Pokok-Pokok Materi
1. Pengertian dan fungsi zat aditif makanan
2. Pengelompokkan zat aditif makanan berdasarkan fungsinya dan sumbernya.
a. Zat pewarna (zat pewarna alami dan zat pewarna sintetik)
b. Zat pemanis (zat pemanis alami dan zat pemanis sintetik)
c. Zat pengawet (zat pengawet alami dan zat pengawet sintetik)
d. Zat penyedap rasa (zat penyedap rasa alami dan zat penyedap rasa sintetik)
e. Zat pemberi aroma (zat pemberi aroma alami dan zat pemberi aroma sintetik)
3. Zat Adiktif
4. Psikotropika
5. Pengaruh zat adiktif dan psikotropika terhadap kesehatan
6. Pencegahan penyalahgunaan zat aditif dan psikotropika
7. Penggunaan zat adiktif dan psikotropika dalam bidang kesehatan
Uraian Materi
Pada Kegiatan Belajar 4 ini, Anda akan mempelajari zat-zat yang sudah tidak asing lagi
sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Zat aditif makanan merupakan zat yang setiap
hari kita gunakan. Pada penggunaan zat aditif makanan, kita harus mampu mengidentifikasi
jenis zat aditif makanan seperti apa yang bisa dikonsumsi. Untuk zat adiktif, ada beberapa zat
75
adiktif yang memang berguna di bidang kesehatan tetapi kebanyakan dari zat adiktif itu
menyebabkan kecanduan. Oleh karena itu, pemahaman baik tentang zat aditif makanan
maupun zat adiktif perlu anda pahami. Melalui Kegiatan Belajar 4 ini, akan diuraikan secara
detail penjelasan tentang zat aditif dan zat adiktif serta pengaruhnya terhadap kesehatan.
Silakan anda mempelajari uraian materi berikut.
1. Zat Aditif
Pengertian dan Fungsi Zat Aditif Makanan
Pada dasarnya, manusia memerlukan makanan dalam melangsungkan hidupnya. Makanan
tersebut dapat digunakan sebagai sumber energi (karbohidrat dan lemak), bahan untuk
pertumbuhan sel-sel yang baru atau mengganti sel-sel yang rusak (protein), serta sumber zat
untuk penunjang dan pengatur proses dalam tubuh (vitamin, mineral, dan air). Kandungan zat
yang ada di dalam makanan dapat mempengaruhi kesehatan kita, Oleh karena itu, pilihlah
makanan yang bergizi yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan
air.
Pernahkah kalian menganalisis kandungan zat yang terdapat di dalam makanan? Apakah
kalian mengetahui mana yang disebut bahan utama dan mana yang disebut bahan tambahan?
Untuk memperjelas hal tersebut, marilah kita isi tabel berikut.
76
Tabel 4.1 Analisis Bahan Utama dan Bahan Tambahan dalam Makanan
Bahan Jenis Rasa Tampilan Keawetan Bumbu
Makanan Makanan
Daging Daging
Rendang
Daging Opor
Daging
Dendeng
Daging
Panggang
Daging
Kornet
Berdasarkan tabel di atas jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1) Manakah yang disebut sebagai bahan makanan pokok?
2) Manakah yang disebut zat tambahan makanan?
3) Apa nama lain dari zat tambahan makanan?
4) Apa kesimpulan anda?
Setelah mengisi tabel di atas apakah anda dapat menyebutkan apa pengertian dari zat
aditif makanan? Zat aditif makanan adalah zat-zat yang sengaja ditambahkan dan
dicampurkan pada waktu pengolahan makanan untuk maksud memperbaiki tampilan
makanan, meningkatkan cita rasa, memperkaya kandungan gizi, menjaga makanan agar tidak
cepat busuk. Dari pengertian tersebut, maka kita dapat menentukan fungsi zat aditif makanan.
Pilihlah fungsi zat aditif makanan sesuai yang anda ketahui dengan memberi tanda ceklis.
1) Untuk memperbaiki kualitas/gizi makanan
2) Tampilan makanan menjadi lebih baik
3) Meningkatkan cita rasa makanan
4) Makanan menjadi lebih tahan lama
77
yang digunakan dalam permainan kuartet. Isilah bagian yang kosong sesuai dengan
pemahaman anda.
....................... ....................
.................. Anato ............... Aspartam
Tartrazine Brilliant Siklamat Sorbitol
blue
.................
................ Na-propionate
K-nitrate Na-benzoate
.................... ....................
......... Disodium Guanylate .......... Amil Kaproat
HVP Disodium Inosinate Etil Butirat Metil
Antranilat
1) Zat Pewarna
Apakah anda pernah membeli kue ulang tahun? Bagaimana dengan tampilan kue
tersebut? Sebutkan warna-warna yang ada dalam kue yang anda beli? Apakah fungsi
penambahan pada kue tersebut? Menurut anda, apakah zat pewarna dalam kue tersebut
aman dikonsumsi? Tahukah anda bahwa tujuan pemberian warna pada makanan
umumnya agar makanan terlihat segar dan lebih menarik sehingga orang yang
melihatnya akan tertarik untuk memakannya. Bila ditinjau dari asalnya, zat pewarna
makanan tersebut digolongkan menjadi zat pewarna alami dan zat pewarna sintetik.
Macam warna dari zat pewarna alami jumlahnya terbatas, oleh karena itu orang berusaha
untuk membuat zat pewarna makanan dari bahan-bahan kimia. Zat pewarna alami ini
lebih aman digunakan bila dibandingkan dengan pewar na sinteti k. Peng gunaan pew
arna alami relatif terbatas, karena adanya beberapa kekurangan antara lain:
79
1) Sering terkesan memberikan rasa khas yang tidak diinginkan, misalnya kunyit.
2) Konsentrasi pigmen rendah, sehingga memerlukan bahan baku relatif banyak.
3) Stabilitas pigmen rendah (umumnya hanya stabil pada tingkat keasaman/pH
tertentu).
4) Keseragaman warna kurang baik.
80
Tabel 4.3 Daftar zat pewarna yang diizinkan oleh pemerintah
2) Zat Pemanis
Zat pemanis adalah zat kimia yang ditambahkan pada mak anan atau minuman
y ang b er fung si untuk memberikan rasa manis. Zat pemanis yang sering digunakan pada
bahan makanan, yaitu:
81
Gambar 4.3 Struktur Senyawa Glukosa dan Fruktosa
Sumber : https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id
82
Sumber : Nafiun.com
3) Zat Pengawet
Zat pengawet adalah zat yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan atau
minuman agar makanan atau minuman tersebut lebih awet atau tahan lama. Awet disini
artinya makanan atau minuman tetap segar, bau dan rasanya tidak berubah, dan terlindungi
dari bakteri/jamur. Berdasarkan asal usulnya zat pengawet dibagi menjadi dua yaitu:
Dalam penggunaan zat pengawet buatan, ternyata banyak oknum yang melakukan
penyelewengan dengan menggunakan zat pengawet buatan yang bukan digunakan untuk
makanan atau minuman contohnya formalin dan boraks. Tahukah anda mengapa
penggunaan formalin dan boraks itu dilarang. Simak dan analisislah berita tentang
penyelewengan penggunaan formalin dan boraks berikut ini.
83
26,8 Persen Makanan di DKI Mengandung Formalin dan Boraks
Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Koesmedi Priharto, memperkirakan,
masih banyak makanan yang beredar di tengah-tengah masyarakat mengandung formalin dan
boraks. Diperkirakan, sebanyak 26,8 persen makanan di Ibu Kota mengandung kedua bahan
tersebut. "Ya masih ada sekira 26,8 persen lah mengandung formalin dan boraks," kata
Koesmedi dalam acara pemusnahan pangan dan kosmetik ilegal di kantor Badan Pengawasan
Obat dan Makanan, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (25/8).
Makanan yang mengandung formalin dan boraks, lanjut dia, sering kali ditemukan pada sajian
yang terhidang dalam pesta-pesta pernikahan atau kenduri yang digelar warga di kampung-
kampung. Akibatnya, kata Koesmedi, selain membahayakan kesehatan juga kerap kali
ditemukan kasus tamu kenduri atau pesta perkawinan yang keracunan makanan.
"Nah kita perlu mengadakan pengawasan kepada kenduri dan pesta-pesta perkawinan di
kampung-kampung agar tidak mengandung formalin dan boraks. Karena makanan itu
berbahaya, maka tidak boleh dihidangkan," ujarnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya sudah memberikan pelatihan kepada ibu-ibu PKK
untuk bisa mendeteksi dini dengan membedakan mana makanan yang mengandung formalin
dan boraks atau tidak.
"Selain itu, jajanan sekolah. Anak-anak sekolah juga kita ajari sendiri memeriksa jajanan
makanan yang ada disekitar sekolah. Pada prinsipnya, yang penting kita lakukan penyadaran
pada masyarakat,” terangnya.
Bagi warga yang menemukan makanan mengandung formalin dan boraks, atau obat, makanan,
dan kosmetika ilegal, dapat melaporkannya ke puskesmas yang ada di kelurahan dan
kecamatan serta RSUD DKI. "Kalau ada kecurigaan segera laporkan ke puskesmas. Kan kita
ada 44 puskesmas kecamatan dan sekitar 300 puskesmas kelurahan serta RSUD," tambah
Koesmedi.
Sumber : beritasatu.com
84
a. Zat penyedap rasa alami
Bahan-bahan yang termasuk dalam golongan ini ada yang diperoleh dari alam berupa
rempah-rempah (misalnya: bawang putih, bawang bombay, pala, merica, ketumbar, serai,
pandan, daun salam, dan daun pandan).
85
Awas, Anda Bisa Keracunan MSG!
MSG atau Monosodium Glutamate merupakan salah satu jenis penyedap rasa yang sering
ditambahkan ke dalam makanan. MSG ini banyak ditemukan pada masakan Cina, fast food, soft
drink, dan berbagai jenis makanan lainnya. MSG memang dapat menambah cita rasa makanan
menjadi lebih lezat, namun dapat juga menyebabkan masalah kesehatan yang dapat berakibat
fatal.
Food and Drug Administration (FDA) menyebutkan bahwa MSG aman dikonsumsi dalam
jumlah kecil. Namun, setelah dilaporkan banyak terjadi kasus keracunan akibat MSG, FDA
mewajibkan untuk mencantumkan MSG dalam label makanan jika zat tersebut ditambahkan agar
konsumen lebih berhati-hati memilih makanan.
Reaksi atau efek samping yang ditimbulkan oleh MSG ini disebut sebagai Chinese Restaurant
Syndrome atau MSG Symptom Complex. Keracunan MSG lebih sering terjadi pada orang yang
sensitif terhadap zat ini. Gejala akut yang muncul berupa tanda-tanda berikut ini.
1. Sakit kepala
2. Mual, muntah
3. Nyeri dada
4. Rasa terbakar pada wajah, leher, atau bagian tubuh lainnya
5. Berdebar-debar
6. Sesak napas
7. Berkeringat
8. Lemas
9. Kebas atau baal pada tubuh.
10. Bengkak pada wajah atau bibir
Jika Anda mengalami hal tersebut segera hubungi dokter. Gejala yang muncul umumnya ringan
dan tidak membutuhkan terapi, namun kadang-kadang dapat menjadi berat tergantung jumlah
MSG yang dikonsumsi dan reaksi tubuh setiap individu. Satu-satunya jalan untuk mencegah
reaksi tersebut adalah dengan menghindari makanan yang mengandung MSG.
Sumber : https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2696535/awas-anda-bisa-keracunan-msg
86
Zat Adiktif
Zat adiktif adalah istilah yang diberikan untuk zat-zat yang dalam pemakaiannya dapat
menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang
(drug dependence). Salah satu kelompok zat adiktif adalah narkotika. Narkotika dibagi
menjadi 3 golongan :
1) Gol. I
Narkotika golongan satu hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Heroin, Kokain, Daun Kokain, Opium, Ganja,
Jicing, Katinon, MDMDA, dan lebih dari 65 macam jenis lainnya.
2) Gol. II
Narkotika golongan dua, berkhasiat untuk pengobatan digunakan sebagai pilihan
terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh:
Morfin, Petidin, Fentanil, Metadon, Dll.
3) Gol. III
Narkotika golongan tiga adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi
bermanfaat dan berkhasiat untuk pengobatan dan penelitian. Golongan 3 narkotika ini
banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Codein,
Buprenorfin, Etilmorfina, Kodeina, Nikokodina, Polkodina, Propiram, dan ada 13 (tiga
belas) macam termasuk beberapa campuran lainnya.
87
No Zat Adiktif Deskripsi
jenis adiktif ini dapat menenangkan, sedangkan dalam dosis besar
akan menidurkan.
5 Nikotin Dapat diisolasi atau dipisahkan dari tanaman tembakau yang
merupakan senyawa aktif yang ada di dalam rokok. Senyawa ini
dapat meningkatkan denyut jantung, bersifat karsinogenik, katarak,
kaki rapuh, penyebab jantung koroner, mandul, dan gangguan
kehamilan.
6 Alkohol dan Minuman Diperoleh melalui proses fermentasi dari berbagai makanan dan
Keras tumbuhan, contohnya bir, minuman anggur, wisky, vodka dan
sebagainya
Selain nikotin, zat yang sangat berbahaya pada rokok adalah tar. Tar adalah bentukan
dari senyawa kimia berbahaya yang ada pada asap rokok. Dimana zat ini akan mengendap
didalam paru paru dan mengganggu fungsi rambut rambut kecil yang melapisi permukaan
paru-paru. Rambut rambut kecil ini sangat berperan dalam menyaring bakteri dan kuman
serta menghambat berbagai racun yang berusaha masuk kejaringan paru paru agar segera
dilepaskan keluar tubuh. Selain menyerang paru-paru, ternyata rokok dapat menyerang semua
organ tubuh manusia sehingga menimbulkan penyakit. Berikut bahaya asap rokok bagi tubuh
manusia.
88
Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku, contohnya LSD (lysergic Acid
Diethylamide) dan Amfetamin (esktasi dan shabu). Psikotropika dibagi ke dalam 4 golongan :
1. Golongan I, mempunyai potensi yang sangat kuat dalam menyebabkan ketergantungan
dan dinyatakan sebagai barang terlarang. Contoh: ekstasi (MDMA = 3,4-Methylene-
Dioxy Methil Amphetamine), LSD (Lysergic Acid Diethylamide), dan DOM.
2. Golongan II, mempunyai potensi yang kuat dalam menyebabkan ketergantungan.
Contoh: amfetamin, metamfeamin (sabu), dan fenetilin.
3. Golongan III, mempunyai potensi sedang dalam menyebabkan ketergantungan, dapat
digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan resep dokter. Contoh: amorbarbital,
brupronorfina, dan mogadon .
4. Golongan IV, mempunyai potensi ringan dalam menyebabkan ketergantungan, dapat
digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan resep dokter. Contoh: diazepam,
nitrazepam, lexotan (sering disalahgunakan), pil koplo (sering disalahgunakan), obat
penenang (sedativa), dan obat tidur (hipnotika).
Hampir semua zat adiktif termasuk ke dalam zat psikotriopika, tapi tidak semua
psiktotropika menimbulkan ketergantungan, Dari golongan psikotropika, ada dua zat yang
akan dibahas selanjutnya yaitu LSD (lysergic acid dietylamide) dan amfetamin.
2) Amfetamin
Amfetamin adalah bahan dasar dalam pembuatan ekstasi, shabu, dan lainnya. Jenis
psikotropika ini tidak ditanam tetapi meruapakan bahan kimia hasil sintetis dengan bahan
dasar amfetamin. Peredarannya hampir di semua kota besar di Indonesia. Indonesia bukan
89
hanya menjadi salah satu tempat peredaran ekstasi tetapi juga sekaligus menjadi ditemukan
pabrik ekstasi. Menyadari begitu maraknya peredaran obat haram ini, maka sudah sewajarnya
bila kita waspada jangan sampai diri kita sendiri, keluarga, teman dan anggota lingkungan
masyarakat tempat tinggal menjadi pengedar ataupun korban penyalahgunaannya.
90
Pencegahan Penyalahgunaan Zat Aditif dan Psikotropika
Adanya dampak negatif yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan zat aditif dan
psikotropika, mendorong pula adanya upaya pencegahannya. Pencegahan penyalahgunaan zat
aditif dan psikotropika dapat dilakukan secara bersama melalui kerjasama antara pihak
keluarga, masyarakat, sekolah, dan pemerintah. Bagaimana peran keluarga, masyarakat,
sekolah, dan pemerintah dalam mencegah penyalahgunaan zat aditif dan psikotropika?
91
Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika dalam Bidang Kesehatan
Penggunaan zat adiktif dan psikotropika dalam bidang k e seha tan dilakukan dengan
jenis dan dosis yang terkontrol oleh pihak yang berwenang seperti dokter, bidan, psikiater,
dan petugas kesehatan lainnya. Suatu keadaan yang mendesaklah yang menyebabkan
obat jenis ini digunakan dalam bidang kesehatan. Berikut ini adalah beberapa zat adiktif
dan psikotropika yang sering digunakan dalam bidang kesehatan.
1) Morfin
Zat ini digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri yang hebat. Dosis yang diberikan
tergantung dari tingkatan nyeri yang dirasakan. Zat ini juga sering digunakan untuk
mengurangi rasa tegang pada penderita yang akan dioperasi.
2) Heroin
Zat ini merupakan turunan morfin yang berfungsi sebagai depresant, misalnya
meredakan batuk.
3) Barbiturat
Zat ini sering digunakan untuk menghilangkan rasa cemas sebelum operasi contohnya
pentobarbital dan secobarbital.
5) Metadon
Zat ini digunakan sebagai zat analgesik dan terapi pecandu narkotika.
92
Rangkuman
Selamat anda telah menyelesaikan kegiatan 4 pada modul IPA 6 tentang zat aditif dan zat
adiktif serta pengaruhnya terhadap kesehatan. Berikut beberapa hal penting yang terdapat
dalam kegiatan pembelajaran ini adalah
1. Untuk memenuhi kebutuhan tubuh agar tetap sehat, kita memerlukan makanan yang
mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
2. Untuk meningkatkan kualitas makanan hasil olahan dapat dilakukan dengan cara
menambahkan zat-zat tertentu yang disebut sebagai zat aditif.
3. Zat aditif berdasarkan sumber asalnya terdiri dari zat aditif alami dan zat aditif sintetik
atau buatan.
4. Zat aditif berdasarkan fungsinya terdiri dari zat pewarna, pemanis, pengawet, penyedap
rasa, dan pemberi aroma.
5. Selain mengkonsumsi makanan dan minuman yang menyehatkan kadang-kadang ada
juga orang yang hanya untuk tujuan senang-senang mengkonsumsi zat-zat adiktif seperti
narkotika dan obat-obatan golongan psikotropika.
6. Narkoba (narkotika dan obat berbahaya) atau NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif) adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau buk an tanaman, baik
si ntetik maupun semisintetik, yang apabila dimakan, diminum, dihisap/ dihirup, atau
dimasukkan (disuntikkan) ke dalam tubuh manusia dapat menurunkan kesadaran atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan
dalam berbagai golongan dan tingkatan.
7. Narkotika dan psikotropika dapat memberikan manfaat jika dipakai untuk tujuan
pengobatan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Namun, akan dapat merugikan diri
sendiri, keluarga dan masyarakat bila pemakaiannya hanya untuk bersenag-senang.
8. Mengingat besarnya bahaya penyalahgunaan narkotika dan psikotropika, maka
diperlukan kerjasama yang sinergis antara pihak keluarga, sekolah dan masyakat dalam
upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan dari zat-zat adiktif dan
psikotropika tersebut.
93