Amuntai 71418.
Kepada Yth,
di-
Tempat
Salam Pramuka,
Disampaikan dengan hormat, sesuai dengan Program Kerja Tahun 2013, bahwa Kwartir
Cabang Gerakan Pramuka Hulu Sungai Utara akan melaksanakan Kegiatan Kursus Pembina
Pramuka Tingkat Dasar pada tanggal 18 Nopember s.d 22 Nopember 2013 di UPT Dinas
Pendidikan Kecamatan Amuntai Utara di Sungai Turak
Demikian Surat ini kami sampaikan,atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih
Drs.H.M.SUHARYANTO,M.Si
GERAKAN PRAMUKA
KWARTIR CABANG HULU SUNGAI UTARA
Jln.Negara Dhipa RT.07 No. 345.Kel. Sungai Malang ,087716432687,
08125017546
Amuntai 71418.
Kepada Yth,
di-
Tempat
Salam Pramuka,
Sehubungan dengan pelaksanaan Kegiatan Kursus Pembina Pramuka Tingkat Dasar
Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Hulu Sungai Utara,pada tanggal 18 Nopember s.d 22
Nopember 2013 di Aula PKG UPT Disdik Kecamatan Amuntai Utara di Sungai Turak
Maka dengan ini kami mohon berkenan kiranya, Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka
Kalimantan Selatan menugaskan beberapa orang Tenaga Pelatih pada pelaksanaan Kegiatan
Kursus Mahir Tingkat Dasar Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Hulu Sungai Utara.
Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian,perkenan dan bantuan serta
kerjasamanya,diucapkan terima kasih.
Drs.H.M.SUHARYANTO,M.Si
AD & ART Gerakan Pramuka 2018
(Anggaran Dasar Rumah Tangga)
Penting dibaca dulu!!! Pada halaman ini, kakak dapat men download AD ART Gerakan Pramuka terbaru
pada link download yang sudah Halo Pramuka siapkan, tepatnya dibawah pasal 119 (karena admin suka
angka tersebut :)
Halaman ini merupakan lanjutan dari halaman sebelumnya (bagian 2), untuk membuka Bagian 2,
Silahkan kakak buka link di bawah ini
AD ART Gerakan Pramuka Terbaru 2018 (Anggaran Dasar Rumah Tangga) Bagian 2
Disclaimer:
AD ART Pramuka ini adalah hasil Munas (Musyawarah Nasional) Tahun 2013.
Hingga saat ini (Pada Tahun 2018)/saat Anda membaca ini, AD ART ini merupakan yang paling
baru dan berlaku saat ini.
Jika dikemudian hari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka merevisi/ mengeluarkan AD ART
selanjutnya, maka informasi akan segera admin update dan informasikan di halaman ini.
Isi yang termuat di halaman ini, sama persis dengan apa yang dikeluarkan oleh Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka.
Halo Pramuka hanya bersifat meneruskan informasi/mensajikan ulang dalam format yang lebih
mudah di baca secara langsung melalui web browser.
Lanjutan . . .
Pasal 100
Pemilihan Ketua Kwartir Ranting
(1) Musyawarah ranting memilih dan menetapkan ketua kwartir ranting untuk masa bakti
berikutnya.
(2) Calon ketua kwartir ranting diusulkan oleh gugus depan selambatlambatnya dua bulan
sebelum pelaksanaan musyawarah ranting.
(3) Calon ketua kwartir ranting yang diusulkan harus memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan.
(4) Kwartir ranting menyampaikan nama-nama calon ketua kwartir ranting yang diusulkan oleh
gugus depan dan yang diusulkan oleh kwartir ranting kepada seluruh gugus depan selambat-
lambatnya satu bulan sebelum pelaksanaan musyawarah ranting.
(5) Calon ketua kwartir ranting yang bersedia dicalonkan harus menyatakan kesediaannya
secara tertulis dan disampaikan pada saat musyawarah ranting dimulai, dan setelah itu tidak ada
pencalonan lagi.
(6) Calon ketua kwartir ranting harus hadir pada saat pemilihan ketua kwartir ranting
berlangsung.
(7) Calon ketua kwartir ranting Gerakan Pramuka dalam 5 (lima) tahun terakhir aktif dalam
Gerakan Pramuka
(8) Ketua kwartir ranting hanya dibenarkan menjabat sebanyak dua kali masa bakti secara
berturut-turut.
(9) Selama pengurus kwartir ranting yang baru hasil musyawarah belum dilantik, maka pengurus
kwartir lama tetap melaksanakan tugasnya, dengan ketentuan tidak dibenarkan mengambil
keputusan mengenai halhal yang prinsip, seperti:
o a. mengadakan kerjasama dengan pihak ketiga;
o b. menandatangani pengeluaran uang di luar program kerja;
o c. mengubah struktur organisasi kwartir dan/atau mengadakan alih tugas staf.
Pasal 101
(1) Tim formatur pembentukan pengurus terdiri dari ketua kwartir ranting terpilih sebagai ketua
tim dan empat orang anggota.
(2) Anggota formatur terdiri dari:
o a. satu orang wakil pengurus lama yang ditunjuk oleh ketua kwartir ranting terpilih;
o b. satu orang wakil majelis pembimbing ranting;
o c. dua orang wakil gugus depan yang dipilih oleh peserta.
(3) Anggota formatur dipilih secara langsung dalam musyawarah ranting.
(4) Apabila antara ketua dengan anggota dan/atau antar sesama anggota tim formatur tidak
terdapat kesepahaman, keputusan terakhir ditentukan oleh ketua tim.
(5) Tim formatur dalam waktu selambat-lambatnya satu bulan menyusun pengurus kwartir
ranting baru, yang selanjutnya diajukan kepada ketua kwartir cabang untuk dikukuhkan.
Pasal 102
(1) Penyampaian usul dan materi musyawarah ranting oleh pengurus gugus depan harus
dilakukan secara tertulis kepada kwartir ranting selambat lambatnya dua bulan sebelum
pelaksanaan musyawarah ranting
(2) Kwartir ranting, selambat-lambatnya satu bulan sebelum musyawarah ranting, harus sudah
menyiapkan bahan musyawarah ranting secara tertulis dan menyampaikannya kepada semua
gugus depan.
(3) Penyampaian usul dan materi musyawarah ranting diatur oleh kwartir ranting.
Pasal 103
(1) Musyawarah ranting dipimpin oleh suatu presidium yang dipilih oleh dan dari peserta
musyawarah ranting.
(2) Presidium musyawarah ranting sebanyaknya tiga orang, terdiri atas satu orang unsur ranting
dan dua orang unsur gugus depan.
Pasal 104
(1) Keputusan musyawarah ranting dicapai atas dasar musyawarah untuk mufakat.
(2) Apabila mufakat tidak tercapai keputusan diambil dengan cara pemungutan suara dan
keputusan adalah sah apabila didukung oleh lebih dari setengah jumlah suara yang hadir.
(3) Pemungutan suara dilaksanakan secara langsung kecuali jika sidang menganggap perlu,
pemungutan suara dapat dilaksanakan secara tidak langsung dan bersifat rahasia.
Pasal 105
(1) Musyawarah gugus depan adalah forum tertinggi Gerakan Pramuka di gugus depan.
(2) Musyawarah gugus depan diadakan sekali dalam tiga tahun.
(3) Musyawarah gugus depan dinyatakan sah jika dihadiri sekurangkurangnya oleh dua pertiga
jumlah yang berhak hadir dalam musyawarah gugus depan.
Baca ini: Draft Sidang Musyawarah Gugus Depan (Mugus) Pramuka Untuk SD SMP SMA SMK
Pasal 106
Peserta Musyawarah Gugus Depan
(1) Peserta musyawarah gugus depan terdiri dari para pembina gugus depan, para pembantu
pembina gugus depan, perwakilan dewan ambalan, perwakilan dewan racana, dan perwakilan
majelis pembimbing gugus depan.
(2) Setiap peserta yang hadir pada musyawarah gugus depan memiliki satu hak suara.
Pasal 107
(1) Acara musyawarah gugus depan terdiri atas acara pendahuluan dan acara pokok.
(2) Acara pendahuluan musyawarah gugus depan terdiri dari:
o a. pembahasan dan pengesahan tata tertib dan agenda musyawarah gugus depan;
o b. pemilihan pimpinan sidang musyawarah gugus depan;
o c. penyerahan kepemimpinan musyawarah gugus depan dari ketua gugusdepan kepada
pimpinan sidang musyawarah gugus depan terpilih.
(3) Acara pokok musyawarah gugus depan terdiri dari:
o a. penyampaian, pembahasan, dan pengesahan pertanggungjawaban ketua gugus
depan selama masa bakti termasuk pertanggungjawaban keuangan.
o b. penyampaian, pembahasan, dan pengesahan rencana kerja gugus depan untuk masa
bakti berikutnya.
o c. memilih ketua gugus depan untuk masa bakti berikutnya.
Pasal 108
(1) Musyawarah gugus depan memilih dan menetapkan ketua gugus depan untuk masa bakti
berikutnya.
(2) Ketua gugus depan menyampaikan nama-nama calon yang akan ikut dalam pemilihan ketua
gugus depan kepada semua yang berhak hadir dalam musyawarah gugus depan.
(3) Ketua gugus depan yang lama dapat dipilih kembali.
(4) Ketua gugus depan lama berstatus demisioner sejak terpilihnya ketua gugus depan yang baru
sampai dengan pengesahan ketua gugus depan yang baru tersebut. Selama berstatus
demisioner bertugas menyelesaikan hal-hal rutin.
Pasal 109
(1) Penyampaian usul dan materi musyawarah gugus depan dari peserta harus diajukan secara
tertulis kepada ketua gugus depan selambatlambatnya satu bulan sebelum waktu pelaksanaan
musyawarah gugusdepan.
(2) Selambat-lambatnya dua minggu sebelum pelaksanaan musyawarah gugus depan ketua
gugus depan harus sudah menyiapkan secara tertulis bahan musyawarah gugus depan dan
menyampaikan kepada semua orang yang berhak hadir dalam musyawarah gugus depan.
(3) Penyampaian usul dan materi musyawarah gugus depan diatur oleh ketua gugus depan.
Pasal 110
(1) Musyawarah gugus depan dipimpin oleh pimpinan sidang yang dipilih oleh musyawarah
gugus depan.
(2) Pimpinan sidang musyawarah gugus depan sebanyak-banyaknya tiga orang.
Pasal 111
(1) Keputusan musyawarah gugus depan dicapai atas dasar musyawarah untuk mufakat.
(2) Apabila mufakat tidak tercapai keputusan diambil dengan cara pemungutan suara dan
keputusan adalah sah apabila didukung oleh lebih dari setengah jumlah suara yang hadir.
(3) Pemungutan suara dilaksanakan secara langsung kecuali jika sidang menganggap perlu,
pemungutan suara dapat dilaksanakan secara tidak langsung dan rahasia.
Pasal 112
(1) Musyawarah pramuka penegak dan pramuka pandega putri putra (Musppanitra)
diselenggarakan sebagai wahana permusyawaratan untuk menampung aspirasi pramuka
penegak dan pramuka pandega dalam penyelenggaraan kegiatan pembinaan pramuka penegak
danracana pramuka pandega.
(2) Musppanitra diselenggarakan sebelum musyawarah kwartir.
(3)
o a. hasil Musppanitra nasional merupakan bahan acuan bagi penyusunan Rencana
Strategik Gerakan Pramuka;
o b. hasil Musppanitra daerah, cabang, dan ranting merupakan bahan acuan bagi
penyusunan rencana kerja daerah, cabang, dan ranting.
(4) Peserta Musppanitra terdiri dari:
o a. dewan kerja yang bersangkutan;
o b. dewan kerja pada kwartir setingkat di bawahnya, sedangkan untuk Musppanitra
kwartir ranting pesertanya adalah utusan dewan ambalan dan dewan racana.
(5) Musppanitra dihadiri pula oleh:
o a. andalan kwartir yang bersangkutan sebagai penasehat; dan
o b. dewan kerja pada kwartir setingkat di atasnya sebagai narasumber.
Pasal 113
Acara Musppanitra
(1) Acara Musppanitra terdiri atas acara pendahuluan dan acara pokok.
(2) Acara pendahuluan Musppanitra terdiri dari:
o a. pembahasan dan pengesahan tata tertib dan agenda Musppanitra;
o b. pemilihan pimpinan sidang Musppanitra;
o c. penyerahan kepemimpinan Musppanitra dari kertua dewan kerja kepada pimpinan
sidang Musppanitra terpilih.
(3) Acara pokok Musppanitra terdiri dari:
o a. penyampaian, pembahasan, dan pengesahan pertanggungjawaban dewan kerja
selama masa bakti;
o b. menetapkan rencana kerja masa bakti berikutnya;
o c. membahas materi sebagai masukan untuk kebijakan kwartir dalam pembinaan
pramuka penegak dan pramuka pandega;
o d. memilih ketua dewan kerja masa bakti berikutnya;
o e. memilih anggota formatur untuk bersama ketua dewan kerja terpilih menyusun
pengurus dewan kerja masa bakti berikutnya.
Pasal 114
Bagian Kedua
Pasal 115
(1) Musyawarah luar biasa diselenggarakan apabila ada hal-hal yang bersifat mendesak di luar
waktu penyelenggaraan musyawarah.
(2) Musyawarah luar biasa diselenggarakan atas prakarsa kwartir atau atas usul dari sekurang-
kurangnya dua pertiga jumlah kwartir jajaran di bawahnya/gugus depan, yang diajukan secara
tertulis kepada kwartir yang bersangkutan dengan disertai alasan yang jelas.
(3) Musyawarah luar biasa diselenggarakan selambat-lambatnya enam bulan setelah usul
tertulis diterima kwartir yang bersangkutan.
(4) Musyawarah gugus depan luar biasa diselenggarakan atas prakarsa pengurus gugus depan
atau atas usul dari sekurang-kurangnya dua pertiga jumlah yang berhak menghadiri
musyawarah gugus depan, yang harus diajukan secara tertulis kepada pengurus gugus depan
dengan disertai alasan yang jelas.
(5) Selambatnya satu bulan setelah usul tertulis diterima, pengurus gugus depan wajib
mengadakan musyawarah gugus depan luar biasa.
(6) Musyawarah luar biasa dinyatakan sah jika dihadiri sekurang-kurangnya oleh dua pertiga
jumlah kwartir jajaran di bawahnya/gugus depan/yang berhak hadir.
Pasal 116
Peserta musyawarah luar biasa terdiri atas kwartir penyelenggara dan kwartir jajaran di
bawahnya/gugus depan yang jumlah pesertanya disepakati bersama berdasarkan kebutuhan.
Pasal 117
Acara Musyawarah Luar Biasa
Acara musyawarah luar biasa disesuaikan dengan kebutuhan mendesak yang menjadi dasar
diselenggarakannya musyawarah.
Bagian Ketiga
Rapat Kerja
Pasal 118
Bagian Keempat
Pasal 119
(1) Pengambilan keputusan dalam menghadapi hal-hal yang luar biasa dan segera diputuskan
sementara penyelenggaraan musyawarah Gerakan Pramuka tidak mungkin dilakukan,
diselesaikan dengan cara meminta pendapat tertulis.
(2) Penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan di setiap tingkat kwartir.
(3) Penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan setelah
dikonsultasikan dengan majelis pembimbing.
(4) Permintaan pendapat secara tertulis disampaikan secara jelas dan disusun sedemikian rupa
sehingga jawaban atas hal-hal yang mendesak itu cukup dengan setuju atau tidak setuju.
(5) Batas waktu memberi jawaban ditentukan dan diberitahukan kepada yang bersangkutan.
(6) Pendapat yang diterima adalah pendapat yang disetujui oleh lebih dari setengah jumlah
pihak yang mempunyai hak suara, yaitu jumlah kwartir atau gugus depan yang ada di
wilayahnya.
(7) Pendapat yang diterima diumumkan oleh kwartir yang bersangkutan kepada semua jajaran
Gerakan Pramuka di wilayahnya, selambatlambatnya satu bulan setelah dilaksanakan.
BAB VII
ATRIBUT
Pasal 120
Lambang
(1) Lambang Gerakan Pramuka adalah tunas kelapa, yang bermakna bahwa setiap anggota
Gerakan Pramuka hendaknya berguna, seperti kegunaan seluruh bagian pohon kelapa.
(2) Lambang Gerakan Pramuka digunakan pada berbagai alat dan tanda pengenal Gerakan
Pramuka, yang warnanya disesuaikan.
Pasal 121
Bendera
(1) Bendera Gerakan Pramuka berbentuk empat persegi panjang, berukuran tiga banding dua,
warna dasar putih dengan lambang Gerakan Pramuka di tengah berwarna merah, menghadap
ke arah tiang bendera.
(2) Pada bagian atas dan bawah bendera terdapat garis merah dengan ukuran lebar 1/10 dari
lebar bendera, letaknya 1/10 dari lebar bendera sisi atas dan sisi bawah.
(3) Pada bagian tepi tempat tali bendera, terdapar garis merah sepanjang lebar bendera dengan
ukuran 1/8 dari panjang bendera dengan tulisan nama kwartir untuk bendera kwartir dan
nomor gugus depan untuk bendera gugus depan.
Pasal 122
Panji
(1) Gerakan Pramuka memiliki panji yang dianugerahkan oleh Presiden Republik Indonesia
dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus
1961.
(2) Panji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disebut Panji Gerakan Pramuka yang disimpan di
kantor Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Pasal 123
(1) Himne Gerakan Pramuka adalah lagu Satyadarma Pramuka ciptaan Husein Mutahar yang syair
lagunya berbunyi:
Kami Pramuka Indonesia, manusia Pancasila
Satyaku kudarmakan, darmaku kubaktikan
Agar jaya Indonesia
Indonesia tanah airku, kami jadi pandumu.
(2) Mars Gerakan Pramuka adalah lagu Jayalah Pramuka ciptaan Munatsir Amin yang syair lagunya
berbunyi:
Download dan lihat video Hymne dan Mars Pramuka disini: Lirik Lagu Hymne Pramuka dan Mars
Pramuka-Download mp3
Pasal 124
Pakaian Seragam
(1) Pakaian seragam pramuka dimaksudkan untuk menimbulkan daya tarik, mendidik disiplin
dan kerapian, menumbuhkan persatuan dan persaudaraan serta rasa bangga anggota Gerakan
Pramuka.
(2) Warna pakaian seragam pramuka adalah coklat muda untuk bagian atas dan coklat tua untuk
bagian bawah.
(3) Warna coklat muda dan coklat tua dimaksudkan untuk mengingatkan kaum muda akan
warna pakaian para pahlawan pejuang bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan
Indonesia.
(4) Jenis, model, warna, dan peruntukan diatur lebih lanjut dengan petunjuk penyelenggaraan
Gerakan Pramuka.
Pasal 125
Lencana
Anggota Gerakan Pramuka selain mengenakan lencana Gerakan Pramuka, juga mengenakan lencana
World Organization of the Scout Movement (WOSM) pada pakaian seragamnya.
BAB VIII
PENDAPATAN DAN KEKAYAAN
Bagian Pertama
Pendapatan
Pasal 126
a. iuran anggota;
b. APBN dan atau APBD;
c. bantuan majelis pembimbing;
d. sumbangan masyarakat yang tidak mengikat;
e. sumber lain yang tidak bertentangan baik dengan peraturan
perundang- undangan maupun dengan Kode Kehormatan Pramuka;
f. usaha dana dan badan usaha yang dimiliki Gerakan Pramuka;
g. royalti hak atas kekayaan intelektual yang dimiliki Gerakan Pramuka.
(2) Pendapatan Gerakan Pramuka berupa uang disimpan di bank atas nama kwartir Gerakan Pramuka.
Pasal 127
Iuran dan Usaha Dana
(1) Iuran anggota diatur oleh Kwartir Nasional dan pelaksanaannya dilakukan oleh jajaran
Gerakan Pramuka.
(2) Usaha dana dapat dilakukan dengan membentuk badan usaha atau dengan memberdayakan
fasilitas yang dimiliki kwartir atau dengan melakukan kegiatan tertentu.
Bagian Kedua
Kekayaan
Pasal 128
Pasal 129
BAB IX
PEMBUBARAN
Pasal 130
Apabila terjadi pembubaran Gerakan Pramuka, penyelesaian seluruh kekayaan milik Gerakan Pramuka
dilakukan oleh panitia penyelesaian harta benda yang dibentuk oleh musyawarah nasional yang
diadakan khusus untuk itu.
BAB X
LAIN-LAIN
Pasal 131
(1) Ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka yang memerlukan
pengaturan lebih lanjut akan diatur dalam petunjuk penyelenggaraan atau panduan lain.
(2) Petunjuk penyelenggaraan atau panduan itu tidak boleh bertentangan dengan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
(3) Petunjuk penyelenggaraan atau panduan lain disusun dan ditetapkan oleh Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka.
Pasal 132
Perubahan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka dilakukan dan ditetapkan oleh Musyawarah
Nasional Gerakan Pramuka.
BAB XI
PENUTUP
Pasal 133
Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur lebih lanjut oleh Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka.
Untuk membaca AD ART Gerakan Pramuka mulai dari awal, silahkan kunjungi :AD ART Gerakan Pramuka
Terbaru 2018 (Anggaran Dasar Rumah Tangga) Bagian 1
PENGUMUMAN KWARNAS
No. 01/KN/2014
TENTANG
SERTIFIKAT MEREK
Selengkapnya tentang Sertifikat Merek dapat kakak baca disini: Sertifikat Merek dan Hak Cipta Barang/
Perlengkapan Pramuka
SALINAN
MENTERI KEHAKIMAN
REPUBLIK INDONESIA
Kepada
Yth. Saudara Sekretaris Jendral
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Jl. Medan Merdeka Timur 6
di
JAKARTA
Berkenaan dengan surat Saudara tertanggal 23 Juni 1973 No. 543/OA/K/KN/73 Perihal tersebut dalam
pokok surat, dengan ini disampaikan bahwa :
1. Dari segi Hukum Perdata, menurut 1653 BW dst, Gerakan Pramuka dapat digolongkan dalam”zedelijk
lichaam” yang “het zij dezelve op openbaar gezag ingested” yaitu perkumpulan yang diadakan oleh
Pemerintah, sebagaimana Gerakan Pramuka diadakan dengan Surat Keputusan Presiden, yaitu Keppres
No. 238/1961.
2. Melihat Tap MPRS No. 1 dan 11, dan Tap MPR No. IV/1973 yang menetapkan a.l: Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Tehnologi dan Pembinaan Generasi Muda, pada No. 7 menyatakan : Wadah pembinaan
Pemuda dilakukan melalui lingkungan keluarga, sekolah, organisasi kepanduan, pramuka, dll. Maka
sebagai pelaksnaan Tap-Tap MPR, Pemerintah harus mengadaakan Gerakan Pramuka, sekiranya pada
saat ini belum ada Pramuka.
Pola Umum dan Sistem Pendidikan Gerakan
Pramuka
POLA UMUM
I. Pengertian
Pola umum Gerakan Pramuka adalah kerangka tatacara pelaksanaan usaha Gerakan Pramuka
untuk mencapai tujuannya. Pola ini meliputi segala bidang dalam Gerakan Pramuka, dan berlaku
untuk semua jajaran dimana saja, serta
dalam waktu kapan saja.
II. Tujuan dan Fungsi
1. Tujuan dibuatnya Pola Umum adalah untuk memantapkan pengelolaan Gerakan Pramuka dan
memperlancar pelaksanaan tugas pokok Gerakan Pramuka.
2. Pola Umum berfungsi sebagai dasar dan pola kebijaksanaan dalam penyususnan rencana kerja,
program kerja dan rencana kegiatan Kwartir dan satuan Pramuka, serta sebagai pegangan dan
tuntutan para pelaksana pengelola Gerakan Pramuka. Dengan adanya Pola Umum, maka gerak
langkah pelaksanaan tugas pokok Gerakan Pramuka, dimanapun dan bilamanapun selalu sama
atau senada.
III. Isi Pola Umum
Pola umum membuat:
1. Landasan
a. Idiil, Pancasila dan UUD 1945.
b. Konstitusional dan Struktural:
1) UUD 1945.
2) Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 238 Tahun 1961 jo Keputusan Presiden Republik
Indonesia No. 12 Tahun 1971.
3) Undang-Undang lainnya.
c. Konsepsional
1) Hakekat Gerakan Pramuka.
2) Tujuan Gerakan Pramuka.
3) Kedudukan dan peran Majelis Pembimbing.
4) Azas pendidikan dan kebudayaan Indonesia.
5) Azas pembangunan nasional.
d. Operasional
1) Peraturan perundang-undangan tetang pendidikan.
2) Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka.
3) Keputusan Kwarnas.
e. Moral, Mental, Spiritual:
Satya dan Dharma Pramuka
2. Arah Pengembangan
Pengembangan Gerakan Pramuka diarahkan pada:
a. Peningkatan Ketahanan Nasional.
b. Pembinaan Daya Tahan Masyarakat, meliputi:
1) Pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila.
2) Pembangunan Nasional sesuai dengan GBHN (Garis Besar Haluan Negara).
3) Pendidikan Nasional melalui pendidikan kepramukaan sebagai pendidikan non-formal.
4) Penyelarasan pengembangan Gerakan Pramuka dengan pembinaan dan pengembangan generasi
muda.
5) Pembangunan masyarakat.
3. Strategi
a. Strategi Gerakan Pramuka adalah kebijaksanaan dan siasat (pengarahan) pimpinan Gerakan
Pramuka dalam:
1) Penyiapan metode secara berdaya guna dan tepat guna.
2) Pengelolaan sarana untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka.
3) Penggunaan tenaga dalam rangka meningkatkan jumlah dan mutu anggota.
b. Untuk itu digunakan “pendekatan secara manajemen”, yaitu semua usaha dilakukan dengan
mengikuti pola manajemen (menggunakan sistem Perencanaan, Pemmrograman dan Anggaran).
c. Kebijaksanaan pengembangan jumlah dan mutu anggota itu diatur dengan Sistem Pendidikan
Gerakan Pramuka.
4. Macam Pola Umum
Pengembangan Gerakan Pramuka dilakukan secara teratur, dengan:
a. Pola umum jangka panjang (minimum 10 tahun).
b. Pola umum jangka sedang (rencana kerja untuk satu masa bangkit).
c. Pola umum jangka pendek (program kerja untuk satu tahun).
IV. Pola Dasar Pendidikan
1. Dalam Pola Umum jangka panjang, terdapat:
a. Kebijaksanaan umum pimpinan, yang berisi pokok kebijaksanaan pimpinan dalam
mengembangkan Gerakan Pramuka, dengan memperhatikan tugas pokok Gerakan Pramuka dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
b. Pola Dasar:
1) Pendidikan dalam Gerakan Pramuka.
2) Pelaksanaan kegiatan.
3) Pembinaan umum (tenaga, sarana, perlengkapan, keuangan).
4) Pembangunan secara fisik.
5) Pengembangan usaha dan koperasi.
c. Sasaran pembinaan peserta didik, yaitu:
1) Pembinaan rohani dan ketaqwaan kepada Tuhan.
2) Pembinaan jasmani.
3) Peningkatan kecerdasan, keterampilan dan ketangkasan.
4) Pembinaan jiwa kepemimpinan.
5) Pembinaan pengetahuan, kebudayaan dan patriotisme.
6) Menambah pengalaman.
7) Meningkatkan kepekaan terhadap perubahan lingkungan dan kesadaran untuk membangun.
2. Pola dasar pendidikan dalam Gerakan Pramuka berisi sistem pendidikan yang menyeluruh dan
terpadu.
a. Proses pendidikan bagi peserta didik.
1) Menggunakan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan, sistem among dan saling asah,
asih dan asuh.
2) Dilakukan melalui:
a) Pendidikan yang diaur dengan SKU, SKK dan Syarat Pramuka Garuda.
b) Kegiatan dan Pertemuan, seperti Pesta Siaga, Jambore, Lomba Tingkat, Raimuna, PW, dan lain-
lain.
3) Diarahkan pada pencapaian sasaran tujuan Gerakan Pramuka.
b. Proses pedidikan bagi anggota dewasa dalam bentuk:
1) Pendidikan Kursus:
a) Umum : - Kursus Oriental.
- Kursus Pembina Pramuka Mahir.
b) Khusus : - Kursus Pelatih Pembina Pramuka.
- Kursus Andalan.
- Kursus Pengelola Kwartir.
- Kursus Pamong Saka.
- Kursus Kader Koperasi.
- Kursus Pendidikan Kependudukan.
- Kursus Instruktur.
- Kursus Keterampilan, dan lain-lain.
2) Pertemuan : - Karang Pamitran.
- Musyawarah Lokakarya, Seminar dan lain-lain.
3) Diarahkan pada peningkatan pengetahuan, kecakapan dan pengalaman agar mampu
melaksanakan tugasnya, guna menunjang usaha tercapainya sasaran dan tujuan Gerakan
Pramuka.
SISTEM PENDIDIKAN
Sistem disini dimaksudkan cara menata dan mengatur sesuatu yang berkaitan dan
berkesinambunan. Sistem pendidikan dalam Gerakan Pramuka adalah sistem yang mengatur dan
menata proses pendidikan bagi anggota Gerakan Pramuka.
Sebagai wadah pendidikan non formal, Gerakan Pramuka menggunakan prinsip dasar metodik
pendidikan kepramukaan. Proses pendidikan kepramukaan pada hakekatnya berbentuk kegiatan
menarik yang mengandung pendidikan, bertujuan pendidikan, dilandasi nilai-nilai pendidikan,
dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan keluarga dan di luar lingkungan pendidikan sekolah,
dengan menggunakan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan. Pendidikan kepramukaan
sesuai dengan gagasan penciptanya Lord Baden Powell yang mula-mula dituangkan dalam buku
Scouting for Boys, pada dasarnya ditujukan pada pembinaan anak-anak dan pemuda. Jadi bukan
pendidikan untuk orang dewasa, yang akan bertindak sebaga pamong dengan sikap sesuai
dengan sistem among, membawa peserta didik ke tujuan Gerakan Pramuka. Dengan demikian
maka fungsi pendidikan kepramukaan akan berbeda, yaitu untuk anak-anak dan pemuda
berfungsi sebagai permainan atau kegiatan yang menarik, sedang bagi yang dewasa merupakan
pengabdian dari para sukarelawan.
1. Sistem Pendidikan Bagi Peserta Didik Gerakan Pramuka
Proses pendidikan bagi peserta didik ditujukan pada pencapaian tujuan Gerakan Pramuka. Proses
pendidikan ini dilakukan dalam bentuk kegiatan yang dilaksanakan dari, oleh dan untuk peserta
didik dalam lingkungan alam mereka sendiri, dipilih oleh mereka sendiri, tetapi dibawah
bimbingan dan tanggung jawab orang dewasa sebagai Pembinanya.
Proses pendidikan untuk peserta didik ini diatur melalui Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan
Syarat Kecakapan Khusus (SKK), serta Pramuka Garuda. SKU adalah syarat-syarat yang harus
dipenuhi oleh setiap Pramuka, sedang SKK merupakan syarat pilihan yang dapat dipilih secara
bebas oleh masing-masing Pramuka.
Dengan SKU dan SKK, peserta didik secara tidak langsung dibawa bergerak, setingkat demi
setingkat menuju ke tujuan Gerakan Pramuka.
a. Untuk Pramuka Siaga (usia 7 – 10 tahun), ada tiga tingkat Syarat Kecakapan Umum, yaitu:
1) Siaga Mulia.
2) Siaga Bantu.
3) Siaga Tata.
Golongan Siaga
Golongan Penggalang
Golongan Penegak
Golongan Pandega
TKK Penggalang
TKK Penegak
Tanda kecakapan merupakan bagian dari sistem Tanda Pengenal Dalam Gerakan Pramuka. Sebagaimana
diketahui, sistem Tanda Kecakapan dalam Gerakan Pramuka terdiri atas 5 macam yang meliputi, Tanda
Umum, Tanda Satuan, Tanda Jabatan, Tanda Kecakapan, dan Tanda Kehormatan.
Macam dan Bentuk Tanda Kecakapan. Tanda kecakapan terdiri atas tiga macam yaitu:
Tanda Kecakapan Umum (atau disingkat TKU) adalah tanda yang didapatkan setelah seorang pramuka
menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) dan dilantik pada tingkatan SKU tertentu.
Macam-macam Tanda Kecakapan Umum ini tentu sesuai dengan tingkatan SKU pada masing-masing
golongan pramuka. Sehingga Tanda Kecakapan Umum ini terdiri atas:
1. TKU Pramuka Siaga dipasang di lengan baju sebelah kiri, di bawah tanda barung.
2. TKU Pramuka Penggalang di pasang di lengan baju sebelah kiri, di bawah tanda regu.
3. TKU Pramuka Penegak dipasang di lidah baju pada pundak kanan dan kiri.
4. TKU Pramuka pandega dipasang di lidah baju pada pundak kanan dan kiri.
Lebih lanjut tentang Tanda Kecakapan Umum, baca artikel: Tanda Kecakapan Umum Penggalang dan
Tanda Kecakapan Umum Pramuka Penegak.
Tanda Kecakapan Khusus (disingkat TKK) adalah tanda yang diperoleh setelah seorang anggota pramuka
menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Khusus (SKK). SKK sendiri merupakan beraneka jenis kecakapan
dan keterampilan pada bidang-bidang tertentu. Berbeda dengan SKU, pencapaian SKK bersifat opsional
yang artinya seorang pramuka dapat memilih jenis-jenis SKK yang telah dikuasainya saja.
Sesuai dengan SKK-nya, TKK (Tanda Kecakapan Khusus) memiliki beberapa tingkatan pada masing-
masing golongan usia pramuka. Masing-masing tingkatan memiliki bentuk yang berbeda. Adapun
tingkatan dan bentuk TKK adalah sebagai berikut:
Untuk Pramuka Siaga, terdiri atas satu tingkatan dengan bentuk segitiga sama kaki terbalik (sisi
alas di bagian atas) dan tidak memakai bingkai.
Untuk Pramuka Penggalang, terdiri atas tiga tingkatan, yaitu:
o Purwa, berbentuk lingkaran dengan bingkai berwarna merah.
o Madya, berbentuk persegi dengan bingkai berwarna merah.
o Utama, berbentuk segilima sama sisi dengan bingkai berwarna merah.
Untuk Pramuka Penegak dan Pandega, terdiri atas tiga tingkatan, yaitu:
o Purwa, berbentuk lingkaran dengan bingkai berwarna kuning.
o Madya, berbentuk persegi dengan bingkai berwarna kuning.
o Utama, berbentuk segilima sama sisi dengan bingkai berwarna kuning
Selain digolongkan berdasarkan tingkatan, TKK dapat digolongan berdasarkan bidangnya. Berdasarkan
bidangnya, TKK dikelompokkan dalam lima kelompok yang ditandai dengan warna dasar (background)
pada gambarnya. Penggolongan berdasarkan bidang ini meliputi:
1. Bidang agama, mental, moral, spiritual, pembentukan pribadi dan watak; ditandai dengan warna
dasar kuning.
2. Bidang patriotisme dan seni budaya, ditandai dengan warna dasar merah.
3. Bidang kesehatan dan ketangkasan, ditandai dengan warna dasar putih
4. Bidang keterampilan dan tekhnik pembangunan, ditandai dengan warna dasar hijau
5. Bidang sosial, perikemanusiaan, gotong royong, ketertiban masyarakat, perdamaian dunia dan
lingkungan hidup, ditandai dengan warna dasar biru.
1. Jika TKK yang diperoleh berjumlah lima atau kurang, dipasang di lengan baju pramuka sebelah
kanan, di bawah lencana daerah.
2. Jika TKK yang diperoleh berjumlah lebih dari lima buah, maka yang lima buah dipasang i lengan
baju pramuka sebelah kanan, di bawah lencana daerah dan selebihnya dipasang di tetampan.
Lebih lanjut terkait Tanda Kecakapan Khusus, baca artikel : SKK dan TKK
Tanda Pramuka Garuda adalah tanda kecakapan tertinggi yang diberikan kepada peserta didik yang
telah memenuhi Syarat Pramuka Garuda. Seorang pramuka dapat menjalani Syarat Pramuka Garuda
setelah menyelesaikan SKU tertinggi pada masing-masing golongannya.
Tanda Pramuka Garuda, sesuai dengan Syarat Pramuka Garuda, terdiri atas lima golongan, yaitu:
Tanda Pramuka Garuda dibedakan atas dua macam. Pertama adalah tanda yang dikenakan saat upacara
resmi yaitu terbuat dari logam yang digantungkan dengan selembar pita merah putih.. Kedua adalah
tanda Pramuka Harian yaitu yang dikenakan pada kegiatan sehari-hari yang terbuat dari kain dan
diletakkan di dada sebelah kiri pada seragam pramuka, di atas tanda-tanda lainnya.
Itulah tiga macam Tanda Kecakapan dalam Gerakan Pramuka. Tanda Kecakapan ini tidak berlaku bagi
anggota dewasa semisal pembina pramuka.
Pengertian SKK dan TKK (Syarat Kecakapan Khusus dan Tanda Kecakapan Khusus) Pramuka
Home Pramuka Pengertian SKK dan TKK (Syarat Kecakapan Khusus dan Tanda Kecakapan Khusus)
Pramuka
SKK adalah singkatan dari Syarat Kecakapan Khusus, sedang TKK adalah singkatan dari Tanda Kecakapan
Khusus. Keduanya saling terkait. SKK (Syarat Kecakapan Khusus) merupakan serangkaian syarat untuk
mendapatkan TKK (Tanda Kecakapan Khusus). Sedangkan TKK adalah tanda yang diberikan setelah
menyelesaikan SKK.
Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah tanda yang diberikan kepada peserta didik yang telah memenuhi
Syarat Kecakapan Khusus (SKK), sebagai bentuk apresiasi atas kacakapan, keterampilan,kemampuan,
ketangkasan pada bidang tertentu yang dimiliki oleh peserta didik.
TKK ini dibagi kedalam dua bagian yaitu TKK wajib yang berarti harus dikuasai oleh peserta didik dan TKK
pilihan yang berarti "opsional" tergantung dari kemauan atau pilihan peserta didik sehingga TKK ini akan
berbeda bagi setiap peserta didik. TKK untuk golongan Prmuka Penggalang memiliki tingkatan yaitu TKK
Purwa, TKK Madya, dan TKK Utama.
1. TKK bidang agama, mental, moral, spiritual, pembentukan pribadi dan watak. Berwarna
dasarnya adalah kuning.
2. TKK bidang patriotisme dan seni budaya. Berwarna dasar merah.
3. TKK bidang kesehatan dan ketangkasan. Berwarna dasar putih.
4. TKK bidang keterampilan dan tehnik pembangunan. Berwarna dasar hijau.
5. TKK bidang sosial, perikemanusiaan, gotong royong, ketertiban, masyarakat, perdamaian dunia,
dan lingkungan hidup. Berwarna dasar biru.
TKK diberikan setelah peserta didik mencapai tingkat Penggalang Rakit. Berikut adalah bentuk TKK
Pramuka Penggalang:
1. TKK Purwa berbentuk lingkaran dengan diameter 2,5 cm dan berbingkai 2 mm berwarna merah.
2. TKK Madya berbentuk segi empat bujur sangkar dengan diameter 2,5 cm dan bingkai 2 mm
berwarna merah.
3. TKK Utama berbentuk segi lima beraturan dengan sisi 2,5 cm dan berbingkai 2 mm berwarna
merah.
1. TKK Menabung
Untuk mencapai Tingkat Purwa , seorang Pramuka harus :
3. TKK Berkemah
Untuk Mencapai Tingkat Purwa, seorang Pramuka harus :
1. Sedikitnya 3 kali mengikuti perkemahan sehari semalam ( misalnya perkemahan sabtu minggu =
Persami ) dan satu kali perkemahan yang lebih dari dua malam.
2. Dapat memperlihatkan cara menyusun isi kantong punggung ( rugzak – ransel ) dengan baik dan
rapi.
3. Mengetahui dan dapat mendirikan tenda regu ( untuk 6 – 10 orang ), dengan rapid an benar,
termasuk pemakaian simpul dan pembuatan paritnya.
4. Mengetahui dan dapat mengatur perkemahan regunya ( mengatur barang-barang dalam tenda,
isi tenda dapur, barang-barang di rak piring.
5. Mengetahui dan dapat menjaga kebersihan perkemahan regunya, termasuk tempat
pembuangan sampah basah dan sampah kering, serta membawa pulang kerumah alat-alat
dapur dan barang lainnya dalam keadaan bersih.
5. TKK Menjahit
Untuk mencapai Tingkat Purwa, seorang Pramuka harus :
1. Dapat minisik kain yang robek memanjang, berlubang ( kena robek ). Sobek menyudut ( seperti
mulut katak ) dan menambal kain koyak.
2. Dapat menjahit pakaian anak-anak / bayi, atau dapat menjahit pakaian dalam / olahraga/renang
untuk diri sendiri.
3. 1. Mengerti bagian-bagian mesin jahit ( tangan/kaki ) dan memeliharanya, atau 2. Mengambil
ukuran badan.
4. Mengerti atau dapat membuat zoom biasa dan zoom pinggiran ( open zoom ).
1. Mengenal sedikitnya 5 jenis tanaman hias, 5 jenis tanaman buah-buahan, dan 5 jenis tanaman
sayur-sayuran.
2. Dapat membuat dan menggunakan pupuk kompos.
3. Mengenal sedikitnya 3 macam hama dan penyakit tanaman dan tahu cara pencegahan dan
pemberantasannya.
4. Telah menanam dan memelihara sedikitnya 1 jenis tanaman hias, 1 jenis tanaman buah-buahan,
atau satu jenis tanaman sayur-sayuran sampai berbunga, sampai berbuah, sampai dipanen, atau
sampai sedikitnya 3 bulan.
Untuk mencapai Tingkat Madya, seorang Pramuka harus:
1. Dapat mengatur isi dan menghias suatu ruangan secara sederhana, tetapi berseni (artistic),
dengan memperhatikan komposisi, bentuk dan warna ruangan tamu, ruang tidur, ruang belajar,
ruang makan, ruang tunggu atau ruang lainnya.
2. Dapat membuat sedikitnya dua macam hiasan sederhana dari barang-barang yang ada
disekitarnya, misalnya dengan menggunakan bunga kebun, kertas, batu, buah-buahan,
tanaman, dahan atau bahan lainnya.
3. Mengerti cara mengatur lampu penerangan dan peredaran udara (ventilasi).
8. TKK P3K
Untuk mencapai Tingkat Purwa, seorang Pramuka harus :
1. Mengetahui cara dan dapat menolong kecelakaan : luka iris, luka garuk, luka terbakar / kena
benda panas, benjot/memar, terkilir, hidung berdarah, tersengat / tergigit binatang berbisa, dan
debu mata.
2. Mengetahui cara dan dapat mencegah dan menolong orang yang mengalami : hilang semangat (
collapse ), pingsan, mati suri ( schijndood ), dan tersengat sinar matahari ( zoonnesteek ).
3. Mengetahui cara dan dapat menggunakan dengan benar dan rapi : pembalut segitiga ( mitella
) dan pembalut panjang ( zwapchtel verband ) untuk luka jari, lengan, tangan, kepala, lutut dan
betis.
4. Mengetahui letak urat-urat nadi terpenting dan mengatahui cara penghentian pendarahan urat
nadi.
5. Dapat membuat tandu darurat dengan cepat dan rapi, dan tahu serta dapat mengangkut
penderita dengan berbagai cara, secara seorang diri, maupun bersama dengan teman.
6. Mengetahui dan dapat melakukan dengan baik dua pernafasan tiruan.
7. Mengetahui pengetahuan tentang obat-obatan / ramuan yang dapat digunakan untuk P3K.
8. Mengetahui nama alamat nomor telepon Puskesmas ( Poliklinik ), rumah sakit dan dokter
setempat.
1. Dapat membuat kentogan dan menerangkan kepada masyarakat sedikitnya tentang pentingnya
kentongan sebagai tanda-tanda bahaya, berikut tanda-tandanya.
2. Membantu dan sedikitnya tiga kali melakukan ronda malam di kampung / desanya.
3. Untuk mencapai Tingkat Madya, seorang Pramuka harus :
4. Telah memenuhi SKK Pengamanan Kampung / Desa Tingkat Purwa.
5. Telah membuat laporan atau melaporkan suatu peristiwa tindak Pidana yang terjadi di kampung
/ desanya kepada yang berwajib.
6. Pernah membantu tugas keamanan dalam upacara, keramaian, pesta, atau di masjid yang
merada di kampung / desanya.
7. Mengamankan tempat atau lokasi kejadian untuk barang-barang bukti.
1. Dapat mengingat 10 dari 15 benda yang dilihatnya dalam 1 menit ( dilakukan dua kali percobaan
dengan benda berlainan ).
2. Dapat mengenal dan mengingat sedikitnya 7 dari 10 benda-benda yang dirabanya, dicium,
dikecap dengan lidah dan suara yang didengarnya.
3. Dapat mengikuti jejak sejauh 3 km, dengan menggunakan tanda jejak sederhana dari bahan
alam sekitarnya, dan dapat mencatat sedikitnya 70% dari seluruh tanda yang dibuat tim
penguji.
4. 1. Mengetahui dan mencatat cara dan kebiasaan hidup jenis binatang yang hidup di sekitarnya
atau. 2. Mengetahui nama dan mengenal 10 macam tumbuh-tumbuhan / sayur-dayuran, buah-
buahan yang biasa digunakan manusia dan tumbuh didaerahnya atau. 3. Mengetahui nama
dan mengenal beberapa macam jamur ( fungsi ) yang dapat dimakan atau yang beracun yang
tumbuh di daerahnya.