PENDAHULUAN
Masa depan negara ini akan diatur oleh siswa dan siswi yang sedang
dalam masa pembelajarannya. Apabila siswa siswi tersebut dalam keadaan
tidak patuh dalam menjalankan peraturan yang ada maka masa depan negara
kita ini akan hancur pula karena ketidaktertiban pemimpin negara ini.
Bukankah itu berarti bahwa peraturan itu sangat penting untuk dijalankan
1
dan pantas untuk dijadikan sebagai titik acuan kedisiplinan seorang anak
manusia di hidupnya?
Untuk menjadikan masa depan kita, negara kita, dan seluruh orang yang
berada di sekitar kita, maka kedisiplinan kita harus kita jaga dan
mewujudkan kedisiplinan itu di panggung yang lebih besar. Seseorang
membuat peraturan untuk melatih kedisiplinan malah dilanggar oleh seorang
pelanggar. Dan juga, seorang pelanggar akan mencari peraturan untuk
dilanggarnya. Itu merupakan dasar dari dunia pada saat ini.
2
1.4 Manfaat Penelitian
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Peraturan
Secara umum, peraturan adalah suatu norma yang berlaku atas suatu
golongan masyarakat yang memiliki sanksi apabila dilanggar, baik sosial
maupun hukum.
2.2 Sekolah
4
Sekolah adalah tempat terjadinya kegiatan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran menjadi efektif dan efisien
(Kemp: 1995)
5
2.3 Disiplin
Secara umum, disiplin berarti suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk
melalui serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan,
kepatuhan, kesetiaan, ketentraman, keteraturan dan ketertiban.
2.4 Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata dasar efektif. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, kata efektif mempunyai arti efek, pengaruh, akibat atau dapat
membawa hasil. Jadi, efektivitas adalah keaktifan, daya guna, adanya
kesesuaian dalam suatu kegiatan orang yang melaksanakan tugas dengan
sasaran yang dituju. Efektivitas pada dasarnya menunjukkan pada taraf
tercapainya hasil, sering atau senantiasa dikaitkan dengan pengertian efisien,
meskipun sebenarnya ada perbedaan diantara keduanya. Efektivitas
menekankan pada hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi lebih melihat pada
bagaiman cara mencapai hasil yang dicapai itu dengan membandingkan
antara input dan outputnya (Siagaan, 2001: 24).
6
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
2. Sekolah adalah kegiatan perencanaan yang dilakukan oleh guru dan siswa
demi mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.
4. Efektivitas adalah keaktifan dan daya guna pada suatu objek dalam
mencapai tujuan tertentu
Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif kuantitatif. Metode ini adalah metode dimana pencapaian kesimpulan
dijabarkan secara rinci berdasarkan jumlah persentase dari jawaban yang diberikan
oleh sampel penelitian
3.3 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek dari sebuah penelitian. Populasi yang akan
diambil adalah siswa kelas X di SMA Plus Negeri 17 Palembang. Seluruh siswa
kelas X di SMA Plus Negeri 17 Palembang adalah berjumlah 365 siswa.
7
X.7 MIPA 31 Orang
Sampel adalah sebagian dari populasi yang digunakan untuk sebuah penelitian.
Dari keseluruhan populasi, akan diambil 10% untuk menjadi sampel penelitian kali
ini, yaitu sekitar 36 orang. Sampel ini diambil dengan teknik purposive, yaitu teknik
pengmbilan berdasarkan suatu alasan tertentu
Penelitian ini akan dilakukan pada awal mula semester 2, yaitu pada bulan
Januari 2019. Tempat berlangsungnya penelitian ini adalah SMA Plus Negeri 17
Palembang yang bertepatan di Jalan Mayor Zurbi Bustan, Pipa Jaya, Kemuning,
Kota Palembang.
Teknik analisis data yang akan digunakan adalah teknik analisi kuantitatif yang
akan dibuat persentase dari jumlah jawaban yang sama dan dibandingkan dengan
persentase jawaban yang lain pada kuisioner yang telah dibagikan.