Anda di halaman 1dari 9

RESUME

TEKNIK INSTRUMENTASI DECOMPRESI DAN STABILISASI


POSTERIOR
PADA PASIEN DENGAN SPONDILITIS Lumbal 3 - 4

Oleh :

ERLISTYA LUTFI UNTARI

INSTALASI BEDAH SENTRAL


RSSA MALANG

Tahun 2015
TEKHNIK INSTRUMENTASI, DECOMPRESI
dan STABILISASI POSTERIOR
Pada Nn. E Dengan Diagnosa Spondilitis Lumbal 3 – 4

A. PENGERTIAN
Decompresi adalah pengurangan atau peniadaan tekanan yang disebabkan tekanan dari
dalam baik berupa udara, cairan atau massa.
Stabilisasi posterior adalah tindakan untuk memantapkan atau membuat tulang belakang
menjadi lebih stabil.

B. INDIKASI OPERASI
 Pasien dengan spondilitis yang mengalami kelemahan atau kelumpuhan pada ekstrimitas
bawah.
 Pasien mengalami gangguan rasa nyeri pada tulang belakang.

C. KONTRA INDIKASI OPERASI


 Terdapat luka terbuka dan tampak tanda tanda infeksi pada area tulang belakang yang
mengalami spondilitis TB.
 Tanda tanda vital tidak normal.
 hasil pemeriksaan laborat tidak normal / ada kelainan.

D. TUJUAN
1. Mengatur secara sistematis alat alat di meja instrument
2. Memperlancar handling instrument
3. Mempertahan kesterilan alat alat instrument selama operasi

E. PERSIAPAN LINGKUNGAN
1. Mengatur dan mengecek fungsi mesin suction, couter, lampu operasi, meja operasi, meja
instrument, meja mayo dan fiewer foto rontgent
2. Memasang perlak dan doek pada meja operasi, sarung meja mayo, mempersiapkan linen
steril dan instrument yang akan digunakan
3. Menempatkan tempat sampah pada tempat yang sesuai sehingga mudah digunakan.
F. PERSIAPAN PASIEN
1. Pasien dipersiapkan dalam kondisi bersih dan mengenakan pakaian khusus masuk kamar
operasi dan tidak mengenakan pakaian dalam.
2. Pasien telah memberikan inform consent, menanggalkan gigi palsu dan semua perhiasan
3. Mengatur posisi prone (tengkurap) di meja operasi

G. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN


 Alat on steril
1) Meja operasi :1
2) Meja instrument 1 :1
3) Meja instrument 2 :1
4) Meja mayo :1
5) Standart waskom :2
6) Lampu operasi :1
7) Mesin suction :1
8) Mesin couter :1
9) Plat diatermi :1
10) Mesin control high speed bor :1
11) Standart infus :1
12) Viewer foto rongent :1
13) Tempat sampah medis :1
14) Gunting verban :1

 Alat steril di meja instrument 1


1) Doek besar :4
2) Doek sedang :2
3) Doek kecil :4
4) Skhort steril :6
5) Sarung meja mayo :1
6) Handuk steril :6
7) Selang suction :1
8) Kabel couter monopular :1
9) Kabel couter bipolar :1
 Alat steril di meja instrument 2
1) Bengkok :2
2) Kom kecil :1
3) Kom sedang :1
4) Kassa dan deppers kecil : secukupnya
5) Washes : secukupnya
6) Tray pedical srew :1
(berisi pedial screw 5,5 x 40 mm ; 6,0 x 40 mm + inner nat + rod 5,0 mm)
SPINE INSTRUMENT
7) Cop :1
8) Bone cutter :1
9) Chisel (tatah) :1
10) Chisel pipih :2
11) Hammer :1
12) Hand drill + mata bor 3,2 mm : 1 set
13) Chucky / Unyil :1
14) Speed bor diamond/rosen : 1 set
15) Kuret 0-3 mm : 2
16) Pituitari 3 mm straight / up bite : 2

INSTRUMEN PEMASANGAN SCREW


17) Starting awl :1
18) Filler :1
19) Pedical finder :1
20) Distractor :1
21) Rocker :1
22) Rod holder :1
23) Raycher rod holder / falsgrip :1
24) Rod bender :1
25) Rod pusher open :1
26) Inner tighner :1
27) D – tork/ final titaner :1
28) Mono screw driver :
 Alat di meja mayo
1) Desinfeksi klem :1
2) Doek klem :5
3) Pinset chirurgis :2
4) Pinset anatomis :2
5) Gunting metzemboum :1
6) Gunting kasar bengkok :1
7) Handle mess no. 4 dan 7 :2
8) Mosquito klem :2
9) Kokher :1
10) Pean lurus :1
11) Kockher lurus :1
12) Pean manis / Chrome klem :1
13) Nald voeder :2
14) Gunting benang :1
15) Langenbeck :2
16) Spreader otot :2
17) Gelpy :2
18) Bipolar pincet :1
19) Raspaturium besar / Cop :1
20) Canule suction logam :1
21) Knable tang :2
22) Desector / Adson :1
23) Spuit 10 cc :1
24) Dura hak :2
25) Dura spatula :2

 Bahan habis pakai


1) Hand schoen 7 / 7 ½ / 8 :4/6/4
2) Mess no 15 / 22 :1/1
3) Uderpad steril :4
4) Under pad non streril :1
5) Ns 0,9% twist 1 liter :1
6) Adrenalin :1
7) Spuit 10 cc :2
8) Kateter no 14 :1
9) urobag :1
10) Vicril (Polyglycolic) 2.0 / 1 :1/1
11) Premeline (Polipropiline) 3.0 :1
12) Bonewax :1
13) Redon drain no. 14 :1
14) Opsite ukuran 45 x 28 :1
15) Sofratulle :1
16) Hypafix : secukupnya
17) Alkohol 70% : secukupnya
18) Povidone Iodine 7,5% / 10% : secukupnya
19) Saflon : secukupnya

H. TEKHNIK INSTRUMENTASI
1. Pasien masuk kamar operasi melakukan SIGN IN
2. Setelah pasien di general anasthesia dan diposisikan prone (tdk ada syaraf yg tertekan,
mata aman, abdomen bebas, airway aman),bagian dada dan perut bawah diganjal dengan
bantal, perawat instrument melakukan scrubbing, gowning dan gloving kemudian
membantu operator dan asisten menggunakan handuk steril, gown dan hand schoen.
3. Perawat sirkuler melakukan desinfeksi area operasi dengan menggunakan hibiscrub dan
dikeringkan dengan kassa steril.
4. Perawat instrument memberikan desinfeksi klem dan cucing yang berisi deppers dan
povidone iodine 10% kepada asisten operator untuk melakukan antisepsis
5. Melakukan draping dengan 2 underpad sterile dan doek besar pada bagian bawah (from
bottom to the top)
6. Drapping 2 doek kecil pada sisi kiri dan kanan kemudian di kunci dengan doek klem.
7. Pasang opsite besar pada area operasi.
8. Pasang kabel couter monopolar, kabel couter bipolar beserta bipolar pincet,dan selang
suction beserta kanule suction, ikat dengan kassa lalu fiksasi dengan doek klem pada
drapping.
9. Dekatkan meja mayo dan meja instrument.
10. TIME OUT. Breafing dipimpin perawat sirkuler dan doa dipimpin oleh operator.
11. Berikan pinset cirurgis dan handle mess no. 4 dengan mess no. 22 (mess 1) pada operator
untuk insisi bagian punggug bawah.
12. Berikan couter monopolar untuk membuka fat.
13. Berikan gunting metzemboum untuk membuka fasia.
14. Berikan spreader tajam dan galpy untuk membuka kulit dan fat.
15. Berikan couter monopolar dan pinset cirurrgis pada operator dan mosquito klem pada
asisten untuk membuka otot.
16. Berikan bipolar couter pada operator dan suction pada asisten untuk merawat perdarahan.
17. Berikan kassa yang dibasahi adrenalin untuk mengurangi perdarahan.
18. Berikan kop atau raspatorium besar dan kassa steril untuk membebaskan tulang lumbal
dari otot.
19. Berikan spreader untuk membuka otot.
20. Berikan kassa yang dibasahi untuk menghentukan perdarahan.
21. Jika tetap ada perdarahan berikan bipolar couter untuk menghentikan perdarahan.
22. Kalo perlu bisa menggunakan bone wax atau spongostan.
23. Tulang lumbal dibebaskan lagi dari otot dengan kop dan kassa kering.
24. Berikan handle mess no. 7 dan mess no 15 atau gunting metzemboum untuk
membersihkan sisa otot yang masih menempel pada tulang lumbal.
25. Berikan bipolar couter dan suction untuk merawat perdarahan.
26. Berikan juga kassa yang dibasahi adrenalin pada operator.
27. Jika sudah bersih, cuci area operasi dengan Ns 0,9% sambil dihisap dengan suction, cek
adanya sumber perdarahan.
28. Jika ditemukan perdarahan, hentikan dengan bopolar couter.
29. Bersihkan dengan kassa steril.
DECOMPRESI
30. Berikan bone cutter untuk memotong prosesus spinosus.
31. Berikan carisson untuk membersihkan hingga tampak dura.
32. Berikan starting awl dan hammer untuk menandai area yang akan dibor.
33. Berikan hand drill dengan mata bor 3,2 mm pada operator untuk mengebor tulang lumbal
yang mengalami spondilitis (L 3 dan 4).
34. Berikan carisson dan pituitary untuk mengambil jaringan granulasi TB untuk mengurangi
penekanan pada spinal cord dan dilakukan pemeriksaan PA
STABILISASI POSTERIOR atau INSTRUMENTASI
35. Berikan starting awl dan hammer untuk menandai tulang lumbal (L1) sisi kiri yang akan
di bor.
36. Berikan hand drill dengan mata bor 3,2 mm untuk melubangi tulang lumbal.
37. Berikan filler untuk menentukan batas tepi pedical.
38. Berikan pedical finder untuk memastikan batas tepi pedical.
39. Berikan filler lagi untuk ebih memastikan batas tepi pedical.
40. Berikan pedica screw ukuran 60 x 40 dan mono screw driver pada operator.
41. Operator memasang pedical screw pada tulang lumbal (L1) sisi kiri.
42. Ulangi no 35 – 39 untuk pemasang pedical screw pada L1 sisi kanan dan L2 sisi kanan
dan sisi kiri.
43. Ulangi no 35 – 39 untuk pemasangan pedical screwpada L5 sisi kanan dan kiri tetapi
pedical screw menggunakan yang ukuran 60 x 40.
44. Berikan rod ukuran 90 diameter 5,0 mm dan rod bender pada operator.
45. Rod dibengkokkan dengan rod bender sesuai dg anatomi vertebrae
46. Rod dimasukkan pada pedical screw sisi kiri dari L1, L2 sampai L5.
47. Rod ditahan dengan menggunakan rocker.
48. Berikan inner nat dan inner tighter pada operator.
49. Rod dikunci pada pedical screw dengan inner nat hingga kuat menggunakan Final titaning.
50. Ulangi no 42 – 46 untuk pemasangan rod bagian sisi kanan.
51. Berikan mess 1 untuk insisi area sias posterior guna pengambilan stut graft.
52. Berikan chisel (tatah) dan hammer untuk pengambilan stut graft pada tulang sias posterior.
53. Taruh stut graft pada kassa steril basah di dalam bengkok.
54. Berikan chisel dan hammer untuk melakukan dekortikasi pada tulang belakang.
55. Cuci area operasi lumbal dengan menggunakan larutan antibiotik.
56. Letakkan stut graft pada bagian tulang lumbal yang hilang karena tindakan debridement.
SIGN OUT
Cek kelengkapan alat instrument dan kelengkapan kassa.
Pestikan lagi tentang pelabelan sampel PA pada perawat sirkuler.
57. Berikan gunting metzemboum untuk tindakan refreshening ( menghilangkan jaringan yang
terbakar karena pemotongan dengan couter).
58. Berikan spongostan dan surgicell untuk ditaruh pada area operasi.
59. Pasang redon drain no 14.
60. Berikan nald voeder dan vicril no 1 untuk penjahitan fasia dan otot.
Penjahitan harus mengenai fasia dan spinosus, jahit satu demi satu.
61. Berikan nald voeder dan vicril no 2 untuk penjahitan sub cutis.
62. Berikan nald voeder dan premiline no 3.0 untuk fiksasi drain dan selanjutnya untuk
menjahit kulit.
63. Sambungkan pipa drain dengan tabung drain vacum.
64. Bersihkan area operasi dengan kassa basah.
65. Tutup dengan sofratulle dan kassa steril. Lalu fiksasi dengan hypafix.
66. Operasi dapat diakhiri.
67. Turunkan semua alat, cuci, keringkan dan rapikan kembali.
68. Kemas instrument dalam bak instrument untuk disterilkan.
69. Cek bahan habis pakai pada lembar depo dan rapikan ruang operasi.

Pembimbing OK Orthopedi

( ...........................................)

Anda mungkin juga menyukai