dalam menggunakan sendi yang benar /melindungi trauma dari luar ( Barbara C, long
,1996 ).
B. Tujuan
untuk memberi pengetahuan tentang penanganan segera pada korban yang mengalami
patah tulang/fraktur.
C. Defenisi Fraktur
Fraktur adalah patah tulang yang disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik.
Kekuatan dan sudut tenaga fisik, keadaan tulang itu sendiri, serta jaringan lunak
disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi lengkap atau tidak
D. Jenis-jenis Fraktur
1. Fraktur komplet
Fraktur komplet adalah patah pada seluruh garis tengah tulang dan
suddarth, 2013)
2. Fraktur tertutup
Fraktur tertutup adalah fraktur dimana kulit tidak ditembus oleh fragmen
tulang sehingga lokasi fraktur tidak tercemar oleh lingkungan atau tidak
3. Fraktur terbuka
(Sartono, 2016).
komplikasi.
5. Fraktur transversal
Fraktur transversal adalah fraktur yang garis patahnya tegak lurus terhadap
6. Fraktur kuminutif
8. Fraktur segmental
Fraktur segmental adalah dua fraktur berdekatan pada satu tulang yang
Fraktur spiral timbul akibat torsi pada ekstremitas. Fraktur-fraktur ini khas
1. Umur penderita
F. Komplikasi Fraktur
Secara umum komplikasi fraktur terdiri atas komplikasi awal dan komplikasi
akhir.
a. Komplikasi Awal
1. Syok
2. Kerusakan Arteri
3. Sindrom Kompartemen
4. Infeksi
b. Komplikasi Lama
1. Delayed Union
2. Non-Union
3. Mal-Union
G. Konsep Pembidaian
tubuh tertentu agar tidak bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki.
(Ns.Ali Magfuri. 2014) Bidai (splint) adalah alat yang digunakan untuk
1. Untuk mencegah gerakan (imobilisasi) fragmen patah tulang atau sendi yang
mengalami dislokasi.
3. Dislokasi persendian
Kecurigaan fraktur bisa dimunculkan jika salah satu bagian tubuh diluruskan.
5. Ekstremitas yang cidera lebih pendek dari yang sehat /mngalami angulasi
abnormal.
Prinsip dasar pembidaian ini harus selalu diingat sebelum kita melakukan
2. Jangan melepaskan stabilisasi manual pada tulang yang cedera sampai kita
ketempat semula
4. Buka pakaian yang menutupi tulang yang patah sebelum memasang bidai
6. Bidai harus melewati sendi proksimal dan sendi distal dari tulang yang patah
komplikasi sekunder dari pergerakan fragmen tulang, Ada beberapa macam splint,
yaitu:
1. Kerusakan kulit
Penekanan pada kulit dapat menyebabkan iritasi dan kerusakan pada kulit
keadaan bersih. Pasir dan kotoran dapat menjadi titik tekanan pada kulit.
2. Compartment syndrome
3. Infeksi
4. Kerusakan saraf
1. Persiapan penderita
e. Jika ada luka terbuka tangani segera luka dan pendarahan dengan
f. Jika mengalami deformitas yang berat dan adanya gangguan pada denyut nadi
i. Jika terjadi edema pada daerah cedera ,lepaskan perhiasan yang dipakai
penderita .
j. Jika ada fraktur terbuka dan tampak tulang keluar. Jangan pernah menyentuh
dan membersihkan tulang tersebut tanpa alat steril karena akan memperparah
keadaan .
2. Persiapan alat
c. Bidai yang terbuat dari benda keras (kayu) sebaiknya dibalut dengan bahan
d. Bahan yang digunakan sebagai pembalut pembidaian bisa berasal dari pakaian
atau bahan lainnya. Bahan yang digunakan harus bisa membalut dengan
sempurna pada ekstremitas yang dibidai namun tidak terlalu ketat karena
3. Memeriksa nadi, sensoris dan motoris bagian ujung (distal) dari daerah
cedera.
6. Menyimpul di area pangkal dan ujung tulang yang patah pada satu sisi. Beri
dengan kain.
Memeriksa kembali nadi, sensoris dan motoris. Jika terjadi perburukan, maka