Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENANGANAN DEMAM KEJANG DI RUANG PERAWATAN ANAK


RSUD KOTA MAKASSAR

Disusun dalam rangka memenuhi tugas


stase Keperawatan Anak

Disusun oleh:

KELOMPOK VI
1. Satriani (14420221019)
2. Muliana (14420221020)
3. Muh. Iqbal R. Mohi (11420221030)
4. Masita Duhaling (14420221034)
5. Surijah Manca (14420221039)
6. Ainun Annisha (14420221044)
7. Nurhawa Karepesina (14420221050)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Penanganan Demam Kejang pada Anak


Sasaran : Orang tua anak yang mengalami kejang demam
Tempat : Ruang Perawatan Anak
Hari, Tanggal : Selasa, 22-11-2022
Waktu : 10.00 WITA - Selesai

A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama
30 menit diharapkan keluarga atau orang tua pasien (anak) mengetahui
tentang penanganan kejang demam pada anak.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a. Orang tua dapat memahami dan menyebutkan pengertian dari kejang
demam, penyebab kejang demam, tanda gejala dan faktor resiko
kejang demam berulang
b. Orang tua dapat memahami dan menyebutkan cara penanganan kejang
demam pada anak
B. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian kejang demam
2. Penyebab kejang demam
3. Tanda dan gejala kejang demam
4. Faktor resiko kejang demam berulang
5. Penanganan kejang demam

C. METODE
Ceramah dan demonstrasi

D. MEDIA
Leaflet dan Banner Penanganan kejang Demam pada Anak
E. STRUKTUR KELOMPOK
1. Moderator : Satriani
2. Pemateri : Masita Duhaling
3. Fasilitator : Muliana, Surijah Manca, Ainun Annisha,
Nurhawa Karepesina
4. Dokumentasi : Muh. Iqbal R. Mohi

5. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan :
1. Membuka kegiatan 1. Menjawab salam
dengan mengucapkan
salam
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dari 3. Memperhatikan
dilakukannya pendidikan
kesehatan
4. Memperhatikan
4. Kontrak waktu dengan
orang tua dan anak

2. 15 menit Pelaksanaan Kegiatan :


1. Menjelaskan pengertian 1. Mendengarkan dan
kejang demam memperhatikan
2. Menjelaskan penyebab 2. Mendengarkan dan
kejang demam memperhatikan
3. Menjelaskan faktor resiko 3. Mendengarkan dan
kejang demam berulang memperhatikan
4. Menjelaskan cara 4. Mendengarkan dan
penanganan kejang memperhatikan
demam pada anak
5. Memberikan kesempatan 5. Bertanya
kepada orang tua untuk
bertanya
6. Menjawab pertanyaan 6. Medengarkan dan
orang tua memperhatikan

3. 10 menit Penutup :
1. Mengevaluasi pemahaman 1. Menjawab
orang tua tentang kejang
demam dan cara
penanganan kejang
demam
2. Menutup kegiatan 2. Medengarkan
3. Mengucapkan terima
3. Manjawab salam
kasih dan salam

6. EVALUASI
1. Struktur
a. Orang tua, mahasiswa menghadiri penyuluhan
b. Tempat dan media penyuluhan tersedia sesuai dengan perencanaan
2. Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
b. Orangtua yang hadir berperan aktif selama kegiatan berlangsung
3. Hasil
a. Orang tua mampu menyebutkan pengertian kejang demam, penyebab
kejang demam, tanda dan gejala, serta faktor resiko kejang demam
berulang.
b. Orang tua mampu menyebutkan dan menjelaskan penanganan kejang
demam pada anak
Lampiran:

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Kejang Demam


Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada anak usia enam
bulan sampai lima tahun yang disertai demam, tanpa infeksi sistem saraf
pusat (Smith, Sadler, & Banedum, 2019). Berdasarkan International
League Against Epilepsy (ILAE), kejang demam merupakan kejang
selama masa kanak-kanak setelah usia 1 bulan, yang berhubungan dengan
penyakit demam tanpa disebabkan infeksi sistem saraf pusat, tanpa riwayat
kejang neonatus dan tidak berhubungan dengan kejang simptomatik
lainnya. Definisi berdasarkan konsensus tatalaksana kejang dari Ikatan
Dokter Anak Indonesia (IDAI), kejang demam adalah bangkitan kejang
biasanya terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu di atas 38°C) yang
disebabkan oleh suatu proses ekstrakranial, biasanya terjadi antara umur 3
bulan dan 5 tahun (Deliana, 2016).
B. Penyebab
Kejang demam sering disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas
(umumnya influenza) yang merupakan patogen paling sering
menyebabkan kejang demam. Otitis media adalah penyebab paling umum
dari kejang demam yang disebabkan oleh bakteri patogen. Kejang demam
juga dapat terjadi setelah pemberian vaksin tertentu, paling sering yang
mengandung campak (campak, gondongan, dan rubella), gabungan difteri-
tetanus toksoid-pertusis, vaksin konjugat pneumokokus (PCV 13), dan
vaksin influenza. Onset demam yang cepat sebelumnya dianggap sebagai
penyebab utama kejang demam, meskipun hal ini tidak lagi dianggap
sebagai penyebab utama. Tingginya demam merupakan faktor utama
penyebab demam kejang. Sederhananya, semakin tinggi suhunya, semakin
besar kemungkinan kejang demam. Satu studi menemukan risiko kejang
demam hampir dua kali lipat dengan setiap kenaikan derajat Fahrenheit di
atas 101°F (Eilbert & Chan, 2022)
C. Tanda dan Gejala Kejang Demam
1. Suhu tubuh meningkat > 38°C
2. Seluruh tubuh anak, terutama tungkai dan lengan terlihat gemetar,
kaku, atau menyentak-nyentak tidak terkontrol
3. Anak mengerang, menggigit keras lidahnya
4. Anak tidak merespons saat diajak bermain atau berbicara
5. Anak pingsan atau kehilangan kesadaran setelah kejang
D. Faktor Resiko Kejang Demam
1. Demam
2. Riwayat keluarga dengan kejang
3. Anak berusia ≤ 18 bulan
4. Jika suhu meningkat sebelum kejang terjadi, maka kemungkinan
resiko kejang demam berulang makin kecil
5. Semakin singkat jarak antara kenaikan suhu tubuh dengn kejang, maka
risiko kejang demam berulang semakin besar (Kusyani, Robiiyah, &
Nisa, 2022).
E. Penanganan Kejang Demam
1. Pencegahan sebelum anak mengalami kejang
a. Berikan obat penurun panas dan kompres hangat (sponge bath)
b. Sediakan selalu obat penurun panas
c. Berikan air putih sebanyak mungkin saat anak demam
2. Penanganan kejang demam pada anak
a. Letakkan anak ditempat yang datar dan luas, agar anak tidak
terbentur atau tertimpa benda tertentu saat kejang.
b. Posisikan anak tidur menyamping untuk mencegahnya tersedak
saat kejang
c. Longgarkan pakaian, terutama pada bagian leher
d. Jangan memaksa untuk menahan gerakan tubuh anak. Cukup jaga
agar posisi tubuhnya tetap aman
e. Jangan memasukan benda apapun kemulut anak, termasuk
minuman, sendok, atau obat-obatan.
f. Panggiil nama anak atau ucapkanlah kata-kata yang menenangkan
agar anak merasa lebih nyaman.
g. Catat berapa lama anak mengalami kejang.
h. Amati kondisinya saat kejang, terutama bila dia pucat, kesuiltan
bernapas, dan kebiruan.
3. Kondisi kejang demam yang membutuhkan penanganan darurat
a. Kejang selama lebih dari 5 menit
b. Kejang hanya pada beberapa bagian tubuh, bukan seluruhnya
c. Kesulitan bernapas dan wajah atau bibir anak menjadi kebiruan
d. Kejang berulang dalam waktu 24 jam
DAFTAR PUSTAKA

Deliana, M. (2016). Tata laksana kejang demam pada anak. Sari


Pediatri, 4(2), 59-62.

Eilbert, W., & Chan, C. (2022). Febrile seizures: A review. Journal of the


American College of Emergency Physicians Open, 3(4), e12769.

Kusyani, A., Robiyah, A., & Nisa, D. K. (2022). Asuhan Keperawatan Anank
dengan Kejang Demam dan Diare. Penerbit NEM

Laino, D., Mencaroni, E., & Esposito, S. (2018). Management of pediatric


febrile seizures. International journal of environmental research and
public health, 15(10), 2232.

Smith, D. K., Sadler, K., & Benedum, M. (2019). Febrile seizures: risks,
evaluation, and prognosis. American family physician, 99(7), 445-450.

Anda mungkin juga menyukai