Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTEK MOTOR-MOTOR LISTRIK

PENGUKURAN KECEPATAN MOTOR


Dosen Pembimbing :Destra Andika Pratama, S.T., M.T

OLEH :

NAMA : FEBY PRATAMA

NIM : 061630320201

KELAS : 5 EA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI ELEKTRONIKA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2018
PENGUKURAN KECEPATAN MOTOR

A. TUJUAN
1. Mempelajarikarakteristikdari Motor DC
2. Mengetahuipengaruhtegangan yang diberikanterhadap motor.
3. Mengetahuiperbedaanteganganpada stator danteganganpada rotor.

B. DASAR TEORI
1. Jenis – jenis motor DC

Gulungan angker serta bagian berliku exciter merupakan bagian dari setiap
prinsip pengoperasian motor DC elektrik.

LilitanArmature: Lilitan ini diposisikan pada armatur yang berputar.

LilitanExciter: Diposisikan pada stator, belitan ini menghasilkan medan


magnet.

Gulungan ini dapat dihubungkan ke suplai tegangan dalam berbagai cara.


Jenis kabel secara signifikan dapatmempengaruhi sifat motor, sehingga
menghasilkan perbedaan yang dijelaskan selanjutnya.

 Shunt-wound machines: Lilitan exitasi terhubung secara parallel


dengan lilitan armature.
 Series-wound machines:Lilitan exitasi terhubung secara seri
dengan lilitan armature.
 Compound-wound machines: Sumber eksitasi terdiri dari lilitan
shunt dan lilitan seri.
JenisJenisLilitan Lain yang BiasanyaTerdapat di MesinMesinBesar:

 LilitanKomutating
 LilitanKompensasi

Di mesin DC ada berbagai jenis gulungan terminal yang memiliki sebutan berikut:

 A1 - A2 Lilitan Armature
 B1 - B2 LilitanKomutating
 C1 - C2 LilitanKompensasi
 D1 - D2 Lilitan Wound Seri
 E1 - E2 LilitanShunt
 F1 - F2 ExitasiTerpisah

Huruf-hurufnya untuk tipe penggulungan, angka 1 merupakan awal dari lilitan


dan nomor 2 merupakan ujung dari lilitan.
Jalur armature
danexitasiterhubungsecara parallel
disini. Sesuai dengan tegangan
jangkar, tegangan exciter tidak dapat
diatur secara tersendiri:

UA = UE

Arus jangkar adalah beban-


tergantung. Namun, perubahan
dalam arus jangkar tidak
mempengaruhi arus exitasi.

Eksitasi hanya dapat dimodifikasi


melalui tegangan, ini secara otomatis
mempengaruhi arus jangkar juga.

Dengan menghubungkan jalurexciter ke


tegangan exciter konstan maka motor DC
shunt-wound mendapatkan arus exciter
yang konstan dan dengan demikian fluks
magnet yang tidak bergantung pada beban.

Ketika beban meningkatkan kecepatan


putar menurun dibandingkan dengan
kecepatan tanpa beban n0 karena
adanyategangan jatuhdi sirkuit angker.
Karena hambatan dari belitan angker dapat
diabaikan, kecepatan rotasi hanya turun
beberapa persen hingga ke nominal beban.

Karakteristik jenis ini digambarkan sebagai


karakteristik yang disebut “hard” shunt.

Anda mungkin juga menyukai