Anda di halaman 1dari 2

Hujan frontal adalah jenis hujan yang terjadi karena massa udara yang panas atau lembab

bertemu dengan massa udara yang dingin atau padat. Pertemuan dua udara dengan suhu berbeda
ini kemudian berujung pada kondensasi. Apabila kondensasi ini terus berlanjut maka akan
muncul tetesan air yang jatuh sebagai hujan.

Mengapa disebut ‘hujan frontal’? Jawabannya sederhana, karena hujan ini terjadi di wilayah
front. Hujan frontal ini adalah jenis curah hujan yang umum terjadi di Inggris. Hujan frontal ini
merupakan satu di antara 3 jenis utama curah hujan, selain ‘Convectional rainfall’ dan ‘relief
rainfall’. Di Inggris, hujan frontal lebih banyak terjadi ketimbang ‘convectional rainfall’ yang
umum ditemui di belahan wilayah Eropa lainnya. Untuk memahami lebih lanjut si hujan frontal
ini, silahkan berkunjung ke geographyfieldwork.com/FrontalRain.htm. Situs ini menyediakan
informasi lengkap mengenai hujan frontal.

http://science.blurtit.com/27823/what-is-frontal-rainfall

Hujan Orografis (Orographic rain) dikenal juga dengan nama Hujan Pegunungan. Sama seperti
namanya, jenis hujan yang satu ini hanya terjadi di wilayah lereng pegunungan.

Hujan Orografis terjadi karena angin yang banyak mengandung uap air dipaksa bergerak dengan
arah horizontal. Angin tersebut kemudian naik titik lereng pegunungan. Udara di wilayah
pegunungan tentu cukup dingin, dengan demikian gumpalan uap air tadi akan mudah berubah
menjadi butir-butir air. Selanjutnya, saat terjadi kondensasi maka awan akan terbentuk dan akan
turun menjadi hujan. Hujan di lereng pegunungan inilah yang kita kenal dengan istilah hujan
orografis.

Hujan Orografis ini dibedakan berdasarkan pada penyebabnya. Adapun jenis hujan lain yang
masuk ke dalam kelompok ini antara lain hujan frontal, hujan siklonal, hujan muson dan lain-
lain. Hujan juga terkadang dibedakan berdasarkan ukuran butir airnya, antara lain hujan gerimis
atau drizzle, hujan batu es, hujan salju dan lain-lain.

http://en.wikipedia.org/wiki/Orographic_rain

http://thesciencedictionary.org/orographic-rain/

1. Hujan Orografis
yaitu hujan yang terjadi karena udara yang mengandung uap air di paksa oleh angin untuk
menaiki pegunungan yang suhunya semakin tinggi seiring bertambahnya ketinggian.Hal ini
mengakibatkan terjadinya kondensasi, terbentuk awan, dan hujan pada sisi lereng pegunungan
tersebut.Hujan ini disebut hujan orografis. Angin yang mendorong hujan terus bergerak
menuruni lereng di sebelahnya tanpa mengandung uap air. Angin tersebut bersifat kering dan
sering disebut sebagai angin fohn. Daerah terjadinya angin fohn disebut daerah bayangan hujan.
2. Hujan Frontal
Hujan frontal adalah hujan yang disebabkan oleh bertemunya angin musim panas yang
membawa uap air yang lembab dengan udara dingin bersuhu rendah sehingga menyebabkan
pengembunan di udara yang pada akhirnya menurunkan hujan.

3. Hujan Zenithal
Jenis hujan ini terjadi karena udara naik disebabkan adanya pemanasan tinggi. Terdapat di
daerah tropis antara 23,5o LU - 23,5o LS. Oleh karena itu disebut juga hujan naik tropis. Arus
konveksi menyebabkan uap air di ekuator naik secara vertikal sebagai akibat pemanasan air laut
terus menerus. Terjadilah kondensasi dan turun hujan. Itulah sebabnya jenis hujan ini dinamakan
juga hujan ekuatorial atau hujan konveksi. Disebut juga hujan zenithal karena pada umumnya
hujan terjadi pada waktu matahari melalui zenit daerah itu. Semua tempat di daerah tropis itu
mendapat dua kali hujan zenithal dalam satu tahun..

http://heddenclan.blogspot.com/2013/05/hujan-orografis-frontal-dan-zenithal.html

Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan menjadi 3, yaitu:


1. Hujan Orografis. Hujan orografis adalah hujan yang terjadi karena gerakan udara yang mengandung
uap air terhalang oleh pegunungan sehingga massa udara itu dipaksa naik ke lereng pegunungan.
Akibatnya suhu udara tersebut menjadi dingin. Sampai ketinggian tertentu terjadi proses kondensasi
dan terbentuklan awan. Selanjutnya terjadilah hujan yang disebut hujan orografis.
2. Hujan Konveksi (Zenithal). Hujan konveksi terjadi karena udara yang mengandung uap air bergerak
naik secara vertikal (konveksi) karena pemanasan. Udara yang naik itu mengalami penurunan suhu,
sehingga pada ketinggian tertentu terjadi proses kondensasi dan pembentukan awan. Setelah awan
tersebut tidak mampu lagi menahan kumpulan titik-titik airnya, maka terjadilah hujan konveksi
(zenithal). Hujan konveksi banyak terjadi di daerah tropis yang mempunyai intensitas penyinaran
matahari yang selalu tinggi.
3. Hujan Frontal. Hujan frontal adalah hujan yang terjadi karena adanya pertemuan antara massa
udara panas dengan massa udara dingin. Pada pertemuan udara panas dan dingin terjadilah bidang
front dimana terjadi kondensasi dan pembentukan awan. Udara yang panas selalu berada di atas udara
yang dingin. Hujan frontal biasanya terjadi di daerah lintang sedang atau pertengahan.

http://blog-pengetahuan-umum.blogspot.com/2011/11/curah-hujan-pengertian-hujan-dan-jenis.html

Anda mungkin juga menyukai