Sungai Dan Rawa
Sungai Dan Rawa
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari–hari kita membutuhkan air yang bersih untuk di minum,
memasak, mandi, mencuci dan kepentingan lainnya. Air yang kita gunakan harus
berstandar bebas 3B yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak beracun.Tetapi banyak
kita lihat air yang berwarna keruh dan berbau yang tercampur dengan benda–benda
Pemandangan seperti ini kami lihat disungai pada saat kami mengamati sungai itu, zat-
zat yang berbahaya yang dapat menyebabkan dampak buruk dan merugikan bila di
konsumsi Bagi masyarakat , sungai adalah sumber air sehari–hari untuk kelangsungan
hidup,tapi mereka kurang begitu peduli kandungan yang terdapat pada air tersebut.Oleh
karna itulah kami membuat makalah ini untuk menyadarkan masyarakat disana akan
Apayang harus kita lakukan untuk mencegah dan mengatasi pencemaran air di sungai
Tembuku tersebut?
1.3. PEMECAHAN MASALAH
untuk mencegah dan mengatasi pencemaran air di sungai tersebut, Kami memilih
penanganan secara teknis, maka dari itu Teknik yang kami ambil pada penelitian ini
adalah Teknik Observasi yaitu pengamatan secara langsung pada tempat sampel
1.4. TUJUAN
Agar dapat membedakan air yang bersih dan air yang sudah Tercemar.
Dapat lebih berhati- hati dalam menggunakan air yang bersih dan yang Terpolusi.
Bagi peneliti:
Agar masyarakat lebih menjaga Kelestarian lingkungan dan Kualitas air sungai yang
Bagi industri:
Agar dapat mengelola limbah terlebih dahulu, sebelum dibuang pada aliran sungai.
Agar semua pabrik yang ada, bisa menganalisi mengenai dampak lingkungan
(AMDAL).
BAB II
LANDASAN TEORI
Sungai adalah tepat – tempat dan wadah – wadah serta jaringan pengaliran air
mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang
1991).Berdasarkan Undang – Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air,
yang dimaksud wilayah sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air
dalam satu atau lebih daerah aliran sungai dan/atau pulau-pulau kecil yang luasnya
kurang dari atau sama dengan 2000 km2. Sungai mengalir dari hulu dalam kondisi
kemiringan lahan yang curam berturut-turut menjadi agak curam, agak landai, dan relatif
rata. Arus relatif cepat di daerah hulu dan bergerak menjadi lebih lambat dan makin
sekitarnya yang mengalir menuju tempat yang lebih rendah. Daerah sekitar sungai yang
mensuplai air ke sungai dikenal dengan daerah tangkapan air atau daerah penyangga.
Kondisi suplai air dari daerah penyangga dipengaruhi aktifitas dan perilaku penghuninya
(Wiwoho,2005). Sungai sebagai sumber air merupakan salah satu sumber daya alam
yang mempunyai fingsi serba guna bagi kehidupan dan penghidupan manusia. Menurut
Mulyanto (2007) ada dua fungsi utama sungai secara alami yaitu mengalirkan air dan
mengangkut sedimen hasil erosi pada Daerah Aliran Sungai dan alurna. Kedua fungsi ini
terjadi bersamaan dan saling mempengaruhi. Jenis-jenis sungai berdasarkan debit airnya
klasifikasikan menjadi :
a. Sungai pemanen, adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap.
b. Sungai periodik, adalah sungai yang pada waktu musim penghujan debit airnya
c. Sungai Episodik, adalah sungai yang pada musim kemarau kering dan pada waktu
d. Sungai Ephemeral. Adalah sungai yang hanya ada airnya saat musim hujan dan
Ekosistem secara umum terdiri atas 2 yaitu alami dan buatan. Sungai merupakan
ekosistem alami. Ekosistem sungai memiliki sifat dari ekosistem itu sendiri seperti
Ekosistem sungai merupakan contoh dari ekosistem lotik, yaitu air yang mengalir.
Ekosistem sungai berbeda dengan ekosistem danau yang merupakan jenis ekosistem
Oleh karena sungai merupakan ekosistem lotik, maka terdapat karakteristik dari
3. Airnya mengalir tanpa arah, dapat keluar dari ekosistem sungai itu sendiri
4. Spesies makhluk hidup yang ada dalam ekosistem sungai beradaptasi dengan air yang
Telah dijelaskan sebelumnya di bagian ekosistem bahwa terdapat perbedaan dai ciri
atau sifat atau komponen yang ada pada ekosistem satu dan lainnya. Kali ini pada
ekosistem sungai akan diterangkan tentang 2 komponen utama yaitu abiotik dan biotik.
Aliran air
Ekosistem sungai memiliki ciri khas ini, yaitu aliran air. Kemampuan atau derasnya
aliran sungai mempengaruhi perubahan yang terjadi terhadap ekosistem itu sendiri dan
diluar ekosistem itu. Semakin keras aliran sungai akan meningkatkan erosi dan
pengendapan pada ekosistem sungai. Hal ini juga berpengaruh terhadap hewan dan
tumbuhan serta makhluk hidup lain yang mampu hidup di ekosistem sungai tertentu.
Cahaya
Semakin dalam dasar suatu ekosistem sungai semakin bervariasi pula komunitas di
dalamnya. Cahaya, berperan dalam fotosintesis dan juga sebagai sarana dalam
menggunakan indera mata makhluk hidup dalam ekosistem air. Semakin banyak cahaya
yang mengenai suatu ekosistem sungai, maka produsen utama seperti plankton dan alga
akan meningkat. Hal ini secara langsung akan meningkatkan produktivitas ekosistem
sungai.
Temperatur Sungai
dalamnya. Akan tetapi, kebanyakan ekosistem sungai yang merupakan aliran air,
temperaturnya tidak mencapai titik beku. Temperatur sangat brhubungan dengan cahaya
Kandungan kimiawi ekosistem sungai seperti kadar Oksigen dalam air, kandungan
mineral yang ada dan banyaknya bahan organik yang ada dalam ekosistem sungai. Hal itu
mengandung oksigen tentuah terdapat banyak alga dan tumbuhan fotosintesis dan hewan
Substrat
Perbedaan kekuatan arus mempengaruhi substrat yang ada dan letaknya serta
penimbunannya pada ekosistem sungai. Substrat anorganik pada aliran sungai dapat
mengendap ataupun berpindah dan mengendap di tempat lain tergantung kerasnya arus
Pada ekosistem sungai terdapat beberapa jenis makhluk hidup mulai dari
keong.Tentu saja terdapatbanyak jenis ikan dan amphibi serta reptil dalam ekosistem
sungai.Mamalia dan Aves pun dapatberada dalam ekosistem sungai. Semua jenis
Suatu benda dapat dikatakan polutan bila kadarnya melebihi batas normal, berada
pada tempat dan waktu yang tidak tepat. Polutan dapat berupa suara, panas, radiasi, debu,
bahan kimia, zat- zat yang dihasilkan makhluk hidup dan sebagainya.Adanya polutan
dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan lingkungan tidak dapat mengadakan
pembersihan sendiri (regenerasi). Oleh karena itu, polusi terhadap lingkungan perlu
Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lainnya ke
dalam air, sehingga kualitas air terganggu yang ditandai dengan perubahan warna, bau
dan rasa. Beberapa contoh polutan antara lain: Fosfat yang berasal dari penggunaan
bahan- bahan peluma dan plastic, Minyak dan Hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran
pada roda dan kapal pengangkut minyak, logam- logam berat berasal dari industri bahan
kimia dan bensin, Limbah Pertanian berasal dari kotoran hewana dan tempat
penyimpanan makanan ternak, Kotoran Manusia berasal dari saluran pembuangan tinja
Sumber polusi air antara lain sampah masyarakat, limbah industri, limbah pertanian
dan limah rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat merusak perairan yaitu;
bahan- bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan- bahan yang banyak
membutuhakan oksigen untuk penguraiannya, bahan- bhan kimia organic dari industri
atau limbah pupuk pertanian, bahan- bahan yang tidak sediment, bahan- bahan yang
sampah organic maupun anorganik yang dibuang ke sungai terus- menerus, selain
mencemarin air, terutama di musim hujan akan mengakibatkan banjir. Air adalah unsur
alam yang penting bagi mahluk hidup dengan sifat mengalir dan meresap
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pencemaran air sungai disebabkan limbah rumah tangga dan limbah industri.
berkurang.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sungai
Sungai dapat didefinisikan sebagai saluran di permukaan bumi yang terbentuk secara
alamiah yang melalui saluran itu air dari darat menglir ke laut.Di dalam Bahasa Indonesia,
kita hanyamengenal satu kata “sungai”. Sedang di dalam Bahasa Inggris dikenal kata
“stream” dan “river”. Kata “stream” dipergunakan untuk menyebutkan sungai kecil,
B. Kegunaan Sungai
Berikut ini adalah kegunaan / manfaat perairan darat bagi manusia yang ada di
sekitarnya:
Daerah aliran sungai atau (DAS)adalah sungai induk beserta anak-anak sungai yang
membentuk suatu kompleks sungai, contoh daerah aliran sungai antara lain: DAS
Mahakan di Kalimantan, DAS Rhein di Eropa, DAS Misissisipi di Amerika Serikat, dan
sebagainya.Pada garis besarnya badan sungai dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:
A.PERAIRAN DARAT
1.Siklus hidrologi
Air di bumi memiliki jumlah yang tetap dan senantiasa bergerak dalam suatu
lingkaran peredaran yang disebut sikus hidrologi, siklus air, atau daur hidrologi.
1. Siklus kecil, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi menjadi awan dan
2. Siklus sedang, yaitu air laut menguap, mengalami kondensasi dan dibawa angin,
membentuk awan diatas daratan, jatuh sebagai hujan, lalu masuk ke tanah, selokan,
3. Siklus besar, yaitu air laut menguap menjadi gas kemudian membentuk kristal-kristal
es diatas laut, dibawa angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh sebagai salju,
membentuk gletser (lapisan es yang mencair), masuk ke sungai, lalu kembali ke laut.
Terjadinya siklus air tersebut disebabkan oleh adanya proses-proses yang mengikuti
wujud air menjadi gas. Penguapan di bumi 80% berasal dari penguapan air laut.
b) Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui stomata
d) Kondensasi, yaitu proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan.
e) Adveksi,yaitu transportasi air pada gerkan horizontal seperti transporasi panas dan
uapair dari satu lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar.
f) Presipitasi, yaitu segala bentuk hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan, air,
g) Run off (aliran permukaan),yaitu pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui
h) Infiltrasi, yaitu perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori tanah.
2.Sungai
Sunagi adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan menuju dan
1. Klasifikasi sungai.
1. Berdasarkan keadaan aliran airnya, sungai dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
a. Sungai hujan.
b. Sungai gletser.
c. Sungai campuran.
3. Berdasarkan struktur lapisan batuan yang dilaluinya, sungai dibagi menjadi 2 macam,
yaitu:
a. Sungai anteseden.
b. Sungai epigenesa.
4. Berdasarkan arah aliran yang dilaluinya, sungai dapat dibagi menjadi 6 macam, yaitu:
c. Sungai subsequent.
d. Sungai resequent.
e. Sungai obsequent.
f. Sungai insequent.
a. Sungai superimposed.
b. Sungai reverse.
c. Sungai composit.
d. Sungai anaklinal.
e. Sungai compound.
2.pola aliran sungai
a. Paralel.
b. Rektangular.
c. Angular.
d. Radial sentrifugal.
e. Radial sentripetal.
f. Trellis.
g. Anular.
h. Dendritik.
3.meander sungai
karena adanya reaksi dari aliran sungai terhadap batu-batuan yang relatif homogen
tersebut berpindah disebut undercut. Aliran air mengalir lebih cepat pada sisi luar
lengkung dibandingkan arus pada sisi dalam, sehingga sisi luar lengkungan tererosi
dan hasilnya terendapkan pada sisi dalam.Demikian seterusnya sampai pada suatu
saat meander mungkin akan berbentuk setengah lingkaran atau bahkan hampir
melingkar penuh. Batas daratan yang sempit yang memisahkan antara tikungan yang
satu dan tikungan lainnya akhirnya terpotong oleh saluran yang baru, dan terbentuklah
Pada ujung aliran dekat danau muara di laut atau danau, akan terbentuk suatu endapan
yang disebut delta. Delta memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Ada faktor-faktor
yang memengaruhi perbedaan terdebut antara lain jenis batuan, kecepatan aliran sungai, dan
musim.
Lembah sungai adalah suaru bentuk permukaan yang lebih rendah daripada bagian
lainnya yang dihasilkan oleh pengikisan air. Pertumbuhan suatu lembah sungai dapat berjalan
Di daerah hulu sungai dengan perbedaan ketinggian masih cukup besar, sungai
memiliki aliran yang cukup kuat. Kecepatan aliran yang besar menyebabkan proses
Pada daerah datar, proses erosi yang bekerja lebih banyak adalah erosi
sehingga daratan bertambah maju, dan karena pertumbuhan delta, yang berarti
6.Air tanah
Air tanah bagian air yang berada pada lapisan dibawah permukaan tanah. Permukaan
yang merupakan bagian atas dari tubuh bagian air itu disebut permukaan
preatik.berdasarkan kenyataan tersebut terdapat dua jenis lapisan batuan utama, yaitu
1) Lapisan kedap, kadar pori lapisan tak kedap air atau tak tembus air sangat kecil, sehingga
2) Lapisan tak kedap, kadar pori lapisan tak kedap air atau tembus air cukup besar. Oleh
3) Penampang air tanah, air tanah freatik terdapat pada formasi lapisan batuan porous yang
kumpulan sungai pada suatu sistem cekungan dengan aliran keluar atau muara tunggal
membentuk daerah aliran sungai. Daerah aliran sungai adalah wilayah tampungan yang
2) DAS bengawan solo, yang mempunyai hulu di wonogiri dan hilir di gresik.
3) DAS mahakam, yang mempunyai hulu di pegunungan bawui dan hilir di samarinda.
akibat hujan yang aliran airnya melalui hutan-hutan gundul, daerah yang kurang
bervegetasi (tanaman di permukaan bumi sebagai daya serap air, maka timbullah banjir).
banjir sering terjadi didaerah hilir DAS, meskipun penyebab banjir tidak selalu terjadi di
b.Dampak banjir
supaya DAS tidak mengalami kerusakan maka perlu adanya usaha pemeliharaan
sehingga unsur-unsur yang ada dalam DAS (unsur fisik,kimia dan biologi) tetap terjaga
kelestariannya.
Usaha menjaga kelestarian DAS dapat dilakukan dengan konservasi lahan di dalm
3) Penghijauan
6) Pembuatan sumur
1) Upaya penghijauan.
2) Pembuatan teras-teras.
Pola aliran sungai dipengaruhi oleh struktur geologi dan permukaan daerah yang
a. Radial
adalah pola aliran sungai menyebar (sentripetal) yang terletak di daerah dataran tinggi.
b. Pinante
adalah pola aliran sungai yang muara anak sungainya berbentuk sudut lancip.
c. Anular
adalah pola aliran sungai semula radial sentrifugal, kemudian timbul sungai-sungai
subsekuen yang sejajar kontur. Biasanya terdapat di daerah dome stadium dewasa.
d. Dendritik
merupakan pola sungai yang arah alirannya tidak teratur biasanya terdapat di daerah pantai.
e. Rectangular
merupakan pola sungai yang aliran sungainya melalui daerah patahan yang membentuk sudut
siku-siku.
f. Trellis
adalah pola aliran sungai yang menyirip daun dan mempunyai kombinasi antara sungai
Bibit- bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat
kurang, penguraiannya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan
berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah,
air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain- lain dapat merusak organ tubuh manusia
atau dapatmenyebabkan kankerdan diare.Banyak akibat yang ditimbulkan oleh polusi air,
diantaranya:
6. Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan selain membunuh hama dan penyakit,
Saat ini sungaisering mengakibatkan banjir akibat sungai itu dipenuhi sampah
yangmenutupi aliran sungai. Adapun menurut kami beberapa langkah yang dapat
penggunaan bahan dari pavling blok ( blok- blok adukan beton yang disusun denagn
rongga- rongga resapan air disela- selanya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah
jalan tersebut.
2. Apabila di halaman pekarangan- pekarangan rumah kita masih terdapat ruang- ruang
terbuka, buatlah sumur- sumur resapan air hujan sebanyak- banyaknya. Fungsi sumur
resapan air ini untuk mempercepat air meresapke dalam tanah. Dengan membuat
sumur resapan air tersebut, sebenarnya kita dapat memperoleh manfaat seperti
berikut:
Persediaan air bersih dalam tanah disekitar rumah kita cukup baik dan banyak
Tanah bekas galian sumur dapat dipergunakan untuk menimbun lahan- lahan yang
Apabila air hujan tidak tertampung oleh selokan- selokan rumah, dapat dialirkan ke
sumur- sumur resapan. Jangan membuang sampah atau mengeluarkan air limbah
rumah tangga (air bekas mandi, cucian dan sebagainya) ke dalam sumur resapan
Apabila air banjir masuk ke rumah menapai ketinggian 20- 50 cm, satu- satunya jalan
Cara lain adalah membuat tanggul di depan pintu masuk rumah kita. Cara ini sudah
umum dilakukan orang, hanya saja teknisnya sering kurang terencana secara
mendetail.
Segala sesuatu yang menutupi permukaan air seperti Rumah diatas sungai, Kandang
ternak, Jamban dipindahkan ketempat lain karna sangat menggaanggu aliran sungai.
yang dibatasi oleh titik-titik tinggi di mana air tersebut berasal dari air hujan yang jatuh dan
terkumpul dalam sistem tersebut. Guna dari DAS adalah menerima, menyimpan, dan
mengalirkan air hujan yang jatuh diatasnya melalu sungai.Air Daerah Aliran Sungai (DAS)
adalah air yang mengalir pada suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi dimana air
tersebut berasal dari air hujan yang jatuh dan terkumpul dalam sistem tersebut.
Air pada DAS merupakan aliran air yang mengalami siklus hidrologi secara alamiah.
Selama berlangsungnya daur hidrologi, yaitu perjalanan air dari permukaan laut ke atmosfer
kemudian ke permukaan tanah dan kembali lagi ke laut yang tidak pernah berhenti tersebut,
air tersebut akan tertahan (sementara) di sungai, danau/waduk, dan dalam tanah sehingga
Air hujan yang dapat mencapai permukaan tanah, sebagian akan masuk (terserap) ke
dalam tanah (infiltrasi), sedangkan air yang tidak terserap ke dalam tanah akan tertampung
mengalir di atas permukaan tanah ke tempat yang lebih rendah (runoff), untuk selanjutnya
masuk ke sungai. Air infiltrasi akan tertahan di dalam tanah oleh gaya kipler yang selanjutnya
akan membentuk kelembaban tanah. Apabila tingkat kelembaban air tanah telah cukup jenuh
maka air hujan yang baru masuk ke dalam tanah akan bergerak secara lateral (horizontal)
untuk selanjutnya pada tempat tertentu akan keluar lagi ke permukaan tanah (subsurface
flow) yang kemudian akan mengalir ke sungai.Batas wilayah DAS diukur dengan cara
menghubungkan titik-titik tertinggi di antara wilayah aliran sungai yang satu dengan yang
lain.
Masalah-masalah DAS di Indonesia
1. Banjir
4. Saluran irigasi
6. Penggunaan tanah yang tidak tepat (perladangan berpindah, pertanian lahan kering
1. Metode Isohyet, yaitu garis dalam peta yang menghubungkan tempat-tempat yang
memiliki jumlah curah hujan yang sama selama periode tertentu. Digunakan apabila
2. Metode Thiessen, digunakan bila bentuk DAS memanjang dan sempit (luas 1000-
5000 km²)
Daerah-daerah DAS
DAS gemuk: DAS jenis ini memiliki daya tampung yang besar, adapun sungai yang
memiliki DAS seperti ini cenderung mengalami luapan air yang besar apabila
DAS kurus: DAS jenis ini bentuknya sempit, sehingga daya tampungnya pun kecil.
Manakala hujan turun di daerah hulu, tidak terjadi luapan air yang tidak terlalu hebat.
Bentuk-bentuk DAS
Bentuk Bulu Ayam: DAS bentuk bulu ayam memiliki debit banjir sekuensial dan
Bentuk Kipas: DAS berbentuk kipas memiliki debit banjir yang terakumulasi dari
berbagai arah sungai dan memiliki waktu yang lebih lama daripada bentuk bulu ayam
untuk mencapai mainstream. Memiliki topografi yang relatif landai daripada bulu
ayam.
Bentuk parallel / Kombinasi: DAS bentuk kombinasi memiliki debit banjir yang
terakumulasi dari berbagai arah sungai di bagian hilir. Sedangkan di bagian hulu
Sejak jaman dahulu kala, sungai menjadi tumpuan hidup bagi masyarakat yang
berdiam di sekitar alirannya. Ia menjadi sumber hidup dan kehidupan masyarakat yang
bermukim di sekitar bantarannya. Sungai menjadi ruang sosial yang cukup representative
bagi masyarakat karena bisa digunakan untuk mandi, mencuci serta bahkan mencari ikan
Bahkan kalau kita cermati, beberapa candi dan kerajaan-kerajaan di Nusantara ini
senantiasa berdiri tidak jauh dari sungai. Tentu saja keberadaan sungai menjadi vital bagi
kehidupan saat itu. Disaat transportasi belum semudah sekarang ini, pembangunan candi dan
kerajaan itu menggunakan sungai sebagai jalur utama transportasi bagi keluar masuknya
perahu pengangkut bahan bangunan serta makanan. Sungai juga menjadi penjaga harmoni
bagi keberadaan gunung serta bukit yang tak jauh darinya. Dibeberapa tempat, sungai bahkan
menyediakan pasokan air yang cukup penting bagi sektor pertanian dan perkebunan. Bahkan
batu-batu yang ada disungai mensuplai sebagian besar bahan bangunan bagi rumah penduduk
di sekitar daerah aliran sungai. Dengan demikian, keberadaan sungai menjadi sangat penting
bagi kehidupan bahkan sampai sekarang. Namun sayang, kita kurang begitu peduli dengan
pelestarian dan kebersihan sungai disekitar kita. Padahal disamping bermanfaat untuk hal
diatas, sungai di jaman sekarang bisa pula di gunakan untuk pembangkit tenaga listrik, wisata
air serta aneka kegiatan yang berhubungan dengan air dan perairan.
Sungai yang terawat serta terjaga kebersihannya akan membawa dampak positif bagi
masyarakat yang hidup disekitarnya. Karena dapat menghindarkan diri dari resiko banjir serta
dapat mendatangkan devisa bagi industri pariwisata di sekitar bantaran sungai. Sudah saatnya
kita menjaga kebersihan sungai karena dari sanalah roda kehidupan itu mengalirPada
beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum
menemukan badan air lainnya. Dengan melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air
hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti
danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak
sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air
biasanya berbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan
kanan. Penghujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai.
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya
terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di
beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es / salju. Selain air, sungai juga
mengalirkan sedimen dan polutan.Kemanfaatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi
pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah,
bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai. Di Indonesia saat ini
terdapat 5.950 daerah aliran sungai (DAS).Manusia membutuhkan air dalam jumlah besar
untuk berbagai kebutuhan hidupnya yang dapat dimanfaatkan dalam banyak hal. Perairan
darat seperti sungai, danau, waduk, empang, rawa, dan lain sebagainya memiliki banyak
Berikut ini adalah kegunaan / manfaat perairan darat bagi manusia yang ada di sekitarnya.
Bahan balajar siswa sekolah dan mahasiswa. dan masih banyak lagi manfaat lain
Menurut panjang
Tukad Banjumala
Krueng Aceh
Tukad Pakerisan
Krueng Batee Iliek
Sungai Balangan
Krueng Cunda
Sungai Batulaya
Krueng Geumpang
Sungai Pancuran
Krueng Meureudu
Sungai Pangi
Krueng Peureulak
Tukad Pakerisan
Krueng Peusangan
Krueng Woyla
Sungai Alas
Lawe Alas
Sungai Bantai
Sungai Ranggos
Air Bengkulen
Sungai Simpang Kanan
Sungai Bengkulu
Sungai Simpang Kiri
Air Blimbing
Air Lais
Tukad Ayung
Air Lemau
Sungai Bubuh
Air Lintang-kiri
Jeh Ajung
Sungai lpuh
Jeh He
Air Keru
Jeh Jinah
Air Palik
Jeh Poh
Air Pikat
Jeh Sungi
Sungai Ketahun
Sungai Nasal Batang Asam
Sungai Serengam
Jakarta
Sungai Singkati-gedang
Kali Grogol
Kali Krukut
Kali Mokervart
Ci Beet
Kali Pesanggrahan
Ci Binong
Kali Sunter
Ci Bulan
Sungai Tengah
Ci Danau
Kali Semanan
Ci Durian
Sungai Udang
Ci Hideung
Kali Angke
Ci Karang
Ci Liwung
Ci Katomas
Ci Pinang
Ci Kapundung
Jambi Ci Kubang
Ci Langkub
Ci Losari Kali Dukuh
Ci Ujung
Jawa Timur
Jawa Tengah
Sungai Ajung
Sungai Brangkal
Kalimantan Barat
Sungai Brantas
Sungai Tabalong
Kalimantan Selatan
Sungai Tabuan
Sungai Alalak
Kalimantan Tengah
Sungai Amandit
Sungai Lilin
Kalimantan Timur
Sungai Gelombang
Sungai Ular
Kepulauan Riau
Sungai Ulu
Sungai Binjai
Lampung
Sungai Bintan
Sungai Sarafo
Sungai Baliem
Sungai Togorala
Sungai Bian
Sungai Yalua
Sungai Digul
Sungai Lorentz
Sungai Ampang
Sungai Mayu
Sungai Gurakara
Sungai Mamberamo
Sungai Jangklok
Sungai Merauke
Sungai Kampu
Sungai Noordwese
Sungai Nal
Sungai Sircanden
Sungai Pliwis
Sungai Torasi
Sungai Putih
Sungai Warenoi
Sungai Sidutan
Sungai Tepa
Sungai Bangko
Sungai Emboko
Sungai Gaung
Sungai Fai
Sungai Kampar Kanan
Sungai Jamal
Sungai Kampar Kiri
Sungai Kanjiji
Sungai Ketanan
Sungai Lingeh
Sungai Kuantan/Indragiri
Sungai Polapare
Sungai Reteh
Sungai Rissa
Sungai Rokan Kanan
Sungai Wajalu
Sungai Rokan Kiri
Sungai Wera
Sungai Siak
SuIawesi Tengah Sungai Takuwono
Sungai Toili
Sungai Ulkuli
Sungai Wesanga
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Sungai Bila
Sungai Konoweha
Sungai Bulucenrana
Sungai Labandia
Sungai Girirang
Sungai Lalindu
Sungai Jeneberang
Sungai Lasolo
Sungai Karana
Sungai Matarombeo
Sungai Malasa
Sungai Peleang
Sungai Mandar
Sungai Sampolawa
Sungai Maraleng
Sungai Watumakale
Sungai Sadong
Sungai Tangkok
Sungai Ayong
Sungai Walanae
Sungai Binebase
Sungai Laini
Sungai Batui
Sungai Naha
Sungai Bongkal
Sungai Polgar
Sungai Buol
Sungai Ranayapu
Sungai Maraju
Sungai Tabalong
Sungai Mesup
Sungai Tutul
Sungai Palu
Batang Arau
Sungai Lilin
Batang Sri Antokan
Sungai Bulurangtiding
Batang Agam
Sungai Komering
Batang Ombilin
Sungai Keruh
Batang Selo
Sungai Lakitan
Batang Tabik
Sungai Lematang
Batang Kuantan
Sungai Mesuji
Batang Kasang
Sungai Musi
Batang Sinamar
Sungai Ogan
Batang Hari
Sungai Rambang
Batang Tarusan
Sungai Rawas
Batang Kandis
Sungai Saleh
Batang Masang
Batang Sangir
Sungai Angkola
Batang Pasaman
Sungai Asahan
Batang Kinali
Sungai Batanggadis
Sungai Jujuhan
Sungai Belawan
Sungai Sihilang
Sungai Batang Toru
Sungai Sindung
Sungai Besitang
Sungai Sirantih
Sungai Nalipang
Batang Ulakan
Sungai Sarkam
Batang Mangau
Sungai Sibundung
Batang Gasan
Sungai Singkuang
Sungai Wampu Kali Nglusah
Kali Sosonopan
Yogyakarta
Kali Waro
Kali Mlese
*sumber : wikikipedia.http//.kenmeg.budidaya.go.id
BAB IV
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Polusi air adalah pristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen- komponen
Sumber polusi air antara lain limbah rumah tangga, sampah masyarakat, limbah
Akibat yang ditimbulkan dari polusi air adalah banjir, merusak system organ
manusia,menimbulkan berbagai bibit penyakit, kanker, kelahiran bayi cacat dan lain-
lain
5.2 SARAN
Sebaiknya kita harus berhati- hati dalam menggunakan air, karena air itu ada yang
Jagalah air di lingkungan rumah dan sekitar agar tetap bersih dan terhindar dari
pencemaran air.
Jangan membuang sampah ke sungai atau kolam, buanglah sampah pada tempatnya agar
Harapan kelompok kami mohon dukungan dari dosen pengampu dan teman teman
DAFTAR PUSTAKA
Jumin, Hasan Basri. 2002. Agroekologi Suatu Pendekatan Fisiologi. PTRaja Grafindo
Persada, Jakarta
Wikipedia.go
wikikipedia.http//.kenmeg.budidaya.go.id
Google.com
TUGAS
OLEH :