Disusun oleh :
Reffy Septy Ariyani (201110105133)
4 B4
I. Identifikasi Masalah
Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Pada dasarnya remaja
memiliki perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat peningkatannya. Seiring
dengan peningkatan ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan, mereka juga memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi dan ingin mencoba hal yang baru. Semakin mereka dilarang mereka
akan merasa penasaran sehingga para remaja dapat melakukan segala cara untuk
menjawab semua keingintahuan mereka.
Rasa ingin tahu yang tinggi membuat pergaulan remaja mulai dikhawatirkan oleh semua
orang tua karena pergaulan remaja sebagian besar mempunyai kecenderungan bersifat
negatif. Seperti halnya remaja laki-laki mencoba untuk merokok karena pengaruh teman-
teman sekitar mereka yang merokok. Sehingga ia terpengaruh dan mencoba sampai ia
merasa ketagihan kemudian hal tersebut dilakukan berulang kali. Tak hanya merokok,
namun rasa penasaran terhadap narkoba juga ada di dalam benak mereka. Berawal dari
lingkungan sekitar dan pergaulan bebasnya mereka mulai terjerumus ke dalam hal negetif,
sehingga menjadi pemakai narkoba. Akibat pergaulan bebas yang remaja lakukan, mereka
yang mengkonsumsi rokok serta narkoba memiliki ketergantungan yang cukup tinggi.
Sehingga untuk menghindari hal tersebut dilakukan penyuluhan terhadap remaja agar
dapat memberikan informasi yang memadai serta remaja tidak terjerumus ke dalam hal
negatif seperti merokok dan menggunakan narkoba.
II. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, siswa-siswi SMP mampu memahami bahaya
merokok dan narkoba bagi tubuh.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan diharapkan siswa-siswi SMP
a. Memahami tentang pengertian rokok dan narkoba
b. Macam-macam narkoba
c. Memahami tentang bahaya merokok dan narkoba
d. Menyebutkan kembali akibat penyalahgunaan narkoba.
e. Memahami tentang bagaimana cara pencegahan merokok dan narkoba.
III. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
IV. Media
1. Leaflet
2. Laptop
3. Powerpoint
V. Materi
Materi selengkapnya terlampir
VII. Evaluasi
Tes Tertulis
1. Apa yang dimaksud dengan rokok dan narkoba?
2. Apa saja kandungan dalam rokok yang berbahaya bagi kesehatan?
3. Sebutkan faktor yang menyebabkan seseorang merokok!
4. Bagaimana upaya pencegahan merokok?
5. Apa saja bahaya yang ditimbulkan dari merokok?
6. Jenis narkoba apa sajakah yang sering disalahgunakan oleh remaja?
7. Perubahan apa yang biasanya dialami oleh pengguna Napza dan berikan contohnya!
8. Dampak apa saja akibat penggunaan narkoba dan bagaimana upaya pencegahannya?
Jawaban :
1. Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah dicacah.
Narkoba adalah bahan/ zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan/ psikologi
seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan
fisik dan psikologi
6. Narkoba yang sering disalahgunakan oleh remaja : Heroin, morfin, kokain, ganja,
shabu-shabu.
7. Perubahan Fisik :
a. Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis
(acuh tak acuh), mengantuk, agresif.
b. Bila terjadi kelebihan dosis (Overdosis) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi
lambat, kulit teraba dingin, bahkan meninggal.
c. Saat sedang ketagihan (Sakau) : mata merah, hidung berair, menguap terus, diare,
rasa sakit seluruh tubuh, malas mandi, kejang, kesadaran menurun.
d. Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak sehat, tidak perduli terhadap
kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, dll.
I.Merokok
A. Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun
tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan
membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya
Rokok adalah suatu bahan yang banyak dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat
yang merupakan salah satu produk industri dari komoditi internasional yang
mengandung bahan kimia. Unsur-unsur yang penting antara lain tar, nikotin,
benzopyrin, metil kloride, asetan, amoniak, karbon dioksida dan karbon monoksida.
Beberapa bahan kimia yang terdapat di dalam rokok dan mampu memberikan efek
yang mengganggu kesehatan antara lain nikotin, tar, gas karbon monoksida dan
berbagai logam berat seseorang akan terganggu kesehatan bila merokok secara terus
menerus. Hal ini disebabkan adanya nikotin di dalam asap rokok yang diisap. Nikotin
bersifat adiktif sehingga bisa menyebabkan seseorang menghisap rokok secara terus-
menerus. sebagai contoh, seseorang yang menghisap rokok sebanyak sepuluh kali
isapan dan menghabiskan 20 batang rokok sehari, berarti jumlah isapan rokok per tahun
mencapai 70.000 kali. Nikotin bersifat toksis terhadap jaringan syaraf juga
menyebabkan tekanan darah sistolik dan diastolik. Denyut jantung bertambah,
kontraksi otot jantung seperti dipaksa, pemakaian oksigen bertambah, aliran darah pada
pembuluh darah koroner bertambah dan vasokontriksi pembuluh darah perifer. Nikotin
meningkatkan kadar gula darah, kadar asam lemak bebas, kolestrol LDL dan
meningkatkan agresi sel pembekuan darah.
Tar mempunyai bahan kimia yang beracun yang bisa menyebabkan kerusakan pada sel
paru-paru dan menyebabkan kanker. Rokok juga mengandung gas karbon monoksida
(CO) yang bisa membuat berkurangnya kemampuan darah untuk membawa oksigen.
Gas ini bersifat toksis yang bertentangan dengan gas oksigen dalam transport
hemoglobin.
2. Pengaruh Teman
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka
semakin banyak kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan sebaliknya.
Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi
terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan teman-teman remaja tersebut
dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok.
Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau
lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja yang non perokok (Al Bachri,
1991).
3. Faktor Kepribadian
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri
dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat
kepribadian yang prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah
konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas
sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki
skor yang rendah (Atkinson, 1999).
4. Pengaruh Iklan
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa
perokok adalah lambang kejantanan atau glamour. Hal ini membuat seringkali
remaja terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut (Mari
Juniarti, Buletin RSKO tahun IX, 1991)
C. Bahaya Merokok
Kerugian yang ditimbulkan dalam tingkah laku mereka yang terlalu banyak
mengkonsumsi rokok sangat banyak, dan terutama itu bagi kesehatan. Tapi sayangnya
masih saja banyak orang yang tetap memilih untuk menikmatinya. Jika kita tahu,
sebenarnya bahwa di dalam asap rokok itu terdapat 4000 zat kimia berbahaya untuk
kesehatan, dua diantaranya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat
karsinogenik. Racun dan karsinogen yang timbul akibat pembakaran tembakau dapat
memicu terjadinya kanker. Selain itu konsumsi rokok juga dapat menyebabkan
terjadinya penyakit kardiovaskuler, paru-paru dan merupakan salah satu penyebab dari
penyakit hipertensi. Jika kita lihat seandainya hipertensi mengalami tingkatan yang
berat, maka juga dapat menimbulkan risiko terjadinya gangguan penglihatan, penyakit
jantung koroner, penyakit ginjal dan penebalan dinding pembuluh darah yang nantinya
dapat terjadi stroke.
Merokok merupakan salah satu kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan suatu
ketergantungan seseorang pada rokok seperti ketergantungan pada obat tertentu.
Apabila kebiasaan tersebut telah berlangsung lama, maka akan teramat sulit untuk
berhenti atau mengurangi jumlah konsumsi rokok yang dihisap setiap hari. Dalam hal
ini yang mempengaruhi terjadinya ketergantungan adalah salah satu zat kimia dari
rokok itu sendiri yaitu nikotin. Nikotin ini akan mengaktifkan system adrenergic pada
bagian otak lokus seruleus yang mengeluarkan serotonin. Meningkatnya serotonin
menimbulkan rangsangan rasa senang sekaligus keinginan mecari rokok lagi. Hal inilah
yang menyebabkan perokok sangat sulit untuk meninggalkan rokok, karena sudah
ketergantungan pada nikotin. Ketika ia berhenti merokok rasa nikmat yang diperoleh
akan berkurang, dan rasa ingin marahpun akan muncul.
Efek dari rokok atau tembakau memberi stimulasi depresi ringan, gangguan daya
tangkap, alam perasaan, alam pikiran, tingkah laku dan fungsi psikomotor. Jika
dibandingkan zat-zat adiktif lainnya rokok sangatlah rendah pengaruhnya, maka
ketergantungan pada rokok tidak begitu dinggap gawat.
D. Upaya Pencegahan
1. Sekolah harus terbebas dari asap rokok. Setiap guru, orang tua, maupun orang lain
yang berkunjung ke sekolah harus dilarang merokok seperti halnya di sebuah rumah
sakit.
2. Setiap ada event atau kegiatan yang melibatkan anak-anak pelajar dilarang
menggunakan sponsor dari perusahaan rokok.
3. Ketika anak berada di rumah, orang tua dilarang memperlihatkan dirinya merokok.
Ini khusus bagi orang tua yang belum berhenti merokok. Namun alangkah lebih
baiknya lagi jika orang tuanya juga berhenti merokok karena biasanya apa yang
dicontohkan orang tua akan diikuti si anak.
4. Setiap orang tua diharapkan mengikusertakan anak-anaknya ke dalam kegiatan-
kegiatan positif sepulangnya dari sekolah, seperti: kursus, olahraga, dan lain
sebagainya
II. Narkoba
A. Pengertian Narkoba
Narkoba atau NAPZA adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan /
psikologi seseorang ( pikiran, perasaan dan perilaku ) serta dapat menimbulkan
ketergantungan fisik dan psikologi.
NAPZA merupakan singkatan dari Narkotik, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif.
1. Narkotika :
Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Narkotika terdiri dari 3 golongan :
a. Golongan I : narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi
sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh : heroin, kokain, ganja.
b. Golongan II : narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan
terakhir dan dapat digunakan dalam terapi atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh : morfin, petidin.
c. Golongan III : narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh : codein.
2. Psikotropika
Menurut UU RI No. 5 / 1997, psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah
maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas
mental dan perilaku.
Psikotropika terdiri dari 4 golongan :
a. Golongan I : psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu
pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : ekstasi.
b. Golongan II : psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan
dalam terapi atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : amphetamine.
c. Golongan III : psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : phenobarbital.
d. Golongan IV : psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas
digunakan dalam terapi atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh : diazepam,
nitrazepam ( BK, DUM ).
2. Kokain
Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut
Nama jalanan : koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow / salju.
Cara pemakainnya : membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris
lurus diatas permukaan kaca atau alas yang permukaannya datar kemudian dihirup
dengan menggunakan penyedot seperti sedotan atau dengan cara dibakar bersama
dengan tembakau. Penggunaan dengan cara dihirup akan beresiko kering dan luka
pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
Efek pemakain kokain : pemakai akan merasa segar, kehilangan nafsu makan,
menambah percaya diri, dan dapat menghilangkan rasa sakit dan lelah.
3. Kanabis
Nama jalanan : cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang.
Berasal dari tanaman kanabis sativa atau kanabis indica.
Cara penggunaan : dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan
menggunakan pipa rokok.
Efek rasa dari kanabis tergolong cepat, pemakai cenderung merasa lebih santai, rasa
gembira berlebihan ( euphoria ), sering berfantasi / menghayal, aktif berkomunikasi,
selera makan tinggi, sensitive, kering pada mulut dan tenggorokan.
4. Amphetamine
Nama jalanan : seed, meth, crystal, whiz.
Bentuknya ada yang berbentuk bubuk warna putih dan keabuan dan juga tablet.
Cara penggunaan : dengan cara dihirup. Sedangkan yang berbentuk tablet diminum
dengan air. Ada 2 jenis Amphetamine :
a. MDMA ( methylene dioxy methamphetamine )
Nama jalanan : Inex, xtc.
Dikemas dalam bentuk tablet dan capsul.
b. Metamphetamine ice
Nama jalanan : SHABU, SS, ice.
Cara pengunaan dibakar dengan mengunakan alumunium foil dan asapnya
dihisap atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang khusus (
boong ).
7. Solvent/ Inhalasi
Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya : aerosol, lem, Isi
korek api gas, tiner, cairan untuk dry cleaning, uap bensin. Biasanya digunakan
dengan cara coba – coba oleh anak di bawah umur, pada golongan yang kurang
mampu.
Efek yang ditimbulkan : pusing, kepala berputar, halusinasi ringan, mual, muntah
gangguan fungsi paru, jantung dan hati.
8. Alkohol
Merupakan zat psikoaktif yang sering digunakan manusia. Diperoleh dari proses
fermentasi madu, gula, sari buah dan umbi – umbian yang mengahasilkan kadar
alkohol tidak lebih dari 15 %, setelah itu dilakukan proses penyulingan sehingga
dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi, bahkan 100 %.
Nama jalanan : booze, drink.
Efek yang ditimbulkan : euphoria, bahkan penurunan kesadaran
Ketergatungan adalah : keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan psikis,
sehingga tubuh memerlukan jumlah NAPZA yang makin bertambah (toleransi), apabila
pemakaiannya dikurangi atau diberhentikan akan timbul gejala putus obat (withdrawal
symptom).
b. Faktor Lingkungan :
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik sekitar
rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat.
Lingkungan Keluarga :
1) Komunikasi orang tua dan anak kurang baik
2) Hubungan kurang harmonis
3) Orang tua yang bercerai, kawin lagi
4) Orang tua terlampau sibuk, acuh
5) Orang tua otoriter
6) Kurangnya orang yang menjadi teladan dalam hidupnya
7) Kurangnya kehidupan beragama.
Lingkungan Sekolah :
1) Sekolah yang kurang disiplin
2) Sekolah terletak dekat tempat hiburan
3) Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan
diri secara kreatif dan positif
4) Adanya murid pengguna NAPZA.
b. Dampak Sosial :
1. Di Lingkungan Keluarga :
a) Suasana nyaman dan tentram dalam keluarga terganggu, sering terjadi
pertengkaran, mudah tersinggung.
b) Orang tua resah karena barang berharga sering hilang.
c) Perilaku menyimpang/ asosial anak ( berbohong, mencuri, tidak tertib,
hidup bebas) dan menjadi aib keluarga.
d) Putus sekolah atau menganggur karena dikeluarkan dari sekolah atau
pekerjaan, sehingga merusak kehidupan keluarga, kesulitan keuangan.
e) Orang tua menjadi putus asa karena pengeluaran uang meningkat untuk
biaya pengobatan dan rehabilitasi.
2. Di Lingkungan Sekolah :
a) Merusak disiplin dan motivasi belajar.
b) Meningkatnya tindak kenakalan, membolos, tawuran pelajar.
c) Mempengaruhi peningkatan penyalahguanaan diantara sesama teman
sebaya.
3. Di Lingkungan Masyarakat :
a) Tercipta pasar gelap antara pengedar dan bandar yang mencari pengguna /
mangsanya.
b) Pengedar atau bandar menggunakan perantara remaja atau siswa yang telah
menjadi ketergantungan.
c) Meningkatnya kejahatan di masyarakat : perampokan, pencurian,
pembunuhan sehingga masyarkat menjadi resah.
d) Meningkatnya kecelakaan.
F. Dampak narkoba:
1. Kondisi fisik
d. Dampak yang ditimbulkan terhadap kondisi fisik misalnya gangguan impotensi,
gangguaan fungsi ginjal, kanker usus, aritmia jantung, dan pendarahan otak.
e. Akibat bahan campuran atau pelarut menimbulkan infeksi.
f. Akibat alat yang digunakan tidak steril, menimbulkan berbagai infeksi,
terjangkitnya hepatitis, dan HIV serta AIDS.
2. Kondisi mental.
d. Timbulnya perilaku yang tidak wajar.
e. timbulnya perasaan defresi dan ingin bunuh diri.
f. Gangguan persepsi dan daya pikir.
3. Kondisi kehidupan sosial.
d. Gangguan terhadap prestasi sekolah, kuliah, dan bekerja.
e. Gangguan terhadap hubungan dengan keluarga, dan teman
f. Gangguan terhadap perilaku normal, munculnya keinginan untuk mencuri dan
melukai orang lain.
2. Peran pendidik.
Sebagaimana diketahui bahwa para pendidik merupakan pengganti orang tua di
sekolah. Dengan predikat seperti itulah keberadaan pendidik harus mendidik
siswanya penuh dengan rasa kasih sayang dan penuh dedikasi, oleh karena pendidik
di sekolah sangat dianjurkan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Kenalilah setiap anak didik dengan baik.
b. Selalu bersikap sensitif terhadap keberadaan dan permasalahan setiap anak
didiknya.
c. Membina dan mengembangkan kepribadian anak didiknya seoptimal mungkin.
d. Menanmkan nilai-nilai budi pekarti, moral, dan spiritual sesuai dengan agamanya
masing-masing dan pancasila.
e. Selalu menciptakan saling percaya, keterbukaan, dan bersikap jujur.
2. Preventif
Program promotif ini disebut juga sebagai program pencegahan dimana program ini
ditujukan kepada masyarakat sehat yang sama sekali belum pernah mengenal
narkoba agar mereka mengetahui tentang seluk beluk narkoba sehingga mereka
menjadi tidak tertarik untuk menyalahgunakannya.
3. Kuratif
Tujuan dari program ini adalah mebantu mengobati ketergantungan dan
menyembuhkan penyakit sebagai akibat dari pemakaian narkoba, sekaligus
menghentikan peakaian narkoba.
4. Rehabilitatif
Program ini disebut juga sebagai upaya pemulihan kesehatan jiwa dan raga yang
ditujukan kepada penderita narkoba yang telah lama menjalani program kuratif.
Tujuannya agar ia tidak memakai dan bisa bebas dari penyakit yang ikut
menggerogotinya karena bekas pemakaian narkoba. Kerusakan fisik, kerusakan
mental dan penyakit bawaan macam HIV/AIDS biasanya ikut menghampiri para
pemakai narkoba.
5. Represif
Ini merupakan program yang ditujukan untuk menindak para produsen, bandar,
pengedar dan pemakai narkoba secara hukum. Program ini merupakan instansi
peerintah yang berkewajiban mengawasi dan mengendalikan produksi maupun
distribusi narkoba. Selain itu juga berupa penindakan terhadap pemakai yang
melanggar undang-undang tentang narkoba.
DAFTAR PUSTAKA
Amin Muhama, Hood Alsagaff. (1989). Pengantar ilmu Penyakit Paru. Surabaya : Airlangga
University Press
http://id.wikipedia.org/wiki/Rokok
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/.../Chapter%20III-VI.pdf
repository.usu.ac.id/bitstream/.../4/Chapter%20II.pdf