Anda di halaman 1dari 8

1.

1 Karakteristik Clostridium acetobutylicum


1.1.1 Deskripsi dan signifikan

Clostridium acetobutylicum merupakan bakteri berbentuk batang


(silinder) Gram-positif. Bakteri ini sering ditemukan di tanah. Salah satu
bakteri mesofilik dengan suhu optimal 10-65 °C. Clostridium
acetobutylicum digolongkan sebagai saccharolytic yaitu bakteri yang
mampu memecah gula. Produk yang dapat dihasilkan dari bakteri ini
diantaranya aseton dan butanol. Clostridium acetobutylicum membutuhkan
kondisi anaerob untuk tumbuh dalam keadaan vegetatif. Dalam keadaan
anaerobik, bakteri Ini hanya dapat bertahan hingga beberapa jam. Selama itu
mereka akan membentuk endospora yang dapat berlangsung selama
bertahun-tahun bahkan dalam kondisi aerobik.
1.1.2 Struktur sel, habitat dan pertumbuhan
Selama perkembangan sel awal, Clostridium acetobutylicum adalah gram
positif. Akan tetapi, pada proses biakan dapat menjadi gram negatif. Selama
pertumbuhan vegetatif, sel memiliki flagella yang menutupi seluruh
permukaan sel (peritrichous). Ketika bakteri dalam keadaan peningkatan
motilitas mereka dapat menigkatkan produksi pelarut (aseton, butanol atau
etanol) karena chemotaxis. Mekanisme ini memungkinkan sel untuk
menemukan nutrisi dan menjauh dari produk yang dihasilkan oleh
metabolismenya sendiri.

Tahap pertama perkembangan sel ditandai dengan pembentukan


endospora. Satu endospora memiliki ketahanan yang tinggi. Setelah
memalui beberapa tahapan, sel vegetatif menghasilkann septum subterminal
(suatu senyawa yang dapat dilihat dengan mikroskop elektron). Septum
kemudian menjadi sel lain yaitu forespore yang nantinya akan ditelan oleh
sel induk. Forespore terdiri dari lapisan korteks dan mantel protein. Kedua
lapisan memiliki daya tahan yang tinggi dalam melindungi inti yang
merupakan sitoplasma dehidrasi. Pada tahap ini tidak ada metabolisme yang
terjadi di dalam inti. Sel induk melepaskan spora yang matang. Spora ini
tahan pada suhu ini, bahan kimia dan bebagai radiasi yang memungkinkan
dapat bertahan hidup bertahun-tahun. Setelah menerima lingkungan yang
mengungkan, seperti anixic, sel-sel akan berkemcambah dan memulai siklus
vegetatif lagi.

1.2 Taksonomi Clostridium acetobutylicum


Acetobutylicum Clostridium merupakan mikroba dari domain (Bacteria),
divisi (firmicutes), class (clostridia), order (clostridiales), family (clostridiaceae),
genus (clostridium), spesies (C. acetobutylicum). Ditemukan oleh ilmuan bernama
Chaim Azriel Weizmann pada 1916 dalam industrinya dalam bidang bahan
peladak. Bakteri ini lebih dikenal dengan nama Organism Weizmann. Dalam
pengembangannya, bakteri ini diketahui dapat mendestilasi senyawa alkana lebih
efisien. Hal itu yang mengawali para ilmuan dalam pemanfaatan Acetobutylicum
Clostridium sebagai pengubah zat pati (zat yang sukar larut) menjadi pelarut
organik seperti butanol.

1.2.1 Klasifikasi Acetobutylicum Clostridium


Domain/Kerajaan (Bacteria)
Organisme bersel tunggal, prokariot, tidak memiliki membran inti sel,
inti sel bersama dengan organel membran lainnya. Prokariot merupakan
organisme yang melimpah di dunia. Bakteri ditemukan dalam berbagai
bentuk yang berbeda sepeti bulat, basil (batang), dan spiral. Selama
bertahun-tahun bentuk pewarnaan bakteri gram digunakan untuk klasifikasi
mikroorganisme. Sekarang klasifikasi berdasarkan pengurutan DNA dan
RNA.

Phylum/Divisi (Firmicutes )
Merupakan bakteri gram positif . Sel dinding lebih tebal karena adanya
peptidoglikan. Peptidoglikan terdiri dari rantai asam amino. Beberapa
organisme ini menyebabkan banyak penyakit. Sebagian lainnya juga
bermanfaat untuk manusia dan digunakan sebagai antibiotik. Tidak semua
bakteri pada filum ini gram positif, beberapa gram negatif.

Class (Clostridia)
Clostridia adalah bakteri yang dapat membentuk spora. Merupakan
Gram-positif. Bakteri yang memerlukan kondisi anaerob (meskipun
beberapa spesies mikroaerofilik). Mereka diketahui dapat menghasilkan
berbagai racun, beberapa di antaranya sangat berbahaya.

Order (Clostridiales)
Merupakan bakteri gram positif. Membentuk endospora.

Family (Clostridiaceae)
Merupakan bakteri yang diketahui sebagai milik keluarga lain dalam
filum G + C Gram-positif yang rendah.

Genus (Clostridium)
Merupakan bakteri anarob obligat yang mamu menghasilkan endospora.
Vegetatif karena dapat memproduksi sel-sel clostridium. Berbentuk batang
atau spindel. Bakteri ini berhabitat di tanah, saluran usus hewan (manusia)
dan saluran reproduksi wanita yang kurang sehat.
Spesies (C. acetobutylicum)
Gram-positif. penghuni tanah, meskipun telah ditemukan di sejumlah
lingkungan yang berbeda. Backteri mesofilik dengan suhu optimal 10-65 °
C. Saccharolytic (dapat memecah gula) dan mampu menghasilkan sejumlah
produk seperti aseton, etanol dan butanol. Bakteri yang dapat mendestilasi
minyak bumi menjadi lebih efisien.

1.3 Pembuatan aseton dan butanol dari fermentasi bakteri Clostridium


acetobutylicum.

Mekanisme atau proses terbentuknya aceton berawal dari hasil spora


yang matang dari bakteri Clostridium acetobutylicum. Dimana kumpulan
dari spora tersebut keadaan lingkungan dari sel vegetatif (yang berfungsi
sebagai sel pertumbuhan) menjadi asam organik yang mengalami farmasi
gramelosa atau terdeferensiasi sehingga menjadi Clostridium
acetobutylicum yang dapat menghasilkan larutan aceton. Sebagai media
menggunakan gula/glukosa.

𝐶12 𝐻22 𝑂11 (𝑎𝑞) + 𝐻2 𝑂(𝑙) → 𝐶6 𝐻11 𝑂6 (𝑎𝑞) + 𝐶6 𝐻11 𝑂6 (𝑎𝑞)

Sukrosa dipecah menjadi asam asetat dan butyric acid.

𝐶6 𝐻11 𝑂6 (𝑎𝑞) → 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻(𝑎𝑞) + 𝐶4 𝐻7 𝑂4 (𝑎𝑞)

Dalam C. acetobutylicum. Selama fase pertumbuhan eksponensial,


produk utama adalah asetat dan butirat. Selama waktu ini, fiksasi nitrogen
juga terjadi. Beberapa saat setelah sel memasuki fase stasioner (18 jam),
produksi puncak aseton butanol dan. Pemisahan temporal fiksasi nitrogen
dan produksi pelarut menguntungkan dalam rangka untuk menghindari
persaingan pereduksi oleh proses dua.
1.4 Seberapa penting peranan Clostridium acetobutylicum dalam bidang
industri?
1.4.1 Perkembangan Sains

Dalam peradaban sains, fermentasi Clostridium acetobutylicum telah


diketahui dapat menghasilkan butanol dan aseton. Butanol juga dikenal
dengan eter dietil adalah senyawa berbentuk cairan tidak berwarna dan
mudah terbakar. Kegunaan butanol antara lain, Sebagai pelarut, deterjen dan
bahan bakar kendaraan bermotor.

Clostridium acetobutylicum juga dikembangkan membantu menemukan


bagaimana kultur C. acetobutylicum dapat digunakan dalam industri seperti
produksi mesiu dan TNT. Pengembangan itu dilakukan oleh seorang
kimiawan berama Chaim Weizmann

Baru-baru ini C. acetobutylicum dapat digunakan untuk memproduksi


bahan bakar bio untuk menggantikan bensin dan minyak diesel. Karena
bakteri ini dapat memfermentasi zat pati dengan baik.
1.4.2 Siapa yang di untungkan oleh bakteri Clostridium acetobutylicum ?
Dalam Bioteknologi Clostridium acetobutylicum telah memainkan peran
penting dalam bioteknologi sepanjang abad ke-20. Awalnya, aseton
diperlukan dalam produksi karet sintetis. Fungsi utama: terutama sebagai
pelarut untuk bahan peledak industri, plastik, karet, serat, kulit, minyak, cat
dan industri lainnya, tetapi juga sebagai sintesis ketena, anhidrida asetat,
iodoform, karet polyisoprene, metil asam akrilik, metil kloroform, bahan
baku penting dari resin epoksi dan zat lainnya. Dalam industri tabung
tembaga presisi manufaktur, aseton yang sering digunakan untuk
membersihkan pipa tembaga di atas tinta hitam.

Butanol juga dikenal dengan eter dietil isobutil alkohol 2-butanol adalah
senyawa berbentuk cairan tidak berwarna dan mudah terbakar. Kegunaan
butanol antara lain sebagai pelarut (lemak, lilin, resin, lak, pernis, gusi),
deterjen dan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.
1.5 Gambar Mikroskopik

Gambar 1, diambil
dari mikroskop
okuler dimana
bakteri membentuk
koloni

Gambar 1
Gambar 2, diambil
dari mikroskop
elektron dimana
bakteri berbentuk
batang dan
membentuk koloni

Gambar 2

1.6 Gambar Makroskopik

Gambar 3, Bakteri
ditempatkan pada
sebuah cawan
dimana bintik
hitam merupakan
koloni dari bakteri

Gambar 3
Ringkasan
Acetobutylicum Clostridium merupakan mikroba dari domain (Bacteria),
divisi (firmicutes), class (clostridia), order (clostridiales), family
(clostridiaceae), genus (clostridium), spesies (C. acetobutylicum). bakteri
berbentuk batang (silinder) Gram-positif. Bakteri ini sering ditemukan di
tanah. Salah satu bakteri mesofilik dan saccharolytic. Membutuhkan kondisi
anaerob untuk tumbuh dalam keadaan vegetatif. Membentuk endospora.
Dalam kead
aan peningkatan motilitas mereka dapat menigkatkan produksi pelarut
(aseton, butanol atau etanol) karena chemotaxis
Mekanisme atau proses terbentuknya aceton berawal dari hasil spora yang
matang dari bakteri Clostridium acetobutylicum. Dimana kumpulan dari
spora tersebut keadaan lingkungan dari sel vegetatif . Sebagai media
menggunakan gula/glukosa yang kemudian dirubah menjadi sukrosa.
Sukrosa dipecah menjadi asam asetat dan butyric acid.
Dalam peradaban sains, fermentasi Clostridium acetobutylicum telah
diketahui dapat menghasilkan butanol dan aseton. Clostridium
acetobutylicum juga dikembangkan membantu menemukan bagaimana
kultur C. acetobutylicum dapat digunakan dalam industri seperti produksi
mesiu dan TNT. Pengembangan itu dilakukan oleh seorang kimiawan
berama Chaim Weizmann. Baru-baru ini C. acetobutylicum dapat digunakan
untuk memproduksi bahan bakar bio untuk menggantikan bensin dan
minyak diesel.
Daftar Pustaka
Admin, 2009. Clostridium acetobutylicum (online)
(https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Clostridium_acetobutylicum, 13
Januari 2013)

Fajariah, Devina Hayuni 2014. Jurnal : Pemanfaatan Serbuk Gergaji menjadi


Biobutanol dengan Hidrolisis Selulosa dan Fermentasi Bakteri Clostridium
acetobutylicum. Surabaya

Imanda, Leonicha Ayu. 2012. Peranan Bakteri Clostridium Acetobutylicum


Dalam Pembuatan Aseton Dengan Pendekatan Rekayasa Genetika (online),
(https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2012/01/13/6498/, 13 Januari 2012)

Admin, 2016. Clostridium acetobutylicum (online)


(https://en.wikipedia.org/wiki/Clostridium_acetobutylicum, 5 Maret 2016)
BAPER (BAKTERI PELARUT)
Peranan Bakteri Clostridium acetobutylicum dam mengubah zat pati menjadi
pelarut aseton dan butanol
Dosen Pembimbing:
Prof. Subandi

Disusun Oleh:
Berlian Reza Firtantio 140332601778/2014
Bragas Prakoso 150332607885/2015

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2016

Anda mungkin juga menyukai