KECELAKAAN TRANSPORTASI
Oleh :
Rosi Maulini 1740312033
Suci Rahayu Fatahillah 1740312072
Putri Rahmawati 1740312215
Khayyirannisa Sitismart 1740312216
Ivan Pratama 1840312007
Ifwil Kartini 1840312216
Dwitri Ramadhana 1840312220
Novia Nadhira 1840312223
Adika Azaria 1840312225
Nabila Jasmine 1840312311
Srikitta Danielia 1840312443
Preseptor :
dr. Taufik Hidayat, M.Sc, Sp.F
Penulis
DAFTAR ISI
Sampul Depan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Abstrak
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Penulisan 2
1.3 Metode Penulisan 2
1.4 Manfaat Penelitian 2
BAB 2. ILUSTRASI KASUS
2.1 Identifikasi Mayat 3
2.2 Pemeriksaan Luar 3
BAB 3. TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Definisi Kecelakaan Transportasi 18
3.2 Klasifikasi Kecelakaan Transportasi 19
3.3 Identifikasi Mayat 20
3.4 Aspek Medikolegal Kecelakaan Transportasi 21
3.5 Langkah dan Prinsip Identifikasi Mayat 24
3.6 Sebab Kematian 32
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan 35
4.2 Saran 35
DAFTAR PUSTAKA 36
ABSTRAK
Pada hari Jum’at tanggal 5 Oktober dua ribu delapan belas pukul sepuluh lewat
delapan menit Waktu Indonesia Bagian Barat, bertempat di ruang autopsi bagian Ilmu
Kedokteran Forensik dan Medikolegal Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil
Padang, telah dilakukan pemeriksaan luar jenazah atas nama Jelita Kurnia Wati, berusia
20 tahun. Menurut keluarga korban pada hari Jumat 5 Oktober 2018 pukul 08.30 di
depan SMP Angkasa, Tabing korban sedang menunggu jemputan ojek online. Awalnya
korban berdiri di tepi rel kereta api, kemudian korban menelepon sambil melintasi rel
kereta api. Di saat yang bersamaan kereta api dating dari arah Padang tujuan Bandara
Internasional Minangkabau melintas dan menabrak korban. Korban terseret beberapa
meter dari tempat korban berdiri dan langsung meninggal di tempat. Korban kemudian
dibawa oleh Tim Basarnas ke RSUP Dr. M. Djamil Padang pada pukul 09.45.
Pada pemeriksaan, ditemukan luka robek di puncak kepala, lengan atas dan
bawah kiri, jari telunjuk kanan, taju atas depan kanan, tungkai atas kiri sisi luar, lipatan
belakang lutut kanan, tungkai bawah kanan meluas hingga punggung kaki, luka lecet
pada bahu kanan, ketiak kanan, dada kiri, lengan kanan atas, lengan kanan bawah,
pangkal jari tengah dan telunjuk, perut kanan bawah, mata kaki kiri sisi dalam, tungkai
bawah kanan sisi dalam, punggung kaki kanan jari satu sampai lima, punggung kanan,
luka memar pada puncak bahu kanan, punggung tangan kanan, tungkai kanan atas sisi
dalam, patah tulang selangka kanan, tulang lengan atas kanan, tulang lengan atas dan
bawah kiri, tulang panggul kanan, tulang kemaluan, tulang tungkai atas kanan, tulang
tungkai atas dan bawah kiri, tulang punggung kaki kanan. Sebab kematian tidak dapat
ditentukan karena tidak dilakukan pembedahan mayat.
pertambahan prasarana jalan hanya sebesar 4% per tahun. Lebih dari 80% pasien yang
masuk ke ruang gawat darurat adalah disebabkan oleh kecelakaan transportasi, berupa
tabrakan sepeda motor, mobil, sepeda, dan penyeberang jalan yang ditabrak. Sisanya
merupakan kecelakaan yang disebabkan oleh jatuh dari ketinggian, tertimpa benda, olah
yang cukup serius, menurut data dari Mabes Polri setiap tahun tercatat 9.856 orang
disadari telah mendorong tingginya biaya pemakai jalan, dan secara ekonomi
severity) tersebut.4
Gambar 2.1
Pemeriksaan perlukaan pada mayat ditemukan pada puncak kepala tepat di garis
pertengahan terdapat luka terbuka tepi tidak rata dengan dasar tulang jika dirapatkan
membentuk garis sepanjang sembilan sentimeter.
Gambar 2.3
Pada bahu kanan dua belas sentimeter dari garis pertengahan depan, tepat di
puncak bahu kanan terdapat beberapa luka memar berwarna merah keunguan dengan
ukuran terkecil satu sentimeter kali satu sentimeter dan ukuran terbesar dua koma lima
sentimeter kali satu sentimeter meliputi area seluas delapan kali satu sentimeter.
Pada ketiak kanan lima sentimeter dari garis pertengahan depan tepat di ketiak,
terdapat luka lecet berwarna kemerahan dengan ukuran delapan sentimeter kali empat
sentimeter.
Gambar 2.5
Pada dada kiri sisi luar tujuh sentimeter dari garis pertengahan depan, empat
sentimeter dari ketiak kiri terdapat luka lecet berwarna kemerahan dengan ukuran dua
koma lima sentimeter kali sepuluh sentimeter.
Gambar 2.6
Pada dada kiri tujuh sentimeter dari garis pertengahan depan, empat sentimeter
dari ketiak kiri terdapat luka lecet berwarna kemerahan dengan ukuran nol koma lima
sentimeter kali tujuh sentimeter.
Gambar 2.8
Pada lengan kanan atas sisi luar terdapat luka lecet berwarna kemerahan, empat
koma lima sentimeter dari puncak bahu dengan ukuran dua puluh sentimeter kali lima
sentimeter.
Gambar 2.10
Pada punggung tangan kanan, tepat pada pergelangan tangan terdapat luka
memar berwarna merah keunguan dengan ukuran tiga sentimeter kali satu sentimeter.
Gambar 2.12
Pada lengan atas dan bawah kiri sisi luar dan belakang, dua sentimeter di atas
pergelangan tangan terdapat luka terbuka tidak rata, dasar tulang dan otot dengan
ukuran dua puluh delapan sentimeter kali enam sentimeter.
Gambar 2.14
Pada jari telunjuk kiri ruas pertama dan ruas kedua terdapat luka terbuka tepi
tidak rata dengan dasar tulang bila dirapatkan membentuk garis sepanjang empat
sentimeter
Gambar 2.16
Pada taju atas depan tulang usus kanan terdapat luka terbuka tepi tidak rata
dengan dasar otot dan tulang dengan ukuran tujuh belas sentimeter kali lima belas
sentimeter
Gambar 2.17
Pada tungkai atas kiri sisi luar tepat pada taju atas depan tulang usus hingga lutut
terdapat luka terbuka dengan dasar otot dan tulang dengan ukuran tiga puluh lima
sentimeter kali sepuluh sentimeter.
Gambar 2.19
Pada kaki kiri sisi dalam, tiga sentimeter dari mata kaki bagian dalam terdapat
beberapa luka lecet dengan ukuran terbesar satu koma lima sentimeter kali satu
sentimeter, dan ukuran terkecil nol koma lima sentimeter kali nol koma lima sentimeter,
meliputi area seluas empat belas sentimeter kali tiga sentimeter.
Gambar 2.21
Pada tungkai kanan atas sisi dalam dua sentimeter dari lutut kanan terdapat luka
memar berwarna ungu kebiruan, dengan ukuran empat sentimeter kali tiga sentimeter.
Gambar 2.23
Pada tungkai kanan bawah, dua puluh lima sentimeter di bawah lutut terdapat
luka terbuka dengan dasar tulang ukuran dua puluh sentimeter kali enam sentimeter
dengan bagian yang kudung berukuran delapan kali dua belas sentimeter.
Gambar 2.25
Pada punggung kanan, tiga sentimeter dari garis pertengahan belakang, dua
puluh sentimeter dari puncak bahu terdapat luka lecet berwarna kemerahan ukuran
delapan sentimeter kali lima sentimeter.
Korban merupakan korban kecelakan dengan luka fatal karena kecelakaan yang
terjadi mengakibatkan seseorang atau lebih meninggal dunia. Menurut lokasi
kecelakaan, terdiri dari Jalan lurus, tikungan jalan, persimpangan jalan, dan tanjakan,
turunan, di dataran atau di pegunungan, di luar kota maupun di dalam kota. Kejadian
terjadi di dalam kota, tepatnya di atas rel kereta api. Kejadian ini terjadi di hari kerja.
Berdasarkan cara terjadinya kecelakaan, kecelakaan ini terjadi akibat tabrakan di jalan
(Collision on Road) , tepatnya tabrakan dengan kereta api.
A. Pemeriksaan Luar
Pemeriksaan luar adalah pemeriksaan terhadap tubuh jenazah bagian luar secara
menyeluruh, jelas, terperinci dan sistematis. Pada pemeriksaan luar jenazah untuk
kepentingan forensik , pemeriksaan harus cermat, terhadap apa yang dilihat, tercium,
Tanda kematian mayat pada laporan kasus, yaitu pada pemeriksaan kaku mayat
didapatkan kaku mayat pada persendian jari tangan dan rahang bawah yang mudah
dilawan. Kemudian pada pemeriksaan lebam mayat ditemukan lebam mayat terdapat
pada punggung berwarna merah keunguan yang hilang pada penekanan.
Pemerisaan tanda kematian yang banyak digunakan saat ini adalah kaku mayat
dan lebam mayat. Tingkat kaku mayat yang dinilai dengan memfleksikan lengan dan
kaki untuk memeriksa tahanan akan mulai tampak sekitar 2 jam setelah mati klinis,
yang dimulai dari otot-otot kecil. Sementara lebam mayat terbentuk 20-30 menit setelah
mati somatis, serta lebam mayat masih hilang pada penekanan pada saat kematian
kurang dari 8-12 jam sebelum saat pemeriksaan. Pada kasus ini dapat disimpulkan
kematian yang terjadi pada mayat dalam waktu sekitar 2 hingga 8-12 jam.14
8. Identifikasi Umum
Identifikasi umum pada mayat yang perlu dicatat berupa identitas mayat, seperti
jenis kelamin, bangsa atau ras, umur, warna kulit, keadaan gizi, tinggi dan berat
badan, pada laki-laki apakah zakar disirkumsisi atau tidak, adanya striae
4.2 Saran
Pada laporan ini dijelaskan mengenai trauma akibat kecelakaan transportasi
khususnya kereta api yang ditulis berdasarkan berbagai kepustakaan, namun
referensi yang digunakan masih terbatas pada beberapa sumber saja. Disarankan
untuk membahas mengenai dengan referensi yang lebih luas lagi.