Anda di halaman 1dari 2

Monitoring Efek Samping Obat (MESO) YANG INI MASUKAN KE TINJAUAN

PUSTAKA

Monitoring Efek Samping Obat (MESO) merupakan kegiatan pemantauan setiap respon
terhadap Obat yang merugikan atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang
digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi atau memodifikasi
fungsi fisiologis. Tujuan dilakukannya Monitoring Efek Samping Obat (MESO) antara lain
adalah (Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2014):
1) Menemukan efek samping Obat sedini mungkin terutama yang berat, tidak dikenal dan
frekuensinya jarang.
2) Menentukan frekuensi dan insidensi efek samping Obat yang sudah sangat dikenal atau
yang baru saja ditemukan.
Kegiatan yang dilakukan dalam Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat (ESO)
antara lain adalah sebagai berikut (Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2014) :
1) Menganalisis laporan efek samping Obat.
2) Mengidentifikasi Obat dan pasien yang mempunyai resiko tinggi mengalami efek
samping Obat.
3) Mengisi formulir Monitoring Efek Samping Obat (MESO).
4) Melaporkan ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat Nasional.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam Pemantauan dan Pelaporan Efek
Samping Obat (ESO) adalah Kerja sama dengan tim kesehatan lain dan ketersediaan formulir
Monitoring Efek Samping Obat (Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2014)

Monitoring Efek Samping Obat (MESO) YANG INI MASUKAN KE TUGAS

Monitoring efek samping obat merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memantau adanya
efek samping obat yang dialami oleh pasien. Monitoring efek samping obat pada pasien rawat
jalan dilakukan saat pelayanan resep dengan menanyakan keleuhan-keluhan setelah minum
obat. Jika pasien mengalami efek samping obat, maka apoteker akan merekomendasikan
kepada pasien tersebut terkait cara pengatasannya atau menginformasikan pada dokter untuk
melakukan rencana tindak lanjut seperti penggantian obat dan/atau sebagainya. Hasil
monitoring efek samping obat dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil MESO di Piskesmas Tempel II

Tanggal Nama Diagnosa Terapi ESO Rencana Tindak


Resep Pasien Lanjut
Gak tau Ny. M LB8 -Na Diklofenak Mengeluhka Menghentikan
2x50 mg kemerahan pengobatan
-Antasid 3x 1 pada bagian dengan
-Vitamin B1 bibir setelah menggunakan
3x50mg mengkonsumsi vitamin B1
(harus cek RM sih vitamin B1
ini soalnya masih 3x50 mg
ngarang resepnya)

DAFTAR PUSTAKA

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 2014, Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas, KemenKes RI, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai