Anda di halaman 1dari 3

Cara Jitu Budidaya Daun Kucai

Januari 13, 2018


Bawang Kucai atau daun kucai merupakan salah satu jenis tanaman rempah yang
sanggup dibentuk sebagai materi dasar obat herbal. Namun, tidak jarang dibentuk sebagai
materi masakan alasannya kucai dikenal sebagai sayuran daun. Nama ilmiah kucai
merupakan Allium tuberosum dan Allium ramosus. Kucai sangatlah berbeda dengan bawang
batak atau lokio lantaran kucai berdaun pipih dan mempunyai bunga berwarna putih. Daun
kucai mempunyai wangi-wangian yang tajam dan pekat tetapi berbeda dengan wangi-
wangian yang dimiliki oleh daun bawang maupun daun prei, bunga dari kucai sanggup
dibentuk sebagai rempah penyedap.

Nama kucai sendiri berawal dari bahasa Hokkian ialah “Kú-chhài”. Tanaman kucai sendiri
banyak dijumpai di Wilayah Asia Tenggara, kecuali itu kita juga sanggup menemukan kucai
di China, India dan Jepang.Sebab manfaat dan kegunaannya, banyak orang sekarang mulai
mengerjakan budidaya bawang kucai atau Garlic Chives ini untuk dibentuk salah satu
perjuangan mereka. Berikut merupakan cara budidaya Bawang Kucai :

 Pengolahan Lahan Tanam

Lahan yang akan dibentuk sebagai lahan budidaya kucai semestinya diolah lebih-lebih
dahulu, tanah pada lahan digemburkan lebih-lebih dahulu memakai cangkul atau bajak.
Sebab tanaman kucai menyikai pH sekitar 6-6,8, jikalau terlalu asam jadinya perlu dikerjakan
pengapuran. Untuk satu hektar lahan diharapkan sekitar 1200 kg kapur pertanian.
Jikalau sudah, Buatlah bedengan memakai plastik mulsa dengan ukuran sekitar 1-1,5 meter
untuk lebarnya dan panjangnya menyesuaikan dengan panjang lahan tanam, selanjutnya
lakukan pemupukan pemupukan dasar dengan memakai pupuk organik dan pupuk TSP
maupun Ponska.

 Pemilihan Bibit Kucai

Kucai sanggup diperbanyak dengan biji maupun tunas/anakan/rumpunnya. Untuk


mendapatkan benih yang berkualitas jadinya ambil benih dari tanaman yang sudah berumur
sekitar 2-3 bulan dan tanaman tersebut sehat, bebas dari hama penyakit. Hal yang perlu
dilihat sebelum pemilihan benih 1-2 hari sebelum tanam, rumpun yang gres diambil dari
tanaman induk dibersihkan lebih-lebih dahulu dari kotoran kemudian dibagi menjadi
sebagian serpihan umbi, jikalau umbi mempunyai akar yang panjang sanggup dipotong
memakai gunting maupun yang lainnya. Tentunya benih yang dipilih merupakan benih yang
sehat.

 Penanaman Bawang Kucai

Umbi benih yang sudah didapat selanjutnya ditanam di lahan tanam. Umbi tersebut kemudian
dimasukan ke dalam lubang tanam yang dibentuk dengan cara ditugal dengan jarak tanam
kurang lebih 15 cm – 20 cm. Dalam tiap lubang diisi dengan 3-5 bibit, kemudian timbun
kembali dengan tanah disekitar umbi benih dan padatkan. Penanaman ini baik dikerjakan
ketika menjelang awal ekspresi dominan penghujan.

 Perawatan Tanaman Kucai

Lakukan penyiraman pada tanaman kucai sebanyak sekali sehari jikalau tidak turun hujan.
Lakukan pula penyiangan kepada gulma atau tanaman lain yang tumbuh disekitar tanaman
kucai, sampai masa panen penyiangan ini dikerjakan sebanyak 2 kali.

 Pemupukan

Untuk hasil yang lebih meksimal lakukan pula pemupukan memakai pupuk NPK, Urea dan
TSP. Dosis yang diharapkan merupakan 25-30 gram Urea per m2, 15-25 gram TSP per m2,
dan 20-40 gram NPK per m2.

 Pembatasan Hama dan Penyakit Tanaman Kucai

Hama yang sering menyerang tanaman kucai antara lain variasi krokot kecil atau gremi.
Pengontrolannya sanggup dikerjakan dengan mengerjakan penyiangan atau sanggup juga
sehabis penanaman benih disetiap jeda dikasih jerami. Penyakit yang sering menyerang
tanaman kucai merupakan busuk daun yang disebabkan oleh cendawan atau jamur dan juga
penyakit bulai yang disebabkan oleh virus atau kuman.

 Pemanenan Kucai

Bawang kucai sanggup dipanen ketika tanaman telah berusia kurang lebih sekitar 2 bulan,
dan sehabis pemanenan pertama, pemanenan selanjutnya sanggup dikerjakan tiap 1 bulan.
Pemanenan ini dikerjakan dengan cara memotong pangkal batang.

Anda mungkin juga menyukai