Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


“ PEMBUATAN BUSANA KERJA “
PADA TITA TAILOR TOSIBA

OLEH

NAMA : NADA ALFATIHA


NISN :
JURUSAN : TATA BUSANA

SMK NEGERI 1 SAMATURU


KECAMATAN SAMATURU
KABUPATEN KOLAKA
TAHUN PELAJARAN 2018 / 2019

i
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa :

Nama : NADA ALFATIHA


Nisn :
Bidang Keahlian : Tata Busana
Program Keahlian : Tata Busana

Telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama 3 bulan, mulai tanggal
01 Agustus s/d 01 November 2018 maka siswa tersebut berhak memperoleh surat
keterangan / sertifikat sesuai dengan prestasi kerja yang diperoleh selama
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.

Disetujui:

Pembimbing di DUDI, Pembimbing di Sekolah

HARTAWATI HASANUDDIN,S.Pd
NIP.19720816 200701 1 031

Menyetujui:
Pimpinan DUDI Kepala Sekolah

ANI KAHARUDDIN,S.Tp., M.Si


Nip:19680807 200604 1 021

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa :

Nama : NADA ALFATIHA


Nisn :
Bidang Keahlian : Tata Busana
Program Keahlian : Tata Busana

Telah melaksanakan Seminar hasil praktik kerja lapangan (PKL) selama 3 Bulan,
mulai tanggal 08 november sampai dengan 10 november 2018 maka siswa berhak
memperoleh pengesahan penguji umum dan penguji khusus.

Mengetahui,

Penguj iumum, Penguji khusus

RATNAWATI,S.Pd HASANUDDIN, S.Pd


NIP. 19720816 200701 1 031 NIP.19720816 200701 1 031

iii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt. Yang telah

memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan praktik

kerja lapangan (PKL) dan dapat menyusun laporan ini dengan baik guna memenuhi

kelengkapan bukti belajar.

Laporan praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dapat disusun dengan baik berkat

bantuan dari pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan sebagai

bahan masukan untuk kami.Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima

kasih kepada :

1) Kepala sekolah SMKN 1 SAMATURU Kaharuddin S.TP,M.Si yang telah

menjadi Motifator, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan.

2) Kepala jurusan Tata Busana Ibu guru Ratnawati S.Pd yang telah memberikan

pengajaran Produktif dengan baik, sehingga menjadi bekal selama PKL.

3) Pembimbing PKL Bapak guru Hasanuddin S.Pd yang telah memberi

dorongan kepada penulis selama PKL dilaksanakan.

4) Pimpinan DUDI TITA TAILOR Ibu Ani yang telah mengijinkan penulisan

untuk melaksanakan PKL di TITA TAILOR.

5) Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta yang telah membantu baik

dalam bentuk Material maupun Spiritual.

iv
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam

penulisan laporan ini.Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca.Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih atas segala

dukungan dan bantuan sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik.

Samaturu, November 2018

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................... iii
KATA PENGANTAR............................................................................................. iv
DAFTAR ISI........................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan ……………………………………......... 2
1.3 Manfaat praktik Kerja Lapangan ……………………………………....... 3
BAB II GAMBARAN UMUM
2.1 Waktu dan Tempat……………………………………………................. 4
2.2 Jenis Produksi Industri............................................................................... 4
2.3 Sejarah Singkat Industri............................................................................. 4
2.4 Visi dan misi...............………………………………………………........ 5
2.5 Struktur organisasi..........……………………………………………........ 6
BAB III KAJIAN PUSTAKA
3.1 Pengertian Busana Kerja............................................................................. 7
3.2 Fungsi Busana Kerja .................................................................................. 8
3.3 Manfaat Busana Kerja …….....…………………………………………... 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Waktu dan Tempat ……………………………………………………….. 9
4.2 Alat dan Bahan ………………………………………………………....... 9
4.3 Penjelasan Cara Pembuatan Kantong Bibir............................................... 10
4.4 Penjelasan Langkah-Langkah Penjahitan Rok Model A.......................... 12
4.5 Realisasi Kegiatan..................................................................................... 12

vi
4.6 Proses Pembuatan....................................................................................... 16
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan …………………………………………………………........ 19
5.2 Saran …………………………………………………………………...... 20
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 21
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... DP

vii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Gambar Dokumentasi Pembutan Seragam Dinas................................ L-1


2. Gambar Dokumentasi Hasil Pembuatan Dari Seragam Dinas.......... ...L-2

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Busana adalah segala sesuatu yang di pakai mulai dari ujung kepala

sampai ujung kaki yang memberikan rasa nyaman dan menampilkan keindahan

bagi si pemakai. Secara garis besar busana meliputi :

a. Busana mutlak yaitu busana yang tergolong busana pokok seperti baju,

rok, kebaya, blus, bebe dan lain-lain, termasuk pakaian dalam seperti

singlet, bra, celana dalam dan lain sebagainya.

b. Milineris yaitu pelengkap busana yang sifatnya melengkapi busana

mutlak, serta mempunyai nilai guna disamping juga untuk keindahan

seperti sepatu, tas, topi, kaus kaki, kaca mata, selendang, scraf, shawl,

jam tangan dan lain-lain.

c. Aksesoris yaitu pelengkap busana yang sifatnya hanya untuk menambah

keindahan si pemakai seperti cincin, kalung, leontin, bross dan lain

sebagainya.

Praktik kerja lapangan dapat menjadi proses pembelajaran dan

pembekalan ilmu pengetahuan yang diperoleh peserta PKL secara

kesinambungan dan terencana dalam bentuk praktikum. Ketika terjun langsung

kedunia industri untuk melaksanakan praktik kerja lapangan, disana penulis

banyak melakukan praktik dan banyak mendapatkan pengalama kedepannya.

1
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan

PKL merupakan salah-satu kegiatan murid dan mahasiswa untuk

mendapatkan pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja yang

sesungguhnya, yang tercermin dalam pendidikan nasional berbasis Pancasila

yang bertujuan meningkatkan kecerdasan, kreativitas, dan ketrampilan agar

dapat menumbuhkan manusia yang dapat membangun dirinya sendiri serta

bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara dalam peningkatan

ekonomi dan kehidupan yang makmur.

Adapun tujuan diadakan pelaksanakan PKL antara lain :

a. Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha

b. Menumbuhkan & meningkatkan sikap profesional yang diperlukan siswa

untuk memasuki dunia usaha

c. Meningkatkan daya kreasi dan produktifitas tehadap siswa sebagai

persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia usaha yang

sesungguhnya

d. Meluaskan wawasan dan Pandangan Siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan

pada tempat dimana Siswa melaksanakan PKL

e. Siswa dapat memahami dan mempelajari lebih dalam mengenai dunia

usaha yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari di sekolah

f. Sebagai informasi, perbandingan dan referensi bagi adik kelas yang

nantinya akan melaksanakan PKL

g. Memperkenalkan jati diri sekolah kepada masyarakat dan dunia usaha.

2
1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan

Manfaat yang diperoleh dengan adanya pelaksanaan Praktik Kerja

Lapangan sangat berarti bagi siswa atau peserta PKL, diantaranya

a. Siswa dapat memahami dan mempelajari lebih dalam mengenai dunia

usaha yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari di sekolah

b. Sebagai informasi, perbandingan, dan referensi bagi adik – adik kelas yang

nantinya akan melaksanakan PKL

c. Memperkenalkan jati diri sekolah kepada masyarakat dan dunia usaha

d. Perusahaan dapat mengenal kualitas peserta PKL yang belajar dan bekerja

di industri

3
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktik Kerja Lapangan

(PKL) yang dilaksanakan selama 3 ( Tiga ) bulan dimulai pada tanggal 01

Agustus 2018 sampai tanggal 01 November 2018, di “ THYTA TAILOR “ Jl.

makmur kelurahan tosiba kecamatan samaturu.

2.2 Jenis Produksi Industri

Macam – macam jenis busana yang diproduksi pada Thyta tailor yaitu

sebagai berikut:

1. Busana dinas

2. Busana pesta

3. Celana dengan berbagai model, diantaranya celana sekolah,celana kerja,

dan lain sebagainya.

4. Pakaian sekolah

5. Rok dengan berbagai model,diantarannya rok model A,rok span dengan

belah kipas,dan lain sebagainya.

2.3 Sejarah Singkat Industri

Industri THYTA Tailor dididrikan oleh ibu Hartawati pada tanggal 25

September 2008 di depan masjid tosiba, Jl.Makmur No.64 kelurahan tosiba

kec.samaturu. sebelum didirikan usaha tersebut, ibu hartawati pernah

mengikuti kursus sekitar satu tahun dikolaka, dana yang digunakan untuk

4
mendirikan usahanya merupakan dana sendiri sejumlah Rp.2.000.000; saat

memulai usaha ia telah memiliki sebuah mesin jahit manual.

Usaha yang ditekuni merupakan industri berskala rumah tangga dan

biasanya pelanggan yang berdatangan dari kalangan pegawai kantor dan

pelajar yang ada di sekitar kelurahan tosiba kecamatan samaturu.

Setiap industri pasti memiliki hambatan atau kendala demikian dengan

industri THYTATailor.Adapun kendala biasanya harus mengganti bahan (kain)

yang rusak karena salah gunting, hangus karena setrika dan lain – lain.

2.4 Visi dan Misi

a. Visi

1. Memperbaiki kualitas dalam bentuk kerja

2. Menjalin hubungan baik dengan pelanggan

3. Menyelesaikan pesanan tepat waktu

b. Misi

1. Mengenalkan industri pada konsumen

2. Agar industri dapat berkembang didalam maupun diluar daerah

3. Menambah model pakaian yang diproduksi

5
2.5 Struktur Organisasi

PIMPINAN INDUSTRI

HARTAWATI

SEKERTARIS

MASNA

BENDAHARA

HARTAWATI

6
BAB III
KAJIAN PUSTAKA

3.1 Pengertian Busana kerja

Istilah busana merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi bagi kita

semua. Istilah busana berasal dari bahasa sansekerta yaitu “bhusana”dan istilah

yang popular dalam bahasa indonesia yaitu “busana” yang dapat diartikan

“pakaian” namun demikian pengertian busana dan pakaian terdapat sedikit

perbedaan dimana busana mempunyai konotasi “pakaian yang bagus atau

indah” yaitu pakaian yang serasi, harmonis, selaras, enak dipandang,cocok

dengan pemakai serta sesuai dengan kesempatan.

Busana kerja adalah busana yang di pakai untuk melakukan suatu

pekerjaan dalam menjalani kehidupan sehari-hai. Busana kerja banyak macam

nya,sesuai dengan jenis pekerjaan yang di lakukan. Untuk memilih busana

kerja ada beberapa hal yang barus di perhatikan antara lain:

1. Modelnya sopan dan pantas untuk bekerja serta dapat menimbulkan kesan

yang menyenangkan bagi sipemakai dan bagi orang yang melihatnya.

2. Praktis dan memberikan keluwesan dalam bergerak

3. Bahan yang menghisap keringat.

7
3.2 Fungsi Busana Kerja

a. Memberikan kesan tertentu terhadap sipemakai

b. Memberikan suatu pandangan atau identitas tertentu

c. Mencegah cara berbusana yang berlebih-lebihan

3.3 Manfaat Busana Kerja

Busana kerja bermanfaat sebagai sarana promosi dan branding seragam

secara kasarnya sebagai iklan berjalan terutama bagi perusahaan yang belum

dikenal. Selain itu dapat pula jadi pembeda dengan perusahaan lain atau

pekrjaan lain.

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Waktu dan Tempat

Pelaksanaan praktek kerja lapangan yaitu tanggal 01 agustus sampai 01

november 2018, di Thyta tailor,di jl. makmur kecamatan samaturu.

4.2 Alat dan Bahan

a. Alat

1. Gunting kain

2. Gunting benang

3. Pinset

4. Pita ukur

5. Mesin jahit manual

6. Mesin jahit listrik

7. Mesin obras

8. Setrika

9. Skoci dan kumparan

10. Sepatu jahit biasa

11. Jarum

12. Kapur jahit

13. Mistar siku – siku, lurus dan lengkung ( panggul )

14. Sepatu pelubang kancing

15. Jarum tangan

9
b. Bahan

a. Kain Drill

b. Kain staplek

c. Fiselin

d. Benang

e. Resleting

f. Kancing baju

4.3 Penjelasan Cara Pembuatan Kantong Bibir

Ada dua macam kantong bibir yaitu, kantong bibir( bibir satu) dan

kantong bibir dua.

1. Kantong bibir pecah(kantong bibir satu)

a. Pertama-tama siapkan alat dan bahan diantaranya kain, kain furing,

fiselin, benang jahit, gunting, pita ukur, mistar, kapur jahit, setrika

dan mesin jahit.

b. Buatlah bagian-bagian kantong diantaranya fiselin sesuai ukuran

yang sudah ditentukan kemudian jiplak pada kain dan press.

c. Selanjutnya gunting furing sebagai lapisan kantong dengan ukuran

yang telah ditentukan

d. Gunting menjadi dua bagian yang sudah dipres tadi, selanjutnya jahit

semua bagian tadi dengan penyusunan simpan kain kantong dibagian

paling bawah, selanjutnya badan celana/baju diatas kain kantong dan

10
terakhir dibagian tadi dengan cara menumpukkan bagian potongan

hasil pres tadi.

e. Selanjutnya jahit sesuai ukuran dan cara yang telah ditentukan

hingga selesai.

f. Terakhir agar hasil lebih baik sebaiknya disetrika gar terlihat rapi.

2. Kantong bibir dua

a. Siapkan alat dan bahannya seperti halnya pembuatan kantong bibir

pecah.

b. Buatlah bagian-bagian kantong seperti pada penjelasan pembuatan

kantong bibir pecah

c. Gunting furing sebagai lapisan kantong

d. Jahit bagian yang sudah dipres tadi dengan cara dilipat dengan jarak

satu sepatu antara kiri dengan tangan

e. Selanjutnya jahit semua bagian dengan susunan seperti cara

penjahitan kantong bibir pecah. Dengan cara menjahit bagian setikan

jahitan sepatu diatas dan bawah sesuai panjang telah ditentukan

f. Selanjutnya jahit semua bagian-bagiannya dengan cara-cara tertentu

hingga selesai.

g. Terakhir penyetrikaan agar mendapatkan hasil yang lebih rapi.

11
4.4 Penjelasan Langkah-Langkah Penjahitan Rok Model A

a. Mengobras

b. Penyelesaian badan belakang dengan menyatukan badan belakang dan

mejahit resleting

c. Membuat kantong samping

d. Menyambung bagian sisi samping rok

e. Membuat tali bam

f. Membuat bam dengan menggunting fiselin dan mengepres dikain rok

sesuai ukuran lingkar pinggang rok

g. Selanjutnya menjahit bagian bam dan memasangkan kancing kait

h. Selanjutnya mengelim bagian bawah rok

i. Terakhir penyetrikaan agar mendatakn hasil yang lebih baik dan rapi.

4.5 Realisasi Kegiatan

1. Pengambilan Ukuran Baju Dinas

Ukuran yang digunakan dalam pembuatan baju dinas yaitu:

1. Panjang baju = 70

2. Lebar bahu = 40

3. Panjang lengan = 58

4. Lingkar lengan = 25

5. Lingkar badan = 88

6. Lingkar pinggang = 78

7. Lingkar panggul = 90

12
2. Pengambilan Ukuran Rok

1. Panjang rok =102

2. Lingkar pinggang =78

3. Lingkar panggul =92

3. Gambar Pola pengguntingan baju dinas

a. Pola depan

Keterangan:

1. A-B = ¼ lingkar badan +3 cm

2. A-D = B-C =panjang baju

3. A-K = 20 cm

4. K-D = 18 cm

5. K-J = 1/4 lingkar badan

6. D-C1= ¼ lingkar pinggang

7. A-A1 = 8 cm

8. A-A2 = 10 cm

9. A- E1 = ½ lebar bahu

10. E-E2 = 2 cm

11. K-L = naik 5 cm

13
12. L-M = ½ lebar muka

13. D-F = ½ D-C1

14. F-H = 10 cm

15. F-E = F – G = 1,5 cm

b. Pola Belakang

Keterangan:

1. F – G = ¼ lingkar badan +3 – 1

2. G – H = F – P = Panjang Baju

3. G – R = 20 cm

4. R – H =18 cm

5. R – U = ¼ Lingkar badan + 3 – 1

6. H – Y = ¼ lingkar pinggang + 3 – 1

7. G – G1 = 3 cm

8. G – G2 = 8 cm

9. R – S = Naik 5 cm

10. S – S1 = ½ Lebar Punggung

11. H – V = ½ H – Y

12. V – V1 = 13 cm

14
13. V - V1 = V – V2 = 1/5 cm

14. G – J1 =1/2 Lebar Bahu

15. J – J2 = 2 cm

c. Pola Lengan

Keterangan:

1. A – B = ½ kerung lengan

2. A – C = Turun 13 cm

3. A – D = panjang lengan

4. D – E = lingkar lengan : 2

d. Pola Kera

Keterangan pola daun kerah

a. A-B = A-C 1/2 Lingkar leher

b. A-B = B-D 6cm

c. A Turun 1 cm

15
d. B keluar 1 cm

e. Hubungkan semua titik

Keterangan pola kaki kerah

a. A-B = C-B = 1/2 Lingkar leher + 2 cm

b. A-C = B-D = 4 Cm

c. C naik 1 cm

d. D naik 1,5 cm

4. Pola Rok

Keterangan:

a. Pola depan

A – B panjang rok

A – C Tinggi panggul

A – D ¼ lingkar pinggang + 1+ 3cm (untuk kupnat)

C – E ¼ lingkar panggul + 1

A – F 1/10 lingkar pinggang

F – G panjang kupnat 10 sampai 12 cm

Hubungkan semua titik.

16
b. Pola belakang

A – B = panjang rok

A – C = tinggi panggul 18 sampai 20 cm

A – D = ¼ lingkar pinggang – 1 + 3 cm untuk kupnat

C – E = ¼ lingkar panggul - 1

A – F = 1/10 lingkar pinggang

F – G = panjang kupnat 10 sampai 12 cm

B – B1= 8 cm

B1 – B2 = 30 cm kemudian keluar garis 8 cm.

Hubungkan semua titik.

4.6 Proses Pembuatan

a. Pembuatan Baju Dinas

1. Proses penggambaran pola pada kain

2. Proses pengguntingan kain sesuai dengan pola yang telah digambar

3. Membuat bagian-bagian kemeja diantaranya membuat kantong

dengan cara dijiplak

4. Selanjutnya proses pengepresan dan penjahitan alat-alat kemeja

5. Menjahit potongan bahu

17
6. Menyatukan semuasisi

7. Mengobras lengan dan menjahitnya kemudian disatukan pada bagian

lingkar kerung lengan

8. Membuat kerah dan menjahitnya

9. Menjahit bagian bawah baju

10. Membuat lubang kancing

11. Menyetrika

12. Memasang kancingnya

b. Pembuatan Rok Belah Kipas

1. Mengobras

2. Mengelim bagian bawah rok

3. Membuat susunan belahan kipas pada bagian belakang rok

4. Menyatukan sisi

5. Memasang resleting

6. Membuat tali ban pinggang

7. Membuat dan memasang ban pinggang

8. Menyetrika agar mendapat hasil yang lebih rapi

18
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil PKL selama 3 (tiga) bulan di Thyta tailor saya dapat

menyimpulkan mengenai pelaksanaan PKL yaitu pembelajaran di dunia kerja

adalah suatu strategi yang memberi peluang peserta mengalami proses belajar

melalui dunia industri secara langsung. Dengan adanya PKL penulis dapat

merasakan bagaimana pelaksanaan praktek langsung dilingkungan kerja yang

didampingi pembimbing secara langsung oleh pihak industri. PKL dapat

menunjang siswa untuk menjadi tenaga kerja menengah yang ahli dan

propesional dalam bidangnya yang mampu memenuhi pasar nasional atau

bahkan internasional. Dengan begitu siswa dapat mempunyai sikap yang akan

menjadi bekal dasar pengembangan diri secara berkelanjutan dan dapat

mengamalkan apa yang diperolehnya, dalam kehidupan sehari-hari. Adapun

kesimpulan mengenai tempat PKL ini adalah :

1. Perusahaan ini mempunyai fasilitas yang memadai bagi para karyawan

2. Untuk memulai usaha harus dilakukan dari dasar sehingga akan menjadi

sukses

3. Produk yang berkualitas maka akan memperoleh penghargaan dari

konsumen.

19
5.2 Saran

A. Bagi industri

1. Thyta tailor sebaiknya memperluas tempat industrinya karena thyta

tailor memiliki peluang yang sangat besar untuk lebih maju dalam

mengembangkan industinya

2. Thyta tailor sebaiknya menambah tenaga kerja agar proses

penyelesaian pesanan

3. Selain menambah tenaga kerja thyta tailor juga harus menambah

jumlah mesin.

B. Bagi sekolah

SMKN 1 SAMATURU harus lebih meningkatkan kerja sama

dengan perusahaan agar siswa lebih mudah memperoleh tempat PKL

C. Bagi siswa

1. Siswa PKL harus taat peraturan perusahaan atau industri

2. Siswa harus bertanggung jawab dalam bekerja ditempat PKL

3. Siswa harus menjaga sikap, tutur kata dan perilaku selama ditempat

PKL.

20
DAFTAR PUSTAKA

https://m.kaskus.co.id/theread/580a66065c7798b5278b4569/seragam-pengertian-

fungsi-dan-manfaat/

meyslaras.blogspot.com/2013/03/pengertian-busana-kerja.html

macambusanaid.blogspot.com/2017/10/busana-kerja.html

amutiara.blogspot.com/2012/01/manfaat-fungsi-pakaian-seragam-kerja.html

21

Anda mungkin juga menyukai