Arie Supriyatno
Dosen FKIP Univ. Muh Magelang
Abstract
Pancasila ideology of openness at the level of instrumental value does not mean that we also open ourselves to wawasanan
ideology of communism. But instead requires you to be aware of our vulnerability, so that both consciously and unconsciously
not to use the insights of doctrine, policy and strategy that is Marxism Leninism / Communism. Salain a feature of this
ideology is the permanent contradiction minded about, about not being able to didamaikannya conflict that existed until one
of the parties to the contrary completely destroyed. One of the characteristics that others should watch out for is penghalalan
all means to achieve goals.
Keywords: Pancasila, Ideology Open.
A. PENDAHULUAN
Ada beberapa faktor lain yang mendorong kedua setelah Amerika Serikat, akhirnya runtuh
pemikiran kita mengenai Pancasila sebagai ideologi bercerai berai.
terbuka. Beberapa diantaranya dapat kita sebutkan di Ketiga, pengalaman sejarah politik kita sendiri di
sini. Pertama, kenyataan bahwa dinamika masyarakat masa lampau sewaktu pengaruh komunisme sangat
kita berkembang dengan amat cepat. Tidak selalu besar. Karena pengaruh ideologi komunisme yang
jawabannya bisa kita temukan secara ideologis pada dasarnya bersifat tertutup, Pancasila pernah
dalam pemikiran ideologi kita sebelumnya. Ambillah merosot menjadi semacam dogma yang kaku.
sebagai misalnya tendensi globalisasi ekonomi yang Tidak lagi dibedakan antara aturan-aturan pokok
merupakan ciri khas dari dunia pada awal abad ke 21 yang memang harus dihargai sebagai aksioma
dan diperkirakan akan berlanjut di masa mendatang. yang kita sepakati bersama, dengan aturan-aturan
Dalam kecenderungan ini, peranan besar tidak lagi pelaksanaannya yang seyogyanya bisa disesuaikan
dipegang oleh negara dan pemerintah yang karena dengan perkembangan. Dalam suasana kekakuan
besar dan kompleksitasnya relatif lamban untuk tersebut, Pancasila tidak lagi tampil sebagai ideologi
menangani kecepatan tersebut. Peranan yang lebih yang menjadi acuan bersama, tetapi sebagai senjata
besar justru dipegang oleh badan swasta. Gejala ini konseptual untuk menyerang lawan-lawan politik.
jelas memerlukan kejelasan sikap secara jelas. Kebijaksanaan pemerintah pada saat itu menjadi
Kedua, kenyataan bangkrutnya ideologi bersifat absolut, dengan konsekuensi perbedaan
tertutup seperti marxisme-leninisme/komunisme. pendapat menjadi alasan untuk secara langsung
Jika dengan ideologi terbuka pada dasarnya kita dicap sebagai anti-Pancasila. Hal itu jelas tidak benar
maksudkan ideologi yang berinteraksi secara dinamis dan perlu dikoreksi secara mendasar.
dengan perkembangan lingkungan sekitarnya, maka Keempat, tekad kita untuk menjadi Pancasila
dengan istilah ideologi tertutup kita maksudkan sebagai asas dalam hidup bermasyarakat,
ideologi yang merasa sudah mempunyai seluruh berbangsa dan bernegara. Kualifikasi dalam
jawaban terhadap kehidupan ini, sehingga yang hidup “bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”
perlu dilakukan adalah melaksanakannya bahkan menunjukkan bahwa ada kawasan kehidupan
secara dogmatik. Dewasa ini ideologi komunisme yang bersifat otonom dan karena itu tidak secara
dihadapkan kepada pilihan yang amat berat, untuk langsung mengacu kepada nilai Pancasila. Salah
menjadi pilihan suatu ideologi terbuka atau tetap satu diantaranya adalah nilai-nilai religi. Peranan
menjadi ideologi tertutup seperti selama ini. Uni Pancasila dalam religi adalah mengayomi,
Soviet di bawah kepemimpinan Mikhail Gorbachev melindungi dan mendukungnya dari luar. Agama
memilih langkah radikal menuju ideologi terbuka bahkan diharapkan menjadi sumber inspirasi dan
yang sebagaimana kita ketahui, negara super power motivasi bagi pembangunan nasional.
Daftar Pustaka