Anda di halaman 1dari 19

Kegiatan Belajar 4: Zat Aditif dan Zat Adiktif

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan


Menganalisis penggunaan zat aditif atau adiktif serta dampaknya terhadap kesehatan

Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan


Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 4 pada modul 6 ini, Anda diharapkan mampu:
1. Menganalisis zat aditif makanan.
2. Menganalisis kelompok zat aditif makanan berdasarkan fungsinya
4. Menganalisis pengaruh penggunaan zat aditif terhadap kesehatan
5. Menganalisis zat adiktif dan psikotropika
6. Menganalisis pengaruh penggunaan zat adiktif dan psikotropika terhadap kesehatan.
7. Menganalisis upaya pencegahan penyalahgunaan zat aditif dan psikotropika.
8. Menganalisis penggunaan zat adiktif dan psikotropika dalam bidang kesehatan.

Pokok-Pokok Materi
1. Pengertian dan fungsi zat aditif makanan
2. Pengelompokkan zat aditif makanan berdasarkan fungsinya dan sumbernya.
a. Zat pewarna (zat pewarna alami dan zat pewarna sintetik)
b. Zat pemanis (zat pemanis alami dan zat pemanis sintetik)
c. Zat pengawet (zat pengawet alami dan zat pengawet sintetik)
d. Zat penyedap rasa (zat penyedap rasa alami dan zat penyedap rasa sintetik)
e. Zat pemberi aroma (zat pemberi aroma alami dan zat pemberi aroma sintetik)
3. Zat Adiktif
4. Psikotropika
5. Pengaruh zat adiktif dan psikotropika terhadap kesehatan
6. Pencegahan penyalahgunaan zat aditif dan psikotropika
7. Penggunaan zat adiktif dan psikotropika dalam bidang kesehatan

Uraian Materi
Pada Kegiatan Belajar 4 ini, Anda akan mempelajari zat-zat yang sudah tidak asing lagi
sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Zat aditif makanan merupakan zat yang setiap
hari kita gunakan. Pada penggunaan zat aditif makanan, kita harus mampu mengidentifikasi
jenis zat aditif makanan seperti apa yang bisa dikonsumsi. Untuk zat adiktif, ada beberapa zat
75
adiktif yang memang berguna di bidang kesehatan tetapi kebanyakan dari zat adiktif itu
menyebabkan kecanduan. Oleh karena itu, pemahaman baik tentang zat aditif makanan
maupun zat adiktif perlu anda pahami. Melalui Kegiatan Belajar 4 ini, akan diuraikan secara
detail penjelasan tentang zat aditif dan zat adiktif serta pengaruhnya terhadap kesehatan.
Silakan anda mempelajari uraian materi berikut.

1. Zat Aditif
Pengertian dan Fungsi Zat Aditif Makanan
Pada dasarnya, manusia memerlukan makanan dalam melangsungkan hidupnya. Makanan
tersebut dapat digunakan sebagai sumber energi (karbohidrat dan lemak), bahan untuk
pertumbuhan sel-sel yang baru atau mengganti sel-sel yang rusak (protein), serta sumber zat
untuk penunjang dan pengatur proses dalam tubuh (vitamin, mineral, dan air). Kandungan zat
yang ada di dalam makanan dapat mempengaruhi kesehatan kita, Oleh karena itu, pilihlah
makanan yang bergizi yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan
air.

Gambar 4.1 Contoh Makanan yang menggunakan Zat Aditif Makanan


Sumber : http://mediskus.com

Pernahkah kalian menganalisis kandungan zat yang terdapat di dalam makanan? Apakah
kalian mengetahui mana yang disebut bahan utama dan mana yang disebut bahan tambahan?
Untuk memperjelas hal tersebut, marilah kita isi tabel berikut.

76
Tabel 4.1 Analisis Bahan Utama dan Bahan Tambahan dalam Makanan
Bahan Jenis Rasa Tampilan Keawetan Bumbu
Makanan Makanan
Daging Daging
Rendang
Daging Opor
Daging
Dendeng
Daging
Panggang
Daging
Kornet
Berdasarkan tabel di atas jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1) Manakah yang disebut sebagai bahan makanan pokok?
2) Manakah yang disebut zat tambahan makanan?
3) Apa nama lain dari zat tambahan makanan?
4) Apa kesimpulan anda?
Setelah mengisi tabel di atas apakah anda dapat menyebutkan apa pengertian dari zat
aditif makanan? Zat aditif makanan adalah zat-zat yang sengaja ditambahkan dan
dicampurkan pada waktu pengolahan makanan untuk maksud memperbaiki tampilan
makanan, meningkatkan cita rasa, memperkaya kandungan gizi, menjaga makanan agar tidak
cepat busuk. Dari pengertian tersebut, maka kita dapat menentukan fungsi zat aditif makanan.
Pilihlah fungsi zat aditif makanan sesuai yang anda ketahui dengan memberi tanda ceklis.
1) Untuk memperbaiki kualitas/gizi makanan
2) Tampilan makanan menjadi lebih baik
3) Meningkatkan cita rasa makanan
4) Makanan menjadi lebih tahan lama

Macam-Macam Zat Aditif Makanan


Selamat anda sudah memahami pengertian dan fungsi zat aditif makanan. Langkah
selanjutnya adalah menentukan macam-macam zat aditif makanan. Untuk mempelajari
macam-macam zat aditif makanan, marilah kita lakukan permainan kartu kuartet. Melalui
cara ini, anda diharapkan dapat lebih mudah dalam mengelompokkan dan menghapal macam-
macam zat aditif makanan beserta contoh-contohnya. Berikut ini adalah contoh kartu kuartet

77
yang digunakan dalam permainan kuartet. Isilah bagian yang kosong sesuai dengan
pemahaman anda.

....................... ....................
.................. Anato ............... Aspartam
Tartrazine Brilliant Siklamat Sorbitol
blue

.................
................ Na-propionate
K-nitrate Na-benzoate

.................... ....................
......... Disodium Guanylate .......... Amil Kaproat
HVP Disodium Inosinate Etil Butirat Metil
Antranilat

Gambar 4.2 Kartu Kuartet Permainan Macam-Macam Zat Aditif Makanan


78
Berdasarkan permainan kuartet tersebut, ada berapakah macam-macam zat aditif
makanan? Ya, benar ada 5. Sekarang coba sebutkan macam-macam zat aditif makanan
tersebut. Zat aditif makanan dapat dikelompokkan menjadi zat pewarna, pemanis, pengawet,
penyedap rasa, dan pemberi aroma. Sebenarnya pengelompokkan macam-macam zat aditif
ini tidak baku harus dikategorikan menjadi 5 kelompok, ada beberapa senyawa yang tidak
bisa dimasukkan ke dalam lima kelompok tersebut seperti golongan antioksidan (BHA, BHT,
asam askorbat, tokoferol, dan lesitin), pengemulsi, penstabil dan sebagainya.

1) Zat Pewarna
Apakah anda pernah membeli kue ulang tahun? Bagaimana dengan tampilan kue
tersebut? Sebutkan warna-warna yang ada dalam kue yang anda beli? Apakah fungsi
penambahan pada kue tersebut? Menurut anda, apakah zat pewarna dalam kue tersebut
aman dikonsumsi? Tahukah anda bahwa tujuan pemberian warna pada makanan
umumnya agar makanan terlihat segar dan lebih menarik sehingga orang yang
melihatnya akan tertarik untuk memakannya. Bila ditinjau dari asalnya, zat pewarna
makanan tersebut digolongkan menjadi zat pewarna alami dan zat pewarna sintetik.

a. Zat pewarna alami


Zat Pewarna alami merupakan zat pewarna yang diperoleh dari ekstrak bahan alam.
Berikut contoh bahan alam dan warna yang dihasilkannya. Coba prediksi warna apa yang
dihasilkan dari bahan alam tesrsebut.
Tabel 4.2 Bahan Alam dengan Warna yang Dihasilkan
No Bahan Alam Warna yang dihasilkan
1 Daun Pandan atau Daun Suji
2 Kunyit
3 Wortel
4 Bit atau Daun Jati
5 Buah Coklat atau Gula Merah

Macam warna dari zat pewarna alami jumlahnya terbatas, oleh karena itu orang berusaha
untuk membuat zat pewarna makanan dari bahan-bahan kimia. Zat pewarna alami ini
lebih aman digunakan bila dibandingkan dengan pewar na sinteti k. Peng gunaan pew
arna alami relatif terbatas, karena adanya beberapa kekurangan antara lain:

79
1) Sering terkesan memberikan rasa khas yang tidak diinginkan, misalnya kunyit.
2) Konsentrasi pigmen rendah, sehingga memerlukan bahan baku relatif banyak.
3) Stabilitas pigmen rendah (umumnya hanya stabil pada tingkat keasaman/pH
tertentu).
4) Keseragaman warna kurang baik.

b. Zat pewarna sintetik


Zat pewarna sintetik dibuat dari bahan-bahan kimia. Kelebihan dari zat pewarna
sintetik dibandingkan dengan zat pewarna alami adalah tersedianya warna pilihan yang
lebih banyak, mudah disimpan, dan lebih tahan lama. Apakah semua zat warna yang
dijual di pasaran boleh dipergunakan sebagai zat pewarna makanan? Apa efek dari
penggunaan zat pewarna yang bukan untuk makanan atau minumam?
Untuk memudahkan konsumen, pemerintah mengeluarkan peraturan untuk
mengelompokkan zat warna. Salah satu kelompok zat warna selalu mendapat simbol
FD&C di depan nomor indeks yang menunjukkan jenis dan macam warnanya. Apakah
kalian tahu mengapa zat pewarna makanan/minuman diberi simbol F, D, atau C? F
merupakan singkatan dari Food, D merupakan singkatan dari Drugs, dan C merupakan
singkatan dari Cosmetics.
Rhodamin B dan Methanil yellow merupakan contoh pewarna yang penggunaannya
dilarang oleh pemerintah. Berikut ini daftar zat pewarna baik yang alami maupun yang
sintetik yang diizinkan oleh pemerintah Indonesia yang digunakan sebagai zat pewarna
makanan.

80
Tabel 4.3 Daftar zat pewarna yang diizinkan oleh pemerintah

Sumber : Surat Keputusan Menkes RI No. 11332/A/SK/73

2) Zat Pemanis
Zat pemanis adalah zat kimia yang ditambahkan pada mak anan atau minuman
y ang b er fung si untuk memberikan rasa manis. Zat pemanis yang sering digunakan pada
bahan makanan, yaitu:

a. Zat pemanis alami


Zat pemanis alami diperoleh dari tumbuhan, misalnya glukosa dalam buah-buahan,
fruktosa dalam madu, sukrosa dalam batang tebu. Apa fungsi zat-zat tersebut bagi tubuh
manusia? Mengapa zat-zat tersebut dapat menghasilkan energi? Apa dampaknya apabila
kita makan makanan yang manis dalam jumlah yang berlebihan? Semakin banyak kita
memakan makanan yang manis makan resiko kegemukan semkin besar. Berikut adalah
gambar beberapa struktur senyawa yang termasuk zat pemanis.

81
Gambar 4.3 Struktur Senyawa Glukosa dan Fruktosa
Sumber : https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id

b. Zat pemanis sintetik


Zat pemanis sintetik adalah zat pemanis yang sengaja dibuat yang tidak dapat
menghasilkan energi jika zat tersebut masuk ke dalam tubuh manusia. Mengapa hal ini
terjadi? Karakteristik zat pemanis sintetik yang tidak dapat diuraikan oleh tubuh manusia
dimanfaatkan oleh para penderita kencing manis (diabetes melitus) sebagai pengganti
pemanis buatan. Contoh pemanis buatan adalah sakarin, natrium siklamat, magnesium
atau kalsium siklamat, aspartam, dan dulsin. Penggunaan bahan pemanis sintetik pada
makanan dan minuman secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada tubuh
misalnya kanker kantung kemih disebabkan oleh siklamat, sedang sakarin dapat
menyebabkan tumor kantong kemih. Berikut contoh senyawa yang termasuk zat pemanis
sintetik.

Gambar 4.4 Struktur Senyawa Sakarin dan natrium aspartam

82
Sumber : Nafiun.com

3) Zat Pengawet
Zat pengawet adalah zat yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan atau
minuman agar makanan atau minuman tersebut lebih awet atau tahan lama. Awet disini
artinya makanan atau minuman tetap segar, bau dan rasanya tidak berubah, dan terlindungi
dari bakteri/jamur. Berdasarkan asal usulnya zat pengawet dibagi menjadi dua yaitu:

a. Zat pengawet alami


Zat pengawet dari alam, contohnya garam dapur dan gula (sukrosa). Garam dapur
biasanya digunakan untuk mengawetkan daging dan ikan agar tidak mudah busuk. Garam
dapur berfungsi untuk menghambat pembiakan bakteri seperti mikroorganisme
Clostridium botulinum. Jika bakteri ini berkembang biak pada makanan akan
menghasilkan racun yang dapat meracuni daging. Gula merah atau gula pasir bisa
digunakan untuk mengawetkan buah-buahan. Bahan yang akan diawetkan direndam dalam
larutan gula, keadaan ini menyebabkan mikroorganisme sukar hidup.

b. Zat pengawet buatan


Zat pengawet buatan biasanya dibuat dalam industri, contohnya asam cuka
digunakan untuk pembuatan acar, natrium dan kalsium propionat digunakan untuk
pengawet roti dan kue kering. Pengawet lain untuk makanan yang juga banyak digunakan
adalah garam benzoat, asam sitrat, dan asam tartrat.

Dalam penggunaan zat pengawet buatan, ternyata banyak oknum yang melakukan
penyelewengan dengan menggunakan zat pengawet buatan yang bukan digunakan untuk
makanan atau minuman contohnya formalin dan boraks. Tahukah anda mengapa
penggunaan formalin dan boraks itu dilarang. Simak dan analisislah berita tentang
penyelewengan penggunaan formalin dan boraks berikut ini.

83
26,8 Persen Makanan di DKI Mengandung Formalin dan Boraks

Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Koesmedi Priharto, memperkirakan,
masih banyak makanan yang beredar di tengah-tengah masyarakat mengandung formalin dan
boraks. Diperkirakan, sebanyak 26,8 persen makanan di Ibu Kota mengandung kedua bahan
tersebut. "Ya masih ada sekira 26,8 persen lah mengandung formalin dan boraks," kata
Koesmedi dalam acara pemusnahan pangan dan kosmetik ilegal di kantor Badan Pengawasan
Obat dan Makanan, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (25/8).

Makanan yang mengandung formalin dan boraks, lanjut dia, sering kali ditemukan pada sajian
yang terhidang dalam pesta-pesta pernikahan atau kenduri yang digelar warga di kampung-
kampung. Akibatnya, kata Koesmedi, selain membahayakan kesehatan juga kerap kali
ditemukan kasus tamu kenduri atau pesta perkawinan yang keracunan makanan.

"Nah kita perlu mengadakan pengawasan kepada kenduri dan pesta-pesta perkawinan di
kampung-kampung agar tidak mengandung formalin dan boraks. Karena makanan itu
berbahaya, maka tidak boleh dihidangkan," ujarnya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya sudah memberikan pelatihan kepada ibu-ibu PKK
untuk bisa mendeteksi dini dengan membedakan mana makanan yang mengandung formalin
dan boraks atau tidak.

"Selain itu, jajanan sekolah. Anak-anak sekolah juga kita ajari sendiri memeriksa jajanan
makanan yang ada disekitar sekolah. Pada prinsipnya, yang penting kita lakukan penyadaran
pada masyarakat,” terangnya.

Bagi warga yang menemukan makanan mengandung formalin dan boraks, atau obat, makanan,
dan kosmetika ilegal, dapat melaporkannya ke puskesmas yang ada di kelurahan dan
kecamatan serta RSUD DKI. "Kalau ada kecurigaan segera laporkan ke puskesmas. Kan kita
ada 44 puskesmas kecamatan dan sekitar 300 puskesmas kelurahan serta RSUD," tambah
Koesmedi.

Sumber : beritasatu.com

Berdasarkan berita di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.


a. Zat berbahaya apa yang masih banyak terdapat di dalam makanan?
b. Mengapa zat tersebut berbahaya?
c. Gambarkan struktur zat yang berbahaya tersebut.
d. Gugus fungsi apa yang terdapat pada zat berbahaya tersebut

4) Zat Penyedap Rasa


Zat penyedap rasa adalah zat yang dapat meningkatkan cita rasa makanan. Penyedap
berfungsi menambah rasa nikmat dan menekan rasa yang tidak diinginkan dari suatu
bahan makanan. Zat penyedap rasa digolongakan menjadi dua kelompok yaitu.

84
a. Zat penyedap rasa alami
Bahan-bahan yang termasuk dalam golongan ini ada yang diperoleh dari alam berupa
rempah-rempah (misalnya: bawang putih, bawang bombay, pala, merica, ketumbar, serai,
pandan, daun salam, dan daun pandan).

b. Zat penyedap rasa sintetik


Penyedap sintetik yang sangat populer di masyarakat adalah vetsin atau MSG
(mononatrium glutamat). Di pasaran, senyawa tersebut dikenal dengan beragam merek
dagang, misalnya Ajinomoto, Miwon, Sasa, Royco, Maggi, dan lain sebagainya. MSG
merupakan garam natrium dari asam glutamat yang secara alami terdapat dalam protein
nabati maupun hewani. Penggunaan MSG yang berlebihan telah menyebabkan “Chinese
restaurant syndrome” suatu gangguan kesehatan dimana kepala terasa pusing berdenyut.
Contoh penyedap rasa sintetik lainnya adalah Hydrolized Vegetable Protein (HVP),
disodium guanilat, dan disodium inosinat.

5) Zat pemberi aroma


Zat pemberi aroma adalah zat yang dapat memberikan aroma yang khas pada
makanan atau minuman. Zat ini terdiri dari 2 kelompok yaitu.

a. Zat pemberi aroma alami


Zat in berasal dari ekstrak bahan alami misalnya minyak atsiri dan vanilin. Salah satu
bagian tanaman yang dapat menghasilkan minyak atsiri adalah dari bunga contohnya
bunga cengkeh. Minyak atsiri dari bunga cengkeh dapat diisolasi menggunakan pelarut n-
heksana dan benzena.

b. Zat pemberi aroma sintetik


Zat ini dibuat untuk menghasilkan aroma tertentu, biasanya merupakan senyawa
golongan ester misalnya amil kaproat (aroma apel), etil butirat (aroma nanas), vanilin
(aroma vanili), dan metil antranilat (aroma buah anggur).

85
Awas, Anda Bisa Keracunan MSG!

MSG atau Monosodium Glutamate merupakan salah satu jenis penyedap rasa yang sering
ditambahkan ke dalam makanan. MSG ini banyak ditemukan pada masakan Cina, fast food, soft
drink, dan berbagai jenis makanan lainnya. MSG memang dapat menambah cita rasa makanan
menjadi lebih lezat, namun dapat juga menyebabkan masalah kesehatan yang dapat berakibat
fatal.

Food and Drug Administration (FDA) menyebutkan bahwa MSG aman dikonsumsi dalam
jumlah kecil. Namun, setelah dilaporkan banyak terjadi kasus keracunan akibat MSG, FDA
mewajibkan untuk mencantumkan MSG dalam label makanan jika zat tersebut ditambahkan agar
konsumen lebih berhati-hati memilih makanan.

Reaksi atau efek samping yang ditimbulkan oleh MSG ini disebut sebagai Chinese Restaurant
Syndrome atau MSG Symptom Complex. Keracunan MSG lebih sering terjadi pada orang yang
sensitif terhadap zat ini. Gejala akut yang muncul berupa tanda-tanda berikut ini.

1. Sakit kepala
2. Mual, muntah
3. Nyeri dada
4. Rasa terbakar pada wajah, leher, atau bagian tubuh lainnya
5. Berdebar-debar
6. Sesak napas
7. Berkeringat
8. Lemas
9. Kebas atau baal pada tubuh.
10. Bengkak pada wajah atau bibir

Jika Anda mengalami hal tersebut segera hubungi dokter. Gejala yang muncul umumnya ringan
dan tidak membutuhkan terapi, namun kadang-kadang dapat menjadi berat tergantung jumlah
MSG yang dikonsumsi dan reaksi tubuh setiap individu. Satu-satunya jalan untuk mencegah
reaksi tersebut adalah dengan menghindari makanan yang mengandung MSG.

Sumber : https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2696535/awas-anda-bisa-keracunan-msg

2. Zat Adiktif dan Psikotropika


Zat Adiktif dan Psikotropika yang dalam istilah sehari-hari dikenal dengan nama
Narkoba (narkotika dan obat berbahaya) atau NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif) adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik si
ntetik maupun semisintetik, yang apabila dimakan, diminum, dihisap/ dihirup, atau
dimasukkan (disuntikkan) ke dalam tubuh manusia dapat menurunkan kesadaran atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan dalam
berbagai golongan dan tingkatan.

86
Zat Adiktif
Zat adiktif adalah istilah yang diberikan untuk zat-zat yang dalam pemakaiannya dapat
menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang
(drug dependence). Salah satu kelompok zat adiktif adalah narkotika. Narkotika dibagi
menjadi 3 golongan :
1) Gol. I
Narkotika golongan satu hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Heroin, Kokain, Daun Kokain, Opium, Ganja,
Jicing, Katinon, MDMDA, dan lebih dari 65 macam jenis lainnya.
2) Gol. II
Narkotika golongan dua, berkhasiat untuk pengobatan digunakan sebagai pilihan
terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh:
Morfin, Petidin, Fentanil, Metadon, Dll.
3) Gol. III
Narkotika golongan tiga adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi
bermanfaat dan berkhasiat untuk pengobatan dan penelitian. Golongan 3 narkotika ini
banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Codein,
Buprenorfin, Etilmorfina, Kodeina, Nikokodina, Polkodina, Propiram, dan ada 13 (tiga
belas) macam termasuk beberapa campuran lainnya.

Beberapa zat adiktif beserta deskripsinya dapat dilihat di tabel berikut.


Tabel 4.4 Beberapa Zat Adiktif beserta Deskripsinya
No Zat Adiktif Deskripsi
1 Ganja Nama lain mariyuana yang mengandung zat aktif THC
(tetrahydrocanna). Tanda-tanda penyalahgunaan ganja adalah
gembira da tertawa tanpa sebab, santai dan lemah, banyak bicara
tetapi melantur, pengendalian diri menurun, menguap atau
mengantuk tetapi susah tidur dan mata merah tidak tahan terhadap
cahaya.
2 Opium Opium mengandung lebih dari dua puluhan senyawa alkaloid
diantaranya morfin, heroin, kodein. Opium diambil dari getah buah
Pavaper sommiferum
3 Kokain Berasal dari tanaman koka (Erythroxylon coca). Kokain sering
digunakan sebagai anastetik (pembius). Kokain mempunyai efek
stimulasi pada jaringan otak bagian sentral.
4 Sedative-Hipnotika Dikenal dengan sebutan pil BK dan magadon, Pada dosis kecil

87
No Zat Adiktif Deskripsi
jenis adiktif ini dapat menenangkan, sedangkan dalam dosis besar
akan menidurkan.
5 Nikotin Dapat diisolasi atau dipisahkan dari tanaman tembakau yang
merupakan senyawa aktif yang ada di dalam rokok. Senyawa ini
dapat meningkatkan denyut jantung, bersifat karsinogenik, katarak,
kaki rapuh, penyebab jantung koroner, mandul, dan gangguan
kehamilan.
6 Alkohol dan Minuman Diperoleh melalui proses fermentasi dari berbagai makanan dan
Keras tumbuhan, contohnya bir, minuman anggur, wisky, vodka dan
sebagainya

Selain nikotin, zat yang sangat berbahaya pada rokok adalah tar. Tar adalah bentukan
dari senyawa kimia berbahaya yang ada pada asap rokok. Dimana zat ini akan mengendap
didalam paru paru dan mengganggu fungsi rambut rambut kecil yang melapisi permukaan
paru-paru. Rambut rambut kecil ini sangat berperan dalam menyaring bakteri dan kuman
serta menghambat berbagai racun yang berusaha masuk kejaringan paru paru agar segera
dilepaskan keluar tubuh. Selain menyerang paru-paru, ternyata rokok dapat menyerang semua
organ tubuh manusia sehingga menimbulkan penyakit. Berikut bahaya asap rokok bagi tubuh
manusia.

Gambar 4.5 Bahaya Asap Rokok bagi Tubuh Manusia


Sumber : khilafatulmuslimin.com

88
Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku, contohnya LSD (lysergic Acid
Diethylamide) dan Amfetamin (esktasi dan shabu). Psikotropika dibagi ke dalam 4 golongan :
1. Golongan I, mempunyai potensi yang sangat kuat dalam menyebabkan ketergantungan
dan dinyatakan sebagai barang terlarang. Contoh: ekstasi (MDMA = 3,4-Methylene-
Dioxy Methil Amphetamine), LSD (Lysergic Acid Diethylamide), dan DOM.
2. Golongan II, mempunyai potensi yang kuat dalam menyebabkan ketergantungan.
Contoh: amfetamin, metamfeamin (sabu), dan fenetilin.
3. Golongan III, mempunyai potensi sedang dalam menyebabkan ketergantungan, dapat
digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan resep dokter. Contoh: amorbarbital,
brupronorfina, dan mogadon .
4. Golongan IV, mempunyai potensi ringan dalam menyebabkan ketergantungan, dapat
digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan resep dokter. Contoh: diazepam,
nitrazepam, lexotan (sering disalahgunakan), pil koplo (sering disalahgunakan), obat
penenang (sedativa), dan obat tidur (hipnotika).

Hampir semua zat adiktif termasuk ke dalam zat psikotriopika, tapi tidak semua
psiktotropika menimbulkan ketergantungan, Dari golongan psikotropika, ada dua zat yang
akan dibahas selanjutnya yaitu LSD (lysergic acid dietylamide) dan amfetamin.

1) LSD (Lysergic Acid Diethylamide)


LSD merupakan zat psikotropika dari golongan psikodelik yang dapat menimbulkan
halusinasi. Zat ini biasanya digunakan untuk membantu pengobatan gangguan jiwa orang-
orang yang sakit ingatan. Zat ini bekerja dengan cara membuat otot-otot yang semula tegang
menjadi rileks tetapi dapat menimbulkan halusinasi (persepsi semu mengenai suatu benda
yang sebenarnya tidak ada).

2) Amfetamin
Amfetamin adalah bahan dasar dalam pembuatan ekstasi, shabu, dan lainnya. Jenis
psikotropika ini tidak ditanam tetapi meruapakan bahan kimia hasil sintetis dengan bahan
dasar amfetamin. Peredarannya hampir di semua kota besar di Indonesia. Indonesia bukan

89
hanya menjadi salah satu tempat peredaran ekstasi tetapi juga sekaligus menjadi ditemukan
pabrik ekstasi. Menyadari begitu maraknya peredaran obat haram ini, maka sudah sewajarnya
bila kita waspada jangan sampai diri kita sendiri, keluarga, teman dan anggota lingkungan
masyarakat tempat tinggal menjadi pengedar ataupun korban penyalahgunaannya.

Pengaruh Zat Adiktif dan Psikotropika terhadap Pecandu


Orang yang telah kecanduan dengan zat adiktif dan psikotropika pada awalnya akan
merasa tenang, nyaman, dan damai. Namun, lama-kelamaaan orang tersebut akan kecanduan
dan mendapatkan efek negatif akibat kecanduannya bahkan ada yang sampai mengalami
kematian. Ciri-ciri fisik ketergantungan zat adiktif dan psikotropika secara umum, yaitu:
 Kehilangan nafsu makan
 Jalannya lambat, terhuyung-huyung, dan sering menabrak sesuatu.
 Koordinasi gerakan kacau (sering menjatuhkan benda yang dipegang)
 Tangan gemetar, selalu basah dan berkeringat.
 Ada bekas tusukan jarum di tangan atau kaki.
 Sering mual, muntah, atau berkeringat secara berlebihan.
 Kepribadian atau sikap berubah secara drastis.
 Gelisah dan ketakutan berlebihan.
Penggunaan zat adiktif dan psikotropika sangat berbahaya baik bagi diri sendiri maupun
kehidupan sosial di sekitar kita. Pengaruh penggunaan zat adiktif dan psikotropika dapat
dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.5 Pengaruh Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika


Pengaruh penggunaan zat adiktif dan psikotropika
Diri Sendiri Kehidupan Sosial
 Rusaknya sel syaraf  Adanya perkelahian
 Menimbulkan ketergantungan  Memicu untuk melakukan
 Perubahan tingkah laku kejahatan (pencurian, pemerkosaan)
 Menimbulkan penyakit  Resiko kecelakaan
(jantung, radang lambung, dan  Timbulnya masalah keluarga yang
hati serta beresiko mengidap menganggu ketertiban umum
HIV)
 Pada dosis tidak tepat
menyebabkan kematian.

90
Pencegahan Penyalahgunaan Zat Aditif dan Psikotropika
Adanya dampak negatif yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan zat aditif dan
psikotropika, mendorong pula adanya upaya pencegahannya. Pencegahan penyalahgunaan zat
aditif dan psikotropika dapat dilakukan secara bersama melalui kerjasama antara pihak
keluarga, masyarakat, sekolah, dan pemerintah. Bagaimana peran keluarga, masyarakat,
sekolah, dan pemerintah dalam mencegah penyalahgunaan zat aditif dan psikotropika?

Tabel 4.6 Peran berbagai pihak dalam pencegahan penyalahgunaan


zat adiktif dan psikotropika

No Peran Upaya pencegahan penyalahgunaan zat aditif dan


psikotropika
1 Keluarga  Saling menjaga antar sesama anggota keluarga
 Setiap orang tua bertanggung jawab dalam
membimbing anaknya supaya menjadi manusia
yang bertakwa kepada Tuhan. Ketakwaan ini
merupakan benteng pertahanan dari pengaruh buruk
yang ada di lingkungan.
2 Masyarakat  Mendorong peningkatan pengetahuan setiap
anggota masyarakat mengenai bahaya penggunaan
zat adiktif dan psikotropika
 Memberi informasi kepada pihak yang berwajib jika
ada pemakai dan pengedar narkoba di lingkungan
tempat tinggal.
3 Sekolah  Memberikan wawasan yang cukup kepada para
siswa tentang bahaya penyalahgunaan zat adiktif
dan psikotropika bagi diri pribadi, keluarga, dan
orang lain.
 Mendorong setiap siswa untuk melaporkan pada
pihak sekolah jika ada pemakai atau pengedar zat
adiktif dan psikotropika di lingkungan sekolah
 Memberikan sanksi yang mendidik untuk setiap
siswa yang terbukti menjadi pemakai atau pengedar
narkoba.
4 Pemerintah  Mengeluarkan aturan hukum yang jelas dan tegas.
 Memberi sanksi atau hukuman yang tegas bagi
pelaku yang menyalahgunakan penggunaan zat
adiktif dan psikotropika.

91
Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika dalam Bidang Kesehatan
Penggunaan zat adiktif dan psikotropika dalam bidang k e seha tan dilakukan dengan
jenis dan dosis yang terkontrol oleh pihak yang berwenang seperti dokter, bidan, psikiater,
dan petugas kesehatan lainnya. Suatu keadaan yang mendesaklah yang menyebabkan
obat jenis ini digunakan dalam bidang kesehatan. Berikut ini adalah beberapa zat adiktif
dan psikotropika yang sering digunakan dalam bidang kesehatan.

1) Morfin
Zat ini digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri yang hebat. Dosis yang diberikan
tergantung dari tingkatan nyeri yang dirasakan. Zat ini juga sering digunakan untuk
mengurangi rasa tegang pada penderita yang akan dioperasi.

2) Heroin
Zat ini merupakan turunan morfin yang berfungsi sebagai depresant, misalnya
meredakan batuk.

3) Barbiturat
Zat ini sering digunakan untuk menghilangkan rasa cemas sebelum operasi contohnya
pentobarbital dan secobarbital.

4) Amfetami n (dan turu nannya)


Zat ini digunakan untuk mengurangi depresi, menghilangkan rasa kantuk dan lelah,
menambah keyakinan diri dan konsentrasi, serta euforia.

5) Metadon
Zat ini digunakan sebagai zat analgesik dan terapi pecandu narkotika.

92
Rangkuman
Selamat anda telah menyelesaikan kegiatan 4 pada modul IPA 6 tentang zat aditif dan zat
adiktif serta pengaruhnya terhadap kesehatan. Berikut beberapa hal penting yang terdapat
dalam kegiatan pembelajaran ini adalah
1. Untuk memenuhi kebutuhan tubuh agar tetap sehat, kita memerlukan makanan yang
mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
2. Untuk meningkatkan kualitas makanan hasil olahan dapat dilakukan dengan cara
menambahkan zat-zat tertentu yang disebut sebagai zat aditif.
3. Zat aditif berdasarkan sumber asalnya terdiri dari zat aditif alami dan zat aditif sintetik
atau buatan.
4. Zat aditif berdasarkan fungsinya terdiri dari zat pewarna, pemanis, pengawet, penyedap
rasa, dan pemberi aroma.
5. Selain mengkonsumsi makanan dan minuman yang menyehatkan kadang-kadang ada
juga orang yang hanya untuk tujuan senang-senang mengkonsumsi zat-zat adiktif seperti
narkotika dan obat-obatan golongan psikotropika.
6. Narkoba (narkotika dan obat berbahaya) atau NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif) adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau buk an tanaman, baik
si ntetik maupun semisintetik, yang apabila dimakan, diminum, dihisap/ dihirup, atau
dimasukkan (disuntikkan) ke dalam tubuh manusia dapat menurunkan kesadaran atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan
dalam berbagai golongan dan tingkatan.
7. Narkotika dan psikotropika dapat memberikan manfaat jika dipakai untuk tujuan
pengobatan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Namun, akan dapat merugikan diri
sendiri, keluarga dan masyarakat bila pemakaiannya hanya untuk bersenag-senang.
8. Mengingat besarnya bahaya penyalahgunaan narkotika dan psikotropika, maka
diperlukan kerjasama yang sinergis antara pihak keluarga, sekolah dan masyakat dalam
upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan dari zat-zat adiktif dan
psikotropika tersebut.

93

Anda mungkin juga menyukai