ITS Undergraduate 11552 4304100026 Paper PDF
ITS Undergraduate 11552 4304100026 Paper PDF
LUMPUR SIDOARJO
Semburan lumpur yang sampai saat ini belum bisa dihentikan merupakan masalah yang
membutuhkan solusi alternatif. Tugas akhir ini mencoba mengajukan konsep pengendalian
lumpur dengan ruang lingkup yang lebih luas, yaitu dengan menggunakan bendungan sebagai
tempat pemisahan lumpur dari air dan partikel solidnya. Konsep yang diajukan difokuskan pada
menghitung kecepatan pengendapan untuk memperoleh waktu pengendapan dan meramalkan
volume lumpur yang akan keluar untuk digunakan sebagai acuan penentuan kapasitas bendungan
pengendapan. Pada penelitian ini diperoleh dimensi bendungan yaitu dengan Luas bendungan
sebesar 3.704.144,36 m2 yang tidak memiliki bentuk pasti karena didasarkan atas lahan kosong
yang ada, Tinggi lumpur dalam bendungan sebesar (D) 5,94 m dan Volume bendungan
pengendapan (V) adalah 22.018.856,07 m3. Dengan parameter dimensi tersebut maka waktu
pengendapan yang dibutuhkan selama 28,33 jam dengan volume sedimen yang mengendap ada
42.2 % dari volume sedimen seluruhnya. Jadi sedimen yang 57,8 % masih tetap melayang karena
waktu pengendapannya sangat lama.
Fb = gaya apung.
Koefisien drag tidak dapat dicari secara
Apabila Fv = ρs . g . Vp dan Fb = ρv . g . Vp, analitik apabila nilai Re > 2. Oleh karena itu,
maka : koefisien drag ditentukan dengan penelitian
kecepatan pengendapan dalam fluida, yang
Ws = ( ρs – ρw ). g . Vp (2)
hasilnya disimpulkan oleh Rouse (1937) yang
dengan : ρs = rapat masa partikel, ditunjukan oleh gambar 2.1. setelah Cd
diketahui dari gambar 2.1, maka kecepatan
ρw = rapat masa air, pengendapan partikel berbentuk bola dapat
dihitung menggunakan persamaan (2) dan (3).
g = percepatan grafitasi bumi, Karena nilai Re tidak dapat ditentukan lebih
dulu maka digunakan skala pembantu yaitu
Vp = volume partikel
Ws/ρ v2.
Gaya hambatan yang dialami selama partikel
dengan : Ws = gaya berat efektif partikel
bergerak di dalam air dipengaruhi oleh
dalam air
kekasaran, ukuran, bentuk, dan kecepatan
gerak partikel serta rapat masa dan kekentalan
air.
Fd = ½ . CD . Ap . ρ . Vs2 (3)
CD = koefisien hambatan.
Gambar 2.1 koefisien Drag dari silinder, bola
Koefisien drag merupakan fungsi dari bentuk dan persegi (Rouse, 1937)
partikel dan bilangan Reynolds (Re).
Proses pengendapan berlangsung dengan
CD = 24/Re kecepatan konstan dan keadaan ini dicapai
apabila Ws = FD, sehingga persamaan (2) dan
Re = ( dp . ρw . Vs ) / µ persamaan (3) dapat disederhanakan lagi
menjadi :
dengan : dp = diameter partikel,
selanjutnya :
(9)
= 169,11 lb/ft3
Keterangan :γs = Berat spasifik partikel (lb/ft3) Jadi kecepatan Pengendapan dari sedimen
yang paling dominan prosentasenya adalah
γw= Berat spsifik air (lb/ft3)
(0,000221 x 382))
Volcano.com, November-2006,
www.volcanolive.com