Disusun oleh:
PENYAKIT DIARE
Sasaran :
Tempat :
Waktu : 25 Menit
4. Pencegahan Diare
a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar
b. Meminum air minum yang telah diolah
c. Membuang air besar dan air kecil di jamban
d. Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak
e. Mencuci botol susu dan tempat makan anak
f. Menjaga kebersihan diri
g. Menjaga kebersihan lingkungan
5. Penanganan Diare
a. Mengganti cairan tubuh yang hilang dengan oralit
b. Berikan zinc selama 10-14 hari
c. Pemberian ASI
d. Segera ke fasilitas kesehatan, jika:
Kondisi tidak membaik dalam 3 hari
Buang air besar cair bertambah sering
Muntah berulang-ulang
Makan atau minum sedikit
Demam
6. Cara membuat larutan gula dan garam:
1) Cucilah tangan dengan bersih
2) Tuangkan air masak ke dalam satu gelas air
3) Masukkan gula 1 sdm penuh
4) Masukkan ¼ sdm garam
5) Aduk sampai larut
6) Larutan gula garam segera minum
1. Pengertian Diare
Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal
(lebih dari 3 kali sehari) dan konsistensi feces cair (Smeltzer, 2001:1093).
2. Klasifikasi Diare
Menurut Donna L. Wong (2008:995), diare dapat diklasifikasi menjadi dua
yaitu:
Diare Akut
Diare akut adalah keadaan peningkatan dan perubahan tiba-tiba frekuensi
defekasi yang sering disebabkan oleh agen infeksius dalam tractus GI.
Diare akut biasanya sembuh sendiri dan lamanya sakit kurang dari 14
hari.
Diare Kronis
Diare kronis adalah keadaan meningkatnya frekeunsi defekasi dan
kandungan air dalam feses dengan lamanya (durasi) sakit lebih dari 14
hari
3. Penyebab Diare
Faktor penyebab terjadinya diare, adalah sebagai berikut:
1) Faktor infeksi (Cecily Lynn 2009:185)
a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab
utama diare pada anak, meliputi
infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, ShiDiarella,
Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb),
infeksi virus : Enterovirus ( virus ECHO, coxsackie, poliomyelitis)
Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll)
infeksi parasit: cacing (Ascaris, Trichiuris, oxyuris,
strongyloideus), protozoa (entamoeba histolitica, giardia lamblia,
trichomonas hominis)
b. Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang
dapat menimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis,
bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.
2) Faktor malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan
sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa).
Intoleransi laktosa merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi
dan anak. Di samping itu dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan
protein.
3) Faktor makanan
4) Faktor psikologis
Berikan zinc selama 10-14 hari. Zinc berfungsi untuk memperbaiki epitel
usus supaya tidak sering diare. Caranya zinc dilarutkan dalam 1 sendok
air. Pemberian zinc untuk anak <6 bulan ½ tablet dan >6 bulan 1 tablet.
Pemberian ASI ataupun makanan pendamping ASI tetap diberikan agar
anak tidak kekurangan gizi( OTC DIGEST, 2011:27). Pemberian susu
formula yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh,
misalnya Bebelac FL, Nutrilon FL, LLM, almiron atau sejenis lainnya).
Segera ke fasilitas kesehatan, jika kondisi tidak membaik dalam 3 hari
atau buang air besar cair bertambah sering, muntah berulang-ulang,
makan atau minum sedikit, demam dan tinja berdarah, sehingga bisa
mendaptkan obat antibiotic selektif dari dokter (OTC DIGEST, 2011:27).
Nasihat yang meliputi makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan
serta cara menjaga kebersihan perseorangan. Sebaiknya makanlah
makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim), makanan
rendah serat (tanpa buah, tanpa sayur) dan rendah lemak.
Pemberian obat antidiare sebaiknya jangan karena dapat beresiko dapat
menimbulkan efek samping yang cukup berbahaya seperti mual, muntah
bahkan yang cukup berat timbul illeus paralitik (OTC DIGEST,
2011:27).
6) Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi diare (Nelson, 2000:1820 dan Cecily,
2009:190)
Syok hipovolomik yang terdekompensasi (hipotensi, asidosis metabolok,
perfusi sistemik buruk)
Dehidrasi
BB Ringan Sedang Berat
( % kehilangan ) 4-5 6-9 7-10
Keadaan Umum Haus, sadar Haus, Diarelisah, Mengantuk, dingin,
letargi berkeringat
Air mata Ada Tidak ada Tidak ada
Turgor jaringan Kembali Kembali lambat Kembali sangat
cepat/ normal lambat
Membran mukosa Basah Kering Sangat kering
Tekanan darah Normal Normal / rendah < 90mmHg,
mungkin tidak dapat
diukur
BAK Normal Menurun / keruh Oliguria (50-
500cc/24jam)
Nadi Normal Cepat Cepat,lemah,
mungkin tidak teraba
Mata Normal Cekung Sangat cekung
Fontanela anterior Normal Cekung Sangat cekung
Defisit cairan (ml/ kg) 40-50 60-90 >100
Edema/overhidrasi
Terjadi bila penderita mendapat cairan terlalu banyak. Tanda dan gejala :
edema kelopak mata. Kejang – kejang jika terjadi edema otak. Edema
paru – paru dapat terjadi pada penderita dehidrasi berat yang diberi
larutan Garam Faali.
Pengobatan : pemberian cairan intravena dan/oral dihentikan.
Kortikosteroid (jika ada kejang).
Asidosis metabolik
Asidosis metabolik ditandai dengan bertambahnya asam atau hilangnya
basa cairan ekstraseluler. Sebagai kompensasi terjadi alkalosis
respiratorik, yang ditandai dengan pernafasan yang dalam dan cepat
(kuszmaull).
Pemberian oralit yang cukup mengandung bikarbonas atau sitras dapat
memperbaiki asidosis.
Hipokalemia (serum K < 3.0 mMol/L)
Jika penggantian K selama dehidarsi tidak cukup, akan terjadi
kekurangan K yang ditandai dengan kelemahan pada tungkai, ileus,
kerusakan ginjal, dan aritmia jantung. Kekurangan K dapat diperbaiki
dengan pemberian oralit (mengandung 20 mMol K/L) dan dengan
meneruskan pemberian makanan yang banyak mengandung K selama
dan sesudah diare. Komplikasi yang penting dan sering fatal, terutama
terjadi pada anak kecil sebagai akibat penggunaaan obat antimotilitas.
Tanda/gejala : perut kembung, muntah, peristaltik usus berkurang atau
tidak ada.
Pengobatan : cairan per oral dihentikan, beri cairan parenteral yang
mengandung banyak K
Muntah
Muntah dapat disebabkan oleh dehidrasi, iritasi usus atau gastritis karena
infeksi, ileus yang menyebabkan gangguan fungsi usus atau mual yang
berhubungan dengan infeksi sistemik. Muntah dapat juga disebabkan
karena pemberian cairan oral terlalu cepat.
Tindakan : berikan oralit sedikit – sedikit tetapi sering (1 sendok makan
tiap 2 – 3 menit). Antimetik sebaiknya tidak diberikan karena sering
menyebabkan penurunan kesadaran.
GGA
Mungkin terjadi pada penderita diare dengan dehidrasi berat dan syok.
Didiagnosis sebagai GGA bila pengeluaran urine belum terjadi dalam
waktu 12 jam setelah hidrasi cukup.
7) Pencegahan Diare
Diare mudah dicegah antara lain dengan cara:
(1)Mencuci tangan pakai sabun dengan benar yaitu setelah buang air
besar, sebelum & sesudah menyiapkan makanan atau minuman.
(2)Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain
dengan cara merebus sampai mendidih ± 10-15 menit.
(3)Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya
menggunakan jamban dengan tangki septik.
(4)Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak dibawah air mengalir.
(5)Mencuci botol susu dan tempat makan anak dengan cara mencuci di
bawah air mengalir lalu rendam dengan air panas ± 5 menit baru
digunakan lagi.
(6)Menjaga kebersihan diri.
(7)Menjaga kebersihan lingkungan: rumah, saluran air, pengelolaan
sampah yang baik yaitu sampah dibuang pada tempatnya dan tempat
sampah selalu ditutup agar makanan tidak tercemar serangga (lalat,
kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain), membuang tinja termasuk tinja bayi
pada jamban/WC.
Daftar Pustaka