Muqadimmah Jum'at
Muqadimmah Jum'at
ض َل ُه س ِن َت ْق ِو ْي ٍمَ ،و َف َّ سانَ فِي أَ ْح َ ا ْل َح ْم ُد هلِل ِ َر ِّب ا ْل َعا َل ِم ْينَ َخ َل َق اإْل ِ ْن َ
اع ِة ِ
هللا اس َت َقا َم َعلى َط َ َع َلى َك ِث ْي ٍر ِم َّمنْ َخ َل َق ِباإْل ِ ْن َع ِام َوال َّت ْك ِر ْي ِمَ ،فإِ ِن ْ
انت ال َّن ِع ْي ِمَ ،وإِالَّ ُردَّ فِي ا ْل َه َو ِ هذا ال َّت ْفضِ ْيل ُ فِي َج َّنا ِ اس َت َم َّر َل ُه َ ْ
ش ِر ْي َك َل ُه َوه َُو ش َه ُد أَنْ الَ إِ َل َه إِالَّ هللاُ َو ْحدَ هُ الَ َ ب اأْل َلِ ْي ِمَ ،وأَ ْ َوا ْل َع َذا ِ
ش ِهدَ َل ُه َر ُّب ُه س ْولُ ُه َ ش َه ُد أَنَّ ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر ُ ا ْل َخالَّ ُق ا ْل َعلِ ْي ِمَ ،وأَ ْ
ص َّلى هللاُ َع َل ْي ِه َو َع َلى آلِ ِه ِب َق ْولِ ِهَ { :وإِ َّن َك َل َعلى ُخلُ ٍق َعظِ ْي ِم} َ
الص َراطِ ال ُم ْس َتقِ ْي ِم، سا ُر ْوا َع َلى ال َّن ْه ِج ال َق ِو ْي ِم َو ِّ اب ِه ا َّل ِذ ْينَ َص َح ِ َوأَ ْ
س َّل َم َت ْسلِ ْيما ً َك ِث ْي ًرا ،أَ َّم َب ْع ُدَ :و َ
س ْب َحا َن ُه الَ َي ْن ُظ ُر إِ َلى هللا ُ اع َل ُم ْوا أَنَّ َ الى َو ْ هللا َت َع َ اس ،ا َّتقُ ْوا َ أَ ُّي َها ال َّن ُ
ص َو ِر ُك ْمَ ،وإِ َّن َما َي ْن ُظ ُر إِ َلى قُلُ ْو ِب ُك ْم َوأَ ْع َمالِ ُك ْم ُ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Kaum muslimin ‘azzakumullah
Di zaman yang semakin dekat dengan hari akhir ini, kita menyaksikan
suatu fenomena memprihatinkan yang menimpa kaum muslimin, yaitu
sebuah realita banyaknya orang yang mengaku beragama Islam
namun tidak memahami hakikat agama Islam yang dianutnya, bahkan
tingkah laku keseharian mereka sangatlah jauh dari nilai-nilai Islam itu
sendiri.
Salat adalah ibadah yang pertama kali diwajibkan setelah ikhlas dan
tauhid, sebagaimana Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
ش َهد ُْوا أَنْ الَ إِله إِالّ هَّللا ُ َوأَنَّ ُم َح َّمدًا ْ اس َح َّتى َي َ ت أَنْ أ ُ َقا ِتل َ ال َّن ُ أُم ِْر
، َفإِ َذا َف َعلُ ْوا َذلِ َك،الز َكا َة
َّ َو ُي ْؤ ُتوا،الصالَ َةَّ َو ُيقِ ْي ُموا، س ْول ُ هَّللا ُ َر
َ َوح،م َوأَ ْم َوا َل ُه ْم إِالَّ ِب َح ِّق اإْل ِ ْسالَ ِمVْ اء ُه
ِسا ُب ُه ْم َع َلى َ ص ُم ْوا ِم ِّن ْي ِد َمَ َع
هللا.
Salat juga merupakan amal pertama kali yang akan dihisab di Hari
Kiamat kelak, seperti tersebut dalam hadis dari sahabat Abu Hurairah,
bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
ْ َفإِن،صالَ ُت ُهَ ب ِب ِه ا ْل َع ْب ُد َي ْو َم ا ْلقِ َيا َم ِة مِنْ َع َملِ ِه َ إِنَّ أَ َّول َ َما ُي َح
ُ اس
اب َو َخسِ َرَ سدَ ْت َف َقدْ َخ َ َوإِنْ َف،صلُ َح ْت َف َقدْ أَ ْف َل َح َوأَ ْن َج َح َ .
Para ulama juga berbeda pendapat tentang hukuman yang layak bagi
orang yang meninggalkan salat. Sebagian mereka berpendapat
bahwa hukumannya adalah didera dan dipenjara, sedangkan yang
lain mengatakan bahwa ia harus dibunuh sebagai hukum had
baginya, bukan karena murtad.
Hadirin rahimakumullah
Perhatikanlah orang-orang yang tidak salat! Hidupnya tidak
mengalami ketenangan, meskipun secara lahiriyah hidupnya kaya
raya dan mempunyai harta yang berlimpah, namun mereka sama
sekali tidak mengalami ketenangan dan tidak juga kenyamanan.
Berbeda dengan orang yang salat, ia merasa tenang dan bahagia.
Melaksanakan salat dapat menenangkan hati, karena di dalam salat
mengandung dzikrullah (mengingat Allah) dan itu mebawa kepada
ketenangan batin, sebagaimana Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
Bagaimana pun keadaan yang kita alami, maka salat wajib kita
lakukan. Baik ketika sehat ataupun sedang sakit, dalam keadaan
safar maupun bermukim. Salat wajib yang lima waktu harus tetap
Oleh sebab itu hadirin sekalian, dalam khutbah yang singkat ini khatib
ingin menasihati khatib pribadi dan jamaah sekalian janganlah sekali-
kali kita meremehkan salat apalagi meninggalkannya. Jadilah kita
termasuk hamba-hamba Alah yang selalu menjaga salat, karena kita
tidak tahu berapa umur kita yang tersisa. Berapa pun panjangnya usia
kita, namun kita meyakini bahwa kita pasti akan meninggalkan dunia
yang fana ini. Dan setiap orang yang mengadakan perjalanan pasti
membutuhkan bekal. Sementara perjalanan yang satu ini adalah
perjalanan yang sangat panjang dan tidak akan kembali lagi.
Barangsiapa yang dalam perjalanan tersebut tidak memiliki bekal,
maka ia berarti telah menderita kerugian yang tak akan tergantikan
dan tidak ada bandingannya. Bagaimana seseorang selalu lalai,
sementara usianya berlalu bagaikan awan yang berarak di angkasa.
Tiba-tiba saat ia dipanggil untuk memenuhi janji yang tidak dapat
ditunda-tunda (kematian), maka ia pun kemudian mencari bekal,
hanya saja yang ia dapati cuma tanah yang menghimpitnya,
sementara ia tidak mendapatkan orang yang dapat
menyelematkannya atau menolongya, wal’iyadzu billah.
ﺍﻟﻠَّﻬُ َّﻢ ﺍ ْﻏﻔِﺮْ ﻟَﻨَﺎ ُﺫﻧُﻮْ ﺑَﻨَﺎ َﻭ ُﺫﻧُﻮْ َﺏ َﻭﺍﻟِ َﺪ ْﻳﻨَﺎ َﻭﺍﺭْ َﺣ ْﻤﻬُ َﻤﺎ َﻛ َﻤﺎ َﺭﺑَّﻴَﺎﻧَﺎ ِﺻﻐَﺎﺭًﺍ Doa
ﺕ ْﺍﻷَﺣْ ﻴَﺎﺀِ ِﻣ ْﻨﻬُ ْﻢ َﻭ ْﺍﻷَ ْﻣ َﻮﺍ ِ
ﺕ ،ﺇِﻧَّ َ
ﻚ َﺳ ِﻤ ْﻴ ٌﻊ ﻗَ ِﺮﻳْﺐٌ ُﻣ ِﺠﻴْﺐُ ﺕَ ،ﻭ ْﺍﻟ ُﻤ ْﺆ ِﻣﻨِ ْﻴﻦَ َﻭ ْﺍﻟ ُﻤ ْﺆ ِﻣﻨَﺎ ِ
ﺍَﻟﻠَّﻬُ َّﻢ ﺍ ْﻏﻔِﺮْ ﻟِ ْﻠ ُﻤ ْﺴﻠِ ِﻤ ْﻴﻦَ َﻭ ْﺍﻟ ُﻤ ْﺴﻠِ َﻤﺎ ِ
.ﺍﻟ ّﺪ َﻋ َﻮﺍ ِ
ﺕ
َّﺣﻴ ٌﻢ ﺎﻥ َﻭﺎَﻟ ﺗَﺠْ َﻌﻞْ ﻓِﻲ ﻗُﻠُﻮﺑِﻨَﺎ ِﻏﺎّﻠ ً ﻟِّﻠَّ ِﺬﻳﻦَ ﺁ َﻣﻨُﻮﺍ َﺭﺑَّﻨَﺎ ﺇِﻧَّ َ
ﻚ َﺭﺅ ٌ
ُﻭﻑ ﺭ ِ َﺭﺑَّﻨَﺎ ﺍ ْﻏﻔِﺮْ ﻟَﻨَﺎ ﻭَﺈِﻟ ِ ْﺧ َﻮﺍﻧِﻨَﺎ ﺍﻟَّ ِﺬﻳﻦَ َﺳﺒَﻘُﻮﻧَﺎ ﺑِﺎﺈْﻟ ِ ﻳ َﻤ ِ
َﺭﺑَّﻨَﺎ ﻇَﻠَ ْﻤﻨَﺎ ﺃَﻧﻔُ َﺴﻨَﺎ َﻭﺇِﻥ ﻟَّ ْﻢ ﺗَ ْﻐﻔِﺮْ ﻟَﻨَﺎ َﻭﺗَﺮْ َﺣ ْﻤﻨَﺎ ﻟَﻨَ ُﻜﻮﻧ ََّﻦ ِﻣﻦَ ْﺍﻟﺨ ِ
َﺎﺳ ِﺮﻳﻦَ
ﺎﺭ َ .ﻭ ْﺍﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ﻪَّﻠِﻟ ِ َﺭﺏِّ ْﺍﻟ َﻌﺎﻟَ ِﻤﻴﻦَ َ .ﺭﺑَﻨَﺎ ﺀَﺍﺗِﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟ ّﺪ ْﻧﻴَﺎ َﺣ َﺴﻨَﺔً َﻭﻓِﻲ ْﺍﻷَ ِﺧ َﺮ ِﺓ َﺣ َﺴﻨَﺔً َﻭﻗِﻨَﺎ َﻋ َﺬ َ
ﺍﺏ ﺍﻟﻨّ ِ
ﺻﻠﻰ ﻪﻠﻟﺍ ﻭ َﺳﻠﻢ َﻋﻠَﻰ ُﻣ َﺤﻤﺪ ﺗﺴﻠﻴ ًﻤﺎ َﻛﺜ ْﻴ ًﺮﺍ ﻭﺁﺧﺮ َﺩ ْﻋ َﻮﺍﻧَﻟﻪ
َﻭ َ