Anda di halaman 1dari 2

FILOSOFI PAGODA

Pagoda/pa·go·da/ adalah menara bertingkat yang atapnya terdapat pada tiap tingkat, biasanya
dibangun sebagai kuil atau tugu peringatan (misalnya terdapat di India, Sri Lanka, Myanmar,
Cina, dan Jepang). (Sumber : https://kbbi.web.id/pagoda)

Cina adalah bangsa yang kaya akan seni dan budaya. Salah satu ciri khas dari kebesaran
kebudayaan bangsa Cina yang diakui dunia adalah arsitektur bangunannya. Arsitektur Cina
adalah satu-satunya sistem arsitektur di dunia yang mengutamakan bangunan struktur kayu.
Struktur ini merupakan manifestasi mendalam persepsi bangsa Cina tentang etika, estetika,
nilai dan alam. Ciri utama seni bangunan Cina yang didasarkan pada tradisi budaya yang tebal
dan mendalam menonjolkan ide tentang kekuasaan raja merupakan segalanya dan hierarki yang
ketat.
Istana, Kuil atau Kelenteng, Gerbang (Pai Lou), Tembok Raksasa sekitar 3000 kilometer,
Kuburan, Pagoda (umumnya memiliki 5 – 7 tingkat) adalah contoh bangunan arsitektur utama
Bangsa Cina. Salah satu bangunan berarsitektur Cina yang sangat menarik adalah Pagoda.
Pagoda adalah bangunan yang didirikan secara bertingkat menggu nakan bahan bangunan yang
terbuat dari batu bata atau kayu. Pagoda menyerupai menara dan mempunyai atap pada tiap
tingkatnya, biasanya dibangun sebagai kuil atau tugu peringatan. Di dalam ajaran Sang
Buddha, pagoda dianggap sebagai sebuah kuil tempat penyimpanan peninggalan benda-benda
suci (Sentosa, 2008:32). Pagoda pada mulanya dikembangkan dari bangunan stupa India kuno.
Sejarah bangunan pagoda sangat erat kaitannya dengan Buddhisme. Hubungan antara
Buddhisme dan pagoda pertama kali dapat ditelusuri ke India. Hubungan antara Buddhisme
dan pagoda dijelaskan dalam literatur Buddhis, yang mengatakan bahwa pagoda awalnya
dibangun sebagai makam untuk tujuan melestarikan sisa-sisa atau peninggalan-peninggalan
Sakyamuni, pendiri agama Buddha. Selain sebagai makam, pagoda dulunya juga dibangun di
gua-gua atau di kuil untuk menawarkan atau menyajikan sesajen kepada nenek moyang.
Bangunan pagoda bisa dijumpai di berbagai negara, khususnya negara yang masyarakatnya
menganut ajaran agama Buddha.Pagoda dapat ditemukan dan menyebar di seluruh Asia Timur
dan Asia Tenggara. Bangunan pagoda di setiap negara juga berbeda-beda dan mengalami
perkembangan. Perkembangan arsitektur bangunan pagoda di setiap negara tergantung dari
perkembangan sejarah dan budaya bangsa tersebut. Cina, Korea dan Jepang memiliki tipe
pagoda dengan elemen atap berbentuk persegi yang khas pada setiap tingkat. Bangunan pagoda
pada negara tersebut lebih berfungsi sebagai sebuah monumen. Lain halnya dengan pagoda
yang ada di Negara Kamboja, Laos, Myanmar, dan Thailand. Pagoda di negara tersebut pada
bagian atapnya berbentuk kerucut atau piramid dan berfungsi sebagai tempat ibadah.
(Sumber:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/62165/Chapter%20I.pdf?sequence=5
&isAllowed=y)
Dalam bahasa Sansekerta pagoda (atau stupa) berarti makam. Sebelum pagoda diperkenalkan
ke Cina, Pagoda sudah ada di India. Selain berfungsi sebagai makam, pagoda dibangun di gua-
gua atau kuil untuk menyajikan sesajen kepada nenek moyang.
(Sumber : http://mualimmualim.blogspot.com/2016/11/asal-usul-pagoda.html)

Makna dari Pagoda adalah “rasa cukup” yang diwakili oleh jumlah keinginan. Semakin besar
rasa cukup, maka semakin sedikit keinginan. Begitu juga sebaliknya bila semakin kecil rasa
cukup, maka semakin banyak keinginan. Dengan kata lain, kata kata bijaksana tersebut
menjelaskan sifat manusia secara umum.

Pagoda dibangun setingkat demi setingkat dari bawah ke atas adalah simbol dari tingkat
pencerahan manusia yang dibangun setingkat demi setingkat menuju tingkat tertinggi. Luas
lantai pagoda semakin ke atas semakin kecil adalah simbol dari jumlah manusia yang semakin
sedikit mencapai tingkat pencerahan dan semakin sulit dicapai tingkat demi tingkat. Jumlah
sudut (apabila pagoda tidak berbentuk bulat) ataupun jumlah jendela pada bangunan pagoda
adalah simbol dari keinginan manusia yang semakin sedikit apabila tingkat pencerahan
semakin tinggi. Para penjaga yang menjaga setiap tingkat pagoda adalah simbol dari keinginan
utama manusia sesuai dengan tingkatan pencerahan masing masing. Umumnya pagoda
dibangun berlantai 7 masing masing mewakili 7 rasa utama hati manusia atau berlantai 6
masing masing mewakili 6 rasa utama biologis manusia. Dengan kata lain, semakin tinggi
tingkat pencerahan seorang manusia, maka semakin sedikit keinginannya .

Tingkat pencerahan yang paling tinggi yang dapat dicapai manusia hanya menyisakan satu
keinginan saja yaitu keinginan untuk melayani Tuhannya.

Sumber : http://d4v1d.net/makna-pagoda/

Anda mungkin juga menyukai