Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“PERAWATAN LUKA BAKAR MENGGUNAKAN MADU”

LITERATURE REVIEW

Disusun oleh :

1. Sumiati Aristi (1831800001) 6. Nur Lailia (1831800022)


2. Tutik Nurjannah (1831800010) 7. Manisah Salma (1831800025)
3. Raudatul Jannah (1831800011) 8. Binti Istiqomah (1831800037)
4. Miftahul Jannah (1831800012) 9. Fita Rohanisa (1831800040)
5. Septi Nur B. (1831800015) 10. Icha Monica A.I. (1831800056)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS NURUL JADID

PAITON PROBOLINGGO

2021
MAKALAH

“PERAWATAN LUKA BAKAR MENGGUNAKAN MADU”

LITERATURE REVIEW

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah III

Dosen Pembimbing : Bapak Ns. Handono FR., M.Kep., Sp.Kep.M.B

Disusun oleh :

1. Sumiati Aristi (1831800001) 6. Nur Lailia (1831800022)


2. Tutik Nurjannah (1831800010) 7. Manisah Salma (1831800025)
3. Raudatul Jannah (1831800011) 8. Binti Istiqomah (1831800037)
4. Miftahul Jannah (1831800012) 9. Fita Rohanisa (1831800040)
5. Septi Nur B. (1831800015) 10. Icha Monica A.I. (1831800056)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS NURUL JADID

PAITON PROBOLINGGO

2021

ii
LEMBAR PENGESAHAN

MAKALAH

“PERAWATAN LUKA BAKAR MENGGUNAKAN MADU”

LITERATURE REVIEW

Disusun oleh :

1. Sumiati Aristi (1831800001) 6. Nur Lailia (1831800022)


2. Tutik Nurjannah (1831800010) 7. Manisah Salma (1831800025)
3. Raudatul Jannah (1831800011) 8. Binti Istiqomah (1831800037)
4. Miftahul Jannah (1831800012) 9. Fita Rohanisa (1831800040)
5. Septi Nur B. (1831800015) 10. Icha Monica A.I. (1831800056)

TELAH DISETUJUI
PADA TANGGAL, 3 Februari 2021

Oleh,
Dosen Pembimbing

Ns. Handono FR., M.Kep., Sp.Kep.M.B


NIY. 13030

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Subhanallahu wa ta’alaa yang telah melimpahkan


rahmat serta hidayahnya sehingga kami mampu menyelesaikan sebuah makalah literature
review dengan judul “Perawatan Luka Bakar Menggunakan Madu”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal
Bedah III pada program studi Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid.
Kami menyadari bahwa dalam menyelesaikan proposal ini tidak lepas dari bimbingan,
bantuan, dan kerja sama serta dorongan dari berbagai pihak sehingga dalam kesempatan
ini dengan segala hormat, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak KH. Abdul Hamid Wahid., M. Ag selaku Rektor Universitas Nurul Jadid
2. Bapak Ns. Handono F.R., M. Kep., Sp. Kep. MB selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Nurul Jadid dan Dosen Pembimbing mata kuliah Keperawatan Medikal
Bedah III
3. Ibu Ns. Kholisotin., M.Kep. selaku Ketua Program Studi Keperawatan Fakultas
Kesehatan Universitas Nurul Jadid

Mengingat proses penyusunan makalah literature review ini masih kami rasakan
jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami selalu membuka diri untuk menerima berbagai
masukan sehingga makalah ini dapat lebih sempurna dan bermanfaat.

Paiton, 26 Januari 2021

Penyusun

iv
DAFTAR ISI

COVER …….…………………………………………………………………… i

HALAMAN SAMPUL …….………………………………………………...... ii

LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………. iii

KATA PENGANTAR ……..…………………………………………………… iv

DAFTAR ISI …..……………………………………………………………….. v

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………………….… 1


1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………... 2
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum ……………………………………………….. 2
1.3.2 Tujuan Khusus ………………………………………………. 2
BAB 2 METODE
2.1 Strategi Pencarian Literature
2.1.1 Pencarian Literature ………………………………………… 3
2.1.2 Database Pencarian …………………………………………. 3
2.1.3 Kata Kunci…………………………………………………… 3
2.2 Kriteria Inklusi dan Ekslusi
2.2.1 Kriteria Inklusi dan Ekslusi ………………………………… 4
2.2.2 Hasil Pencarian dan Seleksi Studi ………………………….. 4
BAB 3 HASIL
3.1 Daftar Artikel Hasil Pencarian ……………………………………… 6
BAB 4 PENUTUP
4.1 Simpulan ……………………………………………………………. 14
4.2 Saran ………………………………………………………………… 14
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 15

v
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Luka bakar merupakan masalah kesehatan masyarakat global, yang menyebabkan
sekitar 180.000 kematian setiap tahun. Menurut data WHO, sebagian besar terjadi di
negara berpenghasilan rendah dan menengah dan hampir dua pertiga terjadi di wilayah
Afrika dan Asia Tenggara. Luka bakar non-fatal adalah penyebab utama morbiditas,
termasuk rawat inap yang berkepanjangan, cacat dan kecacatan, seringkali dengan stigma
dan penolakan. Pada tahun 2004, hampir 11 juta orang di seluruh dunia mengalami luka
bakar yang cukup parah sehingga membutuhkan perhatian medis. Di India, lebih dari
1.000.000 orang mengalami luka bakar sedang atau parah setiap tahun. Hampir 173.000
anak Bangladesh mengalami luka bakar sedang atau parah setiap tahun. Di Bangladesh,
Kolombia, Mesir, dan Pakistan, 17% anak dengan luka bakar memiliki kecacatan
sementara dan 18% memiliki kecacatan permanen. Luka bakar adalah cedera paling
umum kedua di pedesaan Nepal, terhitung 5% dari kecacatan. Sedangkan pada tahun
2008, lebih dari 410.000 luka bakar terjadi di Amerika Serikat, dengan sekitar 40.000
membutuhkan rawat inap.(WHO, 2018)
Kematian akibat luka bakar di Indonesia berdasarkan catatan Badan Kesehatan
Dunia (WHO), mencapai 195.000 setiap tahunnya. Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
menerima lebih dari 130 pasien setiap tahunnya dari seluruh wilayah di
Indonesia.(Kemenkes RI, 2014; Nofiyanto & Nirmalasari, 2017)
America Burn Association menyebutkan bahwa sebagian besar penyebab luka
bakar pada pasien adalah 44% kobaran api, 33% air mendidih, 9% kontak dengan sumber
api, 4% gangguan arus listrik pada alat elektronik, dan 3% karena penggunaan zat-zat
kimia misalnya obat bius dan alkohol. 65% kejadian terjadi di lingkungan rumah
tangga.(ABA, 2018; Hendy & Lister, 2019)
Penatalaksanaan luka bakar secara umum dapat menggunakan berbagai macam
bentuk obat seperti bioplacenton, silver sulfadiazine, dan bacitracin sebagai agen
antimikroba dalam proses penyembuhan luka bakar. Namun obat-obatan tersebut
tergolong mempunyai harga yang relatif mahal, sehingga masyarakat lebih tertarik

1
2

dengan obat-obatan yang berasal dari alam. Salah satu contoh obat-obatan dari alam yang
mungkin menjadi alternatif pengobatan luka bakar adalah madu.(Hendy & Lister, 2019;
Wibawani et al., 2015)
Madu merupakan cairan kental dengan komponen utama fruktosa yang diperoleh
dari nektar bunga dan dimodifikasi oleh lebah madu (Apis mellifera). Madu telah
digunakan sejak dahulu kala untuk perawatan luka; meskipun kini mulai digantikan
dengan modalitas perawatan luka modern, madu memiliki keunggulan yakni salah
satunya mampu melawan infeksi kuman yang resisten terhadap antibiotik. Apalagi hingga
kini belum terbukti adanya resistensi kuman terhadap penggunaan madu jangka panjang.
Peranan madu dalam penyembuhan luka juga didukung oleh aktivitas antiinflamasi,
antioksidan, serta kemampuan menstimulasi pengangkatan jaringan mati. Penggunaan
madu untuk perawatan luka sebaiknya juga turut memperhatikan faktor dilusi oleh
eksudat. Penetapan protokol standar penggunaan madu untuk perawatan luka sangat
dianjurkan agar potensi madu dapat optimal.(Gunawan, 2017; Jull et al., 2015; Ranneh et
al., 2021)
Literature review ini merangkum beberapa artikel atau jurnal yang terkait dengan
perawatan luka bakar menggunakan madu.

1.2 Rumusan Masalah


Apakah madu efektif digunakan untuk perawatan luka bakar?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
Menjelaskan efektivitas madu untuk perawatan luka
1.3.2 Tujuan Khusus
Menjelaskan efektivitas madu dan produk berbahan dasar madu untuk perawatan
luka bakar
BAB 2
METODE

2.1 Strategi Pencarian Literature


2.1.1 Pencarian Literature
Strategi yang digunakan untuk mencari artikel menggunakan PICOS framework,
yang terdiri dari:
1) Population/problem yaitu populasi atau masalah yang akan di analisis sesuai
dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature review
2) Intervention yaitu suatu tindakan penatalaksanaan terhadap kasus perorangan atau
masyarakat serta pemaparan tentang penatalaksanaan sesuai dengan tema yang
sudah ditentukan dalam literature review
3) Comparation yaitu intervensi atau penatalaksanaan lain yang digunakan sebagai
pembanding
4) Outcome yaitu hasil atau luaran yang diperoleh pada penelitian terdahulu
5) Study design yaitu desain penelitian yang digunakan dalam jurnal yang akan di
review

2.1.2 Database Pencarian


Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh
bukan dari pengamatan langsung, akan tetapi diperoleh dari hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Sumber data sekunder yang didapat berupa
artikel atau jurnal yang relevan dengan tema yang sudah ditentukan. Pencarian literatur
dalam literature review ini menggunakan empat database yaitu ScienceDirect, ProQuest,
Pubmed, dan Google scholar.

2.1.3 Kata Kunci


Pencarian artikel atau jurnal menggunakan keyword dan Boolean operator (AND,
OR NOT or AND NOT) yang digunakan untuk memperluas atau menspesifikkan
pencarian, sehingga mempermudah dalam penentuan artikel atau jurnal yang digunakan.
Kata kunci yang digunakan dalam literature review ini yaitu, “Burns wound” AND
“Honey” AND “Treatment”

3
4

2.2 Kriteria Inklusi dan Ekslusi


2.2.1 Kriteria Inklusi dan Ekslusi
Tabel 2.2.1 Kriteria Inklusi dan Ekslusi berdasarkan format PICOS
Kriteria Inklusi Ekslusi
Population/Problem Jurnal internasional yang Jurnal internasional yang tidak
mempelajari tentang efektivitas berhubungan dengan efektivitas
penggunaan madu untuk perawatan penggunaan madu untuk perawatan
luka bakar luka bakar
Intervention Penatalaksanaan luka bakar Bukan penatalaksanaan luka bakar
menggunakan madu menggunakan madu
Comparation Ada faktor pembanding (antibiotik, Tidak ada faktor pembanding
susu)
Outcome Efektifitas penggunaan madu untuk Tidak menggambarkan tentang
perawatan luka bakar efektivitas penggunaan madu untuk
perawatan luka bakar
Study design Penelitian kasual komparatif, No Exclusion
penelitian eksperimental, penelitian
korelasional, penelitian kualitatif,
cross-sectional studies, randomized
control and trial
Tahun terbit Setelah tahun 2016 Sebelum tahun 2016
Bahasa Bahasa Inggris dan bahasa Indonesia Selain bahasa Inggris dan bahasa
Indonesia

2.2.2 Hasil Pencarian dan Seleksi Studi


Berdasarkan hasil pencarian literatur melalui publikasi di empat database, peneliti
mendapatkan 580 artikel yang sesuai dengan kata kunci tersebut. Hasil pencarian
kemudian diekslusi sebanyak 459 jurnal karena terbitan tahun 2015 ke bawah dan
menggunakan bahasa selain bahasa Inggris dan Indonesia. Jurnal penelitian yang sudah
didapatkan kemudian diperiksa duplikasi, ditemukan 1 artikel yang sama sehingga
dikeluarkan dan tersisa 120 artikel. Peneliti kemudian melakukan skrining berdasarkan
judul (n = 120), abstrak (n = 22) dan full text (n = 10) yang disesuaikan dengan tema
literature review. Assessment yang dilakukan berdasarkan kelayakan terhadap kriteria
inklusi dan eksklusi didapatkan sebanyak 10 artikel yang bisa dipergunakan dalam
5

literature review. Hasil seleksi artikel studi dapat digambarkan dalam Diagram Flow di
bawah ini:

Pencarian menggunakan keyword melalui


database ProQuest, ScienceDirect, Pubmed,
dan Google scholar.
(n=580)

Seleksi jurnal 5 tahun terakhir yang Excluded (n=98)

menggunakan bahasa Inggris dan Population/problem

bahasa Indonesia - Tidak sesuai dengan topik (n=46)

(n=121) Intervention
- Bukan penatalaksanaan luka bakar menggunakan
madu (n=20)
Seleksi judul dan duplikat Outcomes
(n=120) - Tidak menggambarkan tentang efektivitas
penggunaan madu untuk perawatan luka bakar
(n=32)

Excluded (n=12)
Population/problem
Identifikasi abstrak
- Tidak sesuai dengan topik (n=8)
(n=22)
Intervention
- Bukan penatalaksanaan luka bakar menggunakan
madu (n=1)

Jurnal akhir yang dapat dianalisa sesuai Outcomes


rumusan masalah dan tujuan - Tidak menggambarkan tentang efektivitas

(n=10) penggunaan madu untuk perawatan luka bakar


(n=3)

Gambar 2.2.2 Diagram alur review jurnal


BAB 3
HASIL

3.1 Daftar Artikel Hasil Pencarian


Artikel atau jurnal penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi kemudian dikumpulkan dan dibuatkan tabel daftar hasil pencarian
jurnal yang mencakup nama peneliti, tahun terbit, judul, metode dan hasil penelitian serta database.

Tabel 3.1 Daftar Artikel Hasil Pencarian


No. Author Tahun Volume, Judul Metode Hasil Penelitian Database
Nomor (Desain, Sampel, Variabel,
Instrumen, Analisis)
1 Zahra, Quart Ul Ain; 2016 Vol. 5, Study of antimicrobial D : randomized control and Hasil penelitian mendukung Proquest
Qamer, Samina; Nagra, No. 4 effects of honey in trial, quasi-experimental bahwa resistensi mikroba pada
Zahid Mahmood; comparison to the study luka bakar yang terinfeksi menjadi
Ahsan, Tamsil; Ch, antibiotics on the microbes S : 30 pasien luka bakar ancaman serius, dan madu
Raza Hassan; et al. isolated from infected burn V : madu, antibiotik kemungkinan dapat mewakili
(Zahra et al., 2016) wounds I : skema taksonomi pengobatan komplementer atau
A : parameter fisiokimia, alternatif yang tersedia di semua
ANOVA tempat dengan harga murah dan
tidak beracun. Madu menghambat
pertumbuhan patogen gram
negatif dan positif. Madu memiliki

6
7

efek yang lebih bakteriostatik dan


antibakteri dibandingkan dengan
antibiotik tertentu terhadap banyak
mikroorganisme penyebab luka.
2 Reham F. El-Kased1, 2017 Vol. 7, Honey-based hydrogel: In D : in vitro dan in vivo Studi ini menunjukkan bahwa Pubmed
2,3
Reham I. Amer , Dalia No. 1 vitro and comparative In comparative study, quasy- madu berperan positif dalam
4
Attia & M. M. vivo evaluation for experimental memodulasi penyembuhan luka
Elmazar5 (El-kased et burn wound healing. S : 10 tikus albino saat dimasukkan ke dalam matriks
al., 2017) V : hydrogel berbahan madu hidrogel berbasis kitosan.
I : pengukur pH (Orion Pembalut luka hidrogel yang
Research, Inc., USA), Kantung mengandung 75% madu tidak
dialisis (Membran Dialisis hanya berfungsi sebagai penutup
Spectra / PorR, MWCO: 3.500, untuk memberikan lingkungan
Spectrum Laboratories Inc.,
yang lembab dan bersih dalam
USA), UV-Vis.
proses penyembuhan tetapi juga
spektrofotometer (Shimadzu
secara langsung berkontribusi
1800, Jepang), kaliper digital
pada peningkatan regenerasi dan
A : analisis hispatologi,
pemulihan jaringan. Parameter
analisis statistik, ANOVA
desain ini membentuk alternatif
satu arah, ANOVA dua arah,
madu-kitosan yang murah, tidak
uji Tukey post-hoc
beracun, alami dan efisien untuk
penyembuhan luka.
8

3 Febriyenti Febriyenti1, 2019 Vol. 11, Wound-Healing Effect of D : quasi-experimental study Lapisan madu memiliki efektivitas Pubmed
Henny Lucida1, No. 2 Honey Gel and Film S : 24 tikus Sprague-Dawley yang lebih besar untuk
Almahdy Almahdy1, (SD) betina ( kelompok mempercepat penyembuhan luka
1
Istianah Alfikriyah , perlakuan, kontrol negatif, bakar dan luka sayatan jika
Muhammad Hanif1 kontrol positif (lapisan madu dibandingkan dengan kontrol
(Febriyenti et al., 2019) dan gel madu) negatif. Hasil ANOVA dua arah
V : lapisan madu, gel menunjukkan bahwa jenis
I : (SPSS 16.0), Duncan post perlakuan dan waktu berpengaruh
hoc secara signifikan pada luka bakar
A : Hasil penutupan luka dan (P <0,05). Lapisan madu
uji kekuatan tarik menunjukkan perbedaan yang
direpresentasikan sebagai signifikan (P <0,05) dengan
mean ± SD. Analisis varian kelompok lain pada hasil uji
dua arah (ANOVA) untuk kekuatan tarik kulit luka sayatan.
luka bakar dan ANOVA satu
arah (SPSS 16.0) untuk luka
sayatan diikuti dengan uji
Duncan post hoc digunakan
untuk mengidentifikasi
perbedaan antara kelompok
4 Seyed Mehdi Hosseini1, 2020 Vol. 9, Evaluation and comparison D : quasi-experimental study Hasil penelitian menunjukkan Pubmed
2
Reza Fekrazad , Hamid No. 2 of the effect of honey, milk S : 10 kelinci Albino bahwa kombinasi susu-madu
1
Malekzadeh , Parviz and combination of honey- Selandia Baru sebagai dressing memiliki
Farzadinia3, milk on experimental V : madu, susu, susu-madu pengaruh paling besar terhadap
9

Mohammadreza induced second-degree I : Software SPSS penyembuhan luka. Madu lebih


Hajiani3 (Hosseini et al., burns of Rabit A : uji ANOVA dua arah dan efektif daripada susu jika setiap
2020) Duncan menggunakan SPSS bahan digunakan sendiri.
Kelompok kontrol, yaitu
sulfadiazine perak, memiliki
pengaruh paling kecil. Kombinasi
susu-madu dapat digunakan
sebagai pembalut luka bakar.
5 Carolina Schencke1, 2016 Vol. 4 Morphometric evaluation D : randomized control and Madu ditambah asam askorbat Pubmed
2
Adriana Vasconcellos , of wound healing in burns trial, quasi-experimental mungkin adalah zat yang cocok
Cristian Sandoval3, treated with Ulmo study untuk digunakan dalam
Paulina Torres4, ( Eucryphia cordifolia) S : 15 marmot pengobatan karena mudah
4
Francisca Acevedo , honey alone and V : madu Ulmo, madu Ulmo diterapkan dan dihapus. Biaya
5
Mariano Del Sol supplemented with plus asam askorbat yang rendah dan tidak adanya
(Schencke et al., 2016) ascorbic acid in guinea pig I : Sebuah viskometer risiko resistensi antimikroba
( Cavia porcellus) kecepatan tinggi digital menegaskan bahwa pengobatan
silinder ganda (digital dalam penelitian ini mencapai
viscometer, model MRC, penyembuhan yang efektif, cepat,
VIS-79 series; MRC, Israel), dan berkualitas baik. Melengkapi
sebuah pH meter digital, madu Ulmo dengan asam askorbat
spektrofotometer UV-visible dapat meningkatkan efek
(Genesys 6, Thermo penyembuhan dan kontraksi pada
Scientific, USA), luka bakar dibandingkan dengan
madu tanpa suplemen.
10

A : the harmonized method of


the European Honey
Commission, analisis
statistik the Student’s t test
(SPSS, version 20.0), IBM
SPSS Statistic 21© software,
the one-sample
Kolmogorov–Smirnov test,
Levene’s test, one-way
analysis of variance
(ANOVA), Tukey’s post hoc
HSD or Dunnett’s T3 tests
1,2
6 Bahman Mirzaei , 2018 Vol. 8, Construction and analysis D : qualitative research, Sebagai kesimpulan, dengan Pubmed
3
Somayeh Etemadian , No. 4 of alginate-based honey quasi-experimental study menggunakan hidrogel madu
Hamid Reza Goli1, Sara hydrogel as an ointment to S: berbahan dasar alginat, kami
1
Bahonar , Sanaz Amir heal of rat burn wound V : hydrogel madu berbahan merancang salep topikal yang
1
Gholami , Parisima related infections dasar alginat dapat melindungi luka bakar tikus
Karami1, Mojgan I : (TENSOR 27 Burker dari infeksi bakteri pembentuk
1
Farhadi , Rahmatollah instrumental averaging of bioflm dan juga dapat
3
Tavakoli (Mirzaei et 256 scans on the FTIR mempersingkat masa rawat inap
al., 2018) spectrometer) untuk pasien luka bakar.
A : Fourier Transform Tampaknya hidrogel ini dapat
Infrared spectroscopy (FTIR) melindungi individu dari
pattern analysis, INSO 92 kolonisasi bakteri dan
11

standard in the Fellow of the meningkatkan proses


Food and Drug penyembuhan luka bakar.
Administration of the Health
Ministry of Iran
7 Reza Vaghardoost1, 2018 Vol. 7, The Healing Effect of D : quasi-experimental study Dalam hal perbedaan luas Pubmed
Seyed GholamReza No. 1 Sesame Oil, Camphor and S : 40 tikus Wistar-albino permukaan luka, kesembuhan
1
Mousavi Majd , Hamid Honey on Second Degree jantan (kelompok herbal dan maksimal terlihat dalam kelompok
Tebyanian2, Hamid Burn Wounds in Rat kelompok pembalut ekstrak salep herbal minyak wijen,
Babavalian3, Leila Vaseline) kapur barus dan madu sedangkan
1 1
Malaei , Mitra Niazi , V : salep herbal campuran penyembuhan minimal pada
Ali Javdani1 (minyak wijen, kamper, kelompok kontrol. Sehingga salep
(Vaghardoost et al., madu) herbal mengandung minyak wijen,
2018) I : Software SPSS kamper dan madu, cocok
A : analisis statistic - digunakan untuk pembalut dan
Software SPSS (Versi 2, penyembuhan luka bakar.
Chicago, IL, USA), Uji
Friedman non-parametrik,
software Image J.
1
8 Arunpandian Balaji , 2016 Vol. 11 Fabrication and D : quasi-experimental study Pembalut bio-nanofbrous baru Pubmed
Saravana Kumar hemocompatibility S : polyurethane dan berbasis PU yang sarat dengan
Jaganathan2, Ahmad assessment of novel pembalut nanofibrous ekstrak madu dan pepaya berhasil
3
Fauzi Ismail , polyurethane-based bio- berbahan pulyurethan direkayasa melalui teknik
Rathanasamy nanofibrous dressing V : pembalut nanofibrous, electrospinning satu langkah.
loaded with honey and pulyurethan, madu, pepaya Morfologi berpori nanofbrous
12

Rajasekar4 (Balaji et al., Carica papaya extract for I : perangkat lunak Image J yang halus dan saling
2016) the management of burn (National Institutes of berhubungan dapat meniru
injuries Health, Bethesda, MD, struktur ECM asli dan juga
USA), perangkat lunak mendukung infltrasi nutrisi yang
OriginPro 8.5 (OriginLab efektif. Selain itu, ketersediaan
Corporation, Northampton, gula, protein, dan vitamin dalam
MA, USA), madu dan pepaya memastikan
A : FTIR, (ATR-FTIR), pengiriman lokal biomolekul aktif
metode Owens-Wendt, untuk membantu proses
metode gravimetri regenerasi. Kemampuan yang
konvensional sangat baik dari pembalut bio-
nanofbrous baru berbasis PU yang
sarat dengan ekstrak madu dan
pepaya untuk menghindari
adsorpsi protein plasma
nonspesifik, pembentukan
trombus, dan hemolisis dapat
mengontrol gangguan proses
penyembuhan luka yang
disebabkan oleh reaksi inang yang
tidak diinginkan.
9 Akhter A Ahmed1, 2019 Vol. 22, Low concentrations of D : quasi-experimental study Penelitian ini menghasilkan Pubmed
1
Fraidoon A Salih No. 5 local honey modulate S : madu, 25 isolat non temuan bahwa madu lokal efektif
(Ahmed & Salih, 2019) Exotoxin A expression, duplikat P. aeruginosa melawan P. aeruginosa dengan
13

and quorum sensing V : madu lokal mekanisme ganda yang mencakup


related virulence in drug- I : sistem otomatis Vitek II penghambatan langsung
resistant Pseudomonas (bioMérieux Marcy l'´Etoile, pertumbuhan dan penurunan
aeruginosa recovered from Prancis) (Versi Sistem Vitek: regulasi dari beberapa gen yang
infected burn wounds 06.01) dengan kartu ID- berhubungan dengan virulensi.
GNB, Metode mikrodilusi
kaldu,
A : Uji-t berpasangan
10 Soheil Khaleghverdi1, 2021 Vol. 11, The Effect of D : randomized control and Berdasarkan hasil di atas, dapat Google
2
Abouzar Karimi , No. 1 Myrtus, Honey, Aloe vera trial, quasi-experimental disimpulkan bahwa salep herbal Scholar
Roshanak Soltani3, and Pseudomonas study campuran (Myrtus, madu, lidah
Reza Zare4, Phage Treatment on S : 12 ekor tikus Wistar buaya) / fag pseudomonas dapat
(Khaleghverdi et al., Infected Second Degree jantan (kelompok uji dan disarankan sebagai kandidat obat
2021) Burns: in vivo Study kontrol) herbal yang berhasil untuk
V : salep herbal campuran penyembuhan luka bakar derajat II
(Myrtus, madu, lidah buaya) yang terinfeksi Pseudomonas
/ fag pseudomonas aeruginosa. Kesimpulan ini
I : software Image J, didukung oleh data yang diperoleh
pewarnaan Hematoxylin- dari waktu penyembuhan luka
Eosin, pada evaluasi makroskopik dan
A : software Image J. Uji analisis mikroskopis.
Friedman non parametrik
BAB 4
PENUTUP

4.1 Simpulan
Semua artikel maupun jurnal penelitian yang terangkum dalam literature review ini
menunjukkan bahwa madu dapat menghambat pertumbuhan patogen gram negatif dan
positif. Madu memiliki efek yang lebih bakteriostatik dan antibakteri dibandingkan
dengan antibiotik tertentu terhadap banyak mikroorganisme penyebab luka. Harga yang
relatif murah dan tidak beracun serta faktor ketersediaan madu di semua tempat
menjadikan madu cocok untuk digunakan sebagai pengobatan komplementer atau
alternatif untuk penyembuhan luka bakar.
4.2 Saran
Diharapkan kepada penulis untuk memperluas database pencarian lagi ke depannya
agar literature review yang dihasilkan lebih maksimal.

14
DAFTAR PUSTAKA

ABA. (2018). Advanced Burn Life Support Course Provider Manual. American Burn
Asociation : Journal of Burn Care & Rehabilitation.

Ahmed, A. A., & Salih, F. A. (2019). Low concentrations of local honey modulate
Exotoxin A expression , and quorum sensing related virulence in drug-resistant
Pseudomonas aeruginosa recovered from infected burn wounds. Iranian Journal of
Basic Medical Sciences, 22, 568–575.
https://doi.org/10.22038/ijbms.2019.33077.7902

Balaji, A., Jaganathan, S. K., Ismail, A. F., & Rajasekar, R. (2016). Fabrication and
hemocompatibility assessment of novel polyurethane-based bio-nanofibrous
dressing loaded with honey and Carica papaya extract for the management of burn
injuries. International Journal of Nanomedicine, 4339–4355.

El-kased, R. F., Amer, R. I., Attia, D., & Elmazar, M. M. (2017). Honey-based hydrogel :
In vitro and comparative In vivo evaluation for burn wound healing. Scientific
Reports, 7. https://doi.org/10.1038/s41598-017-08771-8

Febriyenti, F., Lucida, H., Almahdy, A., Alfikriyah, I., & Hanif, M. (2019). Wound-
Healing Effect of Honey Gel and Film. Journal of Pharmacy and Bioallied Sciences,
11(2), 176–180. https://doi.org/10.4103/jpbs.JPBS

Gunawan, N. A. (2017). Madu : Efektivitasnya untuk Perawatan Luka. CDK, 44(2).


file:///C:/Users/HP/Downloads/CPD-Madu-Efektivitasnya untuk Perawatan
Luka.pdf

Hendy, H., & Lister, I. N. E. (2019). Tingkat Efektivitas Penyembuhan Luka Bakar
Derajat IIA dengan Pemberian Madu dan Pemberian Salep Nebacetin pada Tikus
Putih (Rattus Norvegicus). Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 15(2).
https://doi.org/10.24853/jkk.15.2.130-134

Hosseini, S. M., Fekrazad, R., Malekzadeh, H., Farzadinia, P., & Hajiani, M. (2020).
Evaluation and comparison of the effect of honey , milk and combination of honey
– milk on experimental induced second-degree burns of Rabit. Journal of Family

15
16

Medicine and Primary Care, 9(2), 915–920. https://doi.org/10.4103/jfmpc.jfmpc

Jull, A. B., Cullum, N., Dumville, J. C., Westby, M. J., Deshpande, S., & Walker, N.
(2015). Honey as a topical treatment for wounds. Cochrane Database of Systematic
Reviews, 3. https://doi.org/10.1002/14651858.CD005083.pub4

Kemenkes RI, P. D. dan I. (2014). Report of National Basic Health Research


(RISKESDAS) 2013.

Khaleghverdi, S., Karimi, A., Soltani, R., & Zare, R. (2021). The Effect of Myrtus ,
Honey , Aloe vera and Pseudomonas Phage Treatment on Infected Second Degree
Burns : in vivo Study. Biointerface Research in Applied Chemistry, 11(1), 7422–
7430.

Mirzaei, B., Etemadian, S., Goli, H. R., Bahonar, S., & Gholami, S. A. (2018).
Construction and analysis of alginate-based honey hydrogel as an ointment to heal
of rat burn wound related infections. Int J Burn Trauma, 8(4), 88–97.

Nofiyanto, M., & Nirmalasari, N. (2017). Studi karakteristik demografi kasus luka bakar
pada ibu rumah tangga di wilayah sleman yogyakarta. Prosiding 1st Seminar
Nasional Dan Call for Paper Arah Kebijakan Dan Optimalisasi Tenaga Kesehatan
Menghadapi Revolusi Industri 4.0.

Ranneh, Y., Akim, A. M., Hamid, H. A., Khazaai, H., Fadel, A., Zakaria, Z. A., Albujja,
M., & Bakar, M. F. A. (2021). Honey and its nutritional and anti-inflammatory value.
BMC Complementary Medicine and Therapies, 21, 30.
https://doi.org/10.1186/s12906-020-03170-5

Schencke, C., Vasconcellos, A., Sandoval, C., Torres, P., Acevedo, F., & Sol, M. (2016).
Morphometric evaluation of wound healing in burns treated with Ulmo ( Eucryphia
cordifolia ) honey alone and supplemented with ascorbic acid in guinea pig ( Cavia
porcellus ). Burns & Trauma, 4, 25. https://doi.org/10.1186/s41038-016-0050-z

Vaghardoost, R., Gholamreza, S., Majd, M., Tebyanian, H., Malaei, L., Niazi, M., &
Javdani, A. (2018). The Healing Effect of Sesame Oil , Camphor and Honey on
Second Degree Burn Wounds in Rat. World J Plast Surg, 7(1), 67–71.

WHO. (2018). Burns. Who.Int. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/burns


17

Wibawani, L., Wahyuni, E. S., & Utami, Y. W. (2015). Pengaruh Pemberian Ekstrak
Etanol Daun Melati (Jasminum sambac L. Ait) secara Topikal terhadap Peningkatan
Kontraksi Luka Bakar Derajat II A pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur
Wistar. Majalah Kesehatan FKUB, 2(4).

Zahra, A., Qamer, S., & Nagra, Z. M. (2016). Study of antimicrobial effects of honey in
comparison to the antibiotics on the microbes isolated from infected burn wounds.
Pure and Applied Biology, 5(4), 883–888.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.19045/bspab.2016.50111

Anda mungkin juga menyukai