Anda di halaman 1dari 32

POLIMER

A. Pengertian Polimer

Kata polimer berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu Poly dan
meros. Poly artinya banyak sedangkan Meros berarti unit atau bagian. Polimer
merupakan senyawa yang besar yang terbentuk dari hasil penggabungan
sejumlah (banyak) unit-unit molekul yang kecil. Molekul-molekul polimer
seringkali digambarkan sebagai molekul rantai atau rantai polimer.Unit molekul
kecil pembentuk senyawa ini disebut monomer. Ini artinya senyawa polimer
terdiri dari banyak monomer.

Polimer bisa tersusun dari beribu-ribu atau bahkan dari jutaan monomer,
sehingga dapat disebut sebagai senyawa makromolekul.Contoh senyawa yang
termasuk polimer adalah karbohidrat, protein, lemak, karet alam, dan sejumlah
plastik seperti polietilene (PE), Plastik polipropilena (PP), plastik polietilen
tereftalat PET, plastik polivinil chloride (PVC), plastik polistirena (PS), teflon,
dan nilon.

B. Karakteristik Polimer
Karakteristik polimer secara umum yaitu sebagai berikut :
1. Densitas yang rendah, dibandingkan dengan logam dan keramik.
2. Rasio kekuatan terhadap berat (strength to weight) yang baik untuk beberapa
jenis polimer.
3. Ketahanan korosi yang tinggi.
4. Konduktivitas listrik dan panas yang rendah
5. Tahan terhadap air
6. Kompleks, dapat di bentuk apa saja (mudah dibentuk)
7. Memiliki elastisitas yang tinggi
8. Tidak tahan terhadap temperatur tinggi.
C. Sifat-Sifat Polimer.
Karakteristik atau sifat polimer didasarkan pada empat hal-hal berikut:
1) Panjang Rantai,
2) Gaya Antarmolekul,
3) Percabangan
4) Ikatan silang antarrantai polimer.

Semakin panjang rantai polimer, maka kekuatan dan titik leleh senyawanya
semakin tinggi. Semakin besar gaya antarmolekul pada rantai polimernya, maka
senyawa polimer akan semakin kuat dan semakin sulit leleh.Rantai polimer yang
memiliki cabang banyak akan memiliki daya regang rendah yang disertai
mudahnya meleleh.Ikatan silang antarmolekul menyebabkan jaringan menjadi
kaku, sehingga bahan polimer menjadi keras dan rapuh. Semakin banyak ikatan
silang yang dimiliki oleh polimer, maka polimer akan semakin mudah patah.

Polimer yang mempunyai ikatan silang akan bersifat termosetting, sedangkan


polimer yang tidak mempunyai ikatan silang akan besifat termoplastik.

a) Termosetting merupakan jenis polimer yang tetap keras dan tidak bisa lunak
ketika dikenai panas. Polimer ini hanya dapat dipanaskan satu kali yaitu
pada saat pembuatannya. Jadi apabila setelah pecah tidak dapat disambung
kembali serta tidak dapat di daur ulang.
Gambar 1. Bentuk struktur ikatan silang Termosetting

Polimer termoseting memiliki ikatan – ikatan silang yang mudah dibentuk


pada waktu dipanaskan. Hal ini membuat polimer menjadi kaku dan keras.
Semakin banyak ikatan silang pada polimer ini, maka semakin kaku dan
mudah patah. Bila polimer ini dipanaskan untuk kedua kalinya, maka akan
menyebabkan rusak atau lepasnya ikatan silang antar rantai polimer.

Sifat polimer termoseting sebagai berikut.

- Keras dan kaku (tidak fleksibel)

- Jika dipanaskan akan mengeras.

- Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang).

- Tidak dapat larut dalam pelarut apapun.

- Jika dipanaskan akan meleleh.

- Tahan terhadap asam basa.

- Mempunyai ikatan silang antarrantai molekul.

Contoh polimer termoseting :

Bakelit = asbak, fitting lampu listrik, steker listrik, peralatan fotografi,


radio, perekat plywood.

b) Termoplastik merupakan jenis polimer yang dapat melunak ketika dikenai


panas dan mengeras kembali setelah didinginkan. Artinya polimer jenis ini
dapat dipanaskan berulang-ulang, serta dapat di ubah dalam bentuk lain atau
di daur ulang.

Polimer yang termasuk polimer termoplastik adalah jenis polimer plastik.


Jenis plastik ini tidak memiliki ikatan silang antar rantai polimernya,
melainkan dengan struktur molekul linear atau bercabang. Bentuk struktur
termoplastik sebagai berikut

Gambar2. Bentuk struktur bercabang termoplastik

Termoplastik memiliki beberapa sifat khusus antara lain:


1) Berat molekul kecil
2) Tidak tahan terhadap panas.
3) Jika dipanaskan akan melunak.
4) Jika didinginkan akan mengeras.
5) Mudah untuk diregangkan.
6) Fleksibel.
7) Titik leleh rendah.
8) Dapat dibentuk ulang (daur ulang).
9) Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.
10) Memiliki struktur molekul linear/bercabang.
Contoh plastik termoplastik sebagai berikut :

Polietilena (PE) , Polivinilklorida (PVC) , Polipropena (PP) , Polistirena

D. Klasifikasi Polimer
Klasifikasi polimer dapat dibedakan berdasarkanasalnya (sumbernya),
berdasarkan ketahanan terhadap panas (termal), strukturnya dan reaksi
pembentukannya.
1. Penggolongan Polimer Berdasarkan Asalnya

Berdasarkan asalnya, polimer dapat dibedakan atas polimer alam dan


polimer sintesis.
a) Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari
makhluk hidup. Contoh polimer alam dapat dilihat pada table di bawah
ini.
Tabel 1. Jenis polimer alam dan sumbernya
No Polimer Monomer Polimerisasi Contoh
Biji-bijian,
1 Pati/amilum Glukosa Kondensasi
akar umbi
Sayur, Kayu,
2 Selulosa Glukosa Kondensasi
Kapas
Susu, daging,
Asam
3 Protein Kondensasi telur, wol,
amino
sutera

Asam Molekul DNA


4 Nukleotida Kondensasi
nukleat dan RNA (sel)

Getah pohon
5 Karet alam Isoprena Adisi
karet

1). Pati

Pati adalah karbohidrat yang merupakan polimer glukosa yang terdiri


dari amilosa dan amilopektin dengan perbandingan 1:3 (besarnya
perbandingan amilosa dan amiloektin ini berbeda-beda tergantung
jenis patinya). Amilosa memiliki struktur lurus dengan ikatan α (1,4)-
D-glikosidik, lebih mudah larut dalam air karena banyak
mengandung gugus hidroksil. Kumpulan amilosa dalam air sulit
membentuk gel sehingga kurang kental dibandingkan amilopektin
serta lebih mudah membentuk senyawa komplek dengan asam lemak
dan molekul organik. Derajat Polimerisasi dari amilosa berkisar
antara 500-6000 unit glukosa .

Gambar3. Struktur Amilosa

Tabel 2. Sifat fisik dan kimia berbagai jenis pati.

Ukuran Kandungan
Bentuk
Jenis Pati granula Amilosa/Amilopektin
Granula (µm) ( % rasio )
Sagu Elips agak 20-60 27 / 23
terpotong
Beras Poligonal 3-8 17 / 83
Jagung Poligonal 5-25 26 / 74
Kentang Bundar 15-100 24 / 76
Tapioka Oval 5-35 17 / 83
Gandum Elips 2-35 25 / 75
Ubi Jalar Poligonal 16-25 18 / 82

Amaranth starch Pati Ararut Soba Pati


(Bar: 1 µm) (Bar: 20 µm) (Bar: 5 µm)

Pati Ubi Kayu Pati Jagung Pati Gandum

Gambar 4. berbagai jenis macam pati

Modifikasi Pati

Salah satu sifat pati adalah tidak larut dalam air dingin, karena
molekulnya berantai lurus atau bercabang tidak berpasangan,
sehingga membentuk jaringan yang mempersatukan granula pati.
Selain itu, kesulitan dalam penggunaan pati adalah selain
pemasakannya memakan waktu yang cukup lama, pasta yang
terbentuk juga cukup keras. Selain itu terjadinya proses retrogradasi
dan sineresis pada pati alami sering tidak dikehendaki. Retrogradasi
merupakan proses kristalisasi kembali dan pembentukan matrik pati
yang telah mengalami gelatinisasi akibat pengaruh suhu.

2). Karet Alam


Karet alam (polyisoprene) termasuk ke dalam elastomer yaitu bahan
yang dapat direnggangkan dan dapat kembali seperti bentuk semula.
Selain karet alam, terdapat beberapa bahan yang juga termasuk
elastomer yaitu polybutadiene, polyisobutylene dan polyurethanes,
yang ketiganya merupakan polimer sintetis.
Elastomer memiliki potensi yang besar dalam dunia industri karena
memiliki sifat keliatan dan kelekatan yang tinggi, elatisitas tinggi, daya
tarik yang kuat, daya lengket yang baik dan daya pegas yang tinggi.
Karena sifat-sifat tersebut polyisoprene banyak dimanfaatkan untuk
membuat sepatu boot tahan air, bola dan peluru karet.
Gambar5. Molekul karet alam poliisoprena

Gambar6. Karet Alam

Jenis-Jenis Karet Alam

Terdapat beberapa macam karet alam yang kebanyakan merupakan bahan


olahan baik setengah jadi ataupun barang jadi. Jenis-jenis karet alam
antara lain bahan olah karet, karet konvensional, lateks pekat, karet
bongkah (block rubber), karet spesifikasi teknis (crumb rubber), karet
siap olah (tyre rubber) dan karet reklim (reclaimed rubber). a. Bahan Olah
Karet
Manfaat Karet Alam
Karet alam banyak digunakan dalam berbagai industri. Umumnya alat-
alat yang dibuat dari karet alam sangat berguna bagi kehidupan sehari-
sehari maupun dalam usaha industri mesin-mesin penggerak. Barang
yang dapat dibuat dari karet alam antara lain aneka ban kendaraan, sepatu
karet, sabun penggerakmesin besar dan mesin kecil, pipa karet, kabel,
isolator dan bahan-bahan pembungkus logam. Bahan baku karet banyak
digunakan untuk membuat perlengkapan seperti sekat atau tahanan alat-
alat penghubung dan penahan getaran. Karet juga bisa dipakai untuk
tahanan dudukan mesin serta dipasang pada pintu, kaca pintu, kaca mobil,
dan pada alat-alat lainnya.

Kekurangan
Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam
kadang-kadang cepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut
dapat terjadi karena karet alamtidak tahan terhadap minyak bensin atau
minyak tanah serta lama terbuka di udara. Contoh lain, sutera dan wol
merupakan senyawa protein bahan makanan bakteri, sehingga wol dan
sutera cepat rusak. Umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrofilik
(suka air), sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar
mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas
dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

3).Khitin
Khitin termasuk golongan polisakarida yang mempunyai berat molekul
tinggi dan merupakan melekul polimer berantai lurus dengan nama lain β-
(1-4)-2asetamida-2-dioksi-D-glukosa (N-asetil-D-Glukosamin).
Khitin memiliki struktur yang hampir sama dengan selulosa dimana ikatan
yang terjadi antara monomernya terangkai dengan ikatan glikosida pada
posisi β(1-4). Perbedaan khitin dengan selulosa adalah gugus hidroksil
yang terikat pada atom karbon yang kedua pada khitin diganti oleh gugus
asetamida (NHCOCH2) sehingga khitin menjadi sebuah polimer berunit N-
asetilglukosamin.

Gambar7. Struktur Khitin

Khitin mempunyai rumus molekul C18H26N2O10. Khitin berbentuk


kristal putih, bersifat larut dalam asam-asam mineral seperti asam
sulfat, asam nitrit, asam fosfat, dan asam formiat anhidrida yang
pekat, dan bersifat tidak larut dalam air, asam organik encer, alkali
encer dan pekat, alkohol dan pelarut organik lainnya.

Aplikasi Khitin

• Khitin banyak digunakan sebagai bioaktivitas atau surfaktan.


• Dapat memacu pertumbuhan bakteri penghasil laktase yang biasa
hidup di dalam organ pencernaan bayi

• Sebagai sumber zat makanan khitin dapat menurunkan kadar


kolesterol

• Dapat dimanfaatkan untuk menangani cemaran logam beracun


dan zat pewarna tekstil yang terakumulasi dalam perairan.

• Berpotensi sebagai bahan antibiotika dan benang operasi yang


aman
4 ).Selulosa
Selulosa mendominasi karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
hampir mencapai 50% karena selulosa merupakan bagian yang terpenting
dari dinding sel tumbuh-tumbuhan. Selulose ditemukan dalam tanaman
yang dikenal sebagai microfibril dengan diameter 2-20 nm dam panjang
100-40000 nm).
Selulosa adalah unsur struktural dan komponen utama dinding sel dari
pohon dan tanaman tinggi lainnya. Senyawa ini juga dijumpai dalam
tumbuhan rendah seperti paku, lumut, ganggang, dan jamur. Serat alami
yang paling murni ialah serat kapas, yang terdiri dari sekitar 98%
selulosa.

Gambar 8. Struktur Selulosa

Selulosa merupakan β-1,4 poli glukosa, dengan berat molekul sangat besar.
Unit ulangan dari polimer selulosa terikat melalui ikatan glikosida yang
mengakibatkan struktur selulosa linier. Keteraturan struktur tersebut juga
menimbulkan ikatan hidrogen secara intra dan intermolekul. Beberapa
molekul selulosa akan membentuk mikrofibril yang sebagian berupa daerah
teratur (kristalin) dan diselingi daerah amorf yang kurang teratur. Beberapa
mikrofibril membentuk fibril yang akhirnya menjadi serat selulosa.
Selulosa memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan tidak larut dalam
kebanyakan pelarut. Hal ini berkaitan dengan struktur serat dan kuatnya
ikatan hidrogen.
Gambar 9. Struktur kristal dan amorf di dalam selulosa.

Aplikasi Selulosa dan Produk Turunannya

Selulosa merupakan pembentuk struktur dinding sel tumbuhan. Selulosa


bersifat tidak dapat dicerna oleh manusia sehingga berfungsi sebagai sumber
serat yang membantu memperlancar defakasi. Bagi manusia, fungsi selulosa
sebagai serat banyak sekali keuntungannya, antara lain memperlancar buang
air besar, dan dapat menghindarkan dari berbagai penyakit seperti
haemorrhoid (ambeyen), divertikulosis, kanker pada usus besar, appendicitis,
diabetes, penyakit jantung koroner dan obesitas.

Penggunaan terbesar selulosa di dalam industri adalah berupa serat kayu


dalam industri kertas dan produk kertas dan karton. Pengunaan lainnya
adalah sebagai serat tekstil yang bersaing dengan serat sintetis. Untuk
aplikasi lebih luas, selulosa dapat diturunkan menjadi beberapa produk,
antara lain Microcrystalline Cellulose, Carboxymethyl cellulose, Methyl
cellulose dan hydroxypropyl methyl cellulose. Produk-produk tersebut
dimanfaatkan antara lain sebagai bahan antigumpal, emulsifier, stabilizer,
dispersing agent, pengental, dan sebagai gelling agent. Aplikasiselulosa
beserta produk turunannya disajikan pada Tabel 9.
Tabel 3. Aplikasiselulosa beserta produk turunannya

Aplikasi Cellulose derivative* Fungsi


Construction materials MC, HEMC, HPMC, CMC, water retention capacity,
(plasters, filler, pastes) HEMCMC stability under load, adhesive
strength
Paints CMC, HEC, stability of suspension,
HEMC,HPMC, thickening, film formation,
HEMCMC wetting
Paper manufacture CMC, HEC, HEMC, agents for binding and
HPMC suspending, sizing aids and
stabilizers
Textile industry (sizes, CMC, MC, HPMC, adhesive and film-forming
textile printing dyes) CMSEC properties, thickening, soil
release
Polymerization HEC, HPC, HPMC protective colloid, surface
activity
Drilling industry CMC, CMSEC, HEC, HPC, water retention, flow
,mining characteristics, surface activity
HPMC
(drilling fluids)
Detergents CMC, HEMC, HPMC anti-redeposition power,
wetting ability, suspending and
emulsifying agents
Engineering MC, HPC, HPMC friction reduction, water
(extrusion, retention, enhanced ignition
electrode processes
construction,
ceramic sintering)
Cosmetics (creams, CMC, MC, HEC, HEMC, thickeners, binding,
lotions, HPMC emulsifying and stabilizing
pharmaceuticals agents, film formation, tablet
(ointments, gels, disintegrants
shampoos), tablets,
coated tablets)
Foodstuffs CMC, HPMC, MC thickeners, binding agents,
(sauces, stabilizers and emulsifiers
milkshakes,
bakery
products)
b) Polimer Sintesis
Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di
alam dan harus dibuat oleh manusia. Sampai saat ini, para ahli kimia
polimer telah melakukan penelitian struktur molekul alam guna
mengembangkan polimer sintesisnya. Dari hasil penelitian tersebut
dihasilkan polimer sintesis yang dapat dirancang sifat-sifatnya, seperti
tinggi rendahnya titik lebur, kelenturan dan kekerasannya, serta
ketahanannya terhadap zat kimia. Tujuannya, agar diperoleh polimer
sintesis yang penggunaannya sesuai yang diharapkan.

Polimer sintesis yang telah dikembangkan guna kepentingan komersil,


misalnya pembentukan serat untuk benang kain dan produksi ban yang
elastisterhadap jalan raya. Ahli kimia saat ini sudah berhasil
mengembangkan beratus-ratus jenis polimer sintesis untuk tujuan yang
lebih luas. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4. Jenis Polimer Sintetis


No Polimer Monomer Aplikasi

1 Polietena Etena Kantung, kabel plastik

Tali, karung, botol


2 Polipropena Propena
plastik

Pipa paralon, pelapis


3 PVC Vinil klorida
lantai

Polivinil
4 Vinil alcohol Bak air
alcohol

Wajan atau panci anti


5 Teflon Tetrafluoroetena
lengket
Pipa rekam magnetik,
Metil tereftalat dan
6 Dakron kain atau tekstil (wol
etilena glikol
sintetis)

Asam adipat dan


7 Nilon Tekstil
heksametilena diamin

8 Polibutadiena Butadiena Ban motor

Ester dan etilena


9 Poliester Ban mobil
glikol

Piring dan gelas


10 Melamin Fenol formaldehida
melamin

Metoksi benzena dan Penyalut cat (cat


11 Epoksi resin
alcohol sekunder epoksi)

2. Penggolongan Polimer Berdasarkan Proses Pembentukannya

Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi, jadi reaksi


polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer)
membentuk molekul yang besar (polimer). Ada dua jenis polimerisasi, yaitu
polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.

a) Polimer adisi
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa reaksi adisi adalah reaksi
pemecahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal sehingga ada atom
yang bertambah di dalam senyawa yang terbentuk. Jadi, polimerisasi
adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang
berikatan rangkap (ikatan tak jenuh). Pada reaksi ini monomer
membuka ikatan rangkapnya lalu berikatan dengan monomer lain
sehingga menghasilkan polimer yang berikatan tunggal (ikatan jenuh).
Artinya, monomer pembentuk polimer adisi adalah senyawa yang ikatan
karbon berikatan rangkap seperti alkena, sterina, dan haloalkena.
Polimer adisi ini biasanya identik dengan plastik, karena hampir semua
plastik dibuat dengan polimerisasi adisi. Misalnya polietena,
polipropena, polivinil klorida, teflon dan poliisoprena.

Berikut beberapa contoh pembentukannya :


a. Pembentukan polietena (polietilena) dari etena (etilena)
O2
nCH2 = CH2 - (CH2 - CH2)n -
etena tegangan tinggi polietena

Gambar 10. Struktur Polyethylene

b. Pembentuka teflon dari tetrafluoro etena


nCF2 = CF2 - (CF2 - CF2)n –
tetrafluoroetena politetraetilena (teflon)

c. Pembentukan polivinil dari isoprena (2-metil-1,3-butadiena)

nCH2 = CH2 - (CH2 - CH)n –

Cl Cl
d. Pembentukan polisoprena dari isoprena (2-metil-1,3-butadiena)
CH3 CH3
nH2C = C – CH = CH2 - (HC = C - CH = CH)n -

Gambar 11. Struktur PVC


Pada pembentukan poliisoprena, mula-mula kedua ikatan rangkap dari
nomor 1 dan C nomor 3 terbuka, kemudian ikatan tunggal dari C nomor
2 dan C nomor 3 membentuk ikatan rangkap. Dari contoh-contoh reaksi
di atas, dapat disimpulkan bahwa pada polimerisasi adisi tidak terbentuk
hasil samping dan monomernya harus mengandung ikatan rangkap.
Contoh polimer adisi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5. Contoh Polimer Adisi

No Nama polimer Kegunaan

1 Polietilena Tas plastik, botol, mainan, isolasi listrik

2 Polipropilena Karpet plastik, botol

Pernis kayu, styrofoam, isolasi plastik, gelas


3 Polistirena
plastik, mainan, bahan pengepakkan

4 Polivinil klorida Pipa, genteng plastic

Polivinil
5 Plastik wrap
dienklorida
Politetraetilena
6 Alat masak, isolasi listrik (penutup kabel)
(teflon)

7 Poliakrilonitril Wig (rambut palsu), cat, benang

8 Polivinilasetat Tekstil, gumresin, cat

Bahan pembuat gelas, pembuat bola


9 Polimetilmetakrilat
bowling

b. Polimer Kondensasi
Kondensasi merupakan reaksi penggabungan gugus-gugus fungsi antara
kedua monomernya. Artinya, polimerisasi kondensasi adalah reaksi
pembentukan polimer dari monomer-monomer yang mempunyai dua
gugus fungsi.Misalnya, senyawa polipeptida atau protein dan
polisakarida merupakan senyawa biomolekul yang dibentuk oleh reaksi
polimerisasi kondensasi.
Polimerisasi kondensasi akan menghasilkan molekul kecil air dan
monomernya mempunyai gugus fungsi pada kedua ujung rantainya.
Apabila dirumuskan, secara umum reaksinya adalah sebagai berikut :

n monomer → 1 polimer + (n - 1) H2O

Berikut beberapa contoh pembentukan polimerisasi kondensasi :


1. Pembentukan nilon
Nilon merupakan suatu polimer yang ditemukan oleh Wallace
Hume Carothers di tahun 1934 sewaktu bekerja di perusahaan Du
Pont. Polimer nilon dibentuk dari monomer asam 6-aminoheksanoat
(HOOCCH2(CH2)3CH2NH2). Dalam polimerisasi ini, gugus
karboksil dari monomer berikatan dengan gugus amino dari
monomer tersebut.

2. Pembentukan polyester (polietilena tereftalat) atau dakron


Sama halnya pada nilon-66, polyester dakron dibentuk oleh 2
polimer berlainan, yaitu dari etilena glikol (polialkohol) dengan
dimetil tereftalat (senyawa ester).

3. Penggolongan Polimer Berdasarkan Jenis Monomernya


Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat terdiri atas
homopolimer dankopolimer.
1. Homopolimer
Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis.
Contohnya, selulosa dan protein.
(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n
Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu
berikatan membentuk polimer yang berikatan tunggal.

2. Kopolimer
Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang
monomernya tidak sejenis. Contoh dakron, nilon-66, melamin
(fenol formaldehida). Prosespembentukan polimer berlangsung
dengan suhu dan tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis, namun
tanpa katalis strukyur molekul yang terbentuk tidak beraturan. Jadi,
fungsi katalis adalah untuk mengendalikan proses pembentukan
striktur molekul polimer agar lebih teratur sehingga sifat-sifat
polimer yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Contoh
struktur rantai molekul polimer tidak beraturan 9produk
polimerisasi tanpa katalis) adalah sebagai berikut :
(-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)n
Kopolimer tidak beraturan

Pada proses pembentukan polimer yang digunakan katalis, struktur


molekul yang terbentuk akan beraturan. Contoh struktur rantai
molekul polimer teratur (produk polimerisasi dengan katalis) adalah
sebagai berikut :

Sistem blok :
(-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n
Kopolimer blok
Sistem berseling :
(-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n
Kopolimer berseling

4. Penggolongan Polimer Berdasarkanstrukturnya


a. Polimer linear
Polimer linear terdiri dari rantai panjang atom-atom skeletal yang
dapat mengikat gugus substituen. Polimer ini biasanya dapat larut
dalam beberapa pelarut, dan dalam keadaan padat pada temperatur
normal. Polimer ini terdapat sebagai elastomer, bahan yang
fleksibel (lentur) atau termoplastik seperti gelas). Rantai utama
linear. Contoh nya yaitu Polietilena, poli(vinil klorida) atau PVC,
poli(metil metakrilat) (juga dikenal sebagai PMMA, Lucite,
Plexiglas, atau perspex), poliakrilonitril (orlon atau creslan) dan
nylon 66.
b. Polimer bercabang
Polimer bercabang dapat divisualisasi sebagai polimer linear
dengan percabangan pada struktur dasar yang sama sebagai rantai
utama.
c. Polimer jaringan tiga dimensi (three-dimension network)
Polimer jaringan tiga dimensi adalah polimer dengan ikatan
kimianya terdapat antara rantai, seperti digambarkan pada gambar
berikut. Bahan ini biasanya di”swell” (digembungkan) oleh pelarut
tetapi tidak sampai larut. Ketaklarutan ini dapat digunakan sebagai
kriteria dari struktur jaringan. Makin besar persen sambung-silang
(cross-links) makin kecil jumlah penggembungannya (swelling).
Jika derajat sambung-silang cukup tinggi, polimer dapat menjadi
kaku, titik leleh tinggi, padat yang tak dapat digembungkan,
misalnya intan (diamond).

5. Penggolongan Polimer Berdasarkan Sifatnya Terhadap Panas


Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dibedakan atas
polimer termoplas (tidak tahan panas, seperti plastik) dan polimer
termosting (tahan panas, seperti melamin).
a. Polimer termoplastic
Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer
tersebut apabila dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat
dilebur untuk dicetak kembali (didaur ulang). Contohnya
polietilene, polipropilena, dan PVC.
b. Polimer termosetting
Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer
tersebut apabila dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak),
dan sukar didaur ulang. Contohnya melamin dan bakelit.
c) Polimer Buatan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan
polimer buatan. Berikut ini beberapa contoh polimer buatan di
sekitar kita:
1. Karet Sintetis
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan
motor, ahli-ahli kimia organic telah mengembangkan
pembuatan karet sintetis untuk mempercepat perolehan
kebutuhan tersebut.Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan
menggunakan bahan dasar monomer, seperti butadiene dan
stirena dengan cara kopolimerisasi.

Polibutadiena-stirena disebut juga dengan Buna atau nama


dagangnya SBR (stirena-butadiena rubber). Ada dua jenis
Buna, yaitu Buna-N dan Buna-S. tidak seperti polimer lain
yang monomernya 1:1, pada Buna-N perbandingan antara 1,3-
butadiena dan stirena adalah 3:1, sedangkan Buna-S
perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 7:3.
polimer tersebutb merupakan karet sintetis yang kuat hamper
menyamai karet alam karena resisten oksidasi dan abrasi
dibandingkan karet alam. SBR mengandung ikatan rangkap dan
dapat di cross-linked kan dengan sulfur dengan proses
vulkanisasi. Saat ini Buna banyak digunakan sebagai ban
mobil.

Jika karet yang divulkanisasi ini diregangkan, jembatan


belerang menahan rantai-rantai polimer sehingga tidak mudah
putus, kemudian karet tersebut akan kembali pada bentuk
semula setelah meregang. Karet sintetis lain adalah neoprene
yang berasal dari monomer kloropropena, polibutadiena, dan
Thiokol.
2. Serat Sintetis
Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari
karbohidrat (selulosa), dan polimer dari protein (wol dan
sutera). Seperti halnya karet, serat memiliki polimer sintetis,
yaitu nilon dan poliester (dakron).Dakron atau tetoron
merupakan polyester. Polimer ini yang sangat kuat, sangat
lentur dan transparan.
Polimer ini juga digunakan untuk membuat sintetis dan
membuat lembaran film tipis yang dalam perdagangan disebut
mylar. Mylar banyak digunakan untuk pita rekam magnetic dan
untuk membuat gelembung balon yang dimanfaatkan dalam
penelitian cuaca di atmosfer.
Nilon-66 merupakan serat polimer yang titik leburnya tinggi.
Disebut nilon-66 karena polimernya tersususn dari enam atom
C dari 1,6-heksametilena diamina dan enam atom C dari
molekul asam 1,6 heksanadioat. Nilon-66 digunakan untuk
serat kain.

3. Orlon
Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril.
Polimer ini merupakan serat sintetis, seperti wol digunakan
dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan kaus kaki.
4. Plastik
Plastik merupakan polimer sintetis yang paling populer karena
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.Berdasarkan
jenis monomernya, ada beberapa jenis plastik yaitu sebagai
berikut :
1) Polietena (Polyethylene)
Polietilena merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet
(liat), massa jenis rendah, lentur, sukar rusak apabila lama
dalam keadaan terbuka di udara maupun apabila terkena
tanah Lumpur, tetapi tidak tahan panas. Polietena adalah
plastik yang banyak diproduksi, dicetak lembaran untuk
kantong plastik, pembungkus halaman, ember, dan
sebagainya.

Gambar 12. Struktur polyethylene


Gambar 13. Produk polyethylene

2) Polipropena (Polipropilena)
Polipropena mempunyai sifat yang sama dengan polietena.
Oleh karena plastik ini juga banyak diproduksi, hanya
kekuatannya lebih besar dari polietena dan lebih tahan
panas serta tahan terhadap reaksi asam dan basa. Plastik ini
juga digunakan untuk membuat botol plastik, karung, bak
air, tali, dan kanel listrik (insulator).

Gambar 14. Struktur Polipropena


Gambar 15. Produk Polipropena

3) PVC (Polivinil Klorida)


PVC mempunyai sifat keras dan kaku digunakan untuk
membuat pipa plastik, pipa paralon, pipa kabel listrik, kulit
sintetis, dan ubin plastik.

Gambar 16. Produk PVC


4) Teflon (Tetrafluoroetena)
Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas
dan tahan terhadap bahan kimia. Teflon digunakan untuk
pelapis wajan (panic anti lengket), pelapis tangki di pabrik
kimia, pipa anti patah, dan kabel listrik.

5) Bakelit (Fenol Formaldehida)


Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua
jenis monomer, yaitu fenol dan formaldehida. Polimer ini
sangat keras, titik leburnya sangat tinggi dantahan api.
Bakelit digunakan untuk instalasi listrik dan alat-alat yang
tahan suhu tinggi, misalnya asbak dan fiting lampu listrik.

6) Flexiglass (Polimetil Metakrilat)


Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama
dagang flexiglass. Polimetil metakrilat merupakan
polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat (H2C =
CH-COOH3). PMMA merupakan plastik yang kuat dan
transparan. Polimer ini digunakan untuk jendela pesawat
terbang dan lampu belakang mobil.

d) Kegunaan Polimer
Kegunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai
berikut :
1. Plastik Polietilentereftalat (PET)
Plastik PET merupakan serat sintetik poliester (dakron) yang
transparan dengan daya tahan kuat, tahan terhadap asam, kedap
udara, fleksibel, dan tidak rapuh. Dalam hal penggunaannya,
plastik PET menempati urutan pertama. Penggunannya sekitar
72% sebagai kemasan minuman dengan kualitas yang baik.
Plastik PET merupakan poliester yang dapat dicampur dengan
polimer alam seperti: sutera, wol dan katun untuk
menghasilkan bahan pakaian yang bersifat tahan lama dan
mudah perawatannya.

2. Plastik Polietena/Polietilena (PE)


Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu Low Density Polyethylene
(LDPE) dan High Density Polyethylene (HDPE). Plastik LDPE
banyak digunakan sebagai kantung plastik serta pembungkus
makanan dan barang.Plastik HDPE banyak digunakan sebagai
bahan dasar membuat mainan anak-anak, pipa yang kuat,
tangki korek api gas, badan radio dan televisi, serta piringan
hitam.

3. Polivinil Klorida (PVC)


Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat.
Plastik ini juga bersifat tahan serta kedap terhadap minyak dan
bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku dan
bentuk fleksibel. Plastik bentuk kaku digunakan untuk
membuat konstruksi bangunan, mainan anak-anak, pipa PVC
(paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa
komponen mobil. Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini
digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi
listrik.Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati
urutan ketiga dan sekitar 68% digunakan untuk konstruksi
bangunan (pipa saluran air).
4. Plastik Nilon
Plastik nilon merupakan polimer poliamida (proses
pembentukannya seperti pembentukan protein). Plastik Nilon
ditemukan pada tahun 1934 oleh Wallace Carothers dari Du
Pont Company. Ketika itu, Carothers mereaksikan asam adipat
dan heksametilendiamin. Plastik yang bersifat sangat Kuat
(tidak cepat rusak) dan halus ini banyak digunakan untuk
pakaian, peralatan kemah dan panjat tebing, peralatan rumah
tangga serta peralatan laboratorium.

5. Karet Sintetik
Karet Sintetik yang terkenal adalah Styrene Butadiene Rubber
(SBR), suatu polimer yang terbentuk dari reaksi polemerisasi
antara stirena dan 1,3-butadiena. Karet sintetik ini banyak
digunakan untuk membuat ban kendaraan karena memiliki
kekuatan yang baik dan tidak mengembang apabila terkena
minyak atau bensin.

6. Wol
Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak
larut. Struktur protein wol yang lentur menghasilkan kain
dengan mutu yang baik, namun kadang-kadang menimbulkan
masalah karena dapat mengerut dalam pencucian. Oleh karena
itu, wol dicampur dengan PET untuk menghasilkan kain yang
bermutu baik dan tidak mengerut pada saat pencucian.

7. Kapas
Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang
paling banyak digunakan (hampir 50% pemakaian serat alami
berasal dari kapas). Kain katun dibuat dari serat kapas dengan
perlakuan kimia sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak
dipakai, dan mudah perawatannya.

E. Industri Polimer
Proses manufaktur polimer (Plastik)
1. Injection molding

Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang
berpemanas diinjeksikan ke dalam cetakan.

Gambar 17. Mesin Injection Molding

2. Ekstrusi

Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang
berpemanas secara kontinyu ditekan melalui sebuah orifice sehingga
menghasilkan penampang yang kontinyu.
Gambar 18. Skema Mesin Extrusi

3. Thermoforming

Lembaran plastik yang dipanaskan ditekan ke dalam suatu cetakan.

Gambar 19. Mesin Thermoforming


4. Blow molding

Biji plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang
berpemanas secara kontinyu diekstrusi membentuk pipa (parison)
kemudian ditiup di dalam cetakan.

Gambar 20. Mesin Blow Molding

F. Kesimpulan

Meskipun istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi


polimer sebenarnya terdiri dari banyak kelas material alami dan sintetik
dengan sifat dan kegunaan yang beragam. Bahan polimer alami seperti shellac
dan rubber telah digunakan selama beberapa abad. Kertas diproduksi dari
selulosa, sebuah polisakarida yang terjadi secara alami yang ditemukan dalam
tumbuhan. Biopolimer seperti protein dan asam nukleat memainkan peranan
penting dalam proses biologi. Jadi Polimer mempunyai jenis yang sangat
beragam, sehingga pemikiran bahwa polimer itu hanya merujuk kepada
plastik adalah salah.

Anda mungkin juga menyukai