang berjalur fotosintesis C4 lebih efisien menggunakan air,
suhu dan sinar sehingga lebih kuat bersaing berebut cahaya pada keadaan cuaca
mendung. Oleh karena itu penting untuk memberantas gulma dari familia
Cyperaceae dan Gramineae (Poaceae) di sekitar rumpun-rumpun padi yang
berjalur C3.
d. Lama keberadaan gulma
Semakin lama gulma tumbuh bersama dengan tanaman pokok, semakin
hebat persaingannya, pertumbuhan tanaman pokok semakin terhambat, dan
hasilnya semakin menurun. Hubungan antara lama keberadaan gulma dan
pertumbuhan atau hasil tanaman pokok merupakan suatu korelasi negatif.
e. Kecepatan tumbuh gulma
Semakin cepat gulma tumbuh, semakin hebat persaingannya,
pertumbuhan tanaman pokok semakin terhambat, dan hasilnya semakin
menurun.
f. Habitus gulma
Gulma yang lebih tinggi dan lebih lebat daunnya, serta lebih luas dan
dalam sistem perakarannya memiliki kemampuan bersaing yang lebih, sehingga
akan lebih menghambat pertumbuhan dan menurunkan hasil tanaman pokok.
g. Jalur fotosintesis gulma (C3 atau C4)
Gulma yang memiliki jalur fotosintesis C4 lebih efisien, sehingga
persaingannyalebih hebat, pertumbuhan tanaman pokok lebih terhambat, dan
hasilnya semakin menurun.
h. Allelopati
Beberapa species gulma menyaingi tanaman dengan mengeluarkan
senyawa dan zat-zat beracun dari akarnya (root exudates atau lechates) atau dari
pembusukan bagian vegetatifnya. Bagi gulma yang mengeluarkan allelopat
mempunyai kemampuanbersaing yang lebih hebat sehingga pertumbuhan
tanaman pokok lebih terhambat, dan hasilnya semakin menurun.
14
Di samping itu kemiripan gulma dengan tanaman juga mempunyai arti
penting. Masing-masing pertanaman memiliki asosiasi gulma tertentu dan gulma
yang lebih berbahaya adalah yang mirip dengan pertanamannnya. Sebagai
contoh Echinochloa crusgalli lebih mampu bersaing terhadap padi jika
dibandingkan dengan gulma lainnya.
15
periode kritis, adanya gulma yang tumbuh di sekitar tanaman harus dikendalikan
agar tidak menimbulkan pengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan hasil akhir
tanaman tersebut.
Periode kritis adalah periode dimana tanaman pokok sangat peka atau sensitif
terhadap persaingan gulma, sehingga pada periode tersebut perlu dilakukan
pengendalian, dan jika tidak dilakukan maka hasil tanaman pokok akan menurun.
Pada umumnya persaingan gulma terhadap pertanaman terjadi dan terparah pada
saat 25 – 33 % pertama pada siklus hidupnya atau ¼ – ⅓ pertama dari umur
pertanaman. Persaingan gulma pada awal pertumbuhan tanaman akan mengurangi
kuantitas hasil panenan, sedangkan gangguan persaingan gulma menjelang panen
berpengaruh lebih besar terhadap kualitas hasil panenan. Waktu pemunculan
(emergence) gulma terhadap pertanaman merupakan faktor penting di dalam
persaingan. Gulma yang muncul atau berkecambah lebih dahulu atau bersamaan
dengan tanaman yang dikelola, berakibat besar terhadap pertumbuhan dan hasil
panenan. Sedangkan gulma yang berkecambah (2-4 minggu) setelah pemunculan
pertanaman sedikit pengaruhnya.
Dengan diketahuinya periode kritis suatu tanaman, maka saat penyiangan
yang tepat menjadi tertentu. Penyiangan atau pengendalian yang dilakukan pada
saat periode kritis mempunyai beberapa keuntungan. Misalnya frekuensi
pengendalian menjadi berkurang karena terbatas di antara periode kritis tersebut
dan tidak harus dalam seluruh siklus hidupnya. Dengan demikian biaya, tenaga dan
waktu dapat ditekan sekecil mungkin dan efektifitas kerja menjadi meningkat.
Gulma dan pertanaman adalah sama-sama tumbuhan yang mempunyai
kebutuhan serupa untuk pertumbuhan normalnya. Perbedaan sifat dan habitus
tumbuhan merupakan penyebab terjadinya kompetisi intra spesifik dan kompetisi
inter spesifik.
Dalam pertumbuhan tanaman terdapat selang waktu tertentu di mana tanaman
sangat peka atau sensitif terhadap persaingan gulma, sehingga pada periode tersebut
perlu dilakukan pengendalian, dan jika tidak maka hasil tanaman akan menurun.
Pada umumnya periode kritis terjadi pada saat 25 – 33 % pertama pada siklus
hidupnya atau pada saat ¼ – 1/3 pertama dari umur pertanaman. Dengan diketahui
16
periode kritis suatu tanaman maka saat penyiangan yang tepat menjadi tertentu.
Penyiangan gulma dilakukan pada saat periode kritis.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
gulma menimbulkan kerugian-kerugian karena mengadakan persaingan
dengan tanaman pokok, mengotori kualitas produksi pertanian, menimbulkan
allelopathy, mengganggu kelancaran pekerjaan para petani, sebagai perantara atau
sumber hama dan penyakit, mengganggu kesehatan manusia, menaikkan ongkos-
ongkos usaha pertanian dan menurunkan produktivitas air.
Gulma-gulma penting yang menyerang tanaman pangan antara lain
golongan rumput-rumputan, golongan teki-tekian dan golongan berdaun lebar.
18
DAFTAR PUSTAKA
Wahyudi Rony. 2013. Pengertian Tanaman Pangan Dan Macam Macam Jenis
Tanaman Yang Dapat Dijadikan Pangan. ( Diakses tanggal 12 September 2016). Di unduh
dari http://www.mentari-dunia.com/2013/04/pengertian-tanaman-pangan-dan-
macam.html.
Dian Kuncoro Putra. 2013. Kerugian yang diakibatkan oleh gulma dan jenis - jenis
pupuk ( Diakses Tanggal 12 September 2016). Diunduh Dari
19
20