Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA


PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN
INTEGRATIF

“PENYULUHAN PENYAKIT ARTERI PERIFER DI KECAMATAN


TEMPURAN KABUPATEN KARAWANG”

Oleh :

Enrico Tangkas Ghabe 120110150102


Namira Astri Annisa 170610160012
Vania Nurmalita 180410160039
Ni Luh Made Lingga Pradnya Putri 210510160037
Dzil Arsyi Sabila Azhar 240210160073
Jeremy Rayadi Lawoto 270110160051

DIREKTORAT PENDIDIKAN DAN KEMAHASISWAAN


UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
LEMBAR PENGESAHAN

Disusun Oleh:

Enrico Tangkas Ghabe 120110150102


Namira Astri Annisa 170610160012
Vania Nurmalita 180410160039
Ni Luh Made Lingga Pradnya Putri 210510160037
Dzil Arsyi Sabila Azhar 240210160073
Jeremy Rayadi Lawoto 270110160051

Mengetahui,

Dosen Pembimbing KKN

Dr. Rani Septrina SpBp.


NIP.
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit arteri perifer (PAP) adalah semua penyakit yang terjadi pada
pembuluh darah non sindroma koroner akut setelah keluar dari jantung dan
aortailiaka, sehingga pembuluh yang dapat menjadi lokasi terjadinya PAP adalah
pembuluh pada keempat ekstremitas, arteri karotis, arteri renalis, arteri
mesenterika, aorta abdominalis, dan semua pembuluh cabang yang keluar dari
aortailiaka. Namun demikian, secara klinis PAP merupakan gangguan pada arteri
yang memperdarahi ekstremitas bawah.

PAP dapat terjadi oleh karena adanya perubahan struktur ataupun fungsi
dari pembuluh darah. PAP sering kali merupakan bagian dari proses penyakit
sistemik yang berpengaruh terhadap kelainan arteri multipel. Adanya PAP pada
satu arteri menjadi prediktor kuat adanya PAP pada arteri lainnya, termasuk pada
pembuluh darah koroner, karotis dan serebral.

Keluhan PAP yang paling umum adalah sensasi sakit pada kaki saat
sedang berolahraga/aktivitas fisik, ini dikenal sebagai klaudikasio intermiten.
Sensasi sakit, sensasi terbakar, sensasi berat, atau sesak pada otot-otot kaki ini
biasanya dimulai setelah berjalan pada jarak tertentu, berjalan menaiki bukit, atau
menaiki tangga, dan akan hilang setelah beristirahat selama beberapa menit.
Pasien dengan klaudikasio intermiten memiliki aliran darah yang normal pada saat
istirahat, oleh karena itu, tidak ada gejala nyeri/sakit pada kaki saat istirahat.
Dengan berolahraga, aliran darah pada arteri otot-otot kaki dapat dibatasi oleh
sumbatan aterosklerosis. Ini mengakibatkan terjadinya ketidaksesuaian antara
suplai oksigen dan otot permintaan metabolik, sehingga memunculkan gejala
klaudikasio.

Pasien dengan PAP yang parah dapat mengalami klaudikasio setelah


berjalan walaupun hanya dalam jarak yang pendek, atau mengalami sensasi sakit
di kaki ketika istirahat atau ketika berbaring di tempat tidur di malam hari. Pada
kasus yang parah, pasien juga dapat mengalami ulkus yang tidak dapat sembuh
dengan sendirinya atau kulit yang menghitam (gangren) pada kaki atau jari kaki.

1.2 Tujuan

Tujuan dalam pengembangan masalah tersebut adalah untuk


meningkatkan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai deteksi penyakit
arteri perifer dengan merubah pola kebiasaan sehari-hari para pekerja yang
menyebabkan beresikonya terkena penyakit arteri perifer.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dari pengembangan masalah tersebut diharapkan dapat


memberikan informasi mengenai pengaruh penyuluhan terhadap tingkat
pengetahuan mengenai penyakit pembuluh darah perifer bagi masyarakat
Kabupaten Karawang.

1.4 Lokasi dan Waktu


1.4.1 Lokasi
Pemilihan lokasi di Kecamatan Tempuran Kabupaten Karawang
didasarkan pada potensi penduduk, yaitu masyarakat Kecamatan Tempuran
Kabupaten Karawang diharapkan dapat menyebarluaskan pengetahuan yang
didapatnya, baik kepada kaum keluarga maupun penduduk di sekitar tempat
tinggalnya. Selain itu, pemilihan juga didasarkan dari sudah ada atau belumnya
penyuluhan pada kecamatan tersebut. Maka dari itu dalam kegiatan KKN ini
dilakukan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai penyakit
pembuluh darah perifer.
1.4.2 Waktu

Pembekalan KKNM-PPM September-Oktober 2018

Survey Lapangan Oktober 2018

Tahap Pelaksanaan dan Lapangan

Pengumpulan Data November 2018

Penyiapan Lapangan November 2018

Pelaksanaan Kegiatan November 2018

Tahap Pasca Lapangan

Penulisan , Bimbingan dan artikel November – Desember 2018


BAB II

PELAKSANAAN KKN MAHASISWA

2.1. Mekanisme Kerja Kelompok

Pelaksanaan kerja dimulai dari pembekalan kepada seluruh anggota


tim yang telah ditentukan dan dilakukan oleh Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) kira-kira satu bulan sebelum pengerjaan lapangan
dimulai. Pembekalan yang dilakukan adalah terkait pemaparan perihal
topik KKNM yang akan dilakukan oleh mahasiswa. Kegiatan yang akan
kami lakukan melakukan penyuluhan kesehatan mengenai penyakit
pembuluh darah arteri perifer dan penyakit varises kepada masyarakat di
Kabupaten Karawang Kecamatan Tempuran Jawa Barat, yang mayoritas
masyarakatnya adalah petani.

Hal pertama yang dilakukan setelah mendapatkan pembekalan oleh


Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu melakukan survey sekaligus
berdiskusi bersama dengan pimpinan berkaitan dengan topik KKNM di
lokasi KKNM yang telah ditentukan yaitu di Kecamatan Tempuran
Kabupaten Karawang, tepatnya di puskesmas Lemah Duhur. Setelah
berdiskusi dengan pimpinan, dilakukan diskusi internal bersama dengan
DPL untuk perihal teknis pelaksanaan KKNM.

Hal selanjutya setelah dilakukan survey yaitu pengumpulan data


melalui wawancara dan skrinning penyakit beberapa warga di puskesmas
Lemah duhur. Setelah memperoleh data riwayat penyakit masyarakat
Kecamatan Tempuran, maka tim menyusun Term Of Reference yang
berkaitan dengan topik KKNM yang akan disampaikan saat penyuluhan
kesehatan. Dalam pelaksanaan KKNM agar waktu yang dimiliki dapat
digunakan secara efektif, maka dilakukan pembagian tim dalam kelompok
untuk penyuluhan. Setelah penyuluhan selesai dilaksanakan, selanjutnya
yaitu penyusunan laporan akhir KKNM.
Diagram alir mekanisme kerja kelompok.

2.2 Landasan Teori

a. Penyuluhan Kesehatan

Penyuluhan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan


seseorang melalui tehnik praktek belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah
atau mempengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok maupun
masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat
(Depkes, 2002). Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan
kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu
keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara
keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang
bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dengan meminta
pertolongan (Effendy, 2003).
b. Penyakit Arteri Perifer

Masalah penyakit arteri perifer ini sering banyak ditemukan di berbagai


daerah sekitar anda. Penyakit ini mulai meningkat di karenakan pertambahannya
usia, angka kejadian PAP tersebut di antara usia 40 tahun sampai dengan 70
tahun. Penyakit arteri perifer (PAP) merupakan gangguan suplai darah ke
ekstremitas atas atau bawah karena obstruksi. Mayoritas obstruksi disebabkan
oleh aterosklerosis, bisa juga disebabkan oleh thrombosis emboli, vasculitis, atau
displasia fibromuskuler. Penyakit arteri mesenterika dan semua percabangan
setelah melewati aortailiaka, termasuk ekstremitas bawah dan ekstremitas atas.
Dan yang sering terjadi PAP adalah ekstremitas bawah.

Pada aorta abdominal dan arteri iliaka (30% dari pasien yang
simptomatik), arteri femoralis dan poplitea (80%-90%), termasuk arteri tibialis
dan peroneal (40%-50%). Proses aterosklerosis lebih sering terjadi pada
percabangan arteri, tempat yang turbulensinya meningkat, memudahkan
terjadinya kerusakan tunika intima. Pembuluh darah distal lebih sering terkena
pada pasien usia lanjut dan diabetes militus.

Pada PAP terdapat juga penyakit-penyakit kardiovaskular yang


mengiringi. Data dari Reduction of atherothombosisfor Contunued Health
(REACH) tahun 2010 menunjukan saling tumpang tindih antara penyakit
kardiovaskuler seperti penyakit arteri perifer, penyakit kardiovaskuler, dan
jantung coroner.

c. Implementasi Proses Kegiatan KKN Mahasiswa

Merujuk pada topik utama KKN mengenai pembuluh darah arteri perifer,
kelompok kami berencana untuk mengajukan salah satu program KKN yang
berupa penyuluhan mengenai penyakit tersebut. Program penyuluhan akan
dilaksanakan pada hari yang ditentukan bersamaan dengan hadirnya dosen
pembimbing. Penyuluhan ini menjadi penting karena sebagian besar masyarakat
masih belum memiliki pengetahuan apapun terkait penyakit arteri perifer. Seperti
yang telah diuraikan pada bagian pendahuluan, penyakit arteri perifer atau biasa
disingkat menjadi PAP ini dapat menyerang seseorang secara tiba-tiba ketika
sedang beraktivitas seperti berjalan atau menaiki tangga, dan kondisinya akan
cenderung membaik setelah diistirahatkan. Akan tetapi, gangguan pada arteri yang
tiba-tiba ini tentu saja akan sangat berbahaya, terlebih jika rasa sakitnya hanya
dibiarkan saja sehingga menjadi semakin parah dan akan membutuhkan perawatan
khusus.

Perawatan khusus pada pasien PAP dapat dilakukan melalui rumah sakit
terdekat yang mudah diakses. Sayangnya, lokasi kegiatan KKN kami yang
terletak di daerah Kec. Tempuran, Karawang Timur, masih cukup jauh dengan
keberadaan rumah sakit yang memadai. Karena alasan tersebut, kelompok kami
memutuskan untuk menjalankan penyuluhan tentang penyakit arteri perifer
sebagai program KKN dengan harapan akan memperkecil angka pasien dengan
penderita PAP. Melalui adanya penyuluhan tersebut, masyarakat juga diharapkan
dapat terdorong untuk melakukan kebiasaan hidup sehat, misalnya berolahraga,
untuk menghindari kondisi fisik yang mudah terserang penyakit.
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN PPM-KKN MAHASISWA

3.1 Analisis Situasi

Masalah penyakit arteri perifer ini sering banyak ditemukan di


berbagai daerah sekitar kita. PAP ini dapat menyerang seseorang secara
tiba-tiba ketika sedang beraktivitas seperti berjalan atau menaiki tangga,
dan kondisinya akan cenderung membaik setelah diistirahatkan. Akan
tetapi, gangguan pada arteri yang tiba-tiba ini tentu saja akan sangat
berbahaya, terlebih jika rasa sakitnya hanya dibiarkan saja sehingga
menjadi semakin parah dan akan membutuhkan perawatan khusus.

Penyakit ini mulai meningkat di karenakan pertambahannya usia,


angka kejadian PAP tersebut di antara usia 40 tahun sampai dengan 70
tahun. Berdasarkan survey dan data yang didapat dari 100 orang warga
yang telah diwawancara dengan jumlah 20 pertanyaan mengenai PAP di
lokasi Kecamatan Tempuran Kabupaten Karawarang, hampir semua
responden tidak mengetahui penyakit arteri perifer (PAP) ini.

Maka dari itu merujuk pada topik utama KKN mengenai pembuluh
darah arteri perifer, kelompok kami melaksanakan salah satu program
KKN yang berupa penyuluhan mengenai penyakit tersebut. Program
penyuluhan dilaksanakan bersama dengan dosen pembimbing lapangan
(DPL) dan residen. Penyuluhan ini menjadi penting karena sebagian besar
masyarakat masih belum memiliki pengetahuan apapun terkait penyakit
arteri perifer.

3.2 Kegiatan/Program PPM-KKN Mahasiswa


1) Nama Kegiatan : Penyuluhan Kesehatan Penyakit Pembuluh Darah
Arteri dan Varises di Kecamatan Tempuran Kabupaten Karawang.
2) Jenis Kegiatan (pelatihan/demplot/workshop/penyuluhan/dll) :
Wawancara dan Penyuluhan.

3) Tujuan dan Manfaat :


a. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan yang lebih
mendalam mengenai deteksi penyakit arteri perifer dengan
merubah pola kebiasaan sehari-hari para pekerja/warga yang
beraktifitas yang bisa menyebabkan beresikonya terkena
penyakit arteri perifer pada masyarakat di Kecamatan
Tempuran Kabupaten Karawang.
b. Manfaat penyuluhan PAP dari kegiatan ini diharapkan warga
di Kecamatan Tempuran Kabupaten Karawang dapat mengerti
dan memahami bagaimana bahayanya PAP, cara mendeteksi
serta cara mengatasinya.

4) Sasaran Kegiatan :
a. Puskesmas Kecamatan Tempuran Kabupaten Karawang.
b. Puskesmas Lemah Duhur Karawang

5) Pihak-Pihak Yang Terlibat (Beserta Perannya) :


a. Dosen Pembimbing Lapangan :
1. Mengarahkan bagaimana kegiatan ini berlangsung.
b. Residen sebanyak 9 orang :
1. Mengarahkan bagaimana kegiatan ini berlangsung.
2. Mengisi materi dari penyuluhan.
c. Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Sebanyak 6 orang) :
1. Mengolah data kuisioner warga mengenai PAP.
2. Menyiapkan kebutuhan penyuluhan seperti leaflet, spanduk, dan
flipchart.

6) Proses Pelaksanaan (Uraikan Prosesnya Secara Rinci) : Tahapan


Kegiatan
1. Briefing di lokasi penyuluhan.
2. Membagi 2 tim untuk kedua lokasi yaitu di Tempuran (4 residen
dan 4 mahasiswa) dan Lemah Duhur (5 residen dan 2
mahasiswa).
3. Penyuluhan materi kepada pasien di Puskesmas Tempuran dan
Puskesmas Lemah Duhur.
4. Membagikan leaflet mengenai PAP kepada pasien yang
mengikuti penyuluhan.
5. Melakukan sesi tanya jawab bersama pasien mengenai PAP.

7) Hasil Capaian Kegiatan :


1.

8) Rancangan Tindak Lanjut Hasil Kegiatan


1. Hasil dari kegiatan ini akan dibuat dalam format laporan akhir.

3.3 Output Kegiatan


BAB IV

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1 Simpulan

4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.undip.ac.id/46704/2/BAB_I.pdf

http://eprints.undip.ac.id/46704/3/BAB_II.pdf
LAMPIRAN DOKUMENTASI

1. Dokumentasi di Puskesmas Kecamatan Tempuran


Madee dokum yg di dalam puskesmas tempuran tambahin yaa yg dari
kamera
2. Dokumentasi di Puskesmas Kecamatan Lembah Duhur

Anda mungkin juga menyukai