Anda di halaman 1dari 30

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

TUPOKSIRAN FUNGSI TEKNIS


MODUL SABHARA

6 JP : 270 menit

Pendahuluan

Strategi Polri dalam menangani permasalahan tugas pokoknya


yaitu memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan
hukum dan memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan
kepada masyarakat, dilaksanakan oleh fungsi teknis operasional
Kepolisian salah satunya adalah fungsi teknis Sabhara yang dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya mengutamakan tindakan
pencegahan terhadap terjadinya gangguan kamtibmas.
Guna keberhasilan dalam menangani masalah gangguan
Kamtibmas Sabhara mempunyai tugas pokok fungsi dan peran, Tugas
pokok Sabhara adalah melaksanakan fungsi Kepolisian tugas umum
yang meliputi, pengaturan kegiatan masyarakat, penjagaan ,
pengawalan dan patroli.
Guna menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas perlu
memahami tugas pokok, Fungsi dan peran sabhara serta peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Standar Kompetensi

Memahami tugas pokok, fungsi dan peranan Sabhara.

TUPOKSIRAN FT. SABAHARA


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Kompetensi Dasar

Memahami hakikat fungsi teknis Sabhara.


Indikator Hasil Belajar :
1. Menjelaskan pengertian-pengertian yang berhubungan dengan
Sabhara;
2. Menjelaskan asas-asas Sabhara;
3. Menjelaskan tugas pokok Sabhara;
4. Menjelaskan fungsi Sabhara;
5. Menjelaskan peranan Sabhara.

Materi Pelajaran

Pokok Bahasan :

Hakikat fungsi teknis Sabhara.

Sub Pokok Bahasan :

1. Pengertian-pengertian yang berhubungan dengan Sabhara;


2. Asas-asas Sabhara;
3. Tugas pokok Sabhara;
4. Fungsi Sabhara;
5. Peranan Sabhara.

TUPOKSIRAN FT. SABAHARA


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah.
Metode ini digunakan untuk menjelaskan materi tentang hakikat
fungsi teknis Sabhara.

2. Metode Brain Storming (curah pendapat)


Metode ini digunakan untuk menggali pendapat/pemahaman
peserta tentang materi hakikat fungsi teknis Sabhara.

3. Metode Tanya Jawab


Metode ini digunakan untuk tanya jawab tentang materi yang telah
disampaikan.
4. Metode Penugasan
Metode ini digunakan untuk menugaskan peserta didik untuk
membuat resume materi yang diberikan

Alat/media, Bahan dan Sumber Belajar

1. Alat
a. Whiteboard.
b. Flipchart.
c. Komputer/laptop.
d. LCD dan screen.

2. Bahan :

a. Kertas flipchart.
b. Alat tulis.

3. Sumber Belajar

Perkap 21, 22 dan 23 Tahun 2010 tentang SOTK Polri.

TUPOKSIRAN FT. SABAHARA


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal : 20 menit

a. Pendidik memperkenalkan kepada peserta didik.


b. Pendidik melakukan pencairan kelas;
c. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran, pengantar
mata pelajaran, kompetensi dan tugas peserta didik pada
mata pelajaran ini.

2. Tahap inti : 240 menit

a. Pendidik menjelaskan tentang hakikat fungsi teknis Sabhara;


b. Peserta didik mendengarkan materi yang disampaikan dan
mencatat hal-hal yang harus diperhatikan;
c. Pendidik melaksanakan brain storming dengan peserta didik;
d. Peserta didik melaksanakan brain storming terkait dengan
materi;
e. Pendidik menanyakan materi yang belum dipahami kepada
peserta didik dan melakukan tanya jawab;
f. Peserta didik membuat resume dari materi yang telah
disampaikan.

3. Tahap akhir 10 menit

a. Cek penguatan materi


Pendidik memberikan ulasan dan penguatan materi secara
umum.
b. Cek penguasaan materi :
Pendidik mengecek penguasaan materi pendidikan dengan
cara bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Cek keterkaitan materi pelajaran dengan pelaksanaan tugas.
Pendidik menggali manfaat yang bisa diambil dari mata
pelajaran.

TUPOKSIRAN FT. SABAHARA


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tagihan/Tugas

Peserta didik mengumpulkan hasil resume materi pelajaran.

Lembar Kegiatan

Peserta didik membuat resume materi pelajaran.

TUPOKSIRAN FT. SABAHARA


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

HAKIKAT FUNGSI TEKNIS SABHARA

1. Pengertian-pengertian

Istilah Samapta diganti kembali dengan Sabhara


berdasarkan peraturan Kapolri Nomor : Perkap/21/IX/2010
tentang Organisasi Tata Kerja Tingkat Mabes Polri dan
Peraturan Kapolri Nomor : Perkap/22/IX/2010 tentang Tentang
Struktur Organisasi tingkat Polda. Sabhara merupakan salah
satu organisasi Mabes Polri dibawah Badan Pemelihara
Keamanan ( BAHARKAM POLRI ) yang membawahi :
 Waka Baharkam.
 Kepala Biro Perencanaan dan Administrasi (Karo Renmin).
 Kepala Biro Pembinaan Operasional (Karo Bin Ops).
 Direktorat Pembinaan Masyarakat (Dit Binmas).
 Direktorat Pembinaan Obyek Vital (Dit Pam Obvit).
 Direktorat Kepolisian Perairan (Dit Pol Air).
 Direktorat Kepolisian Udara (Dit Pol Udara).
 Direktorat Pelatihan Satwa (Dit Lat Satwa).

a. Sabhara yaitu kesiap siagaan.


Sabhara merupakan salah satu fungsi operasional Polri
dibawah Baharkam Polri yang diberi tugas dan wewenang
bersifat preventif.
b. Fungsi Kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintah
negara dibidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban
masyarakatpenegakan Hukum, perlindungan dan
pengayoman serta pelayanan kepada masyarakat.
c. Preventif (pencegahan) adalah segala usaha, kegiatan
dan tindakan yang dilakukan untuk mencegah terhadap
kemungkinan yang akan terjadi baik ancaman maupun
gangguan kamtibmas.

TUPOKSIRAN FT. SABAHARA


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2. Asas-Asas Sabhara.

a. Asas pencegahan adalah suatu sikap atau pandangan


yang dilandasi pemikiran bahwa pencegahan lebih baik
dari pada pemberantasan.
b. Asas subsidiaritas adalah asas yang memberikan peluang
kepada Polri untuk mengambil prakarsa dan tindakan
pertama dalam hal penanggung jawab teknisnya ada
(terbatas dalam lingkup masalah yang terkait dengan
tugas Polisi).
c. Asas Offensif adalah suatu sikap dalam pelaksanaan
tugas operasional FT Sabhara yang selalu proaktif.
d. Asas waspada adalah suatu sikap dalam pelaksanaan
tugas operasional FT Sabhara yang selalu
memperhitungkan segala kemungkinan yang akan terjadi.
e. Asas Kepekaan adalah suatu sikap dalam pelaksanaan
tugas operasional FT Sabhara yang selalu tanggap untuk
menghadapi gejala dan memilki inisiatif bertindak dalam
memecahkan masalah yang dihadapi sebagai wujud Quick
Respon (ketanggap segeraan).

3. Tugas Pokok Sabhara.

Adalah melaksanakan fungsi kepolisian tugas preventif


terhadap pelanggaran hukum atau gangguan Kamtibmas
dengan kegiatan penjagaan, pengawalan dan patroli dengan
sasaran pokoknya adalah :
a. emberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan
kepada masyarakat;
b. Meniadakan unsur kesempatan atau peluang bagi anggota
masyarakat yang berniat melakukan pelanggaran hukum;
c. Melaksankan tindakan represif tahap awal serta bentuk
gangguan kamtibmas;
d. Melaksanakan penegakan hukum terbatas
(Gakkumtas)contoh : tipiring dan penegakan Perda.
e. Pemberdayaan dukungan satwa dalam tugas Opnal
Kepolisian;
f. Melaksanakan Search And Resque (SAR) terbatas.
7

TUPOKSIRAN FT. SABAHARA


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

4. Fungsi Sabhara

Fungsi teknis Sabhara adalah sekelompok pekerjaan,


kegiatan, usaha yang memerlukan keahlian dan ketrampilan
khusus Sabhara Polri dalam rangka menyelenggarakan tugas
pokok Polri (terutama tugas-tugas yang berkaitan dengan upaya
preventif).
Adapun perumusan dan perkembangan kegiatan fungsi
Sabhara saat ini meliputi pelaksanaan Polisi tugas umum,
menyangkut segala upaya pekerjaan dan kegiatan Pengaturan,
penjagaan, patroli, pengawalan, SAR terbatas, Negosiasi, Yan,
Dalmas, Tipiring, TPTKP, Pemberian bantuan/dukungan Satwa
untuk kepentingan perlindungan, pengayoman, pelayanan dan
penertiban masyarakat/penegakan hukum secara terbatas.

5. Peranan Sabhara

a. Tingkat Mabes Polri.


1) Memberikan pembinaan teknis kepada fungsi
Sabhara di satuan Kewilayahan;
2) Melaksanakan pengendalian dan supervisi;
3) Merumuskan Juklak/Juknis fungsi teknis Shabara;
4) Memberikan back- up operasional kewilayahan bila
diperlukan;
5) Turut serta dalam kegiatan pengamanan pad Event
Nasional dan Internasional;
6) Melaksanakan tugas operasional antar Polda.

b. Tingkat Polda.
1) Memberikan pembinaan teknis kepada Fungsi
Sabhara satuan kewilayahan/Polres.
2) Menyelenggarakan dan melaksanakan operasional
Fungsi Sabhara Tingkat Polres.
3) Memberikan Backup operasional kewilayahan/Polres.
4) Melaksankan pengendalian dan supervisi.

TUPOKSIRAN FT. SABAHARA


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. Tingkat Polres.

1) Memberikan pembinaan teknis kepada


Menyelenggarakan dan melaksanakan operasional
Fungsi Sabhara Tingkat Polres dan Polsek;
2) Memberikan Backup operasional kewilayahan
Polsek.

d. Tingkat Polsek.

Menyelenggarakan dan melaksanakan operasional


Fungsi Sabhara di tingkat Polsek sampai Pos Pol dengan
melaksanakan patroli yang mengemban multi Fungsi.
1) Fungsi Sabhara satuan kewilayahan/Polsek;
2) Dalam melaksankan Fungsi Gasum dan Hartibum
diperankan oleh Internal Kepolisian : meliputi seluruh
jajaran Polri di samping Sabhara meliputi Ka SPK,
Satuan Pengamanan dan protokol Detasemen
Mabes, Obyek khusus dan Biro Operasional (Ro
Ops) tingkat Polda, Bag Ops tingkat Polres dan
seluruh petugas jaga markas diseluruh satuan
Kepolisian.
Eksternal Polri diperankan oleh Pam Swakarsa (Satpol
PP, Satpam,Polsus).

e. Peran operasional fungsi teknis Sabhara.

1) Turjawali.
a) Pengaturan
(1) Pengertian-Pengertian Yang Berkaitan
Dengan Pengaturan Kegiatan masyarakat
dan kegiatan pemerintah.
(a) Kegiatan Masyarakat adalah segala
aktifitas yang dilakukan oleh
masyarakat untuk mencapai suatu
tujuan.
(b) Kegiatan Pemerintah adalah segala
bentuk kegiatan rutin/insidental yang
9
dilakukan oleh aparatur pemerintah
sesuai dengan norma yang telah
TUPOKSIRAN FT. SABAHARA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

ditentukan dalam mencapai suatu


tujuan.
(c) Pengaturan adalah suatu kegiatan
kepolisian dalam rangka memberikan
perlindungan, pengayoman dan
pelayanan kepada masyarakat guna
mewujudkan rasa aman baik fisik
maupun psikis, terciptanya
Kamtibmas, bebas dari rasa
kekhawatiran sehingga masyarakat
dapat melaksanakan seluruh
kegiatan/aktifitas dengan tertib dan
lancar.
(d) Pengaturan Lalu Lintas adalah
usaha, kegiatan dan cara untuk
menjadikan lalu lintas di jalan raya
aman, tertib dan lancar.
(e) Masyarakat adalah pergaulan hidup
manusia dan atau sekelompok orang
yang hidup bersama dalam suatu
tempat dengan ikatan-ikatan aturan
tertentu.
(f) Lalu Lintas adalah gerak pindah
manusia, barang dari satu tempat ke
tempat lain dengan jalan sebagai
ruang geraknya.
(g) Kendaraan adalah suatu alat yang
dapat bergerak di jalan baik
kendaraan bermotor atau kendaraan
tidak bermotor.
(h) Macet adalah tidak seimbangnya
atau lebih besarnya volume arus lalu
lintas terhadap kapasitas jalan.
(i) Jalur adalah bagian jalan yang
digunakan untuk lalu lintas
kendaraan.
(j) Lajur adalah bagian jalur yang
memanjang, baik dengan atau tanpa
marka jalan yang memiliki lebar
cukup untuk satu kendaraan
bermotor yang berjalan selain
sepeda motor.
10
(k) Keamanan dan ketertiban
masyarakat adalah suatu kondisi
TUPOKSIRAN FT. SABAHARA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

dinamis masyarakat sebagai salah


satu prasyarat terselenggaranya
proses pembangunan nasional
dalam rangka tercapainya tujuan
nasional yang ditandai oleh
tejaminnya keamanan, ketertiban,
dan tegaknya hukum serta
terbinanya ketentraman yang
mengandung kemampuan membina
serta mengembangkan potensi dan
kekuatan masyarakat dalam
menangkal, mencegah, dan
menanggulangi segala bentuk
pelanggaran hukum dan bentuk-
bentuk gangguan lainnya yang dapat
meresahkan masyarakat.
(2) Tujuan Pengaturan kegiatan masyarakat
dan kegiatan pemerintah.
Tugas pokok polri adalah sebagaimana
diatur dalam undang-undang Nomor 2
tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia yaitu memelihara
kamtibmas, penegak hukum, pelindung,
pengayom, pelayan masyarakat, guna
mewujudkan rasa aman baik fisik maupun
psikis, terciptanya kamtibmas, bebas dari
rasa kekhawatiran sehingga masyarakat
dapat melaksanakan seluruh kegiatan
dengan tertib dan lancar. Untuk itu, perlu
pengaturan kegiatan kepolisian. Dengan
demikian tujuan dari pada pengaturan
kegiatan masyarakat dan kegiatan
pemerintah adalah agar seluruh kegiatan
kepolisian dalam rangka memelihara
kamtibmas dapat terlaksana dengan
prinsip efektif, efisien, akuntabel, dan
professional.
(3) Fungsi Pengaturan kegiatan masyarakat
dan kegiatan pemerintah.
Pengaturan kegiatan masyarakat dan
kegiatan pemerintah berfungsi untuk
melancarkan segala kegiatan yang
dilakukan agar dapat berjalan sesuai
dengan yang direncanakan. 11
b) Penjagaan

TUPOKSIRAN FT. SABAHARA


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(1) Pengertian Penjagaan


Penjagaan adalah suatu kegiatan yang
dilaksanakan oleh anggota Polri yang
bersifat preventif dengan memberikan
perlindungan, pengayoman, pelayanan
dan memelihara keselamatan jiwa dan
harta benda untuk kepentingan
masyarakat dan kepentingan negara.
(2) Beberapa istilah serta pengertian yang
perlu diketahui dari penjagaan adalah :
(a) Penjagaan adalah tempat untuk
menjaga objek (sasaran) pos
penjagaan, sedangkan jaga
mengandung pengertian
kesamaptaan.
(b) Samapta adalah senantiasa
waspada dan siaga dalam keadaan
apapun juga (selalu siaga).
(c) Bhayangkara berasal dari kata
Bhayangkari, nama pasukan
pengawal raja dibawah pimpinan
Patih Gajah Mada pada jaman
Kerajaan Majapahit.
(3) Istilah Bhayangkara sendiri mengandung
pengertian.
(a) Bhaya berarti Bahaya.
(b) Kara yang artinya menghindari.
(4) Tugas Penjagaan
Tugas Penjagaan, adalah :
(a) Mencegah atau menangkal segala
bentuk kegiatan kejahatan di daerah
tanggungjawab masing-masing.
(b) Pos, baik bersifat tetap maupun
sementara.
(c) Memberikan pelayanan terhadap
warga negara atau masyarakat yang
terkena resiko kejahatan dan
menangani informasi-informasi
segala bentuk gangguan kamtibmas
dari masyarakat. 12
(d) Memberikan upaya pengamanan dan

TUPOKSIRAN FT. SABAHARA


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

memelihara keselamatan terhadap


orang (jiwa raga), harta benda,
kepentingan masyarakat dan negara.
(e) Menyiapkan dan menyusun serta
meneruskan segala bentuk laporan
kejadian Kamtibmas secara
berjenjang kepada kesatuan tingkat
atas melalui sarana komunikasi yang
ada.
(f) Memonitor secara aktif segala bentuk
gangguan kamtibmas yang terjadi
pada seluruh jajaran Polri di
wilayahnya.
(g) Menyampaikan secara cepat dan
tepat setiap kejadian gangguan
Kamtibmas yang terjadi di
wilayahnya kepada Satuan Tingkat
Atas, guna mendapatkan
pengarahan dan pengendalian lebih
lanjut.
(5) Fungsi Penjagaan
Fungsi Penjagaan adalah salah satu tugas
pokok Kepolisian yang bersifat preventif
untuk memberikan pengamanan,
pelayanan, perlindungan serta memelihara
keselamatan orang, harta benda atas
kepentingan masyarakat dan kepentingan
negara.
(6) Peranan Penjagaan
(a) Sebagai pintu gerbang utama
pelaksanaan dan penyelenggaraan
tugas pokok Polri, khususnya bidang
Fungsi Teknis Samapta, selaku
pengayom di dalam memberikan
perlindungan dan pelayanan kepada
masyarakat bagi tegaknya
perundang-undangan.
(b) Sebagai salah satu sarana
penghimpun data-data kriminalitas,
gangguan kamtibmas dan
pelanggaran hukum melalui
pelaksanaan tugas jaga.
13
(c) Sebagai salah satu sarana komando
dan pengendalian dari Satuan
TUPOKSIRAN FT. SABAHARA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tingkat Atas terhadap Satuan


Tingkat Bawah pada jajaran Polri,
sebagai pintu gerbang monitoring
guna mengikuti perkembangan
situasi kamtibmas dan memberikan
pengarahan tindakan di lapangan.
c) Pengawalan
(1) Pengertian
(a) Pengawalan adalah salah satu
bentuk kegiatan Polri di bidang
preventif untuk
mengamankan/melindungi
orang/benda di tempat/dalam
perjalanan yang memerlukan
pelayanan dari pihak Kepolisian.
(b) Tenaga kerja adalah setiap orang
yang mampu melakukan pekerjaan
guna menghasilkan barang/ jasa baik
untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun masyarakat.
(c) Tenaga Kerja Indonesia adalah
setiap warga Negara Indonesia yang
memenuhi syarat untuk bekerja diluar
negeri dalam hubungan kerja dalam
jangka waktu tertentu dengan
memenuhi upah.
(d) Perlindungan TKI adalah melindungi
kepentingan calon TKI dalam
mewujudkan terjaminnya pemenuhan
hak-hak nya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, baik
sebelum selama maupun sesudah
bekerja.
(e) Perjanjian kerja adalah perjanjian
tertulis antara TKI dengan pengguna
yang memuat syarat-syarat kerja hak
dan kewajiban masing-masing kerja.

(2) Tugas, Fungsi dan Peranan Pengawalan


(a) Tugas pengawalan adalah untuk
14
menyelenggarakan pangantaran,
perlindungan dan pengamanan
TUPOKSIRAN FT. SABAHARA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

terhadap orang dan barang yang


dilakukan oleh pasukan/satuan Polri
untuk diserahkan/dipindahkan dari
satu tempat ketempat lain.
(b) Fungsi Pengawalan adalah untuk
mengantar/ membawa tahanan
benda/barang. Dalam kegiatan ini,
tentunya dengan melakukan segala
usaha dan upaya atau tindakan
untuk:
- Menyelamatkan.
- Mengamankan.
- Melindungi tahanan tersebut
dari tiap kemungkinan
terjadinya:
- Rintangan.
- Gangguan.
- Hambatan dari pihak
tahanan itu sendiri
maupun keluarga korban
yang ingin membalas
dendam baik pada saat
persiapan, pelaksanaan
maupun sampai tempat
tujuan.
Untuk menghindari pelanggaran
maupun kegagalan tugas
pengawalan, maka setiap petugas
pengawalan harus memiliki
kemampuan:
- Memahami Hak Azasi Manusia,
terutama tentang hak-hak dasar
manusia dan
tersangka/tahanan.
- Memiliki fisik yang prima.
- Memiliki kemampuan beladiri.
- Mampu menggunakan alat-alat
dan perlengkapan pengawalan.
- Memahami route yang akan
dilalui. 15
- Memiliki kematangan jiwa yang

TUPOKSIRAN FT. SABAHARA


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

stabil.
- Memiliki kemampuan
berkomunikasi yang baik.
(c) Peranan pengawalan adalah
mengamankan dan melindungi
orang/barang yang memerlukan
keberadaan polisi.
d) Patroli
(1) Pengertian Patroli
Patroli adalah salah satu kegiatan
kepolisian yang dilakukan oleh 2 (dua)
orang atau lebih anggota Polri, sebagai
usaha mencegah bertemunya niat dan
kesempatan, dengan jalan mendatangi,
menjelajahi,
mengamati/mengawasi/memperhatikan
situasi dan kondisi yang diperkirakan akan
menimbulkan segala bentuk
kejahatan/gangguan
kamtibmas/pelanggaran Hukum, yang
menuntut/memerlukan kehadiran Polri
untuk melakukan tindakan-tindakan
kepolisian, guna memelihara ketertiban
dan menjamin keamanan umum
masyarakat.
(2) Tujuan Patroli
Tujuan Patroli adalah meningkatkan
kehadiran polisi di tengah-tengah
masyarakat, mencegah bertemunya niat
dan kesempatan yang memungkinkan
timbulnya kriminalitas, mencegah
terjadinya gangguan kamtibmas,
memberikan perlindungan, pengayoman
dan rasa aman serta rasa tenteram pada
masyarakat, menjalin hubungan sebagai
mitra masyarakat untuk mendapatkan
informasi dan partisipasi masyarakat serta
pembatasan gerak provokator dan
separatis di tengah-tengah masyarakat.
(3) Tugas Patroli
Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas
Polri, maka kegiatan patroli mempunyai
16
tugas, antara lain :

TUPOKSIRAN FT. SABAHARA


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(a) Mencegah bertemunya faktor niat


dan kesempatan.
(b) Memelihara dan meningkatkan
ketertiban Hukum masyarakat dan
membina ketentraman masyarakat.
(c) Memelihara ketertiban dan menjamin
keamanan umum masyarakat.
(d) Memelihara keselamatan orang,
harta benda dan masyarakat,
termasuk memberi perlindungan dan
pertolongan kepada masyarakat
yang membutuhkan.
(e) Memberi pelayanan kepada
masyarakat seperti menerima
Laporan dan Pengaduan serta
memberi bantuan kepada
masyarakat dengan tidak membeda-
bedakan (non diskriminasi) tanpa
mengharapkan imbalan uang atau
barang.
(f) Melakukan tindakan pertama di
tempat kejadian perkara dengan
memberikan perlindungan minimal
pada :
- Peristiwa pidana tertangkap
tangan (tidak ada penyiksaan).
- Tindak Pidana Ringan
(Tipiring).
- Ditangani sesegera mungkin
tanpa ditunda-tunda.
- Kecelakaan dan pelanggaran
lalu-lintas.
- Memberikan pertolongan
pertama kepada korban dan
segera mengirim ke pelayanan
medis/rumah sakit terdekat
serta memproses pelanggar
sesuai dengan prosedur (tidak
merekayasa kasus) tanpa
menerima uang atau barang
apapun.
17
- Bencana Alam.

TUPOKSIRAN FT. SABAHARA


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

- Segera berkoordinasi dengan


unsur-unsur terkait dan
memberikan bantuan dan
mengirim pertolongan medis
bagi yang memerlukan.
- Melakukan pengawasan dan
tindakan pertama di tempat
kejadian untuk kepentingan
penyidikan dan mencari
informasi tentang kejadian
tersebut dengan sopan dan
simpatik.
- Memberikan
penyuluhan/penerangan dalam
rangka upaya memelihara dan
menjaga keamanan dan
ketertiban bersama-sama
dengan masyarakat.
(g) Bertugas mencatat, mengumpulkan
data-data/kejadian/ informasi
terhadap apa yang dilihat, didengar,
dialami dan disaksikan serta kegiatan
yang dilakukan oleh para petugas
Patroli dilaporkan ke
kesatuan/atasannya dengan wajib
dituangkan dalam bentuk :
- Laporan Pelaksanaan Patroli.
- Laporan Pelaksanaan
Penugasan Patroli.
- Laporan Polisi terhadap apa
yang dilakukan, dialami dan
disaksikan meliputi siapa,
apakah,'dimana, dengan apa,
mengapa, bagaimana dan
bilamana.
- Serta wajib membuat Berita
Acara atau tindakan-tindakan
yang dilakukan di TKP.

(h) Dalam rangka menampilkan peranan


Samapta dalam Siskam Swakarsa
(Siskamling pada pemukiman18
maupun lingkungan
kerja/perusahaan/proyek
TUPOKSIRAN FT. SABAHARA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

vital/instansi pemerintah), maka


Patroli mempunyai tugas melakukan
pengecekan/kontrol atau
pengawasan dan pengendalian
terhadap pelaksanaan kegiatan
Siskamling pemukiman.
(i) Ronda-ronda kampung/desa dengan
melibatkan masyarakat dan
pelaksanaan kegiatan keamanan
yang dilakukan oleh Satpam-satpam
di perusahaan dan instansi-instansi
pemerintah atau proyek-proyek vital,
juga termasuk kontrol kesiapan
penjagaan rumah tahanan negara
(lembaga pemasyarakatan) serta
meminta tanda bukti berupa tanda
tangan dari perwakilan pada tempat-
tempat persinggahan (check point)
yang telah ditentukan untuk
mencegah terjadinya rekayasa data
patroli oleh petugas.

(j) Dalam rangka pelaksanaan kegiatan


Kepolisian pada 1 (satu) Kesatuan
Kewilayahan Polri, yang bertanggung
jawab atas Kamtibmas di daerahnya
masing-masing, maka tugas Patroli
diarahkan dan digunakan untuk
menekan/mengurangi jumlah kasus
(kejahatan dan pelanggaran) yang
terjadi. dikaitkan dengan analisa
anatomi kejahatan yang meliputi,
antara lain : jam rawan terjadinya
kejahatan, tempat rawan terjadinya
kejahatan dan modus operandi/cara
melakukan kejahatan.
(k) Sedangkan dalam rangka
pelaksanaan operasi kepolisian
(suatu operasi ditujukan pada satu
bentuk sasaran) tindak
pidana/gangguan Kamtibmas
tertentu, maka tugas patroli
diarahkan agar dapat digunakan
sesuai target/sasaran operasi
19
kepolisian yang bersangkutan,
dengan tujuan ikut mencegah dan
TUPOKSIRAN FT. SABAHARA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

menanggulangi terjadinya tindak


pidana/ gangguan Kamtibmas yang
justru menjadi sasaran operasi
kepolisian tersebut selama
berlangsungnya operasi kepolisian
yang bersangkutan.
(l) Melaksanakan tugas khusus lain
yang dibebankan kepadanya.
(m) Memberikan bantuan kepada pihak-
pihak yang memerlukan.
(4) Peranan Patroli
(a) Pelaksana garis depan operasional
Polri dalam upaya mencegah segala
bentuk kejahatan/pelanggaran
hukum/ gangguan kamtibmas.
(b) Sumber informasi "mata" dan
"telinga" bagi kesatuan.
(c) Wujud kehadiran Polri di tengah-
tengah masyarakat.
(d) "Cermin" kesiapsiagaan Polri setiap
saat, sepanjang waktu dalam upaya
memelihara dan menjamin
keamanan dan ketertiban
masyarakat.
(e) Sarana untuk memperkenalkan
strategi perpolisian masyarakat
dimana polisi menjadi mitra
masyarakat dan polisi sebagai
bagian dari masyarakat.
(f) Sarana komunikasi dengan
masyarakat untuk mendapat
masukan mengenai masalah yang
dihadapi masyarakat setempati dan
mengambil tindakan untuk
pemecahan masalah.
(g) Pendorong kemitraan antara polisi
dan masyarakat dalam mencegah
dan memberantas pelanggaran serta
kejahatan.
(h) Pencipta rasa aman di lingkungan
masyarakat. 20
(i) Peningkat citra polisi, seperti

TUPOKSIRAN FT. SABAHARA


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

kepercayaan dan rasa hormat pada


masyarakat.
(j) Pemberi perlindungan, pengayoman
dan pelayanan kepada masyarakat.
2) TPTKP
a) Pengertian-Pengertian yang Berkaitan dengan
Tindak Pidana.
(1) Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Adalah tempat dimana suatu tindak pidana
terjadi atau akibat yang ditimbulkannya
dan tempat-tempat lain dimana barang
bukti atau korban yang berhubungan
dengan tindak pidana tersebut dapat
ditemukan.
(2) TKP menurut Buddes Kriminal Amt (BKA)
Adalah tempat-tempat dimana
berlangsungnya pelaku tindak pidana
sebelum, selama dan setelah melakukan
tindakan pidana, mengakibatkan
perubahan-perubahan pada lingkungan
sekitarnya dimana ditemukan jejak suatu
kejahatan.
(3) Tempat Kejadian Perkara sangat berarti
dalam rangka penyelidikan tindak pidana,
karena daripadanya dapat diperoleh
keterangan-keterangan, petunjuk-petunjuk
pertama tentang hal-hal, sebagai berikut :
(a) Waktu terjadinya Tindak Pidana.
(b) Tempat terjadinya Tindak Pidana.
(c) Jalannya kejadian Tindak Pidana.
(d) Motif atau alasan dilakukannya
Tindak Pidana.
(e) Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh
suatu Tindak Pidana.

(4) Penanganan Tempat Kejadian Perkara.


Adalah tindakan penyelidikan dan
penyidikan yang dilakukan, yaitu
menyelenggarakan kegiatan dan tindakan
21
Kepolisian yang dilakukan di Tempat
Kejadian Perkara (TKP) yang meliputi 2
TUPOKSIRAN FT. SABAHARA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(dua) kegiatan, sebagai berikut :


(a) Tindakan Pertama di Tempat
Kejadian Perkara (TPTKP).
(b) Pengolahan Tempat Kejadian
Perkara (Crime Processing).
(5) Tindakan Pertama di Tempat Kejadian
Perkara (TPTKP)
Adalah tindakan Kepolisian yang harus
dilakukan segera setelah diketahuinya
terjadi tindak pidana dengan tujuan untuk
melakukan pertolongan atau perlindungan
kepada korban atau anggota masyarakat
serta melakukan penutupan/pengamanan
Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna
persiapan penyidikan selanjutnya.
(6) Pengolahan Tempat Kejadian Perkara
Adalah tindakan atau kegiatan-kegiatan
yang segera harus dilakukan setelah
TPTKP dilakukan dengan maksud untuk
mencari, mengumpulkan, mengenal,
mengevaluasi petunjuk-petunjuk,
keterangan dan bukti serta identitas
tersangka menurut teori bukti segitiga,
guna memberi arah penyidikan
selanjutnya.

b) Teori Bukti Segitiga dalam Pengungkapan


Kasus Pidana.
Teori Bukti Segitiga adalah hubungan
antara 3 (tiga) unsur masing-masing antara
Pelaku Kejahatan, Korban Kejahatan dan Alat
Kejahatan, yang saling berinteraksi pada suatu
peristiwa pidana di TKP. Teori ini membahas
hubungan antara 3 (tiga) unsur yang terlibat
dalam suatu peristiwa pidana, yaitu :

(1) Korban.
(2) Pelaku.
(3) Alat yang dipakai dalam melakukan
kejahatan. 22
Sedangkan Tempat Kejadian Perkaranya

TUPOKSIRAN FT. SABAHARA


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

sendiri merupakan titik “PUSAT” dari hubungan


antara ke-3 (tiga) unsur tersebut di atas (lihat
gambar).

Teori Bukti Segitiga


Pisau Analisis

BARANG BUKTI

TKP

PELAKU KORBAN/SAKSI

3) Dalmas.
Pengertian-Pengertian Yang Berkaitan Dengan
Pengendalian Massa
a) Pengendalian massa
Pengendalian massa yang selanjutnya disebut
dalmas adalah kegiatan yang dilakukan oleh
satuan Polri (kompi,peleton) dalam rangka
menghadapi massa pengunjuk rasa.
b) Dalmas Awal
Dalmas awal adalah satuan dalmas yang tidak
dilengkapi dengan alat-alat perlengkapan
khusus kepolisian, digerakkan dalam
menghadapi kondisi massa masih tertib dan
teratur/situasi hijau.
c) Dalmas Lanjut
Dalmas lanjut adalah satuan dalmas yang
dilengkapi dengan alat-alat perlengkapan
khusus kepolisian, digerakkan dalam
menghadapi kondisi massa sudah tidak
tertib/situasi kuning.
d) Lapis Ganti
23
Lapis ganti adalah kegiatan peralihan kendali
dari satuan dalmas awal ke dalmas Lanjut.
TUPOKSIRAN FT. SABAHARA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

e) Lintas Ganti
Lintas ganti adalah kegiatan peralihan kendali
dari satuan kompi dalmas Lanjut kepada satuan
kompi/detasemen penanggulangan huru-hara
brimob.
f) Kewajiban Satuan Dalmas
Agar tidak melakukan pelanggaran, setiap
pelaksanaan pengendalian massa harus
mengetahui kewajiban-kewajiban yang
dilakukan satuan dalmas antara lain :
(1) Menghormati hak asasi manusia dari
setiap orang yang melakukan unjuk rasa.
(2) Melayani dan mengamankan pengunjuk
rasa sesuai ketentuan.
(3) Setiap pergerakan pasukan dalmas selalu
dalam ikatan satuan dan membentuk
formasi sesuai ketentuan.
(4) Melindungi jiwa dan harta benda.
(5) Tetap menjaga dan mempertahankan
situasi hingga unjuk rasa selesai.
(6) Patuh dan taat kepada perintah kepala
kesatuan lapangan yang bertanggung
jawab sesuai tingkatannya.
4) Tipiring.
a) Pengertian Tindak Pidana Ringan.

indak Pidana Ringan adalah Tindak


Pidana yang diancam dengan pidana penjara
atau kurungan paling lama 3 (tiga) bulan dan
atau denda sebanyak-banyaknya Rp 7.500,-
dan penghinaan ringan, kecuali pelanggaran
lalu lintas.

Acara Pemeriksaan Tindak Pidana Ringan


adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh
penyidik terhadap tersangka dan atas kuasa
penuntut umum dalam waktu tiga hari
menyerahkan hasil pemeriksaan, tersangka,
barang bukti dan saksi ke sidang pengadilan.
24
b) Penindakan terhadap Pelanggaran Tindak

TUPOKSIRAN FT. SABAHARA


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Pidana Ringan (Tipiring) Khusus


c) Penindakan Tindak Pidana Ringan (Tipiring)
Khusus, Pelanggaran terhadap KUHP, antara
lain :
(1) Setelah menerima pengaduan, petugas
Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu
(SPKT) segera membuat Laporan Polisi.
(2) Mendatangi TKP dan melakukan TPTKP.
(3) Pemeriksaan Saksi / Saksi Korban.
(4) Menyita Barang Bukti.
(5) Mencari, menangkap dan memeriksa
Tersangka.
(6) Proses pemberkasan menjadi Berkas
Perkara.
(7) Nomor Register Berkas Perkara dari
Satuan Sabhara.
(8) Registrasi Pengiriman Berkas Perkara dari
Satuan Sabhara.
(9) Penyerahan Berkas Perkara oleh Penyidik
Sabhara ke Pengadilan dalam waktu 3
(tiga) hari berikut Tersangka dan Barang
Bukti.
5) Negosiasi.
a) Pengertian – pengertian yang berkaitan dengan
negosiasi
(1) Negosiasi adalah, seni dan ilmu untuk
melakukan perundingan dengan
melakukan tawar menawar untuk menuju
“ Win – win Solution “ dengan komunikasi
sebagai media utama.
(2) Negosiator adalah orang yang
melakukan negosiasi.

(3) Unjuk rasa adalah kegiatan yang


dilakukan oleh seorang atau lebih untuk
mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan
dan sebagainya, secara demonstratif
dimuka umum.
(4) 25
Percobaan bunuh diri adalah tindakan
dengan sengaja mencoba membunuh
TUPOKSIRAN FT. SABAHARA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

dirinya sendiri untuk mengakhiri kehidupan


sendiri yang dilakukan oleh orang dengan
pengetahuan penuh atau harapan dari
akibat yang fatal (mati menjadi harapan).
(5) Penyanderaan adalah perbuatan orang
dan/atau sekelompok orang yang
melakukan penahanan terhadap orang
dan/atau sekelompok orang lain dengan
maksud tertentu maupun sebagai jaminan
atas maksud dan/atau tujuan yang ingin
dicapai oleh penyandera.
(6) Situasi instrumental adalah situasi
penyanderaan dengan mengancam untuk
mencederai sandera jika tuntutan tidak
dipenuhi oleh pihak ketiga, sandera
sebagai alat penukar untuk memenuhi
keinginan subyek dengan mengharapkan
kehadiran polisi sebagai mediator.
(7) Situasi ekspresif adalah situasi
penyanderaan dengan alasan untuk
mengungkapkan perasaannya/
kemarahannya, sandera disebut korban
karena merupakan target kemarahannya,
tuntutan tidak jelas dan tidak
mengharapkan kehadiran polisi.
(8) Resiko tinggi adalah peningkatan situasi
baik dalam situasi instrumental maupun
ekspresif yang membahayakan sandera
sehingga membutuhkan.
(9) Fasilitasi adalah sebagai suatu proses
mempermudah sesuatu dalam mencapai
tujuan tertentu.
(10) Mediasi adalah upaya penyelesaian konflik
dengan melibatkan pihak ketiga yang
netral yang tidak memeilki kewenangan
mengambil keputusan yang membantu
pihak-pihak yang bersengketa mencapai
penyelesaian (solusi) yang diterima oleh
kedua pihak.
(11) Latar belakang dan tujuan negosiasi
(12) Latar belakang negosiasi
(a) Aspek Yuridis. 26
(b) Aspek Sosiologis
TUPOKSIRAN FT. SABAHARA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(c) Aspek Antropologis


b) Tujuan negosiasi
(1) Sebagai pedoman bagi Negosiator.
(2) Untuk mengatasi permasalahan secara
bijaksana melalui musyawarah mufakat
dalam rangka mencapai kesepakatan
bersama.
c) Prinsip-prinsip negosiasi
(1) Reasonable (keadilan). Negosiasi diambil
dilakukan dengan mempertimbangkan
secara logis situasi dan kondisi dari
ancaman yang dihadapi.
(2) Komunikasi yang baik.
(3) Pendengar aktif.
(4) Rasa saling percaya.
(5) Saling pengertian.
(6) Rasa empati.
(7) Musyawarah. Dan
(8) Suasana kondusif.
d) Tugas, Fungsi dan Peranan negosiator
(1) Tugas negosiator
Menyelesaikan masalah dengan baik
(menciptakan situasi kamtibmas yang
aman dan tertib).
(2) Fungsi negosiator
Mengupayakan untuk bekerja sama agar
kepentingan kedua belah pihak tercapai.
(3) Peranan negosiator
Sebagai mediator penyelesaian masalah
dengan berbagai cara/alternatif agar
perbedaan kepentingan bisa
dikompromikan dalam bentuk
kesepakatan.

6) Bantuan SAR.
a) Pengertian SAR
27
Search And Rescue (SAR) adalah pengerahan
dan koordinasi antara porsenel yang kapabel
TUPOKSIRAN FT. SABAHARA
PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

(All Round) dengan fasilkitas yang memadai


untuk melakukan pencarian dalam rangka
penyelamatan jiwa manusia dan harta benda
yang sedang diduga atau diduga akan
mendapatkan musibah di daerah terisolisir.
Operasi SAR adalah kegiatan merencanakan,
penyusunan, pengerahan dan pengendalian
unsur-unsur SAR dalam rangka pelaksanaan
pencarian dan penyelamatan jiwa manusia
yang mengalami musibah.
b) Unsur-Unsur SAR
Unsur SAR bertugas untuk melaksanakan
operasi SAR di bawah koordinasi dan
pengendalian SMC. Unsur SAR ini dapat
berupa :
(1) Potensi SAR TNI meliputi TNI Darat, Laut
dan Udara.
(2) Potensi SAR Kepolisian Republik
Indbnesia.
(3) Potensi SAR Pemerintah meliputi
Pemerintah Daerah, Kesatuan Penjagaan
Laut dan Pantai, Direktorat Keselamatan
Penerbangan, Stasiun Radio Pantai,
Perusahaan Penerbangan dan Pelayaran
Pemerintah, Hansip, Palang Merah
Indonesia dan Iain-lain.
Potensi SAR Organisasi Hobby meliputi
organisasi Aerosport Indonesia, Penyelam,
Pramuka, Pencinta Alam, Pendaki Gunung,
ORARI, KRAP, dan Iain-lain.
Potensi SAR Organisasi Hobby meliputi
organisasi aerosport Indonesia, penyelam,
Pramuka, Pecinta alam, Pendaki gunung,
ORARI, KRAP, dlan lain-lain.

Rangkuman

28

TUPOKSIRAN FT. SABAHARA


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

1. Sabhara yaitu kesiap siagaan.


Sabhara merupakan salah satu fungsi operasional Polri dibawah
Baharkam Polri yang diberi tugas dan wewenang bersifat
preventif.

2. Asas – Asas Sabhara.


a. Asas pencegahan.
b. Asas subsidiaritas.
c. Asas Offensif.
d. Asas waspada.
e. Asas Kepekaan.

3. Tugas Pokok Sabhara.


a. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan
kepada masyarakat.
b. Meniadakan unsur kesempatan atau peluang bagi anggota
masyarakat yang berniat melakukan pelanggaran hukum.
c. Melaksankan tindakan represif tahap awal serta bentuk
gangguan kamtibmas.
d. Melaksanakan penegakan hukum terbatas
(Gakkumtas)contoh : tipiring dan penegakan Perda.
e. Pemberdayaan dukungan satwa dalam tugas Opnal
Kepolisian.
f. Melaksanakan Search And Resque (SAR) terbatas.

4. Fungsi teknis Sabhara adalah sekelompok pekerjaan, kegiatan,


usaha yang memerlukan keahlian dan ketrampilan khusus
Sabhara Polri dalam rangka menyelenggarakan tugas pokok
Polri (terutama tugas-tugas yang berkaitan dengan upaya
preventif).

29

TUPOKSIRAN FT. SABAHARA


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Latihan

1. Jelaskan pengertian-pengertian yang berhubungan dengan


Sabhara !
2. Jelaskan asas-asas Sabhara !
3. Jelaskan tugas pokok Sabhara !
4. Jelaskan fungsi Sabhara !
5. Jelaskan peranan Sabhara !

30

TUPOKSIRAN FT. SABAHARA


PENDIDIKAN PEMBENTUKAN BINTARA POLRI TUGAS UMUM

Anda mungkin juga menyukai