ABSTRAK
Penelitian dilaksanakan di Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim
(TAHURA SSH) Minas, Provinsi Riau, pada tanggal 10 November 2019. Tujuan
penelitian adalah menganalisis komunitas dan struktur vegetasi untuk
menentukan indeks keanekaragaman tumbuhan dan pengukuran
faktor fisika, kimia dan biologi lingkungan di kawasan taman hutan
raya Sultan Syarif Hasyim. Metode yang digunakan adalah metode survei
dan pengambilan sampel secara Purposive Random Sampling dilakukan
pada 3 stasiun. Dibuat plot ukur (a) 20x10 m2 (pengamatan tingkat
pohon). Di dalam petak ukur 20x10 m2 terdapat petak ukur (b) 10x10
m2 (pengamatan tingkat tiang), dan (c) 5x5 m 2 (pengamatan tingkat
pancang). Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa Indeks
keanekaragaman pada vegetasi pohon dan vegetasi tiang tergolong
tinggi yaitu sebesar 3.41 dan 3,15. Sedangkan Indeks
keranekaragaman pada vegetasi pancang tergolong sedang yaitu
sebesar 2,95.
PENDAHULUAN
Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim (TAHURA SSH) merupakan kawasan
konservasi yang berada di Provinsi Riau dan memiliki ekosistem hutan hujan tropika
dataran rendah serta menyimpan keanekaragaman spesies tumbuhan hutan. Kawasan
TAHURA seluas 5.920 Ha ditetapkan pada tanggal 16 Agustus 1994 melalui Kepala
Daerah Tingkat I Riau, setelah dilakukan tata batas, Menteri Kehutanan dan Perkebunan
menetapkannya menjadi Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim dengan SK No.
348/Kpts-II/1999 tanggal 26 Mei 1999 seluas 6.172 Ha.
Pengelolaan Tahura SSH dilakukan oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi
(KPHP) Model Minas Tahura Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi
Riau. Kawasan konservasi Tahura yang terbentang di Kota Pekanbaru, Kabupaten
Kampar dan Siak. Namun, kawasan TAHURA SSH saat ini sudah semakin rusak
karena adanya aktivitas manusia berupa penebangan liar (illegal logging) dan
pembukaan perkebunan kelapa sawit.
Menurut narasumber di TAHURA terdapat beberapa jenis fauna yang masih
dilindungi, diantaranya yaitu : Harimau (Panthera tigris), Beruang (Ursidae sp), Gajah
sumatera (Elephas maximus sumatrensis). Beberapa jenis satwa yang dijumpai saat itu
yaitu Kera (Macaca fascicularis), Tupai Coklat (Tupaia gilis), dan beberapa jenis
burung yang menarik.
Menurut Erwin, dkk (2017). Keadaan vegetasi di areal hutan merupakan tipe
hutan hujan tropis dengan didominasi oleh tumbuhan jenis pohon. Untuk
menganalisis komunitas dan struktur vegetasi dan menentukan
indeks keanekaragaman tumbuhan di kawasan taman hutan raya
Sultan Syarif Hasyim maka penelitian ini dilakukan.
METODE PRAKTIKUM
Penelitian ini dilaksanakan di Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim
(TAHURA SSH) Minas, Provinsi Riau. Adapun waktu pelaksanaan pada penelitian ini
yaitu pada tanggal 10 November 2019. Alat yang digunakan adalah pancang,
tali rafia, gunting, meteran, penggaris, alat tulis, soil tester, thermometer
dan termohygrometer.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei dan
pengambilan sampel secara Purposive Random Sampling, pengambilan
sampel dilakukan pada 3 stasiun. Dengan masing-masing stasiun di buat
transek sepanjang 200 M dengan panjang plot 20 x 10 M. . Sepanjang
transek dibuat plot ukur (a) 20x10 m2 (pengamatan tingkat pohon). Di
dalam petak ukur 20x10 m2 terdapat petak ukur (b) 10x10 m2
(pengamatan tingkat tiang), dan (c) 5x5 m2 (pengamatan tingkat
pancang). Diamati, dihitung jumlah vegetasi, dianalisis
keanekaragaman vegetasi dan mengukur factor lingkungannya,
meliputi temperature udara, suhu tanah, intensitas cahaya,
kelembaban udara, dan kelembaban tanah.
Analisis data hasil penelitian dilakukan secara deskriftif. Untuk
menganalisis data parameter yang dicari diantaranya : Kerapatan
Jenis (Ki), Kerapatan Relatif (RKi), Frekuensi jenis (Fi), Frekuensi relatif (RFi),
Dominansi jenis (Di), Dominansi relatif (RDi), Indeks Nilai Penting (INP), dan indeks
Keanekaragaman (H’).
Kriteria indeks keanekaragaman menurut Fachrul dalam Mariana dan Fatimah (2016)
Tabel 1. Kriteria Indeks Keanekaragaman
INDEKS KRITERIA
H’< 1 Rendah
1 ≤ H’ ≤ 3 Sedang
H’> 3 Tinggi
(Sumber: Mariana dan Fatimah, 2016)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perbandingan jumlah data vegetasi tingkat pohon, tiang, pancang,
dan semai dapat dilihat pada diagram berikut ini:
90
80
70
60
Jumlah individu
50 Pohon
40 Tiang
Pancang
30
20
10
0
Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
Vegetasi tumbuhan untuk tingkat tiang terdapat 36 spesies dengan jumlah 182 individu,
jenis tiang yang mendominasi antara lain: Tampui (Baccaurea deflexa), Petatal
(Ochanostachys amentacea), dan Tapis (Polyalthia hypoleuca).
Indeks keranekaragaman pada vegetasi tiang stasiun 1 sebesar 3,08, pada stasiun
2 sebesar 3,15 dan pada stasiun 3 sebesar 3,1. Bila dilihat dari nilai keanekaragaman
(H’) tingkat vegetasi tiang di kawasan Taman Hutan Raya terlihat bahwa
keragaman spesies untuk di wilayah hutan ini Tinggi. Nilai keranekaragaman tertinggi
sebesar 3,15. Dalam kriteria indeks keanekaragaman (H’) masuk ke dalam kategori
Tinggi.
3503 Strata Pancang
300 2.95 2.95
2.95
250
2.9
200 Stasiun 1
2.85
150 2.82 Stasiun 2
2.8
100 Stasiun 3
50
2.75
0 Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
Pancang