Baterai
Baterai
BATERAI
Penyusun :
Salah satu kendala yang dihadapi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan yang
menyelenggarakan pendidikan berbasis kompetensi adalah terbatasnya modul
pembelajaran. Apalagi modul pembelajaran untuk bidang teknik mekanik otomotif
masih sulit ditemui di masyarakat, sementara antusias masyarakat untuk mengikuti
pendidikan dan pelatihan teknik mekanik otomotif berkembang sangat pesat seiring
dengan pertumbuhan kendaraan yang semakin banyak di masyarakat.
Berkaitan dengan permasalahan tersebut, Pusat Pengembangan Penataran
Guru Teknologi Malang telah memprogramkan dan mengembangkan modul-modul
dalam berbagai bidang keahlian teknik baik untuk keperluan pendidikan dan
pelatihan di intern PPPGT / VEDC Malang maupun untuk keperluan sekolah dan
lembaga pendidikan dan pelatihan teknik yang ada di Indonesia.
Kami mengucapkan terima kasih kepada para Widyaiswara PPPGT / VEDC
Malang yang telah dapat merealisasikan terwujudnya program pengembangan
modul pembelajaran dalam bidang teknik mekanik otomotif, seperti modul
pembelajaran ini. Dan akhirnya kami berharap mudah-mudahan modul ini banyak
manfaatnya.
KATA PENGANTAR
Modul Servis / Perawatan Rutin Baterai ini merupakan salah satu modul yang
ada pada program paket kompetensi Teknik Mekanik Otomotif yang diselenggarakan
PPPG TEKNOLOGI MALANG.
Modul ini disusun sedemikian rupa dengan harapan peserta didik dapat
mempelajari secara mandiri dengan baik. Penjelasannya disertai dengan gambar-
gambar sehingga akan membantu mempermudah peserta didik dalam memahami
permasalahan dalam modul.
Peran Widyaiswara/Instruktur tetap sangat penting dalam membimbing dan
mengawasi peserta didik dalam mempelajari modul. Apalagi untuk pembelajaran
praktik yang kompleks dan berisiko terjadi kesalahan bahkan mungkin kecelakaan,
Widyaiswara/Instruktur diharapkan benar-benar dapat membimbing dan mengawasi
kegiatan peserta didik.
Penyusun menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu saran-saran yang konstruktif untuk perbaikan modul ini sangat diharapkan.
Akhirnya penyusun mengharapkan agar modul ini bermanfaat banyak untuk
mendukung pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan kompetensi yang
diharapkan.
Malang, Februari 2005
Penyusun,
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul
Sambutan Kepala PPPG Teknologi Malang i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
PENDAHULUAN 1
1. Prosedur keselamatan kerja dan lingkungan 1
2. Fungsi dan kostruksi baterai 5
3. Kapasitas, Berat Jenis dan Kondisi Isian Baterai 12
4. Pengisian dan Pengosongan Baterai dengan Sendirinya 14
PETUNJUK PRAKTIS SERVIS/PERAWATAN BATERAI 17
1. Pendahuluan 18
2. Servis / Perawatan Rutin 21
3. Pengukuran Berat Jenis 26
4. Pengisian Secara Normal 31
5. Pengisian Secara Cepat 35
6. Pengujian Baterai 38
DAFTAR PUSTAKA 44
PENDAHULUAN
Baterai harus dilepaskan dari sistem kelistrikan pada saat dilakukan pekerjaan
pada baterai. Pertama lepaskan terminal negatif dulu untuk mencegah hubungan
pendek pada saat menggunakan peralatan bengkel.
• Jangan memakai jam tangan logam perhiasan dan gelang sewaktu bekerja
pada baterai
• Gas yang keluar dari bagian atas sel baterai selama proses pengisian
bersifat mudah meledak, jangan menyalakan korek atau merokok dekat
lokasi pengisian baterai
• Sebelum menghubungkan alat pengisian baterai, kedua terminal posistif dan
negatif harus dilepaskan dari sistem rangkaian elektronik.
• Pada saat melakukan pengisian baterai, dibutuhkan udara yang bersih dan
ventilasi yang cukup serta bebas dari bunga api yang dapat menimbulkan
baterai meledak.
Fungsi baterai :
1. Menyimpan energi listrik dari alternator saat mesin hidup sehingga
baterai siap pakai
2. Menghidupkan mesin (elektrik starter)
3. Melayani kebutuhan energi listrik untuk peralatan listrik pada mobil
saat mesin mati
Konstruksi baterai
Berdasarkan prinsip kerja baterai terdiri dari beberapa sel. Setiap sel terdapat pelat
elektrode positip dan pelat elektrode negatip yang berada dalam elektrolit asam
sulfat, setiap sel menghasilkan tegangan 2 volt. Lewat pengabungan secara seri 6
sel baterai dapat menghasilkan tegangan 12 volt sesuai dengan tegangan spesifikasi
baterai pada umumnya.
Tegangan sel 2 volt Sebuah sel baterai terdiri dari pelat electrode
positip dan pelat electrode negatip. Pelat – pelat
elektrode terbuat dari pelat timbel berpori,
Pelat positip
dengan maksud memepermudah reaksi kimia
Pelat negatip
pada permukaan perpori tersebut. Bahan aktip
pelat elektrode positip adalah timbel dioksida
Elektrolit (PbO2) berwarna coklat dan untu7k pelat
elektrode negatip adalah timbel murni (Pb)
berwarna abu-abu. Elektrolit baterai terdiri dari
kurang lebih 37 % Sulfat (SO4) yang diencerkan
dengan 63 % air (H2O)
Gb. 5 Konstruksi blok sel baterai serat-serat gelas dan lembaran ebonit berpori.
Kesimpulan :
Keadaan elektroda – elektroda dan berat jenis elektrolit pada proses elektrokimia di
dalam baterai
Dengan mengukur berat jenis baterai, kita dapat mengetahui keadaan pengisian
baterai tersebut. Untuk mengetes ini digunakan Hydrometer
A. Kapasitas baterai
Besaran untuk menyatakan jumlah muatan listrik yang terkandung dalam
baterai disebut kapasitas. Hal ini juga menentukan besar kecilnya ukuran
suatu baterai.
Kapasitas baterai tergantung pada: Jumlah massa aktip dalam plat – plat
baterai, jumlah elemen – elemen , Luas penampang pelat baterai yang
terendam dalam elektrolit baterai
Disingkat Q=Ixt
Dimana :
Q = Kapasitas baterai (I x t) dalam AH
I = Arus pemakaian dalam ampere
T = Waktu pemakaian hingga tegangan 1,75 V setiap sel
Kapasitas spesifik
Menurut DIN (Deutsche Industrie Norm), kapasitas spesifik ditentukan oleh
besarnya arus pemakai selama 20 jam (10 jam) sehingga tegangan sel turun
menjadi 1,75 volt.
Pengisian Cepat
Baterai dapat diisi dengan besar arus pengisian 5 s/d 10 kali besar arus pengisian
normal sampai tegangan baterai mencapai tingkat terjadinya titik-titik gas (tegangan
sel 2,4 Volt)
Lama pengisian sampai satu jam. Pengisian seperti ini tidak merusak baterai.
Trafo Stepdown
Sakelar Pemindah
Tegangan
Bila baterai dalam keadaan penuh tersimpan, maka akan terjadi proses kimia yang
menyebabkan baterai akhirnya kosong. Pengosongan baterai sendiri ini
menyebabkan kondisi isian berkurang antara 0,2 % - 1 % dari kapasitas spesifik tiap
hari. Untuk menghindari terjadinya pensulfatan, maka setiap dua – bulan baterai
yang tidak dipakai harus diisi arus.
Tujuan Umum
Jika anda selesai mempelajari petunjuk praktis servis/perawatan baterai diharapkan
dapat :
Memeriksa dan menyimpulkan kondisi isian baterai dengan hidrometer
Memeriksa dan menyimpulkan kondisi sel-sel baterai dengan sel tester
Melaksanakan servis baterai sesuai petunjuk servis baterai yang
direkomendasikan pabrik
1. Pendahuluan
Saya berusia
3 tahun
Umur saya
hanya
bertahan
satu tahun Bila baterai selalu bekerja berat dan
perawatan baterai tidak dilakukan
secara periodik maka dimungkinkan
baterai cepat tua atau rusak karena
terjadi pelepasan bahan aktif dari
plat-plat baterai saat kerja berat
atau terjadi pensulfatan pada plat-
plat baterai
2. Servis/Perawatan Rutin
Kondisi isian baterai Kondisi iklim Berat jenis pada temperatur ± 20°C (kg/l)
Baterai terisi penuh Normal 1,28*
Tropis 1,23*
Baterai setengah Normal 1,20
terisi Tropis 1,16
Baterai kosong Normal 1,12
Tropis 1,08
1 jam = 10%
Contoh :
B.J. rata-rata 1,06
Prosen kekosongan ...........100........%
Lama pengisian .................10.............jam
Contoh – contoh :
Petunjuk :
Kalau arus pengisian tidak bisa distel teliti pilih posisi yang terdekat.
KESELAMATAN KERJA :
Dilarang merokok atau menyalakan api dekat pengisian baterai, karena gas
elektrolit baterai mudah meledak
Stel waktu pengisian dengan sakelar waktu, waktu pengisian ± 1 s/d 2 jam
Petunjuk :
Pada merek baterai tertentu arus maksimum pengisian cepat adalah 50% dari
kapasitas baterai.
Baterai baru, yang baru diisi elektrolit tidak boleh diisi cepat !
Jika arus pengisian pada amper meter tidak mau naik lagi, meskipun kita
tambah, maka jangan mengisi baterai itu secara cepat.
Gas elektrolit adalah oksigen dan hidrogen yang bersifat mudah meledak.
6. Pengujian Baterai
Pengujian baterai terpasang pada mobil
KESELAMATAN KERJA
Pada waktu menstarter mobil, pastikan posisi gigi porsneling dalam keadaan
netral dan rem tangan bekerja
Langkah kerja :
Servis baterai, kontrol berat jenis elektrolit, isi baterai bila keadaan baterai tidak
terisi penuh (lihat jobsheet no. 63 31 15 10/15/20
Lepaskan kabel tegangan tinggi di tengah –tengah tutup distributordan
hubungkan ke massa
Rangkaikan volt dan ampermeter seperti gambar sebelah !
Keterangan :
1. Mesin 2. Motor Starter 3. Kunci Kontak
4. Ampermeter 5. Baterai 6. Voltmeter
VOLT
METER AMPER Pada saat starter dilakukan
METER perhatikan besar arus yang
mengalir pada ampermeter
Keterangan
Lakukan pengujian baterai dengan cell tester seperti pada gambar di bawah ini
DAFTAR PUSTAKA