New Emerging Disease Adalah Penyakit Yang Baru Muncul Di Populasi Dan Perluasan Host
New Emerging Disease Adalah Penyakit Yang Baru Muncul Di Populasi Dan Perluasan Host
New emerging disease adalah penyakit yang baru muncul di populasi dan perluasan host
(misal dari hewan ke manusia) secara cepat yang berhubungan dengan peningkatan penyakit
yang dapat terdeteksi. Yang disebut dengan reemerging disease adalah penyakit yang dulu
ada dan kemudian hilang, dan sekarang kembali muncul.
Penyakit – penyakit new emerging disease dan reemerging disease yang terjadi di dunia
adalah :
HIV AIDS : penyakit ini telah menjadi pandemik selama lebih dari 20 tahun dan benar-benar
menjadi emerging disease.
Malaria : merupakan salah satu penyakit yang sebagian besar orang di negara maju tidak
memikirkannya. Tetapi sekarang lebih dari 1 juta orang dengan malaria meninggal setiap
tahunnya.
SARS : beberapa tahun yang lalu terdapat new emerging microbe yang menyebabkan
sindrom pernapasan akut yang parah (severe acute respiratory syndrome – SARS).
Penyebab :
penyakit yang tergolong baru atau disebabkan oleh peradaban modern. Saya sebut kategori
penyakit tersebut sebagai New Emerging Disease.
Kategori pertama dalam new emerging desease adalah SARS, H5N1 dan H1N1 yang menjadi
pandemi global. Hal ini terjadi disebabkan oleh peningkatan protektif dan pengelolaan
kawasan rawan terkena penyakit menular contohnya jalur-jalur masuk penduduk asing baik
melalui udara, laut atau darat, maka haruslah diadakan langkah penanggulangan pandemi
global mengingat bangsa Indonesia masih sangat kurang dalam hal manajemen kawasan yang
di indikasi masuknya virus dari luar terutama proteksi terhadap penduduk sendiri. Migrasi
penduduk merupakan faktor terbesar tersebarnya pandemi, maka masyarkaat berusaha
diberikan kesadaran akan penyakit-penyakit yang mengglobal dan berusaha untuk
memproteksi diri. Sistem informasi yang cepat dapat mendukung kesadaran masyarakat
untuk lebih proaktif menjaga kesehatannya.
Penyebab lainnya adalah Product and Lifestyle; Tantangan global seiring dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi maka perubahan pola penyakit dari akut ke kronik atau dari
menular ke tidak menular semakin dirasakan terutama untuk negara berkembang bukan saja
di negara maju justru semakin dirasakan. Dari tahun ke tahun jumlah kasus kanker paru-paru,
serviks, payudara, diabetes mellitus, hipertensi, dll semakin meningkat. Masyarakat yang
cenderung serba instan dengan produk yang ada maka akan merubah pola perilaku
masyarakat itu sendiri. Peran pemerintah dalam mengawasi dan memberikan proteksi
terhadap produk-produk yang membahayakan baik dari makanan maupun alat kosmetik.
Environmental Issue and Degradation; Hal ini berkaitan erat dengan pemanasan global
sampai sanitasi lingkungan dan kesediaan air bersih merupakan isu terpenting pada masa ini.
Perubahan iklim dan tidak menentunya arah angin maupun cuaca tidak lain efek dari
perubahan lingkungan itu sendiri. Struktur lingkungan semakin mengalami degradasi.
Healthy Child; angka kematian anak terus ditekan, kasus gizi buruk semakin dikurangi,
kemudian peningkatan nutrisi anak bangsa sedang diupayakan pemerintah, keterbelakangan
mental terutama anak-anak terlantar, anak jalanan, kekerasan orang tua, pendidikan anak
yang terabaikan, dll. Anak-anak adalah generasi harapan bangsa maka peran semua pihak
dalam mendorong peningkatan kecerdasan bangsa.
New information and communication technologies will help gov, make more effective
decision for health; Peran pemerintah dalam meng-update isu-isu terbaru mempermudah
masyarakat dalam menerima informasi yang tepat dan cepat sehingga masyarakat lebih
mudah memperhatikan masalah kesehatannya, system informasi kesehatan harus ditingkatkan
yang ditunjang dengan teknologi komunikasi dalam mempercepat akses pemerataan
pembangunan terutama di bidang kesehatan.
Families Structure; kekerasan dalam rumah tangga, kasus perceraian semakin meningkat di
pengadilan tinggi dan agama, perpecahan hubungan keluarga dan keretakan hubungan anak
dengan orang tua memberikan dampak tersendiri terhadap perilaku masyarakat yang pada
akhirnya berdampak pada kehidupan bangsa dan bernegara. Masyarakat semakin
materialistik yang mengutamakan materi bahkan menjadikan materi sebagai tuhan, maka
diharapkan peran-peran pemerintah yang dibangun diatas nilai-nilai agama supaya tidak
mengalami keparahan.
Work; Kwik Kian Gie, mantan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua
Bappenas pernah mengemukakan bahwa tantangan utama yang dihadapi oleh pemerintah
adalah terus membesarnya jumlah pengangguran. Data tahun 2002 menunjukkan jumlah
pengangguran terbuka mencapai 9,13 juta orang atau 9,06 persen dari keseluruhan angkatan
kerja. Jumlah ini dua kali lipat tahun 1996, atau setahun sebelum krisis moneter melanda
Indonesia. Data itu, menurut Kwik, belum termasuk setengah penganggur yakni orang yang
bekerja kurang dari 35 jam per minggu yang jumlahnya mencapai 28,9 juta orang pada tahun
2002. Kemudian pada tahun angka pengangguran semakin meningkat yaitu sebanyak 32,7
juta dan terakhir pada akhir tahun 2008 tercatat sebanyak 40 juta penduduk yang
menganggur.
Ageing; Lost Generation merupakan salah satu tantangan terbesar untuk bangsa Indonesia,
dekadensi moral dan kurangnya perhatian keluarga masyarakat dan pemerintah dalam
memberikan kontribusi dalam pembentukan akhlak dan moral anak, keterbelakangan mental
dan kondisi lingkungan yang keras dengan kehidupan, untuk penduduk Sulawesi Selatan
dikhawatirkan terjadinya hal deikian terutama kalangan mahasiswa yang sering tawuran dan
aksi anarkis.
Violence; Kekerasan, tindakan kriminal, kasus demi kasus terjadi mulai dari kepala negara
sampai kepala desa, struktur masyarakat semakin bebas, kekerasan dalam rumah tangga,
kasus aborsi semakin tahun meningkat hamper mencapai 4 juta wanita Indonesia pernah
mengalami aborsi. Pemerkosaan terhadi dimana-mana, kebebasan kaum remaja, dll.
Food Consumption; Pada suatu kelompok masyarakat, anak balita merupakan kelompok yang
paling rawan terjadinya kekurangan gizi. Kekurangan gizi dapat terjadi dari tingkat ringan
sampai tingkat berat dan terjadi secara perlahan-lahan dalam waktu cukup lama. Keadaan gizi
atau status gizi masyarakat menggambarkan tingkat kesehatan yang diakibatkan oleh
keseimbangan antara kebutuhan dan asupan zat-zat gizi yang dikonsumsi seseorang. Anak
yang kurang gizi akan menurun daya tahun tubuhnya sehingga mudah terkena penyakit
infeksi, sebaliknya anak yang menderita penyakit infeksi akan mengalami gangguan nafsu
makan dan penyerapan zat-zat gizi sehingga menyebabkan kurang gizi. Anak yang sering
terkena infeksi dan gizi kurang akan mengalami gangguan tumbuh kembang yang akan
mempengaruhi tingkat kesehatan, kecerdasan dan produktifitas di masa dewasa.
Berdasarkan perkembangan masalah gizi, pada tahun 2005 diperkirakan sekitar 5 juta anak
menderita gizi kurang (berat badan menurut umur), 1,5 juta diantaranya menderita gizi buruk.
Dari anak yang menderita gizi buruk tersebut ada 150.000 menderita gizi buruk tingkat berat
yang disebut marasmus, kwashiorkor, dan marasmus-kwashiorkor, yang memerlukan
perawatan kesehatan yang intensif di Puskesmas dan RUmah Sakit. Masalah gizi kurang dan
gizi buruk terjadi hampir di semua kabupaten dan kota. Pada saat ini masih terdapat 110
kabupaten/kota dari 440 kabupaten/kota di Indonesia yang mempunyai prevalensi diatas 30
persen (berat badan menurut umur). Menurut WHO, keadaan ini masih tergolong sangat
tinggi.
Weak Surveillance System; tidak bisa dipungkiri untuk negara berkembang terutama di
Indonesia sendiri system pencatatan dan pelaporannya pun masih minim dan jauh dari nilai-
nilai efektifitas misalnya dalam hal surveillans epidemiologi pun masih sangat lemah dan
banyak kekeliruan ditambah lagi masih ada sebagian besar yang menggunakan system
manual.
Pengendalian
PEMBAHASAN