Anda di halaman 1dari 56

Oleh:

Ir. Sutrimo, M.Eng

1 SUTRIMO
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa mengetahui macam-macam nyala


api oxy-acetylene

2. Mahasiswa mengetahui peralatan yang


digunakan dalam pengelasan oxy-acetylene

3. Mahasiswa mengetahui cara melakukan


pengelasan oxy-acetylene

2 SUTRIMO
Klasifikasi Pengelasan

Pengelasan

Pengelasan Pengelasan
Fusi Padat

Kimia Listrik Las gesekan

Pengelasan
Las Busur Las Tahanan
oksi asetelin

Shielded
Submerged Gas Metal Gas Tungsten Seam
Metal Arc Las Titik
Arc Welding Arc Welding Arc Welding Welding
Welding

3 SUTRIMO
TEORI DASAR OXY-ACETYLENE
Pengelasan Oxy-Acetylene

DICAMPUR DENGAN
API
PERBANDINGAN
TERTENTU

4 SUTRIMO
Acetylene adalah gas tidak berwarna

Sangat berbau (berbau tajam)

5 SUTRIMO
MUDAH MELEDAK
pada 15 psi (1,05
kg/cm2)

Jauhkan dari
tembaga, perak dan
mercury, karena
dapat meledak

6 SUTRIMO
Oksigen di simpan dalam tabung

Tekanan O2 dalam tabung 2000 psi - 2640 psig


(13790 kPa -18202 kPa)

Suhu yang lebih rendah dari -297oF (-183oC)


oksigen tetap cair

Pada suhu -297oF (-183oC) terjadi proses


penguapan O2
7 SUTRIMO -WTC POLBAN
REAKSI KIMIA

Secara Teoritis

C2H2 + 2,5O2 → 2CO2 + H2O

Kenyataan
C2H2 + 2,5O2 → 2CO2 + H2O
2 CO + ¾ H2 + 1,5 O2 → 2 CO2 + H2O

8 SUTRIMO -WTC POLBAN


Cara menyalakan api
1. Buka katup botol oksigen dan asetilen.
2. Atur tekanan yang diinginkan sesuai dengan nosel
yang dipakai.
3. Buka sedikit katup oksigen dan brander.
4. Buka katup asetilin pada brander.
5. Nyalakan pemercik api dan sulutkan pada ujung
brander.
6. Atur katup oksigen dan asetilen sesuai nyala yang
diinginkan.

9 SUTRIMO -WTC POLBAN


Cara mematikan api
1. Tutup katup asetilen pada brander.
2. Tutup katup oksigen pada brander.
3. Tutup katup pada botol oksigen dan asitilen.
4. Buka katup oksigen dan acytelene pada brander
untuk pembuangan sisa gas yang ada pada slang gas
atau saluran.
5. Tutup semua katup.

10 SUTRIMO -WTC POLBAN


Bentuk-Bentuk Nyala Api

11 SUTRIMO -WTC POLBAN


Bentuk-Bentuk Nyala Api

12 SUTRIMO -WTC POLBAN


Macam-macam Nyala Api

Oksidasi

Nyala Api Netral

Karburasi
13 SUTRIMO -WTC POLBAN
Nyala Api Oksidasi

Bentuk Nyala Api Oksidasi

14 SUTRIMO -WTC POLBAN


Nyala Api Oksidasi

Terlalu banyak oksigen atau kekurangan


acetylene

Api inti berbentuk runcing dan pendek.


Api acetylene hampir tidak terlihat, dan
lidah apinya pendek.
Cocok digunakan untuk pengerjaan
brazing

15 SUTRIMO -WTC POLBAN


Nyala Api Netral

Bentuk Nyala Netral

16 SUTRIMO -WTC POLBAN


Nyala Api Netral

Dihasilkan oleh campuran seimbang, 1 : 1


antara oksigen dan acetylene

Tidak mempunyai api acetylene, tidak berjelaga,


tidak berdesis tetapi ujungnya tidak runcing

Cocok untuk pengelasan biasa dan untuk


mengelas baja atau besi tuang
Tidak bisa mengelas bahan tertentu yang sensitif
terhadap gas acetylene atau gas hasil reaksinya
dengan oksigen, misalnya titanium.

17 SUTRIMO -WTC POLBAN


Nyala Api Karburasi

Bentuk Nyala Karburasi

18 SUTRIMO -WTC POLBAN


Nyala Api Karburasi

Dihasilkan oleh campuran terlalu banyak acetylene atau


kekurangan oksigen

Cocok untuk untuk memanaskan dan untuk mengelas


permukaan yang keras dan logam putih

19 SUTRIMO -WTC POLBAN


Gambar Tiga jenis nyala api las gas

20 SUTRIMO -WTC POLBAN


Gambar Lokasi reaksi pembakaran gas oksigen dan asitelen

21 SUTRIMO -WTC POLBAN


Temperatur Nyala Api
 Temperatur nyala api memiliki pengaruh yang sangat
berarti pada saat memanaskan permukaan logam
induk.
 Peningkatan temperatur nyala api menyebabkan
logam terpanaskan dan mencair lebih efisien.
 Temperatur nyala api tidak selalu konstan, hal ini
dipengaruhi oleh komposisi gas dalam arah aksial dan
radial.

22 SUTRIMO -WTC POLBAN


 Untuk campuran gas yang mengandung senyawa
hidrokarbon, temperatur tertinggi terjadi di daerah
nyala antara dan temperatur kedua tertinggi adalah
di kerucut didalam.
 Dalam praktek karena tingginya temperatur didaerah
nyala api antara, maka selama pengelasan
permukaan logam induk yang akan di las harus
terkena nyala antara tersebut.
 Untuk kondisi optimal dan temperatur pemanasan
tertinggi, jarak antara permukaan logam induk dan
ujung kerucut dalam dapat dipertahankan antara 2
mm hingga 5 mm.

23 SUTRIMO -WTC POLBAN


Gambar Distribusi temperatur nyala api las oksi-asetilen

24 SUTRIMO -WTC POLBAN


25 SUTRIMO -WTC POLBAN
Jarak optimum las gas yang diukur dari ujung nyala api kerucut dalam

Gambar Jarak optimum nyala api las oksi-asetilen

26 SUTRIMO -WTC POLBAN


PERALATAN LAS OKSIASITELIN

1. Generator 5. Manometer

2. Tabung Acetylene 6. 6. Selang acetylene dan


oksigen

3. Tabung Oksigen 7. Brander

4. Regulator

27 SUTRIMO -WTC POLBAN


PERALATAN LAS OKSIASITELIN

1. Generator

Digunakan untuk memproduksi gas


acetylene dengan bahan baku calcium
carbide yang direaksikan dengan air.

28 SUTRIMO -WTC POLBAN


PERALATAN LAS OKSIASITELIN

2. Tabung Acetylene

Menampung gas acetylene


yang diproduksi oleh pabrik

29 SUTRIMO -WTC POLBAN


PERALATAN LAS OKSIASITELIN

3. Tabung Oksigen

Oksigen bertekan tinggi sangat


mudah bereaksi dengan minyak
atau oli, sehingga peralatan tidak
boleh dilumasi

30 SUTRIMO -WTC POLBAN


PERALATAN LAS OKSIASITELIN

4. Regulator
Regulator
Acetylene

Regulator berfungsi
mengatur tekanan gas agar
tekanan relatif stabil saat
pengelasan berlangsung,
walupun ada penurunan
tekanan dalam tabung
Regulator
Oksigen

31 SUTRIMO -WTC POLBAN


PERALATAN LAS OKSIASITELIN

5. Manometer

Manometer merupakan alat


untuk mengukur tekanan gas,
yang masuk ke regulator
(tekanan di dalam tabung) dan
tekanan yang akan keluar dari
regulator (tekanan kerja)

32 SUTRIMO -WTC POLBAN


PERALATAN LAS OKSIASITELIN

6. Selang acetylene dan


oksigen

Dianjurkan memakai
selang dengan kapasitas
28 kg/cm2

33 SUTRIMO -WTC POLBAN


PERALATAN LAS OKSIASITELIN

7. Brander

Berfungsi untuk mencampur oksigen dengan


gas bahan bakar dan membakarnya serta
untuk mengarahkan api yang dihasilkan

34 SUTRIMO -WTC POLBAN


PERALATAN LAS OKSIASITELIN

Penampang brender

35 SUTRIMO -WTC POLBAN


Gambar peralatan las oxy acetylene

36 SUTRIMO -WTC POLBAN


Peralatan Pengaman
 Untuk menjaga agar proses`pengelasan atau
pemotongan dengan nyala api berlangsung
dengan aman, maka penggunaan peralatan
pengaman harus diperhatikan.

37 SUTRIMO -WTC POLBAN


Peralatan pengaman ini dapat memberikan
keamanan terhadap :
 Back Fire
Yang dimaksud dengan back fire adalah nyala api yang
terbakar balik dan masuk ke dalam torch dengan suara
letupan yang tajam dan keras.
 Sustained Backfire
Kejadian ini hampir sama dengan backfire, hanya saja api
mungkin masuk lebih dalam hingga ke ruang pencampur
(mixing chamber)
Jika saja sustained backfire ini tidak disela atau dihentikan
maka dapat mencairkan torch dan ini sangat berbahaya.

38 SUTRIMO -WTC POLBAN


 Reverse Flow (backflow/aliran balik)
Peristiwa ini bisa terjadi ketika tekanan gas yang lebih
tinggi masuk ke saluran gas bertekanan lebih rendah.
 Flashback
Falshback adalah nyala api membakar balik masuk
melalui torch dan sangat mungkin mencapai tabung gas.
Flash back jauh lebih berbahaya dari pada backfire
Resiko terhadap timbulnya backfire atau flashback dapat
dihindari dengan menggunakan peralatan pengaman yang
benar.

39 SUTRIMO -WTC POLBAN


 Peralatan yang umum dipakai yaitu check valve, yang ada
pada torch dan flash back arrestor.
 Check valve yang ada pada torch hanya mampu
menahan backfire tetapi tidak untuk flashback.
 Flashback hanya dapat dicegah dengan memasang flash
back arrestor setelah regulator.
 Antara selang gas dan regulator sebaiknya dipasangkan
flash back arrestor ini untuk menghindari ledakan yang
mungkin terjadi pada tabung gas.

40 SUTRIMO -WTC POLBAN


Gambar Pemasangan Flashback
41 SUTRIMO -WTC POLBAN
TEKNIK PENGELASAN
Pada pengelasan las oksi-asetilen, gerakan torch
kemiringan dan arah pengelasan dapat
mempengaruhi kecepatan dan kualitas hasil
pengelasan.
Ada dua teknik mengelas dalam las gas berdasarkan
arah pengelasan, antara lain :
1. Teknik mengelas ” Rightward atau backhand (arah
mengelas ke kanan)
2. Teknik mengelas ” Leftward atau forehand (arah
mengelas ke kiri)

42 SUTRIMO -WTC POLBAN


 Pada teknik mengelas rightward, nyala api
berhadapan langsung dengan logam las yang
sudah membeku dan arah pengelasan
berlangsung dari kiri ke kanan.
 Jika dalam pengelasan menggunakan logam
pengisi atau kawat las maka posisi nyala api
berada di depan kawat las.

43 SUTRIMO -WTC POLBAN


Teknik Mengelas Rightward Teknik mengelas leftward
 Karena nyala api masih mengenai  Nyala api kurang melindungi logam
logam las maka daerah itu cukup las dari lingkungan atmosfir
terlindungi dari pengaruh lingkungan
atmosfir.
 AKIBAT MASIH KONTAK DENGAN  Laju pendinginan tidak selambat
NYALA API MAKA LAJU seperti yang dihasilkan teknik
PENDINGINAN LOGAM LAS rightward
CUKUP LAMBAT.
 Konsumsi gas lebih rendah  Logam induk terkena pemanasan
dibandingkan teknik leftward awal (pre-heat) dari nyala luar
 HAZ lebih sempit.

44 SUTRIMO -WTC POLBAN


Gambar Teknik mengelas rightward & leftward
45 SUTRIMO -WTC POLBAN
CACAT-CACAT PADA LAS OXY ASETYLENE
Dengan kondisi pengelasan yang benar, teknik dan
meterial sesuai standar, akan menghasilkan pengelasan
yang sangat berkualitas. Tetapi seperti pada proses
pengelasan yang lain, cacat las dapat terjadi. Cacat yang
sering terjadi pada proses pengelasan Oksi-Asetilin antara
lain :
 Penetrasi yang kurang sempurna
 Fusi yang kurang sempurna
 Undercutting
 Porosity
 Longitudinal crack

46 SUTRIMO -WTC POLBAN


Penetrasi yang kurang sempurna
Jenis cacat las ini dapat terjadi karena :
 Ketika melakukan pengelasan tidak melakukan
penetrasi ke seluruh ketebalan dari logam dasar
(base metal)
 Ketika dua weld bead yang berhadapan tidak
melalukan inter-penetrasi
 Ketika weld bead tidak melakukan penetrasi ke
ujung dari fillet weld tetapi hanya
menyebranginya.

47 SUTRIMO -WTC POLBAN


Gambar Penetrasi yang kurang sempurna

48 SUTRIMO -WTC POLBAN


Fusi yang kurang sempurna
 Cacat las ini terjadi karena kurang atau tidak terjadi
peleburan diantara logam las dan permukaan dari
base metal. Biasanya diakibatkan oleh kecepatan
pengelasan terlalu lambat. Terkadang juga
diakibatkan pengaturan tekanan gas yang rendah.

49 SUTRIMO -WTC POLBAN


Gambar Fusi yang kurang sempurna

50 SUTRIMO -WTC POLBAN


Undercutting
 Cacat las ini diakibatkan oleh penggunaan parameter
tekanan gas yang kurang tepat, khususnya kecepatan
pengelasan dan tekanan gas yang tidak sesuai.
Kecepatan pengelasan yang terlalu tinggi dapat
mengakibatkan undercutting terjadi.
 Dengan mengurangi kecepatan pengelasan akan
dapat mengurangi besarnya undercutting bahkan
menghilangkannya.

51 SUTRIMO -WTC POLBAN


52 SUTRIMO -WTC POLBAN
Keretakan membujur (Longitudinal crack)
Keretakan dapat dibagi menjadi dua, yaitu keretakan
panas dan keretakan-dingin. Keretakan panas dapat
terjadi ketika weld bead berada antara temperatur
meleleh dan membeku.

Gambar Keretakan-panas

53 SUTRIMO -WTC POLBAN


Tabel Titik cair beberapa logam dan oksida logam

No Logam dan oksida logam Titik cair °C


1. Besi 1535
2. Baja Karbon Rendah 1500
3. Baja Karbon Tinggi 1300 – 1400
4. Besi Tuang Kelabu 1200
5. FeO 1370
6. Fe2O3 1565
7. Fe3O4 1527
8. Tembaga 1083
9. Brass 850 – 900
10. Tin Bronze 850 – 2050
11. Oksida Tembaga 1236
12. Aluminium 657
13. Oksida Aluminium 2020 - 2050
14. Zinc 419
15. Oksida Zinc 1800
54 SUTRIMO -WTC POLBAN
Tabel Perbandingan las oksi asetilen dengan las busur listrik las

55 SUTRIMO -WTC POLBAN


TERIMA KASIH

56 SUTRIMO

Anda mungkin juga menyukai