pembelajaran perlu mendapat perhatian sehingga waktu yang tersedia dapat di manfaatkan untuk
hal-hal yang lain. Video pembelajaran yang di ambil dari beberapa kegiatan pambelajaran selain
memberikan tentang informasi dan bagaimana memberikan proses pembelajaran di sekolah
juga memberikan ide-ide untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah misalnya
sebelum masuk ke kelas guru harus mempersiapkan pembelajaran dengan mereview RPP,
memilih media, dan membuat media pembelajaran, guru mengacu pada buku guru dan buku
siswa. Dalam video tersebut, kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan sudah mencerminkan
pendekatan yang sesuai dengan kurikulum 2013 yaitu pendekatan saintifik. Pendekatan yang
digunakan disesuaikan dengan karakteristik pencapaian kompetensi. Langkah-langkah
pembelajaran yang dilakukan guru dalam video tersebut meliputi, kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
1. Kegiatan Pembuka
a. Pengkondisian Kelas
Dalam video pembelajaran tersebut, guru mengawali pembelajaran dengan
menanyakan kabar siswa dan berdoa bersama menurut agama dan kepercayaan masing-
masing. Kegiatan yang dilakukan guru tersebut sudah baik dalam mengkondisikan
siswa secara psikis dan fisik agar siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
b. Apersepsi
Berdasarkan video tersebut, guru hanya melakukan apersepsi dengan mengajak
siswa untuk memberikan contoh pola ciptaan manusia yang ditemui dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Dalam video pembelajaran tersebut pada kegiatan eksplorasi di isi dengan
kegiatan kegiatan mengamati gambar. Guru menyajikan gambar-gambar yang ada di
lingkungan sekitar seperti bunga.
Selama kegiatan eksplorasi berlangsung, guru mampu menumbuhkan antusiasme
peserta didik namun terlihat siswa masih kurang bebas untuk mengeksplor gaya belajar
nya masing-masing, karena selama proses belajar masih ada siswa yang tampak kaku
dan tegang. Walaupun demikian selama proses belajar mengajar, pertanyaan-pertanyaan
yang dilontarkan oleh guru dijawab dengan antusias oleh peserta didik dan selama
bembelajaran berlangsung peserta didik terlibat secara aktif. Guru juga menguasai
materi yang disampaikan dengan baik, terlihat dari bagaimana beliau dapat mengkaitkan
materi-materi dengan pengetahuan yang relevan sehingga peserta didik lebih mudah
menangkap pembelajaran yang diberikan.
b. Elaborasi
Pada kegiatan elaborasi siswa dibagi menjadi kelompok dan setiap kelompok
diberikan LKPD oleh gutu. Kegiatan tersebut dilakukan secara berkelompok, kemudian
siswa diminta untuk mendiskusikan hasilnya dan ditulis pada Lembar Kerja yang telah
guru berikan. Setelah semua kelompok sudah berdiskusi kemudian dilanjutkan dengan
mempresentasikan hasil diskusinya, guru membimbing kelompok lain untuk
memberikan tanggapan kepada kelompok yang presentasi.
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi guru mengapresiasi siswa dengan memandu siswa
lainnya memberikan tepuk tangan, setelah itu guru memberi kesimpulan mengenai
materi tugas yang telah didiskusikan bersama, guru juga memberi pengarahan terhadap
pemahaman yang masih keliru dan menyamakan persepsi materi ajar yang telah
dipelajari. Setelah semua kegiatan selesai kemudian guru melanjutkan dengan
melakukan rekap penilaian pada setiap siswa berdasarkan hasil belajarnya.
Pendekatan saintifik/ ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas fenomena atau gejala,
memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya
(Materi Diklat Guru Implementasi Kurikulum 2013, 2013: 2, diunduh dari www.puskurbuk.net).
Sedangkan menurut M. Lazim (2013: 1), Pendekatan saintifik didefinisikan sebagai berikut:
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta
didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati
(untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”.
Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik/ ilmiah adalah suatu
teknik pembelajaran yang menempatkan siswa menjadi subjek aktif melalui tahapan-tahapan
ilmiah sehingga mampu mengkonstruk pengetahuan baru atau memadukan dengan pengetahuan
sebelumnya. Pendekatan saintifik/ ilmiah terbukti lebih efektif dalam pembelajaran dibandingkan
dengan pembelajaran tradisional.
Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian sebagai berikut (Materi Diklat Guru Implementasi
Kurikulum 2013, 2013: 2, diunduh dari www.puskurbuk.net):
Retensi informasi dari guru pada pembelajaran tradisional sebesar 10% setelah 15 menit dan
perolehan pemahaman kontekstual sebesar 25%, sedangkan pada pembelajaran berbasis
pendekatan ilmiah, retensi informasi dari guru sebesar lebih dari 90% setelah dua hari dan
perolehan pemahaman kontekstual sebesar 50-70%.
Menurut Asrori (2009:214) pengertian persepsi adalah “proses individu dalam
menginterprestasikan, mengorganisasikan dan memberi makna terhadap
stimulus yang berasal dari lingkungan di mana individu itu berada yang
merupakan hasil dari proses belajar dan pengalaman.” Dalam pengertian
persepsi tersebut terdapat dua unsur penting yakni interprestasi dan
pengorganisasian. Interprestasi merupakan upaya pemahaman dari individu
terhadap informasi yang diperolehnya. Sedangkan perorganisasian adalah
proses mengelola informasi tertentu agar memiliki makna.