PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kota merupakan beban dari sumber-sumber alam dan mengotori udar dan air,
menimbulkan polusi lingkungan, baik di tingkat daerah, kota, nasional, maupun global.
dimaksud sanitasi lingkungan adalah menciptakan lingkungan yang sehat bebas dari
penyakit.
Dalam hal ini sebelum kita mempelajari lingkungan, kita harus lebih dahulu mengetahui
sejarah perkembangan kota dan lingkungan. Mengingat kota tentu kita juga mengingat
lingkungan merupakan masalah yang harus dihadapi manusia dalam melakukan aktivitas,
kota juga merupakan pusat kreativitas, budaya, dan perjuangan keras manusia. Kota
bagaimana dampaknya terhadap penduduk apabila pada saat itu lingkungan mengalami
kerusakan atau tercemar oleh sampah dan menimbulkan penyakit , tentunya hal demikian
itu akan mempengaruhhi kesehatan. Disamping itu untuk memperpanjang umur manusia
1
BAB II
PEMBAHASAN
dimaksud sanitasi lingkungan adalah menciptakan lingkungan yang sehat yang bebas
dari penyakit. Hal demikian yang dimaksud “bersih” adalah kebersihan jasmani, pakaian,
dan kebiasaan seseorang, kebersihan jalan, rumah, saluran air serta kebersihan makanan
dan minuman.
Dalam sejarah manusia, belum pernah terjadi baik agama samawi hingga undang-undang
karya manusia yang menggunakan kesehatan lingkungan semacam ini, sebagai suatu
ajaran yang vital sebagaimana Islam. dalam beberapa ayat Al-Qur’an, dapat kita lihat
bahwa surat pertama yang diturunkan adalah panggilan kepada ilmu, sedang yang kedua
adalah panggilan kebersihan. Surat pertama yang diturunkan adalah surat “Iqra” yang
artinya “bacalah”, sedang surat yang kedua adalah QS. Al-Mudatsir : “ dan pakaianmu
bersihkanlah”
dan kedua, menyampaikan faktor-faktor utama sosial, ekonomi, dan politik yang
membentuk alasan dasar kerusakan lingkungan. Kedua pendekatan itu bersandar dalam
a. Mengelola sampah
2
Sekarang sampah merupakan masalah besar perkotaan, baik di negara berkembang
maupun di negara maju, masalah sampah di kota termasuk di dalamnya semakin sulitnya
populasi yang berasal dari sampah dan dari proses pengelolaan serta pembuangan
memakai biaya besar. Masalah perkotaan tidak terbatas pada kota itu sendiri. Tetapi juga
berpengaruh sangat besar pada daerah sekelilingnya, ketika timbul tuntutan akan wilayah
yang lebih luas untuk mengotori luapan sampah. Pencarian solusi membawa kepada
keberhasilan menetapkan sebuah masyarakat yang berorientasi pada sistem daur ulang,
melibatkan para tokoh. Pendekatan teknologi dan undang-undang untuk melakukan daur
ulang. Sistem pasar yang mendukung masyarakat berorientasi daur ulang, dorongan
inisiatif daur ulang yang berbasis masyarakat, dan perubahan sikap publik terhadap
konsumsi dan pembuangan melalui informasi dan pendidikan publik merupakan beberapa
b. Polusi
Setelah sampah, kini polusi mengambil berbagai bentuk pada banyak tingkat. Masalah
yang menjadi perhatian khusus adalah polutan yang menimbulkan kerugian bagi
penduduk perkotaan dan siklus ekologi, yang dihasilkan lewat pembakaran sampah, emisi
industri, dan gas buangan kendaraan bermotor. Dengan semakin jelasnya dampak
kesehatan terutama dari gas toksin (beracun) seperti dioksin dan gas perusak hormon,
3
penelitian ilmiah dari kalangan pemerintah, dan desakan publik secara khusus
c. Transportasi
dalam bentuk kecelakaan lalu lintas, ketidakadilan sosial, kemacetan, dan polusi udara.
tampaknya meningkat, terutama yang menggunakan bensin. Gejala ini direspon dengan
menciptakan mobil yang berpolusi rendah, dorongan sikap publik yang kurang
untuk memperkecil dampak lalu lintas pada lingkungan, prakarsa kolaborasi antara
pemerintah dan industri untuk membuat dukungan politik yang lebih besar bagi
transportasi publik berskala besar dan ozon “bebas mobil” demikian juga dengan
program perencanaan perkotaan yang memainkan peranan penting dalam mendesain kota
Menurut WHO (world health organization), sehat adalah “Memperbaiki kondisi manusia,
baik jasmani, rohani ataupun akal, sosial dan bukan semata-mata memberantas penyakit”
Sedangkan “Al-Thibbul wiqo’i” adalah ilmu yang berfungsi menjaga individu dan
thibul wiqo’i” (judul buku dan kajian buku ini pent) mengkonfirmasikan antara
pendidikan, petunjuk (baca wahyu) dan penelitian agar dapat memelihara umat manusia
dari berbagai penyakit sebelum dihinggapi atau upaya preventif meluasnya wabah
4
penyakit menular. Di samping itu untuk memperpanjang umur manusia dengan
saraf.
Kota merupakan pusat kreativitas, budaya dan perjuangan keras manusia. Kota memang
dan umat manusia ketika komunitas perkotaan tumbuh menjadi lebih besar dan padat
hingga tidak bisa terkendali lagi. Interaksi umat manusia dengan lingkungan alam dan
lingkungan buatan manusia terletak pada kualitas kehidupan pada jutaan mungkin juga
miliyaran orang di seluruh dunia dan pengalaman pun menjadi tercampur baur. Berbagai
akibat lingkungan yang merugikan yang menjadi dari sifat dari pusat-pusat perkotaan
memberikan tantangan besar akibat yang langsung dengan mendasar bagi eksistensi
umat manusia.
Kota merupakan beban dari sumber-sumber alam dan mengotori udara dan air,
menimbulkan polusi lingkungan, baik di tingkat daerah, kota, nasional, maupun global.
atau persedian air bersih, sistem pembuangan kotoran, pengaturan sampah, perumahan,
Pada abad ke 21, kekurangan dan pencemaran air oleh bencana banjir akan menjadi
5
anggapan bahwa air akan mengantikan minyak tanah sebagai pusat ketegangan politik.
Secara historis, kapasitas sebuah kota akan dibatasi oleh ketersediaan sumber-sumber air
di kota tersebut. Namun, kota-kota besar yang terletak di wilayah hilir dari sumber air
bagian hulu sehingga merusak wilayah hulu. Agar wilayah-wilayah hulu dan hilir dapat
negara berkembang, adalah bencana banjir yang menyebabkan tidak terserapnya air hujan
ke dalam tanah, karena tingkat urbanisasi melaju cepat, dan penyedotan air tanah yang
berlebihan, yang menyebabkan sirkulasi air regional dan menyebabkan tanah longsor.
Sejumlah isu tersebut dapat dimengerti bahwa tuntutan kota akan air bersih, sebagian
Ketika kata menuntut kebutuhan akan air dalam jumlah besar, mereka juga menuntut
akan energi yang nantinya mengakibatkan kerusakan di lingkungan lokal nasional dan
Tujuan masyarakat berwawasan ekologi adalah mencakup etos “Kata hemat energi”
meliputi konservasi dan daur ulang dalam berbagai tingkat. Sama halnya dengan
moralitas yang juga memiliki beragam segi, inovasi teknologis merupakan instrumen
nasional yang memerlukan banyak penyesuaian pada berbagai tingkatan. Namun energi
6
mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap energi dan konsep ‘masyarakat hemat
7
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dalam makalah tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dalam
sejarah manusia, belum pernah terjadi baik agama Samawi hingga undang-undang karya
manusia yang menggunakan kesehatan lingkungan semacam ini, sebagai suatu ajaran
Dari berbagai dampak yang selalu saja bermasalah di tiap kota adalah
1. Sampah
2. Polusi dan
3. Transportasi
Serta biasa pula terjadi di kota dan lingkungan adalah sumber air dan ekosistem,
2. Saran
Sebagai manusia biasa saya menyadari bahwa dalam makalah tersebut masih terdapat
mungkin, tapi itulah hasil usaha saya. Oleh karena itu, kritik dan saran pembaca yang
bersifat motivasi sangatlah saya harapkan sebagai saran buat saya untuk ke depan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Syaugi Al-Fanjari Dr, Ahmad. Nilai Kesehatan dalam Syariat Islam, Bumi Aksara;
Desember 1996.
Budihardjo Ir, Eko, Prof. M.S.C, Kota dan Lingkungan, United Nation, University Pers
Jasan Hunter, Pejabat Program Lingkungan, Nautilus Institue for Security and