TIM PENYUSUN
2
KATA PENGANTAR
Saya ucapkan terima kasih kepada tim yang telah menyusun Buku
Saku ini dengan harapan agar penyempurnaan terhadap isinya ke
depan akan terus dilakukan sesuai dengan dinamika dan
perkembangan bahaya penyalahgunaan narkoba yang terjadi di
Negeri kita yang semakin mengkhawatirkan dan mengancam masa
depan generasi muda dan masa depan Bangsa.
3
KATA PENGANTAR
4
DAFTAR ISI
5
INDONESIA DARURAT NARKOBA!
6
Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba,
sudah menetapkan desa menjadi jalur masuknya barang
terlarang, terutama desa-desa yang berada di daerah
perbatasan negara dan menjadi sasaran yang paling aman
bagi bandar narkoba.
7
DESA AMBIL BAGIAN PERANGI NARKOBA
9
NARKOBA DAN PERMASALAHANNYA
A. Pengertian Narkoba
10
B. Jenis-jenis Narkoba
11
Ketamine Dikenal juga istilah vit
K, kitkat K, spesial K
Ermin-5 Contoh :
Nimetazepam
Hingga saat ini BNN telah menemukan 71 jenis zat NPS terbaru yang
beredar di Indonesia
12
C. Ciri Penyalahguna Narkoba
13
• Ditemukannya narkoba atau alat untuk
menggunakan narkoba
14
15
Cara Sindikat melakukan rekrutmen kepada TKI/TKW:
1. Direkrut secara langsung dan si calon kurir secara
sadar mau menjadi kurir dengan segala resikonya (alasan
ekonomi);
2. Direkrut dengan berbagai cara atau pendekatan yang
berupa tipu muslihat, diperdaya, dijebak, seperti:
16
E. Dampak Narkoba
17
F. Aspek Hukum
1. Kepemilikan
• Orang yang memiliki tanaman ganja dipenjara 4 s.d 12
tahun (Pasal 111 ayat (1)), sementara jika memiliki
tanaman ganja lebih dari 1 kg atau 5 batang dipenjara
5 s.d 20 tahun (Pasal 111 ayat (2)).
• Orang yang memiliki narkoba jenis inex, ekstasi, sabu,
putau, heroin, kokain dipenjara 4 s.d 12 tahun (Pasal
112 ayat (1)), sementara jika memiliki lebih dari 5
gram dipenjara 5 s.d 20 tahun (Pasal 112 ayat (2)).
2. Produsen
Orang yang membuat narkoba dipenjara 5 s.d 15 tahun
(Pasal 113 ayat (1)), sementara jika orang membuat
narkoba lebih dari 1 kg ganja atau 5 gram jenis ineks,
ekstasi, sabu, putau, heroin, kokain dipenjara 5 s.d 20
tahun (Pasal 113 ayat (2)).
3. Pengedar
Orang yang mengedarkan narkoba dipenjara 5 s.d 20
tahun (Pasal 114 ayat (1)), sementara jika melebihi 1 kg
atau 5 batang ganja dan melebihi 5 gram jenis ineks,
ekstasi, sabu, putau, heroin, kokain dihukum mati (Pasal
114 ayat (2)).
18
4. Kurir
Orang yang menjadi kurir narkoba dipenjara 4 s.d. 12
tahun (Pasal 115 ayat (1)), sementara sementara jika
melebihi 1 kg atau 5 batang ganja dan melebihi 5 gram
jenis ineks, ekstasi, sabu, putau, heroin, kokain dihukum
mati (Pasal 115 ayat (2)).
5. Pemakai
Orang yang memakai narkoba dipenjara 1 s.d 4 tahun
(Pasal 127 ayat (1)).
6. Wajib Lapor
• Pecandu narkotika dan korban penyalahgunaan
narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial (Pasal 54).
• Orang tua dari pencandu dewasa dan anak wajib lapor
ke Puskesmas/Rumah Sakit/Lembaga Rehabilitasi
(Pasal 55 ayat (1) dan (2)) sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan No. HK.02.02/Menkes/615/2016
tentang Institusi Penerima Wajib Lapor.
• Orang tua atau wali dari pecandu dewasa dan anak
yang tidak lapor dikenai sanksi kurungan 6 bulan
(Pasal 128 ayat (1)).
• Bagi pecandu dewasa wajib lapor ke
Puskesmas/Rumah Sakit/Lembaga Rehabilitasi (Pasal
55 ayat (2)) sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan No. HK.02.02/Menkes/ 615/2016 tentang
Institusi Penerima Wajib Lapor.
19
• Bagi pecandu dewasa yang tidak lapor dikenai sanksi
kurungan 6 bulan (Pasal 134 ayat (1)).
20
G. UPAYA PENCEGAHAN PEMBERANTASAN
PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP
NARKOBA
1. INDIKATOR KEBERHASILAN
21
• Mengakomodir program/kegiatan ini pada bidang
Pembinaan Kemasyarakatan Desa dalam Sub
Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat pada antara lain
kegiatan :
Contoh Rumusan Kegiatan
Kode
Kegiatan Keterangan
Rekening
Koordinasi Agen
Pembinaan Pemulihan
ketentraman,
ketertiban dan
perlindungan
masyarakat
(dengan
3 1 03 masy/instansi
pemda, vertikal
dll) skala lokal
desa
22
Bantuan Hukum
untuk Aparatur
3 1 06
Desa dan
Masyarakat Miskin
Pelatihan/Penyulu Penyuluhan
han/Sosialisasi P4GN
kepada
3 1 07 Masyarakat di
Bidang hukum
dan Perlindungan
Masyarakat
3 1 90 Dapat Pembuatan
dimunculkan Bahan
... kegiatan baru Komunikasi
sepanjang relevan Informasi
... dengan sub Edukasi (KIE)
99 bidang
ketentraman,
ketertiban dan
perlindungan
masyarakat
23
Kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba
(P4GN) adalah merupakan salah satu indikator
Desa/Kelurahan dalam keikutsertaan pada
kegiatan anti narkoba;
24
25
• Melakukan KIE: Komunikasi, informasi dan
Edukasi kepada masyarakat di Desa dengan
bentuk kegiatan seperti penyuluhan, gerakan
masyarakat, siskamling dan lain-lain. Kegiatan
tersebut diatas dapat dilaksanakan dengan
membentuk Relawan Anti Narkoba;
• Membentuk Relawan Anti Narkoba oleh Kepala
Desa dari unsur masyarakat Desa. Relawan
tersebut bertujuan untuk menggerakkan
masyarakat desa agar dapat berperan aktif dalam
upaya P4GN sehingga diharapkan muncul
Penggiat-Penggiat anti narkoba yang dapat
dilaksanakan melalui :
1. Pencegahan Dini melalui kegiatan PKK, Karang
taruna, PAUD dan kegiatan adat/keagamaan;
2. Bila terjadi penyalahgunaan narkoba
masyarakat bisa melaporkan kepada pihak
RT/RW dan Satlinmas, selanjutnya RT/RW dan
Satlinmas dapat melaporkan ke Institusi Wajib
Lapor (Daftar Institusi Penerima Wajib Lapor
tercantum di Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/ 615/2016 tentang Institusi
Penerima Wajib Lapor ) dengan Skema
sebagai berikut:
26
Skema WAJIB LAPOR BNN
NEGATIF
MEDIS
RELAWAN
PENDAFTARAN
ANTI TEST URINE ASSESMENT
NARKOBA
PSIKOLOGI
ktp/kk/surat CEK TANDA VITAL
POSITIF
Client
Pecandu
sekolah
/surat nikah
PROFILAKS
IS TH
ADIKSI
27
3. Bila terjadi Edar narkoba, masyarakat bisa
melaporkan kepada Kepala Desa/Lurah,
Babinsa, Babimkamtibmas atau juga
melaporkan melalui call centre Badan Narkotika
Nasional (BNN) di Nomor 184 dan juga dapat
menghubungi Badan Narkotika Nasional
Kabupaten (BNNK)/Badan Narkotika Nasional
Provinsi (BNNP) yang ada di kewilayahan
tersebut.
30
a. Sebelum melaksanakan kegiatan penyuluhan,
penyuluh harus terlebih dahulu mengatahui,
mengerti dan memahami tentang :
a) narkoba
b) jenis – jenis narkoba
c) ciri – ciri pengguna narkoba
d) dampak/efek penyalahgunaan narkoba
e) undang – undang narkoba termasuk saksi
hukum, apabila menjadi produsen, pengedar
dan pemakai narkoba.
f) Hal – hal lain yang berkaitan dengan
penyalahgunaan narkoba.
31
b. Pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan pencegahan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba pada
dasarnya adalah upaya untuk memberikan informasi,
pengetahuan dan pemahaman tentang pencegahan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba kepada
seluruh lapisan masyarakat yang ada di Desa.
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan pencegahan
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba dapat
dikembangkan melaui media cetak (surat kabar,
majalah, leaflet, poster, selebaran, dll). Selain itu dapat
juga dilakukan dengan berbagai metode yaitu :
33
5. KELEMBAGAAN PEMBINAAN KEGIATAN
a. Tingkat Pusat
b. Tingkat Provinsi
c. Tingkat Kabupaten/Kota
34
d. Tingkat Desa/Kelurahan
35
PENUTUP
36
Membangun langkah bersama dalam pelaksanaan
pencegahan bahaya penyalahgunaan narkoba oleh warga
masyarakat yang ada di Desa menjadi hal yang sangat
penting dilakukan, karena kurangnya pemahaman di kalangan
warga masyarakat desa. Sehingga perlu digelorakan secara
terus-menerus dengan semboyan “Desa Bersinar” (Desa
Bersih Narkoba).
37
LAMPIRAN
38
UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009
TENTANG NARKOTIKA
• Pasal 111
(1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam,
memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau
menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman,
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat)
tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda
paling sedikit Rp. 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah)
dan paling banyak Rp. 8.000.000.000,00 (delapan miliar
rupiah).
(2) Dalam hal perbuatan menanam, memelihara, memiliki,
menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika
Golongan I dalam bentuk tanaman sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau
melebihi 5 (lima) batang pohon, pelaku dipidana dengan
pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling
singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun
dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).
• Pasal 112
(1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki,
menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika
Golongan I bukan tanaman, dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas)
tahun dan pidana denda paling sedikit Rp800.000.000,00
(delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak
Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah)Dalam hal
perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai, atau
menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 5
(lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur
hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan
39
paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda
maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah
1/3 (sepertiga).
• Pasal 113
(1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum
memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan
Narkotika Golongan I, dipidana dengan pidana penjara paling
singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun
dan pidana denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah) dan paling banyak Rp10.000.000.000,00
(sepuluh miliar rupiah).
(2) Dalam hal perbuatan memproduksi, mengimpor, mengekspor,
atau menyalurkan Narkotika Golongan I sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk tanaman beratnya
melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon
atau dalam bentuk bukan tanaman beratnya melebihi 5 (lima)
gram, pelaku dipidana dengan pidana mati, pidana penjara
seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 5 (lima)
tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda
maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah
1/3 (sepertiga).
• Pasal 114
(1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum
menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima,
menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau
menyerahkan Narkotika Golongan I, dipidana dengan pidana
penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5
(lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana
denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
dan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah).
(2) Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual, menjual,
membeli, menjadi perantara dalam jual beli, menukar,
menyerahkan, atau menerima Narkotika Golongan I
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dalam bentuk
40
tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5
(lima) batang pohon atau dalam bentuk bukan tanaman
beratnya 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana mati,
pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling
singkat 6 (enam) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun
dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).
• Pasal 115
(1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum membawa,
mengirim, mengangkut, atau mentransito Narkotika Golongan
I, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat)
tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda
paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah)
dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar
rupiah).
(2) Dalam hal perbuatan membawa, mengirim, mengangkut, atau
mentransito Narkotika Golongan I sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1
(satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon beratnya
melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana
penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5
(lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana
denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditambah 1/3 (sepertiga).
• Pasal 127
(1) Setiap Penyalah Guna:
(1) Narkotika Golongan I bagi diri sendiri dipidana dengan
pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun;
(2) b. Narkotika Golongan II bagi diri sendiri dipidana
dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun; dan
(3) c. Narkotika Golongan III bagi diri sendiri dipidana
dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun.
(2) Dalam memutus perkara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), hakim wajib memperhatikan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, Pasal 55, dan
Pasal 103. (3) Dalam hal Penyalah Guna sebagaimana
41
dimaksud pada ayat (1) dapat dibuktikan atau terbukti
sebagai korban penyalahgunaan Narkotika, Penyalah
Guna tersebut wajib menjalani rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial.
• Pasal 128
(1) Orang tua atau wali dari pecandu yang belum cukup
umur, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1)
yang sengaja tidak melapor, dipidana dengan pidana
kurungan paling
lama 6 (enam) bulan atau pidana denda paling banyak
Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah).
(2) Pecandu Narkotika yang belum cukup umur dan telah
dilaporkan oleh orang tua atau walinya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) tidak dituntut pidana.
(3) Pecandu Narkotika yang telah cukup umur sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 55 ayat (2) yang sedang menjalani
rehabilitasi medis 2 (dua) kali masa perawatan dokter di
rumah sakit dan/atau lembaga rehabilitasi medis yang
ditunjuk oleh pemerintah tidak dituntut pidana.
(4) Rumah sakit dan/atau lembaga rehabilitasi medis
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus memenuhi
standar kesehatan yang
ditetapkan oleh Menteri.
• Pasal 54
Pecandu Narkotika dan korban penyalahgunaan Narkotika wajib
menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
• Pasal 55
(1) Orang tua atau wali dari Pecandu Narkotika yang belum
cukup umur wajib melaporkan kepada pusat kesehatan
masyarakat, rumah sakit, dan/atau lembaga rehabilitasi
medis dan rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh
Pemerintah untuk mendapatkan pengobatan dan/atau
42
perawatan melalui rehabilitasi medis dan rehabilitasi
sosial;
(2) Pecandu Narkotika yang sudah cukup umur wajib
melaporkan diri atau dilaporkan oleh keluarganya kepada
pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit, dan/atau
lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial yang
ditunjuk oleh Pemerintah untuk mendapatkan pengobatan
dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial;
(3) Ketentuan mengenai pelaksanaan wajib lapor
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
• Pasal 134
(1) Pecandu Narkotika yang sudah cukup umur dan dengan
sengaja tidak melaporkan diri sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 55 ayat (2) dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau pidana denda
paling banyak Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah).
(2) Keluarga dari Pecandu Narkotika sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) yang dengan sengaja tidak melaporkan
Pecandu Narkotika tersebut dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau pidana denda
paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah).
• Pasal 104
Masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya untuk
berperan serta membantu pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika.
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67