PENDAHULUAN
3.1 Hasil
Tabel data hasil pengamatan 3.1 kurva spesies area
N Petak contoh
Jenis 1 1
o
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
1 Samanea saman
2 Casuarina sp.
3 Phyllanthus acidus
4 Swietenia mahagoni
Melaleuca
5 leucadendra
Tabel data hasil pengamatan 3.2 jumlah spesies tumbuhan pada setiap petak
contoh
Ukuran Jumlah spesies Penambahan jumlah spesies
Petak
petak (kumulatif Persentase
contoh Penambahan
contoh (m) spesies) (%)
1 1 0 0
2 2 1 1 100
3 4 1 0 0
4 8 1 0 0
5 16 1 0 0
6 32 2 1 50
7 64 2 0 0
8 128 2 0 0
9 256 2 0 0
10 512 3 1 33.3
11 1024 5 2 40
8
6
4
2
0
0 200 400 600 800 1000 1200
luas petak contoh
3.2 Pembahasan
Kurva spesies area adalah merupakan langkah awal yang untuk
mendapat luas petak contoh minimum. Luas petak contoh minimum ini kemudian
digunakan data acuan untuk analisis vegetasi tumbuhan. Berdasarkan data hasil
pengamatan pada tabel 3.1 terlihat bahwa terdapat 5 jenis tumbuhan yang
terdapat di lingkungan FMIPA Universitas Syiah Kuala dengan jumlah kehadiran
pada setiap petak contoh yang juga berbeda. Petak contoh 1, petak contoh 3,
petak contoh 4, dan petak contoh 5 menunjukkan tidak terdapatnya tumbuhan di
dalam masing-masing petak contoh, pada petak contoh 7, petak contoh 8, petak
contoh 9 dan petak contoh 10 mengalami penambahan terhadap jenis vegetasi
yang sama seperti pada petak contoh 6 yaitu Casuarina sp., dan petak contoh 10
juga mengalami penambahan terhadap jenis vegetasi yang sama seperti di
petak contoh 2 yaitu Samanea saman. Penambahan jenis vegetasi terdapat pada
petak contoh 6 yaitu Casuarina sp., Phyllanthus acidus pada petak contoh 10,
dan penambahan jenis Swietenia mahagoni dan Melaleuca leucadendra pada
petak contoh 11.
Hal ini menunjukkan bahwa kurang keanekaragaman jenis vegetasi pada
lokasi tempat dilaksanakannya praktikum yang ditandai dengan banyaknya petak
contoh yang tidak memiliki vegetasi tumbuhan di dalamnya, banyaknya
penambahan jenis vegetasi yang sama pada setiap petak contoh sehingga
hanya terdapat sedikit penambahan jenis vegetasi. Kekayaan jenis adalah jumlah
jenis (spesies) dalam suatu komunitas. Semakin banyak jumlah jenis yang
ditemukan maka indeks kekayaannya juga semakin besar (Ismaini, 2015) dan
faktor-faktor yang mempengaruhi kekayaan suatu vegetasi adalah Vegetasi yang
paling kaya, baik jumlah jenis makhluk hidup yang membentuk suatu area dan
tingginya nilai sumber daya lahan seperti tanah, air, cahaya matahari yang
dimiliki suatu area (Supeksa, 2012).
Tabel 3.2 dan kurva spesies area 3.1 merupakan dasar untuk membuat
luas petak contoh yang digunakan untuk analisis vegetasi. Berdasarkan
persentase penambahan jenis tumbuhan pada tabel 3.2 diharuskan untuk terus
melakukan perluasan petak contoh dikarenakan persentase penambahan jenis
tumbuhan masih berada di atas 5%, sehingga dapat dilihat pada kurva yang
terbentuk, garis kurva yang dihasilkan terus naik ke atas, sementara menurut
(Indriyanto, 2006) perluasan petak contoh pada analisis kurva spesies area
dapat dihentikan apabila persentase penambahan jenis suatu tumbuhan dibawah
5% dan garis kurva spesies area akan mengalami keadaan konstan.
Ketidaksesuaian ini terjadi karena kondisi tempat dilakukannya praktikum tidak
memungkinkan untuk melakukan perluasan petak contoh karena dibatasi oleh
luas area praktikum dan jumlah vegetasi yang ada.
BAB III
KESIMPULAN
Aprijani, Setiadi, D, Guhardja, E, dan Qayim, I. 2006. Analisis Vegetasi Hulu DAS
Cianjur Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango. Biodiversitas. 7 (2):
147-153.