2. Pengantar :
3. Tujuan
4. Materi : Terlampir
5. Metoda :
Ceramah
Tanya Jawab
6. Media :
Leaflet
Camera digital untuk pendokumentasian
7. Kegiatan pembelajaran
kontrak
8. Pengesahan
9. Evaluasi :
1. Evaluasi persiapan
a. Materi sudah siap 3hari sebelum dilakukan pembelajaran
b. Media sudah siap 2hari sebelum penkes
c. Undangan sudah diedarkan 3hari sebelum dilakukan pembelajaran
d. Tempat sudah siap 2hari sebelum penkes
e. SAP sudah siap 2hari sebelum penkes
2. Evaluasi Proses
a. 75% peserta datang tepat waktu
b. Audiens memperhatikan pendidikan kesehatan dari pembelajaran
c. Media dapat digunakan dengan baik
3. Evaluasi Hasil
a. Apa yang dimaksud dengan kejang demam?
Masyarakat (ibu-ibu) dapat menjawab dengan benar
b. Sebutkan tanda dan gejala kejang demam?
Masyarakat (ibu-ibu) dapat menyebutkan beberapa tanda dan gejala kejang demam dari
yang telah dijelaskan oleh narasumber
c. Bagaimana penanganan kejang demam?
Masyarakat (ibu-ibu) dapat menjawab dengan benar
d. Bagaimana mekanisme terjadinya kejang demam?
Masyarakat (ibu-ibu) mengerti mekanisme terjadinya kejang demam
e. Cara alternative apa yang baik digunakan dalam penanganan kejang demam?
Masyarakat (ibu-ibu) menjelaskan cara alternative yang digunakan saat anak mengalami
kejang demam
f. Bagaimana sikap kita dalam mengetahui jika anak kita mengalami kejang demam?
Masyarakat (ibu-ibu) dapat menjelaskan cara mengahadapi ketika anak mengalami kejang
demam
g. Bagaimana cara menerapkan pola hidup bersih dan sehat untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan?
Masyarakat (ibu-ibu) dapat menjawab serta menjelaskan pola hidup bersih dan sehat serta
fungsinya
Menurut sub bagian syaraf anak FK-UI membagi tiga jenis kejang demam, yaitu :
Saat anak mengalami Kejang Demam, hal hal penting yang harus kita lakukan antara lain
:
1. Jika anak anda mengalami kejang demam, cepat bertindak untuk mencegah luka.
2. Letakkan anak anda di lantai atau tempat tidur dan jauhkan dari benda yang keras atau
tajam
3. Palingkan kepala ke salah satu sisi sehingga saliva (ludah) atau muntah dapat mengalir
keluar darimulut
4. Jangan menaruh apapun di mulut pasien. Anak anda tidak akan menelan lidahnya sendiri.
5. Hubungi dokter anak anda
6. Tenang, ini merupakan prisip utama dalam menangani kasus2 kegawatan. Jangan
memegang anak untuk melawan kejang
Pencegahan
Kebanyakan, kejang demam terjadi dihari pertama anak sakit. Seringkali kejang demam
muncul sebelum orangtua menyadari bahwa anaknya sedang sakit.
Namun, jika anda melihat akan adanya gejala kejnag demam pada anak, sebaiknya
berikan acetaminophen (Tylenol, others) atau ibuprofen (advil, motrin, others) begitu anak anda
demam sehingga resiko kejang akan berkurang. Demam juga dapat dikurangi dengan cara
memperbanyak asupan cairan dan tidak memakai pakaian yang terlalu tebal dimalam hari.
Jangan memberikan aspirin yang dapat menyebabkan Reye’s Syndrome.
Obat-obatan (dengan resep dokter)yang dapat mengurangi resiko kejang, yaitu
Phenobarbital, valproic acid (depakene) dan divalproex sodium (depekote), rectal diazepam
(valium, diastat). Tetapi obat-obatan ini memiliki kelemahan karena adanya resiko efek samping
yang serius pada anak. Untuk itu, obat-obatan tersebut jarang diberikan kepeda pasien karena
sebagian besar kejang demam tidak berbahaya dan banyak anak yang tetap tumbuh sehat walau
mengalami kejang demam ini.