Perkotaan
Nilai Hutan Kota
Nilai Ekonomi Total (Turner et al. 1994 diacu dalam Konijnendijk et al, 2005)
Nilai vegetasi perkotaan (Miller, 1988):
Nilai ekonomi
Nilai legal
NILAI EKONOMI
Nilai ekonomi dapat ditentukan dengan
sejumlah pendekatan.
Pohon dapat dinilai secara individu atau
kolektif dalam sebuah tegakan atau
hutan.
Dapat dinilai juga berdasarkan limbah
atau nilai kayunya
POHON INDIVIDU
Sebagai aset kota.
Nilai ditentukan oleh biaya pemeliharaan atau
nilai yang didasarkan pada produk kayu atau
limbah
Pohon publik maupun private dapat dinilai
menggunakan formula: biaya pengawetan,
biaya pemindahan, atau kontribusi nilai
property
Aset Kota :
Pohon perkotaan mempunyai
keunikan dibandingkan aset kota
lainnya
Asset lainnya mengalami depresiasi
menurut waktu, sedangkan pohon
mengalami apresiasi (peningkatan
nilai).
Biaya Pemeliharaan :
More than 6 in. twig elongation 2-6 in. twig elongation Less than 2 in. twig elongation
3 2 1
C. Structure
Sound One major/several minor Two or more major limbs, broken,
5 limbs dead, broken, missing dead, missing
3 1
D. Insects and Diseases
No pest present One pest present Two or more pest present
3 2 1
E. Crown Develompment
Full and balanced Full and unbalanced Unbalamced and lacking a full
5 3 crown
1
F. Life Expectancy
Over 30 years 15-20 years Less than 5 years
5 3 1
Sumber: Webster (1978) diacu dalam Miller (1988)
Condition Percent Rating
Class
Excellent 80-100 26-23
Good 60-80 22-19
Fair 40-60 18-14
Poor 20-40 13-10
Very Poor 0-20 9-6
Sumber: Webster (1978) diacu dalam Miller (1988)
Lokasi
Metode :
membuat model replika;
difoto (ditambahkan pohon2an);
foto diujikan kepada professional real estate
appraisers;
diminta untuk menilai harga pasar
Dapat menggunakan property value model
Pengaruh Jarak dengan Hutan Kota terhadap Harga Apartemen
(Tyrväinen & Miettinen 2000 diacu dalam Konijnendijk et al. 2005)
Property yang ada pohonnya
meningkatkan harga jual
Property yang ada pohonnnya lebih
cepat laku
URBAN WOODLANDS (HUTAN KOTA)